I LOVE SEOUL

Summary: Luhan seorang namja manis kelahiran China, yang diminta kedua orang tuanya untuk mencari dan membawa pulang Gege-nya yang nekat kabur ke Seoul, karena sudah terlalu muak dengan perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka. Berbekal sebuah alamat, nama dan segala fasilitas dari Appanya, Luhan berangkat ke Korea. Apa yang terjadi selanjutnya? Let's read ^^ BoysLove/ HunHan/ AllxLuhan/ Ending with Official Pair.

Rate: T+

Genre: Romance, Friendship, Humor berkisar 0,0001% (udah diitung pake kalkulator barusan), Brothership and SCHOOL LIFE.

Author: YeoSyeo

WARNING: Typos berterbangan, Feelnya ga dapet -_-, membosankan, tulisan yang bercetak miring itu Flashback ya, ini ide tiba-tiba nongol di otak Syeo. Jadi, daripada pusing-pusing mikirin sendiri, mending di share. Iya gak? Iya dong! -_-

. . . . . Happy Reading . . . . ^^

Chapter 1

Author POV

May 2013

"Gege.. Apa yang sedang Gege lakukan?"

"Ssttt. Diamlah Xiao Lu, Gege mau kabur. Jangan beritahu siapa-siapa ya! Hanya kamu yang tahu.."

"Kakabur? Kabur kemana? Kenapa gege mau kabur? Luhan mau ikut ge!"

"Maaf Luhan, gege hanya ingin pergi sementara. Gege hanya muak melihat Papa dan Mama yang selalu menjodohkan gege, dan meminta agar cepat mengurusi perusahaan Papa."

"Tatapi nanti gege tinggal dimana? Terus sekolah dimana? Terus Luhan bagaimana? Luhan sangat menyayangi gege. Gege jangan tinggalin hiks― Luhan" pecah sudah tangis yang sedari tadi ia tahan. Sesosok namja berumur kuranglebih 15 tahun, bertubuh ramping nan mungil memeluk erat Gegenya yang tingginya melampaui jauh dirinya. Sangat erat, seakan itu adalah detik terakhir ia dapat memeluknya.

"Sshhh. Gege nanti tinggal bersama teman Gege, di…" Sang kakak sedikit engan melanjutkan ucapannya itu.

"Di….?" Luhan Sang adik mendongakkan kepalanya dan membeo ucapan Gege-nya.

"Di Seoul." Sebuah tarikan napas panjang berserta dengan hembusannya mengawali sebuah kata yang dapat membuat semua orang terkejut, SEOUL?

"APA?!"

July 2013 15:00PM

"Ahh~ aku rindu kota Seoul.." Luhan merentangkan kedua tangannya lalu menghirup udara kota Seoul. 'Gege, aku merindukanmu' batin Luhan.

"Tuan Mu―"

"Aishh Jinjayoo.. Panggil aku Luhan saja, Xiumin-ge!" Luhan memberikan Deathglare tertajam yang aku bisa pada sesosok manusia yang berdiri tepat di belakang kanannya. Tapi sepertinya tidak mempan -_-

"Arra! Arraseo! Luhannieee." Luhan terseyum menang saat Xiumin-ge menuruti kemauannya. Hihihi

"Itu lebih baik, Kajja! Aku mau langsung sampai ke apartement, aku lelah." Luhan mengeluh pada sosok BodyGruad yang berubah profesi menjadi Gege-nya itu. Bicara soal Gege, sepertinya dia jadi tambah merindukan-NYA.

"Terima ini. Kalau kamu merindukan Gege, kamu bisa datang ke alamat ini. Ini rumah teman Gege. Kamu tenang saja, teman Gege itu sangat kaya dan baik. Oh iya, jangan beritahu Papa dan Mama soal alamat ini, gege tidak mau bertemu dengan mereka, sampai mereka benar-benar menjadi waras dan tidak seenak jidatnya menjodohkan Gege. Luhan mengerti?"

"Hao, Gege! Wo Zhidao.(Baik, Ge! Aku mengerti!)" Luhan mengangguk mantap, kemudian memeluk sosok Gegenya sekali lagi sebelum dia benar-benar pergi dari Seoul.

"Luhan? Satu, dua, tiga? Luhaannniiee~~" Xiumin menlambai-lambaikan tangannya di depan wajah Luhan, tapi sepertinya dia sedang melamun.

