"Huh~ Lelah~"

Suasana ruang serbaguna yang yang telah disulap menjadi ruang rias itu cukup ramai. Beberapa orang terlihat mondar-mandir di ruangan yang lumayan luas itu. Berbagai dekorasi dan ornament yang mayoritas berwarna putih menghiasi ruangan yang terletak tepat satu bangunan di samping gereja besar itu.

Semua ini bukan hanya merupakan bagian dari sebuah acara sacral yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Pernikahan.

Ya, pernikahan. Atas nama Lee Donghae dan Lee Hyukjae.

Cho Kyuhyun―atau sekarang lebih dikenal dengan CHOI Kyuhyun―kini sedang mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi di depan meja rias yang dipenuhi dengan lampu-lampu putih yang terang. Sinar terang itu membuat matanya sedikit silau dan pening. Sudah sejak pagi tadi, ibu dua anak itu membantu sahabat baiknya sekaligus 'Hyung'nya untuk menyiapkan pernikahan yang akan dilaksanakan sore nanti. Namja manis itu kini sudah merasakan lelah di sekujur tubuhnya, walau hanya membantu mengatur beberapa dekorasi di altar sejak tadi pagi.

"DON'T PUT THOSE FLOWERS IN PACKS! YOU MUST SEPARATE THEM LIKE THIS!"

Apalagi mendengar suara Jaejoong―Umma-nya―yang masih saja mengomel kepada beberapa pekerja Wedding Organizer dengan British English yang fasih, membuat kepalanya semakin pusing. Omelan pedas itu juga membuat para pekerja itu terlihat takut dengan aura gelap Nenek sihir itu.

Kyuhyun menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi yang untung saja terasa nyaman dan lunak. Sepertinya imun tubuhnya kembali menurun, begitu pikir namja manis itu. Apalagi ia lupa LAGI meminum vitaminnya pagi ini. Jika Siwon tahu―

Grep

Belum sempat lamunan Kyuhyun tentang Siwon selesai, tiba-tiba ia merasakan sebuah pijatan ringan di sisi keningnya, terasa nyaman. Dan tanpa membuka matanya pun Kyuhyun tahu siapa pemilik jemari besar yang masih memijat kepalanya itu.

"Kau sudah meminum vitaminmu?"

Kyuhyun hanya mengangguk lemah masih menikmati nyamannya pijatan di kepalanya itu. Ia lebih memilih berbohong daripada harus jujur dan berdebat dengan suaminya ini.

Choi Siwon hanya menghela nafas keras dengan kening berkerut. Masih mempertahankan pijatannya di kening istrinya itu.

"You lied."

Kyuhyun bergidik mendengar kalimat pendek bernada dingin itu. Saat matanya terbuka, Siwon sudah beranjak dari sampingnya dan berjalan keluar ruangan.

"Apa dia marah?" tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri sambil menatap punggung tegap Siwon yang kini menghilang di balik pintu. Saat akan berdiri dan ingin menyusul suaminya, Kyuhyun kembali terhuyung di tempatnya saat kepalanya semakin berputar karena gerakan tiba-tibanya. Jadilah, namja manis itu kembali mendudukkan dirinya di kursi itu.

"Kyunnie Baby, sebaiknya kau panggil Hyukjae kesini. Dia harus segera dirias." Ucap Jaejoong sambil melangkah ke tempat Kyuhyun, namja cantik itu mengerutkan dahinya ketika melihat wajah menantunya yang terlihat sedikit pucat itu. "Sayang, are you all right?"

Kyuhyun hanya cemberut menganggapi pertanyaan Umma-nya itu. Namja manis itu mencoba terlihat kuat dan tidak sakit, Namun sepertinya Jaejoong lebih pintar menebak keadaannya yang sebenarnya,

"Aniyo, Umma! Aku hanya lapar~" jawab Kyuhyun sambil mengibaskan tangannya dan mencoba menggeliat saat tangan Jaejoong mencoba menyentuh pipi dan dahinya.

"But, you look so pale."

"Gwaenchana, Umma. Aku tidak sakit."

"MWO?! Siapa yang sakit?!" tiba-tiba sebuah suara terdengar dari arah pintu.

Hyukjae sedikit berlari menuju sahabtanya yang masih terduduk di kursi. Namja yang sebentar lagi akan menjadi mempelai itu menatap Kyuhyun dengan raut khawatir.

"Eomoni, Apa dia sakit?" tanya Hyukjae sambil mengalihkan perhatiannya ke arah Jaejoong yang masih berusaha mengecek suhu tubuh Kyuhyun yang masih berontak di depannya.

"Aniyo, Hyuk Hyung. Aku hanya lelah dan lapar saja!" sahut Kyuhyun sambil sesekali menepis tangan Jaejoong yang masih berusaha menempel di dahinya.

"Sebaiknya kau jangan terlalu lelah dulu, Kyu. Kau harus fit saat upacara nanti." Ucap Hyukjae sambil mengusap lengan Kyuhyun pelan, "Atau aku perlu mencari pendamping mempelai yang lain?"

Jaejoong mengangguk setuju mendengar penuturan Hyukjae. Sedangkan Kyuhyun hanya menghela nafas pasrah.

"What? I told you guys, I'm FINE!"

"Kalau begitu kau harus istirahat."

"Dan jangan banyak bergerak."

"Sudah kubilang aku―"

Brak

Kalimat Kyuhyun terhenti saat pintu ruang rias itu ibuka dengan keras hingga menimbulkan bunyi yang keras. Jaejoong dan Hyukjae melebarkan matanya saat melihat orang yang masuk itu kini berjalan cepat menuju ke arah mereka bertiga.

"Siwon?"

Siwon tidak menghiraukan perkataan Umma-nya dan pandangan semua mata yang kini berpusat kepadanya. Namja tampan itu melangkah ke tempat Kyuhyun duduk, lalu dengan sekali tarikan, ditariknya tubuh istrinya itu hingga berdiri dari kursinya.

"Si-siwonnie, ada apa?"

