Sasuke meremas dokumen yang ada di tangannya, nggak peduli deh berapa juta yen yang bakal melayang kalo isinya nggak jadi deal. Wajahnya udah kaya Itachi, keriput merajalela gara-gara film yang baru akan tayang- inget BARU AKAN TAYANG! Di stasiun swasta milik Itachi, si abang tersayang yang udah tergila-gila ama ulet kuning, a.k.a Ino.
Ia menggeram, bikin sekertaris pribadinya yang berasal dari Suna sono mikir pengen pulang secepatnya. Gadis manis inosen yang punya rambut coklat itu ngintip bosnya diam-diam. Dalam hatinya dia bersorak gembira, mungkin inilah saatnya ia terbebas dari bos yang hobinya bikin dia lembur tahunan. Hei, emang ada yang lembur full setahun? Hmmm, lebih baik tanyain deh ama si Sasuke. Gara-gara pengen dapat predikat suami paling sayang istri (SPSI) doi sampai bela-belain gak pernah ngerjain tugas kantor lebih dari jam lima sore. Setelah itu apa pekerjaan rutin Sasuke kalau sudah lepas dari jam lima sore. Uhukk.. uhukkk… kasi tau gak ya? Ih, dasar reader kepo!
Ya tentu aja godain Hinata-buin dong ah! Ngapain coba kalo nggak program utama Uchiha, tentu aja percepatan cucu Fugaku dan cucu Hiashi. Fufufu.. Siapa suruh Hinata diciptain super imut, huh-? Makanya Sasuke demen banget ngucel-ngucel tuh cewek di kasur.
Ingat teman-teman, Sasuke merupakan serigala berbulu ayam. Dia di luar kelihatan kalem,cuek, trus sok berkuasa, tapi kalo udah ketemu Hinata + kasur dia akan menjadi liar. Inget adegan Jacob Black mau bertranformasi jadi warewolf? Nah kaya gitu..
Nggak pake baju, trus perut sixpacknya keliatan. Nggggg.. jangan bayangin bulu oke! Sebagai pembaca dan author budiman, saya larang anda membayangkan adegan bulu dan juga pakaian robek! Ini bukan twilight, ini SasuHina woy!
Oke, abaikan.
Kita kembali ke obyek!
Sekertaris Sasuke udah merasa kalau sang bos murka dan mau dipecat. Emang apa kesalahannya sehingga si bos menggeram ama melototin dia seperti itu? Apa salahnya? Dia hanya korban! Dan ia hanya seorang gadis lugu yang gak tahu apa-apa. Bahkan namanya aja Matsuri. Gak terlalu keren buat jadi sekertaris jujur, taat sama rajin kan? Jadi apa kesalahannya? -alay banget deh sinetron di negeri yang di dadanya ada burung-
"Matsuri!"
Si sekertaris udah gemetar gergaji (*ngek! Dia emang penggemar lagu koploan) dia pasti dipecat. Duh… Gusti… Dosa apa yang diperbuat gadis culun ini, sehingga dia dapat bos yang doyan ngumbar deathglare kemana-mana. Cuek bebek, sangat cuek bahkan untuk tahu kalau gaji ketigabelasnya masih tertahan di HRD.
"Y-ya.." gagap kan. Kalo urusan duit dia tanggap. Tapi lok berhadapan sama Uchiha Sasuke, orang sebesar dan selebar Choji Akamichi, si head chef restonya Uchiha Royal Hotel bakal segera mengkeret dan merasakan aura diet ketat. Siapa yang masih doyan makan setelah diomeli ama CEO muda yang sok perfeksionis, ha? Lu ngarti kan kalau Sasuke punya lidah tajem setajam jarum suntik. Meski keliatan kecil tapi bikin trauma.
"Aku—" Sasuke bicara tanpa ekspresi, tapi justru itulah yang ditakutkan Matsuri, "Aku nggak gaji kamu buat NONTON TV!" nadanya datar, sumpah. Juga nggak pake teriak. Tapi efeknya boooo, angin menggelegar, suara petir, lebih parahnya bikin suasana nyaman jadi mencekam. "APALAGI KALO YANG MAIN ISTRIKU AMA COWOK LAIN! NGERTI?!"
Nah, udah ngerti kan di mana kesalahan FATAL si Matsuri ini?