"LUHANNN!" Luhan tersentak. Ternyata suara Xiumin itu cetar membahana lho kawan-kawan.

"Aish! Kenapa sih gege teriak-teriak? Nanti kalau aku budek gimana? Atau jangan-jangan nanti aku congek lagi?" Luhan terlihat protes karena teriakan Xiumin, siapa suruh dia melamun? Ck! 'KAU BERLEBIHAN!' batin Xiumin menjerit.

"Aku mau ke toilet dulu, kau tunggu sini, ne?" Luhan mengangguk mengerti. Dia duduk dengan manis di kursi yang ada di bandara.

2 menit berlalu

"Mau beli Bubble Tea, Agasshi?"

"Eh?" Luhan menengok ke arah sampingnya, dan menemukan sesosok Yeoja berseragam yang menawarkannya Bubble Tea. Eh tunggu. Bubble Tea? Rasanya familiar. Tadi apa? BUBBLE TEA?

"KYAAA! AKU BELI SATU, eh tidak dua saja. Taro Bubble Tea, ne?" Luhan memekik kegirangan, oh ayolah dia itu penggemar berat Bubble Tea. Seberapa berat eoh? 1kg? atau 1ton? *abaikan -_-

"Jadinya empat ribu won, Agashi."

"MWO? Agashi? Nan NAMJA eoh." Luhan mem-poutkan bibirnya, Kesal. Tentu saja, salah dia sendiri kok jadi namja imut-imut gitu ? *plak

"Aigoo.. Jeongmal joesonghabnida" ucap yeoja tadi sambil membungkuk- bungkukan badannya 90 derajat. ini Syeo sendiri lho yang ngukur pake busur :D *bangga*

"Huhh~ sudahlah, kau bukan orang yang pertama yang mengatakan aku yeoja kok." Luhan berucap, sedikit menghibur yeoja di depannya. Kalo ngga *bahasa apaan nih?*, ntar dia malah ngerasa bersalah. Baik banget kan? Ciiyyeee. Oke author keluar jalur kayaknya -_-

"Ah? Jeongmal? Kalau begitu, Gamsahamnida sudah membeli Bubble Tea kami. Selamat melanjutkan perjalanan anda."

"Ne." Luhan sedikit membungkukan badannya juga. Tanda sopan. Tapi sedetik kemudian…..

"KYYAAA! HARI PERTAMA KEMBALI KE SEOUL DAN AKU MENDAPATKANMU BUBBLE TEAAAAAA" oke Luhan seperti orang gila sekarang. Kita tinggalkan dia dan kita intip(?) apa yang sedang Xiumin lakukan di toilet. Author rasa dia Cuma bukan hanya buang air kecil, atau mungkin air besar? Tapi kok lama banget? -_-

Xiumin POV

"So baby don't go ~ Oooh" terlihat seorang lelaki imut yang sedang menyanyikan sebait lagu di depan cermin sambil membasuh wajah Bakpaonya-_- 'Aish! Aku tergila-gila pada lagu ini. Lagunya easy listening banget. (Syeo: emang ada yang nanya ya?, Xiumin: ENGGAK!, Syeo: Sadis amat-_-) Aish.. Mending cepet-cepet ke Luhan, ntar kalau dia di culik gimana?' batin Xiumin heboh. Oke, author rasa lu berlebihan.

BRUUGHH

"Aww! Appo ya!" haishh! Siapa pula yang aku tabrak? Eh tidak-tidak. Dia yang menabrakku. Aish! Pantatku sakittt

"Ah~ Mianheyo, aku tidak sengaja. Jeongmal mianhe. Biar aku bantu" aku melihat sebuah tangan telah terulur di depanku. Tiba-tiba sebuah ide jail melintas di otakku. Khekhekhe ~~ ku sambut uluran tangannya….

GREEBB

Ku tarik tangan itu menuju gravitasi hihihi *tertawa evil* tapi….

