Kuroko no Basuke drama: Red Tiger and Six Miracles

Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi © KnB, Snow White and Seven Dwarfs © Disney
Warning: OOC, OC, humor gagal, saya usahakan EYD, aneh, possible typo, dan untuk keamanan(?) semua character saya masukan kedalam sekolah dan kelas yang sama, yaitu Teikou Gakuen, dan Sho-Ai.

A/N: Haaaiii~~ Baka datang membawa fanfic baru~! Ini fanfic multichap pertama Baka lho *sob* /kicked/ yaudah, tanpa banyak omong, cao aja!

~Kuroko no Basuke Drama: Red Tiger and Seven Miracles~

Pagi hari yang tenang dikelas 1-B

"HEEEII!"

Baik, coret kata tenang tadi.

Ariswa Yuuki terengah-engah memasuki kelasnya. Badannya membungkuk dan tangannya bertopang pada lututnya, mencoba mengatur nafasnya. Setelah beberpa menit, Arisawa mengangkat kepalanya. Wajahnya berseri-seri, seperti habis mendapat undian memenangkan nendroid Miku Snow yang author idam-idamkan itu.

"Hei! Festival sekolah akan dimulai dua bulan lagi! Tiap-tiap kelas harus memembuka stand atau pertunjukan yang akan diselenggarakan nanti!" Katanya menggebu-gebu. Seluruh kelas menatapnya kepo. "Bagaimana jika kita membuat drama?" Tanyanya penuh semangat.

Ide begitu sih, nggak mungkin bakal dise─

"SETUJUUU!" Koor satu kelas.

Oke lupakan saja.

"Baik!" Arisawa nyengir lebar dan mengambil spidol dan menulis dipapan tulis. "Kalian ingin kita berdrama dengan tema apa?" Tanyanya sambil membuka tutup spidol.

Satu orang mengangkat tangan.

"Ya, Kise?" Arisawa menatap sipengangkat tangan, Kise Ryouta yang sedang tersenyum blin-blink, membut seluruh fansnya nosebleed berjamaah.

"Bagaimana jika mafia, ssu?" Usulnya. Beberapa orang mengangguk.

"Ditolak." Putus Arisawa cepat. "Mafia terlalu sulit, Kise! Jalan ceritanya rumit, dan panjang! Batas waktu maksimal kita hanya satu jam, dan mafia tidak cukup untuk itu."

Kise menekuk wajahnya muram.

"Ada yang lain?" Tanya Arisawa.

Satu orang mengangkat tangannya lagi.

"Ya, Aomine?"

"Bokep?" Usul Aomine frontal, tanpa ekspresi, dan datar.

DUAK!

Penghapus papan tulis, penggaris besi, buku, dan tas langsung mencium kepala Aomine.

"Ditolak!" Arisawa berkacak pinggang. "Ayolah, tidak adakah dari kalian yang mempunyai ide?"

Dan ada yang mengangkat lagi.

"Kagami? Apa? Oh tunggu─kau tidak ingin membuat drama yang berhubungan dengan burger kan?" Arisawa bertanya was-was.

"Tentu saja tidak!" Jawab Kagami sewot. "Bagaimana jika kita memainkan drama dari cerita Snow White and Seven Dwarfs? Cerita itu bagus, menarik, dan mudah dipahami. Tapi!" Kagami menambahkan, membuat Arisawa dan satu kelas menatapnya kepo. "Kita membuatnya yang bikin greget, biar ngga mainstream!"

Ide yang sungguh cemerlang!

Arisawa tersneyum dan menepuk papan tulis kemudian berkata lantang, "Sudah diputuskan, kita akan melakukan drama Red Tigers and Seven Miracles!"

Aomine, Midorima, dan GoM lainnya melongo.

"Maaf? Tapi apa maksudmu dengan… Red Tigers and Seven Miracles, Yuuki?" Akhirnya sang emperor buka mulut juga.

Arisawa merinding sebentar kemudian tersenyum penuh percaya diri.

