STORY
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
WARNING : MISS TYPOS, JELEK, GAK MASUK AKAL, ANEH,SAD DLL
Hinatapov
Setelah makan malam dengan si pantat ayam dan keluarganya itu. Dan menyatakan bahwa aku akan di tunangkan dengan si pantat ayam, mood ku jadi jelek sekali. Bayangkan sendiri orang yang kau benci akan menjadi calon tunanganmu dalam beberapa tahun kedepan, dan sekarang orang tua mu dan orang tua orang itu telah setuju, sehingga menjodohkan kami. Ogahlah mana ada yang mau coba, dan nasib ini membuatku malas dihari ini.
Tiba-tiba ponselku berbunyi awalnya aku tak berniat mengangkat telepon itu tapi setelah sekitar tiga kali berbunyi aku merasa jengkel juga dan akhirnya aku mengangkatnya.
"Moshi-moshi!" Ujarku tanpa melihat siapa yang menelpon ku. "Ada apa?" Ujarku dengan suara yang seperti baru saja mengusik ku.
"Apa kau sedang sibuk sekarang Hinata?" Tanya seseorang lelaki di sebrang dan begitu mendengar suara itu aku melirik siapa yang sedang menelpon di layar ponselku.
"Ah,, gomene Sasori-kun..?" kata ku kepada orang sebrang itu yaitu kekasih ku Akasuna Sasori.
"Ah seharusnya aku yang meminta maaf karena telah mengganggumu Hinata. Apa kita bisa bertemu sekarang?" Tanya Sasori kepadaku.
"Bisa bertemu dimana?" Tanya ku kepadanya.
"Ditaman Hinata."
"Baiklah aku akan pergi kesana sekarang." Ujarku lalu aku buru-buru mengganti bajuku dengan pakaian yang lebih sopan.
Setelah mengganti baju aku langsung turun dan berjalan dengan santainya menuju taman yang dimaksud Sasori tadi. Setelah sampai disana aku melihatnya sedang duduk di bangku taman. Aku pun berinisiatif memanggilnya.
"Sasori-kun!" Panggilku.
Dan ia hanya tersenyum sinis, aku merasakan firasat buruk saat ini, 'ada apa?' batinku menangis, bagaimana tidak sedih jika melihat orang yang kau sayang sedang tersenyum sinis kearahmu.
"Hai!" Sapanya kepada seseorang yang baru datang dibelakangku dengan senyum ramah, aku yakin itu bukan sapaan untukku melainkan untuk orang lain dibelakangku.
Saat aku melirik ke belakang alangkah terkejutnya aku melihat gadis itu, gadis yang ternyata adalah teman dekatku sendiri. Teman yang paling dekat denganku, teman yang paling mengerti aku, dan teman yang selama ini ku anggap saudara sendiri. Aku pun mendekat ke arah Sasori.
"Kau sudah melihatnya kan Hinata, aku sekarang tidak mencintaimu lagi melainkan mencintai sahabatmu. Kau sekarang tahu kan maksud dari aku memintamu kesini sekarang?" Ujar Sasori.
"Sasori-kun kau tak seharusnya seperti ini." Ujar Sakura yang sepertinya kasihan padaku.
Tak ku sadari airmataku mengalir dengan lembutnya melewati pipiku. Aku menangis yah aku menangisi lelaki brengsek ini.
"CUKUUUPPPP!" Teriak ku. Aku berjalan mendekatinya, mendekati Sasori. Setelah ku tiba di depanya aku menamparnya dengan sekuat tenagaku.
"Kau pembohong, kau melupakan janji kita." Teriak ku dengan isakan.
"Hinata-chan!" Ujar Sakura Lirih.
"Diam kau! Kau tak pantas di sebut teman, di dunia ini memang tak ada yang pantas di panggil teman." Ujarku lalu berlari meninggalkan mereka berdua.
Aku berlari tak tentu arah, ku terus berlari meninggalkan mereka berdua disana. Setelah ku kira kakiku ini ingin berhenti aku pun berhenti disini, di tempat ini, tempat yang selalu aku kunjungi jika aku bisa. Yah disini taman belakang sekolahku saat masih sekolah dasar. Di tempat ini pula pertama kali aku mengenal Sasori juga orang yang kan di jodohkan dengan ku.
Aku menangis disana di temani langit cerah yah yang bahkan berlawan kebalikan dengan suasana hatiku. Inginku mengamuk saat ini. Tapi aku tak berniat meredakan amarah yang bergejolak dalam hatiku dengan amukan sia-sia. Jadi aku hanya menangis saja.
