A/N:Saya kembali lagi dengan sebuah Fic baru , padahal Fic yang lain belum kelar ya? Ok Fic Naruto dan High School DXD kali ini saya jamin beda deh dari yang lain (sombong).
Bukan maksud saya sombong Cuma agar kalian labih tertarik bacanya he he he.
Dan di fic ini saya juga tidak akan menjelaskan dari awal, saya mulai fic ini dari pertengahan cerita karena kalau saya mulai dari awal sudah terlalu mainstreem.
Disini saya juga tidak akan menjabarkan Riasdkk secara rasional, karena saya tau kalian sudah tau seperti apa wujud dari rias bukan. Dan saya juga bilang begitu karena sudah banyak juga fic yang cressovernya ini...
Disclaimer: Saya tidak akan pernah mengakui kepemilikan Naruto dan High School DxD
Rate: M
Pair: ?
Genre: Adventure, Romance
Warning: Typo, occ, oc, bahasa yang aneh, abal-abal, banyak kekurangan di sana-sini, alur yang terlampau cepat, sistim SKS (Sistim kebut semalam)
Terlihat lima orang siswa yang keluar dari sebuah gedung yang telah hancur. Mereka keluar beriringan dengan wajah seolah tidak besalah, kecuali untuk pemuda berambut coklat yang hanya menatap kagum tangan kanannya.
"Dan itulah apa yang terjadi jika budak Iblis menjadi penghianat. Apa kau paham Issei?" jelas Rias kepada Issei yang dari tadi asik sendiri memperhatikan tangan kanannya.
"Yup...buchou" balas Issei dengan antusias.
"AWASSSSS...!"
BOOM
Sebuah serangan nyaris membunuh mereka jika saja Koneko tidak terlambat memperingatkan semuanya. Memandang dengan penuh kewaspadaan sosok yang berada dalam kabut dari hasil serangan tiba-tiba tadi.
Tiba-tiba sosok tersebut kembali menerjang mereka dengan sangat cepat. Dan seakan sudah tau tugas masing-masing mereka berlima segera menyerang sosok Iblis penghianat yang baru muncul tersebut, iblis ini berbentuk Gorila dengan badan bagian bawah berbentuk Laba-laba.
Koneko segera meninju Iblis tersebut dengan sangat cepat berusaha memukul bagian vital tubuh lawannya. Tapi sayang akibat kelelahan melawan Iblis sebelumnya gerakan Koneko agak melambat dan dapat direspon cepat oleh sang Iblis. Dan untung saja Issei sigap membantunya, ya walaupun tidak terlalu berarti.
Kiba yang melihat Koneko dan Issei kewalahan segera membantu menghabisi Iblis tersebut seraya mengayunkan kedua pedangnya. Sebelum sampai tujuan tiba-tiba Iblis tadi melompat tinggi dan kemudian menembakkan bola plasma berwarna biru muda yang kemudian menyebar menjadi ratusan bola kecil sebesar ukuran bola tenis.
Kelima siswa yang melihat serangan tersebut segera sadar bahwa Iblis penghianat kali ini bukanlah lawannya. Menatap horor bola tersebut mereka seaakan pasrah akan nasib yang mereka alami.
Namun... sebelum bola plasma tersebut mencapai mereka, mereka kembali dikejutkan oleh tammeng dari cahaya yang melindungi mereka. Mengalihkan penglihatan mereka atau lebih tepatnya ke arah tammeng tersebut mereka kembali dikejutkan oleh kehadiran seorang Melaikat jatuh yang melindungi mereka.
Malaikat ini mempunyai sayap sebanyak enam pasang berwarna hitam. Dan ini sangat mengherankan karena biasanya Malaikat jatuh hanya mempunyai sepasang sayap.
Merasa serangannya gagal Iblis tersebut kembali menyerang tapi targetnya adalah sang Malaikat jatuh misterius ini. Menyerang dengan brutal dan menabrak apa saja yang menghadangnya, Iblis ini kemudia melayangkan tinjuannya yang mengarah kepada sang Malaikat jatuh. Tapi tepat sebelum mengenai wajahnya, tiba tiba Malaikat jatuh tersebut menghilang dalam kilatan berwarna hitam dan sekarang entah bagai mana caranya dia ada di atas Iblis tersebut.
Merentangkan keenam pasang sayapnya. Malaikat jatuh tersebut segera mengarahkan sayapnya kearah Iblis tersebut. Tiba-tiba sayap yang sebelumnya terdiri atas bulu-bulu hitam yang lembut, sekarang telah digantikan oleh bulu-bulu hitam yang terbuat dari besi.
