Disclaimer : EXO adalah milik agensi mereka, diri mereka, dan orang tua mereka masing masing.
Genre : Romance/Friendship, Fantasy
Pair : Kris/Suho
Rating : T
Warning : Shou-ai, Crack pair, Wolf!AU.
Note : Aku terlalu sering mendengarkan versi cover dari Wolf akhir akhir ini dan inilah jadinya. Ada berbagai sudut menarik kalau membahas ide ini sebenarnya, tapi aku harus bertahan dan hanya menulis satu untuk saat ini.
Wolf!AU ini benar benar apa yang ada dipikiranku setelah terkontaminasi Twilight Saga, Teen Wolf, dan MV Wolf tentunya.
+Serigala+
Kris tidak bisa menahan dirinya untuk diam saja kali ini, ini seperti ada sesuatu yang menariknya untuk meninggalkan tumpukan bukunya, sesuatu seperti suara hati, sesuatu seperti suara Alpha yang harus dipatuhi.
Dia berkeliling kemanapun kakinya membawanya pergi, ke tempat yang familiar ataupun ke tempat yang sama sekali asing baginya. Rasa yang menariknya itu seperti memerintahnya untuk mencari seseorang, tapi dari tadi dia hanya berkeliling keliling.
Sampai matanya bertemu dengan mata itu.
Kris rasa dia adalah orang yang selama ini cari. Dia berdiri sangat jauh dari Kris, tapi Kris masih bisa melihatnya, dia menjauhi kerumunan orang dan Kris harus mengejarnya.
Lu Han disisi lain merasakan suatu pergolakan kecil pada hubungan batinnya dengan koloninya.
"Alpha?"
Lu Han seketika tersadar di sebelahnya masih ada Xiumin dan Xiumin jelas tahu apa yang terjadi pada Lu Han.
"Aku tidak apa apa." Kata Lu Han.
Xiumin hanya mengangkat bahu dan tidak lagi bertanya, walaupun dia tahu aka nada yang berubah dalam koloni ini.
Di saat yang sama Kris masih mengejar orang itu dan Lu Han mencoba telepati padanya, seketika sang Alpha tahu apa yang terjadi pada Kris. Ya, memang tidak ada yang bisa disembunyikan dari seorang Alpha.
"Imprint?"
Langkah Kris terhenti saat Lu Han mulai telepati dengannya dan dia tidak bisa memutus begitu saja telepati dengan Alpha ini, tidak ada yang bisa memerintah Alpha kecuali Alpha lain yang lebih kuat darinya.
"Memangnya kenapa?"
Kris sendiri tidak tahu ini imprint atau apa, yang jelas untuk pertama kalinya dia ingin lepas dari Alpha-nya dan mengejar orang itu.
"Itu hakku, kau tahu?"
"Hak untuk berkembang biak, Alpha?"
Kalau ini imprint berarti Lu Han telah jadi menyebalkan sekali, imprint bukan hanya akan terjadi padanya saja.
"Ya, seperti itu."
"Tapi aku Beta, Tuan Alpha."
Lu Han merasakan penekanan dari Kris, dia tidak suka, dia Alpha dan tidak ada yang bisa mengaturnya selain Alpha lain yang lebih kuat darinya.
Lu Han melepas suara Alphanya.
"Pergi saja, kalau begitu!"
Xiumin masih disebelah Lu Han dan dia menoleh lagi padanya.
"Alpha."
"Apa?!" Tanya Lu Han ketus, masih kesal dengan Kris.
"Kita kehilangan Beta." Kata Xiumin.
Seketika Lu Han sadar dia telah menggunakan suara Alphanya, suara Alpha yang adalah perintah mutlak.
Kris sekarang adalah seorang Omega.
Omega yang sendirian dan bebas.
Kris berubah jadi serigala secepat orang menjentikan jari dan segera belari. Dia merasakan kebebasan itu berhembus di antara bulunya dan dia menyukai itu. Menjadi Omega tidak buruk juga, Omega yang sendirian dan bebas.
