Annyeong ~~

First, saya ingin mengucapkan minal-aidin wal faizin

Kalau ada kalimat yang kurang pas, dan terkesan sombong karena ga bales review, dan fanfic saya yang masih asdffghjkl dan pendek, saya minta maaf yang sebesar-besarnya /bow/

Dan ini berhubung author sendiri juga kurang puas(?) sama ending yang You're not Busan-ssi, dan usulan dari reviewers, akhirnya saya tulislah sequel ini /baik kan saya?/

Note: Buat yang belum membaca, silahkan cari ff saya yang judulnya "You're not Busan-ssi" ^^

Pair: Daejae, Banghim, Jonglo

Thats all, Happy reading ~

.

.

"Daehyun ah, ini sudah siang" aku mengelus pipi namja yang sudah 6 bulan ini menjadi kekasihku dengan punggung jariku. dia menggeliat pelan lalu meletakkan kepalanya di pangkuanku. Masih memeluk boneka beruang kesayangannya.

"wangi" gumamnya. Tentu saja aku wangi, aku sudah mandi sebelum datang kesini. Aku melanjutkan usahaku untuk membangunkannya, tapi ia tidak berkutik. Jadi aku sedikit menggoda dengan memasukkan tanganku ke dalam kausnya dan meraba absnya.

"eeuuhhh" dia mengeluarkan tanganku. Aneh, biasanya dia langsung bangun jika aku menggodanya seperti ini. sudah hampir 15 menit aku membangunkannya tapi tidak berhasil juga. Aku diam sejenak, secara tidak sengaja aku melihat bekas air mata di ujung matanya. Daehyun menangis? Aku mendekatkan wajahku agar bisa melihat lebih jelas. Tapi tiba-tiba dia membuka matanya dan mencium bibirku singkat.

"ini hari libur Jae, aku masih ingin tidur" ucapnya dengan mata yang kembali tertutup. Aku mengernyitkan alis, hari libur bukanlah waktunya tidur bagi seorang Daehyun, hari libur adalah hari dimana ia akan mengajakku pergi kemanapun yang ia mau. Ke Taman hiburan, mencoba restoran baru yang ia temukan lewat Internet, atau menyuruhku membawanya mengelilingi kota Seoul. Namun sepertinya tidak untuk hari ini.

"yasudah kalau begitu. aku akan membantu Himchan hyung di dapur, neh?" aku merapikan rambutnya yang berantakan. Dia mengangguk lucu, aku meletakkan kepalanya di atas bantal lalu pergi. Aku berencana untuk bertanya pada Himchan dan Yongguk hyung mengenai Daehyun.

"sudah selesai hyung?"tanyaku saat melihat sarapan yang sudah tertata rapi di meja makan. Himchan mengangguk. "kau sudah sarapan?" aku menggeleng. Ibuku baru akan memasak ketika aku keluar dari rumah. "hyung, adik sepupumu kenapa?" aku bertanya pada Yongguk hyung yang duduk bersebrangan denganku.

"entahlah, beberapa hari ini dia sangat pendiam, aku pikir kalian bertengkar." Jelasnya sambil menoleh ke arah Himchan. "ani, kami baik-baik saja" bantahku

Himchan mengiyakan, "dia bahkan tidak mau makan, padahal aku sudah mengerahkan kekuatanku untuk menyuapinya" tambahnya

"tidak makan?" aku terkejut mendengar perkataan Himchan hyung, bagaimana bisa seorang monster seperti Daehyun membiarkan perutnya kosong? Aish aku terlalu sibuk minggu ini dengan tugasku, aku sampai tidak memperhatikannya.

"mungkin dia mau bicara jika denganmu youngjae ah" Himchan hyung menepuk pundakku. Aku mengangguk paham.

