Tittle : The Dragon
Rated : M
Pairings: Krisho
Genre : Romance/Fantasy
Warning : Typo, yaoi, NC, Rape, gak hot, PWP, dan masih banyak lagi
Disclaimer : Exo milik orangtua mereka masing-masing
Summary : Tujuan Suho hanya satu, membawa buku manteranya yang tidak sengaja terbawa oleh si siluman naga, Kris. Siapa sangka akan begini jadinya?/ harusnya Suho percaya pada instingnya saat instingnya menyuruhnya kabur.
Cuap-cuap:
Sebenernya saya bikin fic ini didasari karena pairing otp (Krisho) saya ficnya dikit bangett, terutama yang rated M, jadilah saya membuat fic ini, meskipun ga bagus. Kalo ada recommend fic krisho bagus kasih tau dong.. hhehhe...
Kalo gak suka, ga usah baca...
Gak perlu maksain baca ya readerdeul ^^
The Dragon
Suho sudah berada di depan pintu ebony kokoh itu. Yang perlu dia lakukan sebenarnya hanya mengetuk, meminta ijin pemilik kamar, dan masuk. Bukan hal yang sulit. Namun entah kenapa instingnya terus memberikan peringatan, seakan-akan hal buruk akan menimpanya bila dia masuk ke kamar tersebut. Oke, dia merasa sedikit ketakutan sekarang.
"Oke, ini memalukan. Takut tanpa sebab itu memalukan," Suho bergumam pelan. Ya, mau disimpan dimana jiwa semenya kalau ada yang tahu dia ketakutan hanya dengan berdiri didepan kamar si naga dingin?
'Bagaimana aku bisa menjadi semenya Kyungsoo kalau begini saja takut?' batinnya.
Tok Tok Tok
"Kris, boleh aku masuk?"
Suho membuka pintu kamar itu pelan setelah mendengar gumaman tidak jelas dari dalam kamar. Perlahan Suho masuk. Matanya menjelajahi isi kamar yang ternyata sangat besar itu, mencari keberadaan sang pemilik kamar.
"Kris, apa yang kau lakukan disitu?" tanya Suho heran saat matanya menemukan sosok pemilik kamar sedang antengnya duduk bersila diatas lemari tinggi di sudut kamar. Kris terlihat seperti setengah tertidur –kenapa tertidur di atas lemari kalau ada kasur besar nan empuk di kamar ini? begitu kira-kira pikiran Suho– membuka matanya sedikit untuk melihat Suho, lalu menutupnya kembali.
"Hmm,"
"Apa?" jujur, Suho tidak mengerti apa yang Kris ucapkan.
"Ada perlu apa?" kali ini suara Kris lebih jelas.
Suho diam sebentar, mengingat-ngingat apa tujuannya datang ke kamar naga ini. sepertinya, ketakutannya yang tidak jelas tadi membuatnya lupa apa yang ingin dilakukannya.
"Suho?" tanya Kris lagi ketika Suho tidak menjawab pertanyaannya. Suho tersentak.
"Ah iya," Suho menepuk keningnya, "Aku mau mengambil buku manteraku yang terbawa olehmu kemarin,"
Melihat Kris mengerutkan dahinya, Suho mengerucutkan bibirnya kesal,
"Jangan bilang kau lupa kalau kemarin kau membawa buku manteraku," gumam Suho kesal. Kris mengedikkan bahu, lalu melompat turun dari atas lemari. Sekarang Kris berdiri menyender pada lemari, mata elangnya menatap Suho tajam.
"Kurasa aku melemparkannya ke tempat tidur kemarin," Kris berkata pelan, seakan tidak yakin, "Aku tidak begitu ingat," lanjutnya. Suho mendengus kesal. Rivalnya dalam memperebutkan Kyungsoo si pengendali bumi itu memang terkenal acuh dan cuek. Menyebalkan sekali.
Suho berjalan kearah tempat tidur megah Kris. Mungkin karena terlalu fokus mencari buku manteranya, Suho melewatkan seringai Kris. Seringai Kris makin lebar melihat Suho membungkukkan badannya untuk mencari bukunya. Dibuka-bukanya selimut dan bantal Kris, namun buku yang dia cari masih belum ketemu. Bahkan Suho sudah melongokkan kepalanya ke kolong tempat tidur Kris.
