Hallo ketemu lagi di chap 7, wah Hikari lama g update ya... hehehehe maaf Hikari ada masalah dan agak sibuk jadi sekarang baru bisa update... #curcol hehehehe

Okay dari pada banyak bicara mari kita lanjuuuuuutttttttttttttttttttttttttt

Cerita sebelumnya:

Sementara Gaara melajukan mobil menuju rumahnya, diraihnya handphone yang berwarna hitam, mencari nama seseorang dan memanggil, terdengar jawaban dari seberang setelah ia menunggu beberapa saat

"Hallo Gaara" kata orang di seberang sana

"Karin, aku ingin kau besok melakukan rencana kita" kata Gaara

"Baiklah"

"Pastikan berhasil" kata Gaara

"Aku tidak akan mengecewakanmu, sepupuku" kata Karin meyakinkan.

"Kau memang selalu bisa ku andalkan, Karin" jawab Gaara.

Lalu mereka mengakhiri percakapan singkat itu. Seringaian muncul dari wajah tampan Gaara.

Declaimer : Naruto punya Hinata Hikari dunk

Duaggg #ditendang Om Kishimoto, ampun Om #sambil sembah-sembah, iya deh Hikari salah mengakui Naruto. Karena Naruto hanya milik Om Masashi Kishimoto

Pairing : Sasuhina poreper

Typo, AU, OOC akut, alur cepat banget

YOUR LOVE

Selamat membaca

Pagi ini mentari bersinar cerah, secerah semangat yang dimiliki Hinata untuk memulai hari-harinya. Sejak terbangun tadi pagi Hinata ingat perkataan Gaara kemarin, bahwa dia harus mengejar cintanya dan kiti Hinata tidak bingung lagi tentang perasaannya terhadap Sasuke. Dengan senyum yang menghiasi wajahnya Hinata terlihat cantik di depan cermin kamarnya, surai indigonya disisir dan diikat ekor kuda, poni yang rata dibiarkan menutupi dahinya, dia memoles wajahnya dengan bedak walau tipis dan memoles bibirnya dengan lip gloss untuk melindunginya dari terik matahari. Kali ini Hinata telah siap memulai harinya, setelah iya yakin bahwa semuanya telah siap, Hinata melangkahkan kakinya menuju luar kamar, membuka pintu lalu menutupnya kembali dan berjalan ke ruang makan. Ternyata di sana telah ada ayah, kakak serta adik perempuannya.

"Hinata, kali ini kakak tidak bisa mengantarmu" kata Neji saat Hinata baru saja menduduki kursi makannya.

"Baiklah, kak" jawab Hinata dengan sedikt tersenyum pada kakaknya, dia tahu mungkin kakaknya ada kuliah pagi sehingga harus tiba di kampus lebih awal. Sedangkan arah sekolah Hinata dan Neji berlawanan. Lagi pula Neji orang yang tepat waktu dan disiplin, mungkin itu sudah didikan dari ayah mereka.

"Kau bisa membawa mobil sendiri Hinata" kali ini Hiashi yang menjawab, membuat Hinata menoleh pada ayahnya.

"Baiklah Ayah" jawab Hinata lagi

"Hanabi biar Neji yang mengantar" sambung ayah Hinata, sekolah Hanabi memang di lewati oleh Neji sehingga Hinata tidak perlu bolak-balik arah untuk mengantar Hanabi lalu berangkat ke sekolahnya.

Setelah percakapan itu usai, mereka memulai sarapan lalu setelah itu kembali melakukan aktifitas yang seharusnya mereka lakukan. Neji ke kampus, Hinata dan Hanabi sekolah dan Hiashi ke kantor.

