Title : Little Things

Author : baby kyungie

Rate : T

Cast :

- Kim Jong In (Kai or Jongin)

- Do Kyungsoo (Kyungsoo)

- Others

Pairing : KaiSoo (main) slight others

Warning : aneh – fluff and romance gagal – alur cepat – typo – etc.

Summary : Angel. Maafkan aku, aku akan memberikanmu sebuah alasan dan ingatlah semua moment indah yang telah kita lalui berdua. aku mencintaimu, dengan segala hal kecil yang ada pada dirimu *bad summary*

.

Inti dari fanfic ini terinspirasi dari salah satu lagu One Direction dengan judul yang sama -Little Things- dan dipadukan dengan beberapa lagu lain nya. This Is NOT an SONGFICT!

.

.

HAPPY READING! -3-

.

.

.

I am secretly looking at you again

for how many times now

I think I've fallen in love

I've fallen in love

.

-Little Things-

.

"–soo?"

"EH?!" Kyungsoo mengelus tengkuknya canggung sambil sesekali menatap namja manis dihadapannya yang kini tengah menggelengkan kepalanya.

"ada apa denganmu, Kyungsoo?" Tanya namja ber-dimple yang kita ketahui bernama Zhang Yixing, namun kerap disapa Lay. Yixing adalah sepupu jauh Kyungsoo dari cina. Kyungsoo mengerjabkan mata bulatnya.

"a-apa maksud gege?" Kyungsoo sedikit gugup karena Yixing memanggil nya dengan nama asli Kyungsoo, bukan Kyungie –nama panggilan kesayangan dari Yixing untuk Kyungsoo-. Jika Yixing memanggil nya dengan nama asli, itu tanda nya Yixing sedikit kesal dengan Kyungsoo.

"Ini sudah yang ketiga kalinya gege mendapatimu sedang melamun. Sejak pulang dari taman tadi malam, gege sudah mendapatimu melamun dua kali. Ada apa, Kyungsoo?"

Kyungsoo sedikit terbelalak kaget mendengar fakta bahwa ia menjadi sering melamun sejak pulang dari taman bersama Jongin. Menurut kalian tiga kali itu tidak sering? Tiga kali melamun bagi Kyungsoo itu sudah cukup sering mengingat selama ini Kyungsoo tidak pernah melamun. Mungkin pernah, hanya saja tidak pernah ada yang melihat nya melamun. Kyungsoo sendiri tidak tahu kenapa dirinya menjadi seperti itu. Sejujurnya Kyungsoo bukan melamun. Ia hanya mengingat kejadian disaat teman –yang merangkap sebagai tetangga barunya- yang bernama Jongin mencium tangannya kemarin.

BLUSH~

Tiba-tiba saja Kyungsoo merasa kedua pipinya memanas. Astaga, hanya dengan mengingat nya saja Kyungsoo langsung merona manis!

"–SOO!"

"APA?!"

Yixing menghela nafas nya, mencoba untuk bersabar. Lagi, Kyungsoo melamun dan kali ini dengan tiba-tiba. Dan mungkin karena Kyungsoo kaget mendengar teriakan Yixing, akhirnya Kyungsoo juga ikut berteriak -_- Namun, ada yang membuat Yixing penasaran. Kyungsoo melamun, tapi... Kyungsoo juga merona disaat yang bersamaan. Yixing memberikan segelas air putih kepada Kyungsoo yang saat ini hanya menatap Yixing dengan tatapan polos nya yang khas seperti anak kecil, dan Yixing yang dasar nya memang sangat penyayang serta ke-ibu-an pun luluh dengan tatapan itu. Kyungsoo mengambil gelas itu.

"xiexie gege.." Kyungsoo meminum air tersebut, Yixing hanya mengangguk dan mendaratkan bokong nya untuk duduk di sebelah Kyungsoo.

"Kyungie, gege ingin bertanya sesuatu denganmu. Apa kamu.. sedang menyukai seseorang?"