BRUGHH

OMONA! Di―dia berani skali?! Dia malah menindihku. Aish! Kenapa aku ikutan jatuh lagi? Eh tadi aku bilang apa? Menindih? Ah~ menindih itu bukannya yang biasa buat air kalo ud mateng? (Author: WOY XIumin! Lu geger otak? -_- ITU MENDIDIH! BUKAN MENINDIH! SONO AMA COUPLE LU AJA TINDIH-TINDIHAN. #CAPSLOCK JEBOL T.T)

"Aish kau kenapa malah menindihku eoh? Tulangku sakit semua." Aku mencoba berdiri dengan sisa-sisa tenaga yang ada. *PoorXiumin-_-*

"Salahmu sendiri, kenapa malah menarikku kebawah? Harusnya kau bersyukur aku sudah mau membantumu berdiri tadi."

"YAK! Itu kan gegara kamu yang menabrak―eh?" Aku berhenti mengoceh(?) saat aku mendongakan kepalaku menghadap orang berdosa yang membuat pantatku mencium lantai dua kali dalam lima menit ini.

"Hmmmfff―" aku menahan tawaku, mengigit bibir bawahku. Astaga! Ku kulum bibirku sekarang. OMO! Aku benar-benar ingin tertawa seKENCANG-KENCANGnya jika tak menngingat disini banyak orang -_-. 'BUAHAHAHA MUKANYA MIRIP SPONGEBOB wkwkwkw' tawa nistaku mengeruak dalam benakku yang terdalam.

"Apa yang kau tertawakan 'bocah bakpao'?" Orang itu mendelik kesal padaku. Oh ayolah, wajahnya makin kotak saja.. Hahaha

"Aku menertawakan mukamu, Babbo! Dasar 'Bocah Kotak Sereal(?)'" ujarku santai. Hey! Aku tidak peduli, dia sendiri juga mengataiku.

"Kau―" orang itu mengepalkan tangannya kuat. Dia menggeram. Aigo! Kurasa aku dalam bahaya! Lebih baik pergi saja ah~

"Aku pergi dulu, Paiiii~~" potongku cepat sebelum dia bertransformasi menjadi monster ganas -_-

Syeo POV

Xiumin berlari kencang dari arah kamar mandi menuju arah jam 3. Arah tempat dimana dia meninggalkan Luhan sendiri. Ani. Meninggalkan Luhan berserta seluruh barangnya dan barang Luhan.

XI LUHAN

Anak dari pengusaha kaya di China yang memiliki beratus-ratus cabang di seluruh dunia. Mempunyai seorang Gege yang nekat pergi ke Seoul karena muak dengan orang tuanya yang selalu menjodohkannya. Luhan, sering di panggil Lulu oleh teman-temannya di China. Seorang anak laki-laki yang berperawakan cantik dan imut serta tampan disaat yang bersamaan. DIa bisa berbahasa China dan Korea. Karena Xiumin sering mengajari dia bahasa Korea. Dia laki-laki yang mandiri, dan berani. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia menyusul gege-nya sampai ke Seoul. Tidak sendirian sih dia bersama Xiumin-ge nya.

KIM MIN SEOK

Laki-laki imut yang mempunyai pipi kelewat cubby. Sering dipanggil Xiumin, warga asli Korea yang tinggal di China. Kemudian, sekarang berada di Korea lagi. Papa dan Mamanya tinggal di China karena perusahan di Korea mereka bangkrut, tapi masih ada beberapa saudaranya yang berada di Korea. Dia Xiumin merupakan salah satu sahabat terbaik Luhan. Berprofesi sebagai BodyGruadnya Luhan untuk memenuhi kehidupan ekonomi keluarganya. Xiumin memutuskan untuk ikut bersama Luhan ke Korea, selain karena khawatir dengan Luhan, dia juga ditawari dengan penambahan gaji 3x lipat dari sebelumnya. Menguntungkan bukan? Tapi walaupun tanpa kenaikan gaji, dia juga akan tetap menemani Luhan. Dia sangat menyayangi Luhan. SANGAT MENYAYANGINYA.

Xiumin berhenti dari aksi berlarinya setelah menemukan target yang dicarinya ―Luhan―. Terlihat dari depan bahwa Luhan sedang duduk memejamkan mata dan mendengarkan lagu dari I-Pod nya sambil sesekali menyeruput Taro Bubble Tea yang bertengger manis diantara jari-jari lentik tangan kanannya.

