Summary : This is story after the manga end. It was not a normal day, because normal means having Reborn around. Tsuna just wondering where he is when he meet a new friend. After showing her around, Tsuna come back to his house and then something happen... WARNING ! OOC, OC, Time Traveling, dll.
.
.
.
Author: Runriran
Disclaimer: Akira Amano
Genre: ? Adventure ? Friendship ?
Language: Indonesian
Rated: T
.
.
Out of Nowhere
.
.
.:10th Generation:.
Warnings : OOC, OC, Typos, Gajeness, Time Traveling
Don't Like ? Don't Read !
.
.
.
Font = Bahasa Jepang
Font = Bahasa Inggris
Font = Bahasa Prancis
.
.
.
Sang surya telah bangun dengan senyum menawannya, mengantarkan kehangatan di pagi hari pada seluruh umat di bumi ini, tak terkecuali di sebuah rumah di jepang tempat keluarga Sawada tinggal, Namimori. Sinar mentari pagi mengintip dari celah-celah tirai kamar, membuat anak laki-laki bersurai coklat yang sedang menikmati tidurnya sedikit terganggu, ia menggeliat-geliat kecil lalu perlahan-lahan membuka matanya.
"Nghhh, sudah pagi ya," anak laki-laki yang akrab dipanggil Tsuna itu mengacak-acak rambutnya, ia menoleh ke kanan dan ke kiri lalu alisnya bertaut heran. Tsuna tiba-tiba saja teringat dengan guru spartannya yang biasa membangunkannya dengan tendangan atau pukulan dari hammer Leon, 'Kenapa Reborn tidak membangunkanku ya ?' tanyanya dalam hati, "Sudahlah, biarkan saja," ia lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sementara itu di lain tempat, Yamamoto Takeshi sedang berjalan dengan riangnya menikmati sinar sang surya sambil membawa beberapa kantung pelastik titipan ayahnya. Hari libur seperti ini digunakan Yamamoto untuk membantu ayahnya berjualan di kedai sushinya, benar-benar anak yang berbakti pada orang tua. Namun, tanpa ia sadari seseorang berteriak dengan bahasa yang tidak ia ketahui dari balkon penginapan yang baru saja akan dilewatinya,
"Attention !" (Awas !) seorang gadis dengan pakaian yang serba berwarna coklat muda lompat dari balkon penginapan. Dengan refleks Yamamoto pun menangkap gadis itu namun karena gadis itu lompat dengan tiba-tiba Yamamoto kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke belakang,
Bruk
Gadis itu merintih pelan, namun Yamamoto tidak mengerti bahasa apa yang sedang digumankan oleh gadis itu. Gadis itu memiliki mata secerah langit biru dengan surai sewarna matahari, seolah terbius oleh mata biru itu Yamamoto hanya bisa diam tak bergeming,
"Cachez-moi!" (Sembunyikan aku !) teriak gadis itu sedangkan Yamamoto hanya memiringkan kepalanya tidak mengerti, "Tu m'entends? s'il vous plaît!" (Kamu dengar aku ? please !) mendengar ada keributan di penginapan tersebut, Yamamoto menarik gadis itu pergi dan membawanya ke kedai sushi miliknya,
"Siapa itu, Takeshi ?" ayah Yamamoto mengintip dari balik etalase sushi miliknya, Yamamoto hanya bisa tertawa garing sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal,
"Teman, oyaji," Yamamoto lalu berbalik menghadap gadis itu, ia menyuruhnya duduk di salah satu kursi tamu, "Tunggu di sini sebentar," gadis itu mengangguk mengerti walau sebenarnya dia tidak tau apa yang dikatakan pemuda di depannya itu. Yamamoto pun berjalan ke arah dapur dan membuatkan secangkir teh panas untuk gadis itu,
"Permisi !" pintu kedai sushi Yamamoto terbuka dan menampilkan seorang pemuda bersurai a la gurita memasuki kedai itu dan di belakangnya Tsuna mengikuti,
"Ah, teman Takeshi. Tunggu sebentar ya dia sedang di belakang, silahkan duduk," ucap Tsuyoshi kalem, Tsuna mengatakan 'terima kasih' sementara Gokudera mengangguk menanggapi ayah Yamamoto. Beberapa puluh detik kemudian Yamamoto keluar dengan membawa secangkir teh, ia terkejut melihat Gokudera dan Tsuna,
"Aku tidak tau kalian mau datang," ucapnya diiringi cengiran khas Yamamoto, Gokudera mendengus. Yamamoto lalu mengalihkan pandangannya pada gadis yang duduk berseberangan dengan meja Tsuna dan Yamamoto, "Ini silahkan diminum," ucap Yamamoto seraya menyodorkan segelas teh hangat yang di bawanya,
"Merci," (Terima kasih) ucap gadis itu pelan. Melihat hal itu membuat Gokudera mendelik pada Yamamoto,
"Hoi, yakyuu baka ! Kau tidak lihat di sini ada juudaime, hah !?" Gokudera mendearhglare Yamamoto,
"Oh, iya ! Sebentar ya, Tsuna, Gokudera," Yamamoto pun kembali ke dapur dan dalam hitungan beberapa detik ia sudah menyajikan dua gelas teh panas di meja Gokudera dan Tsuna, "Lalu, ada apa ? tumben sekali kalian ke sini ?" kedutan di kepala Gokudera dengan waktu singkat muncul,
"Maksudmu juudaime tidak boleh ke sini, huh !?"