Jangan membangunkan serigala berambut ayam yang lagi tidur, okey!
.
.
.
Happy Bunnies Time (HBT)
Original story by: PORORO90
Disclaimers: All Chara are belongs with Masashi Kishimoto.
Warning: Typo, Gaje, Abal, OOC, AU, dan segalan kenistaan lainnya.
Oh, iya hampir lupa; ini semi 'M'
Chapter 5: Kucing Garong!
.
.
.
Happy reading minna~
.
Berawal dari mencari Matsuri untuk membetulkan angka tender dengan cabang WORLD Hotel di Korea. Matanya tiba-tiba aja menyimak tv kecil layar datar empat belas inch yang ada di sebelah meja sekertarisnya itu. Sang sekertaris culun asyik menyimak acting istri bos besarnya. Diam-diam si culun kagum sama Hinata yang kelewat sabar mau-maunya menikah sama orang jahat kaya Sasuke. Takdir, emang kejam! Ya.. lagu jaman emak gue masih cantik tiba-tiba aja berkeliaran di kepala si culun.
Sebuah adegan yang bikin Sasuke naik darah.
.
Hinata di sana, di padang bunga yang berwarna kuning. Sambil membawa setangkai tulip merah, sedang menanti kekasihnya. Sebuah sepatu pria berwarna dark chocolate yang belum jelas siapa pemiliknya tampak berjalan pelan-pelan. Seolah memang sengaja membuat kejutan.
Sampe sini aja Sasuke udah gemerutuk. Sejak kapan istrinya berhenti jadi chef dan alih profesi jadi bintang film?!
Perlahan langkah pelan itu memperlihatkan sosoknya. Dari sepatu kets warna dark chocholate, ke celana katun pensil berwarna krem, lalu semakin ke atas ke mantel coklat yang terkesan casual dan trendi.
Demi Neptunusnya, si Spongebob! Sasuke megap-megap. Langsung menyambar air mineral yang masih utuh dari botol perawan di atas meja sekertarisnya yang masih bengong.
Dan kenapa oh kenapa, adegan yang bikin hatinya cenat-cenut gini malah dibuat slow motion?! Hhaaaaa… cobaan belum berakhir Sas,-
Sorot kamera berhenti di dada dan leher. Tempat sebuah kalung dengan liontin sebuah cincin perak dengan permata berwarna ijo.
Dibawahnya terdapat tulisan dari huruf kanji:
Ketika cinta kita pada batasnya.
.
CIH! Siapa yang berani bikn sinetron kacangan kaya gini?!
.
Shit! Siapa kucing garong yang berani-beraninya mengembat Hinata-buin gue?! Batin Sasuke frustasi!
Lalu sorot kamera kembali kebawah. Dimana tangan pria itu membawa setangkai mawar putih di belakang punggungnya.
Sumpah ya! Demi Neptunus Dan demi Tuhan! Sasuke pengen segera menghabisi siapa lawan main Hinata sekarang. Ayo, WAKTU CEPATLAH BERPUTAR, aku penasarannnnnn!
Adegan mulai kembali lagi, dimana sang lelaki tinggal selangkah di belakang Hinata. Tiba-tiba do'anya terjawab. Pelan sorot kamera semakin ke atas. Pertama sebuah senyum yang tulus.
DEG!
Rasanya familiar, jangan-jangan…
Sorot kamera meng-close-up bagian alis dan mata yang bikin siapapun melting. Mata azure yang teduh dan keliatan merindukan. Senyum yang tulus dan kelihatan bahagia karena mencintai. Dan rambut streaky crimson yang bikin dia sangat tampan.
Oke, azure, senyum tulus dan streaky crimson!
Kucing garong bernama Gaara pelakunya!
Adegan selanjutnya, sang cowok memberikan pelukan dari belakang. Lalu memberikan setangkai mawar putih. Trus dengan sadis dibawahnya di tulis:
-THE AFFAIR, COMING SOON, hanya di Uchiha channel-
.
Tanpa suara, tapi efeknya bikin Sasuke panas dingin dan kepalanya mau meledak!
Sasuke gemurutuk.
.
Si sekertaris menoleh dan keliatan pucat secara konstan.