Xiumin berdiri tepat dihadapan Luhan saat ini. Dia mencondongkan wajahnya ke depan wajah Luhan. Memperhatikan intens setiap lekuk dari pahatan Tuhan yang berada dihadapannya ini. Kulitnya yang begitu lembut dan bersih, surai madu lembutnya, membayangkan matanya yang bulat lucu, hidung bangirnya, bibir merah kissablenya. Segala sikap dan . MANIS. Hanya satu kata yang melintas dipikiran Xiumin. Dia dapat merasakan hembusan napas hangat dari Luhan yang menyampu lembut wajahnya saat ini.

Jantungnya berdebar-debar. Darahnya mendesir saat merasakan napas lembut Luhan. Dia tidak bodoh! Dia cukup tahu bahwa ia memang menyimpan rasa pada seorang Xi Luhan. Rasa yang lebih dari sekedar seorang sahabat pada sahabatnya. Rasa yang ingin selalu menjaganya. Rasa yang tidak ingin dia tersakiti seujung kukupun. Rasa aneh yang menjalar ke tubuhnya setiap dia berdekatan dengan seorang Luhan. Dia. . JATUH CINTA. Ya dia tahu itu. Hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Tangan kanan Luhan bergerak keatas. Xiumin yang menyadari itu langsung meneegapkan badannya. Yap! Dugaannya benar. Luhan mau menyeruput kembali Bubble Tea-nya. Kalau Xiumin tidak cepat, pasti badannya akan berbenturan dengan tangan Luhan, terus Luhan bakal buka matanya, terus Luhan bakal syok lihat Xiumin di depannya, terus nanti dia bakal tanya-tanya kenapa Xiumin bisa deket banget sama wajahnya, ngapain coba? Terus, terus, terus, terus -_-

"Hey! Luhan!" Xiumin sedang menetralisir detak jantungnya, kemudian menepuk pelan bahu Luhan agar dia segera sadar.

"Eh? Xiumin-ge? Sudah lama?" Luhan mencabut earphone sebelah kirinya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau, yang entah kenapa justru membuat dia terlihat KYEOPTA.

"A―ah tidak. Baru saja." Xiumin menggaruk tengkuknya yang Luhan yakin tidak gatal sama sekali. 'Xiumin kenapa?' kata Luhan dalam hati. Ya, Luhan sadar kalau sikap Xiumin ―sedikit― agak aneh.

"Kajja, kita ke apartement. Aku lelah~"

"Ah, arra! Aku akan cari taxi dlu, ne? kau tunggu disini." Orang yang bersangkutan hanya mengangguk-ngangguk malas, dan mencolok(?) kembali earphoneya. Ya dia saat ini SANGAT LELAH.

` ..Sesampainya di apartement.. '

'Benarkah ini Apartement pesanan Papa? Mewah sekali. Ckck!' batin Luhan kagum akan kekayaan Papanya sendiri.

"Chaa! Kau ingin tidur dulu, atau membereskan barangmu dulu, Lu?" Xiumin memulai percakapan.

"Aku mau mandi saja" Xiumin cengo. Kenapa? Karena Luhann tidak memilih kedua hal yang Xiumin tawarkan padanya. Khekhekhe~

"Arraseo. Kalau begitu kamarku tepat disebelah kanan kamarmu, aku mau membereskan barangku dulu. Setelah itu aku akan kembali kesini. Oke?" Xiumin begitu cocok disebut sebagai Jiejie(noona)nya Luhan. Bahkan dia suka bangun pagi, mencuci, menyetrika, bersih-bersih, memasak, dll yang seperti tugas seorang Mama di rumah. Ya sebenarnya Luhan juga bisa memasak sih.

"Nde." Jawab Luhan singkat, padat, komunikatif, serta tidak jelas-_- oh ayolah, dia hanya ingin cepat-cepat mandi dan bergelut manja di kamar barunya ini. Xiumin yang mengerti akan hal itu langsung melangkah keluar, dia memutar kenop pintu. BLAMM tertutup sudah. 'YESSSS!' Luhan mengepalkan tangannyau keatas dan berseru ria. Akhirnya kamar ini sepenuhnya milikknyaaa~~. Dia berlari riang ke arah ranjangnya. Selangkah lagiii…. Oh mari kita rasakan empuknya dirimu ranjangkuu… tapi

CEKLEKK

"Oh iya, Luhaan…" sebuah bakpao(?) menyembul dari balik pintu O.O

"EH?!" Xiumin dan Luhan sama-sama kaget. "i―itu.. Eumm.. An―ani, lanjutkan saja hehehe.."

