Bugh!

Satu hantaman yang keras dihadiahkan Tsunade pada Sasuke. "kau—" suaranya tercekat. Nafasnya tersengal. Amarah hampir saja membuatnya kalap. Uchiha satu ini benar-benar menjadi biang masalah. Kepala Tsunade berdenyut lagi.

"Kau meng-genjtsu Hinata?! Dasar BERENGSEK!"

Sasuke bangkit, "Ethernal Tsuyukomi. Dia takan bisa lari dariku. Bahkan jika ia bermimpi sekalipun."

"Kau tahu apa efek sampingnya? Kau memperangkapnya didalam dimensi itu hingga Hinata tidak ingin pergi! Kau menyebabkan ia koma permanen!"

"Aku akan menyembuhkannya jika kepala Kabuto sudah kudapatkan. Karena itu jaga ia untukku." Tiba-tiba Sasuke melompat.

Membuat Tsunade geram. Si Uchiha bakal meninggalkan Konoha. Tapi ia tak berniat untuk menghalaginya. Itu adalah hal yang sia-sia.

Ketukan pintu membuat dia berjengit, sebelum ia menyuruh Shizune untuk membuka pintu, Naruto telah menyerobot masuk.

"Katakan baa-chan. Bagaimana keadaan Hinata. Kenapa sudah tiga hari ia belum siuman?" Naruto memberondongnya dengan pertanyaan yang tidak ada habisnya.

Tsunade menarik nafas, "Jiwa Hinata dikurung oleh Sasuke. Ia bangun jika Sasuke yang mencabut genjutsunya."

"Di mana Sasuke?"

Tsunade angkat bahu, "Balas dendam."

.

Tiba-tiba saja Naruto tersadar, chakra ini? Kekuatan ini…

"Kau—"

Seringai Tsunade terbit, "Ya.."

Naruto tersenyum kecut, "Jadi sebenarnya 'anak' itu masih hidup eh-?!"

.

Scarlet Memories

Story: random by UYuPoMieKoRoro

Disclaimers: all chara belong Masashi Kishimoto's sensei

Warning: canon(maybe) bertebarannya typo, dan kegajean yang disebabkan khayalan tingkat tinggi, OOC dan juga OC , dan segala hal yang merusak pandangan mata.

Bagian lima: Angel of Heaven

Oleh: Ucchan, Yukkun, Poccan

.

.

Anak itu masih hidup. Yah, tidak ada yang salah dengan perkataanku barusan yang membuat Naruto terkejut. Anak dengan kekuatan luar biasa dan memiliki dua kekkai genkai itu masih bisa selamat. Tentu saja. Tidak akan mudah mati dengan kekuatan yang bahkan hampir menyerupai kekuatan Uchiha Madara jika memang anak itu dilatih. Apa yang kau bisa harapkan dari keturunan Senju dan Uchiha jika disatukan?

Perpaduan sempurna dari Uchiha dan Hyuuga, dan akhirnya menghasilkan Royuki. Seorang bayi yang mungkin bisa saja menguasai kelima negara besar dengan perpaduan kekuatan dari Uchiha dan Hyuuga. Aku yakin, Royuki pasti mampu.

(Scarlet Memories)

.

.

Awalnya aku ragu mengingat chakra dari anak ini menghilang. Namun saat harapanku tinggal sedikit, tiba-tiba menguar chakra aneh dari tubuh bayi ini, ya.. ya.. mereka memberi nama Royuki. Chakra yang mirip dengan genjutsu, namun ini lebih kuat, dan luar biasa. Tentu saja ia tidak benar-benar mati. Genjutsu ini bahkan lebih kuat dari milik Uchiha Shisui. Ia bahkan bisa mengelabui mata jeli Sasuke dan juga Kabuto. Bagaimana anak sekecil ini begitu lihai menciptakan ilusi jika ia telah mati?

Hahaha.. aku bahkan menertawai diriku sendiri. Sistem kinerja otaknya sungguh jenius, aku bahkan lupa jika ia 'memang ingin segera dilahirkan' sebelum Hinata sekarat. Oh, aku juga lupa anak ini seolah berkomunikasi melalui indra keenam, ya.. salahkan aku yang lupa kalau mata Byakugan memang bisa melihat bahaya dari jauh. Ia memprediksi apa yang terjadi dan segera membuat solusi. Dan jangan lewatkan bagaimana ia berhasil meng-genjutsu aku yang seolah berhasil menyegelnya yang ternyata, NOL BESAR! Aku bahkan tidak mampu membuat matanya berhenti memancarkan sinar merah. Ayolah.. tadi hanya satu tomoe, dan sekarang si kecil yang suka pamer ini sudah punya dua tomoe..

