Title : More Than Bestfriend
Genre : Hurt/Comport, Romance
Casts : KaiHun, HanMin
And the others cast.
Rated : T
Summary : Sehun yang sejak lama menyukai Kim Jongin, sahabatnya dari kecil. Dan Kai yang mengagumi Do Kyungsoo. Bagaimana nasib dari Oh Sehun? Apakah kisah cintanya akan berakhir happy ending? Cast: KaiHun, little bit HanMin(Luhan Xiumin)
Warning : Boys Love, Typo(s), Mainstream plot dll.
DON'T LIKE DON'T READ.
Kkeynonymous
Present
More Than Bestfriend
Sehun terlihat sedang menekuk kedua lulutnya, kepalanya diletakkan diantara kedua lulutnya. Sayup-sayup terdengar isakan kecil dari Sehun.
"hiks.. hiks"
"pabboya hiks hiks. Kenapa aku harus mencintai–hiks namja itu hiks"
Sehun selalu seperti ini jika ia melihat 'namja' itu sedang bergembira dengan seseorang yang disukainya. Namja dengan kulit tan, wajah tampan bak pangeran, pandai disegala bidang. Namja yang sudah lama Sehun cintai. Kim Jongin atau yang lebih sering disebut Kai. Ya itulah nama dari namja yang dicintai oleh Sehun.
Sahabat Sehun sendari kecil hingga mereka berada di High School sekarang. Tapi sayangnya dengan bodohnya namja tersebut tidak menyadari betapa besarnya rasa cinta Sehun pada-'nya'.
Sehun terus saja menangis hingga getaran dari ponselnya menyadarkannya. Seseorang tengah menelponnya.
'Jongin calling'
Ia menghapus air matanya. Lalu menjawab panggilan tersebut.
"yeoboseyo" jawab Sehun dengan suara serak.
"Sehunie? Kau dimana? Kenapa suaramu serak? Apa kau habis menangis?" Tanya Kai bertubi-tubi. Sehun tersenyum kecil. Kai memang selalu tau apa yang terjadi padanya.
"aku ada di atap sekolah. Ani aku baik-baik saja"
"benarkah? Baiklah aku akan kesana sekarang"
"tidak perlu Kai. Aku yakin kau sedang bersama–" jeda sebentar. Sehun menarik napasnya.
"–Kyungsoo hyung. Temani saja dia. Aku baik-baik saja. Percayalah"
Kai mengernyit, tidak biasanya Sehun memanggilnya dengan 'Kai' biasanya ia akan memanggil Kai dengan sebutan 'Jongin' atau 'Jonginie'. Ada apa dengan anak itu?. Pikir Kai.
"aniya Kyungsoo hyung sudah pergi. Aku sedang berjalan menuju atap sekolah sekarang. Tunggu aku"
"kau keras kepala Kai" jawab Sehun lalu memutuskan sambungan telpon.
Sehun kembali merenung. Tak terasa air matanya kembali menetes. Ia sudah lelah sebenarnya. Lelah menyembunyikan kesedihannya dengan senyuman yang biasanya ia berikan pada Kai maupun Kyungsoo.
Kyungsoo.
Namja yang entah sejak kapan disukai oleh Kai. Kenyataan itu sempat membuatnya menjauhi Kai selama beberapa hari.
"Sehunie?" sapa Kai yang sudah berada dibelakangnya. (Sehun tengah menghadap pagar pembatas)
Secepat mungkin Sehun menghapus air mata yang berada dipipinya. Lalu berbalik menatap Kai.
"oh, hai Kai. Kau berjalan cepat sekali" ucap Sehun dengan senyumnya.
"kau? Menangis?" Tanya Kai menghiraukan sapaan Sehun tadi.
"huh? Tidak. Untuk apa aku menangis?" jawab Sehun tenang. Ia sudah terbiasa seperti ini. Terbiasa berakting layaknya seorang aktor dihadapan Kai.
"apa kau ada masalah? Ceritakanlah padaku"
'sialnya adalah masalahnya ada padamu Kai!' rutuk Sehun didalam hati.
"ani aku tak ada masalah"
"oh ayolah. Apa kau tak mau berbagi cerita pada sahabatmu ini?"
'ya.. hanya sahabat ' batin Sehun miris.
"huhhhh perlu berapa kali aku katakan jika aku tidak mempunyai masalah Tuan Kim Jongin?"
"hey, aku tau kau mempunyai masalah. Itu terlihat jelas dari matamu. Aku khawatir kau tau?"
"benarkah? Oh terimakasih atas ke-khawatiran-mu Kai. Haahh kepalaku mendadak pusing, sepertinya aku akan ijin pulang hari ini. Baiklah Kai aku duluan" ujar Sehun lalu berjalan santai menuju tangga.
"hey, aku baru saja sampai disini. Dan kau pergi begitu saja?" protes Kai.
"kau bisa meminta Kyungsoo hyung untuk menemanimu kalau kau mau" jawab Sehun acuh.
"baiklah itu ide yang bagus" jawab Kai.
Sedangkan Sehun hanya tersenyum kecut mendengarnya. Ia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Langkahnya yang awalnya pelan semakin lama semakin cepat ketika ia sadar jika air mata kembali membasahi pipinya.
