Tittle : Memories

Author : Lee Suhae

Main Cast : Lee Donghae

Lee Hyukjae

Main Pair : EunHae

Sub Cast :

Sungmin

Leeteuk ( Hae's Eomma )

Kangin ( Hae's Appa )

AOC

Genre : Romance, sad , yaoi

Rated : T

Summary : / Semuanya, rasa sakit ini, kecewa ini, luka ini, dan cinta ini akan selalu teringat dalam memory ini/

Mentari pagi telah menyapa . Dari kejauhan terlihat sesosok namja manis tengah berjalan cukup santai dengan sebuah novel digenggaman tangannya . Sepertinya dia adalah murid SMP, terlihat dari pakaian yang ia kenakan .

Dia tersenyum sambil memandangi langit cerah dipagi senin ini, "Indahnya ~", ia pun melangkahkan kakinya dengan sedikit lebih cepat agar dirinya tak terlambat untuk datang ke sekolahnya .

Jarak yang ia tempuh tak jauh, hanya melewati beberapa blok dan taman , sampailah disekolahnya .

Dia , dia adalah Lee Donghae . Namja yang mempunyai wajah tampan dan lebih manis daripada namja pada umunya . Dia adalah anak tunggal dari Keluarga Lee . Dia cukup terkenal disekolahnya, mengingat dia adalah salah satu murid yang sangat pintar dan mudah bergaul . Apalagi Appanya adalah salah satu donator tetap disekolahnya itu .

Kini hanya tinggal berapa langkah lagi dirinya sampai dipintu gerbang sekolahnya .Namun saat dirinya berusaha untuk melanjutkan langkahnya, tubuhnya terdorong kedepan dan membuat dirinya jatuh tersungkur .

Donghae meringis kesakitan saat ia merasa perih dibagian telapak tangannya . Dia memilih duduk sambil menatap telapak tangannya yang mengeluarkan darah .

Seseorang yang menabraknya terlihat takut saat melihat Donghae . Bukan dengan darah yang terdapat pada telapak tangannya, melainkan mendengar isakan kecil dari bibir Donghae .

"Oh, mian haeyo, mian haeyo ", ucapnya sambil meraih tangan Donghae , namun dengan cepat Donghae menyembunyikan tangannya dibelakang tubuhnya .

Ia mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling bertemu . Butuh dua detik ia menyadari kalau sakit ditelapak tangannya itu menghilang . Saat melihat seorang namja yang mempunyai wajah tampan sangat dekat dengan wajahnya .

"Mana tanganmu, biar aku lihat ", pinta namja itu sambil berusaha mencari tangan Donghae . Namun Donghae dengan cepat menggeleng, "Tidak sakit, tidak sakit ", diapun berdiri dan diikuti oleh namja itu yang mempunyai postur tubuh lebih tinggi dari dirinya .

"Lalu buat apa kau menangis ?", tanya namja tampan itu penasaran , membuat Donghae menghapus air matanya yang berada disudut matanya dan yang bergulir di pipi mulusnya dengan cepat .

"Hanya terkena debu, aku tidak menangis ", jawab Donghae berbohong . Namja tampan itu hanya tersenyum kecil mendengar jawaban konyol dari Donghae .

Tidak mungkinkan kalau mata seseorang terkena debu disaat dirinya memakai kaca mata , apalagi tidak angin yang membuat debu itu beterbangan dan mengenai matanya ?

Cukup lama mereka hening dalam pikiran masing-masing .

Donghae tersenyum dengan sangat manisnya, hingga namja tampan itu terpaku melihatnya .

'Senyum malaikat . Apa dia seorang malaikat ?'

Teng – Teng –

Donghae tersadar kalau bel sekolah sudah berbunyi, dan dengan cepat dia berlari menuju sekolahnya . Sebelum pintu pagar ditutup . Bisa bahaya jika dia terlambat datang ke sekolah .

Donghae menghentikan langkahnya, lalu berbalik ke belakang . Ia tersenyum saat melihat namja tampan itu tersenyum hangat ke arahnya sambil melambaikan tangannya ke arahnya .

Donghae membalikkan tubuhnya, dan mulai melanjutkan langkahnya .

"Sangat tampan "

Namun sedetik kemudian ia berhenti, "Aigo, kenapa aku bisa lupa menanyakan namanya ", iapun kembali membalikkan tubuhnya, "Yah , sudah tidak ada" , lirihnya .

Donghae masuk ke kelas dengan langkah gontai . Ia mendudukan dirinya dibangku miliknya .Ia mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya .

"Tunggu"

Ia menggigit bibir bawahnya, lalu menatap tajam pada tangannya yang telah diperban .

