Chapter 16:ENDING!
Warning: makin PARAH, gila, gaje, muntaber, dll.
.
Hai minna! Maaf sya lama update lagi ya...maklum,saya terjangkit virus WB*plakk* dan saya terlalu malas untuk melanjutkan ini karena banyak tugas sekolah menantiku...
Saya mohon maaf sebesar-besarnya gunung Salak#duagh
Jadi, gomenne ya readers -pundung-
.
FLASHBACK
Terlihat juga saat Sasuke yang masih kecil, dengan modal popok doang dan seperangkat busur murahan.
'nii-chan, ayo kita berburu...' ujar Sasuke kecil pada seorang yang lebih tua darinya. Itachi. Sang kakak yang hanya memakai baju compang- camping bin dekil bin kumel alias gak pernah dicuci hanya nyengir memperlihatkan gigi kuningnya yang tak pernah gosok gigi.
'Ayo!' mereka pergi ke sebuah hutan belantara dan terlihatlah seekor babi hutan melintas depan mereka. Itachi melompat dan melempar berbagai macam kayu berbentuk kunai, tak lupa dengan petasan yang diikat di kunai abal itu. Katanya sih biar kayak di komik Naruto ia baca(?).
'Sasuke! Jangan kena organ vitalnya!' teriak Itachi diatas sana.
Sasuke bersiap-siap dengan panahnya dan...
'Jlep!'
Anak panah Sasuke mengenai babi itu. Namun, sial. Ia mengenai salah satu organ vital babi itu.
'Kak! Sasuke bego! Yah..kena organ vitalnya deh! Yewhh!' gerutu Sasuke entah pada siapa.
3 detik...
2 detik...
1 detik...
'Lho? Kakak dimana?'teriak Sasuke sambil celingak- celinguk.
'Ahh! K-kakak?' Sasuke terkejut. Ia tak percaya apa yang ia lihat. Sang kakak yang memang dasarnya kucel bin semrawut makin ancur lagi dengan apa yang dialaminya. Sang kakak TERTIMPA babi hutan itu! Catat! Seorang Uchiha Itachi tergencet seekor babi hutan berukuran jumbo!
'Kak! Bertahanlah!' Sasuke menghampiri kakaknya yang udah megap-megap nggak karuan.
'Hah..hah..S-sasuke..."
.
.
"ngek!"
"Uwaaaa! Kakak jangan matekkk!" dengan sadis, Sasuke menendang babi hutan raksasa itu. Silahkan tanya kepada om Masashi mengapa Sasuke bisa sekuat itu. Dengan cepat, ia menggotong Itachi (baca:menyeret) ke rumah gubuk mereka.
.
Flashback OFF
.
.
"Blush!" tiba- tiba pipi Sasuke memerah setelah mengingat itu. Ia melirik kakaknya yang hanya diam dengan tampang datar sedatar papan tulis yang biasa author coret- coret.
"Nah, kamu sudah ingat kan Sasuke?" tiba- tiba Itachi angkat bicara. Ia memalingkan wajah dan menatap Sasuke, lalu bergantian pada Kabuto yang sedang menggaruk- garuk punggung pakai kaki.
"Iya, kakak!" Sasuke menjawabnya dengan sedikit malu. Masa seorang seganteng Sasuke dan Itachi memliki masa lalu yang nista dari author? Wah...ntar FG nya bubar tuh!
Dengan sangat tepat, Sasuke membidikan panah susano'o nya dan hap! Ekor uler Kabuto pun terpanah. Sedangkan itu, para penonton hanya bersorak melihatnya sambil berteriak 'GOLL!'. Ups. Salah naskah...
Tiba- tiba ekor Kabuto meleleh(?) tanpa sebab, menyebabkan ia terlepas dari panah Sasuke. Kabuto dengan cengiran liciknya merapalkan suatu jurus yang membuat sekitar mereka muncul duri- duri tajam. Sasuke mengaktifkan Amaterasu, Itachi mengaktifkan Izanami saudara- saudara!
"Bushh!" sungai Konohancol mengering diakibatkan menguap oleh api amaterasu. Kabuto pun terjebak. Tiba- tiba, Kabuto membuka mulutnya dan meneriakan sebuah kalimat 'AKU GAK PUNYA PULSAAAAA!' yang mengakibatkan kedua Uchiha itu sakit kuping, dan juga penonton yang budeg. Susano'o pun mulai menghilang, Sasuke dan Itachi panik. Kabuto membuat beberapa batu tajam muncul, akan menusuk Sasuke.
Dengan gaya bak seorang pahlawan pret, Itachi melindungi Sasuke dan ialah yang terkena tusukan batu tajam itu pastinya. Tubuh edo tensei Itachi mulai terkelupas, ia menatap Sasuke. Dengan tekanan yang sangat kuat, Sasuke membuat susano'o nya kembali muncul dan menghajar batu tajam itu. Salah salah, Itachi yang malah kehajar. Apaan ini?!
"Hah...hah...maaf Sasuke..." gumam Itachi yang masih nyungsep trus ngos-ngosan. "Aku...tak bisa melindungimu.."
"Jangan minta maaf!" bentak Sasuke dengan sadis. Itachi langsung mewek.
"HUWAAAA!Sasuke jahat!"
"Lho? Lho? Cup cup cup...jangan nangis yah...ntar eike beliin lolipop deh..." tiba- tiba Kabuto menggendong Itachi kayak bayi. Tentu saja Sasuke tersinggung.
