MAIN CAST : Jung Yunho, Jung Jaejoong, Jung Changmin

RATE : T

GENRE : GeneraL, Family

DISCLAIMER : I Wish I could own all the characters, but they are belong to God, I can only use their names.

WARNING : YAOI/BL, TYPOS, EYD tak sesuai, cerita pasaran, NO BASHING, So..

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

.

.

HOMIN TIME

.

.

.

.

"Yunnie baby, aku khawatir kau nantinya tidak sabaran mengurus uri Minnie, apa aku ajak saja dia?"

"Boo, aku appanya...dan dia harus sekolah, jika ia ikut ke Chungnam bagaimana sekolahnya? 3 hari bolos akan membuatnya tinggal pelajaran"

"Tapi uri Minnie masih TK Yun, belum terlalu penting, lagipula bagaimana kalau ia menginginkan dadaku? apa kau bisa mengatasinya?"

"Jadi kau tidak mempercayai aku sebagai appanya eoh?"

"Bukan be..."

"Sudahlah boo, kalau selalu dituruti kemanjaannya kapan uri aegya akan mandiri? kau tenang saja aku dapat mengatasinya, lagian kepulanganmu ke Chungnam untuk menjenguk appa yang tengah sakit, jika mengajak Minnie akan merepotkan saja disana"

"Hhhh...arraso, aku percaya padamu Yunnie ya, aku akan bersiap-siap sekarang, sore ini antar aku ke bandara"

"Arrachi nyonya besar, kami akan mengantarmu"

Cup~

"Yah, selalu saja mencuri ciuman"

"Kau istriku boo, aku boleh melakukan apa saja eoh?"

"Yah, maunya!"

"Boo bibirmu dalam bahaya jika kau majukan seperti itu"

"Andwae!"

" Hei beluang genit! tidak boleh ganggu umma, cana pelgi! huch...huchh!"

"Yah bocah evil ini selalu mengganggu kesenanganku saja"

Rutuk si pemilik bibir hati saat tubuh mungil bocah 4 tahun menyeruak diantara ia dan istrinya diatas ranjang mereka pagi hari itu. Jung Yunho dengan terpaksa harus menyingkir dari posisinya yang sudah tergantikan oleh sang buah hati yang kini tengah menyedot nipple ummanya dengan semangat membuat bibir cherry itu sesekali meringis kesakitan.

Kericuhan keluarga kecil Jung pagi itu diawali oleh sang ratu rumah tangga yang merasa khawatir akan nasib Changmin bocah yang tengah asyik berada didadanya sekarang. Selama 3 hari kedepan ia harus meninggalkan sang buah hati berangkat ke kampung halamannya, Chungnam. Kesehatan appanya lah yang memaksa sicantik itu harus rela meninggalkan keluarga yang sangat dicintainya itu, walau hanya 3 hari saja. Itu semua karena Changmin tak pernah berpisah sedetikpun darinya. Apalagi bocah cerewet itu masih setia menyusu kepadanya.

Namun atas keyakinan dan janji manis sang beruang tampannya akhirnya Jaejoong rela menitipkan sang buah hati kepada suaminya yang bisa dibilang adalah musuh bebuyutan sibocah evil tersebut. 'Ayolah boo 3 hari tidak akan membuat uri Minnie sakit keras karena berpisah denganmu, asalkan terpenuhi kebutuhannya akan makanan semua pasti beres' begitulah ucapan si beruang yang sedikit banyak membuat Jaejoong semakin mantap meninggalkan sang buah hati bersama appanya.

.

.

"Minnie baby, jangan menyusahkan appamu eoh selama umma di Chungnam, jangan lupa minta buatkan mimik sama appa, otte?"

"Umma pelginya jangan lama-lama nanti kalau Minnie mau mimik umma ottoke umma, hiks...macak Min mimik cama beluang endut itu, cilloh..."

"Yah evil, sempat-sempatnya menghinaku, huh!"

Protes dari bibir Jung Yunho disaat mendengar sang buah hati yang masih sempat menghinanya disela-sela isakan sedihya melepas kepergian Joongie umma ke kampung halamannya di Bandara sore hari itu. Yang disusahkan bocah malang itu adalah hilangnya kenikmatan dada umma selama beberapa hari nanti.