Hinata mengemudikan mobilnya dengan baik, tidak terlalu cepat atau pun pelan, Hinata memang sudah bisa mengendarai mobil hanya saja karena Neji khawatir makanya dia bersedia mengantar adik-adiknya ke sekolah. Sekitar 30 menit Hinata mengemudikan mobilnya, akhirnya Hinata dapat melihat bangunan Konoha High School Putra, dipercepat laju mobilnya, setelah tiba di parkiran sekolah tersebut, Hinata keluar dan bergegas menuju ruang Osis, dia mencari seseorang. Semakin dekat tempat tujuannya, sekin keras jantungnya berdebar dan semakin cepat pula langkah kaki Hinata.

Kini Hinata telah tiba di depan ruangan yang bertuliskan Ruang OSIS, dia menggenggam selembar kertas berwarna pink, namun saat akan memasuki ruangan tersebut langkahnya terhenti karena sesuatu.

"Bagaimana menurutmu tentang dia, Sasuke?" kata-kata itulah yang menghentikan langkah Hinata, dia yakin itu suara Karin dan Sasuke.

'Apa yang mereka bicarakan sepagi ini?' batin Hinata.

"Heh, Hyuuga Hinata ya?" kali ini Sasuke yang berbicara

DEG

Hinata tersentak, terkejut mengapa namanya disebut-sebut, Hinata yang awalnya ingin pergi kini membatalkan niatnya, dia merapatkan tubuhnya pada tembok dan mencoba mendengarkan apa yang mereka berdua bicarakan. Namun tanpa Hinata sadari bahwa di sudut lain tempat itu pun ada seseorang yang sedang berdiri dan memperhatikannya.

"Iya, bagaimana?" Karin mengulang lagi pertanyaannya.

"Dia tidak cantik-cantik banget sampai perlu direbutkan, apa lagi dengan orang yang mengaku sahabat. Dia biasa saja. Lagi pula Gaara bukan tipenya, aku tahu itu" jawab Sasuke dengan wajah datar dan tidak memandang Karin sama sekali, tatapan Sasuke kosong, menerawang.

DEG

Sekali lagi Hinata dikejutkan dengan jawaban Sasuke, kenapa dia terkejut? Kenapa Hinaat sedih? Harusnya dia sudah tahu jawaban Sasuke, bahwa Sasuke tidak akan pernah menyukainya. Hinata berlari, bulir air mata menetes, kertas pink yang berada di genggamannya telah lusuh tak berbentuk. Sesak, Hinata sakit mendengar jawaban Sasuke. Dia terus berlari, dia tidak ingin ada yang melihat air matanya. Hingga akhirnya Hinata berhenti di taman belakang sekolah yang sepi.

Sementara itu di ruang OSIS sepasang pemuda dan pemudi itu masih membicarakan tentang Hinata.

"Kau bicara begitu karena kau menyukainya kan Sasuke?" tanya Karin pada Sasuke sambil menatap lekat wajah Sasuke yang berada di hadapannya.

"Itu sudah jelas, Karin. Selama ini akulah yang paling lama bertepuk sebelah tangan dibandingkan si Panda itu" jawab Sasuke seolah enggan menyebut nama Gaara.

Sedangkan Hinata yang masih terisak, dan menundukkan kepala belum bisa meredam sakit di dadanya.

'Jahat sekali, ternyata Sasuke tidak berubah dari waktu itu. Selama ini dia selalu berfikir begitu tentangku' kata Hinata dalam tangisnya.

Tiba-tiba seseorang datang dan menyentuh bahu Hinata, secara reflek Hinata merespon dan mendongakkan kepalanya, melihat siapa orang yang berada di belakangnya dan menyentuh bahunya. Ternyata Gaara telah berdiri di belakang Hinata, tersenyum tipis, dan senyum itu dapat sedikit mengurangi rasa sakit di hati Hinata.

"Kau kenapa?" tanya Gaara dan duduk di samping Hinata.

"..." Hinata terdiam

"Kau sangat mencintainya?" senyum kembali muncul di wajah Gaara, aneh memang pemuda yang selalu berwajah datar, kini lebih sering menunjukkan senyumnya pagi ini.

"Ta... tapi dia tidak me...menyukaiku" jawab Hinata, sambil mencoba menenangkan diri dan menghapus air matanya.