Tak terasa aku sudah terlalu lama menangis disini karena saat aku menoleh kearah langit, langit sudah senja dan itu berarti bahwa hari sudah semakin sore. Aku berniat kembali ke apartemenku. Tapi aku dikejutkan oleh suara baritone seorang laki-laki.
"Sudah selesai menangisnya?" Tanya orang itu.
"Sejak kapan kau disini?" Tanyaku langsung tak menghiraukan pertanyaanya.
"Sejak kau datng kesini dan menangis seperti anak kecil, hey ayolah kau sudah dewasa tau." Katanya dengan nada mengejek khas ala Uchiha Sasuke. Ya orang yang ada di depan ku ini adalah calon tunanganku. Ughhh calon tunangan aku tak kuasa menjadi tunagan pria sombong ini.
"Kau sudah lama disini. Apa kau mau pulang Pantat ayam." Ajak ku kepadanya.
"Apa kau sedang galau ria disini?"Tanyanya kepadaku.
"Ya seperti yang kau tebak Ayam, aku memang sedang galau."
"Mau cerita kepadaku?"Tawarnya.
"Apa kau bisa ku percaya Ayam?"Tanyaku menyelidiki tawaranya.
"Ya, kan kau juga calon tunganku kan? Apa kau tak memppercayaiku hm?"
"Ya, aku percaya jadi begini ceritanya tapi kau jangan memotong ceritaku okey," Dan ku lihat ia mengangguk barulah aku bercerita. "Kekasihku ah mantanku lebih tapatnya sekarang, dia selingkuh dengan sahabatku yang paling dekat dengan ku. Dan dia memutuskan hubungan ini, lalu aku menamparnya dan berlari ke sini." Kulihat ekspresinya tetap datar-datar saja. "Menurutmu aku harus apa?"
"Harus apa? Kau harus melupakan mantan kekasihmu itu dan merlakan dia untuk sahabatmu itu wajar kan. Dan cobalah melirik seseorang yang berada di dekatmu. Dan apa yang terjadi jika orang itu pergi meninggalkanmu dalam artian lain?"
"Ya, aku pasti akan lebih sakit hati jika aku kehilangan orang itu. Hey darimana kau belajar kata-kata seperti itu?" Tanyaku mengejek dirinya hahahaha.
"Karena kau mungkin akan mengalaminya sayang."Ujarnya kepadaku. Aku terkaget-kaget mendengarnya. " Janji kepadaku jangan pernah menangis lagi! Ayo pulang." Ajaknya lalu menarik tanganku dan menggenggamnya erat, tapi aku tak menjawab pertanyaanya. "Bolehkah aku memelukmu Hime?" Aku hanya mengangguk mengizinkanya, yah aku juga butuh pelukan untuk saat ini.
Dia memelukku sangat erat dan dapat kurasakan seperti ada aliran listrik sedang mengalir dalam tubuhku. Begitu lama lalu dia melepaskan pelukan itu dan mulai berjalan dengan tanganku yang berada di genggamanya.
Entah kapan aku teringat terakhir kali aku menangis didekatnya. Tapi sekarang ini berbeda dia memelukku sangat erat saatku menagis. Apa yang terjadi hingga aku menagis? Yah pria yang dulu pernah mengisi hatiku Akasuna Sasori juga teman terbaikku Haruno Sakura telah pergi meninggalkan dunia ini.
Aku tak kuasa melihat ini semua, semua terasa pedih, sakit yang mendalam dihatiku. Aku kehilangan kedua sahabatku setelah aku merestui hubunganya kemarin. Dan Sasuke si pantat ayam ini tahu kabar bahwa kedua temanku ini kecelakaan dan ia berniat menenangkanku. Tapi aku sudah terlanjur pedih, aku terus menangis dalam kamarku. Tanpa ada sedikitpun kata yang terucap dari bibirku dan Sasuke terus menemaniku. Disaat aku menjadi seseorang yang nyaris gila.
Gila? Ya aku sekarang bisa di sebut gila. Dan sekarang dia entah pergi kemana. Hati ini sangat sedih sekali.