Kris dengan mudah tersamarkan di balik semak dan bahkan tempat sampah, orang yang dia kejar beberapa kali berbalik karena merasa ada yang mengintainya.
Rambutnya hitam kelam begitu pula matanya, kulitnya putih di warna yang menyilaukan, dan bibirnya merah, Kris seketika teringat dongeng Putri Salju. Dan Kris memutuskan untuk berjalan pelan mengekornya.
Dan dia menoleh lagi.
Kris merasakan dorongan kuat untuk merengkuhnya, Kris terbayang akan rasanya yang pasti manis melebihi madu, jadi dia benar benar tidak mengontrol diri lagi dan berubah detik itu juga jadi manusia. Orang di hadapannya itu hanya diam dan terus memandangnya, Kris merasakan pandangannya sarat akan takut dan penasaran.
Penasara. Ya, tertarik.
Tertarik.
Sebagaimana Kris tertarik untuk mencicipinya.
Kris berjalan mendekat dengan cepat dan mencengkeram rahangnya, rahang tegas khas pria, dia menengadah karena tangan Kris benar benar membuatnya tidak bisa bergerak, bahkan menggerakan rahang sedikit saja tidak bisa.
Dia memberontak dan tiba tiba tangan Kris melemah. Tidak, ini bukan karena dia punya sihir yang mempengaruhi Kris, ini lebih kepada suara hati, sebuah suara seperti suara Alpha, sebuah suara yang lebih kuat dari suara Alpha.
Ini terasa aneh, atau ini imbas menjadi Omega? Atau Kris sakit?
Ini terasa aneh, desiran di dalam tubuhnya terasa aneh, darahnya seperti bergolak dan dia tidak mengerti kenapa, tapi dia ingin merengkuh orang di hadapannya ini dengan cara yang berbeda, sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih lembut.
Lu Han benar, ini imprint. Pengalaman sekali seumur hidup karen serigala hanya jatuh cinta sekali.
Tangannya dengan lembut mengusap leher itu, leher yang mungil sekali dalam genggamannya, Kris menariknya mendekat dan merunduk untuk menciumnya. Dia sangat mungil sampai Kris tidak yakin kalau dia laki laki.
Yang pertama Kris perhatikan saat mereka mengakhiri ciuman yang rasanya sangat singkat itu adalah matanya, yang warnanya hitam yang tenang dan damai juga dalam seperti sungai di tengah hutan, berbanding terbalik dengan mata Kris yang kecokelatan menyala, menyala seakan ada api di dalamnya.
"K-kau tidak akan memakanku?" Tanyanya, suaranya rendah seperti kebanyakan pria dan Kris menyukainya. Juga menyukai bibir merahnya yang basah, yang rasanya mengalahkan semua jenis Wine yang pernah Kris coba.
Kris menggeleng dan menariknya ke pelukan. Hangat dan nyaman, Kris rasa dia bisa mengangkat tubuh orang dalam pelukannya ini hanya dengan satu tangan, jadi dia mencoba melakukannya dan dia bisa melakukannya.
Tangan yang mencengkeram bahu Kris jadi mencengkeram lebih kuat ketika Kris mengangkatnya lebih tinggi lagi. Matanya masih dipenuhi oleh takut dan penarasan dan saat Kris menatapnya dalam Kris tahu penasaran tengah memenuhinya jauh lebih banyak dari pada takutnya.
Kris tersenyum "Kau tahu sesuatu tentang imprint?" Tanyanya. Orang dalam gendongannya menggeleng dan Kris tertawa kecil.
"Kalau begitu siapa namamu?" Tanya Kris, ini pertanyaan yang jarang dia lontarkan mengingat hidupnya sebelumnya ditanggung penuh oleh Alpha-nya, tapi kali ini semuanya berbeda, dia Omega saat ini.
"Suho, panggil Suho saja."
Suho, Kris akan mengingatnya.
Kris menurunkan Suho dan pergi meninggalkannya, Kris tidak terlalu tertarik memulai hubungan serius saat baru mengecap kebebasan sebagai Omega.
Tapi Suho menahan tangannya dan dia berbalik "Mau pulang bersamaku?" Tanyanya.
