STAND BY U

Cast: Yunjae and others

Genre:Romance/Hurt

Author:Lovara

Summary: kim jaejoong seorang namja cantik namun memiliki kekurangan,karena sebuah kecelakaan ia kehilangan penglihatannya sejak kecil. Jung yunho putra pemilik jung corp yang selalu hidup dengan kemewahan,namun ia merasa hanya menjadi boneka dari kedua orang tuanya.

"Joongie bukankah hari ini kau harus ke rumah sakit hmm?"Panggil nyonya kim didepan kamar jaejoong.

"Ne umma sebentar lagi joongie siap"Jawab jaejoong dari dalam kamar.

"Kalau begitu umma tunggu di ruang tv ne?"Ujar umma jaejoong.

Tak lama kemudian jaejoong muncul dengan pakaian kasual khasnya. Namja cantik itu nampak semakin sempurna dengan balutan jaket hitam dan celana coklat yang membungkus tubuh putihnya.

"Sini umma bantu chagi,hati-hati"Ucap umma jaejoong melihat putra tersayangnya.

"Gomawo umma".

"Kita naik taksi saja ne,appa mu sepertinya akan pulang terlambat"Ujar umma jaejoong menggandeng jaejoong dengan hati-hati.

"Kapan noona pulang umma?joongie kangen sama noona"Rajuk jaejoong tanpa melepaskan tangan sang umma.

"Mungkin besok noonamu pulang chagi,jadi bersabarlah umma juga kangen dengan noonamu itu"Jawab umma kim.

.

.

.

"Apa belum ada donor yang cocok untuk jaejoong dok?"Tanya umma kim pada dokter yang menangani jaejoong.

"Sangat sulit mendapatkan donor yang cocok dengan kondisi pasien saat ini,kalau dipaksakan mungkin malah akan berdampak buruk pada jaejoong sendiri"Jawab dokter Lee.

"Gwenchana umma joongie baik-baik saja"Ucap jaejoong berusaha menenangkan sang umma yang mulai menagis.

"Kami akan usahakan untuk mencari donor yang cocok untukmu joongie"Tambah dokter Lee.

"Ne kamshamnida".

Kecelakaan yang jaejoong alami saat berusia 10 tahun membuat pengelihatan jaejoong hilang. Jaejoong yang waktu itu baru saja pulang sekolah berjalan melewati sebuah pabrik kimia. Saat itu para pekerja sedang membongkar muatan yang tentunya berisi bahan kimia yang berbahaya. Secara tidak sengaja salah seorang pegawai terjatuh dan menabrak tumpukan drum yang berisi air keras. Jaejoong yang tidak menyadari kecelakaan itu terkena cipratan air keras tepat di kedua mata indahnya. Beruntung wajah jaejoong tidak terkena air keras itu. Hanya saja kini hidup yang dijalani jaejoong nampak gelap. Awalnya jaejoong merasa frustasi saat mengetahui bahwa ia tidak dapat melihat kembali. Terlebih usia jaejoong saat itu belum cukup untuk sebuah operasi besar,namun berkat dorongan semangat dari orang tua dan noonanya membuat jaejoong merasa lebih baik.

Setelah menyelesaikan masa SMAnya jaejoong menolak untuk melanjutkan kuliah. Ia memberikan kesempatan kuliah untuk noonanya kim yoo jin,karena menurut jaejoong bakat desaign noonanya lah yang perlu dikembangkan. Lagi pula orang tua jaejoong bukanlah orang kaya,appa kim yang seorang pengusaha biasa harus membanting tulang untuk biaya pengobatan jaejoong yang tidak bisa dikatakan murah. Umma kim seorang ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu disebuah cafe milik temannya.

"Joongie kau pulang sendiri naik taksi ne,umma harus ke cafe hari ini"Ujar umma kim khawatir.

"Ne umma,jangan khawatir joongie bisa pulang sendiri"Jawab jaejoong.

"Ingat jangan bukakan pintu pada orang asing,nyalakan alaram jika ada sesuatu yang mencurigakan,cepat hubungi appa atau umma"Pesan umma kim.

"Yah umma joongie bukan anak berumur 5 tahun umma,joongie sudah berumur 22 tahun"Kesal jaejoong karena ummanya terlalu protektif.

"Hei mana ada namja 22 tahun ngambek begini hmm?sudahlah taksi sudah menunggu". Umma kim membukakan pintu taksi dan membantu jaejoong.