Sasuke meremas dokumen yang ada di tangannya, nggak peduli deh berapa juta yen yang bakal melayang kalo isinya nggak jadi deal. Wajahnya udah kaya Itachi, keriput merajalela gara-gara film yang baru akan tayang- inget BARU AKAN TAYANG! Di stasiun swasta milik Itachi, si abang tersayang yang udah tergila-gila ama ulet kuning, a.k.a Ino.
Ia menggeram, bikin sekertaris pribadinya yang berasal dari Suna sono mikir pengen pulang secepatnya. Gadis manis inosen yang punya rambut coklat itu ngintip bosnya diam-diam. Dalam hatinya dia takut tapi juga bersorak gembira, mungkin inilah saatnya ia terbebas dari bos yang hobinya bikin dia lembur tahunan. Hei, emang ada yang lembur full setahun? Hmmm, lebih baik tanyain deh ama si Sasuke. Gara-gara pengen dapat predikat suami paling 4russ istri (SPSI) doi sampai bela-belain gak pernah ngerjain tugas kantor lebih dari jam lima sore. Setelah itu apa pekerjaan rutin Sasuke kalau sudah lepas dari jam lima sore. Uhukk.. uhukkk… kasi tau gak ya? Ih, dasar reader kepo!
Ya tentu aja godain Hinata-buin dong ah! Ngapain coba kalo nggak program utama Uchiha, tentu aja percepatan cucu Fugaku dan cucu Hiashi. Fufufu.. Siapa suruh Hinata diciptain super imut, huh-? Makanya Sasuke demen banget ngucel-ngucel tuh cewek di kasur.
Ingat teman-teman, Sasuke merupakan serigala berbulu ayam. Dia di luar kelihatan kalem,cuek, truss ok berkuasa, tapi kalo udah ketemu Hinata + kasur dia akan menjadi liar. Inget adegan Jacob Black mau bertranformasi jadi warewolf? Nah kaya gitu..
Nggak pake baju, trus perut sixpacknya keliatan. Nggggg.. jangan bayangin bulu oke! Sebagai pembaca dan author budiman, saya larang anda membayangkan adegan bulu dan juga pakaian robek! Ini bukan twilight, ini SasuHina woy!
Oke, abaikan.
Kita kembali ke obyek!
Sekertaris Sasuke udah merasa kalau sang bos murka dan mau dipecat. Emang apa kesalahannya sehingga si bos menggeram ama melototin dia seperti itu? Apa salahnya? Dia hanya korban! Dan ia hanya seorang gadis lugu yang gak tahu apa-apa. Bahkan namanya aja Matsuri. Gak terlalu keren buat jadi sekertaris jujur, taat sama rajin kan? Jadi apa kesalahannya? –alay banget deh sinetron di negeri yang di dadanya ada burung-
"Matsuri!"
Si sekertaris udah gemetar gergaji (*ngek! Dia emang penggemar lagu koploan) dia pasti dipecat. Duh… Gusti… Dosa apa yang diperbuat gadis culun ini, sehingga dia dapat bos yang doyan ngumbar deathglare kemana-mana. Cuek bebek, sangat cuek bahkan untuk tahu kalau gaji ketigabelasnya masih tertahan di HRD.
"Y-ya.." gagap kan. Kalo urusan duit dia tanggap. Tapi lok berhadapan sama Uchiha Sasuke, orang sebesar dan selebar Choji Akamichi, si head chef restonya Uchiha Royal Hotel bakal segera mengkeret dan merasakan aura diet ketat. Siapa yang masih doyan makan setelah diomeli ama CEO muda yang sok perfeksionis, ha? Lu ngarti kan kalau Sasuke punya lidah tajem setajam jarum suntik. Meski keliatan kecil tapi bikin trauma.
"Aku—" Sasuke bicara tanpa ekspresi, tapi justru itulah yang ditakutkan Matsuri, "Aku nggak gaji kamu buat NONTON TV!" nadanya datar, sumpah. Juga nggak pake teriak. Tapi efeknya boooo, angin menggelegar, suara petir, lebih parahnya bikin suasana nyaman jadi mencekam. "APALAGI KALO YANG MAIN ISTRIKU AMA COWOK LAIN! NGERTI?!"
Nah, udah ngerti kan di mana kesalahan FATAL si Matsuri ini?