Kyuhyun bergidik ngeri melihat wajah datar Siwon yang menatapnya dingin. Namja manis itu sedikit terhuyung saat Siwon menariknya menuju sisi meja rias. Siwon mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, terlihat seperti botol obat. Kemudian namja tampan itu meraih sebotol air mineral dari meja rias Kyuhyun.

Kyuhyun yang tidak mengerti dengan tindakan suaminya hanya bisa menatap bingung pergerakan Siwon yang cepat itu, sementara tubuhnya tidak bisa kemanapun karena terhalang tubuh Siwon dan meja rias di belakangnya.

Bukan hanya Kyuhyun, semua crew termasuk Jaejoong dan Hyukjae juga bingung memperhatikan tingkah Siwon.

"Sudah kubilang untuk tidak lupa minum vitamin, Choi Kyuhyun." Ucap Siwon datar sambil menuangkan dua butir vitamin ke tangannya sendiri.

"A-aku akan meminummptt―"

Ucapan terbata Kyuhyun terhenti saat Siwon mengunci bibirnya dengan sebuah ciuman. Kyuhyun yang terkejut hanya bisa memejamkan matanya saat suaminya itu memaksanya membuka mulutnya dan mulai mengobrak-abrik mulutnya dengan lidahnya, bersamaan dengan dua butir vitamin yang masuk. Mau tidak mau Kyuhyun menelan dua pil kecil itu. Namja manis itu mulai memukul pelan dada Siwon yang masih bertahan dengan posisinya, lalu berusaha mengais udara sebanyak-banyaknya saat ciuman itu akhirnya terlepas.

"Hah―hah―Apa yang kaummptt―"

Siwon kembali membungkam bibir yang masih terengah itu dengan bibirnya sendiri sesaat setelah ia meminum air mineral yang dibawanya. Namja tampan itu kembali mentransfer air dari mulutnya kepada istrinya melalui ciumannya. Kyuhyun yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah sambil mencengkeram kemeja di dada Siwon erat-erat, dan mulai menelan air di mulutnya.

Siwon tersenyum lembut menatap wajah manis istrinya yang memerah dan terengah di depannya begitu ciumannya berakhir. Jemari besarnya mengusap permukaan bibir Kyuhyun yang memerah dan basah.

"Sudah kubilang, aku tidak mau melihat istriku sakit."

Kyuhyun merona melihat kalimat yang diucapkan dengan nada lembut itu. jantungnya yang berpacu seakan hampir saja keluar saat melihat tatapan sendu iris kelam di depannya, terlebih lagi, ia tidak yakin bahwa sebentar lagi dirinya akan meleleh saat di suguhi senyuman terlewat maut itu.

"Okay, just sit down and don't do hard things." Ucap Siwon lagi sambil mengusap lembut pipi gemuk yang sudah memerah sempurna di depannya. "Aku akan ke tempat Donghae Hyung."

Kyuhyun mengangguk kikuk membalas ucapan suaminya. Siwon memberikan kecupan sekilas di keningnya sebelum namja tampan itu berbalik dan berjalan menuju pintu lalu menutupnya, tanpa menghiraukan suasana yang masih hening di sekelilingnya.

Hening? Tentu saja! Bagaimana semua pasang mata disana tidak terpana melihat Lovey Dovey yang sangat manis itu!

Kyuhyun yang menyadari suasana aneh di sekelilingnya, kini mulai berpura-pura membereskan menja rias di belakangnya, sambil memulihkan warna wajahnya yang kentara sekali masih memerah sempurna.

Merasa belum mendengar pergerakan apapun di belakangnya, Kyuhyun kembali memutar tubuhnya dan sukses membuatnya menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya kasar. Ini semua gara-gara kelakuanmu, Choi Siwon! begitu pikirnya.

"Umma! Kau bilang Hyukjae Hyung harus dirias, kan?! Dan Hyukjae Hyung, cepatlah! Stylish sudah menunggumu!"

Semua yang ada di ruangan itu seakan tersadar dari mimpi indah mereka setelah mendengar teguran galak Kyuhyun. Para crew kembali sibuk menyiapkan segala hal yang sempat terhenti.

"Oh! Ehem! Let's prepare everything, guys! The Wedding is going to start soon! Chop! Chop!" ucap Jaejoong sambil sedikit berdeham untuk meninggalkan masa transisi melamunnya. Wajahnya juga memerah akibat menyaksikan hal romantis tadi.

Hyukjae lebih memilih berlari ke sudut ruangan untuk memeriksa gaun pernikahannya dengan sedikit salah tingkah. Calon istri actor muda itu kemudian berjalan ke arah Kyuhyun yang masih berpura-pura sibuk di depan meja rias, lalu menyerahkan beberapa kotak ke tangan sahabatnya itu.

"Kau juga harus bersiap sekarang, Kyu. Ini pakaian dan semua aksesorimu."

Kyuhyun tersenyum sambil menerima kotak berwarna putih itu dari tangan Hyukjae. Namun senyumnya lama-kelamaan memudar saat menengok isi kotak itu.

"Hyung, Kau yakin ini pakaianku?" tanya Kyuhyun sambil mengangkat kain di depannya dengan gerakan seakan jijik.

"Ya. Itu pakaian pendamping mempelai yang akan kau kenakan nanti. Wae?"

"But this is woman dress, Lee Hyukjae!"

"I know. What's the problem?"

Kyuhyun menatap sahabat di depannya itu dengan sorot tidak percaya. Jangan sampai apa yang ada dipikirannya saat ini benar-benar akan terjadi.

"Aku ini namja." Ucap Kyuhyun sambil menatap kalut Hyukjae yang tersenyum di depannya.

"I know that too. So do I. Dan aku juga menggunakan gaun itu." sahut Hyukjae sambil menunjuk gaun putih panjang di belakangnya.

"Hyukkie! Kau lupa ini."

Jaejoong tiba disamping Hyukjae kemudian sambil membawa sesuatu berwarna putih kekuningan menyerupai helaian rambut.

