It's Yaoi. Boys love. Gak suka dilarang baca.

~Happy reading~


I Want Your Lips!

Chapter 1

Kyuhyun mengumpat dalam hati sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing. Pasalnya ia baru saja meminum dua botol Soju dan itu karena ulah Donghae. Atau mungkin ini salah Kyuhyun sendiri yang lebih memilih dare waktu ujung botol tadi mengarah kepadanya. Harusnya ia tau bagaimana sifat teman-temanya itu, truth mungkin akan lebih baik. Dan sekarang makhluk-makhluk astral yang membuatnya mabuk berat sepertinya sudah tidak ada di sana.

"Kyuhyun?" tanya seseorang memastikan apa yang dia lihat.

Merasa namanya disebut, Kyuhyun mendongakkan kepalanya. Menatap sang pemilik suara barito yang memanggilnya. Buram. Ah tentu saja, dia sedang mabuk. Tunggu dulu, postur tubuhnya, suaranya, model rambutnya, sepertinya ia tahu siapa manusia didepannya ini.

"Siwon sunbae?"
Tanya Kyuhyun.

"Ne, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? Kau mabuk? Kau sendirian?" tanya Siwon bertubi-tubi tanpa memperhatikan Kyuhyun yang terlihat tambah pusing mendengar rentetan pertanyaan itu.

"A,.. aku..."

BRUGHH!

Tubuh Kyuhyun terjatuh kebawah. Ia pingsan dengan cara yang tidak etis di depan seorang Choi Siwon. Sunbaenya sekaligus namja yang ia sukai. Sungguh Memalukan.

~1013~

Aish, jinjja. Kepalaku rasanya pusing sekali. Dasar ikan sialan. Aku pasti akan membunuh mu. Lihat saja nanti, kau akan kubuat menyesal telah membuatku seperti ini. Tertawalah sekarang selagi kau bisa.

Tunggu, kasur siapa ini? Kasurku tidak senyaman ini? Kuperhatikan sekelilingku, kamar siapa ini? Sebenarnya apa yang terjadi semalam dan ada dimana aku? Apa aku bermimpi? Aku mencubit pipiku.

"Aww!" sakit, ini bukan mimpi. Lalu dimana sebenarnya aku?

Kucoba turun dari tempat tidur. Dan melihat pantulan bayanganku di sebuah kaca di dalam kamar itu. Kacau, benar-benar terlihat kacau. Rambut berantakan, bau alkohol dan kaos kebesaran.

Kaos kebesaran? Hey! Kaos siapa ini? Aku segera berjalan menuju pintu, memutar kenopnya dengan hati-hati.

"Ah, Kyuhyun? Kau sudah bangun?"

Choi Siwon? Itu! Itu benar-benar Choi Siwon bukan? Iya tentu saja. Aku tidak mungkin salah mengenali namja tampan itu. Tidak ada orang lain yang memiki suara berat yang seksi seperti itu selain Siwon sunbae. Tidak ada orang yang memiliki senyum semanis itu selain Siwon sunbae. Dan bibir itu, itu jelas-jelas bibir milik seorang Choi Siwon.

"Kyu? Kau masih mabuk?" tanyanya lagi. Dia tau namaku.

"A... ani, aku sudah lebih baik Sunbaenim"

"Jangan sekaku itu, panggil saja aku Hyung, duduklah!" perintah Siwon yang langsung aku turuti.

Aku duduk di sebelahnya. AKU DUDUK DI SEBELAH CHOI SIWON! Catat itu baik-baik. Mungkin aku tidak jadi membunuh Donghae.

"Hy, hyung?"

"Ne?"Aish, dia menatapku. Dia menatap mataku. Oh jantungku tenanglah sedikit.
"Wae?" katanya lagi membuyarkan lamunanku.

"Ehm, itu. Kenapa aku bisa ada disini?" tanyaku akhirnya.