"Kau kenapa Donghae?", tanya Sungmin, teman sebangku Donghae .

Donghae menolehkan wajahnya kea rah Sungmin, " Novelku tidak ada Hyung", jawabnya dengan mata yang memerah .

Sungmin menghela nafasnya, lalu mengacak rambut brunette Donghae .

"Hanya novel bukan ? Sudahlah, bukankah kau bisa membelinya lagi ?", Donghae mengangguk pasrah mendengarnya .

Ia pun merapatkan wajahnya pada kaca jendela ruang kelasnya . Kebetulan dirinya duduk tepat disamping jendela . Dengan begitu ia bisa melihat aktivitas murid lainnya dibawah sana .

'Pasti sudah hilang '

Disebuah kamar yang cukup luas dan dipenuhi dengan pernak-pernik kartun ' one piece ' , seorang namja tampan duduk dipinggir ranjangnya .

Ia tersenyum, memamerkan senyum gummy-nya . Ia memandang lembut pada sebuah novel yang saat ini ada didalam genggamannya .

Ia membuka halaman novel tersebut dengan hati-hati . Seakan takut untuk merusak novel tersebut . Ia mengusap beberapa tulisan didepan halaman tersebut .

"Lee Donghae ", ucapanya saat membaca tiap kata yang ada didalam novel tersebut . Ia tertawa kecil, "Jadi namanya Donghae ",ia pun menutup novel tersebut dan menyimpannya dibwah bantalnya .

"Donghae, Donghae, Donghae ", ucapnya berkali-kali .

Ia merebahkan tubuhnya, dan menggoyang-goyangkan kakinya yang terjuntai ke bawah . Ia memejamkan matanya, "Sangat manis ", ungkapnya sambil mengingat-ingat wajah seseorang yang ia tabrak beberapa jam yang lalu .

Jam pelajaranpun telah usai beberapa menit yang lalu . Semua murid berhamburan keluar dengan wajah yang gembira, tak terkecuali Donghae .

Dia melangkahkan kakinya dengan riang . Sesekali ia tersenyum saat beberapa teman menyapanya .

Kini dirinya sudah berada didepan taman Kota yang lumayan dekat dengan rumahnya . Ia pun memutuskan untuk duduk sebentar disalah satu bangku .

Ia mengeluarkan novel didalam tasnya . Ia pandangi lekat novel yang berjudul ' Journal ' , sedetik kemudian ia mendesah pelan .

"Ini tidak bagus ", ungkapnya sambil memasukkan kembali novel tersebut ke dalam tasnya .

Donghae memangku tangannya, " Huh, padahal itukan novel favoritku, kenapa bisa hilang ", ujarnya sambil memajukan bibirnya .

Ah~, dia terlihat sangat lucu .

Ia pun menolekan kepalanya kesamping kanan , lalu kesamping kiri . Ia mengigit jari telunjuknya, saat ia merasakan kalau ada orang lain yang memperhatikannya .

"Sebaiknya aku cepat pulang ", ia pun berdiri lalu dengan cepat berlari . Membuat seseorang yang sedari tadi memperhatikannya tertawa kecil .

"Anak yang lucu "

Ia pun memperhatikan gambar Donghae di kameranya . Ia tersenyum manis , menampilkan gusi merah yang memikat siapa saja yang melihatnya . Namun sayang, tidak ada orang lain ditaman itu selain dirinya .

"Benar-benar lucu, aku harus cepat pulang dan menunjukkannya pada Eunhyuk !"

"Eomma, mana Eunhyuk ?", tanya namja tampan berpakaian SMP , percis dengan yang dikenakan oleh Donghae . Sepertinya mereka satu sekolah, mengingat nama sekolah yang tertera pada lambang di baju seragam namja itu .

Sang Eomma tersenyum, "Adikmu ada dikamarnya ", jawabnya sambil berjalan menghampiri anaknya itu .

Ia menunduk sedikit, menyamakan tinggi dirinya dengan tinggi anaknya .

"Bagaimana hari pertamamu sekolah ?", tanya Ny Jaejong kepada anaknya .

"Awalnya sangat membosankan, lebih seru saat di America Eomma , tapi kau tahu , aku menemukan seseorang yang sepertinya akan membuatku betah disekolah ", jawabnya panjang lebar .

Ny Jaejong menaikan satu alisnya, "Nugu?", tanyanya .

Sang anak tersenyum penuh rahasia, "Akan ku beritahu jika aku sudah menceritakannya kepada Eunhyuk ", iapun segera berlari menaiki anak tangga , untuk menemui Eunhyuk .

