Title : Beast

Author : Raichi Lee SangJin ELF

Rated : T

Pairing : All Couple EXO *Only Official couple, not Crack pair*

Genre : Romance, Mystery, Horror, Fantasy.

DISC : para cast hanyalah milik tuhan YME, orang tua, dan SM Ent. Saya hanya pinjam mereka untuk membuat fantasy saya menjadi terwujud di FF ini.

Summary : Hanya satu clue yang dia berikan untuk menemukan jejaknya. Dia hanya akan menyerang saat malam hari dengan bulan penuh yang terang. 'Berhati-hatilah pada bulan penuh'. ALL official couple. ^^

Let's check it out, Chingudeul and Yeorebeun~!

Warning : BL/ BoysLove/Shonen Ai. Miss typo(s), alur terlalu dipaksakan, gaje, bikin mual, EYD yang ngasal. I told you before, if you hate YAOI or IF You HATE me, better if you don't read my fanfic, okay?

Author's note : annyeong ^^. Kembali lagi dengan saya, Rai.

GYAAA~!

WOY~! I am back woy~! *dilemparsempaksooman*

Oh iya, ini adalah prolog, jadi gak panjang. hehehe

Okelah, langsung saja baca XDD

NO FLAME, NO BASH CHARA, NO PLAGIAT, NO SILENT READERS XD

Nah, mari kita langsung saja mulai FFnya ^^

tolong tetap beri saya review anda *bow*

.

.

Oke, tanpa banyak bacot, mari kita langsung saja.

.

.

.

.

DON'T LIKE, DON'T READ!

.

.

I TOLD YOU BEFORE!

.

.

IF YOU HATE YAOI, BETTER IF U NOT READ MY FIC!

.

.

RAICHI

.

.

Tao terlihat berjalan pelan memasuki universitasnya bersama Luhan. Luhan terus menebar senyum. Bisa dibilang, Luhan adalah salah satu yang terkenal di universitasnya.

Luhan adalah club berita sekolah. Klubnya mencari berita terbaru, dan menyiarkannya keseluruh sekolah. Kadang, dosen-dosen mereka akan memberikan honor pada Luhan meski tak sebanyak gaji kerja Luhan.

"Good morning, Luhan." Sapa seorang wanita yang melintas. Berambut blonde, bertubuh ideal, dan sangat cantik dan segar.

"Morning.." jawabnya. Luhan melirik Tao. Tao sedikit asing sebenarnya dengan lingkungan baru.

"Gege…" panggil Tao. Luhan tersenyum.

"Ya? Ada apa baby?" tanya Luhan lembut. Tao menunduk. Luhan menghela nafas pelan. Tahu apa yang dirasakan Zi Tao. "Taozi.. orang-orang disini ramah, berbaurlah." Ajak Luhan. Tao mengangguk lembut.

"Akan aku coba…"

"Bagus, ayo ikut aku. Kita akan mengurus kepindahanmu ini." Ajak Luhan. Tao mengangguk semangat dan ikut bersama Luhan.

.

.

.

Tao sebenarnya cukup ramah dan murah senyum. Mungkin itu yang membuatnya lebih diterima di kelasnya kali ini.

Tao mengambil mata kuliah Sejarah dan Biologi. Keuntungan pada kuliah adalah, kau bisa mengenal senior dan orang seangkatanmu dalam satu kelas karena mengambil mata kuliah yang sama.

Tao beruntung sekali. SANGAT BERUNTUNG!

Dia menemukan beberapa teman baru yang UNTUNGNYA bisa mengerti bahasa Mandarin.

Zhang Yi Xing contohnya. Namja asli China yang dipanggil Lay.

Atau Kim Minseok yang dipanggil Xiumin dengan Lay.

Byun Baekhyun atau Baekhyun.

Do Kyungsoo atau Kyungsoo dan Choi Minho.

Minho, Baekhyun, Minseok bisa berbahasa Mandarin meski asli Korea. Lay bisa berbahasa Korea meski sedikit.

