DADDY'S GIRL

Pairing : KYUMIN Crack KYUTORIA

Main Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin Victoria Song, Lee Hyukjae, Lee Yejin, cast lain menyusul

Genre : Romance, Drama, Hurt

Rate : M

Chaptered

Warning: Genderswitch for Uke, OOC, Many Typos, IF YOU READ DON'T BASH

Disclaimer: The caracters inside are belong to God and themselves. But the storyline is mine

x

Chapter 1

Lee Sungmin, gadis berusia 10 tahun itu sedang sibuk mempersiapkan tas sekolahnya dengan tergesa-gesa. Semalam ia mengerjakan PR Matematika yang luar biasa susahnya, dan baru selesai pukul 11 malam. Itu membuatnya bangun setengah jam lebih siang dari pagi biasanya.

"Sial, harusnya aku mempunyai kakak yang pintar matematika seperti kakak Ryeowook, atau ayah sehebat ayah Eunhyuk. Jadi aku tidak perlu kesulitan mengerjakan hingga bangun kesiangan seperti sekarang," gerutu Sungmin sambil memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas sekolahnya.

TOK TOK

"Minnie-ah, Lee Sungmin cepatlah. Ini sudah siang, kau bahkan belum sarapan."

Itu ibu Sungmin yang memanggilnya dari luar pintu kamar Sungmin.

"Eomma aku tidak mau sarapan, siapkan bekal untukku saja yaa," Sungmin menjawab dari dalam kamar, masih sibuk memeriksa perlengkapan sekolahnya.

Setelah merasa semua perlengkapan sekolahnya sudah beres, Sungmin beranjak ke meja riasnya yang berbentuk kepala Hello Kitty, karakter kartun kesukaannya. Ia melepas ikatan rambutnya, kemudian menyisir rambut panjangnya dengan lembut. Memakai bedak tipis beraroma bayi di wajahnya, kemudian menyemprotkan cologne beraroma lembut di lehernya.

"Kemarin Eunhyuk memakai lipgloss, apa aku perlu memakainya juga ya?" kata Sungmin kepada dirinya sendiri. Kemudian ia mengamati bibirnya dari cermin di depannya, terlihat penuh dengan lengkungan tegas berbentuk M, dan berwarna merah muda alami.

Sungmin menggeleng, "Ah tidak perlu, begini saja sudah cantik," Sungmin terkikik sendiri setelah memuji dirinya sendiri. Ketika melirik jam dinding yang juga berbentuk Hello Kitty, mata jernihnya membulat sempurna.

"Omo 15 menit lagi bel masuk berbunyi!" Sungmin segera meraih tasnya dan berlari keluar kamar. Ia mengambil sepatunya dari rak, dan segera menghampiri ibunya yang telah siap di dalam mobil.

"Eomma bilang juga apa, jangan suka tidur malam. Kau kesiangan kan seperti sekarang? Kenakan sepatumu," tegur ibunya.

Sungmin tidak menjawab dan sibuk mengenakan sepatunya. Mobil ibunya sudah bergerak, berjalan menuju sekolah dasar Sungmin.

"Minnie-ah, nanti malam Eomma ada tamu," kata ibunya di sela-sela perjalanan.

Sungmin menoleh ke arah ibunya dengan mata mengerjap lucu,"tamu siapa?"

"Nanti kau tahu sendiri, dia akan makan malam bersama kita. Eomma harap kau menyambutnya dengan manis."

Sungmin hanya mengangguk menyetujui. Jarang sekali ibunya memiliki tamu, apalagi untuk makan malam. Jadi Sungmin menyimpulkan ini pasti tamu spesial. Apa ibunya memiliki kekasih? Itu artinya ibunya akan menikah lagi, dan ia akan memiliki ayah tidak lama lagi.

"Apa yang datang adalah calon Appa untukku?" tanya Sungmin polos.