Genjutsu yang di keluarkannya begitu dahsyat. Aku tak heran mengingat anak ini memang terlahir dengan kekuatan yang luar biasa. Padahal mata anak ini masih tertutup tapi genjutsunya semakin kuat, kalau aku tidak buru-buru mengacaukan aliran chakra ditubuhku, aku tidak tau nasibku akan seperti apa. Mungkin aku akan mati hanya dengan genjutsu yang dikeluarkan oleh anak itu. Ya, chakranya justru menghisap chakraku.

Tsk! Anak ini benar-benar.. Yah, aku memang sangat kesal mengingat bahwa anak yang bahkan tidak tau menahu tentang dunia pun hampir membunuhku. Tentu saja ini semua karena gen Uchiha yang selalu menyebalkan. Namun biar bagaimanapun, dia hanyalah seorang anak yang baru dilahirkan. Kupandangi anak yang sedang tertidur dalam box yang ada di depanku. Wajahnya terlihat tidak berdosa, seperti malaikat yang baru diturunkan dari langit dan memiliki tugas untuk membahagiakan semua orang yang ada di dunia ini.

Sesaat mataku kembali membuka lebar. Ah, tidak genjutsunya semakin kuat, akan sangat berbahaya jika chakranya sampai keluar dari ruangan ini. Mataku menatap sekitar dengan awas. Aku takut jika seseorang ada yang merasakan kekuatan chakranya yang sangat besar. Lensa mataku yang berwarna coklat madu tidak melihat ataupun merasakan eksitensi chakra lain, dan setelah itu, dengan cepat aku langsung menyegel ruangan ini.

Selain karena aku takut ada yang menyadari atau merasakan kekuatannya, aku takut berita mengenai anak ini terungkap. Akan menjadi perang dunia shinobi kelima jika memang beritanya menyebar. Aku tidak tahu bagaimana reaksi orang-orang nanti. Cukup Konoha saja yang membuatku berdenyut seperti ini. Mungkin akan ada badai besar jika orang luar tahu Hinata dan Sasuke, ah.. kau tahu kan, ada desas-desus Hinata akan ditunangkan dengan seseorang dari negeri pasir sebelum Naruto menjadi pacarnya. Apalagi kabar Hinata hamil di luar nikah bakal menjadi gossip yang lebih menarik daripada gulungan perdamaian, ah.. Sake, aku ingin sake!

Perlahan, kedua tanganku mengepal erat. Kenapa? Kenapa semuanya harus terjadi? Demi Tuhan! Dia hanyalah seorang bayi yang bahkan tidak mengetahui apa-apa mengenai kekejaman dunia. Tapi kenapa?! Kenapa saat dia lahir kekacauan kembali terjadi?! Mereka pasti akan membicarakan mengenai kutukan jika memang identitas anak ini terungkap.

"Satu anak dengan dua kekuatan klan besar. Memiliki tiga elemen sekaligus dalam tubuhnya. Air, petir dan api. Aku yakin, tidak akan ada yang bisa mengalahkannya. Belum lagi perpaduan kekuatan Uchiha yang maha dashyat." Aku tersenyum sinis membayangkan hal itu. Mataku menatap tajam pada refleksi seorang bayi tidak berdosa yang sedang tertidur dengan nyamannya itu. Aku berjanji. Aku berjanji tidak akan ada perang lagi hanya karena seorang bayi. Tidak akan. Tidak akan pernah. Aku meracau begini, demi seorang bayi eh-?

.

Setelah penyegelan ruangan berjalan dengan lancar, aku mengeluarkan chakra penyembuhku, untuk menstabilkan keadaanya, dan sedikit menekan kekuatan genjutsunya. Sudah kubilang bukan, aku tidak ingin ada keributan mengenai genjutsu luar biasa yang dikeluarkannya.

Sesaat, aku tersenyum samar. Membentuk sebuah lengkungan tipis pada bibirku yang ranum. Ini keberuntungan besar karena dia masih hidup! Sejenak aku berpikir tentang penyebab kejadian ini. Kabuto, ck, pria kacacamata sialan itu memang selalu memberikan ancaman.

"Tsk, sial!" Aku mendecih kesal, Kemampuannya dalam menyelundup semakin hebat. Bahkan aku tak bisa merasakan chakranya sedikitpun.