"Minnie ya tidak boleh menangis, uljima...umma cuma sebentar perginya, mimik umma diganti sama susu botol dulu ne, nanti setelah umma kembali Minnie boleh mimik umma lagi, benarkan appa?" Bujuk Jaejoong tidak dapat menyembunyikan raut sedihnya saat melihat airmata menetes dikedua pipi gembul Changmin.

"Ne chagy, setelah ini nanti appa belikan es krim di restoran kesukaan Minnie, ottokhe?" Yunho tak kalah berusaha untuk membujuk buah hatinya.

"Jinjja appa? di Balloon ec klim eoh?" Tampaknya Minnie sudah mulai terpancing dengan bujukan yang menurutnya sangat menggiurkan itu, maklumlah rasa es krim di restoran favoritenya itu memang yang paling enak. Melihat wajah berseri-seri Changmin membuat Jaejoong sedikit merasa tenang untuk meninggalkan bocah evil tersebut.

"Arraso chagiya, umma berangkat dulu, Minnie bersama appa, tidak boleh nakal dan jangan menyusahkan appa" Ujar Jaejoong kepada anaknya, kemudian kepalanya bralih kepada sosok tinggi tegap yang berada disebelah Changmin, "Dan kau Jung Yunho, jika kudengar kau tidak becus mengurus anakmu, akan kukuliti kau nanti!" Tegas Jaejoong menyeramkan.

"Arraso kitty/Allaco kitty" Ucap duo Jung senior dan junior itu secara kompak bersamaan mengucapkan julukan Jaejoong yang mengakibatkan pelototan mata besar sang umma yang perlahan meninggalkan kedua appa dan anak tersebut.

.

.

HOMIN TIME

"Appaaa"

"Ne baby, waeyo?"

Jung Yunho menoleh sedikit saat dilihatnya wajah bocah yang berada dibangku penumpang sebelahnya tampak seperti ketakutan, sedikit pucat. Dan itu membuatnya sedikit kaget. Yuhno tengah menyetir dalam perjalanan mereka kembali dari Bandara mengantar Jaejoong.

"Appa cetilnya jangan ngebut-ngebut, Minnie takut. Umma caja tak pelnah ngebut-ngebut cepelti ini" Rutuk bibir mungil tersebut saat merasakan appanya menyetir dengan kecepatan yang menurutnya sangat kencang.

Mendengar nada ketakutan dari bibir Changmin, bibir hati itupun melengkung senang dalam hatinya ia berencana ingin menggoda si evil itu dulu, "Wae baby? kau tidak suka kalau appa ngebut eoh?" Tanya Yunho.

"Umm...Minnie takut appa, Minnie kan belum menikah cama Kyu, hehehe"

"Yah kau ini kecil-kecil sudah mesum" Kaget Yunho yang sweatdrop mendengar jawaban polos Changmin. Kemudian bibir hati itu melanjutkan ucapannya, "Minnie ingin appa tidak ngebut?"

"Ne appa jalannya pelan-pelan caja"

"Ada syaratnya"

"Mwo? apa calatnya?"

"Poppo" Jawab Yunho seraya mendekatkan pipi kanannya kepada sang buah hati yang tengah mengerutkan dahinya.

'...' Tak ada respon dari si evil.

"Ayo poppo" Tantang Yunho kembali mendekatkan sebelah pipinya kearah bocah evil yang sudah melipat kedua tangan didepan dadanya dan mengeraskan wajahnya dengan serius.

"Ya cudah ngebut caja"

"Mwoya? dasar evil, kenapa tidak mau poppo appa? coba kalau umma setiap hari Minnie yang minta poppo, Minnie tidak sayang appa eoh?" Yunho yang hampir pingsan mendengar jawaban si cadel tersebut dengan wajah yang pura-pura sedih melancarkan protesnya.

"Minnie cuma mau poppo yang cantik caja cepelti umma dan Kyu" Jawaban pintar Changmin yang menyiratkan jiwa seme sejatinya. Dan jawabannya itu dapat membuat seorang Jung Yunho manggut-manggut bego.