Setelah selesai makan, aku menyiapkan makanan yang akan aku bawa ke kamar Daehyun. "ambil saja semuanya, aku tidak yakin itu cukup" kata Himchan hyung sambil meletakkan semua makanan yang ada ke atas nampan yang aku bawa. Aku dan Yongguk hyung tertawa. aku membuka pintu kamar tanpa mengetuknya terlebih dahulu, daehyun sedikit terkejut melihat kedatanganku lalu melempar benda ditangannya ke dalam laci dan menutupnya. Aku tidak tahu benda apa itu.

"apa itu dae?"

"aniya" jawabnya lalu tiduran di kasur. Aku menyuruhnya duduk dan siap untuk menyuapkan sarapan padanya. Tapi ia terus menolak dan memilih untuk tetap berbaring dibalik selimutnya. Setelah hampir setengah jam, aku menyerah. Aku meletakkan kembali mangkuk dan sendok yang ada di tanganku. 'sejak kapan ia menjadi semanja ini?' pikirku. Aku berbaring di sampingnya, menatap lurus kedua matanya yang kini ada di depanku.

"kenapa hm?" aku meletakkan tanganku di pipinya. Dia menggeleng sambil tersenyum. "mianhae, aku terlalu sibuk dengan tugasku. Aku sudah memberitahumu seminggu yang lalu kan? Dan aku sudah menyelesaikannya" aku mengakhiri kalimatku dengan tersenyum. Ia hanya diam.

"mianhae, dae"

Dia tersenyum. "kau tidak salah, jae" dia memeluk pinggangku.

"lalu?" aku tahu ini bukan karena aku, aku hanya memancingnya.

Hening. Dia tahu dia bisa menceritakan apapun padaku. Tapi kali ini entah kenapa terasa berat.

Aku mengeratkan tangannya di pinggangku sehingga jarakku dengannya semakin dekat. "ceritakan padaku" aku berkata setelah mencium bibirnya.

"aku, aku hanya merindukan keluargaku" ucapnya lirih tanpa menatap mataku. Aku hanya diam, tahu tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali mengelus punggungnya meskipun itu tidak akan mengurangi kesedihannya. Daehyun tidak berkata apa-apa lagi, tapi itu sudah menjelaskan semuanya.

.. ah! apa kalian sudah tahu apa yang terjadi pada keluarga Daehyun? baiklah, orang tua dan hyungnya meninggal karena kecelakaan. Dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di Busan, makanya Yongguk hyung membawanya ke Seoul. Itulah kenapa Daehyun sangat senang mengenal Himchan hyung(pacar Yongguk), karena dia cerewet dan perhatian seperti seorang umma ...

"kau tidak ingin mengunjungi makam mereka?" pertanyaan itu tidak sengaja keluar dari mulutku.

"aku tidak pernah berpikir untuk pergi ke Busan"

"kenapa?" dia tidak menjawab. "berkunjunglah sekali-kali, mungkin itu akan membuatmu lebih baik" aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku hanya mengucapkan apa yang ada di pikiranku.

"benarkah?"

Aku mengangguk. Daehyun terlihat berpikir, mungkin ide pergi ke Busan bukan ide yang buruk. Paling tidak itu yang aku baca dari mimik wajahnya. "aku akan menemanimu kesana" ucapku. Dan dia menyetujui. Aku tersenyum dan mencium bibirnya.

Kruyuukk~~~

aku berdehem untuk menyindir perut Daehyun yang berbunyi. Mengingatkannya bahwa tadi ia menolak makanan yang aku tawarkan. Aku beranjak dari kasur dan berjalan menuju nampan yang aku letakkan di atas meja. Siap membawanya keluar kamar.

"Jae, mau dibawa kemana?"

"ke dapur, bukannya kau tadi tidak mau makan, hm?" godaku

"umm, sekarang aku lapar ... "

"hahaha" aku tertawa sambil meletakkan kembali nampannya.

Aku meletakkan mangkuk dan memasukkan sendok terakhir ke dalam mulut Daehyun. Tidak sampai 10 menit seluruh piring dan mangkuk sudah terlihat bersih. Aku lalu menyuruhnya mandi.

.

.

.