Dan Tuhan memang baik.

Mereka akan selalu bertemu karena kebetulan mengambil mata kuliah yang sama.

"Tao, kalau tidak salah, kau ini adik kandung Huang Luhan, kan? Kakakmu yang jenius dalam merangkai berita, kan?" tanya Minho. Tao mengangguk malu-malu. Semuanya nampak senang.

"Kau akan mengambil klub berita sekolah seperti Luhan dan kakakmu?" tanya Baekhyun. Tao menoleh.

"Eh?"

"Yah, kau tahulah. Kami dari klub berita. Kalau mau, nanti siang jam 1, kita berkumpul di ruangan klub berita karena jam mata kuliah sudah habis jam itu." ucap Baekhyun. Tao mengangguk. Memang sebenarnya lebih baik begitu.

Lebih baik, Tao selalu bersama teman-temannya dan bersama dengan gegenya. Bukankah itu lebih baik? Dan itu sama saja, berarti dia bisa pulang bersama dengan Luhan tanpa harus ketakutan naik bus kota sendirian.

Mereka sedang berada di cafeteria sekarang. Tao memesan sandwich, kentang goreng ukuran kecil dan orange jus serta sebotol kecil air.

Tao lihat, Xiumin memesan sebuah bakpao sedang isi daging, dan semangkuk sup. Juga segelas susu rendah kalori.

Baekhyun memesan makanan Korea yang tidak terlalu Tao kenal apa namanya. Sama halnya dengan Minho dan Kyungsoo.

Lay? Sepertinya dia sama dengan Tao. Hanya saja, dia memesan segelas strawberry milkshake juga semangkuk sup rumput laut.

Cafeteria ini memang sangat lengkap, karenanya kau bisa memesan makanan dari belahana negeri manapun. Karena disini memiliki banyak juru masak yang sudah berpengalaman.

"Heeeeyyy! Disini!" panggil sebuah suara. Mereka menoleh, dan mendapati Luhan bersama 2 orang yang tidak dikenali dengan Tao. semuanya langsung mendekati Luhan.

"Taozi, sudah teman baru, ya?" tanya Luhan. Tao mengangguk.

"Ya, aku beruntung." Jawab Tao. Tao menatap teman Luhan. Luhan tersenyum.

"Taozi, ayo aku perkenalkan dengan teman klubku." Ucap Luhan. Seorang gadis manis berkulit putih, berwajah polos dan periang dan cukup tinggi tersenyum.

"Annyeong haseyo, aku Choi Sulli. Panggil saja Sulli. Aku mengambil mata kuliah Sastra Murni. Aku adalah anggota klub berita." Ucap gadis itu. Tao tersenyum.

"Halo, namaku Lee Sungmin. Panggil saja Sungmin. Aku juga dari klub berita." Ucap yang satunya lagi.

"Woah! Berarti kalian semua dari klub berita?!" tanya Tao kaget. Mereka semua termasuk Luhan tersenyum senang.

"Tentu saja, kami sangat kompak. Karenanya, kau ikut saja Tao. Kau tidak akan menyesal." Ucap Kyungsoo sambil menikmati sayur yang sepertinya dilumuri sesuatu yang berbau harum dan segar berwarna pasta merah..itukah kimchi?

Tao berpikir sejenak.

"Bagaimana Tao-ah?" tanya Sulli. Tao tersenyum.

"Sepertinya menyenangkan..aku ikut." Ucap Tao pada akhirnya. Semuanya langsung bersorak senang. Suasana cafeteria yang cukup ramai semakin ramai.

Mata Baekhyun menangkap sekelompok namja yang baru datang.

"Wow..Lihat siapa yang datang, everyone." Ucap Baekhyun yang menunjuk pelan sekelompok namja yang baru masuk. Semuanya menoleh mengikuti arah pandang Baekhyun.

Sekelompok namja yang langsung menarik perhatian dan pekikan. Luhan memutar bola matanya. Mata Tao membelak.