"Kau yakin?" tanya Gaara sambil memandang Hinata

"..." Hinata kembali terdiam

"Ayo ikut denganku" kata Gaara sambil berdiri dan menarik tangan Hinata, mencoba membantu Hinata bangun dari duduknya.

Saat Hinata bangkit tiba-tiba pegangan tangannya pada Gaara terhempas oleh seseorang, hampir saja Hinata terjatuh karena oleh, jika saja orang itu tidak menarik Hinata dengan sigap.

"Bodoh, kenapa kau tidak masuk?" kata orang itu tiba-tiba menarik Hinata dan mencengkeram erat tangan Hinata.

"..." Hinata masih kaget dan memandang wajah orang yang berteriak di hadapannya.

"Kenapa kau diam Hinata?" kini Sasuke melemahkan genggamannya di tangan Hinata. Memandang wajah Hinata yang sembab karena air mata.

"JANGAN SENTUH AKU!" kali ini Hinata berteriak, mengeluarkan segara emosi yang tertahan, sambil menghempaskan genggaman Sasuke dari tangannya. Karena melihat Hinata begitu Emosi, Sasuke akhirnya melepaskan cengkraman itu.

"Jahat, lagi-lagi kau menjelekkanku di belakangku" kata Hinata sambil mencoba mengatur nafasnya yang memburu karena sesak di hati dan rasa marahnya.

"Jika kau memang membenciku, abaikan saja aku" sambung Hinata yang kali ini sudah membelakangi Sasuke, air matanya menetes, tak sanggup ia membendung kepedihannya.

"Kamu pikir apa perasaanku?" tanya Hinata sambil mencoba menghapus air matanya, tiba-tiba saja Sasuke menarik tangannya dan membawa Hinata kedalam pelukkannya.

"Bodoh, bukan begitu" kata Sasuke sambil memeluk Hinata dan membelai rambutnya, berharap Hinata akan tenang dalam dekapannya.

"Jangan dekati aku lagi" kali ini Hinata mencoba melepaskan diri dari pelukan Sasuke, mendorong tubuh Sasuke sambil setengah berteriak. Sasuke kehilangan kesabarannya, hingga akhirnya dia menarik kembali tangan Hinata, mendekatkan wajahnya dan

CHU~

Kali ini Sasuke mencium Hinata, ciuman yang dalam, hangat dan lembut, Sasuke masih menahan kepala Hinata dengan tangannya, agar Hinata tidak terlepas dari dekapannya. Inilah yang selama ini Sasuke inginkan, memiliki Hinata, sepenuhnya, hanya dia seorang, bukan Gaara atau orang lain.

"Emh..." Sasuke mengerang dalam ciumannya, dia sudah tidak peduli lagi dengan perlawanan Hinata, walau kini Hinata pun mulai melemah dalam pelukannya, perlawanan yang dilakukan Hinata tidak sekuat tadi. Namun Hinata masih sangat terkejut, matanya terbelalak tak percaya dengan apa yang sedang dialaminya sekarang, terkejut, sangat terkejut. Sedangkan Gaara yang masih berada di sana hanya bisa menyaksikan adegan yang ada di hadapannya.

"Kalau kau memang dengar yang tadi, kenapa tidak mendengarnya sampai pembicaraannya selesai?" tanya Sasuke lembut saat telah melepaskan ciumannya dari Hinata. Kini perlakuan Sasuke pada Hinata melembut, dibelainya rambut indigo Hinata dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih memegang tangan Hinata.

"..." Hinata masih terdiam, tak ada sepatah katapun keluar dari bibirnya, apa yang dilakukan Sasuke baru saja benar-benar menghilangkan kesadarannya, bagaimana pun ini adalah ciuman keduanya dengan Sasuke.

'Apa alasan Sasuke-kun menciumku? Bukankah dia tidak menyukaiku' batin Hinata, banyak pertanyaan dalam pikirannya.