"Ahjushi antar anak ini sampai rumah ne"Ucap umma kim apad sopir taksi langganannya.

Rumah minimalis itu nampak sepi saat jaejoong tiba. Berbekal tongkat yang selalu ia bawa,jaejoong berjalan memasuki rumahnya. Jaejoong meraba-raba sebuah pot bunga tempat ummanya biasa menyimpan kunci rumah.

"Joongie-hyung?". Panggil seorang namja tepat saat jaejoong masuk kerumah.

"Nuguya?"Tanya jaejoong merasa tidak asing dengan suara yang memanggilnya

"Kau sudah lupa pada dongsaeng mu ini hyung?"Ucap namja itu lagi.

"Minnie?changminnie?"Seru jaejoong setelah mengetahui pemilik suara itu.

"Ne hyung,bogoshipo hyung"Ujar changmin memeluk jaejoong.

"Nado bogoshipo min". Jaejoong membalas pelukan changmin,namja dengan suara tenor itu sebenarnya bukanlah dongsaeng kandung jaejoong. Rumah mereka yang berhadapan membuat mereka berdua akrab. Changmin yang lebih muda daripada jaejoong menganggap jaejoong seperti hyungnya sendiri dan begitu pula sebaliknya.

"Kapan kau pulang dari jepang?kau tidak menghubungi ku dulu?"Tanya jaejoong yang kini sedang duduk bersama changmin ditaman kecil belakang rumah jaejoong.

"Hehehe mian hyung,appa mengajak ku pulang tiba-tiba tanpa sempat menghubungimu".Jawab changmin

"Lalu apa kau akan kuliah disini?".

"Tentu saja hyung,bosan sekali di jepang tidak ada yang menarik,eh dimana noonamu yang cerewet itu?".

"Jinnie noona sekarang melanjutkan kuliahnya diluar kota"Jawab jaejoong.

"Jadi benar kalau jinnie noona belajar menjadi desaigner?".

"Kau tahu kan,itu keinginan noona sejak kecil?.

"Hei kalian membicarakan ku?" seorang yeoja dengan rambut coklat panjangnya berdiri tepat dibelakang jaejoong dan changmin.

"Jinnie noona"Seru jaejoong mendengar suara noonanya itu.

"Ne joongie ini noona,bogoshipo dongsaeng noona". Peluk yoo-jin pada jaejoong.

.

.

.

Acara makan malam dikeluarga kim semakin meriah,ditambah noona jaejoong yoo-jin yang selalu pulang saat akhir pekan seperti ini. Sesekali terdengar suara canda tawa yang menghiasi keluarga kecil itu seolah tak ada beban berat yang ditanggung oleh salah satu anggota keluarga.

"Joongie apa kau kesepian selalu dirumah?"Tanya yoo-jin. Kini mereka berdua sedang duduk di ayunan halaman belakang.

"Kadang joongie merasa seperti itu,tapi berkat kucing yang noona belikan untuk joongie,kini joongie ada teman main dirumah"Jawab jaejoong penuh senyum namun tatapan matanya kosong.

"Joongie maafkan noona ne,kalau saja waktu itu noona tidak menyuruhmu pulang lebih dulu pasti kau tidak akan mengalami kejadian seperti ini"Sesal yoo-jin.

"Noona tidak salah mungkin saja itu hari sial joongie sehingga joongie mengalaminya"Ujar jaejoong memeluk erat yoo-jin.

"Noona janji akan mencarikan donor mata agar kau dapat melihat kembali".Janji yoo-jin pada jaejoong.

"Gomawo noona,saranghae".

"Nado saranghae nae jaejoongie". Yoo-jin membalas erat pelukan jaejoong.

"Joongie"Panggil umma kim.

"Dokter lee menelpon besok kau harus ke rumah sakit sepertinya ada donor mata siapa tahu cocok untukmu".Tambah umma kim

"Jinjja umma?"Seru jaejoong antusias.

"Ne chagi,tapi umma dan noona tidak bisa mengantar mu"Lanjut umma kim.

"Gwenchana umma,joongie bisa pergi bersama changmin besok"Ujar jaejoong.

"Arraseo,sekarang kalian tidurlah ini sudah terlalu malam"Ucap umma kim.

"Noona,joongie tidur bersama noona ne malam ini"Pinta jaejoong.

"Ne joongie malam ini tidur bersama noona". Umma kim memandang penuh kasih terhadap dua anaknya itu.

