I Want Your Lips!

Chapter 2


Kyuhyun berdiri didepan sebuah gedung apartemen mewah. Bodoh! Untuk apa dia kesini. Tapi, dia merindukan Siwon. Dia sangat ingin bertemu namja berwajah tampan itu.

Apa dia harus masuk? Lalu apa yang harus ia katakan jika nanti Siwon bertanya untuk apa dia datang kesana? Merindukannya? Ayolah jawaban konyol macam apa itu Kyu? Yang ada kau akan terlihat aneh di mata Siwon.

Ia tertunduk lesu. Dilihatnya layar ponselnya entah sudah yang ke berapa kali. Tak ada satupun panggilan atau pesan masuk dari Siwon. Padahal ia sudah menyerahkan nomer ponselnya. Apa Siwon tidak menerimanya? Atau mungkin memang ia tidak mau menghubungi Kyuhyun? Tak ada yang tau jawabanya. Yang bisa Kyuhyun lakukan hanya berharap.

Getaran ponsel Kyuhyun membuat hatinya memekik senang. Sebuah panggilan masuk dari nomer yang tak dikenal. Mungkinkah ini Siwon?

"Yeoboseyo?" jawab Kyuhyun dengan hati berdebar.

"Yeoboseyo?" ulangnya yang mulai sedikit kesal.

Bagaimana kalau yang menelpon ini hanya orang iseng? Dan bagaimana jika saat ini Siwon tengah mencoba menghubunginya, dan gagal gara-gara orang disebrang telpon sana? Pikiran-pikiran itu memenuhi otak Kyuhyun

"Yak! Sekkiya, jangan main-main denganku. Kau membuang-buang waktuku bodoh"

"Maaf mengganggu mu Kyu, ini aku. Siwon."

"Siwon hyung? Mi-mianhae hyung, aku kira siapa."

"Aku merindukanmu," clesss. Siapa saja tolong selamatkan Kyuhyun. Dia meleleh.

"Ne hyung, aku juga,"balas Kyuhyun antusias.

"Kyu?"

"Ne?"

"Aku juga menyukaimu."

Kyuhyun menutup sambungan telponnya. Dengan sekuat tenaga ia berlari memasuki gedung mewah di hadapanya. Tujuanya hanya satu. Lantai lima, apartemen Choi Siwon.

~1013~

"Berhentilah menemuiku, kau sudah punya suami," ucap Siwon sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan yeoja yang pernah disukainya itu.

"Dia sedang ke Hongkong, jadi aku bebas mengunjungimu," kata Yeoja itu sambil melepaskan pelukanya dari Siwon dengan terpaksa.

"Clara, berhentilah bertindak seperti itu. Sudah berapa kali kubilang, semuanya sudah berakhir."

Air mata itu mengalir. Tidak, jangan menangis. Siwon tak pernah tega melihat orang lain menangis. Ia lemah dengan air mata.

"Kau, kau berubah Oppa, apa kau sudah punya kekasih? Kau tega melakukan ini padaku?" ucap gadis itu sambil terisak. Dan Siwon benci ketika keadaan menjadi seperti ini.

Cukup, ia sudah bosan, lelah, dan muak dengan semua ini. Apa gadis itu pernah sedikitpun memikirkan bagaimana perasaanya ketika sebuah undangan pernikahan dengan gambar wanita yang dicintai dan seorang laki-laki asing tengah berpelukan mesra sampai ditangannya. Tidak, tidak sama sekali.

"Lalu, bagaimana denganmu sendiri?" tanyanya dingin.

"Bukankah kau tau itu karena perjodohan? Namja yang kucintai hanya kau Oppa, tidak ada yang lain."

"Hentikan Clara, aku tidak bisa hidup seperti ini terus. Pergilah."

Gadis itu jatuh terduduk. Air matanya mengalir semakin deras. Siwon mengacak rambutnya frustasi. Apa yang harus ia lakukan. Kenapa rasanya sulit sekali meninggalkan gadis didepannya ini. Ayolah Choi Siwon. Sekarang atau tidak sama sekali. Kuatkan hatimu.

Siwon berjongkok. Mengangkat wajah Clara agar menatapnya. Ia merapikan poni Clara yang berantakan. Lalu mengusap air mata gadis itu, membuat Sang Yeoja sedikit lebih tenang.

"Hiduplah bahagia dengan Suamimu" ucapnya pelan.

Siwon memegang kedua pipi Clara, kemudian mengecup bibirnya sekilas. Sebuah ciuman perpisahan. Sayang Kyuhyun masih berdiri di tempatnya. Membekap mulutnya sambil menahan rasa sakit didadanya. Bagaimana mendiskripsikan kondisinya saat ini? Bahkan Kyuhyun sendiri tidak tahu. Satu hal yang pasti dalam dirinya. Hancur. Hati Kyuhyun benar-benar hancur.

~1013~

"Kyu, mau ikut ke game center?" tawar Changmin padaku.