Victoria, ibu Sungmin mengerem mobilnya mendadak mendengar pertanyaan anaknya. Untung saja mereka telah memasuki komplek tempat gedung sekolah Sungmin, jadi jalanan tidak begitu ramai. Wanita 32 tahun ini tidak tahu harus menjawab apa.

"Apa? Mengapa bertanya seperti itu Minnie-ah?"

"Tidak apa-apa Eomma, aku hanya terlalu senang saja jika yang makan malam dengan kita adalah calon Appa baru untukku. Itu artinya aku akan mempunyai Appa kan, aku bisa mengerjakan PR dengannya, kita bisa liburan bertiga saat musim panas, menghabiskan hari Minggu dengan berkebun bersama Appa. Bukankah itu sangat menyenangkan?" Sungmin tersenyum sumringah kepada Victoria.

Victoria memandang sendu wajah polos anaknya, Sungmin sangat merindukan sosok ayah rupanya. Ia tidak bisa memberikan keluarga yang sempurna dan lengkap untuk Sungmin. Sejak Sungmin berusia 3 tahun, ia memang telah bercerai dengan suaminya. Ayah kandung Sungmin yang berwarganegaraan Thailand langsung pulang ke Negara asalnya dan tidak pernah lagi kembali ke Seoul, bahkan untuk menjenguk anaknya. Selain itu Victoria juga tinggal sendiri di Seoul, semua keluarga besarnya berada di China. Hanya beberapa kali setahun orangtua dan kakak laki-lakinya berkunjung. Jadi jika Sungmin sangat merindukan sosok ayah, itu adalah hal yang wajar.

Victoria seorang developer real estate yang sukses, biasa bekerja 12 jam tiap harinya. Itu artinya Sungmin lebih sering hidup sendiri daripada ditemani orangtuanya. Untuk anak seusia Sungmin, bukankah itu menyedihkan? Victoria mengelus pucuk kepala Sungmin, membawanya ke dalam pelukannya.

"Sungmin, maafkan Eomma. Eomma terlalu sibuk, kau pasti sangat sering kesepian bukan?"

"Huh? Eomma bicara apa?" tanya Sungmin heran dengan perubahan suasana yang tiba-tiba.

"Eomma janji setelah proyek penjualan perumahan Eomma yang baru ini selesai, Eomma akan lebih banyak di rumah menemanimu," jawab Victoria.

"Dan memberikanku ayah baru?" tanya Sungmin dengan mata berbinar-binar.

Victoria mengangguk sambil tersenyum lembut, meraih dagu anak perempuannya. "Kita lihat saja Sayang," jawabnya kemudian mengecup gemas bibir Sungmin. Sungmin mengerucutkan bibirnya sebal, lihat ibunya masih menciumnya seperti ia bayi 2 tahun saja.

Victoria tidak peduli itu dan melihat jam tangannya, "Bel akan berbunyi 3 menit lagi Minnie-ah, kau tidak ingin pintu gerbang itu tertutup dan melewatkan jam pertama bukan?" tanya Victoria usil sambil menunjuk gerbang sekolah di depannya.

"Aishhh…Eomma sih banyak bicara," gerutu Sungmin sambil turun mobil dengan terburu-buru.

"Minnie-ah!" teriak Victoria ketika Sungmin telah berjalan beberapa meter. Reflek Sungmin menoleh karena jeritan ibunya yang heboh itu. Victoria mengacungkan kotak bekalnya dan berlari ke arahnya.

Victoria menunduk menyamakan tingginya dengan Sungmin, mengangsurkan kotak bekalnya kepada anak itu. Kemudian mencium seluruh wajah Sungmin dengan gemas.

"EOMMA!" protes Sungmin dengan memasang wajah super galak. Victoria tertawa geli melihat ekspresi Sungmin yang malah terlihat lucu itu.

"Cepat masuk, nanti pulang bersama Eunhyuk dan Yeejin Eomma seperti biasanya ya," pesan Victoria sambil mendorong Sungmin untuk berjalan kembali.