"Gege, bukankah itu adalah Sehun yang kemarin itu?" tanya Tao pada Luhan yang sedang makan sambil bermain ponsel pintarnya. Luhan mengangguk sambil memakan dim sumnya. "Lalu?" tanya Luhan lagi setelah menelan dim sumnya.

"Kenapa tidak bilang kalau dia ternyata kuliah disini?" tanya Tao. Luhan menatap kaget.

"Bukannya kemarin aku sudah bilang? Sehun sudah menamatkan Home Schoolingnya. Dan akan memulai kuliah bersama dengan saudara-saudaranya yang sebetulnya tidak kuliah 3 bulan untuk menunggu Sehun. Sebetulnya, saudara-saudara Sehun sudah kuliah disini. Tapi mereka menghilang untuk 3 bulan sambil menunggu Sehun. Itu yang aku dengar dari dosen-dosen disini." Ujar Luhan. Tao mengangguk.

Tao menatap kumpulan namja itu. Tao merasa semakin asing.

"Tao, sebaiknya kau jangan dekati salah satu dari mereka." Ucap Baekhyun yang menikmati minumannya sambil melirik segerombolan namja memikat yang mengambil hati nyaris seluruh wanita disini. Tao menatap kaget.

"Ke..kenapa?" tanya Tao heran juga..takut? ya, sedikit takut. Kenapa harus dijauhi? Apa karena mereka sedikit..oke. 'unik'?

Minho menepuk bahu Tao.

"Lihat namja pirang super tinggi itu? dia adalah Kris. Yang tertua di antara mereka. Sifatnya dingin, cuek, wajahnya selalu stoic. Dia juga terkenal mengerikan. Karena..yah…oke, katakan saja kalau dia mendekati perfect menurut sekolah. Dia selalu membanggakan Universitas. Tidak hanya dengan tulisannya, tapi juga dengan nilai-nilainya. Jangan main-main dengannya, Tao." ucap Minho. Semuanya mulai menatap Minho.

"A..apa maksudnya?" tanya Tao.

"Dia terkenal seperti stalker, dia bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan. APAPUN. Tentu saja dengan kelicikkan, kejeniusan, dan uangnya itu." ucap Minho. Tao mulai takut.

"Dan, kau lihat pria dengan rambut Mohawk berwarna coklat itu. Namanya Suho. Sama seperti Kris, namun dia masih lebih sopan dia lebih menebar senyumnya." Ucap Luhan. Tao mengangguk.

"Yang itu Chanyeol. Yang tingginya nyaris sama dengan Kris itu." ucap Baekhyun. Tao mulai mengenali wajah mereka.

"Yang berkulit tan itu adalah Kai yang aku bilang kemarin, Tao." ucap Luhan.

"Lihat yang itu? namanya adalah Jongdae. Yang disebelah Jongdae itu adalah Sehun." Ucap Luhan lagi. Semuanya berwajah sangat tampan..tapi..kenapa mereka hanya diam? Mereka nampak tak bersahabat..kecuali Suho yang sesekali memperlihatkan senyumnya.

Mereka emotionless. Kris terutama. Wajahnya sangat stoic. Tanpa diduga dengan Tao, mata Kris yang tadinya sibuk menatap Suho, kini beralih dengan menatap mata Tao dari kejauhan.

Tao yang kaget langsung membuang mukanya dan melanjutkan makan siangnya.

.

.

.

.

Mata kuliah sudah habis saat ini. Tao, Luhan dan yang lainnya sudah ada di di ruangan klub berita.

Disana, Tao benar-benar kaget. Tempatnya cukup untuk menampung mereka. Ada 2 buah kamera SLR disana, tape recorder sejumlah 10 buah, note, bahkan ID CARD.

Ruangan ini memiliki sebuah meja bundar besar. Ruangan ini, sepertinya lebih tepat untuk ruang diskusi, dan pertemuan. Luhan bilang, didekat meja rak buku, ada pintu coklat. Pintu itu menyambung dengan mesin cetak.