CEKLEK BLAMM

Mari kita perhatikan posisi Luhan sekarang. Wkwkwkw seperti orang mau berenang saja ._. sudah siap-siap loncat dengan kedua tangan terangkat keatas, mulut yang nyengir lebar, serta jangan lupakan posisi kaki tertekuk siap meloncat ke kasur -_-

"KYAAA XIUMIN-GEEE.. Aish, gaya apaan pula ini? Lebih baik aku mandi saja."

~~~~ Tetetetettettttt setengah jam kemudian *Syeo niup terompet sambil bawa banner 'A half hour later ._.'*~~~

Xiumin yang sudah mandi dan membereskan beberapa barangnya, memutuskan untuk menjenguk Luhan di kamar barunya. Jangan lupa dia juga akan memberitahu tentang sekolah barunya.

TOK TOK TOK

"Luhannieee~ Gege masuk ne?" Xiumin dengan sopannya meminta izin. Memang harusnya begitu kan? Anak baik~ ( '-')/(._. )

"Masuk saja, ge. Tidak dikunci kok." Makhluk manis di seberang pintu bernomor 88 itu menyahuti panggilan gegenya.

"Kau sedang apa, Lu?" tanya Xiumin basa-basi.

"Merapikan barang-barangku lah, ge. Kau ini bagaimana sih?" ucap Luhan sambil mengerucutkan bibir pinknya. How cute eoh?

"Oh iya, kapan kau mau masuk sekolah?" Xiumin mengemukakan topik baru yang lebih bermutu.

"Lusa saja, ge. Besok aku masih harus mempersiapkan diriku, ngomong-ngomong aku bersekolah dimana? Bagus tidak sekolahnya? Gege ikut sekolah disitu tidak?" Tanya Luhan bertubi-tubi.

"aku jawab dari yang mana dulu, Xi Luhan?" balas Xiumin yang pusing tujuh kali tujuh puluh kali tujuh keliling #busehhh

"Nama sekolahku?"

"EXO Senior High School. Selanjutnya?"

"Kelas?"

"1-B"

"Bagaimana dengan gege?"

"2-B" Luhan ngangguk-ngangguk ala boneka hoka-hoka-bento -_-

"Sekolahnya bagaimana?"

"Sekolah terbaik ke-3 di Seoul. Ku rasa kau bisa membayangkannya."

"Jinjjayo? DAEBAK! Aku tidak sabar menunggu lusa." Luhan memekik tertahan.

"Semoga kita cepat menemukan'nya' ya.." perkataan Xiumin langsung di-Amin-kan oleh Luhan.

"Ini sudah agak malam. Sebaiknya kita istirahat dulu. Besok kita baru mengurus yang lain. Kalau kau lapar, ke kamar gege saja. Tadi gege juga sudah memasak beberapa makanan."

"Hao, gege! Xiexie nin. Wan An~ (Arraseo, hyung! Gomawo. Jaljayo~/ Baiklah, kak! Terima kasih. Selamat malam~)" *Lama-lama Syeo jadi tukang translate aja deh *plak

TBC or END?

FF EXO pertama Syeo telah meluncur(?)

Games Kepo:

Ada yang tahu? SIapa gege-nya Luhan?

Apa lagu yang lagi Syeo suka banget dari EXO?

Siapa member EXO yang paling bisa bikin Syeo ngakak kalau ngeliat mukanya doang?

Couple mana yang paling Syeo suka?

Kenapa Syeo sering geregetan ama Xiumin?

Yang bisa jawab lima-limanya, Syeo bikinin pairing yang kalian pilih untuk date-an duluan di chapter-chapter mendatang #plak :3

Akhir kata, Syeo minta REVIEW ne? Jebaaaalll #BbuingBbuing

Jangan ketinggalan juga KRITIK dan SARAN kalian.

Buat SILENT READER(s), GAMSAHAMNIDA buat yang udah nyempetin baca.

Buat para REVIEWER(s) (mudah2an ada T.T) JEONGMAL GAMSAHAMNIDA ya.. Kalian adalah hidup Syeo di dunia per-fanfiction ini.

TUHAN MEMBERKATI

SEE YA ON NEXT CHAPTER CHINGUDEUL ^^

Salam hangat, YeoSyeo-Rin : )

GOMAWO-YO ~!