"gomawo Youngjae ah" Yongguk hyung melingkarkan tangannya di pundakku. "kau membuat Daehyun menjadi seperti sekarang ini, kau membuatnya tidak kesepian lagi"

"gwencana hyung, aku tidak melakukan apa-apa" jawabku merendah, aku kembali menikmati teh hangat yang tersedia di depanku bersama Yongguk hyung. Malam ini terasa dingin.

"YA! YONGGUK HYUNG APA YANG KAU LAKUKAN PADA YOUNGJAE KU?" Daehyun berlari dengan wajah frustasinya ke arah kami. Aku dan Yongguk menatap heran. Sesaat kemudian baru sadar bahwa tangan Yongguk hyung masih memeluk pundakku.

"aku tidak melakukan apa-apa" jawab Yongguk santai. "benar kan, Youngjae ah?" Yongguk menatapku sambil tersenyum. Aku mengangguk.

"SINGKIRKAN TANGANMU HYUNG!" Daehyun menjauhkan tangan Yongguk dariku lalu memelukku erat. Aku dan Yongguk hyung tertawa melihatnya.

.

.

.

Paginya, Yongguk dan Himchan mengantarku dan Daehyun ke stasiun. Himchan hyung sangat sibuk hari ini, jadi mereka tidak bisa menemani kami ke Busan. Masalah izin sekolah, sudah kuserahkan semua pada Yongguk hyung, karena Daehyun tahu Song sonsaengnim diam-diam menyukai Yongguk hyung, maka semua menjadi sangat mudah hahaah

"hyung, kau sudah menghubungi Song sonsaengnim?" tanya Daehyun. dijawab dengan 'hmm' oleh Yongguk hyung.

"aku tidak tahu apa-apa Hime" Ia tahu Himchan hyung sangat cemburu mengetahui tentang Song sonsaengnim.

"lalu bagaimana bisa si Song Ji eun itu menyukaimu?" balasnya ketus

"aish, Daehyun ah, jelaskan padanya" jawab Yongguk hyung frustasi

"Yongguk hyung kan selalu ke Sekolah tiap ada undangan pertemuan wali murid" jelas Daehyun singkat lalu meneruskan makannya. Sementara Himchan dan Yongguk hyung masih berdebat, ah aku tidak peduli. Sebentar lagi juga reda.

"kalian hati-hati, neh?" aku dan Daehyun mengangguk mendengar nasihat Himchan hyung. "Daehyun ah, apa itu cukup? Apa kau perlu membawa ini juga?" katanya sambil menunjuk makanan yang dibawa Daehyun, lalu menunjuk makanan yang ada ditangannya.

"aniya, ini sudah cukup" jawab Daehyun.

Aku mengambil makanan Himchan hyung. "kau suka makan juga ternyata hehe" kata Daehyun.

"ya! Aku membawakan ini untukmu, aku tidak mau kerepotan karena perutmu yang kelaparan di tengah jalan. Belum naik kereta saja sudah habis setengah" jawabku ketus, daehyun hanya cengengesan.

Aku dan Daehyun melambaikan tangan saat mobil Yongguk meninggalkan stasiun. Kami pun masuk untuk membeli tiket, sesudah itu menuju ruang tunggu. Kereta kami akan datang 15 menit lagi. Aku menatap wajah Daehyun, tidak tahu apakah ia merasa gugup, sedih, ataukah senang. Aku tidak bisa membaca ekspresinya, jadi aku hanya menggenggam tangannya. Dia tersenyum.

.

.

.

TBC ~

Aduh minta maaf *lagi*kalau kependekan yah

Jonglo couple dan jalan-jalan Ke Busannya baru chapter selanjutnya hewhew

Big thanks to reviewer You're not Busan-ssi

HNikenY65 / Me Moon JH / Yui the devil / NavyDilla / AlmightyVict / Frasty / riri / MademoiselleBabys / yongchan / Leader Kwon / zelcjh015 / Clvrmonds/ americanooo

Jeongmal gomawoyo ~~

My twitter acc: yoovanilla if you want guys eheheheheh

Last, review?