A Regret

Cast :

Choi Siwon

Cho Kyuhyun

Shim Changmin

Cast lain akan bertambah seiring jalannya cerita

.

.

By : Cherry

.

.

Summary : Ketika penyesalan itu hadir menyergap keegoisan hati Cho Kyuhyun, akankah ia mampu memutar waktu dan memperbaiki kesalahannya pada Choi Siwon? / "Terimakasih sudah memberikan cintamu meski hanya satu hari. Aku sangat bahagia, Kyu" / A Story about Wonkyu / BL / a lil bit angst

Request by : My lovely sista "Wonkyufa"

.

.

Chapter 1

.

Pria tampan dengan balutan kemeja putih panjang dengan lengan yang digulung sebatas siku itu terlihat tengah asik mematut dirinya di depan sebuah cermin besar di dalam sebuah kamar bercat biru muda. Sesekali ia merapikan surai hitamnya dengan menggunakan tangannya. Seulas senyum simpul terlukis dengan sangat indah dibibir jokernya. Menghasilkan dua dimple yang sungguh amat menawan.

Senyum itu terukir bukan tanpa sebab. Pandangan kedua manik elangnya tertuju pada bayangan seorang namja dengan balutan piyama yang masih bergelung dengan selimut tebalnya yang terpantul melalui cermin di hadapannya.

"hhhhh…" Siwon, namja tampan dengan balutan kemeja putih itu nampak menghela napas dalam.

Sinar mentari mulai mengintip dari balik celah-celah tirai jendela kamar. Siwon melangkahkan kakinya menuju ke tempat dimana namja dengan balutan piyama bermotif pikachunya itu masih terlelap dan hanyut akan alam mimpinya –di atas tempat tidur-.

Namja bertubuh tinggi tegap itu mendudukkan dirinya di pinggir ranjang tempat namja manis dengan surai brunette sedikit ikalnya itu masih mengukir mimpi. Perlahan ia gerakkan tangannya membelai lembut surai indah milik Kyuhyun, namja manis yang masih tertidur lelap.

"Kyunnie~…." Ujarnya lembut.

"…."

Namun tak ada respon. Sang namja manis itu nampak masih asik menikmati dunia mimpinya.

"Kyunnie~ Lihat ini sudah pagi! Ayo bangun!" kini Siwon membisikkan kalimat itu dengan lembut tepat di telinga kanan Kyuhyun, tanpa sedikitpun melepaskan belaian tangannya pada surai brunette sang namja.

Tubuh sedikit berisi itu tampak bergeliat pelan. Deru napasnya terdengar mengalun lembut. Perlahan ia membuka matanya, mengedipkannya berulang kali guna menyelaraskan diri dengan cahaya yang menerobos masuk ke dalam retinanya. Tangannya ia gerakkan untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Iapun bangkit dari tidurnya.

Matanya membulat sempurna kala melihat sesosok namja tampan tengah duduk di pinggir ranjangnya dengan senyum yang merekah sempurna.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanya Kyuhyun setengah berteriak. Tubuhnya refleks menjauh dari sosok Siwon yang masih setia mengukir senyuman.

"Aku hanya ingin membangunkanmu." Jawab Siwon lembut, amat sangat lembut. Namun sikap lembut Siwon sampai saat ini belum berhasil meluluhkan kebekuan hati Kyuhyun.

"Kau tidak perlu membangunkanku! Aku bisa bangun sendiri. Sekarang lebih baik kau keluar dari sini! Aku muak melihat wajahmu di pagi buta seperti ini!" bentak Kyuhyun dengan nada oktav begitu tinggi. Siwon nampak sedikit tersentak namun masih setia mengembangkan senyum yang bahkan tak pernah pudar jika melihat wajah manis Kyuhyun.

"Baiklah Kyu~ sarapanmu sudah aku siapkan di bawah. Segeralah mandi lalu turun ke bawah untuk memakan sarapanmu! Aku menunggumu di bawah." Tukas Siwon seraya bangkit dari posisinya. Beranjak keluar dari kamar dengan design minimalis itu.

