[Peringatan! Fiksi ini dibuat pada tahun 2013. Sempat hiatus untuk waktu yang lama. Ada perubahan penulisan mulai dari chapter 8]
Author : kwonseulchan
Genre : Romance, Tragedy, Fluff
Length : Chaptered
Pairing : ChanyeolXBaekhyun, Other
Main Cast :
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Other Cast :
Oh Sehun
Kim Jong In
Luhan
Other
Backsound : LiSA – Ichiban no Takaramono
Warning : YAOI [Boy's Love]
A/N : Fanfic ini terinspirasi setelah menonton kartun Disney 'Beauty and the Beast'. Hanya terinspirasi, tidak mengambil cerita keseluruhan dari Beauty and the Beast dan disini Tao berumur lebih tua dari Baekhyun..
CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA. APABILA TERDAPAT KESAMAAN JUDUL, CAST, ATAU ALUR CERITA DENGAN FF LAIN DILUAR SANA, MAKA ITU HANYALAH SEBUAH KETIDAK-SENGAJAAN KARNA FF INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. TERIMA KASIH *bow*
Chapter 1 – A Beast from Empty House
…as soon as I saw you, I knew an adventure was going to happen…
Rumah kosong.
Rumah kosong kumuh dipinggir jalan.
Tidak terawat, dipenuhi semak-semak liar yang berduri dan tumpukan sampah tak beraturan. Gorden yang terlihat robek dan tempat tinggal laba-laba yang hinggap dimana-mana.
Dibayar berapa pun, takkan mungkin ada manusia yang mau tinggal disana. Bahkan untuk sekedar menapakkan kakinya disana saja, orang-orang akan langsung menggelengkan kepalanya pertanda mereka tidak mau.
Hanya orang bodoh yang punya niat untuk tinggal disana.
Hanya orang bodoh.
Ya, hanya orang yang…..
Bodoh..
.
.
.
Baekhyun menguap lebar ketika ia tak henti-hentinya menatap ocehan wanita paruh baya didepannya itu, salah, didepannya dan didepan teman-temannya. Pelajaran sejarah dimana-mana memang selalu membosankan dan membuat mengantuk.
Well, itu persepsi seorang Byun Baekhyun.
Matanya sedikit sayu dan berair. Demi apapun, tidak adakah yang berniat menolongnya? Menolongnya dengan mengatakan Baekhyun tengah sakit parah dan harus dibawa ke UKS kemudian Baekhyun dapat tidur pulas didalam ruangan bernama UKS itu.
Dan Baekhyun akan mengucapkan seribu terima kasih kepada siapapun yang berani melakukannya. Namun, nyatanya. Tidak ada.
Baekhyun kembali menenggelamkan permukaan wajahnya pada buku tebal berjudul 'History is Fun!'. Terkadang Baekhyun mencemooh buku itu dengan mencoret kata 'Fun' menjadi 'Boring' atau kata 'History' yang dia ubah dengan kata 'Sleep'.
Kebenciannya pada sejarah memang tidak ada bandingannya dengan pelajaran manapun.
"Songsaengnim, apa kau tau dengan rumah kosong yang ada dipinggir jalan dekat distrik gangnam itu?"
Pertanyaan tadi seketika membawa antusiasme seluruh murid, tidak terkecuali Baekhyun yang kini sudah kembali mendongakkan kepalanya. Setidaknya, pertanyaan pemuda tadi agak sedikit melenceng dari bidang yang tengah dipelajari.
Terlihat wanita paruh baya yang ada didepan mereka itu mengerutkan keningnya, "Tidak terlalu tau. Tapi, kalian jangan coba-coba kesana. Disana berbahaya, bisa saja disana ada banyak ular kan? Bukankah disana terdapat semak-semak liar? Jadi aku harapkan kalian tidak ada punya niat untuk menjamah tempat itu, mengerti?"
"Tapi, katanya rumah itu sekarang ada yang meninggalinya songsaengnim!"
