[137 After Story] I love you, But…

Halo

Terima kasih ya untuk yang sudah mereview 137 Nanti aku bales di akhir cerita ini ya ^^

So, here it is! The 2nd chapter of 137 :D Akhirnya aku memutuskan buat bikin cerita ini jadi beberapa chapter. Tapi karena keterbatasan waktu buat nulis, kemungkinan cerita ini bakal aku update setiap 1 minggu sekali. Is it ok? Kkk~ I'll try my best for it guys! Thanks for waiting and leave your review! ^^

-137-

"Kyuhyun-ah, bukankah kau mau berlibur bersama Sungmin-sshi?" Cho Ahra mendekati adiknya yang sibuk melahap ramyun. Wajah Kyuhyun kacau, matanya memerah, tak ia perdulikan air matanya yang sudah membanjiri pipinya yang akhir-akhir ini kembali menjadi tirus.

"Ya! Cho Kyuhyun! Noona berbicara denganmu!" Ahra berteriak tak sabar. Ia menarik kursi makan dengan kasar lalu duduk menghadap adiknya.

"Noona… aku… tidak tahu semuanya akan menjadi begini…" Kyuhyun menghentikkan kegiatannya. Tatapan matanya kosong. Sekosong hatinya yang kini tak tau lagi harus bagaimana.

"Apa? Apa sesuatu terjadi padamu? Kau bertengkar dengan Sungmin-sshi? Biar kutebak! Kau mengajaknya makan di restoran cepat saji lagi? Aish… imagemu yang semacam itu membuatmu tak cocok menjadi bos, Kyuhyun-ah."

Kristal bening terlepas begitu saja dari mata Kyuhyun.

"Seandainya… Sungmin hyung meninggalkanku hanya karena itu… Aku akan baik-baik saja noona. Tapi, masalahnya…" "Kenapa? Ada masalah apa? Anak eomma tidak boleh menangis."

Kyuhyun segera mengusap wajahnya.

"Tidak ada apa-apa eomma. Hanya ada sedikit… ya, sedikit masalah. Aku ke kamar dulu." Ujar Kyuhyun lalu berjalan meninggalkan eomma dan noonanya yang masih mencoba meresapi ekspresi Kyuhyun yang sama sekali tidak biasa. Berbeda.

-137-

"Sungmin oppa! Kenapa kau sendiri?" Kaeun bangun dari tidurnya. Sungmin duduk di samping Kaeun lalu menundukkan kepalanya.

"Kyuhyun… pergi." Jawab Sungmin lesu. Terlalu banyak hal yang ia pikirkan, bagaimana caranya mengembalikan hubungannya dengan Kyuhyun, apakah Kyuhyun masih sudi untuk berteman dengannya, dan… apa yang harus dia lakukan dengan 'pernyataan' Kyuhyun tadi.

"Pergi?! Bagaimana bisa… astaga! Sungmin oppa! Aku memintamu untuk membawanya kesini! Aku hanya menginginkan Cho Kyuhyun! Atau… oppa sengaja? Karena oppa tidak mau melihatku bahagia?" Sungmin menegakkan badannya. Menatap Kaeun dengan tatapan bukan main-main.

"Aish! Aku memang tidak bisa mempercayaimu lagi! Seharusnya aku meminta bantuan orang lain. Bukan kau, Lee Sungmin."

Sungmin berdiri. Tanpa kata-kata ia membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu ruang rawat. Tepat disaat tangannya sudah menyentuh gagang pintu, mulutnya tergerak.

"Karena kau… aku kehilangan Kyuhyun…" Ujar Sungmin dingin lalu meninggalkan Kaeun begitu saja.

Ia berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Matanya kembali memanas. Dadanya kembali sesak. Kata-kata Kaeun kembali terulang. Disusul dengan kalimat Kyuhyun yang membuatnya jauh lebih merasa sesak.

