Judul : My imagination is my Love

Chapter 1 : its my promise

Author : Kakashy Kyuuga

Disclsimer : Naruto punya om Masashi ^_^

Genre : hurt, romance and fantasy

Pairing : Naruhina

.

.

.

.

Suara kendaraan yang berlalu lalang di tengah jalan raya sahut menyahut atara satu dengan yang lainya seolah tak ingin membiarkan sang malam tenang meski sekejap, suara klakson pun tak ingin berdiam diri untuk meramaikan suasana malam yang dingin.

Para pengendara seakan takut waktu akan merenggut malam mereka yang seharusnya mereka sekarang tengah bersantai di ruang keluarga berasama keluarga tercinta atau karena seharusnya mereka sekarang sedang beristirahat sambil menikmati sisa-sisa waktu di sisi malam yang singkat setelah seharian penuh bergulat di tempat kerja. Inilah suasana Konoha disaat hari-hari kerja. Sungguh hari yang melelahkan.

Di antara keramaian di tengah jalan raya suara deru motor yang terdengar tengah ngebut mencoba mendahului tiap kendaraan di depannya. Jika di perhatikan dengan seksama kita bias tahu siapa pengendara motor Kawasaki itu.

Seorang pemuda berambut merah dengan tato kanji "Ai" ditutupi rambut merahnya yang sekali-sekali dipermainkan terlihat kusut, sepertinya dia kurang istirahat. Hal itu bias dilihat karena adanya lingkaran hitam di bawah matanya. Meski begitu, aura khraismatiknya tetap terpancar membuat dia alam keadaan apa pun tetap terlihat tampan.

Pemuda itu melesat dengan kecepatan tinggi membela udara malam Konoha yang dingin, diam melaju tanpa peduli pada padatnya kendaraan di jalanraya. Dia melaju, menyalib, membawa kawasakinya seolah dia tengah berada di tengahs irkuit pertandingan MotoGP. Atau dia terlalu menjiwai perannya sebagai pengendara Kawasaki yang terhimpit waktu alias tergesa-gesa hingga membuatnya merasa dirinya merupakan salah satu pembalab motoGP yang tengah mencoba mematahkan rekor Valentino Rossi.

Semoga saja dia segera sadar karena itu sangat berbahaya, tahu kenapa? Yah, pertama saat ini suasana di jalan raya sanagat ramai, kedua laju kawasakinya di atas rata-rata, ketiga dia tak menggunakan helm, dan keempat DIA BUKANLAH SEORANG PEMBALAP!

"Tidak, aku tidak akan menurunkan laju motorku" meski tahu resiko dari apa yang dilakukannya pemuda itu tetap tak bergeming untuk menurunkan laju motornya. Memangnya dia mau kemanasih dengan tergesa-gesa seperti itu?

"Taman kota, sebentar lagi aku akan sampai" lanjutnya tetap melaju membelah udara malam Konoha yang dingin. Taman kota? Oh, jadi kamu mau ke taman kota? Pasti kamu ingin menemui kekasihmu, kan? Sampai kamu bela-belain rela jika kena tilang, syukurnya malam ini polentas sepertinya terlalu sibuk untuk menahanmu.

"Hinata-chan, untuk yang pertama dan yang terakhir aku" seolah hanya dengan menyebut nama kekasih mu saja kau tak merasakan udara malam yang dingin hingga membuat tubuh mu mengigil.

Dddrrrrtttt, dddrrrrttt, dddrrrrtttt_

Handphone pemuda itu bergetar sebagai pertanda adanya panggilan masuk. Tanpa menurunkan laju motornya, pemuda itu menekan sebuah tombol di earphone yang terpasang di telingan kirinya sebagi tanda dia menerima panggilan masuk itu.

"Gaara-kun, kamu dimana sekarang?" Tanya suara perempuan dari seberang.

"Hinata-chan, maaf aku terlambat. Sekaranga aku sedang menuju taman kota" balas pemuda bertato Ai yang kita ketahui bernama Sobako no Gaara.

"I, apa-apa, Gaara-kun. Aku akan menunggu Gaara-kun" jawab kekasihnya, Hinata.

"Trimakasih, Hinata-chan. Aku mohon tunggu sampai aku datang"

"Aku percaya. Aku tahu, Gaara-kun kan sudah berjanji akan datang, dan aku percaya karena Gaara-kun tak pernah mengingkari janji"

"Aku janji, aku tak akan membuat mu menunggu lagi" kata Gaara mencoba meyakinkan kakasihnya akan keseriusannya. "Sampai ketem di taman, my Hime" kata Gaara seraya memutuskan pembicaraan mereka dan kembali melaju menuju taman kota dengan menambah kecepatannya.

#Gaara POV

Tunggulah aku Hinata-chan, sebentar lagi semua akan berakhir, sebentar lagi penantian mu selama ini akan terwujud, akan ku buat dirimu seperti seorang putri bak di dunia dongeng. Akan ku akhiri semua penderitaanmu, akan ku akhiri kebiasaan mu menungguku, akan ku akhiri kesendirianmu.

Aku ingin mengisi hampa hari-harimu dengan tawa dan canda tanpa tangis dan airmata seperti apa yang kamu alami selama ini, aku berjanji akan mengakhri semuanya malam ini.

Karena itu, Hinata maukah kau menikah denganku? Malam ini, yah malam ini aku akan melamarmu, menjadikanmu pasangan hidupku yang akan selalu ada untukmu.

