chapter 4. Makan yuk…!

"Makanan dah siap ni…!"

Kata Dohko mengusap keringat dikeningnya.

Sisshyphos dan Rasgado pun tersenyum dengan lega melihat dimeja makan mereka kini telah tersaji makanan untuk santap sahur biarpun hanya nasi goreng sederhana dengan lauk telur dua butir yang dicampur nasi ditambah garam, bawang merah dan sedikit penyedap.

"Semua ini gara-gara dia…!" Dohko memandang sinis pada sahabatnya yang masih lelap dengan mulut disumbat tomat dan kini diikat meringkuk diatas hamparan karung.

"Tapi lumayan kan dari pada gak ada apa-apa…!" Sisyphos duduk letih dikursi karena capek mikir mau masak apa, kalau masaknya saja itu mudah tapi mencari solusi dalam krisis makanan seperti tadi membuatnya mengeluarkan lebih banyak cosmo dari pada melawan specter.

"Paling tidak kita bisa makan…!" Kata Saint Libra itu, namun hatinya yang sebenarnya saat ini sedang mengeluhkan sebuah penyesalan. "Tau gini mendingan gue tadi milih pergi bareng Shijima cs buat makan diluar…!"

Dohko membayangkan teman-temannya dari Next Dimension yang rencananya hari ini akan makan diresto sedang asik duduk dikursi sambil nikmatin makanan yang lezat-lezat.

Kenyataannya, pada saat itu mereka memang sedang makan diluar tapi bukan makan di restoran melaiknan dikaki lima pinggir jalan.

"Kaiser… ini gara-gara kamu…!" Keluh Capricorn Ijo.

"Koq gue…?" Kaiser yang lagi lahap makan mie ayamnya melihat tajam pada sosok orang yang ada disebelahnya.

"Gara-gara kamu pake bawa Goldy segala…! Semua orang jadi takut…! Kita ditolak deh sama semua resto…!" Keluh saint Capricorn itu memandangi singa besar yang sedang makan dengan lahap dibelakang mereka dan membuat orang lainnya lari ketakutan bahkan tukang mie ayamnya sendiri sampai naik keatas gerobaknya.

"Jangan salahin Goldy…! Goldy kan baik… mereka aja yang Negatif thinking…!" Kata Kaiser sambil menggebrak memukul meja hingga mangkuk mie ayam Cardinale melompat cukup tinggi dan menumpahkan kuahnya keatas kepala pemakannya.

Tentu saja karena kejadian itu Saint Pisces ini langsung marah menyala.

"Udah jangan berantem…!" Shijima mencoba menenangkan mereka bertiga. "Mendingan kita makan aja dulu…! Baru entar lanjutin lagi setelah kenyang…!" Lanjutnya yang sepertinya tak ingin sahurnya jadi kacau.

"Biar gak berantem hari ini biar si Deathtoll aja deh yang bayar…!" Kata Cain dan Abel secara bersamaan disambung muntahnya saint kepiting yang kaget.

"Setuju…!" Teriak Ox dengan suara yang paling nyaring dibanding yang lain.

Kembali ke Istana Libra.

"Sekarang tinggal nunggu yang lain…!"

Perkataan Saint Sagitarius itu menyentak dan membuyarkan bayangan Dohko yang hanya bisa mengangguk-angguk sambil duduk dikursinya.

Setelah beberapa lama kemudian, suara gaduh yang terdengar nyaring dari luar menandai kedatangan para Gold saint yang lain.

"Akhirnya datang juga…! Lama banget sih…?" Kata Dohko setengah bangkit dari meja makan.

Albafica tidak menjawab, dia hanya memberi isyarat dengan menunjukan sebuah kandang krangkeng kecil berisi seekor tikus abu-abu yang sudah lemah tak berdaya didalamnya.

"Pros…! Defteros mana…?" Tanya Saint Sagitarius yang tengah duduk dengan setengah badannya tertelungkup keatas meja.

"Gak ikut… lagi berdarah…!" Jawab Aspros yang langsung sweatdrop menyaksikan Goldies lainnya sudah bergumul dipojokan dengan muka horror.

"Ja… ja… jadi… si Defteros tu ce…?" Tanya Manigoldo yang pucat lebam.

"Ngak… bukan…! Tadi dia ketiban lemari sampe kepalanya berdarah makanya dokter nyaranin jangan dulu ikut puasa…!" Aspros berusaha meluruskan kesalah pahaman teman-temannya.

Setelah mendengar penjelasan dari Aspros mereka pun bisa bernafas lega dan kembali ketempat semula.

"Ngomong… ngomong… ngomong… Shion kenapa…?" Tanya El-cid ngelihat posisi Shion yang bikin sweatdropnya kembali.