"Kau mabuk, dan pingsan di klub, aku tidak tau rumahmu. Jadi kubawa kesini"

Benarkah? Memalukan. Mau ditaruh mana mukaku.

"Apa, apa aku bertingkah aneh?"

"Kau tidak ingat?" tanyanya sambil menatapku. Aish, kenapa tatapanku jadi tertuju pada bibirnya.

Aku menjawabnya dengan gelengan. Dia tersenyum. Apa? Kenapa? Apa aku bertingkah konyol semalam.

"Apa perlu ku ingatkan?"tanyanya lagi sambil menggeser posisi duduknya menjadi menghadap kearahku. Sebenarnya apa yang aku lakukan semalam.

~1013~

Flashback

Siwon memapah tubuh Kyuhyun keluar dari mobilnya. Ia membawa Kyuhyun yang setengah sadar itu menuju apartemenya. Apa lagi yang bisa ia lakukan. Dia tidak mungkin meninggalkan Kyuhyun diklub sendirian. Dengan sedikit kesusahan Siwon menarik tubuh Kyuhyun memasuki lift. Membawanya ke lantai lima. Tempat dimana apartemennya berada.

Kyuhyun membuka matanya. Dan yang ia temukan adalah wajah tampan yang selalu berada di dalam mimpinya. Ah, apa ini mimpi lagi? Sudah lama ia tidak memimpikan Choi Siwon. Tapi jika ini mimpi, kenapa terlihat sangat nyata? Entah apapun itu, Kyuhyun tau kesempatan ini tidak akan datang dua kali, kesempatan berada sedekat ini dengan Choi Siwon. Kyuhyun mendorong tubuh Siwon. Menghimpitnya ke dinding lift. Menatap mata tajam yang selalu ia kagumi itu, lalu beralih ke bibirnya. Sedetik kemudian, bibir mereka bertemu. Ia melumat bibir Siwon. Ternyata lebih nikmta daripada yang ia bayangkan.

"Sunbae, aku menyukaimu. Sangat menyukaimu"ucapnya lalu terjatuh lemas dalam pelukan Siwon yang sedang shock. Dia baru saja dicium seorang namja. Dan ia, ia menikmatinya. Ayolah, yang benar saja!

~1013~

Siwon melumat bibir plum itu. Lembut dan pelan, membuat Kyuhyun membelalakan matanya tak percaya. Choi Siwon menciumnya.

Bukankah tadi Siwon bilang akan mengingatkanya apa yang semalam ia lakukan? Berlahan bayang itu muncul. Samar tapi Kyuhyun dapat menangkapnya. Kejadian di dalam lift. Pengakuan cinta, dan tentang dia yang mencium Siwon. Sekarang semuanya terlihat jelas di otak Kyuhyun. Membuat wajahnya memanas seketika. Ia mendorong tubuh kekar itu. Menghiru napas dalam-dalam.

"Hyung" ucap Kyuhyun dengan nafas tak beraturan.

"Ne?"

"Apa ini berarti kau,.. Kau juga menyukaiku?"

"Aku tidak tahu. Hanya saja, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menciummu." kata Siwon yang kemudian melumat kembali bibir Kyuhyun. Menggigit bibir bawahnya. Dan melesakan lidahnya ke dalam mulut Kyuhyun. Membuat saliva mereka bercampur. Dan lenguhan Kyuhyun meluncur di tengah-tengah ciuman panas mereka. Membuat ciuman itu semakin liar. Tubuh Siwon bahkan sudah menindih tubuh kurus Kyuhyun. Membuat namja berkulit pucat itu menjadi sulit bernafas.

~1013~

Kulangkahkan kakiku menyusuri koridor kampusku. Setelah kejadian kemarin, semua terasa begitu indah. Bahkan bibirku terus saja tersenyum. Aku dan Choi Siwon berciuman. Meski kami belum pacaran, tapi setidaknya aku tau dia tidak membenciku karena orientasi seksualku yang menyimpang ini.