"Bukan begitu, hanya tidak biasa saja. Ada apa Tsuna ?" tanya Yamamoto kalem, ia tidak terganggu dengan emosi yang menguar-nguar dari tubuh Gokudera,
"Erm, sebenarnya tidak ada apa-apa. Hanya saja, entah kenapa perasaanku tidak enak karena jarang sekali Reborn meninggalkan rumah," Tsuna menunduk, ada yang aneh, ia merasa aneh karena Reborn tidak biasanya meninggalkan rumah tanpa pamit dan lagi pada saat Tsuna bertanya pada Bianchi, gadis yang biasanya tahu itu kini tidaklah memiliki asumsi kenapa hitman nomor satu itu meninggalkan rumah tanpa pamit. Sangat aneh dan hal aneh inilah yang terus menggangu Tsuna,
"Jangan khawatir Tsuna, mungkin dia sedang ada urusan atau mungkin sedang ingin main petak umpet, hahahaha," ucap Yamamoto riang,
"Yakyuu baka ! Juudaime sedang tidak enak hati kau malah bercanda !" omel Gokudera,
"Maa maa, Gokudera, hal seperti tidak usah terlalu dipikirkan. Aku yakin si bayi itu bisa menjaga dirinya sendiri," jawab Yamamoto sambil menenangkan Gokudera, Tsuna hanya dapat tersenyum melihat kedua guardiannya itu,
"Etto, ngomong-ngomong dia siapa Yamamoto ?" tanya Tsuna sambil berbisik kecil seraya melirik seorang gadis yang sedang meminum teh hangatnya,
"Entahlah, Tsuna. Aku juga baru saja mengenalnya," jawab Yamamoto sambil berbisik juga, Gokudera yang menyadari akan rasa penasaran Tsuna kini bermaksud menginterogasi gadis itu,
"Hoi, siapa kau ?" tanya Gokudera sambil berdiri di sebelah meja gadis itu bak preman yang sedang memalak orang. Sedangkan Tsuna hanya bisa terbelalak kaget dengan sifat blak-blakkan storm guardiannya itu,
"Quoi? Je ne comprends pas votre langue," (Apa ? Aku tidak mengerti bahasamu,) jawab gadis itu sambil memiringkan kepalanya,
"Cih," Gokudera berdecak sebal, "Can you speak english ?" tanyanya lagi dan kini wajah gadis itu berbinar-binar,
"Of course, i can speak english," jawab gadis itu sambil mengelus dadanya lega, "Thankfully, there is people who can understand what I'm talking about,"
"So, who're you ?" tanya Gokudera yang kemudian duduk di depan gadis itu, begitu pula Yamamoto dan Tsuna,
"I'm Noémi Milletoiles from France," jawab gadis bernama Noémi itu, Gokudera pun menoleh ke arah Tsuna dan memberitahu nama gadis itu. Gokudera lalu memperkenalkan dirinya, Tsuna dan juga Yamamoto,
"Thanks for helping me, Takeshi," gadis itu lalu tersenyum manis pada mereka bertiga membuat pipi Tsuna dan juga Yamamoto bersemu merah. Yamamoto pun lalu menceritakan kejadian pada saat ia bertemu dengan Noémi yang melompat dari lantai dua dan Gokudera menanyakan hal itu pada gadis Prancis yang ada di depannya ini,
"Katanya dia datang ke Jepang untuk berlibur, namun orang-orang suruhan ayahnya bersikeras untuk menemaninya ke mana-mana. Jadi, dia memutuskan untuk kabur seharian ini." Jelas Gokudera panjang lebar,
"Tapi, mereka semua pasti khawatir denganmu," ucap Tsuna yang lalu diterjemahkan oleh Gokudera dalam bahasa inggris,
"Katanya 'Tidak apa-apa, nanti kalau pulang aku akan minta maaf pada mereka,' begitu," kini Gokudera resmi menjadi translator berjalan yang akan mengartikan setiap kalimat Noémi pada Tsuna,
"Baiklah ! Kalau begitu bagaimana kalau kami menemanimu keliling Namimori ?" ucap Yamamoto dengan nada santainya seperti biasa, ia menunggu jawaban dari Noémi, namun gadis itu hanya menatapnya dengan tatapan bingung,
"Go-gokudera-kun ?" Tsuna menatap Gokudera dengan tanda tanya, ia bingung kenapa Gokudera tidak mengartikan kata-kata Yamamoto pada Noémi.
