Qtalita Back with another story of WonKyu

Cast : Always WonKyu

Genre : Found it ur self

lets check it..

Blammm…

Pintu tertutup dengan suara bedebum yang keras, namja yang sejak tadi berkutat dengan PSPnya kini tengah menatap benda kesayangannya itu tergeletak dilantai dengan beberapa panel yang berserakan, nafasnya masih memburu, jemarinya mengepal, demi apapun kali ini emosinya meningkat 2 kali dari biasanya.

"Ya Tuhan kyuhyun! Apa yang terjadi?" Seorang namja bertubuh mungil keluar dari balik selimut tebalnya, Kim Ryeowook. Sahabat serta room mate kyuhyun.

Kyuhyun tidak menjawab, matanya masih menatap jasad PSPnya, tangannya mulai memutih akibat kepalan yang belum juga melonggar. Ryeowook menatapnya bingung, ia memutuskan untuk melangkah mendekati sahabatnya itu.

"Kyu? Gwenchana?"

"…"

Tak ada jawaban, kyuhyun masih menunduk, matanya terpejam.

"Kyu? Apa perlu aku memanggil hae hyung? Kau sepertinya sedang tidak baik" Ryeowook mencoba mendekati kyuhyun dan menepuk bahu namja bersuara merdu itu.

Plakkk..

Lengan ryeowook terhempas, matanya membulat menatapi sikap kyuhyun.

"Jangan ikut campur" ucap kyuhyun dingin, ia berbalik berjalan masuk kedalam kamar mandi. Ryeowook a.k.a Wookie menghela nafas, selalu seperti ini. Kyuhyun akan selalu seperti ini jika moodnya berada dalam tingkat terendah.

Wookie melirik PSP yang kini sudah tidak terbentuk lagi, ia berjongkok memunguti serpihan-serpihan panelnya.

"Hhh..malang sekali nasibmu" lirihnya.

Kyuhyun mengurung diri didalam kamarnya setelah insiden itu, tidak ada yang tahu pasti alasannya, ia hanya bersikap dingin dan menutup diri selama berhari-hari, wookie yang merupakan room mate kyuhyun juga harus mengungsikan dirinya dibanding harus menerima amukan kyuhyun yang bisa saja menggila tiap detiknya.

Seperti minggu pagi itu, kyuhyun nampak menikmati angin yang berhembus melalui celah jendela didepannya, wajahnya mengeras dengan rambut yang acak ia masih dalam mode ON yang bisa menghancurkan sekawanan jerapah afrika. Kyuhyun mengetuk-ngetuk jendela dihadapannya, matanya terpejam, ingatannya mundur pada kejadian beberapa hari lalu saat ia harus membunuh 'kekasihnya' sendiri sang PSP.

Flashback

Kyuhyun bersandar pada dinding sekolah siang itu, ia mengeluarkan PSP dari balik saku jasnya, dengan siulan santai jemarinya lincah bermain pada benda kotak berwarna hitam itu.

"Oppa"

Disaat ia tengah asyik bermain, telinganya menangkap sebuah suara yeoja dibalik dinding tempat ia bersandar. Matanya terbelalak saat sosok namja juga berdiri disana.

"Ne.."

"Kapan kau akan datang menemui eomma n appaku?"

Kyuhyun mengernyitkan dahinya melihat sepasang kekasih yang tengah bermanja-manja

"Aku… akan segera datang chagi, tenanglah"

Kyuhyun mendengus, wajahnya berubah kaku, genggaman tangannya bergetar, ia kenal bahkan sangat kenal 2 sejoli dihadapannya itu, mereka adalah Stella dan Choi siwon, sepasang kekasih yang beberapa bulan ini selalu menjadi buah bibir semua penghuni asrama namja dan yeoja di sekolahnya.

Kyuhyun membalikkan badannya, berjalan tergesa menuju kamar asramanya, ia tidak tahan lagi, ini sudah kelewatan baginya.

Bukk..bukk..bukk..

"hey cho, kau kenapa?"

"Hey, kau menabrakku!"

"Hey..!"

Kyuhyun tidak memperdulikan teriakan-teriakan yang ditujukan padanya, ia tetap berjalan melewati bahkan menabrak beberapa penghuni asrama didepannya.

