~Tittle:: 188cm VS 158cm -KaiSoo-
Kim JongIn -Kai-
Do KyungSoo -D.O-
KaiSoo..
Warning:: GS for Uke! Typos! Ini ff diambil dari cerita komik judulnya Sweet
Black punya Mai Nishikata. Dengan rombakan di sana sini.. Jadi clo da yang ngerasa familiar sm ni cerita itu pasti dr komik Sweet Black.. Disini aku buat KaiSoo Vers..
Yang mau baca silahkan, yang g mau n ga suka harap menjauh perlahan tanpa keributan!
Chap awal Rated aman!
Dua minggu Kyungsoo tak bertandang ke sebuah tempat yang biasanya rutin ia datangi setiap Dua hari sekali. Apartemen Seorang pria tampan dengan kaki panjang yang membuat tubuhnya menjulang 188 cm tingginya, perut sixpack yang terbentuk yang terbentuk hanya dengan beberapa pelatihan dalam sebulan cukup membuat banyak lelaki diluaran iri atas kepemilikannya. Wajah dengan rahang tegas dipadukan dengan bibir tebal menggiurkan dan hidung kokohnya menambah daya tarik si lelaki berprofesi sebagai model yang setahun belakangan digelutinya. Serta jangan lupa menyebutkan Kulit Cokelat yang membalut tubuh ideal seorang pria itu membuat kesempurnaan yang dimilikinya semakin menjadi.
Pria yang lahir 21 tahun yang lalu itu memiliki beberapa sifat dan kebiasaan buruk yang membuat seorang perempuan selalu terkena imbasnya. Seperti halnya saat ini.
" Yaaaaaakkkk! Lihat ini Jongin! Sudah banyak jamur seperti ini kau tidak membuangnya! Berapa ratus tahun kau membiarkan sampah sampah ini bersemayam dirumahmu!" Suara teriakan cempreng yang sejak 15 menit lalu hadir di apartemen Jongin tak hentinya mengoceh. Mondar mandir memunguti sampah bekas makanan ringan atau makanan instan siap saji yang sering Jongin konsumsi. Sampah yang tergeletak berserakan disetiap sudut di apartemen milik Jongin. Melihat dari kondisi bekas wadah-wadah itu yang telah membau bahkan adapun yang menjamur seperti halnya dikatakan Kyungsoo lewat salah satu kalimat ocehannya, menandakan telah lamanya sampah itu terdiam tanpa disentuh sang pemilik setelah menghabiskan isinya.
Oh tidak bukan hanya sampah yang berserakan tetapi baju kotor pun tak luput dari penglihatan Kyungsoo. Dimulai dari Tshirt harian,kemeja,celana jeans dan bahkan benda yang seharusnya dijaga keprivasiannya itupun tergeletak dengan manisnya di sofa ruang tamu. Entah bagaimana sejarahnya celana dalam berwarna hitam itu berada disana.
Membuang semua sampah yang ia kumpulkan, dan menaruh baju baju kotor milik Jongin di mesin cuci setelah sebelumnya diisi dengan air dan bubuk detergen. Kyungsoo berjalan ke arah Jendela yang menghubungkan dengan Balkon dan ruang tamu. membuka lebar-lebar jedela, membuang semua udara pengap dan aroma tak mengenakan yang berputar di apartemen Jongin, menggantinya dengan udara pagi yang jauh lebih sehat dan lebih nyaman untuk dihirupnya.
"ck! Dasar pemalas!" Berdiri dihadapan ranjang dengan seonggok selimut menutupi tubuh manusia yang dikatakan pemalas itu. Membuka paksa selimut tebal berwarna maroon membuat Jongin menutup wajahnya dengan bantal empuk guna menghalau sinar matahari yang menembus retina matanya. Kyungsoo menarik nafas dan membuangnya. Jengah dengan kelakuan Jongin yang sulit untuk diubah, mustahil rasanya.
Bakkkkkk
Bruukkkkkk
"aaaaww~~" Jongin mendarat dengan sempurna dibawah sisi ranjang dengan tangan yang memegangi perut nya.
"itu sakit Kyungsoo!" ucapnya dengan penekanan pada setiap katanya. Dibalas pelototan tajam oleh Kyungsoo dengan dagu terangkat serta tangan yang terlipat di depan dada, dan berdiri diatas ranjang Jongin, seakan menantangnya.