"Kau tak menyadari perasaanku Hinata?" tanya Sasuke sambil menangkup wajah Hinata dengan kedua tangannya agarHinata menatap matanya.

"Ta... tapi kau bilang..." belum selesai Hinata bicara namun Sasuke telah memotongnya

"Selama ini aku menyukaimu Hinata, sangat menyukaimu, sejak itu, sudah lama sekali" ucap Sasuke sambil menarik Hinata dalam pelukannya kembali.

"Kau milikku, hanya aku bukan orang lain, termasuk temanku sendiri" sambung Sasuke masih tetap memeluk Hinata. Namun kini matanya beralih memandang Gaara yang berada di hadapannya, melihat seringai di wajah Gaara Sasuke merasa aneh dengan sahabatnya itu.

"Benarkah?" tanya Hinata seolah tidak percaya dengan apa yang di dengarnya dari bibir Sasuke.

"Mana mungkin aku bohong Hinata" kata Sasuke sambil melepaskan pelukkannya dari tubuh mungil Hinata, menatap matagadis itu dan menunjukkan keseriusan atas ucapannya, dia ingin Hinata percaya padanya.

"Saat itu aku malu pada teman-temanku, jadi aku bohong dan aku sangat menyesal telah menyakitimu Hinata" sambung Sasuke lagi, sungguh dia ingin Hinata mempercayainya, Sasuke benar-benar menyesal telah menyakiti perasaan gadis yang selama ini dicintainya.

"Aku juga menyukai Sasuke-kun" jawab Hinata lalu memeluk Sasuke, namun tiba-tiba dia melepaskan pelukkannya dari tubuh Sasuke.

"Bagaimana dengan Karin-san?" tanya Hinata, sepintas dia teringat perbincangannya kemarin dengan Gaara yang mengatakan hubungan Sasuke dengan Karin dekat.

"Aku bukan tipenya Hinata" tiba-tiba seorang gadis bersurai merah menyahut pertanyaan Hinata.

"Kalian nikmati saja waktu kalian, aku dan Gaara akan pergi, selamat bersenang-senang" jawab Karin dan menggandeng tangan Gaara, namun saat akan melangkah pergi tiba-tiba Hinata memanggil Gaara

"Gaara-kun, arigato" jawab Hinata dan tersenyum lembut pada Gaara

"Kau seharusnya tidak hanya mengucapkan terima kasih Hinata, tapi harusnya kau mentraktir kami, semua ini dia yang merencanakan" kata Karin sambil melirik kearah Gaara yang berekspresi datar.

"Maksud kalian apa?" tanya Hinata bingung dan memandang Gaara seolah menuntut penjelasan dari Gaara yang masih dengan eksepresi datarnya sambil melipat tangan di dadanya.

"Aku tahu Sasuke menyukaimu sejak awal Hinata" kini Gaara yang terdiam dari tadi angkat bicara,

"Uchiha Sasuke meminta seorang wanita menunggunya? Itu aneh yang aku tahu wanitalah yang dengan senang hati dan tanpa diminta bersedia menunggunya, dan Sasuke yang beralasan tidak mengerti konsep acara yang kau presentasikan? Itu juga sangat aneh, otak Uchiha sasuke yang bisa menjuari olimpiade tidak mungkin tidak bisa memahami konsep sesederhana itu Hinata" jelas Gaara panjang lebar,

"Dan Gaara kesal dengan ego si Uchiha yang tidak mau mengakui perasaanya itu, makanya Gaara meminta bantuanku supaya kalian mengerti perasaan kalian masing-masing" kini Karin yang mencoba menjelaskan pada Hinata dan Sasuke, sempat Hinata melirik Sasuke yang berada di sampingnya, ekspresi datar yang ditampakkan Sasuke membuat Hinata bertanya apa yang dipikirkan Sasuke setelah mendengar penjelasan Karin, selama ini Sasuke sempat menganggap Gaara sebagai musuhnya.