"LEE SUNGMIN, EOMMA MENCINTAIMU!" teriak Victoria lagi sambil kedua tangannya membentuk love sign sangat besar, ketika Sungmin berjalan menjauhinya. Ini benar-benar membuat Sungmin malu dan ia berlari begitu saja tidak menghiraukan ibunya lagi.

.

.

.

"Sungmin-ah, kenapa napasmu tersengal seperti itu?" tanya Eunhyuk, teman sebangku sekaligus sahabat sejak mereka TK.

"Kenapa katamu? Aku hampir terlambat, sebentar lagi bel berbunyi bukan?"

"Sebentar lagi apanya? 15 menit lagi bel baru berbunyi," Eunhyuk mengkoreksi pertanyaan Sungmin. Sungmin tertegun dan mencocokkan arlojinya dan arloji milik Eunhyuk.

"Sial, Eomma mengerjaiku lagi! Dia memajukan semua jam di rumah, bahkan jam tanganku!" kesal Sungmin.

Eunhyuk hanya tertawa mendengar gerutuan sahabatnya. Ini bukan hal aneh jika eomma Sungmin memang suka sekali mengusilinya. Mungkin karena Sungmin terlalu lucu.

"Ngomong-ngomong kau sudah mengerjakan PR Matematikamu kan?" tanya Eunhyuk setelah Sungmin selesai menyusaikan jarum jamnya dengan milik Eunhyuk.

"Tentu saja, kau mau lihat punyaku?" jawab Sungmin percaya diri, dan tanpa menunggu jawaban Eunhyuk ia mengeluarkan buku tugasnya. Eunhyuk memeriksanya dengan seksama.

"Hebat, kau ada peningkatan Minnie. PR 2 hari lalu kau salah 8 dari 10 soal, dan kali ini salah 7 saja," kata Eunhyuk dengan menahan tawanya.

"Apa? Padahal aku sudah mengerjakannya dengan seksama sesuai dengan rumus di modul," Sungmin tidak terima disalahkan.

"Apanya yang seksama, lihat ini (-6) - 7 x (-3) = 39 harusnya perkalian didahulukan, bukan dihitung dari depan begini. Kau ini bodoh tapi keras kepala," kata Eunhyuk sambil mengetukkan ujung pensil ke kening Sungmin.

"Aisshh pusing sekali, aku lihat punyamu ya? Nyontek…" Sungmin meringis sambil memohon kepada Eunhyuk. Dan Eunhyuk tentu saja tidak dapat menolak. Bagaimanapun ia juga sayang sekali kepada sahabatnya ini, tidak mau jika Sungmin ditertawakan lagi karena banyak salah di PRnya.

"Makanya nanti kalau ada PR Matematika lagi, kau belajar di rumahku saja. Kau bisa belajar dari appaku," tawar Eunhyuk sambil menemani Sungmin menyalin PR-nya.

"Iya, tapi sebentar lagi aku punya appa baru jadi aku bisa belajar pada appaku sendiri," jawab Sungmin masih fokus dengan PR-nya.

"Apa? Kau akan mempunyai appa baru?" tanya Eunhyuk hebok sambil menarik lengan kiri Sungmin, membuat Sungmin terpakasa menghentikan kegiatannya.

"Iyaa Hyukkie, nanti malam calon appaku akan malam malam di rumahku. Jadi sepulang sekolah aku langsung pulang ya," jawab Sungmin.

"Kau tidak menunggu Vic Eomma di rumahku seperti biasanya?"

Sungmin menggeleng, "Tidak, aku akan membersihkan rumah dan menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut appa baruku."

"Tapi kan di rumahmu sudah ada Ahjumma yang bertugas membereskan rumah dan memasak untuk makan malam?" tanya Eunhyuk, ia cemas juga kalau sahabatnya di rumah sendirian.

"Iya, tapi aku ingin menyiapkan juga, aku ingin menyambut appa baruku dengan manis," jawab Sungmin sambil tersenyum senang.