Dan Kris mendengarnya sebagai suara Alpha, mungkin juga ini karena hubungan antara mereka lebih erat dari Alpha dan koloninya. Imprint, apa itu sebenarnya?
"Baiklah, ayo." Kris menggenggam tangan Suho yang jauh lebih mungil dari tangannya. Kris tidak peduli kalau Suho sebenarnya bibit Alpha yang unggul atau bahkan penyihir atau vampire sekalipun, yang dia tahu dia hanya ingin menuruti Suho.
"Kenapa kau sendiri?" Tanya Suho, Kris hanya menoleh.
"Serigala itu harusnya berkoloni, kan?" Tanyanya lagi.
Kris diam sejenak "Aku Omega."
"Omega?"
"Serigala sendirian yang bebas."
Suho mengerti, itu terlihat di wajahnya dan Kris belum berbicara lagi, berbicara dengan sembarang bukanlah hal yang dia sukai sebenarnya, tapi Suho adalah pengecualian.
"Kau sendiri kenapa mengajakku pulang ke tempatmu?" Tanya Kris.
Giliran Suho yang terdiam sejenak "Ranjang yang luas akan terasa dingin kalau hanya ada aku." Katanya.
+Serigala+
Kris benar benar senang berbaring di lantai sebagai serigala, membuatnya merasa sangat bebas terutama jika cahaya matahari menembus jendela dan menghujam langsung padanya, dia akan ada di sana sampai kulitnya dirasa terbakar.
Hari ini juga tidak jauh berbeda, walaupun ini rumah Suho dan semalam dia tidur seranjang dengan Suho, tapi itu tidak akan merubah kebiasaan berjemurnya.
Suho.
Kenapa dia terus saja memikirkannya?
TINGTONG TINGTONG
"Sebentar!" Seru Suho, sepertinya dia sedang leha leha juga seperti Kris. Nadanya terdengar malas.
"Suho Hyung, ayo kita jalan jalan."
Kris mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang tadi bicara.
Dan dia tetap seperti itu saat melihat senyumnya yang terlalu hangat pada Suho.
Di atas hangat ada panas dan panas diartikan menggoda dan Kris benci itu.
"Tidak, tidak, aku ingin di rumah saja." Kata Suho.
"Kenapa?" Tanya pemuda itu, senyumnya luntur karena perkataan Suho dan Kris lekat lekat memperhatikannya. Lebih tinggi dari Suho dan kulitnya kecokelatan, membuat Suho jadi lebih putih lagi, rambutnya benar benar terihat halus entah kenapa, dan tiga ekor Poodle berkerumun di kakinya.
"Aku ha-"
"Oh, Akhirnya kau memelihara anjing, Hyung!"
Mata Kris dan mata anak berkulit kecokelatan itu bertemu, ada yang bilang kalau kita memperhatikan orang terlalu lama maka orang itu akan menoleh, mau tak mau, karena merasa diperhatikan, dan Kris rasa kali ini hal itu terjadi padanya.
"Ah, Hyung, kenapa tidak bilang?" Anak itu terlihat senang dan Suho terlihat bingung, Suho tertawa garing dan Kris menatap anak itu kesal.
"Halo." Sapa anak itu, dia mengelus kepala Kris sementara Kris sudah tidak peduli pada apapun yang akan anak itu lakukan pada Kris.
"Aku Kai."
Kai, akan Kris ingat. Dan ingat juga untuk menjauhkan bocah ini dari Suho.
"Kau keren sekali. Aku serius, Bung." Katanya, lalu dia menoleh pada Suho. "Dia jantan, kan?"
Suho sudah pernah melihat Kris sebagai manusia, dia juga tahu kalau Kris pastilah seorang pria.
"Ya, jantan."
"Siapa namanya?" Tanya Kai.
Suho diam berpikir, Kris menunggu nama seperti apa yang akan diucapkan Suho karena Suho sama sekali tidak tahu namanya.
"Hm, Chris." Jawab Suho. Bagus, pengucapannya persis dengan nama Kris.
"Kau pasti belum memberinya makan." Tebak Kai.