Kini apa yang harus ia lakukan? Dia harus tetap membantu Kaeun. Bagaimanapun caranya. Tapi, apa Kyuhyun masih mau? Itulah yang menjadi pertanyaan terbesar baginya.

Sungmin berjalan dengan lesu menuju halte bus. Apapun yang terjadi, ia tetap harus kembali ke Seoul hari itu juga dan harus kembali melihat kesibukan Kyuhyun di kantornya. Dan apapun yang terjadi, dia harus meminta maaf dan kembali memohon pada Kyuhyun agar mau menemui Kaeun.

Ya, ia yakin. Sangat yakin 100% terhadap keputusannya.

Tiba-tiba dirasakannya ponsel yang berada disakunya bergetar. Beruntunglah ia tidak meninggalkan ponsel dan dompetnya di dalam tas karena sampai saat ini tasnya masih berada di mobil Kyuhyun, sedangkan ia tidak tahu dimana keberadaan Kyuhyun kini.

"Kyuhyun?" Ujar Sungmin pelan saat melihat layar ponselnya yang menampilkan nama Cho Kyuhyun.

"Ha… Halo? Kyuhyun-ah?" Suara Sungmin bergetar.

"Sungmin hyung! Kau dimana? Kau belum pulang kan? Maaf tadi aku meninggalkanmu begitu saja. Aku sedang perjalanan menuju Busan sekarang." Suara Kyuhyun terdengar biasa. Riang dan menyenangkan. Berbeda dengan Sungmin.

"Kyuhyun-ah, Seoul ke Busan itu jauh. Aku akan pulang naik bus saja."

"Aish, apa hyung gila? Aku tidak akan mengizinkanmu pulang naik bus. Ini sudah malam." Suara Kyuhyun berubah menjadi khawatir. Bagi Kyuhyun, kini sudah tidak ada gunanya berpura-pura menganggap Sungmin teman biasa. Toh, Kyuhyun sudah mengatakan semuanya siang tadi. Segala yang ada dihatinya.

"Tidak, Kyuhyun-ah. Sebentar lagi juga akan ada bus. Kau tak perlu khawatir…" Ujar Sungmin –berbohong. Padahal hujan masih saja terun dan jalanan terlihat lebih sepi daripada biasanya. Waktupun sudah menunjukkan pukul 7 lewat 30 menit. Mungkin bus ke Seoul sudah mulai berhenti beroperasi.

"Sungmin hyung! Aku tidak tahu apakah kau membenci ku atau apapun. Tapi kumohon , hari ini saja… dengarkan aku hyung. Sekarang hyung ada dimana? Aku sudah hampir tiba di rumah sakit tadi." Sungmin terdiam untuk sesaat. Membenci Cho Kyuhyun? Itu adalah salah satu hal yang akan sulit ia lakukan. Bagaimana bisa Sungmin membenci orang yang ia anggap sebagai adiknya sendiri?

"Sungmin hyung, kau masih mendengarku kan?"

"Ya… Aku ada di halte dekat Rumah Sakit. Aku… akan menunggumu." Jawab Sungmin ragu. Ia tahu tidak ada gunanya untuk membantah Kyuhyun kali ini.

"Bagus! Ini baru Lee Sungmin. Tunggu aku ya hyung…" Ujar Kyuhyun sebelum menutup sambungan teleponnya. Sungmin menghela nafasnya. Ia menoleh dan menatap rumah sakit mewah yang berada tepat di belakangnya. Pikirannya terfokuskan pada Kaeun yang ia tinggalkan begitu saja tanpa ia berkesempatan bertemu Kyuhyun.

'Haruskah aku membawa Kyuhyun kesana… lagi?'

-137-

Kyuhyun menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari halte bus yang Sungmin maksud tadi. Tangannya masih sibuk menekan tombol 'call'. Tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Sungmin. Kekhawatirannya meningkat. Apa Sungmin meninggalkannya?

