Author : Antoex's Nmikaze ( Antoex's Sukochimiya Rokudaime Hokage )

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Naruhina

Genre : Romance & Fantasy

Rate : T

Mohon maaf untuk para reader, karna saya terlalu lama untuk mengupdate fanfic ini. Karna saya menyelesaikan beberapa masalah di dutra dulu. ^_^

Jadi dari pad saya banyak omong, lebih baik kalian baca sendiri ^_^

**The Next of Sannin Legend**

Sebelumnya di:

Capter 2

:: Terungakapnya sebuah rahasia ::

&

:: Selamat Tinggal ::

Hinata terus saja menangis, dia menangisi kelakuan para pengawalnya kepada sahabatnya. Padahal Narutolah yang selalu melindungi Hinata dari gangguan anak-anak nakal di konoha.

Tiba-tiba Hinata mendengar suara naruto datang memanggilnya, dia berbalik dan melihat Naruto berdiri di depannya, dia berlari dan langsung memeluk tubuh Naruto.

"Maaf Naruto, gara-gara aku kamu di pukuli oleh para pengawal Hyuga" kata Hinata

"Tidak apa-apa Hinata, Aku sudah terbiasa di perlakukan seperti itu oleh warga desa" Hinata yang mendengar ucapan naruto terus menangis di dalam pelukan naruto.

"Aku datang untuk memberikanmu ini" kata Naruto sambil memberikan sebuah kalung berbentuk lambang klan uzumaki. Tapi sebelum Hinata menjawab perkataan Naruto, Tiba-tiba saja hinata terjatuh dan langsung dapat di tangkap oleh naruto.

"Apa Kamu yang Melakukannya Kyubi?" Tanya naruto kepada sang kyubi.

"Cepatlah, cakraku tidak akan bertahan lama dengan tubuh kecilmu yang sekarang. Bukankah aku sudah mengabulkan permintaanmu? Ayo cepatlah" kata Kyubi ke Naruto.

"Baiklah aku akan ikut denganmu" kata naruo dengan kebulatan tekad

Tiba-tiba naruto lenyap dari kamar hinata. Dia muncul di sebuah tempat yang asing, tempat ini seperti kuil yang indah di puncak pegunungan.

Naruto masih penasaran, siapa sebenarnya yang ingin bertemu dengannya. Dan mengapa kyubi harus membawanya ke tempat aneh seperti ini. Di tengah kebingungannya, naruto, tiba-tiba mendengar sebuah suara memanggilnya.

" Akhirnya kamu datang juga, apa kamu tau seberapa lama aku menunggu kedatanganmu?"

Capter 3

:: Awal Dari Segalanya ::

"Siapa anda, dan apakah anda yang memanggil saya kesini?" Kata naruto kepada sosok yang ada di depannya.

" Apakah kamu bisa sopan, bila berbicara dengannya? Dasar kau bocah." Kata Kyubi kepada Naruto.

"Baiklah kalian berdua, jangan rebut di sini." Kata sosok tersebut, tanpa menjawab perkataan Naruto.

"hahahaaaa, baiklah, pertama-tama aku harus mengeluarkan Kyubi dari tubuhmu" Ucap sosok misterius itu.

"Setidaknya kau menjelaskan siapa dirimu dulu kakek tua" Kata Naruto lagi.

"Baiklah, kamu bisa memanggilku kakek. Karna secara tidak langsung aku adalah leluhurmu" Naruto menjadi semakin bingung mendengarkan pembicaraan orang tadi

"Baiklah, abaikan hal tadi. Karna sekarang kita harus melepaskan Kyubi dan kau akanku berikan sesuatu" ucap lelaki yang menyebut dirinya sebagai kakek dari naruto.

"Terserah kau saja kakek tua" balas naruto.

"tapi apakah itu tidak berbahaya tuan?" Ucap Kyubi kepada sang kakek. Sedangkan naruto hanya tercengang mendengar percakapan mahluk yang ada dalam tubuhnya dengan orang itu.

"tenang saja Kurama, Saya akan melakukan sesuatu yang lebih baik untuknya" jawab sang kakek.

"Kurama?" kata Naruto memotong pembicaraan kedua orang yang ada di depannya itu.

"Tenang saja, kamu belum saatnya mengetahui semua ini" jawab sang kakek dan kyubi bersamaan.

Setelah melakukan persiapan, akhirnya sang kakek mulai merapal segel dan mulai membuka segel yang ada di perut Naruto.

"argggggggggh,," teriak Naruto ketika perlahan lahan kurama keluar dari dalam tubuhnya.

kejadian itu berlangsung begitu saja, dan hal aneh mulai nampak pada diri naruto. Ah , bukan itu maksudku, yang aneh adalah mata Naruto. Karna mata Naruto berubah menjadi merah padam dan di kelingkari oleh garis garis hitam dan ada dua Temoe dalam garis tersebut.

"apa yang terjadi padaku?" ucap Naruto. dia terlihat sedikit bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"baiklah, aku akan menjelaskan semua ini." ucap Sang kakek.

** Sementara itu di konoha **

"apaaaaaaaaaaaaaaa?" teriak seseorang yang sangat di takutkan di desa itu, beberapa anbu yang ada di depannya terlihat sediukit gemetar karna kemarahan sang Hokage.

"Brak,,!" Suara pintu ruang Hokage tiba –tiba terbuka paksa setelah di dobrak oleh sosok kakek berpakaian khas jepang, rambut khas putihnya, dan beberapa coretan di wajahnya.

"katakana itu salah, Katakan kalo bocah itu tidak menghilang" Sosok yang berada di depannya langsung merunduk mendengarkan pertanyaannya.