End Hinatapov
Sasuke pov
Apa yang harus aku lakukan sekarang, gadis yang aku sayangi telah jadi gila walaupun kita dijodohkan tapi aku hanya berteman denganya. Kenapa alasanya? Aku tak berniat menjadikanya kekasihku walaupun aku sangat-sangat mencintainya alasanya hanya satu aku tak ingin dia merasakan orang yang paling ia sayangi juga pergi meninggalkanya.
Yah, aku mengidap suatu penyakit berbahaya, bahkan kedua orang tuaku tak ada yang tahu, yang tahu hanya Aniki ya hanya Aniki yang tau karena ialah yang menyuruhku periksa pertama kali saat aku pinsan dan hidungku mengeluarkan darah.
Aku di vonis Leukimia oleh seorang dokter, dan sejak itu aku selalu mengunjungi danau di waktu luangku untuk mensejukkan fikiranku. Dan saat itu pula Aniki memintaku untuk segera menikah dengan salah seorang Hyuuga yang bernama Hinata. Aku tak pernah melihat si Hinata tapi menurut informasi yang kudapatkan si Hinata adalah gadis mungil, cantik, dan seksi.
Saat itu aku melihatnya, melihat sang Hyuuga ia sangat kasar tapi satu hal ia mempunyai banyak masalah di hidupnya. Dan sekarang terbukti bahwa batin yang ia rasakan tak mampu lagi ia kendalikan. Dia menjadi gila, hari ini aku tak kerumahnya karena harus cek up ke dokter, karena penyakit ini. Aku berniat memberikanya lagu untuk ia ingat selamanya. Bahwa tak ada gunanya ia menyesal.
Aku telah selesai cek up sekarang dan langsung aku menuju ke rumahnya. Aku masuk saja ke rumahnya, sejak ia gila, ia berada di kediaman Hyuuga. Aku langsung menuju ke kamarnya dan masuk begitu saja lalu aku memutar musik yang aku siapan untuknya.
End Sasuke pov
Hinatapov
Aku terkejut mendengar alunan lagu ini.
kizu hitotsu nai kokoro ga doko ni aru no darou ka
kubi moto wo toori sugiru kaze ni tazunerareta
mattou na kotae nante mochiawasete wa inai
hitori hitotsu no inochi ikiiki to ikiru dake
sukoshi dake aosugita haru ni uchi no mesarete
onaji natsu no hikari wo tomo ni kakiwakete kita
kimi no eranda michi ni maemuki sa yo habikore
mata itsuka tomoshi aemasu youni
kumorazu ni ikite hoshii
dakara ame wo kirawanai de
uso wa tsukazu ni ite hoshii
sabishiku naru dake dakara
kimi no karada wa sono uchigawa ni
ai wo hisomasete hakobu tame ni aru nda
zutto zutto
umareta hi kara zutto
boku mo kimi mo kare mo dare mo minna
kotoba ni dekizu samayotteru nda
itsuka itsuka
todokerareru youni tte
hito no wa ni hairisobire dou suru koto mo dekizu
kodoku to iu to tende kisetsu wo kigaeru dake
gyakkuu ni dakare nagara ikitaeteku negai wa
sorezore ga motsu omoi no naka ni dake sumitsuku
koko de wa nai dokoka ni nigete shimaitakute
jibun janai dareka ni natte shimaitakute
toriaezu haritsuketa egao no ichimai oku
hito wa nani wo hoshigaru no darou
nesobetta shibafu no ue
sukoshi dake naita ato ni
do-natsu (DONUTS) no ana kara nozoku
sora ga amari ni aokute
kondo wa omoikiri naita
taimumashin (TIME MACHINE) nanka naku tatte ii nda
ima wo daiji ni dekitara ii nda
kedo kedo
koukai wo tebanasezu
itsuka yori sou tame ni hitori ni natta
hitotsu ni naru tame kakera ni natta
sousa soudayo
isshou no uchi ni maniau youni tte
kimi ga kureta ano omoi ni
kirei na namae nado nakutemo
kimi ga kureta ano omoi wa
kioku no sora wo maitsudzukeru
kumorazu ni ikite hoshii
dakara ame wo kirawanai de to
uso wa tsukazu ni ite hoshii
sabishiku naru dake dakara to
boku no naka de maigo ni natta kodoku wo
kimi wa sagashidashite dakishimete kureta
moune naite ii nda yo tte
koraekireru youni natte shimatte
kanashii noni nakenakatta
boku zutto boku zutto
nakitakatta nda naa
kokoro ni nani mo kabusenai de
omoikiri warai takattanda
Aqua Timez - Mask
Apakah aku akan terus menyesal seperti ini, ini bukanlah aku yang dulu aku tak boleh menjadi seperti sekarang ini. Tidak tidak boleh. Aku harus bangkit, aku menoleh kepada seseorang yang memutarkan lagu ini untukku. Sasuke, kenapa? Kenapa dia sangat peduli dengan ku. Ini kali pertama aku menoleh atau melihat orang yang datang mengunjungiku, dan dia satu-satunya orang yang mau mengunjungiku.