"Kami akan pergi, jangan lupa datang besok dan jadilah pasangan paling romantis, aku akan datang dengan pasanganku" kata Karin sambil menerawangseolah membayangkan hal romantis bersama pasangannya Saigetsu pada acara ulang tahun sekolah besok.

"Lalu Gaara-kun bagaimana?" tanya Hinata melihat pada Gaara

"Dia akan datang bersama pasangannya, Matsuri-chan, mereka baru jadian dengan hehehehe" ucap Karin sambil menyenggol-nyenggol Gaara yang berada di sampingnya, menggoda Gaara, namun hanya wajah datar yang di dapati Karin.

"Benarkah itu?" tanya Hinata dengan mata berbinar

"Selamat Gaara-kun" ucap Hinata dan menghampiri Gaara. Gaara hanya menyeringai menanggapi Hinata

"Sudah aku harus pergi, nikmati saja waktu kalian" ucap Gaara dan berbalik meninggalkan pasangan Hinata dan Sasuke

"Bye Hinata, hati-hati Sasuke dan Gaara tipe cowok yang sama, sama-sama dingin namun romantis tapi..." Karin tidak melanjutkan ucapannya namun ia mengerlingkan matanya dan menggoda Hinata. Kini Karin melangkahkan kakinya mengikuti Gaaradan menghilang di balik tembok sekolah.

Sekarang hanya ada Sasuke dan Hinata, suasana kini menjadi hening

"Sasuke-kun, kau memiliki sahabat yang baik, Gaara-kun memang baik ya?" kata Hinata sambil melihat bayangan Karin yang menghilang di balik tembok.

GREP

Tiba-tiba Sasuke menarik tangan Hinata dan memeluknya

"Kau tidak boleh menyukainya, kau hanya milikku, aku mencintaimu Hinata" kata Sasuke.

"Aku sasuke-kun, akhirnya aku bisa memilikimu" jawab Hinata.

Dan dalam pelukan mereka, wajah merekapun semakin mendekat dan mengeleminasi jarak diantara mereka.

FIN

Balas-balas review :

Gytha : ini Hikari sudah coba panjangin ceritanya hehehehe, maaf ya bisanya Cuma segini saja, terima kasih reviewnya.

Arum Junnie : ini sudah dilanjut Junnie-san, sudah g penasaran lagikan sama Gaara?

Nivellia Neil : terima kasih sarannya Nivellia-san, itu sangat membantu author, begini apa masih kurang deskripsinya? Sudah tahukan rencana Karin dan Gaara? Yaitu membuat Hinata dan Sasuke menyadari perasaan mereka masing-masing.

Guest : Author update lama karena ada masalah dan sedikit pekerjaan, jadi FFN ini sempat terlupakan maaf ya, tapi ini Hikari sudah bikin ceritanya berakhir jadi g punya hutang lagi.

Nafita 137 : Gaara baik kok, hanyasaja dia kesal dengan sasuke yang tidak mau mengakui perasaannya dan Hinata yang masih bingung dengan perasaannya, makanya dia membuat rencana untuk membuat mereka sadar dengan perasaan mereka masing-masing.

Ayzhar : ini sudah Hikari update, mohon di baca dan terima kasih reviewnya, sekarang Hikari mau lanjutkan ceritanya Watashiwa Kokoni Iru, Hinata hehehehe

Syura : ini sudah Hikari lanjut Syura-san, terima kasih reviewnya...

Onpu Azuka : sekarang sudah tidak penasaran lagikan Azuka-san? Tapi maaf Hikari kurang bisa bikin adegan romantis Sasuhina, mohon di beri masukan ya...

Kensuchan : Ini sudah Hikari lanjutkan, terima kasih Reviewnya ya...

Si Panda Gembul : Gaara g jahat kok, hehehehehe Gaara sahabat yang baik, terima kasih reviewnya ya...

Dengan ini cerita YourLove versi Hinata Hikari dinyatakan berakhirrrrrrr, author mau melanjutkan cerita Watashiwa Kokoni Iru, Hinata... mohon dibaca dan direview ya reader, terima kasih...