Jangan membangunkan serigala berambut ayam yang lagi tidur, okey!
0*0*0*0
.
.
Jam di ruangan Uchiha Sasuke masih menunjuk angka empat. Demi kode etik yang selalu dipertahankannya, dia tidak ingin pulang. Tapi dengan kondisi semrawut acak adut begini, bagaimana cara otaknya bekerja?! Nah, karena dia ini ada keturunan warewolf, maka, dia memakai instingnya.
Tangannya yang kekar segera menyambar jas berwarna hitam yang tersampir lemah di sandaran kursi kerjanya. Lalu meraih tas kerja yang dengan setia berada di atas meja. Lalu sempat-sempatnya ia merogoh ponsel yang emang kembaran dengan Hinata. Persetan dengan kode etik!
Tut..
Nada sambung itu terasa menyiksa!
"Cklek, Hallo?!" suara Ino makin menyebalkan!
Lagipula, hei.. Sasuke kan mau nelpon Itachi.
"Di mana Itachi?!" sembur Sasuke.
"HEI!" hardik Ino, Sasuke menjauhkan sebentar ponsel canggih yang baru saja dibelinya sebulan lalu, "Dia anikimu tahu,"
"Tch!, sekarang, katakana di mana keriput itu mempekerjakan Hinata?!"
"UCHIHA SASUKE! Jaga bicaramu!" suara Ino bahkan lebih mengerikan ketimbang ibunya. Bagus Itachi, kau memang licik! Geram Sasuke.
"Kau ingin kuadukan pada paman Inoichi karena sering menginap di kamar Itachi sebelum resmi menikah, uh—"
Sepertinya cara itu sukses bikin Ino menyerah.
"Baiklah.. jangan salahkan aku kalau kau mau cepat mati, calon adik ipar~" suaranya ganti menggoda.
"Tch! NO WAY..!"
Terdengar Ino mendektekan alamatnya. Dengan segera Sasuke mengakhiri panggilan dan melesat menuju pintu keluar. Tujuannya hanya satu. Menyelamatkan Hinata!
0*0*0*0
.
.
"Ita-kun. Apa tidak apa-apa menyulut api pada Sasuke?!" Ino menatap tunangannya yang agak keriput sambil tetap berada dalam pangkuan CEO Uchiha TV.
Itachi si licik terkekeh pelan, "Lagipula dia harus membayar ganti rugi. Semua yang berhubungan denganku pasti tidak akan kubiarkan lolos.."
"Tapi kan—"
"Shttt, jangan sampai Hinata tahu. Lagipula bintang utamanya bukan hanya Gaara dan Hinata." Potong Itachi santai.
"Kau—" Ino bahkan tak berani melanjutkan.
"Iya, Ayang Ino, Sasuke juga akan main sebagai tokoh antagonis. Karena itu aku memasang banyak kamera di sini, selain kamera inti yang merekam adegan Hinata dan Gaara.."
"Ini ide gila! Bagaiman kalau adikmu ngamuk!"
"Hahaha, itulah yang kuharapkan! Aku nggak perlu bayar pemeran antagonis yang aktingnya bagus. Kalau ada Sasuke kenapa aku pilih yang lain? Lagipula, kan gratis!"
Tch! Dasar pelit! Inner Ino mencela calon suaminya.
"Nah Ino, kiss me please~"
PLAK!
Auchh!
Sepertinya satu tamparan tak pernah cukup untuk Itachi.
"Di sini banyak kamera!" kata Ino santai.
Sial! Gagal maning-gagal maning…
0*0*0*0
.
.
Mobil Bugetti Masserati yang nilainya milyaran itu berdecit karena mengerem mendadak. Siapa sih yang membawa mobil yang sok nge-drift ala Han Solo, di Fa** And Furi*** ke tiga?! Sang Sutradara memincingkan mata. Benci acara yang diaturnya terganggu. Si sutradara yang duduk dibelakang kamera utama mengernyit. Songong banget tuh mobil kece masuk jangkauan kameranya.
'Gak usah diladenin. Dia yang jadi pemeran antagonis. Kamu bakal suka!'
Suara itachi bergentayangan di earpiece yang tersambung di telingan sang sutradara.
Si gendut bapaknya Kozuki Kazehana langsung tersenyum evil. Bakat banget lok dia klop sama Uchiha keriput.