Jung Yunho yang awalnya bermaksud menggoda bocah tersebut tak sadar jika dirinyalah yang terlanjur dibodohi oleh si evil jenius itu.

.

.

"Hore kita sudah sampai!"

"Biaca caja, tidak ucah lebay cepelti itu appa, bikin malu Min caja"

"Aisshh anak ini..."

Geram Jung Yunho ketika kembali si buah hati membuatnya sweatdrop sesaat setelah ia turun dari mobilnya hendak menuju kedai es krim mewah yang terkenal seantero kota Seoul.

Setiba kedua appa dan anak itu didalam restoran yang menyajikan bermacam rasa dan jenis es krim itu, Yunho menyuruh jagoannya untuk menunggunya duduk dimeja yang telah ditunjuknya sedangkan ia menuju ke meja pelayan untuk memesan es krim mereka. Dilihatnya dari kejauhan Changmin yang tampak duduk tenang sendirian dimejanya. Dalam hatinya ia tidak akan merasa was-was jika meninggalkan Changmin sementara waktu setelah ia memesan es krim kepada pelayan, sepertinya ia harus segera ke toilet karena perutnya tiba-tiba mulas. Maka dengan langkah pasti namja tampan tersebut bergegas kearah toilet pria meninggalkan sang buah hati sendirian dimejanya, tentu saja setelah memesan es krim mereka terlebih dahulu.

Ternyata perkiraan Yunho yang menyangka seorang Jung Changmin akan duduk tenang menunggunya adalah salah besar. Karena beberapa detik saat dilihatnya sang appa hilang dibalik pintu toilet bocah judes itu langsung turun dari kursinya lalu melangkahkan kaki mungilnya dengan mantap menuju meja sasarannya yang dihuni tiga yeoja muda.

"Anneyong noonadeul"

"Ahh anneyong adik kecil, nuguseo?"

"Jung Changmin imnida, noonadeul nuguya?"

"Kajja kemarilah adik manis, aku Tiffany, dan ini Jessica, lalu yang itu Seohyun noona"

Tiffany yeoja berambut coklat mengkilat memperkenalkan dirinya dan dua orang temannya yag lain kepada Changmin yang langsung mendudukkan tubuh mungilnya disalah satu bangku yang berada persis disebelah tiffany tadi.

"Changmin ah, mana orang tuamu? kau kemari bersama siapa? mengapa sendirian?" Kali ini rentetan pertanyaan berasal dari Seohyun yeoja berambut sebahu yang duduk berseberangan kursi dengan Changmin.

"Cama appa caja"

"Ummamu eodiseo?"

"Umma tidak ada"

"Mwoya, kasihannya"

Ternyata ketiga yeoja itu sudah salah paham, mereka menyangka si bocah imut itu tidak memiliki umma lagi. Changminpun tak mempermasalahkan kesalah pahaman tersebut, yang terpenting baginya ialah sekarang ia telah berhasil meraih mangkuk es krim milik Tiffany yang berada disebelahnya dan sudah sibuk menyuapi kudapan dingin tersebut kedalam mulut lebarnya.

"Kalau begitu kemana appamu chagy" Tanya yeoja yang tampaknya paling genit diantara ketiganya, Jessica.

"Appa bel cedang kecana" Tunjuk Changmin dengan memajukan bibirnya yang sudah belepotan es krim kearah pintu toilet pria nun jauh diseberang meja mereka.

"Ohh" Kompak ketiga yeoja tersebut.

"Bel? apa itu?" Tanya Jessica lagi.

"Bel itu beluang noona, appa cekalang lagi kecepian"

"Mwo? beruang? kesepian?" Kaget ketiganya lagi.

"Ne, cekalang Minnie cuma beldua caja cama appa jadi appa kecepian, Minnie juga"

"Memangnya appamu suka yeoja yang seperti appa Changmin ah?" Tanya Jessica sangat antusias saat mendengar kata kesepian dari bibir Changmin barusan.