Donghae merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya . Ia tersenyum saat teringat akan kejadian tadi pagi .

"Dia benar-benar tampan "

Dia membuka kaca mata hias miliknya dan menaruh ke samping tubuhnya . Ia tertawa kecil , entah apa yang ia tertawakan . Mungkin dia mentertawai dirinya sendiri ?

Dia bangun , lalu mengusap wajah manisnya dengan sedikit kasar . Ia memukul kepalanya pelan berkali-kali, "Donghae pabbo, Donghae pabbo , kenapa kau tak tanya siapa namanya ?", umpatnya kesal kepada dirinya sendiri .

Dia menyilangkan tangannya didepan dadanya, "Jika aku berjodoh, aku akan bertemu dengannya ", tak selang lama ia berkata , dia kembali tertawa .

Kau sangat lucu Donghae-ah !

"Eunhyuk-ah "

Seseorang yang dipanggil Eunhyuk menoleh . Mendapati seseorang yang mempunyai tinggi sama dengannya dan wajah mirip dengannya .

"Ada apa Hyukjae ?", tanyanya kepada saudara kembarnya .

Hyukjae tersenyum kea rah Eunhyuk , "Tidak, aku hanya ingin bercerita sesuatu kepadamu ", ia pun melangkahkan kakinya mendekati Eunhyuk yang duduk dipinggir ranjang .

"Apa ?", tanyanya .

Hyukjae mengeluarkan kamera miliknya dan dia bawa kehadapan Eunhyuk . Eunhyuk menautkan alisnya , seakan tak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh saudara kembarnya itu .

"Aku melihat malaikat manis "

"Huh?"

"Benar , aku melihat malaikat manis saat ingin pulang sekolah . Dan sepertinya ia satu sekolah denganku", Eunhyuk hanya diam mendengarkan cerita dari Hyukjae . Walau sebenarnya dia memang tipe orang yang tak banyak bicara, berbeda dengan Hyukjae .

"Dia sangat manis Eunhyuk-ah "

Eunhyuk tersenyum kecil mendengarnya . Entah kenapa saat Hyukjae berkata ' malaikat ' , dia teringat dengan namja manis yang ia temui tadi pagi , yang tidak lain adalah Donghae .

"Kau kenapa Eun, kenapa kau senyum-senyum seperti itu ?", tanya Hyukjae heran saat melihat saudara kembarnya tersenyum tidak biasa .

Eunhyuk menggeleng pelan, tanpa menghilangkan senyum gummy dari wajahnya .

"Aku hanya teringat "

"Dengan siapa ? apa itu seseorang yang kau sukai ? Katakan ? ", desak Hyukjae , yang membuat Eunhyuk menghela nafasnya . Dilihat seperti ini, dialah yang berperan sebagai Hyung .

Eunhyuk mengangguk, "Ya", jawabnya singkat dan jelas . Hyukjae yang mendengar itupun tersenyum, "Wah~, berarti kita sama-sama jatuh cinta ya ", ucapnya riang sambil memeluk tubuh Eunhyuk .

"Oh iya ", Hyukjae melepaskan pelukannya, "Kau mau lihat wajahnya ?", tanya Hyukjae , dan Eunhyuk pun mengangguk .

Hyukjae menyalakan kameranya dan membuka folder foto, "Lihat maniskan ?", Eunhyukpun tersenyum lalu mengambil kamera itu dari tangan Hyukjae .

Eunhyuk memperhatikan dengan jelas sosok namja berpakaian SMP didalam foto tersebut . Terus ia telusuri gambar yang hampir 50 item itu . Hingga perlahan senyumnya itu menghilang, tergantikan tatapan sedih melihatanya .

"Kau kenapa ?", tanya Hyukjae saat ia menyadari perubahan raut wajah dari Eunhyuk . Eunhyuk menggeleng lalu menyarahkan kamera itu kepada Hyukjae .

"Apa kau sedih melihat ini ?", tanya Hyukjae sambil memperhatikan gambar Donghae yang tengah memperhatikan tangannya yang terbalut perban putih .

Eunhyuk mengangguk pelan sebagai jawabannya .

Bohong ! Lebih dari itu !

"Aku pun ", ujar Hyukjae .

Hyukjae menatap wajah Eunhyuk yang kini tengah focus dengan sebuah kanvas di tangannya . Hyukjae tersenyum, "Eunhyuk-ah, bagaimana dengan orang yang kau sukai itu ? siapa yang lebih manis ? punyaku atau punyamu ?", tanya Hyukjae yang membuat Eunhyuk menatapnya dengan tatapan datar .

Eunhyuk mengedikkan bahunya, "Aku rasa sama ", jawabnya yang membuat Hyukjae memukul pelan kepala adiknya itu .

