Tittle : Different Loves in the Same Person

Cast : Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Pairing: KyuMin

Rating : T

Genre : Romance, Drama

Length : Chaptered

Warning : GS / TYPO(s) /

Disclaimer : menurut saya, cinta itu seperti 'Yin dan Yang'. Perbedaan energi positif dan energi negative yang menyatu dan saling melengkapi membentuk suatu kekuatan tersendiri seperti 'Kyuhyun dan Sungmin', tapi fict ini murni milik saya sepenuhnya..

Summary : "Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin sama-sama 'mantan' playboy dan playgirl disekolahnya. Keduanya menyamar menjadi orang lain untuk mengetes kesetiaan pasangan masing-masing. Cho Kyuhyun menjadi Cho Guixian dan Lee Sungmin menjadi Lee Chengmin. Namun, bagaimanakah bila Kyuhyun justru jatuh cinta pada Chengmin dan Sungmin jatuh cinta pada Guixian sedangkan keduanya adalah orang yang sama!?"/ KYUMIN/GS/ JOYers silahkan berkunjung!

** (bunnyblackFLK136) present **

Different Loves in the Same Person

.

.

.

enJOY

.

.

.

Chapter 4

NORMAL POV

Setelah pertemuan itu, keduanya kini berada di Mouse Rabbit, sebuah caffe ternama di SEOUL guna membicarakan sebuah kesepakatan dan rencana yang akan mereka jalani.

"Jadi, sudah berapa lama Sungmin menyamar menjadi Chengmin?" Yesung bertanya sembari mengaduk hazelnut coffe-nya lalu meyesapnya. Matanya tak luput dari seseorrang yang kini tengah berada dihadapannya. Ryeowook tampak berpikir sejenak untuk mengingat kapan tepatnya Sungmin memulai rencana gilanya itu.

"Kurasa sekitar dua minggu setelah mereka resmi menjadi pasangan kekasih. Sungmin eonni masih menaruh keraguan akan pernyataan cinta Kyuhyun. Ia cukup tahu dan mengenal Kyuhyun sehingga tersusunlah rencana gilanya itu untuk melakukan penyamaran." Ryeowook menjelaskan. Yesung terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.

"Dua minggu?" tanya Yesung memastikan dan Ryeowook mengangguk sebagai jawabannya. "Hari itu juga tepat dimana Kyuhyun memulai aksi penyamarannya menjadi Guixian. Aku masih mengingatnya dengan baik saat dimana ia mengutarakan semua pendapatnya dan rencana pendekatannya kepada Sungmin dengan menjadi Guixian." Yesung menambahkan. Ryeowook hampir saja tersedak mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Yesung. Sebuah ketepatan lagi yang entah disengaja atau tidak terjadi pada Sungmin maupun Kyuhyun. Ryeowook terperangah mendengarnya, ia sungguh takjub bukan main.

"Mereka sangat unik!" komentar Ryeowook yang ditanggapi anggukan setuju dari Yesung. "Lalu, apa yang kau rencanakan? Apa yang harus kulakukan pula?" Ryeowook bertanya, peran apakah yang nantinya akan dilakoninya. Yesung tersenyum –misterius. Ia pun menggerakan tangannya memberikan gestur pada Ryeowook agar yeoja mungil itu mendekat. Lalu, ia membisikkan rencananya kepada Ryeowook.

"Tetapi, kita butuh bantuan orang yang handal dalam masalah ini." Yesung berkata lagi setelah selesai dengan acara bisik-bisiknya. "Orang yang benar-benar handal..." Yesung meneruskan kembali lalu kembali tersenyum dan kali ini senyumnya lebih misterius lagi. Ryeowook yang melihatnya saja bergidik ngeri.

.

.

.

Sungmin kembali menjalani aktivitasnya sebagai dirinya sendiri bukan Chengmin. Dan secara kebetulan Kyuhyun juga tak menjadi Guixian. Berbeda dengan Kyuhyun yang mempunyai jadwal kelas, Sungmin sedang free saat ini. Pengajar matematikanya masih cuti masa hamil dan belum ada guru pengganti sehingga kelasnya dibebaskan. Ia pun pergi kebelakang sekolah dimana terdapati sebuah pohon rimbun yang menghadap langsung pada hamparan rerumputan hijau yang terawat oleh petugas kebersihan sekolahnya. Sungmin menghirup napas dalam-dalam, menikmati semilir angin yang membuainya. Namun, tak selang lama handphonenya berbunyi.

"Yeobseo~" sapa Sungmin kepada si penelepon.

"..." tak terdengar suara sahutan diseberang sana. Sungmin menjauhkan ponselnya untuk melihat identitas si penelepon namun yang tertera adalah nomor dirahasiakan. Sungmin mengernyit, apakah orang ini tak ada kerjaan.

"Yeobseo~" sapa Sungmin lagi berusaha sabar namun karena tak kunjung mendapat sahutan ia mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Berulangkali handponenya kembali berdering, hingga akhirnya membuatnya jengah sendiri. Dengan kesal dimatikannya handpone itu dan menyimpannya kembali kedalam saku.