"Lalu apa hubungannya dengan kita? Kalau saja ada orang yang berani tinggal disana, berarti orang tersebut sudah tidak waras lagi. Myungsoo, hari ini cukup itu saja pertanyaan yang kau berikan tentang rumah kosong itu"
Pemuda yang semula bertanya itu kemudian menutup bibirnya rapat-rapat. Tidak dapat melawan argument sang guru.
"Baiklah, sampai disini dulu pelajaran kita hari ini. Oh ya, karena kita sebentar lagi akan dihadapkan dengan musim panas yang panjang, jadi aku akan memberi sedikit tugas rumah untuk kalian semua"
Seketika itu terdengar riuh suara mengeluh dari seluruh kelas, Baekhyun sendiri juga mengikutinya. Sejarah? Tugas rumah? Benar-benar memuakkan pikirnya.
"Sudah kuduga kalian akan menunjukkan reaksi seperti itu. Tugas rumah kalian cukup menulis sebuah cerita sejarah, bebas. Boleh itu sejarah keluarga kalian, sejarah bagaimana kau lahir, atau kalian boleh membuat cerita sejarah tentang bagaimana kalian dengan pacar kalian bisa terjadi"
Gelak tawa pun menggema. Terdengar lucu, namun sedikit garing. Namun tetap saja para murid itu tertawa.
"Baiklah, kerjakan dan sampai jumpa hingga musim panas berakhir!"
Wanita itu pun menghilang dari balik pintu. Baekhyun pun bersyukur dengan menghela nafasnya yang panjang. Akhirnya, guru itu pun pergi dan sebuah liburan panjang tengah menantinya.
Benar-benar surga dunia yang tidak boleh ia lewatkan!
Langkah kaki kecil itu pun perlahan menapaki setiap jalanan yang ia pijak. Baekhyun tengah tersenyum senang. Fikirannya benar-benar penuh dengan segala hal yang akan ia lakukan saat liburan musim panas nanti.
Pergi kepuncak gunung bersama kakak sepupunya, Kris dan.. pacarnya Tao. Baekhyun selalu tau Kris tidak mungkin akan meninggalkan belahan jiwanya itu. Begitulah Kris menyebut pacarnya.
Kemudian kepantai, lalu pergi keluar kota, ke pulau jeju, dan kalau saja musim panas tahun ini adalah tahun keberuntungan Baekhyun, mungkin saja kakak sepupunya itu akan membawanya keluar negri! Ahh, impian..
TEP
Langkah kaki Baekhyun terhenti. Baekhyun sama sekali tidak mengira ia akan menghentikan langkahnya. Entahlah, ada suatu reaksi yang membuat tubuhnya membantah perintah otak Baekhyun untuk terus membawa Baekhyun berjalan.
Pandangan itu menoleh kekiri kesebuah jalan sempit yang Baekhyun yakini tembusnya akan membawa siapapun ke distrik yang namanya dipopulerkan oleh seorang penyanyi dari YG Entertainment.
Baekhyun mengerjapkan matanya dua kali dan sedikit menelan liurnya sendiri. Tidak tau kenapa ia juga seperti ini. Kemudian dengan langkah hati-hati ia menapaki jalan sempit itu. Sedikit berlobak dan berbatu, pantas kendaraan jarang sekali melewati jalan pintas ini.
Dan langkah Baekhyun terhenti tepat didepan rumah megah nan kosong. Pemuda yang bermarga byun itu kemudian memutar tubuhnya untuk melihat rumah kosong tadi.
'…apa kau tau dengan rumah kosong yang ada dipinggir jalan dekat distrik gangnam itu?...'
Kalimat pertanyaan yang diucapkan oleh temannya saat dikelas tadi pun melintas difikirannya. Oh, Myungsoo pertanyaanmu bersemayam dikepalaku. Ujar Baekhyun dalam hati.
Takut, Ragu, Penasaran, perasaan itu bermuculan dibenak Baekhyun. Sayangnya, rasa penasarannya mengalahkan semuanya.
Kalian tau kan, pada hakikatnya manusia itu memang selalu ingin tahu.