"Aku tak suka diatur! Urus saja urusanmu sendiri!" jawab Kyuhyun sembari bangkit dari tempat tidurnya. Kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi –yang terletak didalam kamarnya—. Kakinya ia hentakkan kasar. Melukiskan seberapa kesalnya ia saat ini.

Siwon menghentikan langkah kaki jenjangnya tepat di depan pintu kamar. Hatinya berdenyut sakit. Ini bukan kali pertama Kyuhyun membentaknya. Ini bukan kali pertama Kyuhyun bersikap tak baik terhadapnya. Ini terjadi setiap hari. Berulang kali, sejak pernikahan mereka dilangsungkan.

Ya, Siwon dan Kyuhyun telah menikah. Sudah hampir 1 tahun. Siwon mencintai Kyuhyun dengan segenap hatinya. Namun Kyuhyun? Kyuhyun hanya mampu membalasnya dengan kebencian yang berkali lipat besarnya. Bukan tanpa alasan. Kyuhyun mempunyai alasan tersendiri mengapa ia sangat membenci Siwon. Tak hanya 1 alasan, melainkan begitu banyak alasan yang melatarbelakangi sikap buruknya selama ini.

Mereka telah saling mengenal sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Kyuhyun, namja cupu namun memiliki otak yang amat brilliant itu memang sangat membenci Choi Siwon, namja sok tampan yang nampak angkuh di atas segala kesombongannya. Kabar burung mengatakan, Siwon selalu membully siswa-siswi lain yang berkelas rendah, dengan kata lain yang tak setara dengannya, termasuk dirinya saat itu, Kyuhyun.

Yap, Cho Kyuhyun adalah salah satu korban pembullyan Siwon. Bahkan dirinya mungkin berhak menerima penghargaan menjadi 'korban terbully' paling lama diantara yang lainnya. Selama 3 tahun ia bersekolah di sana, selama itu pula ia tak henti mendapatkan perlakuan tak baik dari Siwon.

"Kau sembunyikan dimana buku fisikaku huh?"

"Hah? Kenapa kau bertanya padaku?"

"Karena sudah sangat jelas kau yang mengambilnya Choi Siwon! Cepat katakan dimana bukuku?"

"Hey ternyata kau lebih pintar dari yang aku bayangkan Tuan Cho Kyuhyun! Bukumu sudah aku simpan ditempat yang aman!"

"Apa maksudmu?"

"Pergilah ke kamar mandi! Bukumu sudah aku masukkan ke dalam kloset. Aku yakin buku itu akan lebih aman jika aku meletakkannya di sana."

"Kau sungguh manusia tak berperasaan! Aku membencimu!"

.

.

Namun ada hal yang sedikit mengganjal. Jika selama ini teman-temannya yang menyandang gelar 'korban terbully' selalu di bully oleh teman-teman Siwon dan Siwon tak pernah sekalipun turut andil dalam pembullyan tersebut. Namun hal berbeda terjadi pada Kyuhyun. Nampaknya Kyuhyun mendapatkan perhatian istimewa dari Siwon. Bahkan teman-teman Siwon tak ada satu orangpun yang berani membully Kyuhyun. Siwon sudah mengikrarkan dengan sangat jelas bahwa Kyuhyun hanya boleh menjadi mangsanya. Jika ada yang berani menyentuh Kyuhyun barang sedikitpun, maka sudah sangat dipastikan ia akan berhadapan langsung dengan Choi Siwon.

Well. Alasannya sangat sederhana. Bahkan hanya 1 kata. CInta. Ya, Siwon mencintai Kyuhyun. Entah sejak kapan cinta itu mulai bersemi dan mengganggu hidupnya. Yang ia ketahui hanya 1, cinta itu hadir tanpa mampu ia cegah. Bukankah jika kita mencintai seseorang, kita akan berusaha mendapatkan perhatian dari orang yang kita cintai? Yap, begitulah Siwon. Ia membully dan selalu mengerjai Kyuhyun hanya untuk mendapatkan perhatiannya. Karena ia….mencintainya.