"Aigo, lihatlah teman kita satu ini. Sepertinya dia sakit" ucap Donghae yang entah datang dari mana.

Sejak kapan dia disini? Bahkan ada Changmin dan Eunhyuk juga. Mereka benar-benar merusak mood-ku.

"Kau masih berani menemuiku setelah meninggalkanku sendiri di klub itu eoh?"ucapku sambil mencekik lehernya.

"Hyak! Lepaskan Kyu, bukan aku yang meninggalkanmu. Tapi kau yang menghilang." bela Donghae yang didukung dengan anggukan kepala
Changmin dan Eunhyuk.

Cih, kompak sekali mereka. Padahal jelas-jelas mereka yang meninggalkanku. Masih mengelak lagi. Kalian pikir aku bodoh eoh? Maaf saja, meskipun aku berteman dengan kalian, tapi otakku tidak sama dengan kalian.

"Jadi lepaskan tanganmu. Aku bisa mati"Aku melepaskan cekikanku dari leher Donghae. Kau beruntung karena aku sedang senang Hae.

"Jadi bagaimana kau bisa pulang? Dan siapa yang menyerangmu?" tanya Changmin sambil mengedipkan sebelah matanya.

"A-Apa maksudmu Min?" kataku sedikit gugup. Darimana dia tahu.

"Ayolah Kyu, lehermu penuh kissmark." sambung Eunhyuk seolah tahu apa yang aku fikirkan.

Refleks aku menutup leherku dengan kedua tanganku. Benarkah ada kissmark nya? Apa sangat terlihat? Sial, pasti mereka akan mengolok-olokku setelah ini.

"Ayo, siapa?"kali ini Donghae ikut-ikutan.

"Bu- bukan urusan kalian." kata ku akhirnya lalu memilih pergi meninggalkan mereka.

~1013~

Kulihat Kyuhyun dari kejauhan. Mengamati namja berwajah cantik itu. Apa aku memang menyukainya? Menyukai Kyuhyun? Menyukai seorang namja? Ku acak rambutku frustasi. Apa yang ku fikirkan? Tentu saja tidak mungkin. Aku hanya menyukai bibirnya. Yah, apa-apaan ini. Kau normal, kau bukan gay, kau masih lebih menyukai wanita berdada besar daripada namja cantik berkulit halus dan mempunyai bibir plum yang selalu ingin kau kecup bernama Kyuhyun itu. Wait! Wait! Apa-apaan ini? Kenapa aku malah menyebutnya cantik? Tapi, tapi dia memang benar-benar cantik. Apalagi bibirnya, dan lehernya juga.

Aigo! Kenapa justru semakin parah begini. Sadarlah Choi Siwon. Kau baru saja menyatakan dirimi straight, tapi disaat bersamaan memuji seorang laki-laki. Mungkin aku harus cepat-cepat mencari pacar seorang yeoja. Yup, benar. Yeoja yang cantik dan seksi dengan bibir plum yang mirip bibir Kyuhyun. Aish, kenapa jadi menyebut Kyuhyun lagi?

"Hey, Won, kau kenapa?" tanya Kibum membuyarkan seluruh fantasi liarku.

"Kibum-ah, carikan aku pacar."

"Pacar? Ayolah Won,jangan bercanda. Kau tinggal memilih siapapun yang kau mau,"ujarnya lalu duduk di sebelahku"Kau itu, tampan, kaya tapi sayang tidak terlalu pintar."

"Hya! Maksudmu aku bodoh?"

"Ani, kau sendiri yang bilang,"ucapnya santai.

"Oh iya, kau dapat surat," lanjutnya sambil merogoh sesuatu dari dalam saku celananya.

Sebuah amplop berwarna putih yang bentuknya sudah tak karuhan karena ulah Kibum. Ia menyodorkannya kepadaku.

"Itu, dari seorang namja, namanya Kyu, Kyuhoon, atau Kyu- entahlah siapa aku lupa."

"Kyuhyun?" tanyaku memastikan.

