Chapter 3

.

.

.

Ruangan Sasuke

"Arggghhkkk gila ... banyak sekali yang harus dihafal dari Proposal ini ... Hiks ...hiks Otou_san, Oka_san .. berikanlah aku sedikit kepintaran kalian ..."

Sasuke hanya memutar bola matanya malas melihat Naruto yang sekarang menjadi anak didiknya itu mulai Sterss ...

"Hanya begitu saja kamu sudah stress Dobe..." sahut Sasuke lalu beranjak dari tempat duduk menuju meja pembuat mesin kopi 'mungkin dengan minum yang hanga-hangat sebentar akan mengurangi kelelahanku'

Naruto hanya menampakkan muka cemberut mendengar ucapan Sasuke

"Aku tidak sepintar dirimu Sasuke, yang sekali membaca atau melihat langsung mengingatnya" cibir Naruto yang masih kelihatan tetap berkutat dengan proposal meskpiun raut wajah memancarkan ketidaksukaan

"Itulah kesalahanmu Dobe" sahut Sasuke yang mulai mencoba bersabar menghadapi sifat kekanak-kanakan Naruto

Naruto hanya menaikkan alis matanya satu tanda bahwa dia tidak mengerti ucapan Sasuke tadi

"Dasar Dobe ..Slurrpp" cibir Sasuke lalu meminum Kopi yang dibuatnya tadi perlahan

"Berhenti mengataiku Dobe .. Teme, bagaimana aku bisa mengerti kalau kamu bicara saja tiga-empat kata seperti itu" jawab Naruto yang sepertinya sudah tidak memperhatikan proposalnya lagi

"Biar kujelaskan satu hal kepadamu dobe .." ucap Sasuke lalu kembali ketempat duduknya semula

Naruto memperhatikan dengan seksama ...

"Menurutmu kenapa yang kamu pelajari sejak 20 menit lalu tidak masuk dikepalamu ?" tanya Sasuke sesekali menyeruput Kopinya

"Karena aku tidak berkonsentrasi ?"

"Apa lagi ?"

"Hmmm ... ?"

"Haa .. dasar, itu karena kamu hanya menggunakan metode menghafal ?"

"Haaa ?" jawab Naruto heran, kenapa memangnya ? kan tadi Sasuke sendiri yang suruh menghafal proposal ini, terus saya harus pakai metode apa ? batin Naruto

"Ck ... kamu ini, aku heran kenapa kamu bisa lulus diusia muda seperti sekarang, atau mungkin kamu menyuruh orang tuamu itu untuk menyogok pemerintah hee ?" sahut Sasuke memperlihatkan seringainya

"Heeii ... jangan sembarangan kalau berbicara Teme, aku tidak sepicik itu untuk menggapai mimpi menjadi dokter bedah, memang aku sulit untuk menghafal tapi praktekku selalu sempurna" Jawab Naruto tidak lupa sambil menunjuk-nunjuk Sasuke

"..."

"Bagaimana caramu belajar waktu diUniversitas dulu ?"

"Ah ... hmmm dari kecil aku diajari Otou_san dan Oka_san mengenai dunia kedokteran, dan kedua kakakku mengajariku pelajaran akademik dan nonakademik"

"Media pembelajarannya ?"

Naruto lalu kembali mengingat-ingat masa mudanya dulu

"Otou_san dan Oka_san selalu memperlihatkanku tontonan Operasi maupun kejadian langsung dibagian ruang UGD, terus otou_san memberitahukanku apa-apa saja yang ada divideo itu dari yang yang terkecil sampai yang terbesar, ah alat-alat operasi juga .. mungkin itu sebabnya waktu diuniversitas tanpa melihat buku aku sudah tau benda-benda apa saja yang dipakai saat operasi" ucap Naruto

"Kamu tidak cocok belajar menggunakan media buku, kalau begitu biar aku tunjukkan sesuatu ..." sahut Sasuke lalu beranjak dari kursinya menuju lemari penyimpanan yang dimata Naruto sekarang mirip rak-rak yang ada di rental CD