"Ah~ aku capek~" ucap Sulli yang langsung terduduk di salah satu sofa sambil merenggangkan ototnya.

Semuanya juga langsung duduk melingkar di meja bundar yang dikeliling dengan tempat duduk seperti sofa. Karena merasa tidak enak, Sulli duduk di tempat duduk meja bundar itu.

"Wah? Kita kekurangan 2 orang lagi?" tanya Luhan. Tak lama, pintu itu terbuka. Memperlihatkan dua sosok yang ditunggu. Seorang namja cantik, dan seorang wanita cantik juga manis berwajah Asia.

Mereka terlihat membawa belanjaan yang banyak.

"Maaf terlambat. Kami tadi membeli pizza dan minuman karena dengar-dengar adik kandung Luhan-hyung masuk ke klub ini dari Sulli." Ucap gadis berambut blonde sebahu itu. Sulli tersenyum.

"Onnie~ kau beli pizza? Pppaliwa~!" ucap Sulli. Mereka kini sudah lengkap. Cukup banyak isi klub ini.

Ada Luhan, Tao, Xiumin, Lay, Baekhyun, Kyungsoo, Minho, Sulli dan dua orang lagi yang ia tidak kenal.

"Baiklah, kita mulai saja. Tao, yang duduk bersama Sulli itu Luna. Dan itu Lee Taemin." Ucap Luhan memperkenalkannya dengan Tao. Tao langsung mengangguk sopan.

Mereka mulai berdiskusi tentang berita apa yang akan menjadi sajian hangat untuk universitas mereka.

"Begini, kemarin aku melihat beberapa guru yang melakukan hubungan 'terlarang' dengan mahasiswa dan mahasiwi disini beberapa hari yang lalu." ucap Baekhyun. Semuanya memperhatikan dengan seksama.

"Maksudmu?" tanya Minho. Baekhyun tersenyum kecil.

"Kalian tahu Mr Jacob?" tanya Baekhyun. Semuanya memandang intens.

"Ya?" tanya Sulli.

"Jacob kemarin aku lihat sedang bermesraan dengan salah satu pria cantik di sini. Aku lupa namanya…yang berambut merah, itu loh." Ucap Baekhyun. Kyungsoo terkejut.

"Maksudmu pria cantik bernama Sungjong itu?! yang bahkan kemarin nyaris membuat Smith si anak jurusan Teknologi nyaris bunuh diri karena ditolak dengannya? Kau yakin Baekhyun?!" tanya Kyungsoo tidak percaya. Baekhyun mengangguk. Tao ingin tertawa, seheboh itukah klub ini? Menyenangkan. Setidaknya, masuk klub ini membuatnya tak akan ketinggalan berita, kan?

Smith? Nyaris bunuh diri? Tao benar-benar ingin tertawa. Berlebihan sekali.

"Yap, dan kau tahu? Nama asli Mr Jacob itu adalah Myungsoo. Keduanya berasal dari Korea dan sama seperti kita. Dan umur keduanya tidak terlalu jauh. Ini bisa kita jadikan topic hangat untuk berita. Kita beri saja judul, 'Percintaan Terlarang'." Ucap Baekhyun dengan nada semangat. Luhan menatap geli.

"Kau ini, suka sekali menonton drama hingga memberi judul Koran seperti itu." ucap Luhan sambil menahan kekehannya akan ide Baekhyun. Baekhyun mempoutkan bibirnya.

"Dan kau tahu Ms Kwon?" tanya Baekhyun. Semuanya berpandangan.

"Maksudmu Kwon Yuri? Yang mengajar sastra Korea itu?" tanya Sulli. Baekhyun mengangguk.

"Aku kemarin melihatnya sedang berpacaran di café yang cukup jauh. Bersama dengan seorang playboy bernama William." Ucap Baekhyun. Semuanya kaget lagi.

"Hah? William? Josephine William?" tanya Sulli. "Si Playboy jelek itu?"

"Kau mengatakanya jelek karena dia memanggilmu wanita berlebihan putih, kan?" tambah Luna sambil terkekeh. Sulli mempoutkan bibirnya.