"Ah! Gomawo, Eomoni!" sahut Hyukjae ceria lalu menyerahkan sesuatu itu ke tangan Kyuhyun yang masih melongo di tempatnya. "Kau juga harus memakai ini nanti, Kyu."

"Apa ini?"

"Ini wig. Kurasa sangat cocok denganmu."

"WHAT THE HELL?!"

.

.

LOST IN BETWEEN (WONKYU VERSION)

Chapter 13:

PROMISE YOU

The remaked fanfic by The Ace Of Spades

Genre: Romance

Rating: T

Cast/Pair: WONKYU slight YUNJAE and HAEHYUK

Warning: BOYSLOVE, OOC, TYPO, M-PREG

Summary:

Ayah Kyuhyun dan Ibu Siwon akan segera menikah. Mau tidak mau mereka akan menjadi saudara tiri tidak sedarah. Namun, kedua Ayah-Ibu barunya itu berencana mengirimkan mereka kembali ke Korea dan tinggal satu atap, bahkan satu ranjang. 'Newlywed Parents' itu bahkan menyuruh mereka melakukan tindakan yang mustahil… MENIKAH!

DON'T LIKE DON'T READ

BabyWonKyu proudly presents

.

.

―WonKyu―

"Apa aku terlihat aneh?"

"Kau terlihat aneh jika terus-menerus memasang wajah seperti itu, Hae Hyung."

Siwon menghela nafas berkali-kali untuk meladeni sikap Sunbae sekaligus Hyung-nya ini. Mereka berdua sudah rapi dengan setelan tuxedo masing-masing. Tuxedo pengantin putih untuk Donghae dan tuxedo hitam untuk Siwon selaku pendamping pengantin. Sudah sejak beberapa menit yang lalu dia dan Donghae berdiri di sisi altar. Semua undangan dan pendeta sudah siap di tempat mereka masing-masing. Beberapa dari undangan menatap kagum kepada mereka berdua hingga tanpa berkedip. Dan sudah sejak beberapa menit yang lalu, Donghae selalu menanyakan tentang penampilannya. Membuat Siwon sedikit jengah melihat calon pengantin di sampingnya itu.

"Semua orang menatapku, Siwon. Pasti ada yang aneh dengan pakaianku. Bagaimana jika Hyukkie tidak menyukai penampilanku, lalu dia tidak mau menikah denganku?! Oh! Aku bisa mati, Siwon-ah~"

Rasanya SIwon ingin sekali menyumpal mulut Donghae dengan sepatunya saat ini. lihat saja kelakuan calon pengantin itu!

"Semua orang menatapmu karena tingkahmu, Hyung. Tenanglah sedikit. Anggap saja mereka semua penonton yang akan menyaksikan acting Lee Donghae, actor yang terkenal."

"Oke. Aku tenang. Everything is gonna be all right~ Everything is gonna be all right~"

Siwon tersenyum melihat Donghae yang berusaha menenangkan diri di sampingnya. Ia tahu benar bagaimana perasaan Donghae saat ini, karena dirinya sendiri memang pernah mengalaminya. Perasaan gugup yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Gugup karena akan berjanji mati kepada Tuhan untuk mencintai dan mendampingi seseorang hingga akhir hayatnya. Siwon tidak pernah lupa bagaimana perasaannya saat itu. Terlebih lagi, saat bagaimana melihat wajah manis yang juga gugup itu. Ingin rasanya ia membawanya ke dalam pelukannya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ya, Saat itu.

Tapi sekarang Siwon tahu, semuanya sudah dilaluinya. Dia yang dicintainya dengan sepenuh hatinya sudah terikat suci dengannya. Tali kasih Tuhan yang menjadi benangnya.

Yunho dan Jaejoong melambai ke arahnya di tempat duduk paling depan sambil menggendong buah hati kembarnya yang terlihat sangat imut dengan pakaian bayi mereka yang menyerupai tuxedo berukuran kecil. Kedua pasang mata bulat mereka yang mengerjab lucu, membuat Siwon tak tahan untuk segera mengecup dua pipi gembil mereka nanti.

TENG TENG TENG

Lamunan Siwon buyar saat bunyi lonceng gereja terdengar disusul dengan irama Wedding Instrumental yang khas. Semua undangan berdiri dan bergerak menghadap pintu utama gereja yang terbuka perlahan. Donghae dan Siwon segera mempersiapkan diri dengan berdiri tegak di tempat masing-masing.

Tap tap tap

Suara langkah yang lembut dan perlahan itu mulai bergema di sela-sela Hymne pernikahan. Para undangan berdiri dengan khidmat dengan pandangan terpana yang mengijuti beberapa pasang kaki yang bergerak pelan menuju altar.

"S-siwon-ah? Apa ini surga? Siapa bidadari itu? Apa dia pengantinku?" tanya Donghae pelan dan tergagap kepada Siwon di belakangnya.

Siwon juga tak kalah terpana. Di depannya saat ini berdiri 3 orang. Hyukjae berjalan pelan dengan gaun pengantin putihnya yang panjang menjuntai dengan dituntun oleh ayahnya. Hyung-nya yang berjuluk monyet itu terlihat cantik dengan gaun pernikahannya. Namun yang membuatnya terpana sebenarnya adalah seseorang yang berjalan di belakang Hyukjae dan ayahnya.

Apa dia bidadari? Tanya Siwon pada dirinya sendiri. Tak bisa untuk tidak meniru ucapan Donghae di dalam hatinya sendiri.

Apa yang terjadi dengan istrinya? Kyuhyun-nya?

Di depannya itu kini berdiri orang yang sangat Siwon yakini adalah Kyuhyun―istrinya yang manis, yang kini menjelma menjadi seorang Bidadari. Gaun berwarna cream berbahan satin panjang itu membalut tubuhnya yang terlihat semakin ramping. Kaki jenjangnya di dasari dengan sebuah high heels sewarna dengan gaunnya yang membuatnya tubuh tinggi semampainya menjadi semakin mirip model-model wanita kelas atas. Dan surai ikal coklat yang biasanya terlihat lembut itu kini berganti menjadi rambut pirang panjang sepunggung yang bergelombang di ujungnya. Beberapa aksesori berbentuk rangkaian bunga sederhana terlihat menghiasi rambut cantik itu.