Blammm.. Pranng…

Kyuhyun membanting pintu kamar bersamaan dengan PSPnya yang ia banting kasar, dadanya naik turun sesak, ia memejamkan matanya menahan butiran bening yang sewaktu-waktu bisa saja membobol retinanya, kyuhyun meremas dadanya. Sakit. Ya ia merasakan sakit melihat 2 sejoli yang selalu bermesraan tadi, hatinya mendadak beku, bibirnya bergetar menahan desakan emosi yang menyelubungi jiwanya.

Flashback End

Kyuhyun membuang nafas, ia membuka matanya.

"Aku bodoh"

"Hahaha.. aku bodoh" kyuhyun tertawa, ia mengacak rambutnya frustasi.

"Tapi.."

Kyuhyun berbisik sembari memiringkan kepalanya.

"Choi Siwon..kau jauh lebih bodoh" Kyuhyun menyeringai.

Tok.. tok..tok..

Kyuhyun menengok, dahinya berkerut.

"Kyu.. hyung boleh masuk?"

Kyuhyun menghela nafas lagi, ia memandangi foto wookie di meja nakas diseberang ranjangnya.

"Sudah kubilang jangan ikut campur, dasar bocah!" maki kyuhyun berjalan terseok membuka pintu kamarnya, membiarkan sosok namja berwajah kekanakan memasuki kamarnya.

"Kyu gwenchana? Wookie bilang kau.."

"Aniyo hyung, Gwenchana.. jangan dengarkan makhluk sok tahu itu, demi apapun, dia tidak tahu apa-apa, dan.. aku baik-baik saja. Ok" kyuhyun memotong omongan Lee Donghae, hyung angkatnya. Donghae hanya tersenyum lalu mengacak rambut adik kesayangannya itu, kyuhyunnya tidak pernah berubah, masih dengan sikap dingin dan tertutupnya serta..

"Tapi hyung.. peluuukkk…."

Manja.

"Jjaa..sini" Donghae membuka pelukan, menarik kyuhyun masuk kedalam dekapannya.

"Euummm.. hangat" kyuhyun berbisik namun masih dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kyu, kau ada masalah lagi dengan siwon?"

Trakk!

"Ani.." kyuhyun menggeleng samar dalam pelukan hyungnya,

Donghae menarik nafas, ia tahu kyuhyun sangat tertutup bahkan untuk dirinya, hyungnya sendiri.

"Kyu, sini duduklah" donghae menarik kyuhyun untuk duduk di pinggir ranjang.

"Kau tahu kyu, aku mengenalmu sejak kau masih bayi, kau adalah adik terhebat dalam hidupku, aku sangat bersyukur bisa berada dalam keluargamu hingga kini, kau sangat tahu aku, begitupun aku, aku sangat tahu bagaimana dirimu, dan juga aku sangat tahu bagaimana siwon, bagaimana kau dan siwon, bagaimana dengan hubungan kalian, rumah tangga kalian.."

Kyuhyun memandang hyungnya dengan mata sendu, ia menunduk pilu, dadanya kembali sesak. Sejak menikah dengan siwon, hidupnya berubah, bukan membawa kebahagiaan, namun hidupnya serasa menjadi sebuah robot, ia terkekang dalam perasaannya sendiri.

"Hyung.."

"Ssstt.. kau jangan menyela kyu, hyung tahu kalau selama ini rumah tangga kalian tidaklah selancar yang kalian ceritakan kepada eomma dan appa akhir tahun lalu, hyung tahu kalau selama ini kalian tidak pernah saling bertegur sapa, bahkan kalian tidak pernah tidur dalam 1 ranjang, hyung tahu.. selama ini siwon memiliki kekasih, dihadapanmu"

"…"

"Kyu, hyung tahu, kau sangat mencintainya..tapi, jika seperti ini hyung juga tidak sanggup melihatmu tersakiti"

"…"

"Kyu, jalanilah apa yang membuatmu bahagia, jika ini terlalu menyakitkan.. kenapa tidak kau tinggalkan saja, hyung akan mendukungmu"

"Hiks..Hiks..Hyung.." Kyuhyun menerjang tubuh kecil donghae, memeluknya erat.

"Hiks..Hiks..aku..Hiks..Aku sakit hyung..Ini..Hiks..Terlalu sakit.." Kyuhyun terisak, dadanya sesak namun lega dalam waktu yang bersamaan, paling tidak ia tidaklah sendiri kini, hae hyungnya tahu semua tentang rumah tangga mereka.