.

.

.

"Jangan gugup seperti itu hyung,aku yakin kali ini cocok untukmu"Ujar changmin menenangkan jaejoong.

"Semoga saja begitu"Jawab jaejoong pasrah

"Nah joongie untuk mengetahui apakah kali ini donornya cocok atau tidak,kita harus melakukan beberapa tes untuk mengujinya"Ucap dokter Lee.

Jaejoong yang kini sudah duduk di kursi roda dan memakai pakaian khusus pasien rumah sakit tengah memasuki sebuah ruang laboratorium. Bau obat-obatan lebih terasa diruangan itu. Nampak beberapa perawat yang hilir mudik dengan berbagai macam alat kedokteran dan obat.

"Kau sering masuk kesini hyung?"Tanya changmin yang mendorong kursi roda jaejoong.

"Tidak terlalu sering,hanya saat ada donor saja aku menjalani tes diruangan ini"Jawab jaejoong seakan sudah hapal apa saja yang ada diruangan itu.

"Hyung aku tinggal ya,kalau kau sudah selesai kau bisa cari aku dikantin rumah sakit"Ujar changmin.

"Ne,nanti hyung akan menghubungi mu".

2 jam berlalu sejak jaejoong menjalani serangkaian tes yang amat melelahkan. Hasil tes yang jaejoong lakukan baru bisa diketahui esok hari. Kini jaejoong sedang duduk ditaman yang berada ditengah-tengah rumah sakit,sambil menunggu changmin yang katanya akan menemui jaejoong ditaman ini.

"Argh sial kenapa harus pakai gips merepotkan seperti ini". Umpat seorang namja yang duduk membelakangi jaejoong. Jaejoong yang merasa tidak mengenali suara itu tidak merasa terganggu dengan umpatan-umpatan yang namja itu lontarkan.

"Kau tunggu disini jangan melakukan hal gila lagi,atau ku patahkan lehermu,noona akan mengambil resep obat untukmu". Kini terdengar suara seorang yeoja yang sepertinya lebih dewasa.

"Ne,kau cerewet sekali noona,pantas saja kau tidak menikah sampai sekarang".

"Yak kau jung yunho!"Seru yeoja itu kesal.

"Cepat noona ambil resep obatnya setelah itu kita pulang"Perintah namja bernama jung yunho.

"Hei kau,kau pasien rumah sakit ini?"Tanya namja itu yang kini duduk disebelah jaejoong.

"Kau bicara dengan ku?"

"Yak memangnya kau lihat ada siapa lagi disini?"Bentak namja bernama yunho.

"Mian~ aku tidak bisa melihat ku kira kau berbicara dengan orang lain"Jawab jaejoong menundukkan wajahnya.

"Eh?kau tidak bisa melihat?".Yunho merasa tidak enak karena telah berkata kasar terhadap jaejoong.

"Ah nde"Jawab jaejoong gugup.

"Mianhae,aku tidak bermaksud untuk membentak mu tadi"Sesal yunho.

"Gwenchana"Jawab jaejoong sambil tersenyum.

"Kau dirawat disini?"Tanya yunho mencoba mencairkan suasana.

"Ani~ aku hanya kerumah sakit saat pemeriksaan untuk donor mataku"Jawab jaejoong ramah. "Kau sendiri dirawat disini?ku dengar tadi kau memakai gips?".

"Ah tidak,aku baru saja mengalami kecelakaan,tapi tidak terlalu parah hanya saja kaki ku sedikit retak"Jawab yunho. "Oya jung yunho imnida". Yunho mengulurkan tangannya.

"Kim jaejoong imnida". Tentu saja jaejoong tidak membalas uluran tangan yunho,karena jaejoong tidak bisa melihat.

"Kau bodoh,dia tidak bisa melihat untuk apa kau mengulurkan tangaan mu?" Rutuk yunho dalam hati.

"Joongie hyung.."Teriak changmin dari kejauhan. Jaejoong menoleh ke arah sumber suara itu.

"Changmin kau kah itu?"Tanya jaejoong.

"Nde,kajja kita pulang hyung"Ajak changmin kemudian membantu jaejoong berdiri.

"Ah yunho-ssi aku duluan"Pamit jaejoong.

"Nde hati-hati dijalan"Sahut yunho menatap kepergian jaejoong.

"Kajja kita pulang noona sudah mengambilkan obat untukmu"Ajak noona yunho.

Tbc-

Riviewnya jebal