Apakah ini memang benar-benar surga?

Dan Siwon tidak bisa mengedipkan matanya saat wajah rupawan itu menatapnya dengan merona. Sepasang iris coklat caramel bulat besar itu sedikit tersipu saat bertemu dengan miliknya.

Donghae mengambil alih tangan Hyukjae yang telah terlepas dari tuntunan ayahnya. Actor tampan berwajah ikan itu tersenyum bahagia melihat calon istrinya. Ayah Hyukjae kini berdiri di sisi altar bersama Siwon. Kyuhyun menyusul berdiri di sisi Siwon kemudian, dan suaminya itu langsung saja menggandeng telapak tangannya yang terbalut sarung tangan lace yang lembut.

"Kau tahu dimana istriku, Pretty Lady?"

Kyuhyun hanya memutar matanya malas mendengar bisikan pelan Siwon di telinganya. Namja manis itu menundukkan wajahnya saat Siwon mempererat genggaman tangannya.

"You, Aiden Lee. Do you accept this man, Spencer Lee to be your wife, and willing to live and stay by him side no matter what, until death separates you?"

Donghae menjawab tanpa ragu, "I do."

Ucapan itu sangat diingat jelas oleh SIwon. Tepat dua tahun yang lalu, ia juga mengucapkannya. Bersumpah di depan Tuhan untuk mencintai sosok 'bidadari' di sampingnya kini. Walau alasan dibalik janjisuci hanyalah sebuah omong kosong untuk menuruti perintah orang tua mereka, tapi Siwon tahu, tidak pernah ada omong kosong di hatinya saat itu. Jauh sebelum orang tuanya memintanya untuk menikahi Kyuhyun, sudah ada cinta yang tulus di hatinya untuk namja manis itu.

Dan saat kini ia menyaksikan prosesi janji itu sekali lagi, Siwon sadar, bahwa omong kosong dulu telah hilang. Tautan tangannya yang semakin erat membuatnya yakin bahwa Kyuhyun juga mencintainya setulus hati.

"And you, Spencer Lee. Do you accept this man, Aiden Lee to be your husband, and willing to live and stay by him side no matter what, until death separates you?"

"I do," jawab Hyukjae mantap.

Kyuhyun menundukkan wajahnya semakin dalam. Namja manis itu juga mengingat prosesi ini. dan yang membuatnya sangat menyesal adalah kenyataan bahwa ia tidak mengucapkan sumpah suci itu dengan mantap seperti apa yang diucapkan Hyukjae. Kyuhyun tahu, saat mengatakannya dulu, tidak ada secuilpun rasa cinta kepada namja tampan di sampingnya yang masih menggenggam erat tangannya itu.

Setetes air mata meluncur dari iris coklatnya. Kyuhyun sungguh menyesal dan marah. Bukan kepada SIwon atau kepada orang lain, tapi kepada dirinya sendiri. Ia begitu bodoh karena tidak menyadari bagaimana tulusnya cinta suaminya itu sejak awal. Dan ia begitu marah pada diirnya sendiri yang tidak peka dan sadar dengan sangat terlambat.

"Now the grooms can kiss the brides,"

Dan tangis Kyuhyun pecah saat menyaksikan Donghae dan Hyukjae yang kini berciuman dengan diiringi tepuk riuh para undangan. Namja manis itu bukan menangis karena ciuman kedua pasang suami-istri baru itu, namun karena mengingat bagaimana ciuman pernikahannya dulu. Bagaimana takutnya ia saat pendeta mengucapkan kata-kata yang paling ditunggu pasangan pengantin itu. dan air matanya kembali mengalir saat mengingat bagaimana Siwon yang sangat mengerti dan begitu menghormatinya, hingga suaminya itu hanya mengecup ibu jarinya sendiri yang diletakkan di depan bibirnya. Tanpa sedikitpun menyentuh bibirnya.

Kyuhyun tahu, pernikahan seharusnya seperti ini, tidak seperti pernikahannya dulu. Dan demi apapun, ia merasa sangat bersalah kepada Siwon.

"Hei, uljima~"

Kyuhyun memeluk erat lengan Siwon dengan kedua tangannya saat jemari besar itu menghapus air matanya lembut. Siwon hanya membalas perlakuan istrinya itu dengan sebuah usapan lembut di punggung Kyuhyun yang tertutup wig panjangnya.

"I'm sorry."

"For what, hm?"

Kyuhyun menatap iris kelam yang bersinar sendu di depannya itu dalam-dalam. Suara riuh tepuk tangan undangan masih memenuhi gereja itu.

"For everything. Saranghae~"

Siwon tidak tahan dengan mata basah itu, segera memberikan kecupan sekilas di kedua kelopak mata indah berbulu mata lentik itu.

"Nado saranghae, Baby~"

―WonKyu―

"Kau cantik sekali, Hyukjae! Kami sampai tidak mengira kalau itu kau!"

"Hahaha! Gomawo, Abonim, Eomoni." Hyukjae tertawa canggung membalas pujian Yunho dan Jaejoong yang terus saja tersenyum kagum kepadanya. Si Kembar Suho dan Minho terlihat tenang di gendongan mereka berdua. "Hello, Boys! Kalian tampan sekali~"

"Tenang saja, Baby Suho dan Baby Minho! Sebentar lagi uncle Donghae dan auntie Hyukkie akan membuatkan adik untuk kalian~"

Pletak!

Jaejoong dan Yunho terkikik geli melihat pasangan pengantin baru di depan mereka. Sedangkan Hyukjae hanya bisa mendelik menatap suaminya yang masih meringis mengusap kepalanya dengan wajah memerah karena malu.