"Ssstt.. uljima kyu, hyung ada disini" Donghae mengusap lembut punggung kyuhyun yang bergetar.

"Hiks..Hiks.. hyung..Hiks..Aku..Hiks..Aku lapar.."

"Hahahahha" Donghae tertawa mendengar kata-kata kyuhyun barusan, adiknya ini benar-benar makhluk yang paling sulit ditebak

"Jjjaa.. ayo kita makan" Donghae mengusap rambut kyuhyun, mengatur helaian-helaiannya agar rapi kembali.

…..

Kyuhyun mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk, bingung akan memilih menu makan siangnya. Kini ia dan donghae berada di kantin sekolah mereka, perlu diketahui kyuhyun merupakan siswa tingkat 2 disekolahnya sementara donghae dan siwon berada dalam tingkatan yang sama, tingkat 3.

"Kajja kyu, kau akan pilih yang mana?" Donghae menggoyang bahu kyuhyun saat ia melihat antrian dibelakang mereka semakin banyak,

"Eumm.. aku bingung hyung, kau pilihkan saja ne" ucap kyuhyun santai meninggalkan donghae yang mematung tidak percaya.

"Hhhh..kyu"

Sementara itu dari arah pintu kantin, sepasang sejoli muncul dengan tingkah yang terlalu mesra, tatapan donghae bertemu dengan sang namja, mereka terpaku.

"Hyung ayo kita.." Seruan kyuhyun terhenti saat matanya menumbuk sosok didepannya, lidahnya kelu, matanya menajam.

"Eh, Siwon sunbae.." kyuhyun membungkuk sopan, membuat siwon maupun donghae serta stella mengernyitkan dahi bingung

"Miane mengganggu jalan anda sunbaenim" Kyuhyun tersenyum, memberi siwon dan stella jalan

"oppa.." Rajuk stella manja, tatapan kyuhyun sempat menegang namun kembali berusaha tenang dengan mengalihkan tatapannya pada donghae.

"hyung! Kajja, aku sudah sangat lapar" Kyuhyun tidak lagi memperdulikan siwon yang menatapnya tidak percaya, ia tetap menarik donghae agar segera mencari meja kosong dan segera memakan menu makan siang mereka.

Kyuhyun memakan 2 porsi kimbab tanpa ada sela, ia memasukkan semuanya nyaris tak bernafas, donghae menatapnya miris, ia tahu dongsaengnya tidak pernah pandai dalam menyembunyikan sesuatu, ya paling tidak itu berlaku untuknya.

"Kyu.."

"Eumm, hyung ini sangat enak, aku sangat lapar.."

"Kyu.."

"Ah! Hyung apa aku boleh memakan porsimu?"

"Kyu.."

"Aku makan ya.."

"KYUHYUN!"

Kyuhyun tersentak saat donghae melempar sumpit dan menggebrak meja,pandangannya menunduk. Nafas donghae naik turun, wajahnya memerah menahan marah, keadaan seketika hening.

Donghae masih mengatur nafasnya ketika kyuhyun mengangkat wajah sembari tersenyum tenang.

"Mianhe hyung" kyuhyun kembali memakan kimbabnya yang tersisa.

"kyu..hyung.." Donghae berbisik lirih, menyadari perbuatannya yang mungkin saja menyakiti hati dongsaengnya

"Gwenchana hyung, ayo makan" Kyuhyun tetap tersenyum manis, tanpa ia sadari seseorang menatapnya sendu. Menatapnya penuh tanda Tanya dengan jemari terkepal.

…..

Kyuhyun berjalan gontai, setelah menghabiskan 3 *hampir 4* porsi kimbab, kini perutnya terasa bergolak, ia menutup rapat mulutnya, mual menyerang lambung dan sebagian tenggorokannya.

"Aissshhh pabo! Ugh.." erangnya mencoba membuka pintu kamar, ia memutuskan untuk membolos saja disbanding harus memuntahkan seluruh isi perutnya di dalam kelas.

Choi Kyuhyun"

Kyuhyun berbalik, seseorang memanggilnya. Kyuhyun memicingkan matanya lalu berdecih dan membuang muka.

"Choi siwon, waeyo sunbaenim?" Tanya kyuhyun tanpa menatap lawan bicaranya, ia tetap berjalan masuk kamarnya dengan pintu yang ia biarkan terbuka, mempersilahkan 'tamu' nya untuk ikut masuk jika ia mau.

TBC..

Review if u like it..