Main Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun

Other Cast : masih dicasting ^^

Disclaimer: Semua cast milik Tuhan, tapi cerita ini milik author mesum (Cupid'skyumin)...

.

.

.

Chapter 1


A Winter Story


Air mataku terbentuk saat menatap langit...

Mungkinkah taburan salju melihatnya? ataukah mereka menutup mata karna diriku yang rendah?

Tapi aku memiliki satu mimpi...Dia dan hanya Dia yang melihatku dan membuatnya mengerti bahwa aku adalah salju untuknya.

Cho Kyuhyun...Tau kah kau? Cintaku datang mendekat secepat hujan di musim dingin.

.

.

.

Isakkan lemah itu mengalun mengiringi tatapan nanarnya pada dua siluet di dalam ruangan itu. Ia ingin berlari...ia ingin menjerit detik itu juga, namun hati yang tertikam membuat kakinya melemah dan tetap menahannya berdiri di balik celah sempit itu. setiap kalimat yang di dengarnya, begitu tajam mengoyak hati namja seusianya. Seseorang ingin membuangnya, memisahkan dirinya dengan yeojja yang teramat berarti dalam hidupnya dan hanya satu-satunya yeojja yang memberinya kehidupan di dunia ini.

"Jungmo...ak—aku tidak bisa, J—jangan Sungmin Dia anak~

"Cih! Dia anakmu! Bukan darah dagingku! Ini sudah menjadi keputusanku untuk menjualnya pada Pengusaha kaya itu!".

"A—apa?! Menjual? Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu pada Putraku!".

"Rahim dalam tubuh bocah tengik itu! akan menjadi aib untuk keluarga kita! Lagi pula bayaran yang di tawarkan pemuda itu sangat besar...kita bisa kaya mendadak Teukkie!".

Yeojja itu menggeleng kasar, demi apapun...hatinya bagai tercabik mendapati kenyataan suami yang menikahinya 3 tahun silam tak sepenuhnya merajut janji yang telah terucap. Perlahan ia mengetahui...Cinta Jungmo mungkin mulai pudar, terlebih pria itu semakin menaruh benci pada putranya setelah mengetahui kondisi fisik namja cantik itu.

"Tidak! Putraku akan tetap bersamaku kau~

PLAK!

"EOMMAAA!". Sungmin berlari menerobos masuk, dan memeluk erat Yeojja yang tersungkur di atas lantai itu, kedua manik foxynya menatap penuh berang pada sosok tinggi di hadapannya.

"Kau...BRENGSEK!"

"Tutup mulutmu!". Gertaknya seraya menggendong paksa Sungmin, hingga rangkulan di lengan ibunya terlepas. Jungmo terus menerus mendekap erat namja berusia 18 tahun itu, tanpa memberinya kesempatan untuk melawan.

.

.

.

"Apa yang kau lakukan, biarkan aku keluar!". Jerit Sungmin, begitu ayah tirinya menurunkannya di sebuah kamar penuh dengan pernak-pernik pink itu.

"Ck! berisik!".

"Appa akan membunuhmu karna menyakitiku dan Eomma!".

Jungmo berdecih meremehkan, ia merunduk dan berulang kali menepuk kepala anak tirinya. "Appamu sudah mati!".

Bulir kristal itu kian merembas dari sudut matanya, ia mengingat betul Kangin akan selalu menjaganya dan membuatnya tertawa dalam kondisi apapun. Segalanya terasa indah bersama sang Appa, sebelum kecelakaan merenggut detik berharga itu. dan membuat Eommanya bertemu dengan Pria keparat di hadapannya. Pria yang membuat dunianya semakin kelam seolah terjerat benang hitam.

"Tidur manis di dalam sana! jangan sekalipun membuat gores di tubumu! Karna kau tambang emasku Lee Sungmin!". Ucap Jungmo masih dengan menepuk-nepuk kepala namja bermata rubah itu. kemudian mengelus pipi halus Sungmin, ia begitu terpana melihat kulit babyskin putra tirinya itu.

"Jangan menyentuhku keparat!". Sentak Sungmin. Meski tatapannya begitu menyalak...namun tubuh mungil itu tampak gemetar menghadapi pria tinggi di hadapannya. Perlahan ia beringsut menjauh, seraya meremas kuat ujung bajunya. Sungguh...ia merasa terancam dengan lirikkan pria itu.

