DIFFERENT MEET

A Wonkyu Story.

Cast: Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Cho Jino, Lee Donghae, etc.

This is 100% pure my own story.

Won for Kyu. No one else.

Chapter 2

Kyuhyun membuka pintu apartemennya dengan tergesa-gesa, sungguh ia cemas dengan keadaan Jino setelah semalaman ini ia tidak berada di rumah. Kyuhyun membuka pintu kamarnya –dan Jino namun ia tak menemukan keberadaan adik satu-satunya itu. Perasaannya bertambah kalut. Kyuhyun membuka pintu kamar mandi dan mendapati adiknya tergeletak pingsan di lantai kamar mandi yang dingin dan lembab. Dengan kecepatan kilat Kyuhyun mengangkat tubuh kurus Jino dengan kedua lengannya. Dibaringkannya tubuh ringkih adiknya tersebut di atas kasur lusuh mereka.

"Jino-ya! Ini Hyung, sadarlah Jino!" Kyuhyun menempelkan telapak tangan kanannya di dahi Jino, astaga tubuhnya panas sekali, batin Kyuhyun panik. Kyuhyun segera mengganti baju adik kecilnya yang basah dan menyelimuti tubuhnya dengan beberapa helai selimut yang ia punya. Kyuhyun lalu mengambil sebuah baskom berisi air dan handuk kecil untuk mengompres dahi Jino. Kyuhyun melakukannya dengan telaten dan penuh perhatian. Sesekali diusapnya rambut adiknya dengan penuh sayang. Sudah beberapa kali hal seperti ini terjadi, membuat Kyuhyun tak kuasa membendung air matanya.

Satu jam berlalu, Kyuhyun sudah berkali-kali mengganti kompresnya, namun panas Jino tetap saja tidak kunjung reda. Hingga terjadi sesuatu, tubuh adiknya tiba-tiba saja kejang. Kyuhyun berteriak panik.

"Jino-ya! Apa yang terjadi?!"

Kyuhyun segera menggendong Jino keluar dari apartemennya, berlari menyusuri jalan guna mencari taksi untuk membawanya ke rumah sakit. Beberapa orang yang melihat hanya menatap iba tanpa berniat sedikitpun untuk menolong. Sebuah taksi berhenti dan Kyuhyun segera membuka pintu taksi itu seperti orang kesetanan dan membaringkan Jino yang masih kejang dengan kepala Jino ia letakan diatas pangkuannya. Taksi itu pun melaju kencang. Tanpa Kyuhyun sadari, sebuah sedan hitam mengikuti taksi tu dari belakang.

-WONKYU-

Siwon melenggang memasuki sebuah ruangan besar berdesain minimalis. Semua orang yang berada didalam ruangan itu membungkuk ketika melihat dirinya datang. Siwon menarik kursi didepannya dan kemudian duduk dengan santai, orang-orang munafik, batinnya. Siwon tahu dari sorot mata pria-pria tua dihadapanya ini bahwa mereka tidak suka melihatnya berada disini. Ia tahu apa tujuan dari rapat ini. Siwon menyunggingkan senyum sinis.

Lee Donghae menyodorkan sebuah map biru pada Siwon seraya memberikan senyum menenangkan. Donghae merupakan sahabat Siwon sejak kecil dan sekarang menjadi Asisten Pribadi pria berlesung pipi itu sejak Siwon ditunjuk untuk menggantikan posisi ayahnya menjadi CEO Choi Corp., dua tahun yang lalu.

Choi Corporation merupakan salah satu perusahaan terbesar di Korea yang bergerak di bidang perhotelan. Terhitung sudah 35 cabang hotel berbintang enam dengan nama The Choi Hotel tersebar di beberapa wilayah di Korea Selatan dan beberapa negara di Asia. Selain itu, Choi Corporation juga mulai merambah bisnis penjualan apartemen dengan kelas eksekutif di beberapa tempat di Seoul, Busan, Tokyo, Osaka dan Macau. Semua ini menjadikan Choi Corporation sebuah perusahaan multinasional yang merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian Korea dan Asia selama lebih dari tiga dekade. Kesuksesan Choi Corporation adalah hasil dari kerja keras Choi Kiho, yang merupakan Chief Executive Owner perusahaan tersebut, dengan kepemilikan saham mencapai kurang lebih 75%. Setelah hampir 35 tahun menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di Choi Corporation, Choi Kiho menyerahkan tahtanya pada anak laki-laki tunggalnya, Choi Siwon, dua tahun yang lalu.

Siwon membaca proposal pembangunan resort di daerah Haeeundae yang selama 6 bulan ini menjadi mega proyek Choi Corportion. Siwon mengernyitkan dahi, ada banyak hal yang mengganjal. Ia mengalihkan pandangannya pada seorang pria paruh baya berwajah mirip tikus yang duduk di seberang meja.

" General Manager Jung..." Pria berwajah bulat itu menyunggingkan senyum liciknya.

"Bagaimana mungkin biaya pembangunan resort Haeeundae membengkak seperti ini?!" Choi Siwon sedikit meninggikan suaranya. Bagaimana mungkin biaya pembangunan yang telah ia sepakati dan tanda tangani hampir enam bulan lalu itu membengkak hampir dua milyar won. Pria berwajah mirip tikus itu menatap Siwon dengan pandangan menantang.