Dan pertanyaan simple yang dikeluarkan dari bibir seorang Zhang Yixing barusan sukses membuat seorang Do Kyungsoo yang sedang minum tersedak hebat. Kyungsoo batuk-batuk dengan wajah yang memerah, belum lagi Kyungsoo menyemburkan air di dalam mulutnya =="

"K-Kyungie are you okay?!" Yixing yang panik mengambil gelas di tangan Kyungsoo, meletakkan gelas itu di meja dan kemudian mengambil inisiatif untuk menepuk dan mengelus punggung Kyungsoo lembut. Kyungsoo yang sudah mendingan pun mengangguk dan mengatur nafasnya.

"yeah, i'm okay, gege.." Kyungsoo menghembuskan nafas panjang, kemudian melanjutkan perkataannya, "kenapa gege bertanya seperti itu?".

"apa salah jika gege bertanya mengingat tingkahmu yang aneh dengan pipi yang merona. Kamu tahu Kyungie, walaupun gejala (?) ini baru kamu alami mulai tadi malam, tapi gege yakin kalau kamu sedang menyukai atau baru tertarik kepada seseorang." Jawab Yixing enteng, namun sedikit panjang lebar.

"g-gege, apa yang gege bicarakan? Gege tahu kan kalau kita baru saja pindah ke sini satu hari yang lalu, tentu saja aku belum mengenal siapapun di sini. A-ahahaha."

Kyungsoo berusaha tertawa untuk menutupi kecanggungannya, namun gagal. Yang terdengar jadi nya suara tawa Kyungsoo yang sangat canggung. Ntahlah Kyungsoo harus merutuki dirinya yang sangat bodoh dan selalu gagal berakting dalam hal kebohongan, atau Yixing yang terlalu peka dengan keadaan. Oh, tentu saja Kyungsoo harus menyalahkan dirinya yang gagal berakting. Orang yang tidak terlalu peka pun akan tahu bahwa Kyungsoo tertawa dengan canggung.

"Kyungie... jangan berbohong. Kamu tahu kan, gege akan senang jika kamu mau terbuka dengan gege. Apa gege pernah menyembunyikan sesuatu yang gege rasakan darimu?" Yixing menatap Kyungsoo intens. Kyungsoo mendengus sebal. Ia selalu kalah dari Yixing jika menyangkut hal seperti ini.

"baiklah.. aku memang.. uhm, memang..." Kyungsoo menggaruk tengkuk nya canggung, wajahnya mulai dihiasi rona tipis. "memang...?" Yixing mengulang kata terakhir yang diucapkan Kyungsoo. "a-aku memang sedang menyukai.. seseorang." Kyungsoo menutup wajahnya yang sudah memerah sempurna.

"see? Benarkan kata gege..," Yixing terkekeh, kemudian membelai rambut Kyungsoo dengan lembut sebelum melanjutkan perkataannya, "siapa orang yang telah membuatmu tertarik, hm?". Kyungsoo memejamkan matanya dan tersenyum tipis, menikmati belaian tangan Yixing di rambutnya seraya membayangkan wajah tampan milik Jongin.

"dia itu seorang namja, dan.. dia adalah tetangga baru kita, ge."

"tetangga baru? Bisa kamu jelaskan bagaimana ciri-cirinya, and.. who is he, Kyungie?" Tanya Yixing yang diangguki oleh Kyungsoo. Kyungsoo memiringkan kepalanya sedikit, kemudian menatap langit-langit rumahnya mencoba mengingat-ingat wajah tampan seorang Kim Jong In dengan jari telunjuk yang ia tempelkan –sedikit ditenggelamkan (?)- di pipi chubby miliknya.

"He is Jongin, Kim Jong In. But a lot of his friends call him Kai. He is tall, he is handsome, he has a tan skin and it makes him look so fabulous and cool.." Kyungsoo tersenyum.

"and for me, he is the perfect human I've ever met."