"Tenangkan dirimu Jiraya, apa kamu tidak bias menghormati hokage?" sahut seorang wanita cantik di sebelah sang Hokage kepada Laki laki berambut putih tersebut.

"aku tak butuh pendapat kalian. kalian tak akan pernah mengerti, karna kalian tidak akan pernah tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang kalian sayang" sejenak, semua yang ad di ruangan itu, terdiam mendengar kata kata dari Jiraya.

"apa kalian tau? Setelah ayahnya meninggal, siapa yang bertanggung jawab atas bocah itu?| itu aku,,
lalu apa yang akan kalian lakukan, ketika kalian tidak bias menjaga sesuatu yang di titipkan oleh orang yang sangat menghormatimu?

Kalian tak akan pernah mengerti, camkan itu" Laki laki itu langsung meninggalkan ruangan tersebut, dan pergi menuju suatu tempat.

Sementara itu, di ruangan Hokage semua orang masih berkutak dengan pikiran masing-masing. Kenapa cuma gara – gara kehilangan bocah pembuat onar seperti itu, Jiraya yang terkenal dengan kebiasaannya yang humoris bisa semarah itu.

"kalian tidak tau siapa bocah itu" kata Sang hokage memecah keheningan di ruangan itu.

"dia adalah putra kandung dari Minato dan Kushina" kata sang hokage kepada semua orang yang ada di ruangan tersebut.

Semua orang tersentak mendengarkan penuturan sang hokage.

"anda tidak bercanda kan tuan hokage?" Tanya perempuan yang ada di sebelahnya tersebut.

"aku tidak bercanda Tsunade" jawab sang hokage lagi.

semua orang yang ada di sana hanya terdiam dan menunduk setelah mengetahui siapa Naruto sesungguhnya.

Mereka tidak bias berkata apapun, mereka mengingat apa yang telah mereka perbuat kepada putra tunggal sang hokage. Mereka mengingat saat nereka mencaci maki sang putra pahlawan desa. Putra dari orang yang rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan desa.

Akhirnya sang hokage menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada sepuluh tahun yang lalu.

Sementara itu di suatu ruangan sederhana, ruangan yang biasa menjadi tempat beristirahat seorang bocah yang tak pernah merasakan sedikitpun kasih saying. Seorang laki laki paruh baya dengan rambut putihnya duduk termenung.

"maafkan aku Minato,, Maafkan aku Kushina,," di terus menunduk menatap ruangan tersebut.

"maafkan aku yang tak bias menjaga dia" jiraya kembali teringat akan kejadian sepuluh tahun yang lalu, tepatnya setelah muridnya meninggal dunia.

**Flash Back**

"Kamu harus menjauhi anak ini Jiraya" kata seorang laki laki tua kepada pria berambut putih itu.

"apa maksudmu hah,? apa kamu bodoh memaksaku menjauhi orang yang sudah di titipkan kepadaku?" laki laki itu sangat berang mendengar keputusan para tetua konoha.

"apa kamu mau jiwa anak ini terancam, karna orang orang tau dia adalah putra dari minato?" jiraya hanya terdiam mendengarkan ucapan sang hokage.

"ini demi keselamatannya, ini demi kehidupannya Jiraya" laki laki itu hanya terdiam dan pergi meninggalkan para tetua konoha tersebut.

**Flash Back Of**

tak terasa tetesan demi tetesan air mata mengalir dengan indah di kedua pipinya, dia kembali teringat dengan kenangan kenangan ketika dia mengawasi bocah itu dari kejauhan.

dia teringat saat pertama kali dia melihat bocah itu tertawa. Dan entah kenapa dia kembali teringat dengan murid kesayangannya.

Dia tiba tiba berdiri dan menghapus air matanya.

'Minato, aku akan membawanya pulang, aku akan mencarinya walaupun harus menghabiskan seluruh sisa umurku.' di berbisik pelan dalam hatinya, dia sudah bertekat akan membawa kembali orang yang pernah di percayakan padanya.

*Sementara itu di tempat sang Rikudou*

"jadi seperti itu ya?" sepertinya Naruto sudah mengerti tentang apa yang telah di jelaskan oleh sang Rikodaou.

"Dan sekarang kamu harus bersiap untuk kembali keduniamu" naruto hanya mengangguk mendengarkan ucapan sang Rikudau.

Setelah beberapa menit akhirnya persiapan pengiriman Naruto sudah selsai.

Sebelum Naruto kembali Rikudaou kembali menegaskan kepada naruto untuk menjalankan pesannya. Naruto hanya mengangguk sebagai tanda mengerti.

Akhirnya sang Rikudaou merapal Segel tangan dan Naruto di kelilingi oleh cahaya Putih.

Tapi sebelum ia pergi ia sempat menyampaikan ucapan selamat tinggal ke Kurama.

**Di Sebuah tempat di hutan Terlarang**

Terlihat cahaya putih muncul dan meninggalkan sesosok manusia.

Dia terus memperhatikan tubuhnya.

" Ternyata ini maksud dari kakek tua itu?" Dia hanya tersenyum melihat dirinya sendiri.

-={ To Bee Continue }=-

wkwkwkwkwkwk, maaf kalo terlalu pendek, ni ane di kejer sama waktu di warnet. Jadi ane kerjakan semampunya.

dan untuk para reader saya minta Review_nya sebagai bahan koreksi diri.

dan untuk caper selanjutnya, saya mungkin akan mengUpdate seminggu sekali, karna saya juga memiliki kesibukan lain di duta.

Jadi saya cuma mau minta maaf sekali lagi. Dan saya tunggu Review dari para reader.