"Kami terpaksa mengganti kontraktor yang baru karena kontraktor yang lama mengundurkan diri secara tiba-tiba. Biaya itu untuk membayar kontraktor yang baru, mereka meminta bayaran besar karena waktu pembangunan yang tinggal beberapa bulan lagi sebelum peresmian, Sajangnim." Pria berwajah tikus itu kembali menyunggingkan senyum licik, membuat Siwon ingin sekali memukul keras wajahnya hingga lebam. Namun, Siwon berusaha meredam emosinya.

"Tapi dua milyar won bukanlah angka yang masuk akal!" Siwon berkata sejurus kemudian, membuat pria tua menyebalkan dihadapannya mendengus.

"Tahu apa anda soal angka-angka ini, sajangnim? Sepertinya anda masih harus banyak belajar, Tuan Muda. Anda masih terlalu kecil." Pria berwajah mirip tikus itu mengucapkan kalimat terakhirnya dengan nada mengejek. Siwon mati-matian menahan diri untuk tidak melompat dan menarik kerah pria tua itu.

"Aku tidak akan menandatangani ini." Ucap Siwon seraya menatap tajam pria berwajah tikus itu. Hal itu sontak membuat beberapa orang disana melayangkan suara protes. Namun Siwon berusaha menulikan telinganya karena ia mencium bau samar korupsi disini. Pria berwajah mirip musang itu mendengus kembali, kali ini denga suara lebih kencang.

"Hanya tersisa beberapa bulan, apakah anda akan membiarkan proyek ini gugur begitu saja?"

Siwon menyeringai, "Tentu tidak. " Ucap Siwon, "Karena mulai saat ini aku sendiri yang akan turun langsung mengurus proyek ini." lanjutnya membuat semua orang disana membelalakkan mata. Hanya Donghae dan Ahjussi Kim yang menyunggingkan senyum.

"Baiklah, aku rasa tidak ada yang harus dibicarakan lagi, kalau begitu rapat resmi ditutup."

Mendengar ucapan bernada final tersebut, satu persatu orang disana berangsur-angsur keluar. Siwon tahu orang-orang itu tidak menyetujui keputusannya namun ia tidak mau kalau mega proyek ini berada ditangan pria bermarga Jung yang menjabat sebagai General Manager di perusahaannya. Siwon sering mendapati aliran-aliran dana tidak jelas yang dikeluarkan oleh Choi Corp., walaupun jumlahnya tidak terlalu besar tetapi Siwon tetap harus menghentikan semua ini. Siwon menghela napas pelan.

Donghae meremas bahu sahabatnya, tersenyum manis lalu berkata ,"Aku tahu kau pasti bisa. Semangat!" Dan Siwon selalu merasa beruntung memiliki sahabat seperti Donghae.

Tiba-tiba ponsel Siwon berdering, ia segera mengangkatnya. Donghae mengamati perubahan ekspresi wajah sahabatnya yang berubah serius.

"Apakah itu soal namja cilik cinta pertama mu dulu?" Donghae serta merta bertanya sesaat setelah Siwon memutus sambungan teleponnya. Siwon tersenyum simpul.

"Astaga! Kau sudah berhasil menemuinya?" tanya Donghae memastikan. Siwon mengangguk, "Bahkan semalam aku menjaganya tidur."

Donghae mengernyit tidak mengerti, seingatnya Siwon sama sekali tidak berani mendekati namja yang dia yakini sebagai cinta pertamanya dulu. Alasan 'aku gugup dan tidak tahu harus berkata apa'-lah yang membuat Siwon tidak berani mendekatinya selama hampir satu minggu ini.

"Kau belum bercerita padaku." ucap Donghae menuntut cerita lebih lanjut dari sahabatnya, namun Siwon hanya terkekeh sembari beranjak dari kursinya dan melepas jas serta dasinya. Ahjussi Kim dengan sigap membawakan Jas dan dasi tuannya. Donghae berteriak, "Ya! Choi Siwon! Kau mau kemana?"

Siwon lantas tersenyum, semakin menggoda Donghae, "Ke tempat dimana aku akan berubah menjadi pangeran berkuda putih karena tuan puteri yang cantik sedang membutuhkan pertolonganku." lalu Siwon mengedipkan sebelah matanya kearah Donghae, membuat Donghae membuat gesture seperti ingin muntah dihadapan Siwon.

Setelah itu Siwon beranjak keluar bersama Ahjussi Kim, meninggalkan Donghae yang tiba-tiba menjadi termenung setelah sosok Siwon menghilangkan di balik balik pintu. Dadanya terasa sakit hingga rasanya Donghae ingin menangis tersedu-sedu seperti anak kecil.

"Kau itu bodoh atau apa? Aku mencintaimu Choi Siwon!" ucap Donghae lirih disela tangis tanpa suaranya.

To Be Continued...

Helloooooooooooooooo :D

Adakah yang menunggu kelanjutan fic ini? ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ

Maaf ya... Saya hiatus dari dunia per-fanfic-an udah hampir tiga bulan dan ketika saya mau nulis kok mendadak lupa sama alur ceritanya lol alhasil saya harus menyusun kerangka cerita dari awal dan begitu jadi hasilnya sampah banget ㅠㅠㅠㅠㅠ

Terima kasih buat yang sudah bersedia ngereview dan menunggu kelanjutan cerita abal-abal ini 3333

Last but not least, mind to read and review? kalo banyak yang review saya janji bakal cepet update :3

With Love,

Sparkling Pearl Blue