"Ya! Dan itu sangat mengesalkan!"

"Back to topic, bagaimana kau bisa tahu?" tanya Minho yang terkekeh mengingat adu mulut antara si Playboy William atau Will dan si Putih Sulli.

Minho sampai ingin tertawa seminggu kalau ingat Sulli pernah mempermalukannya didepan pacar-pacar William dengan mengatakan 'Pakaian dalam Will itu warna pink dengan gambar Hello Kitty'. Dan itu sukses membuat beberapa wanita incaran Will ingin putus saat itu juga.

William bisa dikatakan cukup tampan. Tubuhnya tinggi, bertubuh atletis, berkulit langsat sedikit coklat. Wajahnya manly, rambutnya blonde gelap, matanya berwarna Emerlad yang indah. Hidungnya mancung, bibirnya juga sempurna.

Mungkin itu membuatnya cukup terkenal dikalangan wanita meski masih kalah pamor dengan Kris yang tampan.

"Saat itu, aku seperti biasa harus membeli Bubble Tea pesanan adik perempuanku. Toko Bubble tea itu dekat dengan café tempat keduanya berpacaran. Karenanya, aku bisa tahu." Ucap Baekhyun. Luhan mengangguk mengerti.

"Begini, kita akan mencari dulu berita sendiri-sendiri selama 2-3 hari ini. Kita akan berkumpul lagi disini dan memberikan hasilnya. Setuju?" tawar Luhan. Semuanya mengangguk senang.

.

.

"Kau suka hari pertamamu?" tanya Luhan. Tao mengangguk dengan sangat semangat.

"Oh iya, kau bisa ceritakan salah satu teman disitu?" tanya Tao. Luhan berpikir dan mendapat ide.

"Bagaimana kalau Sulli dan Taemin?" tanya Luhan. Tao menatap Luhan. Mobil keduanya masih dalam perjalanan.

"Ya, boleh juga." Ucap Tao.

"Kau tahu? Sulli dan Taemin itu bersaudara. Sama seperti Kris dan suadara-saudaranya."

"HAH? Sama?!"

"Ya~ Sulli memiliki saudara-saudara angkat. Kedua orang tua Sulli tak memiliki anak. Ayahnya bernama Nickhun Horvejkul, ibunya bernama Victoria Song. Saudara-saidaranya adalah Lee Taemin, Kim Kibum yang dipanggil Key, Lee Jinki, Cho Kyuhyun, dan Seo Yeongho. Mereka adalah keluarga yang cukup kaya. Ayahnya adalah pengusaha berlian, dan ibunya adalah perancang busana. Mereka semua anak angkat." Ucap Luhan. Tao mengangguk paham.

"Mereka sangat bersahabat…" ucap Tao. Luhan mengangguk.

"Dan mereka juga sangat baik hati. Kalau kau mau, kau bisa mengunjungi rumah mereka. Area perumahan kita tak terlalu jauh dengan area perumahannya. Area perumahan Sulli bisa dibilang adalah cukup berkelas." Ucap Luhan. Tao mengangguk paham.

"Lee Taemin mengambil jurusan Art and Music dengan Key. Cho Kyuhyun dan Seo Yeongho mengambil jurusan matematika murni. Keduanya memang cukup jenius. Dan Lee Jinki kalau tidak salah mengambil jurusan Fisika Murni." Jelas Luhan. Tao mengangguk paham lagi.

"Keluarga pintar." Ucap Tao. Luhan terkekeh. Tak lama, ponsel Luhan berdering. Luhan memberhentikan mobilnya sebentar dan menerima telepon itu.

"Hallo? Sulli? Kenapa?" tanya Luhan.

Luhan diam sejenak. Lalu tersenyum senang.

"Benarkah? Baiklah, baik. Kami akan kesana nanti malam." Ucap Luhan lalu segera memputus sambungan telepon.