"Kau tahu Eunhyuk-ah , aku harus mendapatkannya . Harus !", ujar Hyukjae telak dan membuat hati Eunhyuk terasa sakit untuk mendengarnya .

Hyukjae tersenyum , "Kau pun juga, kau harus bisa mendapatkannya ", Eunhyuk hanya tersenyum tipis menanggapinya .

'Mana mungkin aku bisa mendapatkannya, jika kau juga menyukainya ?'

"Ingat ya Eunhyuk-ah , ingat dengan janji kita "

"Aku ingat "

"Bagus "

Hyukjaepun keluar kamar, sebelumnya ia memeluk tubuh Eunhyuk dengan sayang .

Eunhyuk menjatuhkan air matanya saat melihat pintu kamarnya tertutup dengan sangat rapat .

"Bodoh "

"Ingat ya Eunhyuk-ah , kita tidak boleh jatuh cinta dengan orang yang sama . Tidak boleh . Jadi jika aku mencintainya lebih dahulu , kau harus melepasnya dan begitupun sebaliknya '

...

Seperti biasa, Donghae berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki . Kali ini ia berangkat ke sekolah cukup pagi, dengan harapan dia akan bertemu dengan sosok pangeran , Donghae menyebutnya seperti itu .

Dia tersenyum kecil saat ia kembali mengingat kejadian kemarin pagi .

"Andai bisa terulang kembali ", gumamnya pelan .

Dia melambaikan tangannya saat melihat Sungmin sudah menunggunya didepan pintu gerbang .

"Hy Donghae, tumben kau pagi ?", tanya Sungmin yang lebih terdengar seperti sindiran . Donghae tersenyum lima jari, "Tidak apa Hyung", ujarnya sambil terkekeh pelan .

"Baiklah , kajja kita masuk ", Donghae tersenyum lembut sambil menyambut uluran tangan Sungmin .

Tak jauh dari mereka, dibalik pagar sekolah . Ada seorang namja, yang tidak lain adalah Hyukjae yang sedang menguping pembicaraan Sungmin dan Donghae .

Ia tersenyum , "Jadi namanya Donghae , nama yang manis, manis seperti orangnya ", ucapnya, lalu ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya .

Eunhyuk baru saja sampai dikelasnya , kelas 2b . Dia sengaja tak disekolahkan sama dengan Hyukjae karna memang permintaan dari dirinya .

Ia mendudukan dirinya dipojok kelas, kelas masih terlihat sunyi . Hanya ada dirinya dan beberapa temannya yang lain .

Ia merogoh saku celananya saat ia merasakan kalau ponselnya bergetar .

Ia tersenyum pahit saat membaca rentetan pesan yang dikirimkan Hyukjae kepadanya .

From : My Brother ( Hyukjae )

Namanya Donghae , sangat manis bukan ? sepertinya orangnya . Aku harus mendapatkannya . Harus !

Setetes air mata terjatuh begitu saja, "Bahkan aku lebih dulu mengetahui namanya ", ucapanya pelan .

Ia membuka tasnya dan mengambil sesuatu yang begitu beharga bagi darinya . Sesuatu yang ia temukan kemarin pagi . Novel milik Donghae .

Ia tersenyum sambil menuliskan kata-kata dibawah kata-kata milik Donghae .

' Kapan aku bisa bertemu dengan pangeranku ? bahkan aku belum pernah untuk jatuh cinta ? mungkin tidak ya , kisah cinta di novel ini akan tertular padaku ? saling mencintai hingga akhir hayat '

'Kau tidak perlu berharap, karna aku akan terus mencintaimu ' - Eunhyuk -

...

Donghae kini sedang duduk dibangku taman sekolahnya . Dia duduk sendiri, sedangkan Sungmin yang tadi bersamanya kini memilih untuk menemani kekasihnya daripada menemani dirinya .

Donghae menghentakkan kakinya kesal, "Menyebalkan", ujarnya sambil memajukan bibirnya lucu .

"Hahahaha"

"Eh ?"

Donghae menolehkan wajahnya ke samping kanannya, dan mendapati seorang namja tampan yang wajahnya selalu hadir setiap detik dipikirannya .

Bisa Donghae rasakan kalau wajahnya saat ini memerah seperti kepiting rebus . Saat sosok itu duduk dekat disampingnya dan menatap wajahnya dengan intens .

Donghae menundukkan wajahnya malu , membuat sosok itu tersenyum kecil .

'Sangat menggemaskan '

Sosok itu mengangkat dagu Donghae untuk menghadap ke arahnya. Hingga kini mata mereka saling bertemu dan saling melempar pandang .

