Tittle : My Pervert Namja
Author : Rara Jung
Genre : Romance, School life
Rating : M
Cast : Sehun & Luhan and other
Seorang namja cantik bernama luhan yang diam-diam mengagumi pangeran sekolah bernama oh sehun, yang tanpa diketahuinya adalah seorang yang sangat pervert.
This YAOI. Dont Like Dont Read.
No Bash No Flame.
Sorry for typos. EYD berantakan.
"engh... ahh... sshh... terus.. iyah begituhh.. ahhh"
Seorang namja cantik kini berbaring diranjang queen size miliknya tengah mengeliat sambil mendesah nikmat dengan mata terpejam.
Wajah dan tubuh Luhan –nama namja cantik itu- telah basah dipenuhi keringat.
"faster oh faster... sehun ah sedikit lagi. lebih nghh kuathh.. AAHHHH"
Akhirnya. Luhan mengeluarkan cairan kenikmatannya yang membuat celananya basah sekarang.
Kenapa celananya basah? Ada yang aneh? Tentu. Karena luhan sedang mimpi basah. Dan kalian semua pasti bisa menebak siapa lawan mainnya dimimpi basahnya. Dia Oh Sehun.
Selang beberapa menit, luhan terbangun dari mimpi yang menurutnya nikmat/?
Namja itu melirik kearah antara selagkangannya dan melihat area pribadinya itu basah.
"ah sial. Kenapa mimpi itu lagi?"
luhan mengacak rambutnya frustasi. Oke luhan akui dia sangat mengagumi sosok namja yang dimatanya begitu sempurna, oh sehun. Tapi jangankan kenal, berbicara satu hurup pun mereka tidak pernah. Pengagum rahasia, katakanlah begitu. Luhan sangat senang memperhatikan seorang oh sehun secara diam-diam. Dan perlu diketahui, yang mengagumi sehun bukan hanya luhan, tapi hampir seluruh siswa siswi SM High School, bagaimana tidak, seorang namja tampan, tinggi, pintar, kaya, kulit seputih susu, dengan julukan pangeran sekolah, siapa yang tidak menginginkannya sebagai kekasih? dan luhan termasuk salah satu yang sangat menginginkan hal itu mesti dipikirannya itu sangat mustahil.
Tapi hey, luhan bukan seorang yang pervert seperti kai, namjachingu sahabatnya kyungsoo. Tapi kenapa akhir-akhir ini luhan sangat sering mimpi bercinta dengan oh sehun sang pangeran sekolah? Apa karena luhan terlalu memikirkan namja itu sampai-sampai dimimpinya pun oh sehun selalu ada. Lebih parahnya lama kelamaan, luhan jadi senang dan menikmati permainannya bersama oh sehun meski itu hanya dalam mimpi.
"apa aku harus berhenti mengagumi oh sehun? Lama-lama aku bisa gila kalau terus-terusan mimpi bercinta dengannya. Ya. Mungkin aku akan benar-benar gila karena ingin berrcinta secara nyata dengan oh sehun. Ah tidak-tidak. Apa yang kau pikirkan luhan. Sejak kapan kau menjadi pervert begini. Sepertinyya kemesuman kai mulai menular"
Luhan menggeleng-gelengkan kepalanya yang sudah berkiran macam-macam kemudia segera bangkit dari tidurnya, menyambar handuk yang tersampir di dinding dekat kamar mandi kemudian masuk kedalamnya untuk membersihkan diri.
.
.
.
SM High School
Luhan berjalan dengan sedikit berlari menuju kelasnya karena bel tanda masuk sebentar lagi akan segera berbunyi.
"gara-gara mimpi itu aku jadi terlambat ke sekolah bahkan tidak sarapan"
Luhan masih sibuk menggerutu disepanjang koridor sampai akhirnya seseorang yang menabrak luhan yang malah membuat mulut luhan semakin mengomel. Kini pantat luhan sukses mencium lantai dengan posisi tidak elitnya.