"Tetap rolling!" perintah sutradara,
"Tapi—"
"Dia juga actor!"
Si camera-men sempat melongo. Tapi balik lagi fokus melihat langkah Sasuke.
Dengan tanggap dan sigap si kamera utama men-zoom tampang garang Sasuke.
Wajahnya asli natural, marah, cemburu, penuh dengan dendam kesumat yang gak bakal hilang selama malam satu suro, hiiiiyyyy. *sebenarnya itu bukan acting!
Rahang Sasuke menegang. Tangannya mengepal. Matanya memincing. Pas! Sesuai gambaran yang diinginkan sang Sutradara. Heh, rupanya actor baru itu gak buruk juga.
Tangan kokoh si Uchiha menjangkau punggung lebar Gaara. Membuat Gaara berbalik, seketika ,matanya melebar. Ada rasa terkejut di sana.
.
Pas! Si sutradara demen banget sama dua actor ini. Mereka aktingnya luarrr biasa! Bahkan tanpa sedikitpun kalimat; 'TAKE'. Diam-diam si tambun tua ini mengagumi pilihan Itachi. Gila produser satu itu. Dapat darimana actor dan aktris kece begini?
.
"Suke-pyon—" suara Hinata tercekat, manik mata almetys-nya melebar. Perpaduan antara terkejut, takut dan fustasi.
.
Pas!
Dan sang sutradara berdecak kagum. Sial! Sampai kapan ia menyadari kalau ini bukanlah acting?!
.
Di sana, tepat di ketinggian lain. Dua pasang mata mengamati sambil terkikik geli. Drama ini sungguh akan sangat sukses! Da lebih senangnya lagi, Itachi nggak perlu membayar dua pemeran utama karena GRATIS! Saya ulangi saudara-saudara.. GRATIS! Catat itu wahay notaris!
.
"Sasu—"
"Diam Hinata!" bentak Sasuke.
"Dan kau, kucing merah! Jauhkan tanganmu dari HInata!"
Gaara baru saja menyadari kalau tangannya dan tangan Hinata masih bertautan.
.
'Gaara, improvisasi. Sasuke adalah lawan mainmu. Kalau perlu kau boleh menonjok atau menghajarnya bila perlu.'
Suara Itachi masuk dalam telinganya melalui earpiece yang sengaja dipakainya sejak tadi.
Dan seringai Gaara mengembang~
Lagi-lagi sang sutradara terpukau. Seolah pertunjukan bohongan ini asli. *ini memang asli!
.
.
"Apa-apan senyum itu?!" Sasuke berdecih. Sangat jengah melihat muka Gaara.
"Memangnya apa salahku?" tukas Gaara dingin.
.
Sasuke marah! Bukan! Sasuke MURKA!
.
"Jauhkan tanganmu, Sabaku. Atau kau akan menerima akibatnya!"
"Tch! Kau pikir, aku akan takut begitu?!"
"Kau memang suka diberi pelajaran ya.." Sasuke menaikkan lengan kemejanya hingga ke siku. Wajahnya datar, kelihatan sekali matanya penuh kebencian.
Sekali lagi sutradara melongo, juga sang kamera-men yang juga tiba-tiba terhipnotis tayangan ini.
.
"Dia mencintaiku, karena itu dia mau berada di sini.."
Geraham sasuke gemurutuk, satu pukulan mendarat di wajah Gaara, tapi Gaara lebih cepat berkelit, sehingga Sasuke hanya bisa meninju angin.
Hinata menatap kedua orang dengan tatapan horror.
Sungguh, jika ini bukan pada waktu syuting, pasti si sutradara itu sudah memberikan standing aplouse pada mereka bertiga. Selama hidupnya ia belum pernah bertemu ketiga pemain yang sangat brilian dalam membangun chemistry seperti ini. Bagaimana dua orang pria itu seolah-olah adalah musuh bebuyutan. Dan bagaimana Hinata bisa membangun ekspresi wajah yang begitu natural?
.
"Tch, cuma segitu, kemampuanmu?" ejek Gaara lagi.
Satu tendangan tak dapat diantisipasi Gaara dengan baik sehingga menyebabkan dia terseok ke belakang beberapa langkah. "Jika kau bisa mengalahkanku, maka Hinata boleh kembali kepadamu.."