Aku sudah tak sabar lagi untuk memeberikanmu cincin ini, Hinata.

#Gaara POV End.

Gaara meraih sebuah kotak kecil persegi empat dari saku kemejanya tanpa menurunkan laju motornya, dia tetap focus pada jalan yang sedang dia lalui dengan sekali-kali dia melihat kotak itu seraya tersenyum penuh arti.

DEG!

Gaara merasa jantungnya berdetak kencang, dia merasa seperti sesuatu yang salah akan terjadi. Dan kenapa di saat dia mesakan firasat buruki tu, yang terbayang di ingatanya adalah wajah Hinata. Rasa rindu yang membuncah membuat dia frutasi, ada apa ini? Oh, Tuhan tolong jaga Hinata untukku.

Karena firasat buruk yang baru saja dirasakannya, Gaara mulai menurunkan laju motornya, namun karena kurang focus pada jalan yang ramai Gaara tak mengetahui ada sebuah truk melaju klakson dari truk menyadarkan Gaara akan posisinya, namun sayang saat dia mulai menyadarinya truk itu keburu menyenggol motor ducati yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Gaara dan terhempas.

Kejadian itu terjadi begitu cepat, saat Gaara menyadari arah motor ducati terhempas ke arahnya, dia mencoba untuk menghindar tapi dia tak sempat melakukan apa-apa karena ducati itu terlebih dahulu menghantam kawasakinya.

Tubuh Gaara yang terpisah dari motornya tak bias mengelaksaat motor motor ducati yang masih ada pemiliknya menyeret Gaara kearah kendaraan yang lain mengakibatkan kendaraan yang di sekitarnya pun saling tabrakan dan terjdilah tabrakan beruntun.

Tubuh Gaara terhimpit body sebuah mobil avanza, kepalanya berlumuran darah memenuhi hampir seluruh wajahnya, dadanya remuk terhimpit body avanza. Selang beberapa detik kemuadian tubuhnya mulai terlepas dari himpitan mobil avanza. Saat itu kotak cincin yang ada dalam genggamannya terlepas.

Saat kotak itu terlepas, dua buah cincin bergelining ke luar dari tempatnya dan berdiri tegak didepan matanya. Saat ini, tidak ada dia yang dia pikirkan atau apa yang diarasakan. Saat ini hanya Hinata yang ada di pikirannya.

"Hinata~, Hinata~ " bibir Gaara menggumam nama Hinata, dia ingin meraih cincin itu, tapi tangannya serasamati.

#Gaara POV

Tanganku?Apa yang terjadi pada tanganku? Kenapa aku tak bias menggerakkan tanganku? Aku ingin meraih cincinnya, tapi aku tak bias menggerakkan tanganku. TIDAK!

Aku harus bias mengambilnya, akuharus bias memakaikan cincinya di jari Hinata. Saat ini dia tentu sedang menunggu. Aku harus pergi, aku tak boleh ters-terusan disini, disini terlalu sepi, terlalu dingin.

Tapi kenapa aku tak bias menggerakkan tangan dan tubuhku yang lain? Akh! Dadaku terasa sangat perih, dan aku rasakan kepalaku mulai terasa berat.

Oh, Tuhan…

#Gaara POV End.

Mata Gaara mulai berkaca-kaca, dia tak bias melakukan apa-apa lagi sekarang, dia tak bias menggerakkan tangannya untuk meraih cincinnya. Dia mulai merasakan sakit di dadanya, bukan, ini bukan sakit karena remuk dadanya, tapi sakit karena tak bisa menepati janjinya, sakit karena telah menyakiti kekasihnya, sakit karena tak bisa berbuat apa-apa.

"Hinata~, Hinata~" bahkan untuk menggerakkan lidahnyapun dia tak mampu, dia hanya bisa memanggil-memanggil nama kekasihnya dalam hatinya.

Rasa sakit itu kian menggila saat dia merasa sesak di dadanya, sesak karena sesuatu yang melemah detakkannya, sesak karena rasa takut, takut untuk pergi meninggalkan kekasihnya sendirian.

Saat dirasakan detak jantungnya kian melemah, saat suara-suara bising sirine perlahan hening, saat cahaya lampu kian meredup, saat cincin-cincin mempertanyakan diri mereka, saat asa mulai itu kian meredup, saat keajaiban mulai diragukan. Tiba-tiba dari mobil yang menghimpitnya jatuh di depannya korban kecelakaan yang lainnya.

Mata Gaara bisa melihat mata biru safir orang itu. Mata mereka bertumpu pada cincin yang berpose di depan mata mereka. Seakan mereka berbagi cerita melalui tatapan,. Akhirnya semua menjadi gelap, sunyi, dan dingin. Sebuah senyum terukir dibibr Gaara sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.

TBC…

Haaaaaaaaa...

Gomen, fic Kaka gaje...

Maap yah, low ficnya jelek. Maap yah, Gaaranya di sini Kaka bikin babak belur, tapi Gaara-kun tetap kok terlihat tampan meski dengan tampang hancur. Karena Kaka gak pandai mendeskripsikan kejadian kronologis kecelakaan Gaara makanya terciptalah fic gaje ini...

Oh, iya di chapter ini Kaka biking Gaara dan Hinata adalah sepasang kekasih.

Nti, di chap depan NaruHina udah muncul kok, maap yah...

Kaka minta sarannya dan masukan untuk Kaka...

Trimakasih sebelumnya... ^_^