"aish jinjja, pagi-pagi begini sudah kena musibah" umpat luhan sambil mencoba bangkit. Sejurus kemudian ada uluran tangan seseorang berada didepan wajah luhan. Tanpa pikir panjang luhan langsung menyambut uluran tangan tersebut kemudian berdiri.
"gwaenchanha?" sebuah suara menginterupsi luhan agar melihat seseorang yang luhan yakini adalah pemilik dari tangan yang kini digenggam luhan.
DEG
Jantung luhan hampir saja meloncat keluar melihat siapa orang yang kini dihadapannya dan juga tangan yang digenggamannya. Luhan baru menyadari bahwa tangan yang digenggamnya sangat halus. Secepat kilat luhan langsung melepas genggamannya.
"aku tidak sengaja, apa ada yang terluka?" tanya namja itu lagi.
Entah kenapa, luhan jadi mengingat mimpinya tadi pagi, bagaimana tangan itu memainkan nipplenya yang sangat sukses membuat luhan horny juga mengerang nikmat, seketika wajah luhan memanas.
"ti.. tidak" sahut luhan yang langsung berlari meninggalkan namja yang tengah memandang wajah bingung kearahnya.
"kenapa dia? Wajahnya memerah tiba-tiba. Hmm, manis juga" namja yang memandangi punggung luhan tersebut mengeluarkan seringaiannya.
"ya! Oh sehun. Darimana saja kau. Ayo cepat kekelas. Sebentar lagi jung seonsangim masuk" ajak namja dengan tinggi diatas rata-rata kepada sehun -pelaku yang menabrak luhan-
.
.
.
Sehun sedang asyik menyantap kentang gorengnya bersama dengan temannya dikantin, tanpa sengaja dia menatap sosok yang tadi pagi tidak sengaja ditabraknya dikoridor kelas 3 sedang memesan makanan.
"chanyeol ah kau mengenalnya?" sehun menyenggol lengan orang yang berada disebelahnya dengan sikut.
"nugu?" orang yang ditanya sehun bertanya balik sambil mengikuti arah pandang sehun.
"namja yang sedang memesan makanan bersama namja ber'eyeliner itu" sehun menyahut tanpa melepas pandangannya dari sosok cantik yang kini tengah memegang nampan sambil celingukan mencari meja kosong
"molla, sepertinya mereka sedang mencari meja kosong" sejurus kemudian chanyeol mengangkat tangannya menginterupsi kedua namja yang bisa dikatakan mungil itu untuk bergabung bersama.
Sehun yang melihat tindakan spontan chanyeol hanya menatap namja itu dengan wajah datar. Sehun kembali menatap kedua namja yang berdiri tak jauh dari mereka, namja yang memakai eyeliner itu terlihat antusias dengan tawaran chanyeol, sedangkan namja cantik disebelahnya seperti hendak kabur? 'Ada apa dengannya?' bantin sehun.
Setelah celingukan sebentar, akhirnya namja cantik itu mengangguk pasrah kemudian berjalan menyusul temannya yang terlebih dahulu menuju meja sehun dan chanyeol. Seketika kantin jadi sedikit lebih ramai, pasalnya jarang-jarang ada orang yang bisa duduk satu meja dengan oh sehun sang pangeran sekolah.
"annyeong. Kami boleh bergabung disini kan?" tanya namja bereyeliner itu dengan senyum sumringahnya.
"tentu, atau kau mau duduk dipangkuan ku? Ku rasa itu bukan ide yang buruk" chanyeol memulai aksi gombalnya yang berhasil membuat pipi namja bermata sipit itu merona kemudia menunduk malu.
"ngomong-ngomong, siapa namamu? Pasti namamu seindah wajahmu" chanyeol melanjutkan acara gombal gembelnya.
"hentikan gombalan dari mulut manis mu itu park chanyeol. Bisa-bisa dia hanya sibuk merona dan tak jadi makan karena ulahmu" interupsi sehun yang sebenarnya bermaksud ikut menggoda namja bermata sipit itu, tapi kemudian sehun beralih menatap namja cantik yang kini baru saja memposisikan dirinya untuk duduk disamping temannya yang masih berblushing ria. Sehun menghentikan acara makannya dan kini menopang dagu sambil menatap sosok cantik dihadapannya.