"Kau benar-benar manusia laknat, Choi Siwon!"

"Hah? Berani sekali kau bicara seperti itu!"

"Aku bicara fakta! Apa kau tak pernah puas menyiksaku huh? Ini sudah tahun ke-3 dan kau masih saja mengerjaiku?"

"Apa kau merasa terganggu dengan itu semua huh?"

"Cih….Jika membunuh itu tidak berdosa, maka aku sudah membunuhmu dari dulu."

"Ohya? Waw, aku takut."

"Sekarang cepat beri tahu aku dimana kau sembunyikan baju olahragaku!"

"Hahaha.. Bukankah kau ini pintar? Bukankah IQ mu tinggi? Seharusnya kau bisa menemukannya sendiri tanpa harus bertanya padaku!"

"Kau benar-benar bukan seorang manusia!"

"Mwo? Baiklah…. Bajumu ada di antara semak-semak belukar taman belakang sekolah. Bukankah aku baik sudah memberi tahumu?"

"Demi Neptunus dan dewa-dewa lainnya! Aku membencimu dengan segenap hatiku Choi Siwon!"

.

.

"Kyu~ aku sudah menyiapkan sarapan! Kemarilah kita sarapan bersama!" ajak Siwon saat melihat Kyuhyun tengah menapaki kakinya menuruni tangga. Dengan kemeja biru muda rapi yang sangat sesuai dengan bentuk tubuhnya, ia terlihat sangat manis. Siwon sudah sedari tadi menunggunya di meja makan. Beberapa macam menu makanan telah tersaji dan tertata rapi di atas meja.

Kyuhyun menolehkan wajahnya ke arah Siwon yang lagi-lagi mengukir senyuman dibibir jokernya. Mendecih pelan kemudian tetap melanjutkan langkahnya tanpa merespon ucapan Siwon.

"Kyu~…" Siwon bangkit dari posisinya kemudian menggenggam lengan Kyuhyun lembut guna menghentikan pergerakannya.

Kyuhyun mendecak kesal, "Aku mau ke kantor!" tukasnya kasar.

"Tapi akan lebih baik jika kau sarapan dulu sebelum berangkat! Perutmu masih kosong Kyu~"

Kyuhyun menepis kasar genggaman tangan Siwon. Menoleh ke arah Siwon kemudian tersenyum kecut.

"Apa urusanmu huh? Aku makan atau tidak itu bukan urusanmu!"

"Tapi kau istriku! Aku sangat mengkhawatirkan kesehatanmu!"

"Apa pedulimu huh? Ini hidupku! Kau sudah membeli kebebasanku dengan hartamu itu! Dan sekarang aku mohon jangan pernah kau atur hidupku lagi!"

"Kyu….aku tak berm—.."

"Sudahlah! Aku tak pernah butuh penjelasan panjang lebar darimu! Bukankah ini juga yang kau inginkan? Kau ingin aku mengurus perusahaan bukan?"

Siwon terdiam terpaku di tempatnya. Ya memang benar itu keinginannya. Siwon memberikan saham terbesarnya untuk Kyuhyun. Namun ia melakukan ini semua bukan tanpa alasan.

"Aku sudah muak dengan ini semua. Berhentilah berpura-pura baik di hadapanku! Lepas topengmu itu! Bukankah kau sudah puas menyiksaku dulu? Dan sekarang? Mengapa kau hadir lagi dan membuat hidupku kembali menderita huh?"

Siwon menatap nanar kedua manik onyx Kyuhyun yang seolah memancarkan kebencian luar biasa terhadapnya. "Maafkan aku…" lirihnya pelan.

"Aku tak butuh kata maafmu!" tukas kyuhyun kemudian kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Siwon yang masih terdiam di tempatnya. Siwon menghela napas dalam, kemudian memegang dadanya yang berdenyut sakit, "Aku tak pernah berpura-pura. Aku tak pernah memakai topeng. Aku mencintamimu, Cho Kyuhyun."