.

.

oh?

.

.

Jadi Kyungsoo menyukai tetangga baru mereka yang bernama Jongin?

.

-Little Things-

.

"Jadi orang tua hyung sedang pergi keluar negri karena ada urusan mendadak untuk beberapa bulan?" Jongin bertanya kepada Kyungsoo, Kyungsoo hanya mengangguk.

Kini, keduanya –Jongin dan Kyungsoo- sedang berada di taman kemarin. Baik Jongin maupun Kyungsoo bersumpah mereka tidak merencanakan untuk pergi ke taman kemarin dan bertemu disana. Sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan bagi mereka berdua karena bisa bertemu lagi di taman itu. Sekedar informasi, Kyungsoo membawa tas ransel yang berukuran tidak terlalu besar –kecil- yang berisi karpet tipis dan kecil untuk berpiknik. Ntah apa yang difikirkan Kyungsoo sehingga ia mau membawa karpet kecil itu. Sekarang, Jongin dan Kyungsoo duduk di bawah sebuah pohon yang tidak terlalu besar beralaskan karpet kecil yang Kyungsoo bawa.

"kalau begitu, hyung tinggal sendirian di rumah?" Jongin kembali bertanya.

"tidak," Kyungsoo menjilat ice cream vanilla yang ia pegang di tangan kanannya, "aku tinggal bersama gege ku, Jongin. Gege ku yang berkewarganegaraan Cina itu ikut keluargaku pindah ke Seoul dan kuliah disini. Tapi kamu tahu, aku seperti tinggal sendiri karena gege bilang dia akan sangat sibuk dengan kuliahnya dan akan pulang larut malam." Kyungsoo menghela nafasnya –kecewa.

Jongin hanya mengangguk tanda paham dan segera menghabiskan ice cream coklat miliknya, begitu pula dengan Kyungsoo yang menikmati ice cream vanilla nya dengan diam, namun sesekali mencuri pandangan ke arah Jongin. Keheningan pun menyelimuti mereka. Jongin menyandarkan punggung nya ke pohon itu, kemudian menutup kedua bola matanya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Kyungsoo yang menyadari itu secara perlahan menoleh dan ntahlah untuk yang keberapa kalinya, lagi, Kyungsoo menatapi wajah tampan milik Jongin.

'Kyungsoo, lagi-lagi kau melihat wajah tampan miliknya, tidak terhitung untuk berapa kali sekarang,'

Angin sore berhembus dengan pelan dan menerpa lembut poni milik Jongin sehingga poni itu terjatuh dan menutupi kedua mata milik Jongin yang masih terpejam. Kyungsoo tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya dan dengan keberanian yang Kyungsoo sendiri tidak tahu datang dari mana, Kyungsoo menyingkirkan beberapa helai poni Jongin yang jatuh menutupi kedua mata Jongin. Setelah itu, Kyungsoo mengelus-elus pipi Jongin dengan lembut menggunakan tangan mungil miliknya. Seolah terperangkap, mata Kyungsoo tidak bisa terlepas dari wajah Jongin. Bahkan Kyungsoo sendiri tidak sadar kalau posisi duduknya kini bisa dibilang terlampau dekat dengan Jongin.

'Do Kyungsoo, sepertinya kau sudah jatuh cinta,' Kyungsoo tersenyum manis mengingat apa yang baru saja ia fikirkan, 'ya, Do Kyungsoo sudah jatuh cinta kepada Kim Jong In.'

GREP!

Kyungsoo yang baru setengah tersadar dari fikirannya mengerjab-ngerjabkan mata bulatnya lucu saat dirasa tangannya yang sedang mengelus pipi Jongin digenggam oleh seseorang. Kyungsoo membelalakan kedua mata bulatnya dan sekarang ia baru tersadar seutuhnya.