"JANGAN SENTUH KAKAK GUEEEE!" chidori pun menyala-nyala di tangan Sasuke. Kabuto pun melepas gendongannya pada Itachi dan kabur. Itachi ngelus-ngelus bokongnya. Tak tega, Sasuke pun medekati Itachi dan membantunya untuk bangun. Dan, pertarungan gaje ini entah sampai kapan habisnya #plak
Tak kuat akan melihat Kabuto, Itachi menghipnotis Kabuto dengan sharingan dan ia pun tak sadarkan diri.
"Siapa nama anda?"
"Kabuto Yakushi..." jawab Kabuto yang masih gk sadar.
"Umur?"
"Gak tahu..."
"Apa hobi anda?"
"Hobi ya...kayak makan tikus goreng, ngupil, melototin readers dari belakang *hiyy*, berubah jadi uler sawah, bla bla bla..."
"Dan, mengapa kau membangkitkan kembali orang yang mati huh?"
"Habis...katanya kalau saya gak bangkitin orang- orang, ntar banyak hantu gentayangan dong..."
'Gue emang hantu gentayangan baka!' inner Itachi. "Trus kasih tahu jurus pelepas edo tensei ini!"
"Wah...gampang...tinggal bilang 'Mas Kabuto yang baik, kece, ganteng, dll, kami mohon untuk melepas ET ini...kalo boleh ntar aku cium kamu...' di depan aku..."
"Huweekkk!" tiba- tiba Sasuke muntah- muntah kronis. Itachi juga enek, tapi dia tahan.
"Dalam hitungan ke-3, anda...sadar!"
"1...2...3!" sorak penonton dan Sasuke juga. Kabuto bangun dan kalang kabut. Dengan terpaksa, Itachi dan Sasuke berlutut dihadapan Kabuto yang masih bingung.
"Mas Kabuto..(huweekk) yang baik, kece, ganteng, dll, kami mohon untuk melepas ET ini...kalo boleh(HUEEEKKKK!) ntar aku cium kamu..." dengan terpaksa, Uchiha bersaudara itu mengucapkan mantra nista itu. Yah...berkorban dikit lah.
Kabuto terharu. Pipinya merah mendengar kata 'ntar aku cium kamu' yang keluar dari mulut kedua Uchiha kece itu. "Wah...tak kusangka ya...hiks," Kabuto membuat semacam segel di tangannya. Dan...WUIS!
Angin berhembus sangat kencang, bahkan hampir menerbangkan Itachi. Tak lama kemudian, di kejauhan sana, zombie yang di chapter sebelumnya pun terbang ke langit. Begitu juga Kabuto. Ia terbang ke langit dengan sayapnya yang berwarna putih.
Sinar matahari kemudian masuk menerangi gua dimana Itachi dan Sasuke berada.
~All night, I wait for the sun to rise out the window
Because when morning comes, I can meet that person~
Lama kelamaan, Itachi juga mulai memudar dan akan segera naik ke langit. Dengan susah payah, Itachi berusaha menyentuh kening Sasuke.
"Sasuke...ijinkan aku memberimu...suatu kebenaran.."
Itachi mendekatkan kepalanya dengan menempelkan kening keduanya. "Tak masalah jika kau ingin menjadi apa, aku akan selalu...menyayangimu!"
~Thank you for holding my hand, thank you for looking into my eyes~
"Nii-san..." Sasuke meneteskan air matanya. Penonton, dan segenap susan'o pun meneteskan air mata mereka.
Itachi memeluk Sasuke dengan erat. Air mata Itachi pun mengenai kepala Sasuke. Tak lama kemudian, hantu Itachi itu terbang ke atas dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
~Thank you, my prince that I've dreamed of, for appearing before me~
"Terima kasih, Sasuke. Aku bahagia telah menjadi kakakmu..." dan Itachi pun lenyap seiring dengan munculnya sinar keemasan. Sasuke menatap langit dan air matanya pun menetes.
~All day, I wait for the moon to rise in the sky
Because when night comes, I can talk to you
Don't forget our promise, don't forget our secrets
Don't forget how my heart raced when you looked at me~
.
THE END!
Bonus:
Sasuke menatap langit jingga sore ini. Ia mulai mengenang semua kenangan nistanya bersama sang kakak, sampai Itachi pun menghilang dari hadapannya. Ia duduk di suatu batu karang yang besar, sambil mengambil gitar miliknya. Deburan ombak menemaninya. Ia mulai menyanyikan lagu kesukaan sang kakak.
Bamsaedorok changbakke haenimi tteugil gidaryeoyo
achimi omyeon geu saram mannal su isseunikkayo
gomawoyo nae son jabajwoseo gomawoyo nae nun barabwaseo
gomawoyo naega geurideon wangjanim ireoke nae ape natanajwoseo
Haru jongil haneure dallimi tteugil gidaryeo
hanbami omyeon dangsingwa iyagihal su isseunikkayo
itjimayo uriui yaksogeul itjimayo uriui bimildeureul
itjimayo naega dangsinui nunbiche eolmana gaseumi ttwieosseonneunji...
Sasuke menyanyikan lagu 'My Prince-Park Bo Young', lagu kesukaan Itachi saat masih bersamanya. Sasuke kemudian menatap langit, dan air matanya pun menetes. Tanpa ia sadari, di atas langit sana, seorang bersinar keemasan tersenyum padanya...