.

.

Mobil Audi Hitam bertype sedan itu terlihat terparkir dengan apik di pelataran sebuah Restoran ternama di Kota Seoul. Seorang pemuda tampan dengan balutan kemeja putih panjangnya keluar dengan gagah dari dalam mobil tersebut. Ia terlihat menghela napas dalam sebelum pada akhirnya melangkahakn kakinya masuk ke dalam Restoran.

Dan di sinilah dia saat ini. Di sudut pojok kanan meja di dalam Restoran. Tatapan kedua manik elangnya tak pernah lari dari 2 orang namja yang tengah asik menyantap makan siangnya sambil sesekali tertawa renyah. Hatinya berdenyut sakit. Ini bukan untuk yang pertama kali dirinya melihat pemandangan seperti ini. Ini sudah untuk yang kesekian kalinya Siwon diam-diam menguntit Kyuhyun dan Changmin –namja yang masih menyandang gelar sebagai kekasihnya— makan siang bersama di restoran ini.

Kekasih? Ya, Changmin adalah kekasih Kyuhyun. Sudah hampir 4 tahun lamanya mereka merajut kasih. Siwon sudah mengetahui hal ini. Bahkan sudah amat sangat mengetahuinya. Mereka sudah menjalin hubungan sejak tahun kedua menimba ilmu di Universitas Kyunghee. Kyuhyun sangat mencintai Changmin. Begitupun sebaliknya. Namun mengapa Siwon masih tetap teguh melangsungkan pernikahannya dengan Kyuhyun? Dan mengapa Changmin selaku kekasih Kyuhyun malah membiarkan pernikahan itu terjadi? Apa alasan dibalik ini semua?

Meski demikian, Siwon tak pernah berhenti mencintai Kyuhyun walau hanya rasa sakit dan perih yang didapatnya. Tidak, ia sudah berjanji dan bertekad bahwa ia akan selalu mencintai Kyuhyun. Setidaknya hingga ajal yang memang sudah ia ketahui itu akan datang menjemputnya.

Aku mencintaimu dengan hati

Tanpa menggunakan mata, hingga aku buta akan penolakan yang selalu kau berikan…

Aku mencintaimu dengan hati..

Tanpa menggunakan telinga…sehingga aku tuli untuk mendengar sumpah serapahmu terhadap cintaku

Cinta ini tulus.. Tak pernah meminta jawaban apalagi balasan..

Namun jika boleh aku meminta

Dapatkah kau menoleh ke belakang dan melihatku meski hanya satu kedipan matamu?

.

.

Sudah untuk yang kesekian kalinya Siwon menghembuskan napas kasarnya malam ini. Waktu sudah menunjukkan pukkul 11 malam dan Kyuhyun belum terdengar menapaki kakinya di rumah megah dengan design interior minimalis ini. Raut kekhawatiran terlukis jelas di wajah Siwon saat manik elangnya terfokus pada jam dinding yang berdetak.

Beberapa jam lalu memang Kyuhyun mengirimkannya pesan. Mengabarkan bahwa ia dan Changmin akan pergi berkencan ke arena ski, tempat mereka biasa bermain. Sungguh ia sangat ingin menguntit kepergian mereka berdua. Namun tubuhnya sama sekali tak dapat diajak kompromi untuk saat ini. Berulang kali ia meneguk obat penghilang rasa sakit yang diberikan dokter kepadanya. Kepalanya terasa berat dan terus berdenyut hebat.

Hatinya tertoreh perih dan berdenyut semakin sakit saat membayangkan betapa bahagianya Kyuhyun saat sedang bersama Changmin. Sangat bertolak belakang dan berbanding terbalik jika ia sedang bersamanya.

Aku tak pernah memintamu menjawab apalagi membalas….

Yang aku inginkan hanya satu…

Dapatkah kau memberikan senyuman indah itu untukku satu kali saja?

Berikanlah, walau hanya satu detik

.

.