"Tch! Memangnya siapa dirimu?! Dari dulu Hinata milikku!"
Gaara terkekeh, " Hinata mencintaiku, kawan.."
Satu pukulan Sasuke dapat ditangkis Gaara, lalu dengan cekatan, Gaara memuntir, tangan itu hingga, gerakan Sasuke terkunci.
.
"Kau lupa kalau aku ini seorang kesaria?"
"Tch! Hentikan bualanmu! Aku sudah MUAK!" teriak Sasuke. Lalu dengan sekuat tenaga ia meloloskan diri, sekarang keadaan berbalik.
Sasuke melepaskan tinju ke pipi kanan Gaara. Kali ini ia bisa berlega hati ketika tinjunya mengena. Sudut bibir Gaara memar, ada darah kental bermuara di ujungnya.
Gaara meludah, cairan merah jatuh ke tanah.
"Sudah lama, aku menatikan saat ini. Aku benci mencurinya darimu. Bagaimana jika kalau sekarang aku ingin terang-terangan?!"
.
Sasuke mengatupkan rahang. Ia ingin melancarkan tinjunya lagi. Tapi kali ini tangan Gaara lebih cepat. Satu pukulan mendarat di muka mulus Sasuke, satu lagi juga ikut menysul. Lagi.. lagi.. hingga..
.
"HENTIKAN!" jerit Hinata.
Matanya basah, suaranya serak. Wajahnya putus asa.
Sesuai buku skenario.
.
Langkahnya yang kecil dan tergesa segera menghampiri tubuh Sasuke yang sudah ambruk di tanah. Pukulan bertubi-tubi Gaara, mebuat pemuda raven itu terkapar di tanah. Sudut pelipisnya berdarah, sudut bibirnya sobek. Dan cairan merah tak absen dari mulut lelaki Uchiha itu. Beberapa lebam bersarang di pipinya. Sementara Gaara?hanya luka sobek terkena satu pukulan Sasuke tadi. Salahkan Uchiha bungsu yang tidak pernah mau ikut bela diri. Dan lebih memilih membeli alat penyetrum untuk melindungi diri. Selalu, alas an kepraktisan menjadi uatamanya. Ah, haruskah author mmbongkar aibnya? Baiklahhh~ jika kalian memaksa.
.
Flash back—
Sasuke Uchiha si tampan selalu mengagungkan ketampanannya. Oleh karena itu dia tidak mau mengikuti ektra kulikuler yang bisa membahayakan wajahnya yang tampan. Karena itulah ia memilih untuk menjadi anggota, yang kemudian menjadi ketua klub minum teh (chadou). Hei, apa-apaan itu? Klub ini berisi beberapa kaum bangsawan yang terbiasa mengagungkan tradisi, seperti halnya Uchiha dan Hyuuga. Inilah yang disebut dengan, sambil menyelam dia juga dapet mutiara. Selain menyelamatkan ketampannaya, dia juga menjaga kans untuk mendekati Hyuuga HInata.
Sekian, end of flash back—
.
.
"Kumohon, hentikan Gaara, hiks.." tangisnya kelihatan tersiksa.
"Hinata.." Gaara melepaskan tangannya dari kerah baju sasuke. Kelihatan sekali kalau Gaara merasa terluka juga.
"Biar bagaimanapun, dia suamiku.." ujar Hinata serak.
Gaara tertawa miris, "Kau mencintainya?" tanyanya getir.
"Maaf.." Hinata menundukkan kepalanya, "Seharusnya, ini tidak terjadi. INI SEMUA SALAH!" suara Hinata meninggi. Ada rasa frustasi di sana. Ia hanya ingin kalau Sasuke mengerti sebelum semuanya terlambat. Ia tidak mau terus bermain, sementara Sasuke tersiksa. Dan persetan dengan syuting ini!
.
Tapi sutradara menganggap ini lain. Seolah Hinata memang seorang istri yang selingkuh dengan mantan pacarnya. Tapi di saat terakhir ia menyadari keberadaan suaminya, dan ingin kembali setelah memastikan perasaannya pada sang suami dan mantan pacarnya.
.
Sasuke bangkit berdiri lalu menarik Hinata ke pelukannya.