"Aku hanya menjadi translator untuk juudaime," tegasnya sambil melipat kedua tangannya,
"Gokudera-kun, tolong terjemahkan kata-kata Yamamoto juga untuk Noémi," ucap Tsuna sambil menghela nafas,
"Kalau itu yang juudaime inginkan," ucap Gokudera dengan mata berbinar-binar, "Noémi bilang, 'Dengan senang hati,' begitu,"
"Baiklah, ayo kita berkeliling Namimori !" ucap Yamamoto antusias, mereka berempat lalu keluar dari kedai sushi dan mulai mengelilingi Namimori. Setelah mereka selesai menemani Noémi, mereka mengantarkan gadis itu ketempat di mana ia menginap. Karena matahari sudah mulai terbenam, Tsuna, Gokudera dan Yamamoto kini kembali ke rumah mereka masing-masing,
"Tadai-"
"TSUNAAA !"
BRUK
Tsuna terpental ke belakang akibat sundulan kepala Lambo yang tiba-tiba saja menerangnya, "La-lambo ? Kau sudah pulang ?" tanya Tsuna sambil berusaha menahan rasa nyeri di punggungnya yang menyentuh lantai dengan cara tidak bersahabat,
"Tentu saja ! Kau pasti merindukan Lambo-sama ini kan, baka Tsuna ?" ucap Lambo seraya memeluk perut Tsuna dengan erat,
"Iya, iya," jawab Tsuna dengan malas sambil melepaskan Lambo, "Apa Reborn sudah pulang ?" Lambo menggeleng, Tsuna pun menghela nafas lalu melangkahkan kakinya menuju kamar, 'Ada apa ya ?" Tsuna lalu duduk di bangku meja belajarnya, ia membuka kamus bahasa Italinya dan mengambil sesuatu yang terselip di sana. Sebuah foto Sasagawa Kyoko. Tsuna memandangi foto itu selama beberapa menit dan tanpa di sadarinya hitman berumur 5 tahun dengan rambut afronya itu memasuki kamar Tsuna lalu mengambil foto ditangannya,
"Lambo ! Kembalikan !?" teriak Tsuna panik, karena bila foto itu sampai dilihat oleh orang lain rahasianya akan terbongkar kalau dia menyukai Kyoko.
"Berlututlah pada Lambo-sama kalau mau foto ini dikembalikan, baka Tsuna !?" cengir Lambo, Tsuna pun berlari mengejar lambo yang kini berputar-putar mengelilingi kamar Tsuna,
"Lambo !" Tsuna berhasil menangkap Lambo dan mengambil foto Kyoko miliknya. Lambo yang kesal kemudian mengeluarkan basoka 10 tahunnya. Ia berontak, Lambo berniat melompat ke bawah namun pada saat bayi berambut afro itu mendarat, kakinya tergelincir dan membuat basoka 10 tahun yang ia bawa terbang tepat ke arah Tsuna, "HIIIIIIE !"
BOOM
Asap berwarna pink menyelimuti kamar itu. Lambo terdiam sesaat, "Woi, baka Tsuna ?" asap pink tersebut lama-lama lenyap tapi Lambo tidak menemukan Tsuna, dia hanya seorang diri di kamar itu, "Baka Tsuna, kau ke mana ?"