CKLEK!

Decit suara pintu yang terbuka membuat Siwon yang tengah terlelap di atas sofa panjang berwarna cream muda di ruang tamu sedikit terlonjak kaget. Dengan segera Siwon membuka matanya dan mendapati Kyuhyun tengah berjalan menuju tangga.

"Kyu~ kau sudah pulang?"

Tanpa menjawab pertanyaan Siwon, Kyuhyun masih tetap melanjutkan langkahnya.

"Kyu~" Siwon bangkit dari posisinya. Namun dengan sangat tiba-tiba, sakit itu kembali menyerang kepalanya. Refleks ia mengerang tertahan. Berusaha semaksimal mungkin untuk meredam sakit yang tengah dirasakannya. Ia kembali memegang kepalanya yang berdenyut sakit, sembari memejamkan kedua matanya. Ini sakit, sungguh amat sakit.

Merasa ada sesuatu yang aneh, Kyuhyun menolehkan wajahnya. Kedua alisnya mengernyit saat dilihatnya Siwon yang tengah berdiri dengan tangan yang menjambak rambutnya dan bibir yang digigit. "Apa yang kau lakukan?" tanya Kyuhyun yang sontak saja membuat Siwon membuka matanya yang terkatup. Ia berusaha terlihat sewajar mungkin di hadapan Kyuhyun. Sekuat tenaga ia berusaha menahan rasa sakit yang menderanya.

"Eumm~ tidak ada! Aku menunggumu pulang Kyu~ apa kau sudah makan malam?" tanya Siwon sembari berusaha sebisa mungkin untuk memahat senyuman melalui bibir jokernya yang tampak pucat.

Kyuhyun mendecak kasar, "Pertanyaanmu itu retoris! Aku berkencan dengan kekasihku! Sangat tidak mungkin jika aku belum makan malam."

"Ah benarkah? Syukurlah!"

Kyuhyun menatap heran wajah Siwon yang sedikit pucat. Namun gengsi yang tinggi membuatnya urung menanyakan keadaan Siwon saat ini. Iapun memutuskan untuk membalikkan tubuhnya lalu kembali melangkahkan kakinya.

"Tunggu Kyu~ ada yang ingin aku bicarakan padamu!"

Kyuhyun menghentikan langkahnya seraya menghembuskan napas kasar. Ini sudah larut malam dan ia sungguh sudah sangat lelah jika harus menanggapi Siwon yang menurutnya hanya membuang-buang waktunya. "Apa yang ingin kau bicarakan? Ini sudah malam! Aku lelah ingin cepat tidur."

Dengan sedikit tertatih, Siwon melangkahkan kakinya mendekati sosok Kyuhyun. "Berkencanlah denganku besok!" ucapan yang baru saja dilontarkan Siwon membuat Kyuhyun membulatkan matanya lebar. Kencan? Hey, apa dia sedang bercanda?

Tanpa membalikkan tubuhnya Kyuhyun berkata, "Huh? Kencan katamu? Cih.. Bukankah kau sudah tahu jawaban apa yang akan aku berikan?" jawab Kyuhyun sarkatis.

"Aku mohon~ untuk yang pertama dan yang terakhir!"

Kyuhyun mengernyitkan kedua alisnya, "Apa maksudmu?"

Siwon menarik napas dalam, "Berkencalah denganku untuk yang pertama dan yang terakhir! Setelah itu aku berjanji akan menceraikanmu dan kau berhak mengambil hak penuh terhadap perusahaanku!"

Berkencan? Bercerai? Hey, ada apa dengan Siwon?

Untuk beberapa saat Kyuhyun terdiam. Otak cerdasnya bahkan belum mampu mencerna maksud dari ini semua. Bercerai? Jika memang dengan berkencan, Siwon akan menceraikannya maka….

"Baiklah! Aku menerima permintaanmu! Berkencan satu hari dan setelahnya kau harus menceraikanku!"

