PUFF! THE MAGIC DRAGON
© BluePrince14
Declaimer
Super Junior isn't Mine, but the plot and fanfic is mine!
Genre
Fantasy with Humor
Warning!
Alternate Universe. Out of Characters. Miss Typo(s)
DON'T LIKE DON'T READ!
.
Summary:
Semua bermula saat Kyuhyun menemukan sepatu tua di gudang dorm dan menggosoknya. Dan voila~ sebuah naga pengabul permohonan pun muncul. Eeeh? Naga? Itu terdengar... sedikit gila kan?
.
Chapter I
Pagi yang cerah di hari Minggu saat Super Junior sedang free dari job mereka. Dan Kyuhyun hanya bisa merutuk kenapa hari ini harus datang begitu cepat. "Sial," rutuknya kesal sambil kembali menyapu ruangan tengah.
Tunggu—Menyapu?
Ya tentu saja.
Kyuhyun diberi tugas untuk membersihkan semua dorm tanpa terkecuali hari ini. Lihat saja pakaiannya yang hanya memakai celana belel selutut dipadu kaos oblong. Dengan sapu di tangan dan lap tersampir di bahu. Benar-benar menghayati perannya bukan?
Setelah selesai dengan ruangan itu, ia berpindah menuju salah satu kamar. Kamar sang leader— Leeteuk dan juga Donghae.
"Awas saja kau, Teuki-hyung. Aku akan membalasmu," keluh Kyuhyun lagi saat mengingat hyung tertuanya itu. Sepertinya ia agak sedikit—eum, mungkin tidak sedikit juga—dendam pada sang leader. Karena ialah yang menyuruhnya melakukan pekerjaan bersih-bersih dorm. Kenapa tidak menyewa ahjumma tukang bersih-bersih saja 'kan? batinnya sebal.
Tapi mengingat siapa dan seberapa pelitnya sang hyung dalam urusan keuangan mau tak mau ia hanya bisa mendengus sebal. Lagi. Padahal ia berencana menghabiskan hari ini dengan bermain game sepuasnya.
Setelah selesai menyapu ruangan hingga ke kolong-kolong kasur dan merapikan beberapa barang, Kyuhyun menegakkan tubuhnya. Menggerak-gerakkan tubuhnya yang terasa pegal.
…setelah ini ia masih harus mengepel dan mencuci piring, setelah itu mencuci pakaian dan membersihkan gudang. Aisssssh.
"Memikirkannya saja sudah membuatku lelah," ujar Kyuhyun sambil menghempaskan tubuhnya di kasur Leeteuk, tak peduli membuat bed covernya yang tadi ia rapikan kembali kusut. Harusnya ia tak mengerjakan ini sendirian, tapi berdua, dengan Donghae. Sementara hyung ikannya itu tadi izin untuk tidak membantu karena akan mengunjungi keluarganya di Mokpo. Tadinya Kyuhyun akan protes, tapi mengingat itu adalah hari peringatan kematian ayah Donghae, membuatnya urung.
Jangan tanyakan ke mana hyungnya yang lain, mereka pasti sedang berlibur.
Ia hanya menyesali betapa tidak beruntungnya dia saat pengundian kemarin malam. Ya, sudahlah, batinnya pasrah. Hanya dengan menyesal takkan membuat semua pekerjaannya selesai dengan sendirinya.
Setelah merapihkan kembali kasur, ia berjalan ke luar. Memasukkan cucian ke mesin dan mulai mencuci piring kotor yang menggunung di washtafel.
"Kyuhyun… Fighting!"
—o0o—
Krieeeeet….
Pintu ruangan itu terbuka perlahan.
Gelap.
Kyuhyun meraba-raba dinding untuk menyalakan lampu.
Klek.
Dan seketika matanya terbelalak. Ruangan ini benar-benar gudang. Lihat debunya yang memenuhi seluruh ruangan dan tumpukan barang yang tak tertata, berkardus-kardus. "Astaga..." desah Kyuhyun.
"Uhuk! Uhuk!" baru saja Kyuhyun menyapukan kemocengnya sedikit ia sudah terbatuk hebat akibat debu yang berterbangan di dekatnya. Sepertinya ia butuh masker.
.
.
Setengah jam kemudian…
Sudah hampir separuh ruangan gudang itu dibersihkan Kyuhyun sekarang. Dan ia sudah rindu mandi. Wajah berkeringat campur debu itu pasti takkan lama lagi menghasilkan jerawat dengan subur di wajahnya. Aih.
Puk.
Namun tiba-tiba saja saat ia memindahkan kardus lain, saja sebuah benda jatuh.
"Apa itu?" gumam Kyuhyun penasaran. Setelah menaruh kardus itu, Kyuhyun memungut benda jatuh itu. Alisnya terangkat tinggi. "Sepatu siapa ini? Aneh sekali," herannya sambil mengamati model sepatu itu yang memang aneh. Sepatu itu berwarna keemasan dan modelnya layak sepatu yang dipakai aladin dalam cerita-cerita dongeng. "Hm? Haha," Kyuhyun tertawa saat sebuah pikiran sekilas memenuhi benaknya. "Ini pasti punya Leeteuk-hyung," gumamnya lagi sambil tertawa kesetanan. Entah apa yang membuatnya berfikiran seperti itu, mungkin karena modelnya yang terkesan kuno dan Leeteuklah yang paling tua diantara mereka?