"Appa cuka yang cantik dan mimiknya becal, hehehe" Seringai si evil memperlihatkan deretan gigi depannya yang sudah habis rata karena imbas kegemarannya makan permen yang rasanya manis.

"Mwoya, kalau begitu kami semua masuk kategori eoh? apakah appamu tampan?" Kali ini Seohyun tampak antusian sambil mengibas-ngibaskan rambutnya dihadapan dari seberang meja.

"Tentu caja noonadeul, appa bel itu cangat tampan dan banyak cekali duitnya"

"Jinjja? ahh kajja kenalkan kami kepada appamu nanti eoh?" Tiffany yang tampaknya sangat matre menjadi ikut tertarik dalam perbincangan tersebut.

"Allaco noona, appa keljanya dilektul, kalau kelja cuka bawa tac yang becal dan belat cekali, Min caja tidak bica membawanya"

"Kalau begitu appamu saja yang membayari es krim kami ini adik manis" Hasut Jessica memanfaatkan perkataan sibocah polos itu.

"Alaco noona nanti bial appa Min caja yang bayal cemua ec klim noona"

"Gomawo Changmin ah, aku jadi sangat penasaran bagaimana rupa appamu, jika melihat anaknya saja setampan ini"

"Hehehe, kalau Min cudah ada kyu pacal Min" Sahut Changmin tersipu-sipu saat Seohyun memujinya.

"Ehm, mianhe noona apa anak saya mengganggu? Minnie ya ayo kembali kemeja kita"

"Eh?"

Tiba-tiba ketiga yeoja tersebut dikejutkan dengan sosok tampan yang sudah berdiri dibelakang Changmin dan mengajak bocah tersebut untuk kembali kemeja mereka. Ketiga yeoja itu tak dapat menyembunyikan ketakjuban mereka atas ketampanan wajah si beruang julukan yang diberikan Changmin beberapa saat yang lalu.

"Ehm tuan..."

"Yunho Jung Yunho"

"Ah Jung Yunho shi, silahkan bergabung saja bersama kami disini, kami tidak keberatan kok, hehehe...lagipula menurut anak anda, anda tengah kesepian saat ini" Jessica yang notabene paling genit diantara ketiganya mulai melancarkan rayuannya kepada namja bermata musang yang berdiri didekat mereka.

"Mwo? kesepian?" kaget Yunho, sementara tatapannya dialihkan kearah bocah evil yang tengah asyik menjilat sisa-sisa es krim milik Tiffany

"Ne Yunho shi, Changmin yang memceritakannya kepada kami tadi, jika membutuhkan teman kami bersedia menemanimu tuan beruang, hehehe" Rayu Jessica lagi yang diamini oleh Tiffany dan Seohyun dan mengakibatkan bibir hati itu menganga lebar mendengar panggilan kesayangan istri tercintanya dipergunakan oleh yeoja genit tersebut.

"Ahh m-mungkin kalian hanya salah paham saja noona, ehm..." Gagap Yunho mulai menunjukkan kecanggungan akibat malu hati karena ulah si evil tersebut. Dalam hatinya ia menyesal telah meninggalkan Changmin ke toilet tadi.

"Lagipula kami memiliki kriteria yeojamu, hehehe...bukankah kau menyukai yang cantik dan berdada besar? kami semua memilikinya, kau bisa memilih satu diantara kami Yunho shi, tampaknya anda sudah lama ditinggal istri eoh? sepertinya sangat kesepian sekali" Goda Jessica semakin menyudutkan sang namja tampan yang saat ini hanya terpaku berdiri tanpa dapat menjawab apa-apa selain hanya menelan salivanya yang berasa pahit karena malu yang amat sangat.

Tak ada yang dapat dilakukan Yunho selain mendeath glare bocah evil yang sekarang sudah memamerkan gigi ompong miliknya dalam sebuah senyum yang lebar untuk sang appa tercinta.

"Miinie ya kajja kita kembali kemeja, dan noona kurasa ada kesalah pahaman disini karena aku bukanlah namja yang kesepian, dan memang benar aku menyukai wajah yang cantik serta dada yang besar, namun itu semua milik istriku, permisi"

Hening...