Eunhyuk tidak melanjutkan pembicaraan lagi karena bel masuk telah berbunyi. Dan Sungmin mengikuti pelajaran sepanjang hari itu dengan hati gembira membayangkan sosok appa barunya. Ia tidak lagi mengantuk di pelajaran kewarganegaraan dan matematika, Sungmin juga tidak sibuk bermain dengan replika Hello Kittynya ketika pelajaran bahasa nasional. Hatinya tengah diliputi kebahagiaan hari ini, ini membuatnya semangat belajar. Ternyata seperti ini rasanya jika memiliki keluarga yang utuh.

Dan ketika bel pulang berbunyi, Sungmin tergesa-gesa memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas. Tidak sabar untuk pulang ke rumahnya, maka ia menyeret tangan Eunhyuk untuk segera keluar kelas. Dan Eunhyuk hanya menurut saja, ia mengerti Sungmin tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Lee Sungmin, sahabatnya adalah sosok yang sering kecil hati jika teman-temannya membicarakan kegembiraan keluarga utuhnya menghabiskan liburan. Jadi saat Sungmin akan mendapat sosok ayah sepeti kali ini, Eunhyuk tahu Sungmin tidak bisa lagi mengontrol kebahagiannya.

.

.

.

"Kau yakin di rumah sendirian Minnie-ah? Kau bisa menunggu eommamu di rumah Hyukkie seperti biasanya," tanya Lee Ye Jin, ibu Eunhyuk, ketika telah sampai di depan rumah Sungmin.

Sungmin mengangguk, "tidak apa-apa Yejin Eomma, akan ada Kang ahjumma menemaniku."

"Aku bisa menemanimu Min," tawar Eunhyuk tidak tega juga.

"Tapi kau ada latihan balet hari ini Nak," kata Yeejin.

"Ahh iya, tapi Minnie sendirian Eomma," rengek Eunhyuk kepada eommanya.

"Aku tidak apa-apa Hyukkie, bukankah aku tidak sendirian juga. Kau harus latihan kan, kau akan ada kompetisi balet sebulan lagi, kau tidak boleh absen berlatih. Baiklah aku turun ya," jawab Sungmin sambil berpamitan kepada ibu Eunhyuk dan mencium pipi Eunhyuk, membuat sahabatnya tidak cemas lagi.

Eunhyuk dan ibunya tidak mencegah lagi, anak ini memang keras kepala. "Minnie-ah, kau ingat ya jangan mengijinkan orang asing masuk ke dalam rumah, jika ada yang mencurigakan telepon saja Vic eomma atau Yejin Eomma ya Sayang," pesan ibu Eunhyuk sebelum Sungmin benar-benar keluar mobilnya.

Dan Sungmin hanya tersenyum, memperlihatkan barisan giginya yang melengkung ke atas dan manis sekali. Eunhyuk dan ibunya spontan ikut tersenyum saat melihat senyuman itu. Kemudian Sungmin keluar dari mobil, dan berjalan memasuki rumah dengan riang. Sampai di dalam rumah ia disambut Kang ahjumma yang bertugas membersihkan rumahnya dan memasak untuknya tiap hari.

"Ahjumma, aku ingin membantu membereskan rumah dan menyiapkan makan malam hari ini yaa," pinta Sungmin saat Kang ahjumma keheranan karena tidak biasanya Sungmin pulang ke rumah tanpa menunggu ibunya.

Sehingga sepanjang sore hari itu Sungmin sibuk membersihkan rumah, menata isi rumah dengan manis menurut versinya. Ia juga memaksa turun ke dapur, niatnya membantu Kang ahjumma memasak, meskipun pada akhirnya ia malah membuat dapur terlihat berantakan. Dan meski tangannya sempat teriris pisau yang tentu saja membuat Kang ahjumma panik setengah mati, tapi ia tetap bersikeras membantu di dapur. Ketika semua makanan sudah siap di atas meja makan, dan seluruh rumah sudah rapi, Kang ahjumma pamit pulang.