.
.
.
°• Besoknya •°
"Ada apa ini ?" tanya Hitman yang baru saja pulang dari Italy untuk menyerahkan laporan perkembangan Tsuna pada Vongola Nono. Reborn yang baru saja pulang mendapati muridnya menghilang entah ke mana dan di sini—di dapur keluarga Sawada—duduklah Bianchi, Yamamoto, Gokudera dan juga Lambo sedangkan Sawada Nana sedang berbelanja bersama I-pin dan Fuuta, *ps : Bianchi di sini memakai google (kacamata)*
"Tsuna menghilang mulai kemarin malam, Reborn," ucap Bianchi sambil menundukkan kepalanya, "Kemarin malam setelah pulang dia langsung naik ke kamar tanpa ikut makan malam dan saat aku memeriksanya dia sudah tidak ada," jelas Bianchi panjang lebar dengan perasaan bersalah,
"Arrrgh ! Aku gagal sebagai tangan kanan juudaime !" teriak Gokudera frustasi, ia kemudian menjambak rambutnya sendiri,
"Aneh sekali," guman Yamamoto,
"Hm," Reborn menurunkan topi fedoranya, matanya menatap seseorang yang dari tadi bersikap sangat mencurigakan di matanya. Leon kemudian berubah menjadi shotgun yang lalu diarahkan kepada Lambo, "Katakan yang sebenarnya atau…" ucap Reborn dengan aura gelapnya. Lambo hanya bisa meneguk ludahnya, ngeri.
Beberapa menit kemudian setelah Lambo menjelaskan situasinya…
"Beraninya kau, sapi sialan !?" Gokudera berdiri dari kursinya lalu mencengkram rambut afro Lambo dengan tak berperikerambutan,
"Diam, octopus head ! Ini bukan salah Lambo-sama !" Lambo berontak, ia memukul, menendang ke segala arah namun karena perbedaan jarak ia tidak dapat melukai Gokudera sedikitpun,
"Maa maa, Lambo benar Gokudera. Ini hanya kecelakaan," Yamamoto mencoba menenangkan Gokudera yang sudah seperti gunung yang akan meletus, "Tsuna pasti tidak apa-apa,"
"Jadi, kenapa Tsuna di masa depan tidak muncul dan sudah lebih dari 5 menit ia tidak kembali yang menjadi masalah," guman Reborn pada dirinya sendiri,
"Apa mungkin Tsuna terjebak di masa depan seperti waktu itu ?" ucap Yamamoto pelan,
"A—tidak mungkin juudaime—arrrgh !" Gokudera mengacak-acak rambutnya—lagi,
"Kufufufufu, tidak mungkin Sawada Tsunayoshi terbunuh untuk yang kedua kalinya," serentak mereka semua menoleh ke arah asal suara yang sangat familiar itu,
"Mukuro," Rokudo Mukuro yang dikelilingi kabut tipis bersandar di dinding dengan senyumnya yang—aneh, "Selamat siang," beserta Chrome yang selalu mendampinginya yang masih mengenakan seragam sekolah Namimori.
"Apa asumsimu, Mukuro ?" tanya Reborn tanpa basa basi,
"Sebaliknya, bukan ke masa depan melainkan masa lalu." Reborn terdiam mendengar asumsi dari mist guardian Vongola di depannya ini,
"A-apa mungkin ada yang mengotak-atik basoka 10 tahun Lambo ?" mendengar pertanyaan tak langsung Chrome, semua mata kini beralih ke bayi dengan rambut afronya itu,
"Nng, mekanik di villa bilang ingin mencoba mengupgrade basoka Lambo-sama, jadi—" ucap Lambo takut-takut, keringat mulai mengalir deras dari kepalanya,
"Di sinilah masalahnya ternyata," guman Mukuro,
"Dasar sapi sialana !" Gokudera pun menerjang Lambo,
"Gupya !"
Reborn hanya diam tak bergeming, 'Ini gawat' batinnya,
.
.
.
Fic KHR pertama Anri *\(^0^)/* sudah lama Anri pengen nulis fic di fandom KHR akhirnya kesampean juga (^/\^)
trimakasii ya sudah mau baca ^^ mohon reviewnya yaa