Aku hanya menatapnya malas sambil menggelengkan kepalaku sebagai isyarat aku menolak ajakannya.

"Ada apa denganmu? Kau sakit?"

"Ani," balasku singkat.

Changmin menempelkan tanganya dikeningku. Mungkin memeriksa suhu tubuhku. Sedetik kemudian dia membuatku kaget dengan tiba-tiba berdiri dan menarik tanganku untuk mengikutinya.

"Bodoh, kau demam. Kaja kita ke dokter."

"Aku, baik-baik saja."

"Jangan bercanda, pedulilah sedikit pada dirimu sendiri. Ayo kuantar kau berobat."

Aish, andai saja Siwon hyung yang mengatakannya. Aku pasti akan langsung sehat tanpa perlu berobat. Sial! Kenapa aku mengingatnya lagi? Si brengsek itu bahkan masih berani mengirimiku puluhan pesan semalam setelah dia berciuman dengan wanita jalang murahan yang sama brengseknya dengan Siwon. Tidak, bahkan dia jauh lebhh brengsek dariapda Siwon. Atau mungkin sama? Entahlah. Lupakan itu.

Aku hanya menurut ketika Changmin menyeretku menuju halte bus. Dasar! Katanya mau mengantar, tapi malah naik bus. Sama saja bohong.

"Aku lupa, tadi ada yang mencarimu." ucap Changmin setelah kami berdua sudah berada di dalam bus.

"Siapa?"

"Choi Siwon."

Untuk apa dia mencariku? Mau mempermainkanku lagi. Tidak, kau tidak akan bisa Choi Siwon yang tampan. Saat seperti ini kenapa aku masih sempat memujinya.

~1013~

Siwon menginjak rem mobil nya. Membuat roda mobil audi warna putihnya itu berhenti didepan sebuah rumah kecil, bahkan sangat kecil bagi Siwon. Apa benar Kyuhyun tinggal ditempat seperti ini?

Ia membuka pintu mobilnya. Melangkahkan kaki memasuki halaman rumah Kyuhyun. Sebenarnya dia ingin menemui Kyuhyun dikampus, tapi namja cantik itu tidak masuk hari ini. Jadi dia memutuskan untuk datang kerumah Kyuhyun.

TOK! TOK! TOK!

Tidak ada jawaban. Siwon mengetuk pintunya lagi tapi masih tetap nihil. Apa Kyuhyun tidak ada dirumah. Tunggu, bukankah kata temannya tadi dia tidak masuk karena sakit? Pikiran buruk mulai menghantui otak Siwon. Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Kyuhyun. Bagaiman kalau,..

Tidak, tidak! Kau terlalu jauh berfikir Choi Siwon. Tenangkan dirimu. Siwon menarik nafasnya dalam. Berusaha untuk berfikir positif. Ia mengetuk pintu itu sekali lagi. Berharap namja yang sangat ia rindukan itu segera muncul dari balik pintu.

BRAKKK!

Dia tidak bisa menunggu lagi. Dengan sekali tendang, Siwon berhasil membuka pintu rumah Kyuhyun. Mungkin lebih tepatnya merusak. Satu kata yang ada dalam benak Siwon ketika melihat rumah Kyuhyun.

-Berantakan-

"Apa yang kau lakukan dirumahku? Dan,Yak! Choi Siwon! Kau merusak pintunya?" omel Kyuhyun yang tengah berdiri dibelakang Siwon sambil membawa kantung plastik berisi makanan.

"Kyu? Kau baik-baik saja? Ku kira kau,.."

"Pergi, pergi dari hadapanku." ucap Kyuhyun dingin.

"Ada apa denganmu Kyu? Kenapa kau bersikap seperti ini padaku?"

"Kau tidak tahu? Kau benar-benar tidak tahu atau hanya pura-pura tidak tahu?"

Tanpa memperdulikan Siwon yang sedang kebingungan. Kyuhyun melangkah melewati namja itu. Tapi Siwon menghentikannya. Meraih tangan Kyuhyun, lalu menarik tubuh itu kedalam pelukanya.

"Katakan apa salahku padamu?" bisik Siwon pelan tepat didekat telinga Kyuhyun.

"Jangan mempermainkanku Hyung!"

"Apa maksudmu Kyu?"

"Aku melihatnya, apa yang kau lakukan dengan gadis itu."

Pipi Kyuhyun mulai basah. Hal yang paling tidak ingin diingatnya kini justru terus berputar memenuhi otaknya. Rasa sakit itu datang lagi. Menyiksanya, membuat air matanya mengalir semakin deras.

"Kyu, dengar. Itu tidak seperti yang kau lihat," kata Siwon sembari memegang pundak Kyuhyun. Menatap mata basah itu.

"Berhentilah membual, aku sudah muak."

"Itu hanya untuk menenangkannya, tidak lebih. Sudah tidak ada apa-apa antara aku dan dia."

BRUGGH!