"Jangan bicara hal yang vulgar di depan anak kecil, Lee Donghae!" umpat Hyukjae sambil mencubit pinggang suaminya hingga membuat Donghae mengaduh minta ampun. Si kembar Suho dan Minho terlihat antusias melihat perdebatan dua pengantin baru itu, kedua pasang tangan mungil itu mulai bergerak-gerak lincah.

Saat ini sudah memasuki acara resepsi perayaan pernikahan. Setelah upacara sakral di gereja, acara dilanjutkan di halaman belakang gereja yang kini disulap seperti taman kecil. Beberapa tamu undangan terlihat saling mengobrol atau sedang menikmati hidangan yang disediakan.

"Kalian ini, jangan bertengkar di depan mereka. Lihat, mereka jadi antusias sekali melihat wajah menderita kalian, HAHAHA~" ucap Yunho sedikit kewalahan karena tingkah Minho di gendongannya.

"Aish! Melihat tingkah lucu mereka berdua, aku jadi ingin cepat-cepat punya anak." Gerutu Hyukjae sambil memainkan telunjuknya yang digenggam tangan kecil Suho.

"Tenang saja, Hyukkie Chagi! Kita akan membuatnya nanti malam, arraseo?!"

Pletak!

Donghae mengaduh pelan saat pukulan 'lembut' itu kembali mendarat di kepalanya. Yunho dan Jaejoong kembali tertawa, sedangkan si kembar terlihat kembali excited.

"Sudah kubilang, jangan bicara hal yang memalukan di depan anak-anak!" desis Hyukjae sambil sedikit menyingkap helaian gaunnya, "Lagipula aku ingin Suho dan Minho kecil ini yang menjadi anak kita~"

"Kalian mau dimakan hidup-hidup oleh Siwon dan Kyuhyun? Mana mungkin mereka mau memberikan anak mereka kepada kalian, HAHAHA!" sahut Jaejoong sambil bergidik ngeri membayang hal yang baru saja dikatakannya.

"Aish!"

Hyukjae hanya menggerutu pelan, masih memainkan jemarinya di tangan mungil Suho. Donghae mencoba menghibur istrinya itudengan memeluk pinggangnya erat. Keempatnya kemudian terlibat obrolan ringan dengan beberapa tamu undangan yang lain. Kebanyakan tamu terkesima dengan si kembar yang memang terlihat lucu dengan pakaian mereka yang menyerupai tuxedo. Imut sekali.

"Ladies and Gentlemen, we're proudly presents the most popular Ballad singer, Andrew Choi~"

Semua hadirin mengalihkan perhatiannya di panggung kecil di tepi danau. Beberapa pasang mata menatap kagum sosok namja tampan yang mulai berdiri di sana dengan tuxedo hitamnya yang elegan. Tak jarang terdengar pekikan kecil para gadis saat soloist muda itu tersenyum dan membungkuk sekilas.

"Lagu ini aku persembahkan untuk sahabat sekaligus Hyung yang sedang berbahagia saat ini." ucap Siwon sambil membenarkan letak microphone-nya. Semua perhatian tertuju ke arahmya saat ini seiring dengan nada intro lagu yang mulai mengalun.

Saat mencari hal-hal yang tak berubah, kita melewati musim yang berganti.

Selalu, kita bersama-sama bergandengan tangan.

Aku bisa melewati hari sulit tanpa kehilangan arah karnamu,
dan tetap kuat setiap saat.

Walaupun dunia akan berubah di masa depan, kita tak akan berubah.

Tepuk tangan riuh kembali memenuhi taman kecil itu begitu bait pertama lagu mulai dinyanyikan dengan dan Hyukjae terlihat terkejut dengan penampilan itu. Si kembar Minho dan Suho memperhatikan Daddy mereka dengan mata berbinar.

PROMISE YOU,

dalam hidupku akan selalu memikirkanmu.

Kita ini satu dari hati ke hati.

PROMISE YOU,

yang ingin kukatakan hanyalah "Aku sayang padamu".

Kujanjikan kepingan keabadian.

Semua yang mendengar lagu manis itu pasti akan meleleh. Terlebih lagi sang penyanyi sangat menghayati setiap kata yang keluar dari bibirnya, jangan lupa senyum dan lesung pipinya yang menawan.

Para undangan bertepuk tangan sekali lagi, kali ini diiringi beberapa pekikan, saat Siwon bergerak ke samping panggung dan tangannya meraih sosok tangan yang terbalut sarung tangan lace putih yang lembut. Dan saat sosok itu sudah berdiri diatas panggung, Siwon menggenggam tangannya.

"Kyuhyunnie?" ucap Hyukjae lirih dengan mata berbinar. Donghae di sampingnya tersenyum lembut menatap dua orang yang berdiri di panggung.

[Kyuhyun]

Kita pernah bertengkar

Kita juga pernah tidak bersama untuk beberapa lama

Tapi tiap kali, hal itu mengingatkanku betapa aku membutuhkanmu.

[Siwon]

Saat kau menghadapi masalah, aku ingin jadi orang pertama yang membantumu,
Biarkan aku tinggal disisimu.

Walaupun perpisahan dan pertemuan terulang lagi,
Mari kita tetap bersama.

Kyuhyun tersenyum saat Siwon melanjutkan liriknya. Namja manis itu menatap telapak tangannya yang masih digenggam oleh Siwon. Dan saat pandangannya bertemu dengan Hyukjae, namja bergummy smile itu terlihat mengusap air matanya haru. Semua yang ada di sana terpana melihat dua orang yang masih berdiri di panggung.

[Siwon & Kyuhyun]

PROMISE YOU,

Akan kulindungi kau dengan sepenuh hatiku,

Hatiku membara (penuh dengan cinta)

PROMISE YOU,

Yang ingin kukirimkan hanyalah "Aku sayang padamu"

Dengan cinta yang tak berubah.

Siwon sama sekali tidak melepas kontak mata dengan sosok 'cantik' di sampingnya kini. Bidadari berbaju cream itu terlihat sangat sempurna saat menyanyikan bait-bait liriknya. Rambut pirang panjangnya bergerak pelan saat angin meniupnya, membuat tiara kecil berbentuk bunga di kepalanya itu semakin berkilau. Jangan lupakan wajahnya yang manis dan sesekali merona karena malu, sangat cantik dan manis. Semua itu hanya dimiliki istrinya, Choi Kyuhyun-nya.