Secepat mungkin ia kembali kekelas untuk mengambil tas dan segala perlengkapan sekolahnya. Lalu ia kembali berjalan (atau berlari) menuju gerbang sekolahnya. Ia berjalan menuju halte bus dengan menunduk, menyembunyikan wajahnya yang dipenuhi oleh air mata.
Brukk.
Seseorang menabrak –atau ditabrak? – Sehun yang memang tidak memperhatikan jalan. Sehun segera membungkukkan badan untuk meminta maaf.
"mianhamnida"
"Sehuna?" Sehun mendongak.
"Luhan hyung? Sedang apa hyung disini?"
"hanya berjalan-jalan. Hey kenapa kau menangis?"
Sehun menghela napas. Sepertinya ia harus menceritakannya dengan hyung kesanyangannya ini.
"ikut aku hyung" Sehun menarik tangan Luhan menuju taman yang berada didekat situ.
Setelah mereka menemukan tempat yang nyaman, Sehun langsung menceritakan apa yang ia rasakan dan pendam selama ini. Tak terasa air mata yang tadinya mulai mengering kembali mengalir di pipi mulus Sehun. Sesekali terdengar isakan dari Sehun. Luhan sesekali menenangkan Sehun.
"–hiks jadi aku harus bagaimana hyung?" Tanya Sehun sesudah bercerita.
"hufft Sehuna, kau tau? Cinta itu untuk di perjuangkan, bukan untuk di korbankan. Jadi menurut hyung kau harus bertahan sampai Jongin bodoh itu menyadari perasaanmu padanya"
"tapi bagaimana–hiks jika ternyata dia–hiks tidak menyukaiku juga? bukankah–hiks ia sudah menyukai Kyungsoo hyung?"
"hey, hanya menyukaikan? Bukan mencintai? Itu masih bia dirubah Sehuna~"
"tapi aku rasa Jongin hanya menganggapku sebagai sahabatnya hyung, ia hanya menyukai dan mencintai Kyungsoo hyung"
"hyung yakin suatu saat Jongin akan menganggapmu lebih dari sahabatnya"
"hufft kuharap begitu hyung" Sehun lalu mengusap wajahnya kasar.
"Sehuna, kurasa hyung harus pergi sekarang"
"hm, hati-hati dijalan hyung, sampaikan salamku pada Baozi-hyung"
"ne akan kusampaikan"
Luhan beranjak dari tempat duduknya.
"cepatlah pulang Sehuna"
"arraseo hyung"
Lalu Luhan pergi meninggalkan Sehun yang tengah merenungkan kata-kata Luhan.
"Cinta itu untuk di perjuangkan, bukan untuk di korbankan"
"hufft baiklah. Hwaiting Oh Sehun"
Sekarang adalah hari Minggu, namun entah kenapa ibunya sangat bersemangat untuk membangunkannya. Padahal biasanya ibunya akan membiarkan Sehun untuk tidur sepuasnya jika hari libur.
"umma~~~~~ Sehun masih mengantuk"
"aish terserah kau sajalah Sehunie" ujar ibunya kesal. Sehun tersenyum kecil. Tetapi senyumnya itu tidak berlangsung lama ketika ia mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.
"Sehunaaa~~~ ayo bangun. Kau tidak lupa jika hari ini kau akan menemaniku berjalan-jalan kan?" seru suara itu.
"arggh diamlah Jonginie! Aku masih mengantuk"
"yak! Tapi kau sudah berjanji padaku"
"aish. Baiklah-baiklah aku bangun" sahut Sehun kesal. Ia mengucek matanya lalu beranjak mengambil handuk untuk mandi.
"baiklah berdandanlah yang cantik Sehuna~ aku menunggu dibawah" ujar Kai
Langkah Sehun tiba-tiba terhenti mendengar seruan Kai tersebut. Cepat-cepat ditepisnya pemikiran bahwa Kai mungkin saja membalas perasaannya.
Sehun memandangi dirinya didepan cermin yang berada dikamar mandi. Terlihat dibawah matanya terdapat kantung mata yang menghitam. Sehun memang kurang tidur akhir-akhir ini.
Pandangannya turun menelusuri badannya. Badannya terlihat sedikit mengurus. Yaaa entah kenapa akhir-akhir ini napsu makan Sehun turun drastis. Kulitnya yang putih juga terlihat semakin pucat.
–ugh Sehun terlihat seperti mayat hidup sekarang.
"ini semua gara-gara kau Kim Jongin" batin Sehun.
TBC
a/n:
Adakah yang sudah nonton Growl? sumpah demi apa Chanyeolnya kece badai disana.
sebenarnya saya sangat merasa ketinggalan informasi tentang apa saja selama diasrama. maka dari itu saya lagi berjuang/? untuk mengejar ketinggalan saya dengan segala tugas yang diberikan oleh sekolah dan guru-guru saya. hufft jadi anak SMA itu memang tidak mudah ternyata apa lagi jika kalian semua bersekolah disekolah saya.
oke sekian basa-basi dari saya. semoga fict ini tidak mengecewakan para readers. review sangat saya butuhkan disini. hehe
jadi
Review~~ juseyo~~~
Don't be siders yawwww
Kkeynonymous
XOXO