"Kris, bukuku tidak ada," adu Suho. Kris hanya bergumam tidak jelas menyuruh Suho mencarinya lebih teliti.
Cklek
Alarm bahaya dalam diri Suho kembali meraung-raung. Entah kenapa Suho merasa dia benar-benar dalam bahaya sekarang. Suho sendiri bingung, ada apa dengannya sebenarnya.
"Kris, tetap tidak ketemu," adu Suho lagi. Kali ini Kris tidak mengatakan apapun. Suho yang kesal langsung membalikkan badan. Suho langsung memekik kaget.
Kris sudah ada di hadapan Suho dengan jarak kurang dari 30cm.
"K –Kris, ada apa?" tanya Suho sedikit takut. Entah kemana perginya naluri seme yang selalu Suho banggakan. Yang jelas sekarang Kris mulai sedikit menakutkan untuk Suho.
Brugh
Kris mendorongnya ke kasur dengan keras.
"K –Kris?" Okay, sekarang Suho tidak takut, tapi BENAR-BENAR KETAKUTAN. Suho berusaha untuk bangkit, namun lagi-lagi Kris mendorongnya hingga jatuh terlentang.
Kris merangkak di atas tubuh Suho, memenjaranya. Suho tidak bisa kemana-mana lagi sekarang.
"Kris, apa yang akan kau lakukan?" tanya Suho takut-takut. Kedua tangannya mendorong dada Kris agar naga tampan itu menjauh darinya. Namun itu tak berlangsung lama. Kris segera menahan tangan Suho dan mencengkeramnya di atas kepala Suho.
"Kris, Apa yang kau lakukan? Menyingkir dariku!" seru Suho panik. Oke, apa yang Kris lakukan mulai tidak sehat(?) dan menjurus kearah uhukmesumuhuk .
"Diamlah," Suara baritone itu begitu dekat dengan telinganya, membuat Suho merinding.
"Aku menginginkanmu, aku memilihmu," Suho tersentak saat Kris berbisik dengan nada dalam dan sensual tepat di telinganya. Dijilatnya telinga Suho sensual, membuat Suho tanpa sadar mendesah (dan memperburuk keadaan).
"Ahh... K-krish.. kita –kita sesama Seme, ingat –ahh?" Suho berusaha sekuat tenaga menyembunyikan desahannya, namun tampaknya tak berhasil. Kris mendengus pelan. Dia mengangkat wajahnya hingga sejajar dengan wajah Suho, lalu menyeringai , menampakkan gigi taringnya–yang di mata Suho adalah seringai sadis khas kaum naga–.
"Bagaimana kalau kita cari tahu saja, kau seme atau bukan?" tanya Kris dengan nada yang berbahaya. Suho gelagapan.
"Tapi –Hmppph," Suho tidak bisa berkata-kata lagi. Kini bibirnya ditawan oleh bibir tipis menggoda sang naga.
Kris menjilat bibir Suho berusaha memasukkan lidahnya ke dalam mulut hangat sang aqua.
"AKH!" Suho tanpa sengaja membuka mulutnya saat tangan nakal kris membelai nipplenya yang masih terbalut pakaian. Tanpa membuang-buang kesempatan, kris melesakkan lidahnya, mengusap lembut langit-langit mulut sang aqua, mengabsen giginya satu persatu. Saliva entah milik siapa mengalir dari sela-sela bibir Suho.
"Ukh!" Suho memekik saat bibir merahnya terkoyak taring Kris. Tapi sepertinya Kris tidak menyadarinya. Naga dingin itu malah terus melumat bibir Suho, tak peduli dengan darah yang mulai memenuhi indera pengecapnya. Lagipula dia kan naga, darah hanya akan meningkatkan gairahnya.
"Uhukk!" Suho tersedak dan terbatuk ketika Kris mengeksplorasi mulutnya terlalu dalam. Namun sepertinya Kris tidak peduli. Kris terlalu menikmati apa yang sedang dilakukannya. Kris bahkan tidak peduli dengan Suho yang mulai kehabisan nafas.