[Kyuhyun] Jika esok dipenuhi kegelapan dan tak ada jalan

[Siwon] Jangan takut, kecuali kau melepaskan tanganku

[Siwon & Kyuhyun] Kita bisa pergi kemanapun

Bolehkah mereka egois? Egois karena mereka menyanyikan lagu itu terlebih untuk diri mereka sendiri. Setiap janji yang ada dalam lagu itu, setiap arti dalam liriknya, setiap penghayatan dari melodinya, adalah pesan yang mereka sampaikan secara tersirat. Tersirat namun bermakna dalam. Semua arti dalam lirik lagu itu mereka sampaikan melalui nada indah yang keluar dari bibir masing-masing.

Semuanya masih hening saat Siwon melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang ramping Kyuhyun, sementara istrinya itu terlihat tersipu dan memegang mic-nya erat-erat dengan kedua tangannya. Siwon menatap wajah rupawan itu sekilas, dan saat kedua pasang mata itu bertemu, mereka berdua mengangguk.

[Siwon & Kyuhyun]

PROMISE YOU,

dalam hidupku akan selalu memikirkanmu.

Kita ini satu dari hati ke hati.

PROMISE YOU,

yang ingin kukatakan hanyalah "Aku sayang padamu".

Kujanjikan kepingan keabadian.

Kujanjikan kepingan keabadian.

Super Junior KRY, Promise You (Indonesian translated)―

Bahkan saat iringan musik itu berhenti, semua yang ada disana masing hening dan terpana melihat mereka berdua. Baru saat MC mulai mengeluarkan suaranya, tepuk tangan riuh terdengar kemudian. Bahkan beberapa ada yang memekik dan berteriak. Siwon menuntun Kyuhyun turun dari panggung, masih diiringi tepuk tangan para hadirin.

Hyukjae segera menerjang tubuh Kyuhyun kemudian lalu memeluk sahabatnya itu erat-erat. Siwon dan Donghae juga terlihat berpelukan sekilas lalu saling bersalaman.

"Waaah! Kalian tadi keren dan romantis sekali~" pekik Hyukjae sambil terus memeluk erat Kyuhyun yang kini mulai tidak nyaman. "Gomawooo~"

Niat Kyuhyun untuk memberontak pelukan Hyukjae sirna saat merasa sesuatu yang basah menembus gaunnya di bagian bahu. Namja manis itu mengusap punggung Hyukjae yang kini mulai terisak. Donghae menarik istrinya itu lalu menghapus air matanya lembut, sedangkan Kyuhyun lebih memilih bergerak ke sisi Siwon saat suaminya itu menarik tangannya lembut.

"Uljima, chagi." Ucap Donghae masih berusaha menghapus air mata Hyukjae. Ia tahu, istrinya itu sangat terharu dengan kejutan yang memang sudah disiapkannya bersama Siwon dan Kyuhyun. "Aku sudah membayar mahal untuk menyewa soloist terkenal Choi Siwon, dan sekarang kau malah menangis~"

Siwon dan Kyuhyun tertawa melihat Hyukjae yang kini kembali mencubit pinggang Donghae. Namun, pada akhirnya Hyukjae berhenti menangis dan kembali mengucapkan terima kasih kepada Siwon dan Kyuhyun.

"Pastikan pembayarannya terkirim ke rekeningku, Hae Hyung!" ucap Siwon sambil kembali menggenggam tangan Kyuhyun yang tertawa di sampingnya.

"Tentu saja, Siwon-ah. Akan aku cicil selama 5 tahun. Kekeke~ Kau tahu betapa mahalnya tarif perform-mu?!"

"HAHAHAHA!"

Jaejoong dan Yunho bergabung di sela-sela tawa dua pasang suami-istri itu. Siwon dan Kyuhyun langsung saja mengambil alih Suho dan Minho, lalu menimangnya. Dua makhluk mungil itu terlihat senang saat berada di gendongan Daddy dan Mommy mereka.

Yunho bergerak ke samping Kyuhyun lalu mengecup pipinya sekilas. "Aku tidak ingat kalau memiliki seorang putri yang cantik."

"Appa!"

Semuanya tertawa melihat wajah Kyuhyun yang memerah. Suho di gendongannya terlihat sekan ingin menggapai wajah mommy-nya, membuat Kyuhyun gemas dan akhirnya mendaratkan sebuah kecupan singkat di hidung bayi mungilnya itu.

"Tentu saja cantik, Abonim." Sahut Hyukjae, "Siapa dulu yang memilihkan gaun dan semua aksesorinya."

"Diam kau, Monyet! Kau kira aku tidak geli memakai semua ini?" sahut Kyuhyun dengan mata memicing, "Bahkan beberapa tamu undangan tadi memanggilku 'miss'! Aish!"

"Tidak seharusnya mereka memanggilmu Miss." Ucap Siwon sambil menyerahkan Minho ke gendongan Hyukjae yang sudah terlihat sangat tidak tahan untuk menimang buah hatinya itu, Kyuhyun menatapnya dengan berbinar saat Siwon membelanya. "Seharusnya mereka memanggilmu Mrs. Choi."

"HAHAHAHAHA!"

Senyum Kyuhyun sirna dan berganti dengan wajah cemberut. Namja manis itu menginjak kaki Siwon yang tentu saja langsung mengaduh kesakitan karena terinjak High Heels tajam itu. Jaejoong segera mengambil alih Suho kecil dari gendongan Kyuhyun sebelum bayi mungil itu ikut menjadi sasaran amukan Kyuhyun.

"Sudahlah, Kyu ~" sela Yunho sambil menarik lengan Kyuhyun yang masih cemberut, "Siwon benar, 'yeoja' cantik sepertimu tidak boleh marah-marah~"

"AKU INI NAMJA! NAMJA!"