Jungmo terkekeh melihatnya, ia berjalan mendekat dan kembali mengelus wajah Sungmin.

"Tch! Tak heran...Orang itu menginginkanmu. Wajahmu seperti perempuan...dan Oh! Kau memang perempuan Sungmin". Ujarnya sembari menepuk-nepuk perut Sungmin, memberi isyarat pada namja cantik itu akan organ spesial yang tumbuh baik di dalamnya.

Sungmin membelalak lebar, isakan sekaligus wajah mengeras itu membaur menjadi satu...kenyataan miris tubuhnya telah membanting seluruh harga dirinya. Ia tak tau apa dan bagaimana bisa organ itu bisa tertanam di dalam tubuhnya. terlalu menjijikkan untuk fisik namja seperti dirinya.

"Tidurlah...besok, Pengusaha itu akan menjemputmu! Dan jangan sekalipun melukai tubuh ini...satu gorespun!". Desisinya seraya menepuk punggung sempit Sungmin.

Sementara...Sungmin hanya diam mematung, hingga pintu itu tertutup rapat...menyisakan dirinya dan kemelut dalam benaknya. Sungmin tak mampu berbuat apapun, ia hanya seorang namja belum genap berusia 18 tahun...hiduppun selalu berlindung pada bayang sang ibu. Karna petaka yang bersemayam dalam tubuh terdalamnya. Ia lemah...ya, selalu seperti itu.

'Appa...Eomma apa yang harus ku lakukan hiks?'.

.

.

.

.


######

"Apa kau yakin dengan keputusanmu?".

"Lebih lembut dari salju...ah! bahkan lebih ranum dari wine ini". Kedua obsidiannya memandang sayu hamparan putih di luar. Sesekali jemari panjangnya mengguncang cairan merah dalam gelas itu, menciptakan suatu pusaran anggun di dalamnya.

"Kyu...aku sedang bicara denganmu". Yesung begitu jengah, melihat sahabatnya mulai hanyut dalam dunianya sendiri. Ia tau Kyuhyun tengah berfantasi tentang anak itu.

"Aku akan menikmatinya".

"Tck! Yya...berhentilah bersikap seperti pria hidung belang!".

Kyuhyun terkekeh mendengarnya, dalam sekali gerakan ia memutar tubuh dan memandang lekat pria bermarga Kim di hadapannya.

"Leopard telah menerkam mangsanya, sangat menarik bukan?".

Desisan itu membuat dirinya terperangah, entahlah ia merasa Kyuhyun tak hanya sekedar mengoceh...terlebih tatapan obsidiannya terlalu rumit untuk ditafsirkan. Samar-samar Yesung mencium niat tersembunyi dalam diri Kyuhyun.

"Apa kau mencintainya?". Telak Yesung, ia tau dan memang memahami diri Kyuhyun. semua hidupnya bahkan mengenai orientasi sex namja tampan itu. Ya...Kyuhyun Gay, seperti halnya dengan dirinya.

"Hn...apa karena aku membeli anak itu, berarti aku mencintainya?".

"Apa maksudmu?".

"Kematian Appa...akan terbalas dengan anak itu Hyung, Taukah kau? Sungmin adalah putra Polisi keparat yang membunuh Appaku".

Yesung kembali terperanjat, ia tak pernah menduga Kyuhyun masih menyimpan dendam akan kematian Ayahnya 5 tahun silam.

"Kyu semua yang terjadi pada Ayahmu murni kecelakaan, kau mengetahui semua fakta itu. Dan lagi Kepala polisi Lee sudah meninggal...apa yang perlu kau dendamkan?".

"Kangin menembak Appa Hyung!".

"Jika saja Paman tidak berlari dan melindungi penjahat itu, peluru Polisi Lee tidak akan menembus dadanya".

Ia kembali terkekeh mendengar tutur kata tersebut, seolah tak ingin mendengar lebih...Kyuhyun beralih menuangkan kembali winenya dan menyesapnya setenang mungkin.

"Anak itu...akan menjadi mangsaku".