"Aku mencintaimu, maafkan aku karena telah menyembunyikan ini.." *maksudnya syuting ini. Tapi karena ucapannya keliru. Jadi kelihatannya ia benar-benar berselingkuh dengan Gaara.
"Aku tak pernah meragukanmu.." bisik Sasuke. "Ayo kita pulang.." Sasuke merangkul bahu ringkih istrinya. Lalu mereka meninggalkan Gaara yang mematung dengan pandangan terluka.
Kedua sejoli itu menghilang dari pandangan Gaara setelah dengan kecepatan tinggi pergi dengan mobil sport berwarna hitam itu.
.
"CUT..CUT..CUT.." teriak sutradara,
Lalu beragam tepuk tangan membahana di area itu.
"Ya ampun Gaara-san… ini benar-benar spektakuler.."puji sang sutradara.
Sayangnya dua bintang utama yang lain sedang tidak ada di sini.
Gaara nyengir, kau harus membayarku dobel Itachi! Gumamnya pelan.
0*0*0*0
.
.
.
Beberapa minggu kemudian.
.
.
Uchiha Sasuke memelototi surat kabar yang banyak sekali mengupas dirinya. Gila! Haruskah semua Koran nasional berlomba mendapatkan info tentang dirinya begini?
Ia bahkan sengaja mengalihkan semua panggilan. Juga memagari gedung pusat Uchiha Royal Hotel dengan barikade-barikade pertahanan anti paparazzi. Karena itu Sasuke memijit kepalanya pelan. Sial! Kenapa ia jadi serasa seperti ibu-ibu rumah tangga begini? Ketagian nonton drama ya?
Sasuke menarik nafas lelah. Bagaimana mungkin dalam tujuh hari setelah fimnya dirilis tiba-tiba hotelnya jadi penuh. Terutama oleh ibu-ibu yang sengaja ingin tahu lebih dekat suami Hinata yang nongol dalam film AFFAIR. Sial! Seharusnya dia tak terpancing umpan Itachi.
Sasuke mendesah, memandang jalanan yang semakin penuh oleh gerombolan wartawan. Mana bisa hidup tenang kalau begini.
0*0*0*0
.
.
Itachi bersulang dengan ayang Ino di ruangannya.
"Gila, ide gilamu, sukses.." racau Ino yang sudah meneggak sepuluh gelas sampange yang disiapkan Itachi.
"Tentu saja, sayang. Karena itu, aku minta kado darimu.."
"Apa?!" mata Ino setengah terbuka dan tertutup.
"Bagaimana soal percepatan Uchiha junior?"
Plak!
Bahkan meski setengah sadar Ino masih bisa mengontrol tangannya.
Lalu seringai Itachi terbit. Dengan gesit ia mencium bibir sexy Ino. Selanjutnya dengan cekatan pula, ia mempreteli baju kemeja Ino yang selalu ketat.
Oke, biarkan mereka dengan hadiahnya!
Ciao~
0*0*0*0
End of chapter 5
Kucing garong,
.
.
A/n:
Maaf minna~
Aku terlambat update.
Ini semua karena aku sedang tertimpa virus WB. Selain itu saya sebenarnya belum dapat mood untuk nulis yang bikin ngakak. Tapi saya tidak ingin membuat fict saya ini terbengkalai. Anggaplah ini hanya sekedar iseng. Tapi saya berniat tulus untuk mengargai yang menunggu fict abal ini.
Mohon di maklumi.. -_-
.
Di sini, Kucing garongnya bukan Gaara loh, tapi Itachi. Khekhekeheee..
.
Oke kita balas review dulu: (setelah itu baru pojok author, okey..)
Dwi2: oke dwiii… ini udah dilanjut. Review lagi ya..
Hisa-pyon: hahaha, aku senang kalau kamu bisa ketawa. Oke, i-tu-si bakalan tetap ngeksis di HBT. Karena itu, review lagi ya.. ^_^
DW. Uchiha: waduhhh, saya jadi ge-er nih atas pujiannya. Kerena itu, tetap sumbangin partisipasi kamu dalam RnR.
Guest1: Iya, saya sudah berusaha, tapi maaf jika lama :P
Nafita137: ini udah apdet. Karena itu, RnR ya..*kedip mata.