"Sial! Jika dia tertangkap, aku sendiri yang akan membunuhnya, itupun jika tidak keduluan oleh Sasuke."

Haah bocah itu dan Hinata juga terlihat sangat buruk. Aku dapat mengerti, aku juga pernah merasakannya, Nawaki dan Dan, adik-ku dan kekasihku. Dadaku berdenyut nyeri. Sebelah tanganku mencengkramnya kuat. Seolah memberikan penyembuhan agar nyeri itu tidak menyebar. Namun tetap saja. Sekeras apapun aku meremasnya, nyeri itu tidak akan pernah hilang.

Kenangan masa lalu. Baiklah. Kata itu terngiang begitu saja. Sesaat aku terlempar dalam masa lalu. Dimana saat aku bahagia, saat aku sedih, dan saat aku menangis, ku alami semua dengan Dan dan Nawaki. Ah apa yang kupikirkan, bukan saatnya bernostalgia, sekarang aku harus memikirkan apa yang harus kulakukan. Aku menggeleng tegas. Ku tatap Royuki dengan sendu.

Maaf nak, identitasmu harus tercatat mati.

.

.

Sekarang aku sudah ada di pemakaman Royuki. Lucu sekali kan, Royuki masih hidup tapi aku malah menyembunyikan dari kedua orang tuanya dan menukar jasad Royuki dengan bayi lain yang sudah meninggal. Aku terkekeh kecil dengan nada hambar. Demi kelima negara besar, agar tidak adanya peperangan, aku harus menyembunyikannya dengan seperti itu. Tragis sekali. Aku benar-benar minta maaf atas pemalsuan ini. Terlebih lagi aku minta maaf pada kalian berdua karena tak bisa memberi tahu keadaan sesungguhnya.

Jika anak itu dikabarkan masih hidup, dia akan kembali di incar, dan hidupnya akan kembali di hadapkan dalam bahaya, aku hanya mencoba melindunginya, dan melindungi desa. Karena jika Royuki jatuh pada tangan yang salah, atau jatuh ke tangan kotor seperti Kabuto. Ini bukan hanya akan membahayakan desa saja, tapi juga ke lima negara, karena Royuki dapat di pastikan akan di jadikan senjata oleh Kabuto.

Mungkin sekarang hanya jalan ini yang terbaik. Ya, hanya ini. Karena tidak ada pilihan lain selain menyembunyikannya. Dari sini, ku tatap Sasuke dan Hinata. Mereka benar-benar hancur. Tanganku kembali mengepal dengan erat. Aku bahkan baru kali ini melihat ekspresi terluka seorang Uchiha. Dia sangat terpuruk. Namun aku lebih khawatir pada Hinata.

(Scarlet Memories)

Semua kisah penderitaan ini begitu mendadak menimpanya. Dia bahkan sudah di keluarkan dari Hyuuga dan sekarang dia kehilangan anaknya. Hyuuga ya? Tch, entah kenapa sekarang aku membenci klan itu. Tidak kah mereka kasihan dengan gadis ah ralat wanita itu? Si tua bangka Hiashi pasti akan menyesal. Pasti. Tapi sekarang, yang mejadi objek ku adalah Hinata, tubuhnya bahkan terlihat ringkih. Hatinya saat ini pasti sangat sakit.

Tak ada lagi air mata di pipinya seperti sebelumnya. Tak ada lagi jeritan histeris dari mulutnya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terpancar di mata lavendernya. Semuanya kosong. Aku membuang muka agar tak yang membuatku semakin bersalah. Ini sudah terjadi, aku harus bisa melakukan dan bertahan dalam semua ini.

Aku mengerti pada perasaan nya. Ini sama seperti saat dulu. Saat aku kehilangan orang yang kucintai untuk yang kedua kalinya. Sama seperti ini. Ah, aku jadi memikirkan masa lalu lagi. Pandanganku kembali menyorot pada Hinata dengan sendu.

Maafkan aku Hinata, Sasuke. Aku memang Hokage yang buruk dan tak berguna, tapi aku yakin, inilah jalan terbaik, dan jika saat nanti terbongkar aku harap, kalian dapat mengerti. Sekarang, aku harus menemui 'dia'. Hanya dia yang berasal dari klan dengan teknik segel yang paling sempurna. Dan dia pasti bisa menyegel chakra yang di keluarkan Royuki, karena segel yang ku berikan takan bertahan lama. Segel dari klan Uzumaki.

Klan yang bahkan bisa menyegel kyuubi sekalipun. Dan aku yakin. Dia pasti bisa menyegel kelebihan kekuatan yang Royuki keluarkan. Tidak ada yang tidak bisa. Aku tau itu. Selama aku berusaha, tidak ada yang tidak bisa.