"Apa wajahku jelek sehingga kau tak mau melihatnya ?", Donghae menggeleng lucu, "Lalu ?", tanyanya lagi .

Donghae menghembuskan nafas setelah ia bisa menetralkan degup jantungnya . Donghae menarik nafas dalam , "Aku malu ", jawabnya dengan sekali tarikan nafas .

Sedetik .

Lima detik .

Sepuluh detik .

"Hahahahaah", sosok itu tertawa dengan sangat keras , membuat Donghae kesal melihatnya . Ia pun menyingkirkan tangan sosok itu dari dagunya .

Donghae duduk membelakangi sosok itu , "Ternyata dia tak waras ", ungkapnya kesal .

Saat ia melihat namja itu untuk pertama kalinya, ia melihat kalau namja itu adalah namja pendiam yang berkharisma . Tidak seperti ini, ini jauh dari kata ' berkharisma ' namun namja yang sekarang duduk disampingnya ini sangatlah ' sempurna ' walau sangat menjengkelkan .

"Hey, kau marah ?"

"Tidak "

"Lalu ?"

Donghae menolehkan wajahnya, menatap tajam mata namja itu . Donghae memajukan bibirnya, " Kau mentertawakanku ", saat mendengar penuturan Donghae dengan cepat sosok itu menghnetikan tawanya .

Sosok itu tersenyum, "Baiklah, aku minta maaf ", ujarnya tulus , "Selalu minta maaf ", gumam Donghae pelan .

"Apa yang kau katakan tadi ?"

"Tidak ada ", jawab Donghae dengan menunjukkan senyum malaikatnya yang membuat sosok itu membatu .

"Kita belum kenalan bukan ? hmh, perkenalkan namaku Lee Hyukjae ", Donghae tersenyum senang mendengarnya .

'Lee Hyukjae, ah~ akhirnya aku tahu juga namanya '

Donghae menyambut uluran tangan Hyukjae , "Lee Donghae ", balas Donghae .

Hyukjae tersenyum, "Aku tahu namamu ", ujar Hyukjae saat tautan tangan itu terlepas .

Donghae memiringkan kepalanya lucu, "Namaku ?", tanya Donghae ragu-ragu .

Hyukjae mengangguk , "Tentu saja, saat aku melihat wajahmu, aku merasa ada ketenangan yang merasuki hati dan jiwaku, seperti aku merasa ada ditengah-tengah lautan ".

"Bukankah nama lain dari laut adalah Donghae ", tanya Hyukjae atau mungkin sebuah pernyataan yang membuat Donghae semakin terpukau akan sosok Hyukjae ini .

Bagaimana tidak terpukau . Dia saja tidak tahu apa arti Donghae itu sebenarnya ?

Donghae tersenyum mendengarnya, "Aku baru tahu soal itu", ujar Donghae diselingi dengan tawa childishnya .

Hyukjae yang melihat itupun gemas sendiri. Dan tanpa sadar ia mengacak rambut brunette Donghae .

"Kau sangat lucu, aku menyukaimu "

"Huh ?"

"Maukah kau menjadi kekasihku ?"

Eunhyuk masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan hati yang sangat kacau . Entah kenapa satu pelajaran yang ia ikuti dikelasnya sama sekali tidak ada yang ia ingat . Mungkin ini ada sangkut pautnya dengan pesan terkahir yang Hyukjae kirimkan kepadanya .

Dia merebahkan tubuhnya di atas kasurnya, lalu memejamkan matanya .

" Mengapa selalu aku yang mengalah untuknya ? ", ia membuka matanya, lalu menolehkan wajahnya untuk menatap sebuah bingkai foto yang didalamnya ada dua anak laki-laki berwajah sama yang tidak lain adalah dirinya bersama Hyukjae .

Ia menjatuhkan air matanya, "Mungkin sudah sewajarnya, berkat dia yang memberikan satu ginjalnya untukku, aku bisa hidup ", ia kembali menutup matanya .

"Terimakasih Hyukjae, terimakasih Hyung ", tak selang lama setelah ia mengucapkan kata-kata itu . Dengkuran halus terdengar dari bibirnya . Namun, siapa sangka , jika setetes air mata terjatuh dari sudut matanya .

From : My Brother ( Hyukjae )

Eunhyuk-ah, kau tahu ? dia menerima cintaku .. aku sangat senang ^^

Lee Suhae :::::::::::::::::::::::::::: TBC :::::::::::::::::::::::::::::::::::

Apa ini aneh ?

Apa kalian ingin membaca kelanjutan dari cerita ini ?

Mind RnR please ? :D