"Yeiii .. berarti aku tidak perlu menghafal lewat proposal ini lagi dong" ucap Naruto senang

"Tidak, bagaimanapun buku adalah salah satu jendela ilmu begitu pula proposal yang kamu pegang sekarang, kadang apa yang kamu lihat dividio itu tidak ada di buku dan kadang yang ada di buku itu tidak ada dividio jadi kalau kamu mau berhasil kuncinya adalah CARI TAU APA YANG KAMU BELUM TAU DAN PERDALAM LAGI APA YANG SUDAH KAMU KETAHUI, kadang kala manusia itu berpuas diri ketika dirinya sudah terlihat atau dimata orang lain itu sudah hebat, jangan sekali-kali kamu sudah merasa puas akan dirimu tapi tanamkanlah satu kalimat 'AKU BISA APA LAGI YA ?' itu akan membuatmu tidak menjadi manusia yang sombong 'Diatas Langit masih ada Langit'" sahut Sasuke panjang lebar membelakangi Naruto dari tadi

'Bling .. Bling'

Seketika Sasuke merinding Ketika Sasuke berbalik Naruto sudah menunjukkan mata yang bersinar-sinar dan dimata Sasuke itu sangat aneh meskipun imut (wallaah Sasuke itu tipe Tsundere ternyata #diam luh thor)

"Hoi kamu kenapa dobe" sahut Sasuke sedikit ilfiil melihat tingkah Naruto

Naruto menggelengkan kepalanya dengan mata yang tetap berbinar-binar

"Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah aku dengar semenjak pertama kali bertemu denganmu Teme, dan yang lebih membuatku kaget adalah kamu ternyata adalah orang yang bijaksana yaaa..." sahut Naruto dengan mata blink blink masih melihat kearah Sasuke

'Bluussh' muka Sasuke seketika memerah mendengar ucapan Naruto, seketika Sasuke lalu menutup wajahnya dengan tangan kiri soalnya tangan kanan kan ada CD yang dia mau kasih keNaruto

"Kamu kenapa Teme ?, Sakit ?" ucap Naruto melihat tingkah laku Sasuke yang menurutnya aneh

'Kami_sama kenapa engkau membuat manusia sepolos Naruto' batin Sasuke merona

Sasuke lalu mencoba untuk mengalihkan perhatian Naruto kehal yang lain

"Ini ..." Sasuke menyodorkan CD/DVD yang tadi diambilnya

"Itu adalah beberapa video pembelajaran, kamu bisa menggunakannya dan untuk proposal itu kamu juga harus membacanya setidaknya kamu harus mengerti apa yang ada diproposal itu .. Dobe" ucap Sasuke lalu berbalik ketika sudah menyerahkan beberapa CD/DVD itu

"Ah ... Ok" jawab Naruto seadanya lalu kembali berkutat keproposal

Sasuke lalu melihat kearah jam yang ada ditangan kanannya ...

'Sudah waktunya' batin Sasuke

"Naruto sudah waktunya Operasi, kamu mau ikut ?" sahut Sasuke mulai berjalan kearah pintu

"Ikut operasi ?" ucap Naruto ceriaaa

"Ikut operasi nenekmu ketiban uang 1 milyar, kamu hanya dibolehkan untuk menonton bukankah Itachi sudah bilang menghukummu untuk tidak memegang pisau bedah hmmm Dobe" sahut Sasuke tidak lupa pandangan intimidasinya keNaruto

"Ciih .. Iya.. iya kamu duluan saja Teme, aku mau membereskan ini dulu" jawab Naruto dengan bibir yang dimanyun-manyunkan menambah kesan imut dimata Sasuke

"Terserahmu lah Dobe" sahut Sasuke lalu beranjak dari ruangan tersebut

.

.

.

.

.

Drap .. drap .. drap ...