Dan ketiga yeoja itu hanya dapat bersweatdrop dengan sukses setelah menyadari jika mereka telah dikelabui mentah-mentah oleh bocah titisan evil berumur 4 tahun itu.

Alhasil acara makan es krim Jung senior dan jung junior itu diwarnai dengan adegan perang dingin yunho yang 'mendiamkan' sang buah hati yang dengan cuek saja tetap melahap es krim lezatnya walau terkadang sedikit bergidik juga melihat tatapan iblis dari sang appa. Dan setelah selesai acara makan es krim tersebut Yunho segera mengajak Changmin segera keluar dari kedai menuju meja kasir. Ia merasa lega karena ketiga yeoja tadi telah keluar duluan dari restoran itu.

"Tiga puluh ribu won tuan"

"MWOYA? Semahal itu?" Kaget Jung Yunho tak percaya saat petugas kasir menyebutkan harga yang harus dibayarkannya. Bukannya ia tak mampu, tentu saja ia sangat mampu dengan dompetnya yang tebal karena ia seorang pemilik perusahaan besar. Yang diherankannya adalah harga semahal itu untuk dua mangkuk es krim saja.

"Ne tuan memang benar, tiga puluh ribu won untuk lima varian es krim" Jawab petugas kasir pasti.

"Lima? kami hanya berdua, noona" Jawab Yunho lagi kepada kasir restoran.

"Mianhe tuan, tadi tiga yeoja yang berada dimeja 14 menunjuk tuan yang harus membayarkan bon mereka, jadi jumlah es krim yang harus tuan bayar adalah 5 es krim"

"Y-Yeoja?ohh..." ujar Yunho tergagap, 'aishhh, pasti ulah si evil itu dasar...' lanjut bibir hati tersebut dalam hatinya.

"Tuan, ottokhe?"

"N-Ne akan kubayar semua"

"Gomawo tuan"

Yunho segera membayar bonnya dan cepat-cepat menyeret bocah evil yang sudah berkali-kali membuatnya bersweatdrop ria sore itu. Cepat dibawanya tubuh montok yang tampaknya sudah kekenyangan tersebut menuju mobil mereka.

'Boo, ternyata benar sekali perkiraanmu, mengurus bocah evil ini membuat kesabaranku hampir habis...' batin beruang tersebut saat melangkah menuju parkiran.

.

.

.

"Appaa, hiks..."

"Wae baby?"

"Ummaa, hiks...Minnie mau mimik ummaa, hueee"

Malam itu ternyata Changmin mulai teringat akan kedua benda didada sang umma dan dari bibirnya sudah mulai terdengar rengekan khasnya yang dapat dipastikan akan berujung dengan tangisan kerasnya. Dan benar saja, lengkingan 3 oktaf mulai diperdengarkannya membuat sang appa sedikit kebingungan. Pasalnya bila Changmin sudah bertingkah seperti itu hanya dada sang umma yang dapat menghentikan tangisannya.

"Uljima chagi, uljima ne...mari kita telepon umma saja, ottokhe?

"Umma eodi appa, hiks...ummaa" rengek Changmin tanpa henti menayakan keberadaan ummanya.

"Sebentar ne chagi" Yunho tengah mendengarkan nada sambung ponselnya setelah menekan nomor ponsel Jaejoong yang sudah berada di Chungnam.

Akhirnya setelah beberapa menit menunggu...

"Yoboseyo Yunh" terdengar suara Jaejoong diseberang sana.

"Boo, bicaralah sebentar dengan anakmu, sedari tadi ia menanyakanmu, dadamu tepatnya" ujar Yunho tergesa dan langsung mengarahkan telpon ketelinga Changmin yang tengah menangis sesenggukan.

"Arraso, Minnie ya ini umma baby" sapa Jaejoong sedikit merasa khawatir karena mendengar tangisan Changmin.

"Ummaa, hiks...pulang umma, Min mau mimik ummaa, hiks" Jawab Changmin tersedu.

"Aigoo, anak umma kok menangis begitu? kan sudah besar, bagaimana kalau Kyu tahu Minnie menangis? apa tidak malu?" Bujuk Jaejoong di line seberang.