...

..

.

Tiba-tiba saja Naruto tersadar, chakra ini? Kekuatan ini…

"Kau—"

Seringai Tsunade terbit, "Ya.."

Naruto tersenyum kecut, "Jadi sebenarnya 'anak' itu masih hidup eh-?!"

.

"Uchiha dan Hyuuga, tentu saja kejutan belum berakhir, Naru—"

Dia tertawa sumbang, tentu saja. Ia yang paling terpukul jika Hinata meregang nyawa hanya untuk mempertahankan bayi yang sama mengesalkannya dengan si Sasuke.

"Tapi kenapa—"

"Dengar!" aku memotong, "Aku butuh bantuanmu, juga penawaran kesepakatan.."

Dahinya berkerut, aku tahu otaknya memang sedikit lemot untuk urusan analisa.

"Aku butuh kekuatanmu untuk menahan kekuatan genjutsu Royuki. Hanya kau yang sanggup kuandalkan. Lagipula, jika kekuatannya bisa di segel, seperti apa yang dilakukan ayah dan ibumu pada kyuubi, maka itu akan lebih baik."

"Hei.. nenek, kenapa sih dia harus diperlakukan seperti itu?! Tidakkah cukup aku yang merana karena hal serupa." Naruto terlihat menahan rasa sakit.

Justru seringai Tsunade terbit lagi. "Karena itu. Aku menunjukmu sebagai ayahnya. Hanya kau yang bisa membimbing anak itu.."

"Bagaimana dengan Sasuke dan Hinata?"

"Ini, adalah misi kelas S, Naruto. Bayangkan bagaimana anak itu akan tumbuh? Jika ia hanya mengenal rasa sakit dan dendam. Kebencian yang hanya ditularkan Sasuke kepadanya. Lalu apa arti Hinata mempertahankan ia tetap hidup, eh—" aku mengambil nafas. Aku tahu kalau aku juga sama berengseknya dengan Sasuke sekarang. Tapi apa daya, aku harus mengahasut Naruto sebelum perang pecah di Konoha.

"Karena Hinata ingin memberikan cahaya padanya. Kau boleh mengasuhnya dan juga menganggap ia putramu. Kau juga harus memberi dia nama yang baru. Tapi jika kau menolak—" aku sengaja menggantung kalimatku sengaja memancing Naruto.

"Aku bersedia!" sambarnya. "Aku tidak ingin membuat Hinata-chan kecewa.." ujarnya dengan semangat menggebu.

Sudut bibirku terangkat, "Bagus Naruto.." pujiku tulus. "Asal kau tahu, sharingan anak itu mungkin bisa menyembuhkan Hinata dari ethernal genjutsu milik Sasuke"

Naruto tersenyum, "Lalu apa untungnya untukku. Hinata akan tetap memilih Sasuke.."

Aku menatap ke dalam matanya yang biru. Ada kesedihan atas penghianatan Sasuke kepadanya. Siapapun orangnya jika dihadapkan kekasihmu yang diperkosa sahabatmu, tentu kau akan merasa terpuruk.

"Hinata mencintaimu."

Dia tersenyum pahit. "Aku tahu.." jawabnya getir. Dengan cepat ia mengubah topik pembicaraan. Dia menggaruk pipinya, "Ngomong-ngomong, Nenek.. di mana Royuki berada?"

Aku hampir saja lupa, "Ah.. kau sudah tidak sabar ya. Yare-yare.."

(Scarlet Memories)

.

Ketika ia terlahir kembali, sebagai putra Naruto. Mungkin nasibnya sebagai Royuki memang sudah berakhir, tepat seperti semua orang percayai. Biarkanlah aku berhutang pada kalian. Sasuke-Hinata.

Hei, kira-kira si bodoh itu memberi nama apa kepada anak itu? Awas saja jika itu tidak bagus!

.

End of Scarlet Memories

.

a/n:

yeyeye.. akhirnya selesai juga. Fyuuuhhhh…

maaf jika ini tidak sesuai seperti yang readers harapkan.

Tapi memang akan ada sekuel yang akan lanjut. ^_^

Di akhir chap ini aku merasa ini cukup happy ending. (?) karena Royuki enggak mati.

.

Oke, kita balas review dulu:

cindilta: kya.. engga dong. Gimana mau mati, ka nada eyang Tsunnade yang bakalan transfer chakra. Lagipula, kalo punya anak yang super masa ga bisa bangunin mamanya #eh?! *spoiler

kim kyusung: ini gak sad anding. Bakal ada sekuel kok. Hinata sama Sasu ato sama Naru? *smirk!