"Huuwaaaaa ... gawat-gawat aku terlambat" ucap Naruto yang berlari dikoridor rumah sakit

"DOKTEER" teriak salah satu perawat rumah sakit itu

Seketika Naruto berhenti berlari dan menghadap kearah perawat yang memanggilnya tadi

"Dokter Naruto, Dokter magang anak didik dari Dokter Sasuke tidak baik lari-lari dikoridor rumah sakit itu mengganggu pasien yang sedang istirahat Dokter" sahut Perawat bersurai biru dongker sebahu dengan pupil mata abu-abu dengan tag nama Hinata Hyuuga dibaju perawatnya

"Ah maafkan saya" ucap Naruto sopan lalu menunduk

Dan beberapa menitpun berlalu dengan Naruto yang masih diceramahi oleh sang perawat dirumah sakit Konoha itu

Para pasien yang melihat hal itu hanya geleng-geleng kepala...

.

.

"Niuu ... Niuu ... Niuu" (ini benar ngak sih bunyi suara ambulance ?) bunyi Ambulance sampai ketelinga Naruto yang masih dalam keadaan diceramahi oleh perawat

"Ambulance ..." bisik Naruto lalu mencari dimana posisi ambulance itu

"Haa .. apa ?" tanya perawat itu kepada Naruto yang mendengarnya membisikkan sesuatu

"Ada ambulance datang ..." sahut Naruto lalu berlari kencang kearah suara ambulance yang mulai terdengar

"Apa ?, aku tidak mendengar ambulance sama sekali lagi pula bansal ini jauh dari pintu keluar ... ah DOKTER jangan lari dikoridorrr" sahut perawat itu yang hanya dijadikan angin lalu sama Naruto

.

.

Naruto terus berlari sampai kepintu utama yang disana sudah berhenti Ambulance yang didengarnya tadi ...

Petugas Ambulance yang baru saja turun dari Ambulance itu kaget melihat dokter yang sudah siap didepan pintu, padahal kedua petugas yang turun itu yakin belum menelpon kerumah sakit tentang adanya korban kecelakaan, baru saja petugas itu mau memencet tombol pemanggil sebelum melihat ada dokter yang datang

"Kondisinya ..." tanya Naruto, yang seketika membuat kekagetan kedua petugas itu tersadar 'Ini bukan saatnya untuk Takjub, nyawa korban sekarang lebih penting' batin salah satu petugas itu

"Laki-laki berusia 21 tahun mengalami Brain Attack kebetulan tadi ada salah satu dokter dari Konoha yang menyadari keadaan pasien sembelum mengalami Brain Attack makanya dokter segera menyuruh untuk membawanya ke RS konoha" jawab salah satu petugas itu sambil mendorong korban keluar dari mobil ambulance

"Bawa keruang UGD sekarang"

"Baik"

.

.

.

Ruang UGD

"Astaga gambar MRI ini ..." ucap salah satu Dokter magang bersurai hitam

"Sudah kuduga .. Trombusnya melonjak sehingga menyumbat pembuluh darah pada otak!" sahut Naruto lalu segera memberikan aba-aba kepada perawat yang kebetulan datang membantunya tadi

"Segera lakukan pengobatan infus Intravena T-PA"

"Tunggu sebentar dokter Naruto, tadi saya mendapat kabar dari dokter yang menemukan pasien ini yang katanya adalah keluarga jauh memiliki Hipertensi, kalau menggunakan T-PA begitu saja, akan ada resiko pendarahan otak .. Kita harus menurunkan tekanan darahnya dulu"

"Hipertensi ?"

"Baiklah berikan Infus intravena perdipine 2mg, Siapkan juga alteplase" ucap Naruto cepat kepada perawat

"Baik" sahut Perawat itu

.

.

.

"Tekanan darahnya tidak turun" ucap dokter magang bersurai hitam

"Tambahkan perdipine 1 mg lagi" sahut Naruto kepada perawat dengan tenang

'Kumohon turunlah tekanan darahnya' batin Naruto

Piip ..Piip ..Pip

"Tekanan darahnya turun !" ucap dokter magang bersurai hitam

"Syukurlah" sahut Naruto lega

Dokter magang bersurai hitam itu dari tadi sudah penasaran kepada Naruto yang dari awal pemeriksaan Pasien dia selalu membuat keputusan yang tepat, siapa dia ? 'batin pemuda itu'

"Hai ... " sapa pemuda bersurai hitam itu akhirnya kepada Naruto

"Ah ... Oh Hai emmm ?"