"Kyu!".

"Ah...apa bagian pemasaran sudah membuat forecast bulan depan? Aku ingin segera melihatnya, kuharap kau mengambilkannya untukku Hyung".

Yesung menghela nafas berat, ucapan itu terlalu mutlak untuk di tentangnya. Ia beralih menunduk hormat dan melaksanakan titah pemegang jabatan tertinggi di perusahannya tersebut.

"Anak itu tak bersalah Kyu". Ucapnya sebelum benar-benar pergi.

Kyuhyun memejamkan mata sesaat dan menyeringai licik begitu mengingat wajah Sungmin.

"Kita seumuran bukan?". Ia mengambil selembar foto di mejanya, dan menatap lekat siluet di dalamnya

"Akan sangat menyenangkan bermain denganmu Lee Sungmin". Lanjutnya sembari meneguk habis sisa winenya.

.

.

.

.


Esoknya.

Sungmin meringkuk di atas ranjangnya, sesekali tangan mungil itu mengusap lengannya begitu merasakan suhu beku mulai merambat . Ia benci sendiri...dan sungguh Sungmin sangat merindukan pelukan hangat Eommannya, Namun pintu itu tak kunjung bergeming, tetap tertutup dan mengurung rapat dirinya hingga Pengusaha kaya itu tiba untuk membawanya pergi.

"Andwae". Gumamnya sembari menggeleng kasar, ia bangkit dan berjalan tertatih mendekati daun pintu itu. Seluruh persendiannya terasa ngilu terlebih suhu tubuhny apun semakin meninggi. Semenjak kemarin Sungmin tak sedikitpun menyentuh makanannya bahkan enggan menggunakan selimut. Semua ia lakukan, karna tubuhnya tak lagi berharga...rahim itu membawa petaka, dan lagi...bukankah dirinya tak lama lagi akan di jual.

"Hiks... Andwaeee!".

CKLEK CKLEK

Masih saja...lapisan kayu tebal itu tetap terkunci dari luar. Berkali-kali Sungmin mendobrak dan menendangnya, namun percuma... apa yang dilakukannya hanya membuat tubuhnya membiru lebam.

"LEPASKAN AKU BRENGSEK!". Teriak Sungmin serak. Nafasnya semakin menderu kala mengingat semua perlakuan kasar yang kerap ia dan ibunya terima dari sosok Jungmo. Pria yang dalam hidupnya tak sekalipun disebutnya sebagai ayah, dan selamanya tak akan pernah... meski pria itu memohon dengan mencium telapak kakinya.

Merasa percuma, Sungmin beralih mengambil sebuah vas bunga hendak menghempaskannya di jendela. Berkali-kali namja cantik itu berjalan terhuyung-huyung karna kepala yang kian berdenyut nyeri...akan tetapi ia bertahan dan tetap mangokohkan langkahnya.

Dengan sisa tenaganya...Sungmin mengangkat tinggi vas tersebut, siap menghantamnya untuk meremukkan kaca di hadapannya.

Dan...

'PYARRRRR'

Ia tersenyum puas begitu melihat jendela itu hancur menjadi serpihan tak berarti, Sungmin berusaha memanjat ke atas tanpa peduli tangan dan kakinya tampak berdarah karna sayatan pecahan kaca itu.

Namun tiba-tiba seseorang membuka pintu tersebut, dan berteriak geram padanya.

"SUNGMIN! TURUN ATAU KU PUKUL KAU!".

Jungmo berjalan gusar dan berusaha menarik turun tubuh mungilnya. Begitu mudah di lakukannya...karna memang Sungmin tak sekalipun melakukan perlawanan, namja cantik itu hanya menunduk lemah dalam gendongan Jungmo, kepala yang terus menerus berdenyut pening membatasi gerakannya hingga ia pasrah pria itu membawanya keluar dari kamar tersebut.

.

.

.

"Ahh maafkan saya telah membuat anda menunggu lama Tuan Cho".

"Tak apa...jadi bisakah aku membawanya sekarang".

Jungmo tersenyum picik, kedua matanya melirik dua koper besar di atas mejanya.

Menangkap maksud tersebut Kyuhyun lekas membuka koper miliknya dan menyeringai remeh begitu melihat tatapan nyalang pria itu pada isi kopernya.