Chanyeol yang sama sekali tidak menggubris kata-kata sehun masih melanjutkan acara perkenalannya, "hei kenapa menunduk? Siapa namamu? Ah juga nama teman disampingmu. Agar kita lebih enak berbicara"
"na..namaku byun baekhyun. Ka..kau bisa memanggilku baekhyun. Dan dia temanku, Luhan" sahut baekhyun sedikit terbata.
Luhan menatap kearah chanyeol kemudian menunukan sedikit kepalanya dan langsung diikuti chanyeol sambil memperkenalkan dirinya "aku park chanyeol, kalian cukup memanggilku chanyeol" baekhyun dan luhan mengangguk bersamaan kemudian melempar senyum kearah chanyeol.
"sehun ah, kau tak mau berkenalan dengan mereka?"
"aku rasa mereka sudah tau namaku" sehun menyahut tanpa merubah posisi dan arah pandangnya dari namja cantik yang kini sudah ia ketahui namanya, luhan. Luhan melihat kearah sehun dan langsung mendapat kerlingan sexy dari pangeran sekolah itu. Oh sehun tak tau kah kau jantung luhan beretak sangat kencang sekarang?
Baekhyun yang mendengar itu memutar bola matanya. Untuk mengusir keheningan, chanyeol kembali mengajak baekhyun berbicara, sampai-sampai baekhyun lupa kalau teman disampingnya tengah megutuknya dalam hati karena asik mengobrol dengan chanyeol.
Luhan yang bingung harus berbuat apa hanya menuduk mengheningkan cipta sambil memakan makannya dengan susah payah. Kenapa? Tentu saja karena ulah oh sehun yang sedaritadi hanya menatapnya, hal itu membuat luhan gugup, jangankan mengunyah apalagi menelan makannya, menyuap makanan kedalam mulutnya saja perlu tenaga ekstra.
"sepertinya kau sangat susah menghabiskan makanmu, apa perlu ku suapi?" tawar sehun yang langsung disambut dengan suara batuk luhan karena tersedak. Luhan segera menegak jus jeruk miliknya dan kemudian pamit ketoilet. Ya, itu ide yang bagus untuk melarikan diri dari seorang oh sehun yang membuatnya hampir serangan jantung ditempat, bahkan kini baekhyun tidak perduli padanya karena asyik bersenda gurau bersama chanyeol. Sehun yang jengah melihat kemesraan baekyeol padahal mereka baru saja kenal memutuskan untuk menyusul luhan ke toilet.
.
.
.
Sampai ditoilet, sehun langsung menemukan luhan yang sedang membasuh mukanya diwestafel, kemudian melangkahkan kakinya untuk memposisikan dirinya disamping luhan.
"sejak tadi pagi, ku rasa kau selalu mencoba menghindariku. Apa hanya karena ketidak sengajaan ku itu membuatmu sebegitu tak inginnya bertemu denganku?" luhan yang tadi sedang asyik mencuci wajahnya kini tersentak mendengar suara namja yang kini berada disampingnya. Perlahan tapi pasti luhan menoleh horor ke orang yang ada disampingnya. "se.. sehun" luhan menelan salivanya dengan susah payah. Luhan bermaksud hendak kabur -lagi- dari sehun tapi sebelum itu terjadi sehun sudah menahannya dengan memeluk luhan dari belakang.
Demi Tuhan seluruh persendian yang ada ditubuh luhan dirasanya melemah, jangankan untuk bergerak bernafas saja luhan hampir lupa caranya. Ini benar-benar seperti mimpi, dia dipeluk seorang oh sehun, orang yang selama ini sangat dikaguminya -secara diam-diam- kini sehun menyandarkan dagu lancipnya dibahu sempit luhan, beruntung keadaan toilet sangat sepi, hembusan nafas sehun terasa hangat menyapu kulit leher luhan.