Jemari lentik Baekhyun kemudian memegang sisi pagar putih dingin dan berkarat milik rumah kosong tadi. Bunyi decitan terdengar nyaring ditelinga ketika Baekhyun perlahan menggerakkannya agar membawa Baekhyun masuk kepekarangan rumah tadi.
Benar ujar guru sejarahnya tadi. Rumah ini penuh dengan semak belukar yang berduri. Kalau saja Baekhyun adalah tipikal orang yang ceroboh, mungkin saja ia akan pulang kerumah dengan kulit yang penuh dengan gesekan duri-duri itu. Tapi, tenang saja Baekhyun tidaklah orang yang seperti itu.
Pemuda itu lalu mendongakkan kepalanya lagi. Meneliti secara anatomi bentuk dari depan rumah tadi.
Indah.
Megah.
Dan mengerikan.
Semak belukar itu saja sampai menjalar di dinding rumah yang paling tinggi. Hanya satu pertanyaan Baekhyun, kenapa rumah ini ditinggalkan?
Pandangan Baekhyun lalu beralih pada pintu besar yang menjadi titik utama jalan memasuki rumah tadi. Entah Baekhyun sudah gila atau rasa penasarannya yang sudah memuncak, ia langsung saja melangkahkan kakinya dan memutar kenop pintu itu.
"Permisi…"
Ucap Baekhyun lantang sambil menyembulkan kepalanya dari selip pintu yang ia buka. Seharusnya ia tahu, meskipun mengucapkan salam tidak akan ada orang yang menjawab salamnya.
Baekhyun lalu membawa kaki dan seluruh tubuhnya memasuki rumah itu. Matanya kesana kemari meniti setiap sudut yang ada. Dan ketahuilah,
Persepsi orang-orang diluar sana sangatlah salah, benar-benar salah.
Rumah kosong ini memang diluar terlihat menyeramkan, mengerikan, dan menjijikan. Namun apa yang terpampang dihadapan Baekhyun saat ini adalah sebuah kebalikannya.
Lantainya berkarpet merah oranye dengan lampu gantung megah diatas plafonnya. Terdapat tangga besar dengan setiap anak tangganya diselipkan karpet merah bersisi kuning menyala.
Lampu megah itu memang tidak menyala sehingga menampakkan kesan gelap menyeramkan dari luar. Namun Baekhyun sama sekali tidak mengindahkan itu. Ia saja termangu dengan keindahan yang ia lihat. Arsitektur bangunan seperti corak eropa membuatnya tak kalah indah dari sebuah Istana.
Baekhyun lalu menaiki tangga besar tadi, perlahan hingga sama sekali tidak terdengar suaranya. Tangannya meniti pada sisi tangga itu, berdebu, sangat. Ia lalu berjalan kearah kiri menuju sebuah ruangan besar dengan meja yang amat sangat panjang.
Meja makan mungkin, fikir Baekhyun.
SREK
Telinga Baekhyun langsung saja mendengar sebuah suara. Tubuhnya tiba-tiba saja menegang.
'…katanya rumah itu sekarang ada yang meninggalinya…'
Dasar Kim Myungsoo sialan.
Peluh-peluh kecil kini menuruni setiap pelipis Baekhyun. Tangan juga kakinya bergetar hebat. Perlahan tapi pasti, Baekhyun memutar tubuhnya menghadap belakang. Berharap tidak ada makhluk apapun yang berada dibelakangnya saat ini.
Oke, Baekhyun memang mengakui bahwa dirinya sedikit parno.
Berbulu putih, mata bulat hitam, telinga yang panjang, juga tubuh yang gemuk. Bersyukur bahwa apa yang ada didepan Baekhyun saat ini adalah seekor kelinci manis.
"Hei, kau menakutiku manis" ucap Baekhyun sembari bernafas lega dan membungkukkan badannya berniat menggendong kelinci gembul tadi, "Kenapa kau bisa ada disini mani-"
"Apa yang kau lakukan dirumahku!?"