Jongin dengan perlahan mulai membuka kedua matanya yang semula tertutup dan langsung disambut dengan mata Kyungsoo yang kini masih saja terbelalak. Jongin terkekeh, kemudian menarik pinggang Kyungsoo dan mendekapnya, sedangkan tangan kiri Jongin yang kini masih menggenggam tangan Kyungsoo di pipinya perlahan ia arahkan menuju bibir sexy milik seorang Kim Jongin. Jongin mencium tangan Kyungsoo lembut dengan tangan yang masih setia mendekap Kyungsoo serta mata mereka yang terus bertatapan. Jongin mengecup punggung tangan Kyungsoo, kemudian menautkan jari-jemari mereka.

"ada apa?" Tanya Jongin.

"huh?" dan Kyungsoo hanya merespon nya seperti itu, otak nya masih terlalu bingung dan sedang berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"ada apa? Kenapa menatapiku seperti itu?" Jongin memperjelas pertanyaannya.

"t-tidak. Aku hanya, hanya.." Kyungsoo gelagapan, bingung harus menjawab apa.

"hanya apa? Hanya terpesona oleh ketampananku, hm?" Tanya Jongin dengan bangga dan penuh percaya diri, sedangkan Kyungsoo hanya merona dan menjadi salah tingkah sambil memasang wajah andalannya..

O.O

"YAH!" Kyungsoo menjerit –tidak terlalu kuat- kesal seperti seorang wanita, sedangkan Jongin hanya tertawa ringan. Kyungsoo mendengus.

"you're too confident, Mr. Kim."

"of course i am. I'm confident because i said the truth, Mrs. Kim."

Jongin tersenyum, Kyungsoo mendelik kearahnya.

"siapa yang kamu panggil 'Mrs. Kim', Jongin?"

"menurutmu siapa, hyung?"

Kyungsoo hanya menggembungkan pipinya karena kesal dengan jawaban singkat yang diberikan oleh Jongin. Jongin mencondongkan tubuhnya ke arah Kyungsoo dan menarik badan Kyungsoo yang masih berada didekapannya untuk semakin dekat kearahnya. Jongin mencium Kyungsoo. Hey, jangan salah paham. Jongin hanya mencium pipi Kyungsoo, hanya di pipi, bukan di tempat lain apalagi di bibir.

BLUSH~

Kyungsoo yang pipinya masih dicium oleh Jongin hanya bisa ber-blushing ria dan memilih hanya diam membiarkan Jongin yang masih menciumnya. Beberapa detik kemudian, Jongin menggesekkan batang hidung nya di pipi Kyungsoo yang baru saja ia cium, kemudian berbisik.

"hyung, apa kamu marah?" Kyungsoo menggeleng pelan.

"benarkah?" Jongin bertanya memastikan.

"i-iya."

"baguslah. Baik, tidak perlu gugup seperti itu hyung. Aku tahu hyung tadi mengamati wajahku, tapi tetap saja aku tidak tahu alasan hyung melakukannya. Maaf, tadi aku hanya bercanda. Mau memaafkanku, hyung?" Jongin berkata dengan nada yang lembut.

"aku tidak marah, Jongin. Sungguh. Tapi karena kamu meminta maaf walau aku tidak tahu kenapa kamu meminta maaf, aku memaafkanmu." Kyungsoo tersenyum sambil mengalihkan pandangannya kearah Jongin sehingga kedua hidung mereka bertemu. Sebenarnya bukan hidung yang bertemu, melainkan kedua bibir mereka, tapi sayangnya Kyungsoo sedikit memundurkan kepalanya. Oh, wajah Kyungsoo ternyata masih memerah~

"okay. Sekarang, makan ice cream-mu, hyung. Apa hyung tidak menyadarinya, ice cream-mu sudah mulai meleleh dan mengotori tanganmu serta pakaianku, hyung."

Kyungsoo memundurkan kepalanya dan segera melihat ice cream-nya. Ya ampun! Karena terlalu terhanyut dengan Jongin, Kyungsoo melupakan ice cream vanilla nya!