"Kenapa kau disini?"Tanyaku lirih kepadanya.
"Akhirnya kau bicara juga. Hei kemana janjimu agar tak menangis lagi?"Tanyanya.
"Aku tak kuasa menahan airmataku, dan juga aku tak berjanji kepadamu."
"Kau sangat cengeng jangan pernah menagis lagi ok.!"
"Ya pasti."
Lama sudah aku baikan dengan si Ayam itu, dia selallu ada disisiku di sela-sela pekerjaanya. Bahkan setiap sore pasti kami pergi ke pinggir danau, senang di hati ini tak bisa ku sembunyikan darinya. Ku terus bersamanya seperti saat ini, ia sedang rebahan disalah satu pohon dan aku berada disampingya.
Dia terlihat sangat damai sekali.
"Kenapa memandangiku seperti itu, terpesona olehku heh?" Tanyanya narsis sekali.
"Ihh, kau itu tidak tampak tidak ramah, malah sebaliknya mana mungkin aku terpesona olehmu."
"Uggghhhh sialan kau,, sini deh aku punya hadiah untukmu."
"Apa?" Aku mendekatinya dan Cup- satu ciuman mendarat di bibirku, hei bibir.
"Kurang ajar kau!" Aku memukulinya dengan pelan.
"Hei ini sakit sekali,, hei hei he-" Ucapanya terhenti.
"Ada Apa?" Tanyaku khawatir walaupun tidak terlalu keras tapi mungkin ia kesakitan.
"Tidak ada apa-apa." Ucapnya dengan tawa mengejeknya. Uuggghhh sebal aku.
Ini adalah sore yang cerah aku pergi ke danau seperti biasa tapi saat aku sampai disana aku belum melihatnya. Biasanya ia sudah berada disini tapi kenapa sekarang tidak ada. Aku pun menunggunya disana. Aku telah lama menunggu dan ku putuskan untuk pulang.
Ke esokkan harinya pun sama aku tak menemukanya. Hampir satu minggu seperti ini dan ku putuskan untuk mengunjungi rumahnya. Saat aku disana aku melihat Aniki dari Sasuke Uchiha Itachi akupun bertanya.
"Itachi-nii , Sasuke dimana?" Tanyaku santai, dan kulihat dari raut mukanya ia terkejut.
"Oh maaf Hinata-chan kami tak memberitahumu, Sasuke hanya berpesan satu untukmu." Katanya.
"Apa Itachi-nii?" Tanyaku penasaran.
"Dia hanya memberikanku surat ini kepadamu Hinata-chan, dan harus kau tahu suatu kenyataan pahit. Sasuke sedang pergi berobat ke luar negri karena penyakit Leukimianya." Mataku terbelalak.
"Apa? Leukimia? Sejak kapan."
"Sekitar satu tahun yang lalu. Bacalah surat itu dan pulanglah!" Aku pun pulang hatiku perih karena tak percaya Sasuke menderita leukimia selama satu tahun.
Setelah aku sampai dirumah aku lalu membuka surat dari Sasuke itu.
To: Hinata-hime
Maafkan aku Hinata, aku tak memberitahumu bahwa aku sakit leukimia sejak setahun yang lalu bahkan orang tuaku tak ada yang tahu. Kau ingat janjimu kan! Jangan pernah menangis lagi, kau kuat tak seperti dulu Hime. Ingatlah satu hal aku akan kembali untuk bersamamu. Aku berjanji!
Aku terharu membaca surat ini, surat singkat yang tertulis janjinya kepadaku. Aku berjanji akan setia padamu selamanya Sasuke Uchiha.
FIN
Yeai akhirnya selesai ngantung ngantung story aja yaaaa#plaaakkkk,,,
Hehehehe gomene aku lagi malas ngetik gara-gara tugas setumpuk tumpuk dari senseiku di sekolah, kelas dua aja segini bagaimana kalau kelas tiga bisa tepar di tempat. Maaf update lama yaaahhhh.