Kemudian Sungmin mandi dan berdandan secantik mungkin, cantik dengan versinya sendiri tentu saja. Pukul 7 malam ketika semua sudah siap dan ia telah duduk manis di depan televisi dengan t-shirt pink bergambar Hello Kitty dan rok lebar berbentuk bunga, serta pita kecil yang manis menjepit poninya yang memanjang.

TING TONG TING TONG

Bel berbunyi dengan kencang saat Sungmin asyik dengan acara televisinya. Sungmin berjalan ke arah pintu, mengintip siapa tamu yang datang. Ada seorang lelaki berdiri disana, dan Sungmin tidak mengenalnya.

"Siapa?" Sungmin bertanya setelah memencet tombol intercom.

"Apa benar ini rumah Victoria Song?" tanya sosok di depan sana.

"Iya, anda siapa?" tanya Sungmin lagi.

"Aku teman Victoria, mempunyai janji makan malam disini sekarang," jawab lelaki itu.

Sungmin tertegun, berarti ini calon ayahnya? Sungmin memastikan, mengintip lagi lewat lubang kecil yang ada di pintu, tapi ia tidak dapat melihat sosok itu dengan jelas.

"Tapi ibuku belum pulang, dan aku tidak diijinkan mempersilahkan masuk orang asing," kata Sungmin defensif, ia selalu ingat pesan Victoria dan Yejin tentang satu ini.

"Ahh begitu, kau Lee Sungmin bukan? Kau bisa menelepon ibumu untuk memberitahu kedatanganku."

"Baiklah, tapi aku harus bilang siapa yang datang? Maksudku, nama anda."

"Aku Kyuhyun, bilang saja Cho Kyuhyun telah datang,"jawab lelaki itu di intercom.

Maka Sungmin bergegas menelepon Victoria, memberitahukan tentang kedatangan bernama Cho Kyuhyun. Dan ketika Victoria mengijinkan Sungmin mempersilahkan pria itu masuk, Sungmin berjalan ke arah pintu berniat membukakan pintu untuk tamu ibunya.

DEG

Hati Sungmin berdetak dengan kencang tiba-tiba saja saat pintu terbuka dan menampakkan sosok lelaki di luar pintu rumahnya. Sosok lelaki tinggi dengan postur yang tidak terlalu kurus, berkacamata, mengenakan celana bahan berwarna abu-abu gelap, kemeja biru dan vest senada warna celana. Lelaki berkulit pucat ini sangat tampan, terlalu tampan untuk menjadi ayahnya pikir Sungmin. Ketika pria itu menunduk menyapa Sungmin, kemudian mengelus pipi Sungmin mencoba mengakrabkan diri, pikiran Sungmin tiba-tiba kosong. Ia tidak tahu apa yang dirasakannya ini. Ia ingin disentuh lagi.

T B C

a/n : FF baru hehe ini sebagai ganti RE-UNITE yang udah mau selesai ya, tentu saja chapter 2 akan saya kerjakan setelah re-unite benar-benar selesai. Ini saya taruh di rate M bukan hanya sekedar NC sih, tapi untuk warning aja buat adek-adek yang belum cukup umur, jika ini tidak boleh ditiru! Akan ada konten yang tidak wajar dan tidak pantas dalam norma sosial. Dan kalaupun ada NC itu masih lama, nunggu Sungmin dewasa dulu lah ya. Dia kan masih berusia 10 tahun, meskipun terlihat dewasa karena ia memang korban broken home, tapi ia tetaplah masih anak kecil.

Oia ada yang tau Lee Ye Jin siapa? Yup itu Ailee, Korean soloist kesukaan saya. Saya juga nggak akan bikin Victoria jadi antagonis disini, kayaknya saya emang bukan tipe yang bikin tokoh antagonis di ff saya karena itu menguras hati. Jadi tolong nggak pake ngebash Victoria yaa. Oke sekian makasih udah baca, kalau mau FF KYUMIN lestari harus review ya biar authornya semangat ngelanjutin. Kecup satu-satu.