Para Gold Saint (LC, Original, dan Omega) memandangi gedung sekolah di hadapan mereka. Dalam hati, mereka mengutuk-ngutuk Athena yang mau-maunya menuruti request Zeus. Tunggu. Request?

.

.

Michie Masako Ryoko Present

.

.

SSSchool! On the Action

Chapter 0 : Welcome to SMP!

.

Saint Seiya © Masami Kurumada

Saint Seiya The Lost Canvas © Shiori Teshirogi

SSSchool! On the Action © Michie Masako Ryoko

Warning : OOC, OC(s), typo(s), GJ, Abal, Yaoi, and others

Don't Like Don't Read

.

.

.

*Flashback On*

Matahari bersinar (amat-sangat) terik di sebuah gedung raksasa yang merupakan salah satu Keajaiban Dunia bersama Kakbah dan Menara Pisa―yaitu Colosseum. Di dalam bangunan itu terdapat para Saint yang berjemur bagaikan sedang berada di pantai―lengkap dengan pakaian renang dan beberapa perlegkapan pantai lain nya. Sayangnya, tidak ada air biru jernih maupun pasir putih. Hanya lapangan berdebu dan bangku-bangku semen yang terbengkalai begitu saja.

Sementara di tengah lapangan, Athena Sasha dan Athena Saori―didampingi Pope Sage, sedang rapat di dalam tenda terpal putih yang konon memancarkan silau ke penjuru arah. Rapat bertiga? Oh, bukan. Mereka rapat bersama Zeus, raja dari para Dewa. Tak lupa ayahanda dari Athena itu didampingi oleh Dewa Hermes―yang tampak gerah meski sudah berada di tenda terpal.

"Ada gerangan apakah ayahanda mengadakan rapat ini?" tanya Sasha dengan santun nya. Saori yang speechless hanya mengangguk setuju dengan pertanyaan inkarnasi masa lalu nya itu.

"Aku menugaskan kalian beserta prajurit terkuat kalian untuk menjadi guru di Indonesia." Sasha dan Saori kaget. Menjadi, guru?

"Mengapa harus Athena-sama beserta Saint nya, Zeus-sama?" tanya Sage heran. Seingatnya, masih banyak Dewa-Dewi yang memiliki prajurit yang jauh lebih banyak dan kuat dibanding Saint.

Zeus menghela napas kecil."Saya rasa, hanya para Saint saja yang bisa melakukannya. Mereka sudah berpengalaman dalam menghadapi berbagai macam kesulitan baik pribadi maupun bersama." Beberapa Saint baik Silver maupun Bronze yang menguping diluar tenda langsung nyengir mendengar nya.

"..."

"Mr. Mohammad Nuh sudah berbaik hati meminjamkan Olympia buku gratis dan dana untuk pembangunan Olympia University. Sebagai balasan atas kebaikan nya, ia meminta saya untuk menugaskan beberapa orang untuk menggantikan guru yang sudah gugur."

'Gugur?' batin Sasha bingung. Bukankah guru tidak pergi ke medan perang? Sementara Saori sibuk menata make-up nya agar tidak luntur akibat keringat.

"Jadi, kalian beserta anak buah kalian akan ditugaskan menjadi guru di SMP yang prestasi nya luar biasa, dan murid nya juga luar biasa nakal."

Kedua Athena itu saling bertatapan. Mereka langung merasa horor dengan kata 'luar biasa nakal'. Di benak mereka, langsung terbayang adegan murid tawuran, sekolah di bom, serta acara lempar-lempar kursi dan meja.

"Tapi jangan khawatir."

Saori dan Sasha kembali menoleh ke Zeus."Mereka janji akan memberikan gaji 10 kali lipat dibanding disini." Seketika mata Saori langsung berubah menjadi dollar.

"Jadi, bagaimana, anakku sayang?"

"Aku akan melakukannya dengan sangat senang hati, ayahanda ku yang terganteng di jagat raya," jawab Saori tanpa ragu lagi. 'Apapun rintangan nya, demi uang!'

"Aku juga setuju dengan Saori-san."

"Tapi―"

"Lagipula, ini bisa jadi pengalaman baru untuk semua Saint. Selama ini mereka hanya bertempur, jadi tidak ada salah nya jika mereka melakukan pekerjaan mulia menjadi guru. Kau juga setuju 'kan, Sage-san?" Sage hanya bisa mengangguk pasrah. Memang mulia, tapi mengajar murid yang luar biasa nakal? Ia saja yang menjadi guru dari seorang Cancer Manigoldo saja sudah kewalahan. Bagaimana mereka yang belum pernah jadi guru harus mengajari ratusan murid?