Suho menggeliat pelan saat paru-parunya meminta asupan oksigen. Kris melepaskan pagutannya, menjilat sisa-sisa saliva yang mengalir karena kegiatan mereka. Suho menutup matanya, nafasnya terengah-engah.
Kris memperhatikan wajah Suho, wajah yang selama ini menghantui pikirannya. Wajah manisnya yang memerah dengan nafas yang terengah-engah, mata indahnya yang kini menutup, bibirnya yang membengkak dan berdarah, semua itu menjadikan Suho sempurna dimatanya. Suho memang selalu terlihat sempurna dimatanya. Kris menjilat bibir Suho yang terluka, membuat luka koyak yang Kris torehkan saat mereka berciuman tadi menutup seketika. Lukanya kini tidak berbekas. Sesekali Kris menyedot-nyedot dan menggigit pelan bibir Suho. Bibir yang sepertinya membuatnya kecanduan.
Suho berusaha menetralkan nafasnya, mengacuhkan Kris yang masih 'bermain' dengan bibirnya. Juga berusaha mengacuhkan kedua tangan Kris yang kini sudah menyelinap ke balik bajunya.
Eh, kedua tangan Kris di balik bajunya?
Lalu kenapa tangannya masih tidak bisa digerakkan?
Suho mengerang saat menyadari kini tangannya terikat ke kepala tempat tidur. Seandainya disekitar sini ada air, maka Suho sudah menggunakannya untuk memotong ikatan tanganya. Sayang, di kamar ini tidak ada air sama sekali. Tangannya bergerak-gerak, mencoba melepaskan ikatan tersebut.
"Percuma, hanya aku yang bisa membuka ikatan tali itu," bisik Kris, "Jadi lebih baik kau diam saja,"
"Kris, bu –ahh.. bukankah kau juga mengincar –nghhh... Kyungsoo? Kenapa –aahh.. kau melakukan –uhh.. ini padaku –nghh?" tanya Suho, berusaha mengalihkan Kris dari kegiatannya menjilat leher Suho.
"Aku tidak pernah tertarik padanya," jawabnya singkat, kembali memberikan kissmark di leher jenjang nan putih Suho.
"Ta –tapi kenapa harus aku –nghhh?"
"Karena sejak awal aku memang mengincarmu," Kris yang sepertinya tidak sabar merobek pakaian Suho hingga kini sang aqua tidak memakai atasan apa-apa –topless.
"K –kris, He –henti.. ahhh.. hentikan. Apa yang –nggh.. akan kau lakukan!" Suho masih berusaha meronta. Kini tangan nakal Kris mulai melepaskan celana Suho. Hell, Suho tidak mau berada dalam keadaan terikat dan telanjang.
"Kau tahu, sekarang adalah musim kawin para naga. Harusnya kau tahu apa yang akan menimpamu," saat mendengar perkataan Kris tersebut, Suho tahu riwayatnya sudah tamat.
Suho menegang saat mendengar suara resleting dibuka. dia yakin itu suara resleting celana Kris.
Dan Suho hanya bisa memekik ketika sesuatu memasuki manholenya tanpa permisi, tanpa penetrasi.
"AHHHH!"
TBC
Saya tahu fic ini emang jelek dan banyak kekurangannya. Tapi harap maklum, saya baru pertama kali bikin fic rated M kayak gini.. aduuuuh otak poloskuuu! #padahal dah ga ada polos-polosnya
Kalau berkenan, saya mau minta masukannya. Gimana pun, saran akan sangat membantu saya.. terutama saran penulisan dan penguatan karakter tokoh. Tolong dibantu yaaa sunbae, senpai, qaqaaa...
Ini rencananya 2shoot, tapi ga tau juga, kalo ternyata nambah panjang, yaa maaf..
Saya tahu ini gak hot sama sekali T.T.. tapi saya janji akan saya usahakan lebih baik di chap 2, itu juga kalo ada yang comment..
Mohon bimbingannya yaa readers..