Tangan sehun yang melingkar dipinggang luhan kini perlahan turun kearea terlarang milik luhan, mengusap benda kenyal yang ada disana dengan penuh perasaan, entah magic apa yang telah dilakukan sehun pada luhan, yang pasti tak ada penolakan sedikitpun dari luhan. Sampai dirasa sesuatu yang kenyal itu kini mulai mengeras, sehun mengarahkan mulutnnya ke telinga luhan kemudian berbisik "resleting celanamu terbuka, sayang" bersamaan dengan bisikan itu, sehun menarik resleting celana luhan kemudian mengecup basah leher jenjang namja cantik itu,, setelahnya dia meninggalkan luhan yang masih membatu ditempat.
Otak luhan yang terbilang encer itu, sekarang rasanya tidak bisa digunakan sama sekali, kejadian barusan begitu cepat.
.
.
.
Next day
Ruang bimbimngan konseling, disinilah luhan berada. Akibat keterlambatannya beberapa hari terakhir membuatnya mendapat teguran kim seongsanim. Mengingat dia siswa berprestasi yang tidak pernah melanggar peraturan sekolah –kecuali kali ini- jadi mau tidak mau dia harus pulang lebih lambat dari teman-temannya yang lain karena memang bimbingan dilakukan setelah jam pelajaran sekolah berakhir.
Luhan berjalan gontai keluar dari ruang BK, hari sudah mulai agak gelap. Ia mengutuk kenapa harus kim seonsaengnim yang menjadi pembimbingnya kali ini, orang itu sangat suka bicara dan tidak akan berhenti sebelum ada hal yang benar-benar penting menginterupsi kegiatan ceramahnya. Luhan sangat berterima kasih kepada anak kim seonsaengnim yang menelpon menyuruhnya cepat pulang, kalau tidak? mungkin dia akan diceramahi sampai besok pagi.
Luhan menghela nafas berat sambil memegangi perutnya, sepertinya cacing diperutnya meronta-ronta ingin diberi makan, sedangkan jarak antara sekolah ke kontrakannya lumayan jauh, belum lagi harus berjalan menuju halte dan menunggu bus datang. Bolehkah luhan berharap Tuhan mengirimkan malaikat yang akan menolongnya disaat seperti ini.
Tes
Setetes air mengenai hidung luhan membuatnya mendongak menatap langit yang kini diselimuti awan hitam. Sepertinya hujan akan turun sangat deras.
ciitt
Luhan menghentikan langkahnya melihat mobil ferrari merah berhenti didepannya, matanya mengerjam imut. Sesaat kemudian matanya melebar mengingat siapa pemilik mobil didepannya sekarang oh se...
"masuk" interupsi namja dibalik kemudi yang entah sejak kapan sudah membuka kaca mobilnya.
Luhan terlihat berpikir, satu mobil dengan namja pervert seperti oh sehun? Bisa-bisa setelah sampai dirumah keperjakaan sudah hilang. Bukankah dia berdoa diberi malaikat? Kenapa yang datang malah orang pervert seperti oh sehun?
"cepat sebelum aku berubah pikiran"
Tunggu luhan, kalau kau tetang pada egomu, bisa-bisa kau baru sampai rumah setelah 1 jam atau bahkan labih. Apalagi dengan perut keroncongan? Dan cuaca yang buruk, bahkan kini gerimis sudah mulai deras. Menerima tawaran namja yang kini tengah menatap jam tangan dipergelangannya sepertinya bukan ide buruk. Luhan bergegas masuk kedalam mobil oh sehun dan duduk disamping kursi kemudi.
.
.
.
Kini hujan sangat deras, luhan tidak menyesali keputusannya untuk menerima tawaran sehun untuk menumpang. Hanya ada keheningan selama perjalanan mereka sampai akhirnya sehun bersuara "hujan seperti ini membuat ku lapar. Kau mau makan apa?" sehun terus menatap lurus kearah jalan tanpa memperhatikan luhan. "eh?" luhan yang bingung dengan ucapan sehun hanya ber'eh ria. " aku tau kau lapar, seharian disekolah ditambah mendapat ceramah gratis dari kim seonsaengim pasti membuat cacing diperutmu kelaparan".
