EXO (EXtra Ordinary)
.Sexotoys Present.
Cast : Member EXO
Pairing : Official Couple—lebih fokus ke Kaisoo—
Slight : KrisLu, JongMin (Jongin-Taemin)
Genre : Fantasy, Romance
Disclaimer : Member EXO punya Tuhan YME, keluarga, serta fansnya. Alur cerita dan Chanyeol mutlak milik author.
Summary : Kyungsoo, murid pindahan dari Busan masuk ke dalam EXO—sebuah perkumpulan dari anak-anak 'luar biasa' di SM High School—membuatnya merasakan 'flavour of love'. Bad summary! Kaisoo Area! IT'S YAOI! BOY X BOY! BL! SHONEN AI!
.
.
IF YOU DON'T LIKE
.
.
PLEASE DON'T READ!
.
.
DON'T BE PLAGIARISM!
Sexotoys Present
.xxx.
Menyedihkan adalah saat kau mengetahui kau melebihi orang lain. Bukan perihal kau jauh lebih pintar atau tampan atau apapun itu. melainkan betapa besar powermu dalam mengendalikan sesuatu hanya dengan sekali hentak. Akan semakin menyedihkan saat—bahkan—keluargamu melemparmu jauh ke ibukota karena tak dapat menerima kemampuanmu.
Derap langkah mulai menggema meninggalkan ruangan saat decit pintu itu terdengar. Senyum cerianya terpatri sangat manis saat menghirup udara kebebesannya di Seoul. Tak ada satupun orang yang mengetahui kemampuannya. Tentu saja selama ia tidak membuat onar karena—lagi-lagi—tidak bisa mengendalikan kekuatan—sialan—nya.
Wajah itu bersemu saat mendapati seseorang melihat kelakuan anehnya. Ia menunduk, sangat memalukan saat seseorang memergokimu tersenyum aneh. Demi kekuatan sialannya, ia melonjak kaget saat sepasang kaki berdiri tepat didepan kaki mungilnya.
"Halo, Aku Kim Jong In."
"Do K-kyung Soo."
.
.
.
Tangan itu berhenti membersihkan seragam barunya dengan air saat suara permintaan maaf tak ada hentinya diucapkan oleh sosok manis disebelahnya.
"Tak apa, Sunbae-nim. Ini hanya kotor sedikit. Berhentilah meminta maaf padaku." Kyungsoo tersenyum manis, dalam hati ia mengadu betapa cerobohnya makhluk didepannya ini. Sampai menumpahkan eskrim strawberry dipakaiannya.
"Aku benar-benar ceroboh, aku sungguh tak melihatmu saat mencari pacarku di lorong tadi. Aku akan mencuci pakaianmu, akan kukembalikan besok. Aku berjanji, tapi—"
"Belikan aku yoghurt strawberry." Kyungsoo menarik napas, "Maka aku akan memaafkanmu, Sunbae." Lanjutnya. Mata Sunbae-nya itu berbinar, menggangguk cepat lalu menarik tangan Kyungsoo menjauhi toilet.
Dan demi guru piket yang tak pernah ia temui, Kyungsoo ingin mencekiknya karena membunyikan bel saat baru beberapa langkah menjauhi toilet.
Dua pasang kaki itu berhenti bersamaan. Merengut bersamaan pula. Kyungsoo merutuki betapa sialnya ia hari ini.
Sunbae-nya itu menepuk pelan pundak Kyungsoo. "Aku akan mentraktirmu nanti saat istirahat. Aku akan menjemputmu dikelas." Sunbae itu tersenyum manis, "Byun Baekhyun, itu namaku."
"Do Kyungsoo. X-A"
Kyungsoo menghela nafas saat derap langkah itu terdengar menjauhinya. Lagi-lagi ia gagal mendapatkan asupan yoghurt pagi ini. Baekhyun telah menghilang di ujung koridor bercat putih bersih itu.