Eigar alinafiah: ei-kun.. hehehe, kali ini nggak ada tulisan TBC. Lalala… (^_^)/ apakah chap ini menjelaskan perasaan Naru ke Hinata? Perasaan di chap 4 kan udah di tulis (waktu yang Sasuke POV) bungkam akan kenyataan bahwa kami merindukan orang yang sama. Nah lho?

Chan: terimakasih atas paertisipasi kamu. Saya sangat senang kamu selalu review di ff abal ini. T_T *mewek terharu. Kata- kata meminta lanjut-mu sungguh menyemangati kami. Ayo, semangat! yah, semoga memuaskan hinahime7: Chapter ini tamat, tapi sudah direncanakan akan ada sequel. Semoga bisa paham semuanya ya , terimakasih n.n Fans Sasuhina: Aaa terimakasih. Ga nyangka fic ini akan jadi semenarik yang kamu bilang : Ini udah lanjut, terimakasih yah n.n molikha-chan: Ini lanjut, semoga bikin senang yah terimakasih momo: Maksudnya 'itu bukan Tsunade atau Tsunade kan?" apa? aku ga ngerti #lemot. Tapi terimakasih yah Sana Uchiga: Maaf yah , kami memang tak bisa update kilat, waktu sama moodnya itu loh, hehe mohon pengertiannya yah , tapi moga ini masuk update kilat#plaaak, terimakasih n.n Tiasnilaa: Terimakasih sudah mau nunggu berhari-hari, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun #ketularantias-chan, hehe. Semoga chapter ini memuaskan hihi : Iya beneran Royuki masih hidup.. terimakasih yah dan semoga suka Chan (2): Terimaksih sudah mau nunggu, ini udah lanjut, semoga suka guest: NaruHina eh? kita liat aja nanti .. terimakasih nainachan: Apa ini masuk update kilat? maaf yahkalo telat . Ini lanjutannya dan terimakasih Rhiea37: Nanti author bakal buat anak SasuHina super ganteng, haha xD...hime cuma terjebak genjutsu ga gila koq . Semoga senang ma lanjutannya dan terimakasih SMAN1RHLOVMHPxUztad: Apa ini sudah masuk happy end? kami harap ga mengecewakan , terimakasih n.n kirigaya chika: Yang di kubur bayi lain, Royukinya di sembunyiin ma Tsunade , terimakasih yah Ph.D Shadows: Aaa senengnyaaaaa, bisa buat kamu suka dan menikmati alur ceritanya, hehe terimakasih yah ^^ Zeri Nomi: hhe iya belum, tapi ini chapter terakhir loh, semoga senang dengan chapter ini , terimakasih nafita137: Yap tebakanmu benar , terimakasih yah n.n gece: Iyah, terima kasih karena udah bilang keren, hhe semoga chapter ni ga ngecewain kin hyuuchi: Hinata ma Sasu mungkin bersatu, Naruto suka ama hime. Dia pasti ga terima gt aja, tapi apapun itu Naruto akan tetap menyayangi Hinata, walau itu dengan cara berbeda, yaitu ngadopsi Royuki , terimakasih yah Andhara: Terimakasih:), end di judul ini kayanya belum jelas, tapi menurut kami cukup happy end ailla-ansory: Salam kenal juga Ailla-san. Seperti yang udah di jelasin, bayinya sengaja disembunyikan supaya ga di incar lagi. Dan seringai Tsunade itu mungkin seringai penawaran pada Naruto, haha #gaje#ditabok, ok semoga ngerti dan terimakasih kirei- neko: Yup, tebakan kamu benar, bayi itu emang sengaja di sembunyiin mbah Tsunade , terimaksih reviewnya wowputri: Apa ini termasuk happy end? menurut kami ini termasuk happy end karena Royukinya masih hidup, terimakasih yah

white lyly: hehehe maaf-maaf, kami belum berpengalaman dalam hal 'rape-merape', wkwkwk... tapi makasih yah

.

SPOILERS:

.

"Tou-chan, siapa sih orang yang nggak pernah senyum itu?"

"Tou chan, aku sayang banget sama Hinata-bachan. Boleh nggak aku nemenin dia?"

"Naruto, anakmu pingsan setelah bertemu Sasuke!"

"Sialan kau Sasuke!"

.

Salam hangat, UYuPoMieKoRoro ^_^