"Sai dokter magang rumah sakit Konoha sejak 2 bulan yang lalu" sapa pemuda yang bernama Sai itu kepada Naruto

"Hai .. Sai salam kenal, perkenalkan Naruto dokter magang juga baru masuk hari ini" ucap Naruto diakhiri dengan senyuman manisnya

'Manis' batin Sai

"Ah tadi kamu bilang pasien ini salah satu keluarga jauh dari dokter yang ada di Konoha ?, terus kemana dokter itu ? aku juga mendengar tadi dari petugas ambulance bahwa dokter itu yang menyuruh pasien kemari ?" tanya Naruto yang sebenarnya dari tadi sudah penasaran, kenapa ada dokter yang meninggalkan pasien yang dia temukan ? ciiih 'batin Naruto marah'

"Pasien itu bernama Iruka dia adalah adikku" ucap sosok pemuda bersurai putih jabrik dengan masker disekitar wajahnya

"Dokter Kakashi" sahut Sai dan perawat yang ada diruangan pemeriksaan dengan Naruto dari tadi

"Jadi kamu ?, aneh ... dia adikmu sendiri tapi kamu meninggalkannya dalam keadaan sekarat seperti itu kakak macam apa kamu ?" ucap Naruto dengan menunjuk Kakashi yang membuat Sai dan beberapa perawat kaget bin ajaib dengan sifat Naruto

"Naruto ..."

Naruto mengenal suara yang memanggilnya itu lalu berbalik kearah Sasuke yang sudah mengeluarkan Aura hitam disekitar tubuhnya yang membuat Sai, dan beberapa perawat bahkan Kakashi merinding

'Mati aku' batin Naruto menangis

.

.

.

.

Author Pov

yeii chapter 3 update ni jangan lupa review ..

Sebenarnya KOAS its Ok ini saya mendapatkan inspirasi dari salah satu mangaka paling yang saya sukai "KAZUKI YAMAMOTO" dan sebagai pelampiasan diriku yang tidak lolos di Jurusan Kedokteran (tapi setidaknya saya masih bisa menolong orang meskipun tidak mendapat gelar dokter hehehe) ...

Jangan lupa review yaaa ...

oh iya akan ku jelaskan beberapa hal diatas mengenai

Infrak Serebral atau bisa kita sebut dengan stroke :

Terdapat dua jenis stroke, yaitu trombosis otak dan embolisme otak. Trombosis otak adalah tersumbatnya pembuluh darah yang menyempit yang dikarenakan Arteriosklerosis (pengerasan arteri). Embolisme otak adalah keadaan dimana gumpalan darah (trombus :suatu benda pdat yg tersusun oleh dari unsur-unsur (elemen) darah didalam pembuluh darah atau jantung sewaktu masih hidup). ) yang terbentuk dipembuluh darah atau dijantung melonjak sehingga menyumbat pembuluh darah pad otak. Kalau iskemia otak (keadaan tidak dapat mengalirnya darah keotak) terus berlanjut, akan mengakibatkan kematian jaringan otak. Karena akan menyebabkan Hemiplegia (lumpuh otak) atau afasia (gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainan otak) dan gangguan kesadaran, aliran darah pada otak harus segera dibuka kembali.

Pengobatan infus intravena :

Cara pengobatan yang menggunakan Alteplase, sebuah obat khusus stroke yang diakui pada tahun 2005 dibandingkan Trombolitik (obat yang membantu melarutkan darah beku), obat ini memiliki efek yang lebih menjanjikan, tapi kalau digunakan pada orang yang memiliki darah tinggi ,dapat mengakibatkan pendarahan pada otak.