"aku masih ada pemotretan hari ini Kyungsoo.. Dan kau membuat jejak ditubuhku. Aku akan dengan senang hati jika jejak yang kau tinggalkan itu dengan bibirmu, tapi tidak dengan telapak kakimu itu!" Jongin mencampur adukan kalimat godaan dengan kalimat kesalnya diucapannya itu. Serta memperlihatkan ceplakan kaki mungil Kyungsoo dengan warna merah di bagian bawah perut Jongin sampai ke dekat tulang pinggulnya yang terekspos jelas karna sang empu tidur tanpa mengenakan kain yang menutupi tubuh bidangnya.
"mandi kau sekarang! Sebelum aku melayangkan tendanganku lagi di wajahmu!" tidak menghiraukan rintihan dari Jongin sedikitpun, justru membuat ancaman mengerikan yang Jongin tahu bahwa ia tak akan segan mengabulkan omongannya secara nyata. Memilih melakukan apa yang diperintahkan Kyungsoo. Berjalan dengan tenang menuju pintu yang menghubungkan kamar mandi dikamarnya.
"apa kau mau mandi denganku adik manis? Ahh aku bisa memandikanmu jika kau mau." Ucap Jongin yang disambut dengan lemparan bantal oleh Kyungsoo, menutup pintu kamar mandi dan membuat bantal itu tergeletak begitu saja karna tak mengenai sasaran.
"cihh apakah selama 11 tahun belakangan ini ia belum puas menggangguku! Suadah ratusan ribu dia menghina tubuhku. Aku ini lebih tua darinya! Mengapa aku selalu seperti adiknya yang tertindas!" gerutu Kyungsoo.
Yeoja bernama lengkap Do Kyungsoo, satu tahun lebih tua dibandingkan Jongin. Tapi siapapun akan menganggapnya sebagai adik dari Jongin yang masih menduduki Junior High School. Wajah imut dengan mata bening bulat, hidung bangir,bibir plum,kulit seputih susu selembut bayi dan rambut hitam panjang yang menjuntai dengan poni yang menutupi dahi putihnya. Perawakan yang mungil dengan tinggi 158 membuatnya sangat ekstrim jika dibandingkan dengan tinggi badan Jongin. Itulah mengapa sebabnya semua orang yang melihatnya berjalan dengan Jongin selalu mengira bahwa dirinya adalah adik dari si model yang berada dalam puncaknya, hal itu pula yang membuat Jongin selalu menyebutnya 'adik manis'.
188cm VS 158cm -KaiSoo-
Setengah Jam telah terhabiskan, Jongin dengan mandinya sedangkan Kyungsoo dengan acaranya membereskan tempat tidur sahabatnya yang dikenal sejak memasuki Elementary School, serta melakukan hal yang sama seperti di ruang tamu-membuka jendela untuk mendapatkan udara yang lebih segar.-
"aku lapar Kyungie.. Bisa kau memasak untukku?" pinta Jongin yang sudah keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendek selutut berwarna putih tanpa mengenakan atasan.
"aku sudah membuat sarapan untukmu, sini kemarilah."panggil Kyungsoo yang duduk di sofa ruang tamu sambil membuka wadah yang terisi dengan makanan lezat buatannya.
"kau membuatnya terlebih dahulu?"tanya Jongin dengan mata yang terfokus pada makanan menggiurkan itu.
"iya, sebelum kesini aku membuatnya. Makanlah." Kyungsoo menyodorkan chopsticks kepada Jongin yang diterima Jongin dengan cepat.
"seperti biasa ini enak. Dan lebih enak lagi jika ada kopi yang dicampur dengan gula dan susu." Kyungsoo memutar bola matanya mendengar perintah terselubung dari Jongin.
"tunggu sini.!" Beranjak kedapur untuk membuat Kopi yang Jongin inginkan itu. Mengikat rambut panjang lembutnya yang sebenarnya sedari tadi cukup membuatnya risih saat membersihkan kekacauan di apartemen Jongin. Selesai membuat Kopi dengan takaran yang pas, ia membawanya untuk diberikan pada Jongin yang terlihat sudah menghabisi setengah makananya.
"kau ada jadwal Jongin?"