Zeus tersenyum lega. "Jadi kita sepakat, ya?" Kedua Athena itu langsung mengangguk yakin.

"Hermes."

"Iya, Zeus-sama."

"Buatkan surat peresmian dan susunan peraturan untuk tugas Athena beserta Saint nya. Pastikan semuanya selesai begitu sampai di Olympia."

"Baik, Zeus-sama."

Sebuah portal cahaya terbuka."Take care of yourself, my lovely honey boney sweety," ucap Zeus sembari melambaikan tangan kepada kedua putri nya itu.

"Ya, ayahanda!"

Portal pun menghilang. Menyisakan Saori yang masih memikirkan uang, Sasha yang tersenyum senang, dan Sage yang sweatdrop akan keputusan tadi.

*Flashback Off*

"Kenapa pada melamun disitu? Ayo masuk." Ucapan dari Sasha langsung membuyarkan lamunan para Gold Saint. Jika dipikir-pikir, sepertinya mereka sudah melamun selama 30 menit. 30 MENIT?!

Ehem!

Dari para Saint, hanya Gold Saint dan Bronze Saint utama saja yang pergi ke Indonesia. Tidak lupa dengan kedua Athena beserta Hakurei dan Sage. Jika ada keluarga yang ikut―seperti Medea misalnya, mereka sedang menata rumah sewa mereka untuk tinggal di Indonesia.

"Gila. Gede banget gedung sekolah nya," ucap DM yang disusul dengan anggukan Shura dan Milo. Kardia yang di samping Shura hanya begidik ngeri. 'Pasti perpustakaan nya lebih gede dibanding gedung sekolah nya. Tidaakkk!' Mengingat kenangan nya dulu saat bertugas ke Bluegard bersama Degel.

Subaru menoleh ke kanan dan kiri. "Sekolah nya kok sepi, ya?"

"Apa pada ngumpet kali ya liat itu?" gumam Souma melirik ke Ionia dan Harbinger yang kebetulan bersebelahan. Untungnya kedua Gold Saint seram itu tidak mendengar ucapan menantang-cari-mati dari Souma.

"Kalau nggak salah, sekolah diliburkan selama bulan puasa," ucap Yuna yang disusuli dengan jawaban 'oh' oleh teman-teman Bronze nya (minus Koga yang bersama Saori dan Seiya). "Itu udah tradisi dari dulu di sini."

Aria menarik nafas sejenak lalu menghembuskan nya dengan senang. "Aku jadi tidak sabar untuk sekolah nanti."

"Aku juga," sahut Ryuho dengan nada halus nya. Haruto di sebelah Ryuho mengangguk singkat. Apapun keputusan (calon) pacar nya itu, dia ridho saja. Eden yang sedari tadi diam tetap cuek sambil mendengarkan lagu dari I-Phone nya.

"Seiya. Payung nya ke kiri sedikit."

"I-Iya, Ojou-sama," jawab Seiya mematuhi perintah Saori. Di Indonesia, cuaca nya 8 kali lipat lebih panas dibanding di Yunani, jadi Saori sudah memesan payung large size untuk dibawa ajudan setia nya itu―Seiya. Koga di sebelah Seiya hanya facepalm melihat mereka berdua. Dibanding terlihat seperti keluarga, sepertinya mereka lebih mirip majikan dan butler, deh.

Manigoldo terus berputar-putar memandangi sekeliling nya. "Oh, jadi ini toh yang namanya sekolah?" El Cid yang merasa risih dengan kelakuan murid Pope Sage itu segera melangkah cepat ke depan. Disusul Sisyphus beserta Gold Saint Lost Canvas lainnya.

"Emang elo pikir apa?" tanya Kardia yang mundur ke sebelah Manigoldo―tapi tetap jaga jarak.

"Kuil Papacy 5 blok."

Kardia hanya memutar bola mata nya bosan. Kemudian, Manigoldo dengan watados nya berkata, "Kenapa? Elo nyesel kagak pernah sekolah gegara elo itu b-e-g-o?"

TWITCH

Empat sikut muncul di dahi Kardia.

1 menit...

2 menit...

3 menit...

"GUE CINCANG ELO, DASAR KEPITING KAMVPRET!"

Beberapa detik kemudian, terlihat 2 kilatan cahaya yang saling berkejaran yang menerobos para Saint lainnya. Beberapa ada yang cengo dan ada yang cuek. Sage yang masih asyik bertelponan dengan Lugonis terpaksa memutuskan panggilan untuk menghentikan mereka berdua sebelum ada kerusakan parah di gedung sekolah ini.

WoOoW

Usai proses peleraian Manigoldo dan Kardia yang memakan waktu cukup lama, akhirnya rombongan pun tiba di kantor Kepala Sekolah. Begitu mereka masuk...