Luhan hanya menunduk, pasalnya apa yang dikatakan sehun 1000% benar, tapi darimana sehun tau kalau luhan dapat bimbingan dan pulang setelat ini? masa bodohlah yang penting itu tidak merugikan luhan.
"jadi? Mau makan apa?" -lagi- sehun bertanya kali ini sambil menatap kearah luhan karena tidak mendapat jawaban sedari tadi.
"terserah kau saja"
.
.
.
Mobil sehun berhenti tepat didepan rumah kontrakan luhan yang terbilang sederhana "terima kasih banyak atas traktirannya dan sudah mau repot-repot mengantarku pulang" luhan membungkuk kemudian membuka pintu mobil tapi sepertinya ada yang janggal, kenapa pintunya tidak bisa dibuka? Seketika luhan merasa aura setan menyelimuti tubuhnya.
"se.. sehun. Ke.. kenapa pintunya tidak bi.."
"kau pikir semua yang kulakukan untuk mu gratis luhan sayang?"
Seketika bulu kuduk luhan meremang mendengar sehun memanggilnya dengan sebutan sayang untuk kedua kalinya juga melihat sergaian setan dibibir namja tampan yang berhadapan dengannya sekarang.
"o.. oh.. baiklah, buka dulu pintunya, aku akan mengambil uang untuk membayarnya. Kau tenang saja, aku bukan orang yang suka berhutang"
"ck. Aku tak mau dibayar dengan uang luhan"
"la..lalu kau mau dibayar dengan a..apa?"
Sungguh melihat luhan terbata seperti itu entah kenapa membuat sehun semakin bernafsu untuk 'memakannya'
Alih-alih menjawab, sehun mencondongkan wajahnya kewajah luhan.
"ma.. mau apa kau seh.. mpph mpph" tanpa aba-aba sehun langsung melumat bibir plum luhan yang sedari tadi sangat menggoda iman sehun.
"henmm tikanmmphh" luhan berusaha mendorong badan sehun menggunakan kedua tangannya, sehun mendengarkan permintaan luhan? Tentu saja tidak. Sehun masik sibuk melumat, menghisap dengan lembut bibir manis luhan yang dirasanya sangat memabukkan itu, tangan luhan berhenti meronta karena tangan sehun kini menggenggam erat tanggannnya.
"emhh mmhh" kini luhan mulai membalas ciuman sehun yang sepertinya akan membuat luhan ketagihan nantinya.
Sehun melepaskan ciumannya yang ditanggapi raut wajah luhan yang terlihat sedikit kecewa. Sehun menatap luhan dengan seringaiannya. "ahh.. se sehun.. mhh.. stophh sshh.. henti.. AHH" luhan memekik karena sehun menggigit lehernya lumayan keras. "kumohon sehun, mhh besok sekolah, janganhh tandai leherku ashhh" entah sejak kapan kini tangan luhan telah meremas-remas rambut sehun untuk menyalurkan nikmat yang dirasakannya dari sentuhan sehun.
"ck..mulutmu berkata tidak tapi tubuhmu mengatakan iya luhan sayang" sehun masih sibuk menjilati leher luhan, menghisapnya kuat-kuat, menggigit-gigit kecil hingga meninggalkan bercak merah keunguan disana. Luhan yang tengah terhanyut oleh perlakuan sehun tidak menyadari kalau semua kancing seragamnya telah dibuka oleh sehun.
"cukuphh cukuphh" nafas luhan terengah namun tak diindahkan sama sekali oleh sehun.
"tidak usap protes baby, kau cukup menikmatinya" kini kecupan sehun turun kedada luhan, melumat nipple luhan yang tengah menegang, tangan kirinya memelintir-melintir nipple luhan.