"Kyu?wae umma?" Demi mendengar nama uke pujaannya itu si evil sanggup menghentikan tangisannya untuk sementara.

"Ne, kalau tahu Minnie menangis, Kyu bakalan tidak mau lagi sama Minnie tampan" Senyum Jaejong menyadari si evil mulai termakan tipu muslihatnya.

"Jinjja umma? kalau begitu Min tidak menangic lagi" mendengar bujukan sang umma cepat-cepat Changmin mengusap sisa airmata dengan menggunakan punggung tangan mungilnya.

"Arraso, janji kepada umma tidak cengeng eoh?"

"Ne, janji umma"

"Sekarang Minnie ceritakan apa saja kegiatan Minnie bersama appa"

"Umm, tadi Min dibelikan ec klim di balloon ec klim oleh appa umma" Celoteh si imut itu dengan wajah berbinar mengingat kebaikan appanya sore tadi.

"Ne, lalu?"

"Umm telus Minnie kenalan cama noona"

"Noona? Nugu?"

"Umm Min lupa umma, cemua yeoppo cepelti umma, mimiknya juga becal...hehehe"

"Mwo?"

"Telus Min bilang appa lagi kecepian cama Min kalena umma tinggalin Min"

"Mwo?"

"Umm telus noonadeul minta Min kenalin cama appa, hehehe..."

"Mwo? terus?" Suara Jaejoong mulai berubah diseberang sana demi mendengar cerita jujur sang anak. Yunho eodiga? ia meninggalkan sebentar Changmin karena ada pengantar pizza mengetuk pintu rumah mereka.

"Telus noona dada becal kenalan cama appa"

"Hmm"

"Telus noonadeul dada becal itu cemua ditlaktil appa ec klimnya, hehehe"

"MWOYA?MANA APPAMU!"

"Umma kenapa malah-malah cepelti itu cama Min? appa lagi buka pintu umma" Jawab bocah itu cuek tak merasakan aura iblis sang umma diseberang sana.

"Mana appamu baby, berikan telponnya, SEKARANG!"

"Ihh umma kenapa cih, Min belum celecai celita noona dada becalnya, umma cabal ya, olang cabal pantatnya lebal cepelti Juncu ajuci bebek, tidak cepelti umma pantatnya lata, hihihi" Racau bocah evil itu tanpa menghiraukan sang umma yang kepalanya sudah mulai mengeluarkan asap diseberang sana.

"Yah, siapa yang mengatakan pantatku rata?" Geram Jaejoong dengan emosi yang memuncak.

"Appa"

"BERIKAN TELEPONNYA KEPADA APPAMU SEKARANG JUGA!"

"Ne kitty tunggu cebental ya...appaaa"

"Yah, masih sempat meledekku ya, dasar appa dan aegya sama-sama evilnya!" Rutuk jaejoong diseberang sana saat mendengar sang buah hati yang menyebut julukannya.

Tak sedikitpun Changmin merasa takut mendengar seruan keras dari ummanya ditelinganya. Ia kemudian berlalri menyusul appanya dan merebut dua kotak pizza dipegangan appanya dan duduk disofa dengan santainya sambil menyantap makanan kesukaannya itu, setelah sebelumnya menyerahkan ponsel appanya.

Yunho yang melihat tingkah anaknya itu hanya dapat menggeleng pelan dan mulai menempelkan ponselnya ditelinganya.

"Yoboseyo boo, bogoshippo cepatlah pulang, aku tak sanggup mengurus bocah evil itu sendirian, juseyo" Rentetan katapun keluar dari bibir hati mengekspresikan perasaannya yang baru ditinggal selama beberapa jam saja oleh si kitty cantik.

"Hmm, ottokhe acara makan es krimnya berjalan lancar eoh?"

"Eh?"

Namun wajah tampan diseberang sana mendadak berubah memudar pucat saat mendengar jawaban dengan nada datar dari line seberang beserta aura gelapnya.

"Uri Minnie yang mengajak kesana boo, hanya makan es krim lalu kami segera pulang kerumah" Jawab Yunho lancar.