"Tao, Sulli mengajak kita dan yang lainnya untuk pesta barbeque di rumahnya. Ibu dan ayahnya mengajak kita. Ayo!" ucap Luhan lalu segera tancap gas.

.

.

Tao benar-benar terkagum dengan rumah keluarga Sulli yang mewah. Maksudnya, halamannya saja nyari setengah lapangan sepak bola bagi Tao. banyak sekali tanaman-tanaman yang dibentuk dengan hewan-hewan anggun. Seperti..Angsa mungkin? Merak, kuda, dan yang paling keren bagi Tao adalah, air pancuran yang cukup besar. Dengan sosok anggun wanita yang duduk di atas pangkuan seorang pria dengan sayap kelelawar? Dan wanita itu menuangkan air dari sebuah guci.

Keren sekali!

"Wah~ sudah datang? Lama tidak bertemu, Luhan-ah." Sambut seorang wanita cantik berambut blonde panjang. Wajahnya sangat cantik dan anggun.

"Ah…tidak juga, aunt Vict. Oh iya, ini adikku. Huang Zi Tao." Luhan memperkenalkan Tao.

"Selamat malam..panggil saja Tao." ucap Tao sopan. Victoria terkekeh kecil.

"Kenapa bisa adikmu lebih tinggi daripada kau sendiri, Luhan?" tanya Vict sambil terkekeh.

"Aunt, aku mirip ibuku. Dia mirip ayah dan ibuku. Aku tidak sependek itu." ucap Luhan dengan nada kesal di buat-buat. Vict tersenyum.

"Baiklah, aku minta maaf. Ayo masuk. Yang lainnya sudah akan mulai." Ucap Vict.

.

.

.

"Kalian lama." Ucap Sulli.

Keduanya sudah masuk ke taman belakang rumah Sulli. Taman belakangnya sangat mewah. Setelah kagum dengan rumah bagai istana ini, kini Tao kagum dengan taman belakangnya.

Banyak pohon-pohon tinggi yang indah. Ada sebatang pohon sakura yang belum berbunga. Sulli, Luna, Taemin dan Minho terlihat sedang menyiapkan tempat pembakaran untuk mereka memanggang.

Kyungsoo terlihat sedang menyiapkan yang lainnya. Vict dan Nickhun akan makan di restoran untuk menikmati masa muda katanya.

Keduanya memang belum terlalu tua sebenarnya. Vict masih berumur 25-an kalau tidak salah.

Kyungsoo, Baekhyun, Xiumin dan Lay terlihat akan memasak yang lain, seperti menyiapkan minuman hangat dan sup. Kalau tugas membakar daging adalah Minho, Taemin, Sulli dan Luna, maka Tao dan Luhan membantu menyiapkan tempat mereka akan makan malam.

Sebuah meja berukuran cukup besar berbentuk persegi panjang.

"Sulli-ah." Panggil sebuah suara. Semuanya menoleh. Tao menatap sesosok pria yang sangat tampan, namun wajahnya sedikit sinis.

"Oh, Yeongho oppa? Waeyo?" tanya Sulli. Mata Yeongho tak sengaja melirik Tao. lalu menatap Sulli.

"Eomma berpesan, kalau sudah selesai pesta kecilnya, jangan lupa bereskan. Jangan terlalu sering menyuruh maid disini." ucap namja tampan itu. Sulli mempoutkan bibirnya.

"Iya iya." Ucap Sulli. Mata Seongho dan Tao bertatapan lama.

"Hello." Sapa Seongho dengan senyum lembutnya yang menyapa Tao.

Seketika itu semua, seluruh yang ada disana terkaget-kaget.

.

.

.

.

TBC

.

.

:3

Ada yang tahu siapa Seo Yeongho itu? yang tahu, Rai akan jadikan namanya untuk masuk ke fict ini :3

Caranya. : Tulis nama Korea kalian, dan siapa namja yang Rai pakai namanya itu. waktu itu pernah heboh loh ;D

1 tercepat :3

Oke~ please review~

Please no flame, no bash, and please no silent readers.