"oh,, yeah.. ahh sehun. Kau.. mmh" kini luhan menggeliat tidak karuan, ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya.
sambil menikmati nipple luhan, tangan kanan sehun kini mengusap-usap tonjolan yang berada diantara selangkangan luhan. Sudah mengeras rupanya, perlahan sehun melepas kancing celana luhan, kemudia menurunkan resletingnya, memasukkan tangannya dan langsung meremas penis luhan yang sudah menegang sempurna.
"AHH" luhan terbelalak, dia merasa penisnya diremas. "tidak oh sehun, hentikan" luhan memasang wajah memelasnya, kini kesadarannya telah kembali 80% merasa tidak digubris oleh sehun, luhan mendorong tubuh sehun dan kini berhasil.
"cukup sampai disini, aku mau keluar" luhan bermaksud mengancing seragamnya namun terhenti kala sehun kembali menyerangnya, menjilati telinga luhan, menggigitnya pelan. Berhasil, kini luhan bukannya menolak malah mengerang nikmat. Sehun sangat tau dimana saja titik sensitif luhan yang membuatnya tak bisa melawan sama sekali.
"nghh sehunhh stophh" kali ini sehun menghentikan aksinya, luhan terlihat mengatur nafasnya. Tapi jangan berharap berhenti sampai disini.
"kau lihat, sepertinya penismu sangat ini ku kulum sampai-sampai mengeras seperti ini" sehun membelai lembut penis luhan. Yang mengakibatkan pipi luhan kini memanas, entahlah disaat seperti ini masih sempat saja dia merona oleh perkataan dan perlakuan oh sehun.
Sehun memposisikan wajahnya diantara selangkangan luhan kemudian mulai menjilati ujung penis luhan, membuat luhan menggeliat geli. Kini luhan sudah tidak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang ia mau hanyalah kepuasan yang akan diberikan oh sehun kepadanya.
"sehunhh jangan menggodakuhh, cepat kulumhh" luhan sudah tidak sabar rupanya "memohonlah baby" luhan mendecak kesal, bukankah sehun yang memulainya? Kenapa harus dia yang meminta? Dengan terpaksa luhan akhirnya memohon kepada sehun yang masih saja asyik menjilati ujung penis luhan "sehunhh.. kumohon kulum penisku, aku ingin mulutmu mengocok penisku sampai mengeluarkan sperma.. nghh" sehun menyeringai mendengar dirty talk luhan.
Tak menunggu waktu lama, sehun langsung mengulum penis luhan, melumatnya seperti lollipop, menghisapnya dengan kuat."ahh ahh, yahh begitu,, terus sehun.. ini nikmathh" luhan mendorong kepala sehun agar lebih cepat mengocok penisnya.
"yeah,, faster.. eumhh shh.. ini memabukkan sehun ohh mmhh" sehun mempercepat gerakan mengulumnya dan merasakan penis luhan mulai berkedut.
"sehun aku.. AHH"
Crot Crot
Luhan sudah tidak tahan lagi akhirnya menyemprotkan spermanya didalam mulut sehun dan dengan senang hati sehun menerimanya.
Kini luhan menyandarkan tubuhnya dijendela pintu mobil dengan mata terpejam, rasanya sangat lelah, energi dari makanan yang disantapnya kini menguap entah kemana
Baru saja sehun menegakkan tubuhnya berniat melepas celananya karena sudah merasa sangat sesak namun sebelum itu terjadi, suara handphone sehun telah berdering dengan nyaring.
"shit" sehun mengutuk siapa pun yang kini tengah menelponnya. Tanpa melihat siapa nama yang tertera dilayar smartphone nya sehun langsung menjawab telpon.
"yeoboseyo"
TBC?
Or
END?
Ini ff kedua yang aku post di ffn. Maaf kalo nc nya gak hot sama sekali.
Dan ceritanya yg sangat pasaran dan juga sangat membosankan, membuat mengantuk.
Baru belajar nulis nc soalnya ._.v
Makasih banyak yang udah mau baca ff nc abal karya ku.
Mohon review nya ya chingudeul.
/tebar sempak hunhan/