Dan kenyataannya memang iya.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Dia hanya tidur di sini dan tidak tertarik padaku." Jawab Kai.
Kris ingin mencakar mukanya sekarang juga, Kris memang tidak akan tertarik pada Kai, kalaupun tertarik, dia hanya akan tertarik untuk mencakar wajahnya saat ini juga dan tiap saat ketika mereka bertemu. Dan soal tidur, itu memang hobi Kris.
"Ah, memangnya sudah berapa lama kau kenal dia?" Tanya Suho. Satu kalimat yang membuat Kris senang dan Kai hanya tertawa.
"Ya sudah, aku pergi dengan yang lain saja. Bye, Hyung." Katanya dan dia mengecup kilat pipi Suho.
Kris menyalak dan itu membuat Kai tertawa.
"Cemburu, hm?" Dan dia tertawa lagi.
Kris bersumpah akan meninjunya kalau mereka bertemu lagi setelah ini.
"Ayo kita pergi, kita ganggu Sehun!" Dan Kai pergi begitu saja.
Suho mengusap pipinya yang dicium Kai "Kenapa tadi kau menyalak?" Tanyanya, dia berbalik dan Kris sudah jadi manusia lagi.
Kris menatap Suho langsung di mata dengan matanya yang cokelat menyala, Suho menelah ludah. Biasanya Kris tidak peduli bahkan kalau Lu Han dan Xiumin berciuman di depannya, tapi Suho, dia pengecualian. Imprint, harusnya Suho hanya miliknya sendiri dan perasaan ingin memiliki itu makin berakar akar seakan memang di hati Krislah tempatnya.
"Kenapa?" Tanya Suho lagi.
Dan walaupun harus membenarkan ucapan Kai, Kris memang cemburu.
Kris berjalan mendekati Suho, matanya jadi terlihat lebih menyala lagi karena api cemburu di hatinya dan Kris tahu Suho sedikit takut.
Suho sendiri tidak tahu harus bagaimana. Mata Kris memandang kelewat dalam sampai rasanya menusuk jantungnya, sampai dia hanya bisa diam dan menerka apa yang akan Kris lakukan padanya.
Kris bisa merasakan dengan jelas kalau dengan tatapan matanya yang seperti itu Suho makin takut tiap detiknya. Tidak, dia tidak ingin membuat Suho ketakutan, dia hanya ingin Suho mengerti perasaannya yang dia saja belum tentu mengerti. Imprint, apa rasanya sedalam ini?
Kris berdiri persis di depan Suho, menariknya lembut ke dalam pelukannya, dan menggendongnya. Suho diam diam berharap ciuman yang akan datang setelah ini dan Kris tahu itu. Dia mengecup Suho lembut di bibir dan membuat kaki Suho melingkar di pinggangnya, mungkin dia hanya ingin membuat Suho tahu kalau imprint itu terasa seperti jatuh cinta untuk pertama dan terakhir kalinya, seperti menemukan satu satunya dalam hidup.
+Serigala+
Kadang Suho berpikir dia ingin jadi serigala, mereka terlihat sangat bebas dan liar, Suho ingin seperti itu. Dia juga ingin jatuh cinta hanya sekali seumur hidup seperti yang orang bilang tentang serigala. Jadi ketika menemukan seekor serigala jadi jadian yang jatuh cinta padanya mau tak mau Suho jadi penasaran, tapi dia lebih penasaran pada dirinya sendiri, ciuman malam itu adalah yang pertama untuknya dan dia sama sekali tidak marah pada Kris. Lalu imprint, apa sebenarnya maksud imprint itu?
"Suho."
Suho menoleh saat mendengar namanya dipanggil, di belakangnya dia melihat seorang pemuda dengan kacamata hitam, di balik kacamata itu mata birunya terlihat. Birunya bagai batu mulia, terkesan rumit tapi indah seperti menunjukan bahwa apa yang dia pikirkan memang serumit dan seindah matanya.
Tiba tiba Suho dibekap dan semuanya mengabur dengan cepat.
"Suho Sayang, suara Alpha adalah perintah mutlak jadi maafkan aku."