"Ah, iya itu."

"Benarkah? Ini dari Kyuhyun?" tanyaku semangat yang membuatku mendapat tatapan aneh dari Kibum.

"A-aku harus pergi. Annyeong,"kataku sambil memasang wajah sedatar mungkin. Meninggalkan Kibum yang masih menatapku dengan penuh tanda tanya.

Choi Siwon. Kendalikan dirimu.

~1013~

Siwon memandang secarik kertas yang baru saja ia keluarkan dari dalam amplop putih yang ia terima dari Kibum tadi siang. Terlihat deretan angka diatasnya. Tanpa di beritahupun Siwon sudah dapat menebak nomer siapa itu. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

Dan yang dilakukan namja tampan itu hanya menatap angka-angka itu tanpa bergerak sedikitpun. Pikiranya sibuk bertarung meyakinkan diri untuk menghubungi Kyuhyun. Tapi Egonya terus-terusan menolak. Perang batin itupun terus berlanjut. Hingga jarinya tanpa sadar menuliskan nomor itu di ponsel nya dan menekan tombol dial.

"Yeoboseyo?" ucap suara seorang namja di seberang sana. Membuat Siwon sadar akan apa yang baru saja ia lakukan.

"Yeoboseyo?" ulang suara itu karena tak ada jawaban.

"Yak! Sekkiya, jangan main-main denganku. Kau membuang-buang waktu ku bodoh!" Siwon tersenyum kecil mendengar suara itu. 'Lucu' ucapnya dalam hati.

"Maaf mengganggu mu Kyu, ini aku. Siwon," kata Siwon yang membuat Kyuhyun kini merutuki mulutnya sendiri.

"Siwon hyung? Mi-mianhae hyung, aku kira siapa."

"Aku merindukanmu," kata Siwon tanpa sadar.

"Ne hyung, aku juga."

"Kyu?"

"Ne?"

Siwon menarik nafasnya dalam sebelum akhirnya menghembuskanya. Ia menyerah, ia tidak bisa lagi menahanya. Ia menyukai Kyuhyun, dan satu hal yang Siwon tau, bahwa ia harus mengatakanya pada Kyuhyun.

"Aku juga menyukaimu."

Tuuuut tuuut tuuut

Siwon menatap ponselnya bingung. Kenapa Kyuhyun justru menutup telponnya. Apa dia sudah terlambat? Apa hati Kyuhyun sudah berpaling darinya? Harusnya ia mengatakanya dari kemarin. Ketika ia menyadari bahwa jantungnya berdetak lebih kencang saat bibir mereka bertemu. Sekarang, apa yang harus ia lakukan.

TING TONG!

Siwon meletakan ponselnya lalu bangkit dari duduknya. Mengakat kakinya dengan malas. Pikiranya kacau. Dipenuhi penyesalan, andai saja ia dapat mengulang waktu. Yah andai saja, sayang ini bukan cerita fantasi dimana tokoh utama dapat berbuat hal yang tidak bisa dinalar dengan akal sehat.

Tanganya terayun pelan meraih kenop pintu. Matanya membelalak lebar sedetik kemudian tepat ketika pintu itu terbuka. Menampilkan sosok yang sangat ia kenal. Sosok itu tengah tersenyum manis. Manis sekali.

"Kau, kenapa bisa ada disini?" tanya Siwon pelan.

"Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu, Oppa," jawab yeoja di depan Siwon yang langsung memeluknya dengan erat.

Dan dikejauhan, nampak seorang namja berambut coklat yang tengah menahan air matanya sambil memegang dadanya yang terasa sakit. Ah, tidak, air matanya mulai mengalir di pipi mulusnya. Ia menangis.

~To Be Continued~


Gimana? Abal ya? Gaje?

Hhehe, harap maklum. Namanya juga newbie.

Terimakasih buat reader yang menyempatkan diri untuk baca fanfic aneh bin amburadul ini. Ada yang mau baca lanjutannya?