HinataUchiha69: Makasih pujiannya. Ini lanjutan yang kamu nantikan. Semoga kamu menyukainya.. ^_^
Dewi Natalia: ini udah lanjut senpai. Hinata hamil ya, hmm.. kayaknya masih belum deh di chap ini. Gomen.. tapi soal Sasuke harus tegas udah kebukti kan. *meski hanya dalam film. #Ditimpuk rame-rame.
Corn-flakes: bduh, ita-ino nya nyempil dikit. Maaf lok gak terlalu lucu.
Guest2: ini saya apdet. Maaf jika nggak terlalu lucu -_-
Kazumi haruka: salam kenal juga Zuu. Maaf jika updatenya telat. Meski saya tahu, humor di chapter ini kurang. Saya harap kamu masih bisa tersenyum.
Yukori kazaqi: yuko, maaf jika chap ini mengecewakan, ini gak selucu dugaanmu. -_-
Me Yuki Hina: maafkan saya yang demen ngilang. Itu semua karena saya kena WB. -_-
Kumabangbimbang: sumpah, saya selalu merindukan reviewmu. Ciehcieh..
Lavenderaven: kali ini humornya kurang. Tapi semoga kamu masih bisa senyum.
Rajabmaulan: saya udah apdet. RnR ya.. meski humornya kurang, tapi kumohon laian masih menyukainya..
Guest3: hehehe, kali ini Sasu-Hina kan… *nyengir gaje
.
.
_POJOK AUTHOR_
i-tu-si time…
.
.
Arisan ibu-ibu kali ini rada mencekam. Apalagi setelah lagu semangat masa muda selesai di kumandangkan. Ketegangan tiba-tiba menjadi udara yang bikin batuk-batuk. Setelah insiden serakah, tante Yoshino bulan lalu. Kali ini apalagi yang diperbuat mami Mikoto..?
"Ehem-ehem…" Kushina memulai acar I-Tu-Si. "Ibu-ibu sekalian…" mami Kushiha tersenyum legit banget. "Sebelum kita ngocok. Kita lihat dulu yuk tayangan Film Afair.."
"Eh, jeng.." mami Yishino melirik sang rival sebentar, "Nggak usah promo gitu ya,"
"Aduh ibu-ibu, kalian gak tahu ya, kalau Gaara main di sana?" nah, kali ini mami Karura ikut nimbrung.
TCH!
Kali ini Yoshino dan Mikoto kompak berdecih. Keliatan sekali nggak suka ama gaya ibu gubernur yang doyan cat rambut. Apalagi sok ngeksis mau ikut arisan karena mau pamer anaknya. Helloww biasanya peran ngepromosiin anak adalah tugas mami Yoshino. Sementara Mikoto benci banget liat sok penting maminya Gaara. Dia masih dendam karena ankanya di tonjok Gaara. Ya ampunnnn.. itu hanya film, ibu-ibuuuu…
Kenapa jadi serius begini?!
.
Mereka menyaksikan tayangan itu sekali lagi.
Kushina tampak berbinar-binar "Gaara keren," ujarnya.
Mami Karura, pasang muka sok penting. "Ehem, itu anakku loh," ujarnya sambil mengibaskan rambutnya.
.
TCIH..! Yoshino dan Mikoto kali ini kompak berdecih lagi. Ini kemajuan!
"Tapi aku pengen punya suami, kayak Sasuke~" Kushina masang wajah nosebleed akut.
JDER!
JDER!
Dua sambaran petir.
Karura ngorek aspal sambil jongkok.
Mikoto? Halloo Mikoto harusnya bangga dong! Tidaaaakkkk ia justru menjerit histeris.
Karena apa?! Ia yakin ibu-ibu dan tante-tante di sana bakal mengeroyok anaknya. Hell no!
.
Sementara Yoshino biasa aja.
Yeah! Dunia penuh dengan keterkejutan.
"Eik baru tahu kalo anak yei itu cemen! Dia gak bisa berkelahi? Oh mai Gosd.. " Yoshino kipas, kipas.. "Anak eik, sudah sabuk item bahkan ketika ia baru aja TK!" ujarnya dengan tampang over confident tingkat dewa.
Olalahhhh..
Yoshino is BACK!
.
.
RnR please.. (^_^)
Best regards:
Pororo90