Suara tawa terdengar lagi kemudian begitu menyaksikan wajah marah Kyuhyun yang menggemaskan dan terlihat semakin 'cantik' dengan dandanan crossdressing-nya saat ini. Siwon menangkap kedua pergelangan tangan Kyuhyun yang hampir saja merusak tatanan tiara di rambutnya, lalu menggenggamnya lembut.

"Cukup, Baby. Tidak peduli kau namja atau yeoja sekalipun, kau tetap menjadi bidadariku yang paling manis dan cantik." Bisik Siwon pelan yang membuat wajah Kyuhyun semakin merona.

"D-don't be so cheesy! Silly." Ucap Kyuhyun tebata sambil menundukkan wajahnya. Kelakuannya itu membaut Siwon mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipinya yang memerah sempurna.

"Yo! Siwon-ah!" seru Donghae sambil merangkul bahu Siwon, "Kau belum menyelesaikan ceritamu tadi. Bagaimana jika kita lanjutkan disana?"

Siwon tersenyum jahil lalu mengangguk dan mulai berjalan menjauhi Hyukjae dan Kyuhyun yang terlihat bingung.

"Hei, kalian mau kemana?" seru Hyukjae.

"Dan mengapa kalian berbisik-bisik?" sambung Kyuhyun.

Donghae hanya melambaikan tangannya sementara Siwon terkikik di sampingnya. "Ini urusan para suami, kalian tidak boleh ikut campur~"

'Oh, Damn! They are smirking!' batin Kyuhyun dan Hyukjae yang hanya saling melempar pandangan ngeri.

―WonKyu―

Ceklek

Siwon menutup pintu kamar jagoan-jagoan kecilnya saat kedua malaikat kecilnya itu sudah terlelap di ranjang bayi mereka. Si kembar pasti kelelahan karena acara resepsi yang berjalan hingga malam hari itu. Bahkan Siwon sudah meminta ijin kepada Donghae dan Hyukjae untuk pulang lebih awal. Jadilah sekarang ia sudah berada di rumahnya saat waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.

Grep

Siwon memeluk pinggang istrinya yang sedang berkutat di dapur minimalisnya hingga membuat Kyuhyun tersentak kaget.

"Istirahatlah, Baby. Kau pasti lelah." Ucap Siwon sambil membenarkan letak sweater Kyuhyun dan memastikan istrinya itu tidak kedinginan. Aroma parfum bekas resepsi tadi masih menempel di badan Kyuhyun membuatnya terbuai.

Kyuhyun hanya tersenyum simpul saat suaminya itu menghirup aroma lehernya, membuatnya sedikit geli. Kedua tangannya masih sibuk menyeduk teh dan kopi hangat di depannya.

"Apa Minho dan Suho sudah tidur?" tanya Kyuhyun yang hanya dibalas dengan gumaman Siwon yang masih asik menghirup aroma lehernya dan menumpukan kepala di bahunya. "Kita minum dulu, setelah itu tidur."

Siwon tersenyum lalu melepaskan pelukannya dan berjalan menuju meja makan di dekat dapur. Kyuhyun mulai meletakkan dua cangkir minuman yang dibuatnya di atas nampan dan berniat akan membawanya ke meja makan sebelum―

PRANG!

"BABY?!"

Entah mengapa saat akan berbalik menuju meja makan, semuanya terasa berputar di pandangan Kyuhyun. Bahkan tangannya tidak mampu menahan beban nampan yang kini jatuh berserakan di lantai.

Dan bayangan Siwon yang berlari kearahnya masih sempat dilihat Kyuhyun sebelum semuanya gelap.

―WonKyu―

"Istri anda hanya kelelahan dan dehidrasi. Wajar untuk seseorang yang baru melahirkan sepertinya. Saya sudah memberikan vitamin kepadanya. Sebentar lagi dia pasti sadar, anda tidak perlu khawatir, Tuan Choi."

Siwon masih menatap tak yakin kepada dokter di depannya. Tangannya masih menggenggam erat jemari lentik sosok yang masih tidur di sampingnya. Tubuh istrinya itu berkeringat dingin dan sedikit demam.

"Terima kasih, Dokter Will."

Setelah mengantar dokter keluar, Siwon segera melesat menuju dapur dan menyiapkan sebaskom air dingin dan mengambil handuk kecil di lemari samping kamar mandi. Namja tampan itu kemudian berjalan cepat menuju kamar utama, lalu mengambil sebuah selimut tambahan di dalam lemari setelah meletakkan baskom air di meja nakas. Setelah menaruh dua lapis selimut di atas tubuh Kyuhyun, Siwon meletakkan handuk yang sudah ia rendam air dingin ke atas dahi istrinya. Semuanya dilakukannya dengan cepat, tidak memperdulikan dirinya yang masih mengenakan kemeja tuxedonya.

"Mengapa kau selalu berpura-pura kuat padahal semua orang tahu bahwa kau rentan sakit, Sayang~"

Siwon duduk di sisi ranjang, masih mengompres dahi Kyuhyun dengan handuk basah. Ditatapnya wajah manis istrinya yang masih terpejam. Wajah itu tetap manis dan cantik walau tanpa riasan apapun seperti tadi siang. Bahkan Siwon berpikir bahwa mungkin Kyuhyun tidak memakai riasan apapun di wajahnya selama crossdressing itu berlangsung. Wajah istrinya ini memang cantik alami.

Siwon menggenggam telapak tangan dingin itu lalu meremasnya lembut, berusaha mengalirkan kehangatan di dalamnya. Namja tampan itu turun dan mulai berlutut di sisi ranjang tanpa melepaskan genggamannya.

"Tuhan, hambaMu berlutut dan memohon kepadaMu untuk kesekian kalinya. Anugerahkanlah kesehatan untuk orang-orang yang kusayangi. Jagalah mereka dari segalanya yang menyakitkan. Jangan kau limpahkan sakit kepada istriku, ya Tuhan. Dia sudah cukup lelah karena telah menanggung hidup anak-anakku selama 9 bulan lamanya. Ia sudah cukup menderita ketika melahirkan dan memberi kehidupan kepada buah hatiku. Sayangilah dia melebihi Engkau menyayangiku, Tuhan."