"Serahkan anak itu padaku".

"Shirro! Lepaskan aku! Aku tak ingin dijual seperti ini keparat!". Geram Sungmin begitu Kyuhyun menarik lengannya. Berulang kali ia berontak dan berteriak marah. Namun percuma tubuhnya semakin terasa lemas.

"Kau bukan lagi milik keluarga ini, tapi kau milikku Sungmin~shi".

"BRENGSEK! Kau tak berhak~ nghhhh

Tubuh mungil itu tiba-tiba melunglai, dan jatuh tak sadarkan diri dalam dekapan Kyuhyun. Panas tubuhnya mengacaukan segala perlawannya. Membuat namja tampan itu menyeringai licik melihatnya.

"Andwae! Kau tak berhak menjual Putraku pada orang itu Jungmo!". Leetuk berlari kalut begitu berhasil mendobrak pintu kamarnya.

"Ahhhh! Lihat semua uang ini Yeobbo...kita akan kaya!". Jungmo menarik paksa lengan Leetuk dan di bawanya untuk mendekati koper besar berisi penuh lembaran uang itu.

"Apa kau gila! Tidak! Kembalikan putraku! Kembalikan Sungmin!". Yeojja itu mencoba berontak dan berusaha meraih tubuh Sungmin. namun dua namja berpawakan besar menghalangi langkahnya. Leetuk makin menangis histeris ketika melihat Kyuhyun dengan santainya membawa pergi putranya memasuki sebuah mobil.

"KEMBALIKAN PUTRAKU! Hiks ANDWAEEE! Sungmin~ah buka matamu nak! KEMBALIKAN SUNGMIN—KU TUAN!".

"Aisshhh Yeobbo...lupakan anak pembawa aib itu. Dia akan bahagia bersama Pangerannya...lebih baik kau bangunkan Taemin. Kita bawa dia bermain sepuasnya Otteyo?".

"ANDWAEEEEE! SUNGMIN!".

.

.

.


######

Skip Time

Kyuhyun menatap lekat seorang namja yang tengah berbaring di ranjangnya, hampir 1 jam lamanya ia duduk menyilang di sofa tanpa sedikitpun merubah posisi. Mungkin hanya jemari panjangnya yang begitu intens bergerak memutar red wine dalam gelasnya.

Sesekali ia menyeringai puas seraya menyesap cairan beraroma harum namun keras itu saat memandang wajah Sungmin. Begitu polos namun menjerat...terlalu sayang untuk menjadi mainan sebelum menerkamnya.

"Nghhh~". Sungmin mengerjap berkali-kali kala berkas mentari menerpa wajahnya. Masih dengan mata yang terpejam ia memijit kening. Denyutan nyeri itu tak kunjung hilang bahkan semakin menjadi-jadi. Namun tiba-tiba ia membelalak lebar begitu mencium aroma maskulin di sekitarnya.

.

.

"K-kau". Gugupnya, saat melihat Kyuhyun berada tepat di depannya.

Kyuhyun kembali mengulas sebuah smirk tajam. Ia meletakkan gelas winenya dan semakin mengikis jarak dengan namja cantik itu.

"Aku membelimu bukan untuk melihatmu tidur Sungmin~shi". Bisiknya sembari menjilat bagian belakang telinga Sungmin.

"Nghh~".

"Karna aku membayar mahal untuk tubuh ini". Tanpa peringatan Kyuhyun merangkak naik, dan memenjarakan tubuh Sungmin. Ia mencengkeram kuat kedua pergelangan namja cantik itu, hingga pergerakannya benar-benar terpasung..

"L-lepaskan aku! Atau aku akan membunuh~ Akh! Brengsek! Ahnn...".

.

.

.

TBC

..Chaaa Cupid'sKyumin datang lagi bawa FF baru...(mencoba hibur diri T_T)

sekedar pemberi tahuan: FF caffe latte saya hapus ...krna FF itu di plagiat oleh Allmystory.

Bagi yang ingin membacanya silahkan PM.

Mohon Reviewnya, Author ingin tau apa FF ini layak di lanjutkan atau tidak

SARANGHAEEEEE