Suho jadi makin bingung tentang Alpha, Omega, dan imprint sebelum akhirnya benar benar pingsan.
"Ya, aku rasa Alpha benar benar tidak ingin kehilangan Beta." Di hadapan pemuda bermata biru itu ada lagi pemuda jangkung bermata emas dan memulai pembicaraan menyinggung Alpha dan Beta.
"Kau seperti tidak tahu Lu Han, dia memang suka sembarangan."
"Sembarangan mengusir Beta dari Pack, maksudmu."
"Yep, kau benar, Tao."
"Tapi kasihan juga pada orang ini." Tao menatap Suho yang pingsan di gendongannya.
"Aku yakin ini hanya karena kesalah-pahaman kecil."
"Salah paham seperti apa?"
"Perbedaan paham tentang imprint, misalnya, Lu Han memikirkan sesuatu yang lebih nakal dan tahta dan lagi Kris itu Beta, mungkin saja dia akan menggulingkan Lu Han."
"Ah, Chen! Aku benar benar jadi tidak mengerti!"
Chen tertawa "Kau memang masih anak anak, Omega Tao."
Tao kesal, dia menendang Chen dengan sangat keras dan berlari meninggalkannya menuju mansion Lu Han. Chen makin tertawa dan menyusul Tao.
+Serigala+
Seekor serigala tampak menunggu Chen dan Tao dengan duduk diam di kursi. Di depannya ada piano yang biasa dimainkannya, tapi dia diam saja. Mata abunya yang bagai bulan purnama berpendar sedih.
"Ada apa, Lay? Jangan terlalu dipikirkan, kita tidak akan membunuh orang." Kata Chen, dia menyeret sebuah kursi ke tengah ruangan itu, Tao mendudukan Suho yang pingsan di sana dan Chen mulai mengikatnya.
Lay melompat turun dari kursinya dan berdiri dalam wujud manusianya "Aku tidak suka ini." Katanya nyaris berseru.
"Aku juga!" Seru Tao, dia duduk di lantai dan membiarkan Chen mengikat Suho sendiri.
"Kau tidak mau bantu?" Tanya Chen dan Tao menggeleng.
"Kalau begitu lebih baik kau cari Kris."
"Kenapa harus dicari? Beta paling peka dengan kehadiranan orang, kan?"
"Setidaknya kau harus setor muka atas nama Pack dan bilang kalau yang menculik Suho adalah Lu Han."
"Alpha otaknya, kita yang menculik."
"Sama saja, Omega, hanya dia tidak mau kerja kasarnya, tidak mau tangannya sendiri yang berdarah darah."
"Aku tidak mengerti, Chen! Omong omong, Alpha mana?"
Lay berjalan mendekati sofa dan berbaring "Xiumin, Xiumin." Katanya.
Chen berdecak sementara Tao tidak mengerti "Mereka tidak bisa berhenti atau bagaimana, hah?" Tanya Chen.
"Tanya saja pada mereka." Kata Lay.
Ada alasan kenapa Xiumin menyerahkan diri di siang hari bolong pada Lu Han, dia ingin dirinya yang bertemu Kris untuk sekedar setor muka seperti kata Chen tadi. Dia perlahan berjalan menuju anggota koloninya yang lain.
"Aku yang akan pergi menemui Beta." Katanya, dia serius dan karena itu dia memanggil Kris dengan Beta.
"Oh, Beta yang sekarang! Bukannya kau sedang sibuk dengan Alpha?" Tanya Chen, anak itu punya nada bicara yang selalu mengganggu, selalu terdengar seperti sedang mengusili orang, tapi kali ini nadanya lebih menyebalkan dari biasa.
"Iya, Kau lebih baik beristirahat." Sambung Lay.
Ini yang Xiumin tidak harapkan tapi sudah perkirakan, koloninya akan pecah. Tao mungkin akan tinggal, tapi dia dimentori oleh Kris, jadi dia pasti juga ingin pergi dan Chen terlalu mandiri, terlalu sendiri, jadi Omega bukan hal yang menyulitkan untuknya.