Baekhyun langsung saja tegap berdiri ketika sebuah suara menginterupsi nya. Sungguh demi apapun itu bukanlah suara dirinya atau suara sikelinci manis. Dan kenyataan mengatakan bahwa, ada seorang lagi yang berada diantara mereka. [Mereka, read; Baekhyun & Kelinci]
"Kau orang asing berani juga masuk kedalam sini"
Suara itu tepat berada dibelakang Baekhyun. Shit, mengapa segala sesuatunya harus berada dibelakangnya? Dengan tubuh gemetaran, Baekhyun kembali memutar badannya menghadap kearah belakangnya.
Kumohon bukan hantu, kumohon bukan hantu, kumohon bukan hantu, kumohon bukan hantu, kumohon bukan hantu, kumohon bukan hantu, kumohon bukan-
O_O
…
…
"HANTUUU!"
Baekhyun langsung saja berlari terbirit-birit menuju pintu keluar. Nafasnya tersengal-sengal. Baru saja ia melihat sesosok hantu, makhluk gaib, makhluk jadi-jadian, monster, atau apalah itu sebutannya. Apa dzikir nya tadi tidak berpengaruh padanya?
Wajahnya dipenuhi dengan bercak-bercak merah kecoklatan, rambutnya acak-acakkan, matanya besar dengan senyum sumringah menampakkan gigi-giginya. Hiiii, rasanya Baekhyun menyesal memasuki rumah tadi.
Baekhyun memeluk tubuhnya sendiri ketika merasa sudah berlari jauh dari rumah kosong tadi. Benar kata guru sejarahnya, harusnya ia tidak usah memenangkan rasa penasarannya tadi dengan memasuki rumah kosong itu.
Semoga tidak terjadi hal apa-apa setelah ini.
Batin Baekhyun.
.
.
.
Kelinci dengan tubuh gembul itu hanya menatap pintu besar yang menjadi jalan keluar Baekhyun tadi. Matanya lalu beralih pada sesosok pemuda yang sudah menjadi tuannya sehari-hari didalam rumah kosong itu.
Pemuda tadi kemudian mengambil dan menggendong kelincinya seraya mengusap-usap puncak kepala kelinci putih itu.
Setitik air mata mengalir melewati pipinya.
"…ternyata, aku memang menjijikan…."
"Kau darimana saja tuan Byun?"
Kesialan bertubi-tubi memang menerpa Baekhyun hari ini.
Pertama, pelajaran sejarah yang jamnya diperpanjang seenaknya oleh guru laknat itu. Kedua, bertemu hantu menyeramkan didalam rumah kosong. Ketiga, kakak sepupunya yang sudah menghadang didepan pintu dengan celemek berwarna pastel bersticker panda 3 buah.
"Gege sudah pulang? Kukira, gege masih ada tugas di Busan" kata Baekhyun dengan mata berbinar dan senyum dibibirnya.
"Tugas di Busan cukup mudah dan aku dapat menyelesaikannya selama setengah hari saja. Lagipula pihak kepolisian juga sudah memberiku cuti, jadi tidak alasan bagimu untuk dapat berjalan-jalan seenaknya dan pulang saat jam 8 malam seperti ini!"
Baekhyun (lagi-lagi) menghela nafasnya. Memang sudah kebiasaan apabila kakak sepupunya itu mengomel pasti tidak memakai spasi, tidak punya lampu merahnya. Padahal dia polisi, ck.
"Kris sudahlah, biarkan Baekhyun masuk. Kau mau mempermalukan dirimu sendiri dengan mengomel didepan rumah seperti itu?"
Bahkan pacar, salah! calon kakak ipar Baekhyun pun harus turun tangan menghadapi kakak sepupunya ini. Tanpa pikir panjang, Baekhyun langsung saja masuk melewati sela tubuh Kris ketika dia rasa Kris tengah lengah.
Tidak perduli teriakan Kris yang menjadi-jadi, Baekhyun masuk kedalam kamarnya dan langsung menguncinya, "Aku sedang sibuk! Jadi jangan ribut!"
Dari dalam kamar Baekhyun, masih terdengar teriakan omelan milik Kris. Baekhyun sendiri menulikan telinganya dengan headsetnya dan merebahkan dirinya dikasur bercorak detective conan, pemberian Tao. Calon kaka iparnya.
Terdengarlah alunan musik Into the New World dari girlband kesukaan Baekhyun. Mulutnya bergerak sendiri mengikuti alunan lirik lagu tadi. Benar-benar lagu yang menyenangkan batin Baekhyun.
'..apa yang kau lakukan dirumahku!?..'
Sebersit kalimat yang diucapkan oleh sosok misterius dirumah kosong itu melintas difikiran Baekhyun. Baekhyun lalu memikirkannya, melupakan lagu yang kini sudah berganti menjadi Baby Baby.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan rumah itu? Bukankah namanya rumah kosong? Berarti tidak ada siapapun yang meninggalinya kan? Tapi kenyataannya?
Kalau diingat-ingat sosok misterius tadi sepertinya bukanlah hantu, makhluk jadi-jadian, makhluk gaib ataupun monster seperti khayalan Baekhyun sebelumnya. Lebih tepatnya, seperti sesosok laki-laki.
Bertubuh tinggi juga rambut yang teracak. Oke, Baekhyun menyebutnya rambut itu terkesan ikal. Siapa sangka ada yang berani meninggali rumah berkesan eropa itu? Tapi, keren juga sih.
Bagus! Ini bisa menjadi cerita yang menarik! Sejarah tentang rumah kosong dipinggir jalan dekat distrik gangnam. Begitulah Baekhyun menyebut tugas sejarah yang akan ia kerjakan nanti. Dan mungkin Baekhyun harus lebih mempersiapkan mentalnya lebih dalam lagi.
Ia berniat memasuki rumah kosong itu lagi.
Apa perlu membawa Kris? Kaka sepupunya yang banyak omel itu? Hitung-hitung dapat melindunginya dari ancaman yang tidak-tidak. Hehe, sedikit bangga punya kakak sepupu berprofesi sebagai polisi.
Sip!
Baekhyun sudah memantapkan dirinya untuk kembali mengunjungi rumah kosong itu. Besok, sepulang sekolah. Ia akan menapakkan kakinya disana lagi.
.
.
.
Mata Baekhyun terlihat menyipit dan keningnya mengerut. Kini ia sudah berada didepan rumah kosong yang menjadi tujuan awalnya setelah sebelumnya ia berbohong kepada Kris ingin mengerjakan tugas dirumah Daehyun.
Masih ada keraguan menyelimuti fikirannya. Didalamnya tas nya kini sudah berisi berbagai macam alat perlindungan. Tidak lupa ia membawa tongkat baseball yang berada ditangannya.
Baekhyun lalu meneguk salivanya kemudian berjalan perlahan mendekati pintu utama rumah kosong. Dibukanya perlahan dengan mengandalkan tongkat baseball digenggaman tangannya.
"Permisi.."
Teriak Baekhyun lantang. Lagi-lagi ia tidak mendapatkan salam. Biarlah, tidak penting juga fikir Baekhyun.
Seekor kelinci putih gembul langsung menghampirinya. Duduk manis dihadapannya sembari memiringkan kepalanya. Ditangannya terdapat sebuah wortel yang jadi makanannya.
Baekhyun berbinar menatap kelinci tadi. Sungguh sangat manis sekali. Ia lalu berjongkok sembari meletakkan tongkat baseball nya kemudian meraih puncak kepala sikelinci untuk dibelai.
"Oh kau yang kemarin.."
Suara itu. Tidak salah lagi.
A/N again : Gomen ne minna bukannya nge-post ff yang sebelumnya malah bikin yang baru, hontou ni baka yo Tapi tenang aja, saya udah bikin yang ini sampai 4 chapter jadi nunggu nya nggak usah terlalu lama, nggak kayak ff yang disebelah tuh *tunjuk cnb* huahahaha. Last, review ne minna! Arigato gozaimashitaaa~