Author : Hai para reader, kita kembali berpetualang. Sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci ramadhan. Maka, khusus untuk bulan ini Saia akan menghadirkan fic yang mungkin belum ada di ffn. Oke langsung di baca end enjoy this chapter.

Warning : T rate, typos, dan bahasa labil

No Pairing

Disclaimer : Punya Masashi Kishimoto


Konoha Masuk Islam

Chapter 1

.

.

Prolog

Desa Konoha adalah sebuah tempat yang sangat maju. Namun, penduduknya memiliki sifat yang sangat jauh dari akidah islam. Mereka suka berjudi, membunuh, mencuri, mabuk mabukan, berzina dan lain – lain.

Pada suatu hari datang seorang ustad yang datang ke Konoha untuk menyiarkan agama islam disana. Semua penduduk menertawakan penampilan ustad tersebut karena sedikit berbeda dan mencolok plus aneh dimata para penduduk Konoha.

.

.

Story Begin

.

.

Konoha high school

"Jadi, kau ingin menjadi guru di sekolah ini?" Tanya Tsunade.

"Benar nyonya, saya ingin bekerja sebagai guru disini," jawab ustad itu sambil tersenyum.

"Lalu, pelajaran apa yang akan kau ajarkan?" Tanya Tsunade lagi.

" Saya akan mengajarkan musik, pelajaran agama islam, membaca Al Quran…..," jawab ustad itu.

"Tunggu tunggu tunggu, apa itu agama islam dan apa itu Al Quran?" Tanya Tsunade mengenai agama islam dan Al Quran.

"Agama islam itu adalah sebuah ajaran yang menerangkan tentang perdamaian, persaudaraan, kasucian hati dan kebaikan. Sedangkan Al Quran adalah pedoman untuk agama islam itu sendiri," jawab ustad tersebut menerangkan.

"Aku sangat tertarik dengan agama isla dan Al Quran yang baru kau sebutkan itu. Jadi, kau aku terima sebagai guru disini," kata Tsunade sambil mengulurkan tangannya.

"Terima kasih," kata ustad tersebut. Dia tidak membalas jabat tangan dari Tsunade. Tapi, dia malah memendekatkan kedua tangannya. ( kayak jabat tangan yang dilakukan oleh laki – laki dan perempuan yang bukan mukrim )

"Kenapa kau tidak berjabat tangan denganku?" Tanya Tsunade bingung.

" Menurut agama islam, jika ada laki – laki dan perempuan yang mukan mukrimnya bersentuhan, maka hukumnya haram. Bila saya menerima jabat tangan nyonya, saya bisa berdosa karena kita berdua bukan mukrim," jawab ustad itu menerangkan perihal apa yang baru saja dia lakukan.

"Hmm menarik. Baiklah, besok kau boleh mulai bekerja disini," kata Tsunade.

TBC


Author : Hmm, kelihatannya kurang panjang ini fic. Tapi tenang, chapter depan bakalan saia panjangin lagi dan mudah mudhan terhibur dengan fic ini.

Oke yang mau kirim saran, kritik dan sekedar bertanya mengenai fic ini silakan review atau PM saia.

Thank udah membaca fic ini dan menjalankan bulan puasa.