"Tidak, tidak, aku akan pergi menemui Beta. Tolong awasi Alpha, jangan sampai dia tahu aku pergi."
"Bukannya kau senang ada di posisi Beta?" Tanya Chen.
Ya, sedikit banyak itu benar, setelah Beta dia tinggal menjadi Alpha dan menjadi Alpha berarti menjadi yang terkuat. Siapa yang tidak mau jadi yang terkuat?
"Tapi caranya bukan begini, Chen. Ini pasti karena imprint Kris."
Semua melirik Suho, hubungan batin antar merekalah yang membuat masing masing dari mereka tahu apa yang terjadi pada Beta mereka. Alpha harus diturut tapi panggilan dari imprint ada di atas itu, ada di atas suara Alpha dan Lu Han, sebagai Alpha, paling benci kalau tidak dituruti apalagi ditentang.
"Kita tidak akan melukainya, kan?" Tanya Lay.
"Tidak, tidak, itu sama saja dengan melukai Kris." Jawab Xiu.
Kalau Alpha terluka, koloni akan merasakan sakitnya dan kalau Alpha senang, koloni akan merasakan senangnya, tapi koloni tidak akan ikut mati kalau Alpha mereka mati. Berbeda dengan imprint, kalau Suho terluka maka Kris akan dapat luka yang sama, kalau Suho mati maka Kris akan menyusulnya.
"Aku akan pergi mencari Kris jadi ketika dia datang dia tidak akan membuat Lu Han marah dan melukai Suho." Kata Xiumin.
"Darimana kau tahu Lu Han akan melukai Suho?" Tanya Chen.
"Tidak ada yang Lu Han bisa sembunyikan dariku." Kata Xiumin, senyum manis di wajahnya.
"Kau imprint-nya, itu jelas." Kata Chen lagi, Xiumin tertawa kecil.
+Serigala+
Kris tidak tenang saat ini, dimana Suho? Meskipun ini belum waktunya Suho pulang, tapi dia ingin mencarinya, tapi Suho bilang padanya untuk diam di rumah saja dan Kris menurutinya, perintahnya benar benar terasa seperti disuarakan dalam suara Alpha.
"Ada saatnya untuk menuruti suara hatimu dan melupakan suara Alpha." Kata Xiumin, dia berteleportasi ketempat Kris berada setelah Lay menemukan baunya dari jarak sangat jauh.
"Xiu." Kris menoleh dan melihat Xiumin duduk manis di sofa Suho. Xiumin hanya tersenyum padanya.
"Bagaimana kau bisa menemukanku?" Tanya Kris, adalah hal yang aneh melihat Xiumin menemuinya tiba tiba seperti ini setelah mereka tidak lagi terikat hubungan batin sebagai koloni.
"Hal yang cukup mudah, Lay mengenali baumu dan aku berteleportasi semudah kau membaca pikiran dan perasaan orang." Jawabnya.
Kris menatap lurus mata hijau Xiumin, Kris sejak lama tahu Xiumin lebih suka menyelesaikan masalah daripada berlarut di dalamnya.
"Jadi apa yang tahu tentang Suho?" Tanya Kris, dia tahu Xiumin tahu dimana Suho sekarang.
"Dia ada di tangan Lu Han, maksudku dalam pengawasan Lay. Kau tahu, aku benar benar mencari celah untuk menemuimu."
"Lalu kau mau apa dariku? Alpha mau apa dariku?"
"Alpha jelas jelas ingin kau kembali, Beta. Semua orang begitu, tapi aku tahu ada sesuatu yang membuatmu tidak bisa begitu saja kembali ke Pack dan Alpha juga tidak mencarimu."
Kris menghela napas, Lu Han memang tidak bertelepati dengannya barang sekalipun. Telepati adalah hal yang bisa dilakukan Lu Han pada semua serigala bahkan yang di luar koloninya dan meskipun Kris, dan serigala lain di luar koloni Lu Han, bisa menolak untuk mendengar Lu Han, tapi dia tidak melakukan hal itu karena Lu Han sama sekali tidak bertelepati dengannya.