Siwon tersenyum di tengah kesakitan yang dirasakannya kini. "Terima kasih Kyu~." Lirihnya pelan. Andai saja Kyuhyun membalikkan tubuhnya dan melihat seberapa menyedihkannya wajah Siwon saat ini. Dengan mata sayu dan bibir joker yang amat sangat pucat,Siwon masih berusaha untuk tetap berdiri.

Kyuhyun mengukir senyuman. Tak dapat ia pungkiri, kebahagiaan tengah melandanya saat ini. Bercerai? Ya satu kata itulah yang sangat ia inginkan. Dengan begitu Siwon akan membebaskannya.

"Apa ada lagi yang ingin kau bicarakan?"

"Tidak ada." Jawab Siwon dengan suara sedikit parau.

"Baiklah~ sampai bertemu besok!" tanpa sedikitpun menoleh ke belakang, Kyuhyun melangkahkan kakinya menapaki satu persatu anak tangga menuju kamarnya. Siwon hanya mampu membisu di tempatnya. Perlahan cairan kental berwarna merah keluar dari hidungnya. Kepalanya terasa berat dan berputar hebat. Hingga pada akhirnya ia sudah tak sanggup lagi bertahan.

Semuanya terasa berputar..

Potongan episode dimana aku selalu membullymu…

Dimana aku selalu mengerjaimu saat kita duduk dibangku sekolah menengah…

Terlihat dengan sangat jelas wajahmu yang memerah..

Entah karena kesal, malu atau marah…

Namun sungguh aku tak bermaksud seperti itu..

Aku hanya ingin mendapatkan perhatianmu…

Hidup tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang membuatku bingung bagaimana aku harus memulai cinta ini…

Aku tak pernah tahu bagaimana rasanya mencintai sebelum aku bertemu denganmu..

Kau layaknya mentari dan aku bunga matahari..

Kau adalah penunjuk arah hidupku

Kemanapun matahari pergi, bunga matahari selalu mencondongkan diri ke arahnya..

Sama halnya denganku

Aku sudah melakukan kesalahan besar..

Dan saat ini ijinkan aku menjadi sebatang lilin untuk menebus kesalahanku..

Lilin yang selalu memberikan cahaya dan energinya pada sekitarnya…

Meski pada akhirnya lilin itupun akan meredup..

Namun sang lilin tak akan pernah menyesal…

Karena telah memberikan cahayanya untuk menerangi orang yang dikasihinya.

.

.

BUGH!

Dan tubuh lemah itupun terjatuh menyapa lantai. Cairan merah itu masih terus mengalir. "Kuatkanlah diriku sampai besok Tuhan~" do'anya dalam hati. Kedua manik elang yang selalu memancarkan kasih sayang kepada Kyuhyun itupun terkatup. Bulir bening perlahan jatuh dari kedua pelupuk matanya. Membasahi lantai. Bercampur dengan darah segar yang lebih dulu menghiasi lantai.

.

.

TBC

.

.

Untuk penjelasan masa lalu kehidupan Siwon setelah lulus sekolah dan mengapa Siwon berubah dan melakukan ini semua akan Cherry tulis di chapter selanjutnya ^^

.

.

A/n : Hallo readers ^^ Kali ini datang dengan membawa requestan dari my lovely sista, "Wonkyufa" yang minta dibikinin ff angst. Tenang, angstnya gak berhenti gitu aja ^^.Oya untuk chapter berikutnya, Cherry bakal kasihlah sedikit kebahagiaan untuk Siwon. Mueheheh ^^ dan sedikit bocoran, Kyuhyun juga bakal disiksa.. Bahkan lebih parah^^ *ketawa setan*

Untuk Shin Sihyun : Untuk ff aku yang One Day, aku rasa sebagai penulis aku sudah gagal. Inspirasi untuk kelanjutan cerita itu sudah hilang entah kemana. Maaf yaa T_T, semoga inspirasi itu cepet balik. Gamsahae sudah menjadi reader setiaku ^^

Oke, untuk kelangsungan ff ini, boleh minta reviewnya?

Sign,

Cherry