"I… itu…"

"Akhirnya sampai…!"

Teriak Regulus dari depan pintu menghentikan jawaban akan pertanyaan yang dilontarkan El-cid.

"Bukannya salam dulu malah teriak-teriak…!" Sisyphos geleng-geleng yang ditanggapi senyuman manis Regulus.

"Kalian lama amat sih… tibang bangunin orang saur sambil teriak aja…!" Kata Rasgado yang sejak tadi sudah gak sabar ingin segera makan.

"Teriak sahur-sahurnya sih cuman sebentar…! Tapi nyari si Mitanya tu bikin ribet…!" Jelas Degel yang masih sibuk menggotong tandu Asmita bareng Kardia.

"?" Peri bingung melanyang-layang diatas kepala Goldies lainnya.

"Bayangin aja ya… dia sempet ngilang… lalu kita temuin lagi nyungsep diselokan… ngilang lagi, ada diatas pohon… lalu ketuker sama kucing yang lagi tidur dipagar rumah… nyangkut dimenara sutet… terakhir kita temuin dia tergantung diatas palang portal…!" Jawab Kardia menjelaskan peristiwa yang mereka alami sambil menurunkan tandu yang digotongnya bersama Degel.

"Loh… si Mita kemana lagi…?" Degel kaget karena Asmita kembali menghilang dari tempatnya.

"Itu…!" Jawab Saint Sagitarius yang menunjuk ke depan pintu dengan sendok yang dipegangnya.

Didepan pintu tampak sosok Asmita yang sedang terbaring terlentang dengan kepala benjol sebesar telur.

"Mita ngapain disana…?" Tanya Kardia menghampiri saint Virgo yang masih tak bergerak.

"Kejedot pintu…!" Jawab Asmita masih tenang.

Dia masih bisa ingat dengan jelas detik-detik saat mereka memasuki Istana Libra. Regulus dan Kardia masuk duluan dengan lancar tapi dia yang masih ada diatas tandu malah kepentok tembok diatas palang pintu dan jatuh kebelakang Degel yang terakhir masuk.

Setelah mereka semua sudah berkumpul dan menertawakan Asmita bersama-sama, sekarang mereka telah siap menyantap makanannya, tapi tentunya semua berdo'a dulu.

Barulah setelah itu mereka segera Serbuuuuuuuuuu…..

"Stop…!" Teriak Asmita membuat yang lain terhenti tak bergerak dengan tangan memegangi sendok nasi hanya beberapa inci dari mulutnya.

"Apa lagi Mita…?" Tanya Rasgado dengan mulut penuh. (Entah kapan dimasukinnya)

"Ini karena aku merem atau ini emang udah lewat waktunya sahur…!" Kata Asmita sukar dimengerti oleh yang lain.

"?"

"Lihat…! Jamnya menunjukan kalau ini sudah pagi lewat…!" Kata Saint Virgo yang menunjuk kearah jam dinding diruangan itu.

Tersentak kaget membuat secara serempak mereka mengalihkan pandangan pada jam yang menempel didinding yang telah menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit pagi.

"Tidaaaaaaaaaakkkkkkkk….!"

Jerit semua sambil duduk lemas merosot dari kursi sampai terbaring kelantai.

Tak lama kemudian masuk dengan terburu-buru keruangan itu dua orang yang seperti sedang dikejar rudal pemusnah masal.

"Aduh Tenma… loe koq gak ngingetin…!" Kata Yato marah-marah.

"Gue juga lupa…!" Balas Tenma yang segera mengambil kursi dan naik keatasnya.

"Tadi siang kita disuruh ganti batu jamnya sama yang baru…! Dah mati dari tadi pagi ni…!" Yato masih mengomel sambil memegangi kursi yang dinaikin Tenma yang sedang mengganti batu batrai jam diruangan itu.

"Iya jangan rewel…! Cepetan mana batrai barunya…! Sasha dah nunggu…!" Balas Saint Pegasus itu dengan terburu-buru mengganti batrai jam sampai sempat nginjek tangan Yato yang lagi pegangin kursi.

Masih dengan terburu-buru mereka berbalik sambil setengah berlari kearah pintu.

"Eh… Yat…! Mereka ngapain tidur disini…! Mana posisi Shion aneh banget lagi…!" Tanya Tenma yang masih lari ditempat sambil dorong-dorong Yato.

"Udah biarin aja… entar keburu imsak…!" Teriak Saint Unicorn yang kini balik mendorong temannya supaya cepat kembali dan meneruskan makan sahurnya yang tertunda.

"The end"

"Sekian Fic special Ramadhan ini… semoga menghibur…"