Dasar kurang ajar...
Sambil menyeringai senang, Kyuhyun membawa sebelah sepatu itu ke luar. Ia mengambil lap dan membasahinya dengan sedikit air dan mengosoknya pelan sambil bersiul-siul.
"Fufufuufu~"
Psssstttt~
EH
"Apa itu?!" Kyuhyun langsung melempar sepatu berwarna emas aneh itu ke lantai dengan mata melotot saat melihat asap hitam mulai mengepul dari sepatu itu dengan suara pssst pssst aneh. Asap muncul semakin besar, mengepul memenuhi ruangan dan
BOOOOOMMMM!
DUAK!
KLONTANG!
—tiba-tiba ledakan besar terjadi. Kyuhyun terpental beberapa meter menabrak peralatan dapur yang menimbulkan bunyi bising. Kyuhyun menatap horor sekitarnya yang tertutupi asap tebal. "Uhuk! U-apa itu?-huk!" Kyuhyun terbatuk sambil mencoba berdiri dan membuka jendela terdekat. Membuat asap hitam itu keluar dari ruangan itu.
"Wahh… sepertinya aku harus menyuruh kakek mengurangi asapnya."
Mata Kyuhyun membulat sempurna saat mendengar suara asing di ruangan itu. "S-siapa kau?" tanya Kyuhyun kaget. Tak sadar jika ia terus melangkah mundur selangkah demi selangkah menjauhi makhluk—hijau bersayap?! —yang malah sengaja mendekatinya. "T-tunggu! B-berhenti di situ!" protes Kyuhyun saat ia sudah terpojok di dinding sambil mengangkat kedua tangannya.
"Kenapa?" tanya sang makhluk hijau itu heran. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya.
Kyuhyun tak berkedip. "K-kau itu… sebenarnya apa? Makhluk apa kau?!"
"Aku?" tunjuk sang makhluk hijau itu pada dirinya sendiri. "Aku Puff, si naga ajaib pengabul permohonan."
HA?
Itu terdengar... sedikit gila kan?
—o0o—
Kyuhyun masih belum mempercayai apa yang terjadi beberapa menit yang lalu. Meski kini si naga ajaib pengabul permohonan itu berada di pangkuannya, tepat di depan matanya. Ia masih saja sulit percaya.
Aku pasti tertidur saat membersihkan dorm dan sekarang tengah bermimpi, batin Kyuhyun.
"Oke, Puff. Sekarang ceritakan dari mana kau berasal?" tanya Kyuhyun sambil menpoke-poke kulit hijau bersisik itu dengan jarinya, membuat Puff tertawa geli. Sementara Kyuhyun ber'iyuh-iyuh' mendapati lendir di jarinya.
"Aku? Aku berasal dari Negeri Naga," jawabnya santai.
Alis Kyuhyun terangkat tinggi. "Di mana itu?"
Puff nampak berfikir sebelum menjawab, "Tepat di samping negeri angin," lanjutnya.
Oke, itu sama sekali tak menjawab pertanyaannya.
"Serius?" tanya Kyuhyun.
Puff mengangguk semangat. "Tepat di atas kerajaan api," lanjutnya lagi.
Kyuhyun menyerhit. Sepertinya familiar dengan dua tempat yang disebutkan Puff tadi. "Tapi kenapa kau bisa keluar dari sebuah sepatu?" Kyuhyun memungut sepatu aneh tadi dan memperlihatkan pada Puff. Yang langsung menepuk dahinya seakan baru mengingat hal yang ia lupakan.
"Aku lupa aku sedang menjalani ujian!" Ia bersalto di udara dengan semangat sebelum menatap Kyuhyun dengan semua pertanyaan belum terjawab yang memenuhi otaknya. "Baiklah, kakak! Sekarang ayo katakan apa yang kakak mau! Aku pasti mengabulkannya!" ujarnya riangan.
Tunggu-tunggu...
Kyuhyun bangkit dari duduknya di samping ranjang dan menghampiri Puff. "Kau... benar bisa mengabulkan permohonan?" tanya Kyuhyun dengan mata berbinar, menatap Puff dengan kagum.
"Tentu saja!"
Oke… Mari kita coba...
"Kalau begitu aku ingin... sebatang coklat?" ujar Kyuhyun tak begitu yakin dengan permintaannya.
Puff mengangguk-angguk. Ia bersalto di udara tiga kali dan berkata "Puff! The magic dragon!"
.
.
.
.
.
Duk.
Sebatang coklat tepat menimpuk kepala Kyuhyun sebelum jatuh di lantai.
Mau tak mau Kyuhyun menyeringai. "Wow."
—o0o—
To be Continued
Next? Stop? Review? *ditimpuksendal*