"OMO! M-mianhaeyo Jongin!"

Bukannya menghabiskan ice cream itu, Kyungsoo malah membuang nya –melempar ice cream itu ketempat sampah- dan berusaha membersihkan baju serta celana Jongin yang ternodai ice cream Kyungsoo. Sayangnya, bukan semakin bersih, melainkan semakin kotor karena Kyungsoo membersihkan nya menggunakan tangan kanan nya yang kotor. Kyungsoo semakin panik, dan wajah panik Kyungsoo yang sangat lucu dan menggemaskan di wajah Jongin membuatnya tertawa dan menahan diri untuk tidak mencubit pipi Kyungsoo. Jongin menangkup wajah Kyungsoo.

"hey, calm down," Jongin memberi kode kepada Kyungsoo agar tenang dengan mengatur nafasnya dengan terlebih dahulu, "kenapa panik sekali, eoh? Jangan panik seperti itu, hyung. Hyung tidak tahu kan wajah hyung terlihat seperti anak-anak yang ketahuan pergi dari rumah nya tanpa izin dari orang tua mereka? Oh, tidak. Bahkan wajah hyung lebih lucu dan lebih manis dari mereka."

"j-jangan bercanda dan berhenti menggodaku, Jongin! Uh! /"

"apa aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda sekarang? Aku serius hyung, dan aku tidak sedang menggodamu," Jongin berdiri, kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Kyungsoo berdiri, "sekarang ayo pulang, ini sudah hampir malam. Aku tidak mau hyung sakit karena terlalu lama berada di luar. Dan tentang pakaian ini jangan khawatir, aku bisa membersihkannya dengan mencuci baju ini di rumah."

Kyungsoo hanya menurut dan menyambut uluran tangan Jongin, kemudian mereka berdua pulang bersama menuju rumah mereka masing-masing yang saling bersebelahan.

.

-Little Things-

.

"Jongin?"

Victoria memanggil Jongin yang baru saja masuk ke rumah dan menatap nya dengan penuh selidik.

"ada apa, noona? Dan tolong hentikan tatapanmu yang seperti itu."

Victoria semakin menatap Jongin dengan intens dan hal itu membuat Jongin risih.

"noona sebenar nya ada ap–"

"apa yang terjadi denganmu, Jongin? Dimana bajumu dan noda putih apa yang ada di celanamu itu?!"

"oh.. bajuku terkena noda ice cream milik Kyungsoo hyung, dan noda putih ini adalah ice cream vanilla, noona. Jangan berfikiran yang aneh-aneh dulu." Victoria mengangguk canggung.

"lalu?" Tanya Amber yang tiba-tiba datang.

"sekarang bajuku sedang dibawa oleh Kyungsoo hyung karena dia bilang ia ingin mencucikannya untukku. Aku sudah menolaknya dengan halus, tapi Kyungsoo hyung terus saja memaksaku. Bahkan ia juga berkata agar aku melepaskan celanaku-"

"APA?!" Tanya Victoria dan Amber dengan berteriak secara bersamaan.

"hey! Dia berkata seperti itu karena ingin mencucikan celanaku juga! Sudah kubilang jangan berfikiran yang aneh-aneh dulu."

Jongin sedikit kesal karena kedua noona nya ini suka berfikiran yang aneh-aneh sebelum mendengar penjelasan lengkapnya, sedangkan Amber maupun Victoria hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk mereka.

"oh by the way, noona tahu, tadi saat aku dan Kyungsoo hyung di taman, aku mencium pipi Kyungsoo hyung."

.

.

Hening.

.

.

"WHAT?!"

.

-Little Things-

.

TBC

.

.

Ini pengganti fanfic author yang saya hapus, judul nya The HISTORY When We Meet. Hope you guys like it ^^

Last,

Mind to review? Gamsa^^~ *flying kiss*

*ps: maaf lama update, ceritanya baru bisa log-in xD