Kris mendudukan diri di sebelah Xiumin, dia yakin kalau di tangan Lay, Suho akan baik baik saja. "Aku yakin dia tidak suka dengan nada bicaraku." Kata Kris.
"Nada seperti apa?"
"Aku yakin aku terdengar seperti pemberontak saat itu, aku tidak mengerti itu seperti apa." Kata Kris.
Xiumin hanya mengangguk. "Lu Han paling benci yang seperti itu."
"Ya, aku tahu, tapi rasanya aku lebih ingin menuruti imprint daripada Alpha."
"Padahal kau yang paling menurut, tanpa suara Alpha-pun kau akan menurut seperti mendengar suara Alpha."
"Mungkin itu juga yang membuatku mencari Imprint-ku begitu saja, sampai Lu Han mengusirku dengan suara Alpha, itu tidak bisa tidak dilakukan."
"Hm, aku mengerti, lagipula imprint-mu sudah jadi Alpha-mu."
"Tapi aku benar benar tidak terpikir akan meninggalkan Pack dan, ya, menjadi Omega tidak buruk juga."
Xiumin tertawa "Kau jadi Omega tapi menuruti imprint-mu, itu sama saja dengan jadi Beta, Kris."
Kris tertawa "Bagaimana Suho?"
"Baik saat kutinggal, pingsan dan diikat di kursi, kurasa sekarang dia sudah siuman."
"Oh, baguslah, aku akan mengambilnya kembali."
"Walaupun bukan Lu Han yang menculiknya kau pasti akan mengambilnya kembali."
"Ya, karena dia imprint-ku meski aku tidak sepenuhnya mengerti."
"Imprint memang susah dijelaskan dengan kata kata."
Kris berdiri, dia tahu tempat yang harus dituju adalah mansion Lu Han, tapi Xiumin menahannya.
"Aku akan membawamu berteleportasi, tapi berjanjilah untuk tidak membuat Lu Han marah lagi padamu."
Kris tersenyum "Akan kuusahakan."
+Serigala+
Suho perlahan tersadar dan mendapati seekor serigala memandang ke arahnya. Matanya berpendar lembut seperti bulan purnama dan itu membuat Suho merasa nyaman walau dia dasar dia diikat. Serigala itu mendekat, dia terlihat sangat rapuh dengan bulunya yang putih kusam, tapi Suho bisa merasakan bahwa sepuhan abu keperakan di tubuhnya mencerminkan kebaikan hatinya.
"Aku tidak bisa. Oh, Alpha, maafkan aku." Tiba tiba dia berubah menjadi manusia dan melepas ikatan Suho.
"Terima kasih." Kata Suho.
"Bersyukurlah karena aku tidak menerima perintah langsung dari Alpha." Katanya.
Tapi Suho tidak mengerti apa itu Alpha. Tunggu, itu mengingatkan Suho pada saat sebelum dia pingsan.
"Jadi, apa aku sedang diculik?" Tanya Suho.
"Begitulah."
Kalau memikirkan pemuda di hadapannya ini juga serigala, itu membuat Suho teringat akan Kris. Oh, bagaimana keadaannya sekarang?"
"Apa kau musuh Kris?" Tanya Suho, dia benar benar tidak tahu apa apa tentang Alpha, Omega, imprint dan serigala serigala seperti pemuda di hadapannya ini.
"Tidak, kami satu Pack sebelumnya. Omong omong, aku Lay."
Pack? Maksudnya koloni serigala, begitu?
"Aku Suho." Rasanya tidak sopan kalau Suho tidak memperkenalkan diri juga, jadi dia memperkenalkan diri dan Lay tertawa kecil.
"Jadi sekarang Xiumin juga? Setelah ini siapa lagi yang akan pergi." Tiba tiba Lu Han datang menghampiri mereka, dia terlihat berantakan seperti baru bangun tidur.
"Alpha!" Dan Lay berseru, tapi Suho sama sekali tidak tahu apa apa tentang Alpha.
"Kau pasti tidak tahu aku, Suho?" Dia menghampiri Suho dan mengangkat dagunya.