"Loh?"

"Halo."

"Kalian..."

Tepat tidak jauh di hadapan mereka, terdapat beberapa orang yang sudah tak asing lagi di mata para Saint―terutama Gold Saint dan Athena. Kita mulai secara urut dari kanan ke kiri, yaitu Alone, Tenma, Seraphina, Unity, Poseidon (di tubuh Julian), serta Sorrento. Bukannya hanya Saint, Pope dan Athena saja yang di kirim ke sini?

Mengerti akan keadaan ini, Hakurei berkata, "Karena kita kekurangan beberapa lowongan, kita mendatangkan mereka untuk mengisi kekosongan nya." Alone seperti biasa―langsung tersenyum dan melambaikan tangan ke adik nya Sasha. Tenma juga ikut melambaikan tangan ke Sasha dan Gold Saint LC lainnya.

"Selain itu, mulai besok kalian akan langsung bekerja."

Ucapan tiba-tiba dari Hakurei langsung membuat mereka semua terkejut. "APA?! BESOK?!"

"Kalian bisa mengambil berkas identitas kalian di ruang Guru. Setelah itu, kalian bisa langsung pulang untuk istirahat."

Semuanya hanya terdiam mendengar penjelasan dari kakak kembar Pope Sage itu.

WoOoW

"WTF?! Gue jadi guru PKN?!" pekik DM 5 oktaf usai membaca berkas di tangan nya itu.

Kanon menepuk bahu DM. "Santai aja kali, DM. Gue jadi guru TIK biasa-biasa aja, kok."

"Lagian, gue sekolah TK aja kagak. Gimana mau jadi guru SMP?"

"Itu derita elo cuman ngulitin muka orang."

"Yeee, enak aja! Emang nya elo juga sekolah? Kagak kan?"

Aphrodite mendadak muncul menengahi mereka berdua. "Udah-udah~ Deathy gitu-gitu kan hebat bisa jadi guru PKN. Apalagi ai yang pretty ini, jadi guru Biologi, loh~~" DM dan Kanon langsung memalingkan muka dan berhoek ria.

"Sonia-sama dapat bagian apa?"

Sonia yang terus memandang lekat berkas nya segera menoleh ke Mycenae. Ia mendesah sejenak sebelum menjawab."Guru BK merangkap BP."

"Kok aku baru denger, ya?" ucap Paradox penasaran dengan istilah asing itu.

"BP? BK? Itu apaan? Gue yang Wonderful ini kok gak pernah denger, ya?" Mendengar pertanyaan ngaco dari Schiller, nyaris membuat Sonia ingin sekali men-Scarlet Needle lelaki itu. Tapi untung nya sudah dijitak duluan oleh Genbu.

"BK adalah Bimbingan Komersial, sementara BP adalah Bimbingan Penyuluhan. Tugas dari BK adalah mengatur keuangan sekolah, sementara BP memberikan penyuluhan kepada murid," jelas Ionia dengan poker face selalu setia di wajah tua nan garang itu.

Harbinger menoleh ke Sonia sejenak."Berarti loe satu jalur dengan Scorpio yang bikin rusuh tadi, dong?" Sonia hanya beranggapan 'maybe' sebelum melanjutkan jalan dengan Paradox serta Mycenae ke luar gerbang. Menyisakan Amor tetap di belakang yang sedang menggoda Yuna.

"Kok aku gak jadi guru?" Aiolia, Aiolos, dan Sisyphus hanya tersenyum dengan pertanyaan sang Leo muda. Sisyphus pun mengusap lembut kepala Regulus. "Karena kamu masih terlalu muda untuk jadi guru. Usia mu saja baru 14 tahun."

"Memang lebih baik kamu jadi pelajar saja. Nanti 'kan bisa ketemu banyak temen disini," sambung Aiolia. Regulus hanya mengendikkan bahu nya. Aiolos merasakan sebuah firasat tentang pekerjaan baru mereka besok. Apa ya?

.

.

.

To be Continue

.

.

Halo, minna-san~ Kangen sama saya ya? #digebuk Readers XD

Keinspirasi dari cerita di fandom Hetalia, akhirnya saya iseng deh buat ini. Sekalian buat cerita kenangan SMP saya, meski saya ini masih SMP. Wkwkwkwkw! XD

Semuanya mau tahu lanjutannya? Mau? Mau? Makanya Review yang banyak. Jangan lupa PM bagi yang punya akun buat tanya atau sekedar review. Saya menerima segala saran dan kritik, asal jangan flame ato bash. Oke?

Michie Masako Ryoko pamit.

Mataa~

.

31 Juli 2013