"Begini, Akashi. Seperti yang tadi Kagami katakan, kita akan melakukan drama dengan tema Snow White and Seven Dwarfs. Tapi karena sudah mainstream dan kurang greget, kita akan megeditnya! Jadi Red Tigers and Six Miracles!" Arisawa menjelaskan. Yang lain manggut-manggut.

"Ceritanya, nanodayo?" Tanya Midorima sambil membetulkan kacamatanya.

"AKU TAU!" Takao memenggebrak meja, membuat semua orang terlonjak kaget, kecuali Akashi yang sudah tau Takao akan melakukannya. "Red Tigers berarti Kagami, dan Six Miracles berarti Generation of Miracles! Artinya, Kagami akan menjadi si Snow White, dan GoM akan menjadi kurcacinya! Benar begitu kan, Arisawa-chan?" Tebak Takao.

Arisawa menjentikan jarinya kemudian menunjuk Takao. "Seratus untukmu, Takao!" Serunya.

"HEI! AKU TIDAK TERIMA!" Kagami bangkit dari kursinya. "Masa' aku jadi Snow White!? Ngga sudi!" Katanya sambil menggebrak-gebrakkan mejanya.

Arisawa menggelengkan jarinya sambil ber-ckckck-ria. "Tidak bisa, Kagami. Kau yang mencetuskan ide, dan aku yang membuatnya tampak greget."

"Baik, aku setuju." Akashi menyutujui. Sontak Kagami dan anggota GoM menoleh dan menatap horror. "Tapi aku yang tentukan pemainnya." Kata─maksudnya perintah─nya.

Arisawa mengangguk dengan semangat. Asal Akashi setuju denga plotnya semua beres.

"Taiga, kau akan jadi Snow White." Kata Akashi sementara Arisawa menulis dipapan tulis sambil bersenandung ceria. Kagami melotot, hendak membantah. Tapi Kagami lebih sayang nyawa sehingga memutuskan untuk diam. "Tatsuya, kau akan menjadi Pangeran."

Aomine melotot tidak suka dan Himuro tersenyum sambil mengangguk, kemudian menatap Kagami dengan misterius.

"Kazunari, kau akan menjadi ratu yang memburu Kagami," Lanjut Akashi. Takao mengangguk. "Kouki, kau akan menjadi 'cermin' Kazunari." Furhiata mengangguk.

"Daiki, Ryouta, Atsushi, Shintarou, Tatsuya, dan aku akan menjadi kurcaci yang menemani hidup Taiga. Lalu… hmm… Satsuki yang akan menjadi nenek sihir yang memberi apel beracun kepada Taiga."

Momoi jelas langsung bertindak.

"Aku tidak mau, Akashi-kun! Masa' aku yang moe begini jadi nenek sihir sih!?" Perotesnya.

Para seme sontak bergumam ukenya masih lebih moe.

"Mau tidak mau, Satsuki, kau harus mau." Akashi mulai mengeluarkan guntingnya yang suatu saat nanti akan mengukir legenda di Teikou Gakuen.

Satsuki mengalah, dan Riko nyaris terbahak.

"OSH!" Akhirnya Arisawa kembali bersuara. "Sudah diputuskan ya! Pemeran Snow Whitenya Kagami, pengerannya Himuro, ratunya Takao, cerminnya Kouki, kurcacinya GoM, dan nenek sihirnya Mo─hmppff─moi." Arisawa mengetuk-ngetukkan spidolnya kepapan tulis. Momoi melotot benci kepada Arisawa yang mati-matian menahan tawanya. Riko malah sudah membenamkan kepalanya kedalam buku mendengar penuturan Arisawa.

"Oke! Mulai besok, sepulang sekolah, kita akan berlatih di gedung teater lama yang ada dibelakang sekolah! Dan naskahnya kujamin bakal greget!"

Kagami dkk hanya bisa menghela nafas pasrah.

Yah, disyukuri saja lah. Toh, mereka belum tau naskahnya.

TBC

A/N: Gabanyak yang bisa Baka sampaikan disini. Baka Cuma mau bilang makasih buat yang udah ngefollow sama ngefav dua cerita Baka yang lain. Ini sebagai bentuk terimakasih dan permintaan maaf dari Baka karena nggak bisa balas review kalian. Maaf ya!

Terakhir, RnR?