Namja tampan itu memejamkan matanya saat do'anya melantun.

"Tuhan, limpahkanlah sakit dan penderitaan istri dan anak-anakku kepadaku, aku rela menanggung semua sakit mereka, asal mereka bisa sehat. Asal mereka bisa tertawa bahagia. Jangan limpahkan tangis dan air mata kepada mereka. Jangan limpahkan kesakitan dan kesedihan kepada istri dan anak-anakku, wahai Tuhan. Kau bisa memberikan semuanya kepadaku, dan aku akan menerimanya dengan lapang."

Dua butir air mata berebut keluar dari iris kelam Siwon saat matanya terbuka. Dieratkannya genggamannya pada telapak tangan yang kini mulai menghangat itu.

"Tuhan, limpahkanlah kasih dan cahayaMu untuk keluargaku, untuk semua orang yang aku cintai. Selamanya. Amen."

Setelah kalimat do'anya selesai, Siwon bangkit dan mengecup dahi Kyuhyun setelah sebelumnya mengambil handuk dingin dari dahi pucat itu. Lama ia berdiam dengan kecupannya sampai sebuah suara berat dan serak membuatnya melepaskan kecupannya.

"W-wonnie~"

"Hey, Baby. Apa ada bagian tubuhmu yang terasa sakit, hmm?" tanya Siwon lembut sambil membelai wajah rupawan yang manatapnya sendu itu.

"Aniyo. Mianhae, karena mem―"

"Sssst." Siwon menghentikan kalimat lemah itu dengan menempelkan telunjuknya di bibir Kyuhyun yang sedikit pucat. "Don't talk too much. Aku tidak mau kau keleahan dan pingsan lagi."

Kyuhyun membelai wajah tampan diatasnya saat butir-butir air mata berjatuhan dari mata yang selalu menatapnya penuh kasih sayang itu. Air mata kedua yang dilihat Kyuhyun keluar dari mata Siwon sejak kejadian Chansung di kantor polisi beberapa tahun lalu itu. Kyuhyun merasa sangat bersalah karena telah membuat Siwon menangis lagi.

"Jangan menangis, Siwonnie~" ucapnya sambil mengusap air mata di mata Siwon yang juga berjatuhan ke wajahnya sendiri. Sekeras apapun Kyuhyun menahan tangis, namun air matanya tidak bisa untuk tidak tumpah saat melihat iris kelam yang masih menatapnya sendu itu basah.

"Kau menyuruhku berhenti menangis, tapi kau sendiri malah tersedu seperti ini~" ucap Siwon kalem sambil sedikit terkekeh lalu mengusap air mata dari wajah rupawan istrinya.

"Aku menangis karena kau menangis, Pabbo."

Siwon kembali tersenyum simpul saat kalimat galak bernada lemah itu kembali terdengar. Tangannya masih belum berhenti menyeka kristal-kristal bening dari iris caramel Kyuhyun. Namja tampan itu kemudian beranjak dan membaringkan tubuhnya di sisi Kyuhyun, lalu menarik tubuh yang masih panas itu kedalam dekapannya. Kyuhyun yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah mengingat tubuhnya masih begitu lemas sekarang.

"Tidurlah, kau pasti lelah. Aku akan menemanimu disini sampai kau tertidur."

"Andwae. Kau harus menemaniku disini terus walau aku tertidur." Sela Kyuhyun sambil mengeratkan pelukannya di dada Siwon. "Jangan pergi."

Siwon tidak bisa untuk tidak membawa wajah rupawan itu mendekat kepadanya dan mengecup lembut bibir pucat itu. hanya ciuman ringan dan lembut yang menenangkan. Melalui ciuman ini SIwon menyiratkan jawaban kepada sosok yang sangat dicintainya itu bahwa ia tidak akan pergi kemanapun saat ini, esok, lusa, dan selamanya.

"Saranghae~"

"Nado saranghae, please be fine soon, Baby."

Bahkan si kembar yang biasanya mengganggu waktu kedua orang tuanya, kini tertidur begitu lelap, seakan tahu bahwa mommy dan daddy-nya butyuh waktu berdua untuk saling menumpahkan perasaan cinta mereka.

Good boys, Choi Suho and Choi Minho ^3^

.

.

TBC

.

.

How sweet~

Itulah cinta keduanya.

.

Mian karena telah menelantarkan FF ini sekian lamaaa #Bow

Inspired by Kyu-line SMTOWN Girl's Day – Something. Saya sangat terpesona dengan penampilan Kyuhyun yang seperti Boneka Barbie, hingga Siwon tidak tahan untuk tidak memeluknya saat berfoto bersama.

HAHAHA! WE KNOW IT, CHOI SIWON! YOUR BABY IS VERY BEAUTYFUL /

#Ehem, Sorry for CapsLocks #BOW

Sinkembar memang anak pintar. Mereka tahu kapan waktu yang tepat untuk membiarkan Mommy dan Daddy-nya bersama. Dasar! Wkwkwk

Tunggu chapter depan ^^

.

Maaf karena tidak update seminggu, karena sayasibuk dengan Konser Mahakarya RCTI 25 yang kacau, wkwkwk. Ada yang bertemu saya kah? Saya di bagian GOLD kemarin ^^

Ask me more on ask . fm my username: BabyWonKyu1013

#end of Promotion

Jangan lewatkan FF yang lain, my Dear Readers #Kiss

Setiap review readers adalah sumber perbaikan bagi saya. Jadi jangan sungkan bila ada yang tidak berkenan. XOXO for you all ^3^

Fic ini murni BOYSLOVE/YAOI bukan GENDERSWITCH, dan main pair disini adalah WONKYU ^^

FEEL FREE TO REVIEW ^^

Wonkyu is Love,

BabyWonKyu

FEEL FREE TO REVIEW

Wonkyu is Love,

BabyWonKyu