Melangkahkan kakinya besar-besar menandakan kaki itu terlalu mungil untuk segera mencapai kelasnya yang—sialnya—berada di ujung gedung sana tepat waktu.
Lagi-lagi Kyungsoo mengumpati Sonsaengnimnya yang benar-benar rajin untuk datang tepat waktu membuatnya terlambat. Hari pertama masuk dan terlambat bukan hal yang patut dibanggakan bukan?
"Kenapa tidak masuk?" tepukan pada pundak Kyungsoo membuatnya melonjak hampir mencium pintu sialan didepannya. Kyungsoo mengumpat pelan, dan segera menghentikannya saat disadari itu bukan seragam angkatannya. Kyungsoo membungkukkan badannya, meminta maaf untuk segala kemungkinan terburuk saat ia berani melawan Sunbae-nya dihari pertama. "Kau murid pindahan dari Busan itu?"
Mata bulat Kyungsoo terlihat melebar seperti anjing kecil, lucu sekali, pikir sang Sunbae.
"Aku ketua Osis disini. Aku yang mengurus surat kepindahanmu. Kim Joonmyeon imnida." Joonmyeon tertawa pelan melihat ekspresi terkejut Kyungsoo. "Ayo, kuantar masuk, Do Kyungsoo."
Joonmyeon mengetuk pintu, membuat seluruh perhatian teralih padanya. Kyungsoo menyembunyikan badannya dibalik badan Joonmyeon. Yah, walaupun neneknya yang sudah terbaring tak berdaya di kasur-pun tahu bahwa tinggi badan Joonmyeon tak mendukung menjadi tempat bersembunyinya. Bahkan lebih tinggi Kyungsoo sedikit. Bahkan tinggi badannya tak sepadan dengan tinggi jabatannya.
Lamunannya terhenti saat Joonmyeon mendorongnya masuk. Wajahnya panik saat Sonsaengnim mempersilahkannya mengenalkan diri. Astaga, apa yang harus aku katakan?
"Halo, Aku Do Kyungsoo. Aku pindahan dari Busan. Mohon bimbingannya." Woahh, demi kekuatan sialanku, iblis apa yang merasuki tubuhku?
Kyungsoo berjalan ke arah sudut paling belakang. Ada dua bangku kosong disana. Hah~ sial sekali. Ia duduk sendiri kali ini?
Baru lima menit guru itu kembali menerangkan tentang matriks dan akar-akar membingungkan itu, kelas kembali riuh saat seseorang membuka pintu—hampir seperti mendobrak—dengan nafas tersegal. Kyungsoo memutar bola matanya tak peduli.
"Maaf, Saem. Aku terlambat. Tadi Yi Fan-ge menahanku." Bibir itu tak henti-hentinya meraup udara, dengan satu tangan yang menekan kuat dadanya. Mengurangi detak jantung yang bergerak dua kali lipat.
"Ah, Wu Yi Fan?" Sonsaengnim berdehem dengan suara—sok—imutnya. Hei! Apa-apaan guru itu? "Tak apa, duduklah. Uhm, nanti sampaikan salamku pada Gege-mu itu." oh, what the hell...
Kyungsoo membeku saat melihat laki-laki itu berjalan kearah bangku—sebelah—nya dengan menjilat bibir bawah sensual...
TBC!
.
Apa yang akan terjadi pada Kyungsoo? Siapakah orang itu?
.
Preview chapter selanjutnya:
"Ini semua teman-temanku. Kenalkan, kami... EXO!"
"T-tangan Chanyeol-hyung terbakar!"
"Akan ku bunuh KAUUU!"
.
.
Annyeong^^ ini author baru. Ini ff pertama yang di post disini. Sekaligus ff yaoi pertama. Harap maklum jika banyak kekurangan.
RnR Juseyo~~^^ maaf pendek kkk, di sengaja untuk chapter ini. chapter selanjutnya akan diperpanjang :)
Review kalian sangat berarti untuk menentukan chapter selanjutnya^^ kritik dan saran diterima~
Oh ya, MAU SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING?