Disclaimer: EXO, f(x), TVXQ Yunho , SNSD Jessica dan Joelle Lu yang adalah aktris asal Taiwan adalah milik agensi mereka, diri mereka, dan orang tua mereka masing masing.

Genre: Romance/Friendship, Fantasy.

Rating: M.

Warning: Shou-ai, Crack pair, typo dan OOC yang aku yakini pasti ada, Wolf!AU, umur yang dirubah untuk satu atau dua tahun.

Note: Wolf!AU ini benar benar apa yang ada dipikiranku setelah terkontaminasi Harry Potter, Twilight Saga, Teen Wolf, MV Wolf.

Aku lama, aku tahu jadi untuk itu maafkan aku. Tadinya aku ingin menyelipkan adegan panas, berhubung suasananya juga pas, tapi karena satu dua hal aku tidak ingin memasukannya. Mungkin kalau Serigala ini punya semacam side story dimana serigala terbaru kita yaitu Baekhyun yang jadi tokoh utamanya aka nada adegan panas tersebut. Untuk yang ini aku minta maaf juga.

Aku merasa memenuhi koloni Hannie dengan banyak serigala yang belum kita tahu siapa, masih banyak yang bias digali dari BaekChenD.O dan juga Tao, atau Luna, bahkan Joelle masih belum memenuhi kewajibannya sebagai serigala betina.

Aku merindukan menulis fanfic seperti ini, juga mengoceh seperti ini, dan aku benar benar ingin mengucapkan maaf dan terimakasih yang sebesar besarnya pada siapa yang sudah dengan sangat amat sabar menunggu update-nya fanfic absurd ini. Maafkan aku juga kalau akhirnya alur fanfic ini jadi sedikit atau banyak melenceng dari awal.

+Serigala+

"Aku benar benar melakukan sebisaku." Keluh Amber.

Yunho menatapnya dalam dalam dengan matanya yang menusuk itu, tidak sepenuhnya percaya.

"Aku serius, kapan aku bohong padamu?"

Pada dasarnya Amber bukannya berbohong, tapi tidak mengatakan segala yang dia tahu. Kadang dia tertawa licik karena itu, tapi kali ini dia benar benar serius sudah mengatakan semuanya.

"Jadi hanya ini saja?" Tanya Yunho.

"kecuali ada sesuatu yang tiba tiba muncul kepermukaan." Kata Amber, sedikitnya kesal karena tidak dapat semua informasi.

Setidaknya kejelasan dari Omega yang tidak Omega seperti Park Chanyeol.

"Kau bicara tentang Pack si Omega?"

"Si Omega? Park Chanyeol? Kenapa kau memanggilnya begitu?"

Yunho tertawa kecil, mengejek Amber, "Dia Omega-ku dulu."

"Ah." Amber mengerti, "Kau bagian dari mereka dulu."

Yunho melengkungkan senyumnya, "Kau pintar sekali, Amber." Lalu dia tertawa.

"Dan…" Kata Yunho lagi, Amber memperhatikannya dengan sangat kali ini, "Karena kau sudah jadi anjing yang menyenangkan, menurutmu harus darimana aku menghancurkan si rusa kecil itu?"

Amber tidak bicara, tidak mau.

"Darimanapun kau mau." Jadi itulah yang Amber katakan.

"Sasaran?" Tanya Yunho.

"Lu Han." Amber menjawab mantap.

"Beta?"

"Kemungkinan besar Wu Yifan."

"Imprint?"

Amber diam, dia belum tahu.

"Kau belum tahu?" Tanya Yunho

BRAKK!

"Makanya cari, Bodoh! Cari!"

Amber sudah akan pergi saat Yunho mulai berpikir.

"Tunggu, Liu." Dan Yunho perlahan duduk lagi di kursinya, "Aku tahu orangnya."

Mata Amber ikut berbinar mendengarkan Yunho.

"Kim Minseok." Kata Yunho pelan, lembut.

BRAKK!

"Cari tahu tentang dia! Pastikan siapa Beta Lu Pack! Cari tahu imprintnya juga!"

Amber berlari keluar, dia senang jadi mata mata begini.

"Ay, Kapten!"

+Serigala+

Hari itu Kai di mansion Lu Han, Suho sudah berangkat dan Kris tidak mau mengurung dirinya sampai mati bosan di apartemen imprint-nya.

"Kau benar benar libur?" Tanya Kris lagi, tidak yakin kalau sepupu Kim Joonmyun ini benar benar libur.

Kai terlihat kesal karena pertanyaan Kris yang dari tadi itu itu saja, "Kau lihat Sehun disini, kan? Tanya saja padanya." Kata Kai, Sehun sebenarnya masih ada di mansion, sementara Chanyeol dan Dio tidak tercium baunya di mansion itu, Sehun memang tidak terlihat mata, tapi Kris bisa mencium bau mudanya yang khas.

Kris bersandar pada meja, mau tak mau akhirnya percaya pada Kai, dia bergerak sedikit dan menyenggol gelas Kai.

PRANG!

"Ah! Yang benar saja." Keluh Kai, dia, entah dorongan dari mana, mulai mengumpulkan pecahan gelas itu. Kris membeku seperti belum bisa mencerna apa apa.

"Aw!" Dan Kai mengaduh, bau darah menyapa penciuman Kris.

"Kai?" Tanyanya, Kai mengulum jarinya sendiri.

"Hanya luka kecil." Kata Kai.

"Bukan itu ma-." Kris mulai bicara lagi, Lay datang lalu menyelanya, "Jongin?" Dan perhatian Kai lari pada Lay, imprint memang begitu. Tapi Kris punya firasat buruk.

+Serigala+

Tao terlihat tidak yakin, atau ketakutan, ada berbagai macam perasaan yang Kris baca dan sulit diurai, "Ini parah." Kata Tao, dia mengacak rambutnya sendiri, Kris diam mendengarkan, "Aku tidak bisa tidur dengan tenang kalau begini, lagipula Alpha, lalu kau juga, tidak bisakah kalian membiarkan aku tenang!?"

Kris menghela napas, "Maafkan aku, aku sendiri seperti dapat firasat." Kata Kris.

"Tapi Suho tidak apa apa, kan?" Tanya Tao.

Kris tersenyum, "Ya, dia aman sejauh ini."

Tao menenangkan napasnya, menurutnya Kris bahagia sekali punya imprint, sayangnya dia belum punya jadi tidak tahu rasanya.

"Aku takut Kai dan Lay yang dalam bahaya, Beta." Kata Tao, langsung pada inti.

+Serigala+

Dan ini terjadi jauh lebih lembut dari pada saat dia dilukai, Kai ada di luar mansion, menangkap tangan Jessica, bandul kalungnya yang diputus Jessica menggelinding entah kemana.

"Noona!?" Kai terkejut, heran tapi setengah memperkirakan.

Jessica memperhatikan lewat mata ungunya yang kemerahan, Yunho tertawa di baliknya, membaca susunan koloni Lu saat ini sampai ke Kim Joonmyun. Ya, Yunho bisa melihat asal usul orang lain lewat mata orang lain.

Jessica menutup matanya rapat rapat, dia kenal Kai dengan baik sebagai manusia, tapi tidak kenal sama sekali sebagai serigala.

"Aku musuh Pack-mu."

"Tapi kenapa? Kita teman, kan, Noona?"

Jessica menggeleng, "Aku belum mengenalmu sebagai sesama serigala."

Dan Kai terdiam, Jessica memeluknya sebagai seorang kakak yang sudah sangat dekat.

"Aku melakukan ini untuk keluargaku, aku melakukan ini agar keluargaku menang dalam apapun." Kata Jessica, memandang jauh jauh dan tidak mencoba melihat wajah Kai, "Kau juga harus berjuang untuk Pack-mu."

Lalu Jessica pergi, meninggalkan Kai.

+Serigala+

Chen bertemu Kai di jalan, warna merah menghiasinya, Chen yakin Lay tahu.

"Kau, mana kalungmu?" Tanya Chen pada Kai.

"Aku menghilangkannya." Kata Kai, sama sekali tidak menatap wajah Chen, "Aku bertemu dengan seseorang dari Jung Yunho." Kata Kai.

Chen heran bagaimana anak kecil ini bisa tahu, "Lebih baik kita pulang, diluar tidak aman."

Saat mereka sampai mansion warna merah yang berat di sekitar Kai menghilang, Lay memeluknya lalu mengacak rambutnya dengan sayang.

Mingchun turun dari tangga, "Aku mencium bau pengaruh Yunho." Katanya, serigala asing itu bertindak bagai ratu di mansion. Mansion memang rumahnya.

"Dia melacak kita lewat anak ini, aku belum memperkirakan sejauh apa." Kata Chen, sementara Lay dengan diam masih bermanja manja pada Kai, bersyukur anak itu tidak terluka lagi.

Mingchun terlihat panik, "Telepati Alpha-mu, Pack ini harus berkumpul."

+Serigala+

Kris duduk dengan tidak nyaman, semua orang dari koloni yang dipimpin Lu Han berkumpul dan itu artinya dia harus meninggalkan Suho yang belum pulang dari kantor.

Lu Mingchun bertindak sebagai Alpha, "Setelah ini tidak boleh ada serigala yang seenaknya keluar masuk mansion atau pergi ke sembarang tempat." Katanya. Kai dan Sehun berpikir itu celah untuk libur sekolah.

"Yunho pasti sudah tahu apapun tentang yang terbuka dari Pack ini, aku dan Chanyeol aman, tapi sisanya tidak," Mingchun tiba tiba menatap pada Beta koloni itu, "terutama kalau ada cacat dalam Pack."

Yang Kris pikirkan adalah yang semua serigala pikirkan, Suho akan dibunuh lalu dia mati, dan koloni berantakan. Yunho dengan mudah bisa mengalahkan Lu Han kalau begitu. Semua terdiam, takut salah memilih langkah.

Lu Han menghela napas, "Lindungi dia, Kris." Kata Lu Han, "Cepat atau lambat aku memang harus menghadapi Yunho, maaf sudah melibatkan kalian semua."

"Alpha." Panggil Kris.

"Pergilah, Kris, bawa siapapun yang kau mau." Dan mata Kris tertuju pada Chen.

"Chen." Rengek Baekhyun, Chen mengacak rambutnya.

"Tidak apa, Baekhyun, tidak apa." Chen menenangkannya. Baekhyun terenyuh, serigala yang selama ini bermanja manja padanya terlihat berbeda kali ini, sangat serius demi koloninya.

"Setelah ini aku, Chanyeol, dan Mingchun Jie akan pergi kalau terjadi apa apa pada Kris dan atau Chen, yang lain jangan tinggalkan mansion. Lay, pertebal bentengnya dan bersiaplah, aku tidak bisa menjamin apakah mansion akan aman." Kata Lu Han, lalu matanya menangkap Chanyeol yang diam, membuka blok-nya saat itu juga.

Yunho dapat mencium bau kenangannya sebagai Beta koloni Lu, Lu Han, Chanyeol, Mingchun, ingin sekali dihancurkan.

+Serigala+

"Bawa Kim Joonmyun kemari." Perintah Yunho, terdengar sedang bahagia.

"Kau serius?" Amber di sebelah Yunho terkejut, Amber disebelah Joonmyun juga.

"Tentu saja, Amber."

"Tapi."

"Cepat!"

Jadi Amber di samping Joonmyun memegang bahu kawannya itu, "Joonmyun, maafkan aku." Kata Amber.

Joonmyun masih serius dengan layar, "Maaf kenapa?" Tanyanya.

"Maaf karena ini."

Amber melumpuhkan Joonmyun sekali pukul, anak itu pingsan dan Amber secepat mungkin membawanya ke tempat Yunho.

+Serigala+

Kris panik, tidak terpikir untuk telepati, Chen tenang sebagai orang yang sangat tepat dipilih menemani Kris. Chen memegangi tangan Kris agar Beta paniknya itu tidak kemana mana dan mulai telepati.

"Suho tidak ada di ruang kerjanya."

Kata Chen, Kris sudah ingin menggeledah tempat itu.

"Mansion Jung."

Alpha mereka terdengar berpikir.

"Kita akan kesana, kau ikuti petunjuk dariku."

+Serigala+

Saat Alpha, Beta Chanyeol, dan Lu Mingchun pergi, Baekhyun tidak bisa tidak makin khawatir atas imprintnya. Dia diam diam ikut pergi.

"Chen, kau dimana?"

"Jangan bilang kau pergi dari mansion, Baek."

"Maaf, tapi aku pergi."

"Ya tuhan, Byun Baekhyun! Aku ada di tengah hutan, jangan kemari."

"Tapi aku harus kesana!"

"Kenapa?"

"Karena kau disana!"

SRET!

"Beta!" Chen berseru nyaring, Kris jatuh terduduk ke tanah, pahanya terluka dan itu jelas luka dari imprint, Chen bisa merasakannya.

"Kau tidak apa apa, Beta?" Tanya Chen, luka Kris sembuh dengan sangat cepat, Chen mencium bau ramuan yang juga Kris cium, juga bau Baekhyun.

"Aku bilang jangan kesini, Baekhyun." Kata Chen, keduanya mengenali mata yang bersinar jingga di kegelapan itu.

"Baekhyun, kemarilah." Kata Kris, dia teringat sesuatu, Chen tidak mengerti dengan jalan pikiran Beta-nya.

Kris memeluk Baekhyun saat serigala itu sampai ke sisinya, mata jingga itu persis mata ibunya, membuat Kris tidak bisa tidak memeluk Baekhyun, "Dia sudah terlanjur disini, kita tidak tahu ada bahaya apa kalau menyuruhnya pulang.

Kris mencoba berdiri.

SRET!

Pahanya terluka lagi, di kepalanya terngiang teriakan Suho tiap kali pahanya dilukai, lalu ditetesi ramuan yang baunya menguar dari luka Kris.

"Beta!" Seru Chen dan Baekhyun.

Chen akhirnya menghela napas, "Kau jaga Beta disini, pelan pelan ikuti aku, aku akan pergi mengikuti Alpha."

+Serigala+

Suho masih tidak percaya saat melihat dua teman kerjanya di hadapannya, di belakang Yunho.

"Alpha dari imprint-mu pasti akan datang sebentar lagi, kau cuma alat untuk memancing anjing anjing itu." Kata Yunho.

SRET!

Satu lagi luka di paha Suho yang putih, Yunho masih menggenggam belatinya yang cantik. Dia berlutut menyejajarkan wajahnya dengan luka di paha Suho dan menjilat darah yang mengalir dari situ, "Darah segar memang yang paling nikmat." Katanya, dia mengigit paha Suho, menciptakan luka dalam di atas luka sayatnya. Suho mengaduh karena lidah Yunho serasa beracun.

"Kalau kau masih mengaduh, maka mulutmu yang akan aku hancurkan, jadi imprint-mu tidak mau menidurimu lagi." Kata Yunho, menyayat dari tulang pipi ke dagu Joonmyun, lalu meneteskan ramuan pada luka di paha Suho, bagusnya karena ramuan itu tidak sama sekali tertinggal bekas luka di kulit Suho, sudah seperti dia serigala saja.

"Cepat atau lambat Pack itu akan datang." Kata Yunho, bersandar manja pada kaki Suho, "Tapi sebelum mereka benar benar datang, aku ingin menyiksa imprint-mu sedikit." Yunho tertawa.

CLEB!

Dan dia menusukkan belatinya ke paha Suho sambil tertawa, "Efek dominonya benar benar sangat menyenangkan." Kata Yunho, seakan menikmati rasa sakit Suho.

+Serigala+

Alpha limbung, kedua Betanya bingung, Beta Krislah yang paling sakit kali ini, Baekhyun panik. Di sisi lain Chen berhasil menyusul Alpha-nya, tapi kepanikan imprint-nya mendudukinya, dia tidak bisa setenang biasanya.

"Alpha, bagaimana?" Tanyanya.

"Kita tetap harus menyelamatkannya." Kata Lu Han, Xiumin dari jauh merasakannya, haruskah dia ikut membantu?

Dan sampailah Alpha Lu Han di depan mansion Jung, Amber ada di sana. Xiumin berteleportasi membawa Lay.

"Silakan." Sambut Amber.

Alpha ragu, "Semudah itukah?"

Amber terdiam pada awalnya, "Masuklah, sebelum Yunho menyadari keberadaan kalian." Katanya, Suho untuk Amber adalah teman, tentu dia berharap ada yang menyelamatkannya.

"Lu Han, kau dimana?"

Xiumin tiba tiba bertelepati, disebelahnya, Lay mengobati luka di paha dan dagu Kris, luka Suho sebenarnya.

"Aku sudah masuk mansion Jung."

Jawab Lu Han.

"Aku akan berteleportasi kesana."

Dan dalam sekali kedip Xiumin sudah di hadapan Lu Han lagi, bersama Lay, Baekhyun, dan Kris dengan luka yang masih sedikit terbuka.

"Tapi, teman teman, tidak semudah itu." Tiba tiba Jessica muncul.

Amber di sebelah Yunho berdecak, kesal, tidak sabar, dan dia mendorong Yunho dari menyiksa Suho.

"Kau!" Yunho murka, "Beraninya kau padaku!"

"Ya! Aku berani!" Seru Amber, Victoria menggunakan waktu itu untuk mengobati Suho dan melepas ikatannya.

Amber menggandakan diri jadi beberapa ketika pertarungannya dengan Yunho dimulai, satunya melarikan Suho keluar mansion, satunya mencari Kris.

Saat itu Chen maju melawan Jessica dan Alpha mulai pergi sampai mereka bertemu dengan Amber lagi, persis yang di depan gerbang.

"Aku sedang menahan Yunho di atas, dan aku sudah melarikan Suho, kami pergi ke arah barat, pastikan ada dari kalian yang menyusulnya."

"Aku akan pergi mengejarnya." Kata Kris, dia lari sendiri ke arah barat hutan.

Yang lainnya berlari ketempat Yunho berada, Amber menghilang, begitu juga dengan yang bersama Yunho.

Yunho meludah darah, darah yang sudah membusuk, melempar belatinya hingga melukai telinga Chanyeol. Darahnya mengalir juga dari telinga Dio di mansion.

"Cepat atau lambat kalian akan datang." Kata Yunho.

Yang berkepentingan masuk, hanya tiga dari semua, hanya Lu Han, Chanyeol, dan Mingchun. Xiumin, Lay, dan Baekhyun di luar mengawasi.

Chen disisi lain adalah lawan yang setimpal untuk Jessica, tapi Chen tidak berminat melukai wanita, "Begini, Nona, bagaimana kalau kita hentikan saja ini, aku tidak mau melukaimu."

"Bilang saja kalau kau tak mampu melawanku!" Jessica jadi membabi buta dan itu memudahkan Chen dalam mengalahkannya, membuatnya jatuh dan menahannya di lantai.

"Nona, aku serius, imprint-ku ada di atas dan dia panik, aku jadi tidak bisa tenang."

Jessica terdiam, diam diam mengaku kalah.

"Aku Chen." Kata Chen, membantu Jessica berdiri.

"Jessica."

Dan mereka menyusul ke tempat Yunho berada.

Baekhyun mencium bau Chen dan seorang gadis mendekat, Lay sudah menatap penyihir Song di ruang itu, bagi mereka berdua di ruangan itu ada penghalang antara yang bertarung dengan dua penyihir ini.

Untuk Chen ini adalah penemuan yang berharga, seorang penyihir Song murni, bukan manusia biasa dan bukan serigala. Penyihir Song adalah salah satu senjata untuk para serigala dan biasanya satu serigala menjaga satu, tapi siapa yang menjaga penyihir Song satu ini?

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Mingchun pada Yunho di hadapannya.

"Bagaimana kalau membunuh Alpha kecil kalian?"

"Dia punya Chanyeol untuk menggantikannya." Balas Mingchun, dia menepuk bahu Chanyeol yang memang di depannya, berhadapan langsung dengan Yunho yang seorang diri.

"Kau yakin? Kau percaya pada anak anjing itu?"

"Tentu, lagipula dia sudah bukan anak anjing lagi."

"Kalau begitu berikan mereka padaku!"

Jessica melempar dua belati pada Yunho, sejata kesukaannya, menyerang Lu Han dan Chanyeol sekaligus. Mingchun mundur, dulu dan sekarang dia bukan serigala yang amat penting pada hirarki koloni Lu, dulu dia setingkat di bawah Beta, kali ini dia justru ada di luar koloni.

Cakar Chanyeol merobek dada Yunho, darah yang mengalir tidaklah segar, baunya busuk dan Chanyeol ingin muntah.

"Yeol, awas!" Seru Lu Han, dengan cepat merebut satu pedang milik Yunho yang mulai membabi buta, mengarahkannya pada leher pemiliknya sendiri, hampir mengenai semacam tali yang aneh. Yunho jatuh, sementara lukanya tidak juga menutup.

"Kau memang serigala, Lang Han." Katanya, napasnya mulai habis membuat Lu Han juga menahan napasnya.

Amber di pagar mencium bau darah busuk yang menyengat, tidak mengenakkan, di sisi lain dia tahu Kris sudah bersama dengan Suho.

Suho diam, di antara pohon ada serigala yang diyakininya imprint-nya, "Kris?" Jadi dia menerka, yang di yakini Kris mendekat dan itu memang Kris.

"Suho, maaf-"

"Tidak, harusnya aku yang minta maaf, karena aku Pack kalian dapat masalah. Harusnya kita tidak usah bertemu, harusnya kau mencari imprint yang lain." Kata Suho.