"Mengganggu saja!" gerutu Sungmin sebal. Ia pun kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Kau sendiri, eonni?" tanya seseorang yang tengah mendekat kearah Sungmin lalu mendudukkan dirinya tepat disamping yeoja mungil itu.

"Ne, Wookkie-ah. Waeyo?" Sungmin membalas pertanyaan seseorang yang ternyata Ryeowook itu.

"Ani, gwenchana. Aku mencarimu tadi ternyata kau disini. Apa kau mempunyai masalah?" Ryeowook kembali bertanya. Sungmin memang akan ketempat ini bila ingin merilekskan pikirannya yang berkecamuk, itulah kebiasaannya. Membiarkan angin mencoba menerbangkan segala masalah rumitnya. Untuk apa terlalu dipikirkan bila nantinya kau menjadi gila!? Otak juga butuh rehat!

"Ne~" balas Sungmin tak bersemangat seraya menundukkan kepalanya.

"Mau berbagi?"

Sungmin menghela napas sejenak. Ia pun menceritakan unek-unek yang dipendamnya. Sedikit banyak, ia merasa ringan akan hal itu.

"Jadi kau masih belum mempercayai Kyuhyun? Bagaimana bila Kyuhyun memang telah berhenti menjadi seorang playboy karenamu? Kita tak pernah tahu pasti perasaan seseorang!" Ryeowook memberikan kritikannya kepada Sungmin.

"Justru karena aku tak pernah tahu pasti bagaimana perasaan Kyuhyun padaku, maka dari itu aku meragukannya." Balas Sungmin tak mau kalah.

"Kalau kau memang meragukannya, lantas mengapa hatimu tak henti-hentinya mengumandangkan nama Kyuhyun? Mepertahankannya dan memilih berada disampingnya. Kemana Lee Sungmin yang dulu tak pernah takluk dengan cinta? Yang selalu melalaikan karma dan tak pernah sekalipun melihat kepada mereka yang nantinya tersakiti dengan harapan palsunya? Dimana Sungmin yang selalu mengabaikan tulus tidaknya limpahan cinta yang disodorkan orang lain kepadanya?" Ryeowook menarik napasnya sejenak kemudian menghembuskannya perlahan. "Kau tak memberinya kesempatan dan malah menjadi orang lain untuk melihat seberapa tulus cintanya. Apa kau tak takut bila nantinya Kyuhyun lebih memuja dirimu yang lain ketimbang dirimu sendiri?" Ryeowook kembali memberikan opininya. Sungmin terdiam, mencerna dan mengolah kata demi kata yang Ryeowook ucakan. Membenarkan dalam hati dan berpikir jalan apa yang nantinya akan ia tempuh? Sedangkan Ryeowook hanya memandangi Sungmin iba. Ia harus melakukan semuanya sebelum terlambat.

.

.

.

~DLSP~

.

.

.

Tak seperti pada biasanya. Sungmin yang menyamar menjadi Chengmin dan Kyuhyun yang menyamar menjadi Guixian terlihat tengah berjalan bersama menuju loker mereka masing-masing. Kentara sekali keduanya tengah gugup ketika berpapasan diujung koridor sebelum loker mereka dan murid-murid lainnya terletak. Sungmin yang gugup melihat Guixian sedangkan Kyuhyun gugup melihat Chengmin. Chengmin membuka loker miliknya dan menemukan sebuah surat yang jatuh melayang dari beberapa tumpukan buku yang ia raih. Chengmin meletakkan kembali bukunya lalu memungut surat tersebut. Ia membaca isinya dan terbelalak.

'AKHIRI RENCANA KONYOLMU ITU SEKARANG ATAU KAU AKAN MENYESAL'

Chengmin tergagap, ia mengedarkan pandangan guna mencari kemungkinan bila si pengirim surat itu masih berada disekitarnya. Namun nihil, sejauh mata memandang hanya ada Guixian yang tengah mengaduk-aduk isi lokernya. Chengmin menerka-nerka, apa mungkin Guixian yang menaruh surat ini dilokernya namun seketika pikiran itu membuatnya tertawa konyol. Dilihat dari sudut manapun itu tak mungkin baginya. Chengmin pun memilih pergi ke taman belakang sekolah dan menghabiskan waktunya disana untuk merenung.

.

.

.

KEESOKAN HARINYA..

"Hei..hei.. kalian tau berita menggemparkan?" tanya seorang siswi pada kumpulannya.

"Ada apa?" tanya salah satu dari mereka, bukannya menjawab.

"Kudengar, Kim Kibum primadona sekolah dulu akan segera kembali bersekolah disini." Cerita siswi tadi dengan heboh.

"APA?!" teriak yang lainnya.

"Kau tak salah dengar?"

"Tidak!"

"Kim Kibum yeojachingu Kyuhyun yang tiba-tiba pergi waktu itu?"

"Benar! Bahkan berita kedatangannya ini akan disambut dengan meriah mengingat selain cantik, langsing, ia juga pandai dan menguasai berbagai bidang bahkan ia yang membawa sekolah kita menjadi pengusung piala olimpiade debat Bahasa Inggis."

Dan mereka larut dalam gosipnya, meninggalkan sesosok yeoja yang kini menggigiti bibirnya gelisah.

"Apa aku harus menyerah?"

.

.

.

_TBC_