Tanpa aba-aba Malaikat jatuh tersebut segera membakkan bulu-bulu sayapnya kearah Iblis penghianat tersebut. Seakan sekarang Iblis tersebut terlihat sedang ditembak oleh ratusan senapan otomatis.
Kelima siswa tersebut hanya memandang horor aksi dari Malaikat jatuh tersebut. Dan dari pengamatan mereka Malaikat jatuh ini bukanlah lawan yang seimbang dengan mereka. Setelah pertarungan singkat tadi, Malaikat jatuh tersebut menuju tempat dimana kelima siswa tersebut masih diam membatu dengan ekspresi yang berbeda-beda.
Berhenti didepan meraka. Sekarang meraka dapat mengidentifikasika sosok Malaikat yang telah menelong mereka berlima. Pemuda usia yang tidak jauh berbeda dari mereka, rambut jabrik pirang yang agak memanjang di jambang dan ponis, serta mata dengan iris biru bagaikan laut biru yang jernih namun terdapat kepedihan dan kehampaan secara bersamaan di dalamnya.
Setelah mengamati pemuda di depannya Rias dengan rasa penasaran yang tinggi segera mengajukan pertanyaan kepada sosok misterius di tersebut.
"Si-si-sipa k-kau dan siapa n-nama mu?" ucap Rias terbata-bata.
Sosok tersebut memandang Rias cukup agak lama, dan itu membuat dia risih karena pandangan pemuda tersebut menyiratkan kepedihan dan kerinduan yang cukup dalam seolah dia kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya.
"Namaku Uzumaki Naruto... dan aku tidak tau aku ini apa?"
Shok. Itulah satu kata yang tepat ketika mendengar jawaban dari pemuda didepan mereka ini. Seakan tidak percaya Rias kembali mengajukan pertanyaan yang lain mengabaikan Naruto yang menatapnya penuh kerinduan.
"Apakau Malaikat jatuh?" ucap Rias kembali bertanya.
"Apa itu Malaikat jatuh?" ucap Naruto bingung.
Mereka kembali dikejutkan dengan jawaban yang keluar dari mulut Naruto. Bagai mana tidak sosok yang terlihat seperti Malaikat jatuh tersebut tidak mengetahui apa itu Malaikat jatuh.
"Jangan bercanda kau gagak sialan" teriak Issei penuh amarah dan berlari menuju Naruto seraya melayangkan sebuah tinjuan.
"Issei jangan" teriak Rias memperingatkan budak barunya, namun sayang Issei tidak mendengarkannya.
Tapi sebelum tinjuan tersebut sempat mencapai wajah Naruto. Tujuh rantai besi berwarna emas yang bersinar terang keluar dari permukaan tanah dan segera melilit tubuh Issei dengan sangat erat sehingga pemuda tersebut tidak bisa bergerak.
Naruto berjalan pelan menuju ke arah Issei, dan itu sukses membuat Issei dan keempat temannya memandang Naruto dengan raut wajah cemas. Naruto memandang Issei dengan tatapan kosong yang seakan menyiratkan luka yang dalam bagi siapapun yang melihat tatapan tersebut.
"Jangan pernah melakukan itu, teman" ucap Naruto santai, sedangkan Issei memandang Naruto dengan tatapan tidak percaya.
Kemudian Naruto menghilang dalam kilatan berwarna hitam. Dan tiba di depan Rias yang sukses membuat Rias dan yang lainnya terkejut.
"Rambutmu sama dengannya" ucap Naruto seraya memengang rambut merah Rias. Sedangkan Rias hanya bisa mematung.
"Semua yang kau miliki sama dengannya" sambung Naruto memperhatikan Rias dengan seksama. "Tapi sayang sekali iris mata kalian berdua berbeda"
"Kau telah mengingatkanku padanya" ucap Naruto kemudian.
"Seseorang yangku cintai namun pada akhirnya ku sakiti" ucap Naruto lirih dan jika mendengarnya dengan seksama terdapat nada kepedihan didalamnya.
Diam agak lama Naruto memandang Rias dengan seksama. Tapi Naruto sadar Rias bukan orang yang dimaksud. Dan dia harus pergi.
"Suatu saat kita pasti akan bertemu lagi"
Kemudian Naruto mengembangkan keenam pasang sayapnya dan dengan sekali kepakan Naruto terbang meninggalkan Rias dan yang lainnya yang hanya bisa memandang kepergian pemuda tersebut.
Bagai mana Fic ini menurut kalian jelekkan baguskah atau gimana?
Saya menerima. Baik itu kritik, saran, pertanyaan, maupun hinaan dan cacian. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca fic aneh ini dan jangan ragu menghina saya jika ada kejelekan dalam fic ini
Dan jika kalian penasaran dengan kelanjutannya? Maka reviewlah!