Kris terkejut, tapi imprint bukan sesuatu yang bisa dicari lagi dan lagi, imprint hanya satu di setiap kehidupan.

"Kau tidak mengerti." Kata Kris, bingung harus bicara apa.

"Ya, aku memang tidak mengerti apa apa, aku bukan serigala, Kris! Kau tidak mau manjadikanku serigala."

"Maaf." Gumam Kris, menurutnya Suho sebagai manusia sudah sangat indah, tapi Suho ada benarnya, dia tidak bisa mengerti apa yang Kris rasakan.

Suho menengadah, mendapati bulan purnama di atasnya, "Kau kau menggigitku sekarang, bisakah aku jadi serigala hari ini juga?" Tanya Suho.

"Aku tidak tahu." Jawab Kris, dia dan orang orang di sekitarnya belum pernah mencoba itu dan tidak terpikir untuk mencobanya.

Mata mereka bertemu lagi, entah bagaimana Suho melihat rasa bersalah dan sesuatu yang tidak bisa diucapkan dari pandangan Kris. Seketika dia sadar, dialah yang salah, dialah yang tidak belajar menjadi serigala dan tidak mempelajari kehidupan serigala, "Maafkan aku." Katanya.

Kris tidak bisa menjawab, dia mendekat pada Suho, "Kita ini imprint, kan?" Dan justru dia yang bertanya begitu.

Suho menatap matanya dalam dalam, Kris adalah Kris yang dia kenal, adalah seekor anjing yang menurut, adalah imprint-nya, "Iya."

+Serigala+

Tangan Lu Han yang memegang pedang bergetar, tapi bukannya lemas justru menjadi kaku, dia rasa dia mengenai sesuatu seperti tali, sesuatu yang menghantarkan rasa seperti sihir Song.

Yunho membacanya, "Kau tahu apa itu?" Tanyanya.

Lu Han masih diam.

"Aku harusnya sudah mati." Kata Yunho.

Mingchun mengenali satu sihir Song yang nyaris terlarang itu, jimat kehidupan. Wanita itu berlutut di sebelah Yunho, Lu Han masih menahan pedangnya. Mingchun merobek baju Yunho, dan dia benar, itu jimat kehidupan.

"Yunho, kenapa?" Tanyanya, di hadapannya terpampang jelas luka di dada Yunho karena Chanyeol dan jimat yang dikalung ke lehernya.

Yunho tidak menjawab, dia justru membahas hal lain, "Aku sudah kalah dari kalian, aku harusnya mati."

Lu Han bagai memotong nadi Yunho, tali kalungnya itu sudah jadi nadi Yunho yang lain, Lu Han mengerti kalau dia benar memutusnya maka Yunho akan mati.

"Mingchun," Akhirnya Yunho memperhatikan Mingchun, "Kau memang lebih pantas ada dalam Pack daripada aku." Katanya.

"Aku ini serigala yang menyedihkan, melawan keluarga sendiri, bahkan mati karena imprint." Katanya.

Mingchun mengguman nama Jaejoong, satu nama yang Lu Han jarang dengar tapi dirasanya kenal.

"Lang Han," Lalu Yunho memanggil Lu Han, memanggilnya dengan Lang Han, "Aku dibutakan posisimu, itulah kenapa aku tidak layak." Katanya.

Napasnya berantakan, darah dimana mana, tidak ada seekorpun serigala yang bergerak, bahkan Amber di luar pagar.

"Kau boleh membunuhku." Katanya. Lu Han menggeleng, tidak bisa bicara, Yunho juga salah satu dari banyak serigala yang merawatnya semasa kecil, Lu Han tidak tega.

Jadi Yunho tersenyum, dan tangannya sendiri pelan pelan memutus kalung itu, mengakhiri hidupnya yang harusnya sudah berakhir, dan menyusul Jaejoong.

+FIN+

Akhirnya kita sampai pada akhir, aku ingin mengucapkan terimakasih dan maaf yang sebesar besarnya pada siapapun yang menantikan serigala.

Sebenarnya aku juga tidak puas dengan ini, ada banyak tokoh untuk digali, ada banyak sisi dari kehidupan serigala untuk dipelajari, ada banyak masalah yang bisa ditimbulkan dan diselesaikan, masih banyak yang ingin aku tulis sebenarnya walau sulit.

sekali lagi, terimakasih.