KRING

"Irasaimasen, Ojou-sama." Sebuah senyuman lembut menyapa pengunjung dengan ramah.

*blush*
"A-ano..." ya, siapa yang tidak gugup saat memandangnya. "A-aku hanya... ingin melihat-lihat." Katanya. Gadis penunjung menunduk menyembunyikan wajah manisnya. Dia mungkin tipe orang yang pemalu, bisa kita lihat dari cara berbicara dan bersikapnya.

"Tentu saja Ojou-sama. Silakan melihat-lihat. Jika anda menginginkan sesuatu, anda bisa memanggil saya." Dia tersenyum lagi. Kemudian berbalik meninggalkan gadis manis itu untuk kembali pada sang owner.

"Ne, master... sepertinya kita mendapat banyak pengunjung di hari pertama kita." Pemilik suara bariton tersebut menghampiri sang owner toko. "Mungkin pindah kemari adalah keputusan yang tepat." Dia tetap mempertahankan senyum mempesonanya. Sayang sekali, sang lawan bicara hanya menaggapinya dengan muka datar.

"Kau pikir begitu?" sang owner menjawab dengan ketus. "Apa kau tidak lihat, dari sekian banyak pengunjung tidak ada satupun yang membeli 'barang dagangan' kita?" dengan posisi tangan yang menyangga kepalanya, dia mulai melirik pengunjung.

"Kau tidak pernah bisa bersabar Kyuu-chan, mungkin nanti atau besok akan ada pengunjung yang tertarik."
"Jangan panggil aku seperti itu! Aku mastermu!" Protes 'Kyuu-chan' tersebut dengan sedikit bentakan. Yah, betapa menjengkelkannya jika kau adalah seorang laki-laki yang... er... melebihi dewasa-mungkin-, tapi masih ada yang memanggilmu dengan embel-embel '-chan'.

"Kalau begitu maafkan aku 'master'." Senyum mempesona itu dia tunjukkan lagi pada sang owner.

"Ckss..." lawan bicara hanya mendecak.

"Permisi." Sebuah suara lembut menyapa mereka.

"Ya, ada apa Ojou-sama?" tentu saja kita tau siapa yang sedang berbicara. Bukan sang owner!

"Kalau boleh tau, sebenarnya ini toko apa? Apa ini toko barang antik?" Gadis berambut kuning dengan seifuku Konoha High School tersebut bertanya tanpa ragu, dia memandang sekeliling.

"Apa kau tertarik membeli onna?" Sang owner bertanya balik dengan antusiasnya.

TWICH

Muncullah perempatan di dahi gadis berambut kuning tresebut.

"Hahaha... maafkan dia Ojou-sama." Dengan lembut di peganglah tanggan sang gadis. "Kenalkan, namanya adalah Kyuubi, pemilik dari toko 'DREAM' ini, dan aku sendiri adalah Itachi, tangan kanan Kyuubi." Setelah memperkenalkan diri, Itachi berjalan ke samping tempat duduk Kyuubi. "Sekarang, beritau kami siapa namamu nona cantik?"

"Namaku Ino, Yamanaka Ino."

"Jadi, Ino-sama, ini adalah tempat dimana kau akan mendapatkan sesuatu yang bisa membuat keinginanmu terwujud." Itachi menjelaskan.

"Apa maksudnya?" dahinya berkerut.
"Apa yang sangat kau inginkan? Kami akan memberikan sesuatu yang bisa membuatmu mendapatkannya. Kau tertarik?" sahut Kyuubi. Ini penawaran yang sangat bagus jika kau adalah seorang yang menginginkan jalan pintas. Tapi, jalan pintas belum tentu panta skan? Sang owner menyeringai.

"Tidak, kurasa aku tidak membutuhkan hal semacam itu." Tolak Ino to the point. "Tapi mungkin temanku membutuhkannya, kemana dia? Ah, kurasa dia sudah pulang duluan." Sambil melihat kanan-kiri, dia mendesah kecewa.

"Baiklah Ino-sama, kau harus memberitahunya jika kami punya segala solusi untuknya." Itachi berkata sembari mengelus surai jingga milik masternya.

"Um, aku pergi dulu."

20.00pm

"Tidak menarik! Kenapa tidak ada pembeli?" beginilah sifat Kyuubi, egois, tidak bisa bersabar, otoriter, mudah bosah, dan... sepertinya kau harus bertanya pada Itachi jika kau ingin tau lebih.

"Ingin minum teh master?" satu-satunya orang yang bisa mengatasi sifat Kyuubi adalah orang ini, entah harus kita sebut apa, butler? Atau tangan kanan? Atau juga manager? Kita tidak harus 'kepo' lebih lanjut tentang mereka kan?

Mari kita diskripsikan situasi saat ini. Pemuda bersurai jingga dengan iris merah di sisi kiri dan eyepatch menutupi mata kanannya sedang duduk dengan anggunnya untuk menikamti teh buatan seorang yang lainnya. Itachi. Perawakkan tinggi tegap, surai raven panjang yang sesalu di kuncir kuda dan jubah hitam yang menutupi seluruh badannya adalah cirikhas dari pemilik senyum menawan itu.

Sementara keadaan menjadi hening. Itachi menatap lurus masternya yang sedang meneguk secangkir teh buatannya.

"Apa kau tidak lupa kewajibanmu terhadapku master?" senyum itu! Bukan senyum ramah seperti biasanya, itu adalah sebuah seringai!

"mmnngghh..." setelah mendudukkan dirinya di samping 'masternya'. Di mulailah ritual 'makan malam' rutin oleh Itachi. Di lumatlah bibir merah Kyuubi dengan ganas.

Kalian kira itu sebuah ciuman? Hah~ kalian bercanda? Itu bukan ciuman! Kalian harus tau bahwa itulah yang di lakukan Iblis pada masternya.

IBLIS?

Ya, Itachi adalah iblis! Dan Kyuubi? Tentu saja adalah masternya. Dengan menghisap energi dari masternya dia mendapatkan makanan. Bukankah terdengar seperti pribahasa 'sambil menyelan minum air'? kau bisa menikmati 'makan' malammu sekaligus menikmati bibir mastermu? Atau mungkin menikmati hal yang 'lebih'? Hanya Itachi, Kyuubi, dan Tuhan yang tau. Hahaha...

"mmnghh..." desahan demi desahan keluar dari bibir Kyuubi. "chu...kuphh! Hosh...hosh...hosh..." dengan kuat Kyuubi mendorong dada bidang Itachi.

"Bodoh! Kau tau aku tidak mendapat tambahan kekuatan sebulan terakhir ini, jadi jangan coba-coba mengambil banyak energi dariku!" Kyuubi terlihat berantakan dengan pakaian aristokrat merah-hitamnya.

"Istirahatlah master." Dengan bridal style, Itachi menggendong masternya ke ruangannya.

Kesakitan

Kepedihan

Dan luka

Tanpa penolakan

Kontrak

Iblis

Abadi

Pengorbanan

Tanpa penyesalan

Perjalanan panjang