"Ne, bagaimana dengan yeoja berdada besar yang mengerubutimu disana? pakai acara mengaku kesepian lagi, mengapa tidak kau bilang saja kalau kau itu duda dan aku ini sudah mati hah!" Berondong bibir cherry itu mulai menunjukkan ketidak sabarannya membuat sberuang tergagap-gagap diseberang sana.

"Boo bukan begitu dengarkan dulu penjelasanku, itu semua berbeda dari cerita si bocah evil itu"

"Anak kecil tidak ada yag dapat berbohong Jung Yunho!" Tandas Jaejoong yang tak menyadari ucapannya itu tak berlaku bagi anak semata wayang kesayangannya yang hanya berlaku manis didepannya saja.

"Boo..dengarkan dulu penje..."

"Tidak ada penjelasan! dan siapa yang yang mengatakan pantatku rata, hmm?" Ujar Jaejoong melembutkan suaranya namun malah terdengar ribuan kali lipat menyeramkan dari suara jeritan cemprengnya.

"Ehehehe, kalau itu memang aku yang mengatakannya boo, dan itu kenyataan kan?" Jawab polos Yunho dengan memasang puppy eyes gagalnya yang untung saja tak dapat dilihat istrinya yang berada nun jauh disana. Pabo Yunho.

"Kalau begitu, AKU TIDAK MAU PULANG! Silahkan mencari yeoja yeoppo berdada besar dan berpantat lebar, hiks...aku membencimu Jung Yunho, hiks..." Owhh akhirnya si kitty-pun mengeluarkan senjata ampuhnya yaitu, tangisan pilu yang membuat dada Jung Yunho merasa sakit bagai tertikam pedang-pedangan yang biasa dimainkan Changmin meniru adegan laga didrama saur sepuh. #plak

"Boo mianhe...pulanglah, aku tak kuat jika kau tinggal berlama-lama bersama bocah evil itu, aku bisa gila boo, jebbal" Mohon yunho dengan sangat dan mengarahkan tatapan iritasinya kearah bocah yang tengah asyik melahap pizza yang barusan mereka pesan, dan sepertinya pizza tersebut tinggal separuh dari porsi yang mereka pesan tadi.

"Appaa cepatlah di tipi ada noona beldada becal, kajja...ppali appa"

Tiba-tiba suara cempreng melengking milik Changmin yang memanggil appanya terdengar jelas di line telepon YunJae membuat umma cantik disana sukses memelototkan mata indahnya, dan membuat beruang tampan tertawa pahit sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jung Yunho, kau tidak akan kuberi jatah selama setengah tahun"

Klik~

Jaejoongpun mengakhiri sambungan ponselnya secara sepihak setelah mengucapkan kalimat terakhirnya yang bernada eksekusi kejam menyisakan sang suami yang tersandar lemas disofa bersebelahan dengan si evil Changmin.

"Mwoya boo, itu sama saja membunuhku dan adik kecilku ini" Ratap Yunho seraya menatap adik kecil yang berada dibawahnya dengan lemas. Changmin? bocah itu dengan bahagia melahap potongan terakhir pizzanya tanpa memikirkan jika si beruang belum mengisi perutnya semenjak sore tadi.

.

.

.

.

end

twitt: peya_ok

.

Karena banyaknya permintaan ff bertema YunJaeMin family dengan Changmin yang imut dan masih mimik cucu, maka saya berencana membuat ff berseri khusus membahas masalah YunJaeMin familiy yang setiap episodenya akan berbeda-beda ceritanya, setiap episod akan terdiri dari oneshoot ataupun twoshoot dan bisa lebih. Bagaimana tanggapan readers, apakan perlu dilanjut, atau berhenti saja karena tidak menarik...tolong kasih masukannya dikotak review otte?

Jeongmal gomawo.

NB : untuk ff 'dong bang suju high school' saya lanjut sudah lebaran eoh, karena ratenya bakalan saya naikkan jadi M, untuk FL saya tidak janji, karena selama bulan puasa saya bikin ff yang ringan-ringan saja.