"hum.. Jam satu nanti aku ada pengambilan gambar untuk iklan. Lalu aku harus ke kantor untuk penandatanganan kontrak salah satu majalah."
"kau akan pulang malam lagi?"
Keheningan melanda setelah anggukan dari Jongin akan pertanyaan terakhir Kyungsoo.
"Baiklah aku pulang dahulu. Dan kau! berhenti membuatku menjadi budakmu setiap aku kesini! Ubahlah kebiasaan burukmu!" tegas Kyungsoo
"aku tidak memintamu Kyungie.. Kau yang membuat dirimu seakan budakku." balas Jongin dengan santainya.
"kau! Ahh sudahlah aku pulang."
Kyungsoo Berjalan menuju pintu utama berwarna cokelat tua itu
Drrrtttt Drrrrtttt..
Menolehkan pada meja yang tidak jauh dari pintu, sebuah benda yang bergetar beberapa kali menjadi perhatiannya saat ini.
Xi LuHan Calling..
"Jongin ada yang menelponemu. Ini Handphonemu." ucap Kyungsoo setelah membaca sederet nama yang ditampilkan pada layar smartphone itu.
"lemparkan padaku." tak perlu kyungsoo khawatirkan bahwa tangkapan Jongin meleset. Karna dia tau bahwa Jongin adalah kapten basket handal di sekolahnya dahulu tangkap dan lempar adalah hal tak asing untuknya.
"hallo? Ada apa luhan? Hari ini, aku pulang malam. Sebaiknya kita bertemu satu jam lagi di cafemu. Atau kita bisa bertemu sore di kantor. Karna aku akan kesana."
Kyungsoo tidak bermaksud menguping. Tetapi karna hanya suara Jongin yang menggema diapartemen itu mau tidak mau iapun mendengarnya. Xi luhan.. Nama yang dia kenal lewat media masa karna profesinya yang sama dengan Jongin dan teman satu naungan tempat Jongin bekerja. Melanjutkan acara mengikat tali sepatunya setelah terhenti karna pemikirannya itu.
188cm Vs 158cm
"ahh betapa tampannya Kai. Lihatlah matanya. Ohhh betapa beruntungnya kau Kyungsoo bisa bersahabat dengan lelaki macam Kai."heboh baekhyun menunjuk salah satu figur yang menjadi Cover majalah ternama yang menampilkan barang-barang dengan harga menjulang.
"ck!kau terlalu berlebihan memujinya, tidak tahu betapa buruk sifanya itu." cibir Kyungsoo saat mengingat hal yang tadi pagi dia lakukan di apartemen Jongin. Baekhyun hanya memajukan beberapa centi bibirnya, tidak setuju dengan perkataan Kyungsoo.
"ahhh!Kyungsoo lihatlah ini Kai dengan Park Chanyeol!"
tunjuk Baekhyun pada satu halaman yang tergambar dua sosok lelaki dengan tinggi badan Yang sepadan, Dan ketampanan yang sama kadarnya.
"dia benar-benar tampan.." ucap Kyungsoo dengan senyum di bibirnya yang pasti akan terasa semakin manis.
"benarkaaaann... Apa ku bilang.. Kai itu sangaaat tampan!" baekhyunpun ikut tersenyum mendengar kalimat Kyungsoo. Senyum kemenangan.
"bukan dia tapi Park Chanyeol, Baek!." Kyungsoo membuat senyum baekhyun memudar begitu saja.
"kapan dia pemotretan dengan Chanyeol! Kenapa ?! Akan ku habisi kau Jongin!" tambah Kyungsoo saat sadar bahwa Jongin tak memberitahunya akan kerjasamanya dengan idola Kyungsoo itu.
TBC!
Masih Prolog! Yang mau lanjut Review please.. 20 review bakal aku lanjut Chap 1. Clo ga ywdh .. Aq delet!
Ga bisa atau susah Review di Ffn? Boleh review di twitter ku KyungHeeShim atau di Line_ Shim KyungHee
Clo masih ada juga yang ga review tapi chap selanjutnya baca.. Berarti anda memang tak bisa menjadi seseorang yang menghargai.
Yang nunggu My Cousin Is My Best Partner.. Nanti ne sabar.. Lgi proses.. Hehe..
Anyeong..