Lagi. Seperti saat pertama mereka bertemu. Kyuhyun jatuh pingsan dihadapan Siwon. Hanya saja, kali ini Kyuhyun tidak sedang mabuk.

~1013~

Aku membuka kulkas Kyuhyun. Mencoba mencari sesuatu yang dapat dimasak. Ya Tuhan, apa ini? Isinya hanya ada makanan instant semua. Pantas saja tubuhnya kurus begitu. Apa dia tinggal sendirian? Baby Kyu-ku kasihan sekali dirimu. Tidak heran rumahmu sangat berantakan.

"Apa yang kau lakukan? Sudah kubilang untuk pergi," ucap Kyuhyun dari belakangku. Syukurlah dia sudah sadar.

"Kyuhyun? Kau sudah sadar?" tanyaku basa-basi.

Dia tidak merespon. Hanya diam ditempatnya sambil menatapku tajam. Ayolah Kyu, maafkan aku. Jangan membuatku tersiksa seperti ini.

"Sebenarnya, aku ingin memasak untukmu. Tapi tidak ada bahan makanan dikulkasmu," kataku akhirnya mencoba mencairkan suasana.

"Ada ramyun, kau bisa memasaknya untukku," kata Kyuhyun datar.

"Kau sedang sakit, harusnya tidak makan makanan instant seperti itu."

"Biar kumasak sendiri kalau kau tidak mau."

"Ani, biar aku yang memasaknya. Kau istirahat saja," kataku sambil mengambil sebungkus ramyun.

Kyuhyun pergi ke kamarnya tanpa berkata apapun. Syukurlah dia tidak lagi mengusirku. Tapi sekarang masalahnya, bagaimana cara menyalakan kompor?

~1013~

Kyuhyun mengaduk ramyunya sebelum akhirnya mematikan kompor. Pada akhirnya dia sendiri yang memasaknya. Bayangkan betapa kesalnya dia ketika sudah menunggu selama setengha jam, dan yang didapati adalah Choi Siwon yang datang padanya sambil tersenyum menanyakan bagaimana cara menyalakan kompor. Demi Tuhan, moodnya untuk memaafkan Siwon hilang seketika.

Ia mengangkat panci yang berisi ramyun itu, meletakanya diatas meja. Duduk bersila sambil memakan mie-nya diikuti Choi Siwon yang duduk disampingnya.

"Kyu? Maafkan aku," kata Siwon pelan.

Kyuhyun masih sibuk dengan ramyunnya. Tanpa berniat menanggapi Siwon sedikitpun.

"Kyuhyun-ah?"

"Diamlah, aku lapar Hyung."

Apa lagi yang harus Siwon lakukan agar Kyuhyun memaafkannya?

"Kyuhyun maafkan aku, maafkan aku. Kumohon maafkan aku maafkan aku,..."

Kyuhyun tidak tahan lagi. Dia menghentikan aktivitas makanya. Membuat Siwon berhenti mengoceh. Diam. Itu yang mereka lakukan. Kyuhyun menatap Siwon, sebenarnya ia sudah memaafkan Siwon dari tadi. Ia hanya ingin sedikit bermain-main dengan namja itu. Siapa yang tega , lebih tepatnya tahan untuk berlama-lama melihat wajah memelas Siwon yang sungguh tidak pantas itu? Kalian pasti akan langsung muntah.

"Kau harus memperbaiki pintu rumahku dulu baru akau akan memaafkanmu hyung."

"Jinjja?"

Kyuhyun mengangguk. Membuat Siwon tersenyum lebar. Ia menggeser duduknya mendekati Kyuhyun. Melingkarkan tanganya di pinggang ramping itu.

"Kyu?"

"Apa lagi Hyung?"

"Aku tidak bisa memperbaiki pintu, tinggal saja bersamaku. Dan bolehkah aku minta sesuatu?"

"Minta apa?"

Chuu

Sebuah kecupan lembut mendarat di bibir pink Kyuhyun. Membuat suhu tubuhnya yang sudah mulai turun kembali naik. Lagi, kali ini disertai dengan lumatan dan gigitan kecil. Beradu lidah, saling berbagi saliva. Mencurahkan semua perasaan mereka. Betapa Siwon merindukan ciuman ini, merindukan saat saat indah bersama Kyuhyun. Betapa ia mencintai Cho Kyuhyun.

"Hyung, kau mesum," ujar Kyuhyun setelah Siwon menyudahi ciumannya.

Kyuhyun tersenyum nakal. Menampilkan sosok lain yang belum pernah Siwon lihat. Namja itu kemudian menarik tengkuk Siwon. Dan sekali lagi bibir mereka bertemu. Kali ini Kyuhyun yang memulainya.

Ayolah Kyu, sebenarnya siapa yang mesum?

~The End~


Selesai! Selesai! Maaf, jadi tambah abal dan gaje tingkat dewa.

Dan terimakasih atas review-nya. Saya bener-bener gak nyangka ada yang mau ngasih review ff amburadul ini.

Sekali lagi, terimakasih.