"Aku penasaran apa kekasihmu itu akan menghajarku atau kembali pada Pack-ku."
Kekasih, siapa?
"Aku tahu Xiumin sedang bicara padanya, jadi kita lihat apa yang akan terjadi." Kata Lu Han. Sebagai Alpha Lu Han pasti tahu segala tentang anggotanya, sebagai imprint dia pasti tahu segala tentang Xiumin.
Tiba tiba dia tertawa dan itu membuat Suho dan Lay bingung. Lu Han menyadari alasannya mengusir Kris dari koloni sangat kekanakan, dia tahu semua tentang Xiumin dan dia tahu apa apa saja Kris dan Xiumin bicarakan.
Dan Lu Han melempar pisau yang ternyata dia kantongi ke belakang, Suho terkejut tapi Lay terlihat tenang.
"Sudah datang, Omega Kris?" Tanya Lu Han, matanya yang merah menatap Kris dan Xiumin di belakangnya.
Pisaunya tadi menggores pipi Kris sedikit. Kris membersihkan darahnya dan luka itu segera menutup.
"Kalau aku bilang aku datang menjemput kekasihku, kau akan bilang apa?"
Kekasih? Suho terkejut saat menyadari dia disebut kekasih dua kali, jadi imprint itu kekasih? Apa sebenarnya imprint itu?
"Mungkin, kalahkkan aku dulu." Dan Lu Han memasang seringainya.
Kris suka sesuatu yang santai santai saja, yang sama sekali tidak memberatkan dan tidak butuh usaha banyak, tapi ada pengecualian kalau soal Suho, dia bahkan melawan mantan Alpha-nya sendiri.
Lu Han menyerang dan Kris menghindar dan terus saja seperti itu, bersyukur saja Lu Han tidak lagi memegang pisau. Kris tiba tiba menahan tangan Lu Han, membantingnya, dan meloncatinya untuk sampai pada Suho yang masih tetap duduk di kursi dengan Lay di sebelahnya.
Kris berlutut di depan Suho dan menggenggam tangannya sementara Lu Han berdiri lagi.
"Kau tahu, serigala hanya jatuh cinta sekali dan aku tidak ingin melepasnya." Kata Kris.
Lu Han hanya tersenyum, Kris melihat koloni Lu Han sudah berkumpul semua. Mata emas Tao yang mewah berbinar bahagia dan Kris tahu itu karena dia akhirnya melihat Kris lagi, dan mata biru Chen tetap rumit seperti biasa.
"Ya, aku tahu." Kata Lu Han.
Kris berdiri dan menggendong Suho seperti yang suka dia lakukan.
"Kau mau kembali?" Tanya Lu Han.
Kris menoleh dan menatap mata Lu Han yang merah, merah yang mengundang, mungkin itu adalah alasan kenapa dia mudah berteman dengan orang. Mata Lu Han merah dan bersinar, matanya yang biasa, tapi Kris tahu itu mata Alpha-nya. Xiumin bilang dia terlalu penurut dan itu memang benar, jadi rasanya tidak akan ada masalah kalau dia kembali.
Lu Han yang melihat Kris diam saja akhirnya bertanya lagi "Ke dalam Pack?"
Kris tersenyum "Tentu, Alpha, dengan senang hati."
Lu Han juga tersenyum "Kalau begitu, selamat datang, Beta."
"Terima kasih." Kata Kris. Dia merasa Suho kebingungan dalam gendongannya dan itu lucu menurut Kris.
"Sebelumnya, biar aku mengantar Suho pulang dulu." Kata Kris.
"Tidak, tidak, biarkan imprint-mu mengenal keluargamu lebih dalam." Kata Luhan "Dan kita akan menjelaskan padanya tentang hirarki, sepertinya dia kebingungan."
Kris memandang mata hitam manusiawi Suho. "Ya, dia memang kebingungan."
Dan Suho memang kebingungan dan tidak bisa bicara apa apa.
+FIN+
Mungkin TBC, bagaimana? Bagaimana?
Aku tiba tiba terpikir ingin membuat Kai jadi werewolf juga, karena dia cocok sekali untuk jadi serigala.