Tidak. Kyuhyun segera menepis pemikirannya. Diliriknya jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 lebih 40 menit. Hujan sudah agak reda tapi tetapi angin masih bertiup. Tas dan jaket Sungmin masih ada di kursi penumpang mobil Kyuhyun.

Seandainya Ahra tidak akan meminjam mobil Kyuhyun dan tidak menemukan tas Sungmin. Mungkin sekarang Kyuhyun masih terdiam di Seoul tanpa merasa bersalah pada Sungmin. Kyuhyun menghentikkan mobilnya di halte terakhir yang ada di dekat rumah sakit.

Kyuhyun segera melepas sabuk pengamannya, menarik jaket Sungmin lalu berlari keluar saat mendapati Sungmin yang sedang menunduk sambil memeluk dirinya sendiri.

"Maaf hyung." Ujar Kyuhyun sambil menyampirkan jaket Sungmin di pundak sang pemilik.

"Oh, Kyuhyun-ah… Kau sudah datang…" Sungmin segera berdiri dan tersenyum kepada Kyuhyun. Ia sempat berfikir bahwa Kyuhyun tidak akan datang. Badan Sungmin menggigil dan Kyuhyun segera menyadari itu.

"Ayo, hyung. Aku tidak mau… hyung sakit." Kyuhyun menarik tangan Sungmin dan membawanya ke dalam mobil. Ia berusaha bersikap sewajar mungkin. Ia tidak ingin Sungmin pergi lagi. Tidak akan pernah ingin.

-137-

Kyuhyun memandang jauh ke jalanan di depannya. Begitu pula dengan Sungmin. Keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hanya suara deruan mesin mobil dan lagu dari radio yang terdengar.

"hyung…" Panggil Kyuhyun pelan tanpa menoleh sama sekali. Sungmin berdehem pelan menjawab panggilan Kyuhyun yang sudah pasti ditujukan padanya.

"Maaf… Kau bisakan memaafkanku?"

Sungmin segera menoleh. Ia menatap Kyuhyun dengan intens.

"Aku salah. Aku sadari itu, hyung. Karena itu…" Kyuhyun menghentikkan ucapannya sebentar lalu meminggirkan mobilnya ke tepi jalan.

"Tidak hyung. Aku tidak salah. Hanya saja, waktu ku tidak tepat." Lanjut Kyuhyun lalu menoleh pada Sungmin yang masih terdiam –mencoba memahami perkataan Kyuhyun.

"hyung? Kau tidak mau memaafkanku?" Lamunan Sungmin terbuyar saat kedua tangan hangat Kyuhyun sudah menggenggam erat tangannya yang dingin.

"Tidak… tidak ada yang perlu dimaafkan, Kyuhyun-ah. Kau tidak melakukan kesalahan apapun." Jawab Sungmin lalu menarik tangannya dari genggaman Kyuhyun.

"hyung…" Kyuhyun kembali menarik tangan Sungmin dan menggenggamnya dengan begitu eratnya.

"Apakah… aku harus mencintai Kaeun? Apa rasa cintanya padaku sebesar itu?" Sungmin tercengang. Entah kenapa perasaan aneh mulai melandanya.

"hyung?"

"Ya. Tentu. Kaeun sangat… sangat mencintaimu, Kyuhyun-ah. Jadi… bukankah lebih baik jika kau membalasnya? Dengan itu, kau akan bahagia…" Jawab Sungmin.

Kyuhyun melepas genggamannya perlahan lalu menarik badan Sungmin ke dalam pelukannya.

"Baiklah hyung. Beri aku waktu untuk menata ulang hatiku. Bantu aku, bantu aku melupakan rasaku padamu dan mencintai Kaeun. Hanya kau yang bisa membantuku. Kau maukan, hyung?"

Jantung Sungmin berdetak kencang. Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Ada rasa senang karena kemungkinannya mewujudkan permintaan Kaeun akan terwujud. Tapi, ada rasa sakit. Rasa sakit yang entah datang darimana.

"hyung?"

Sungmin menarik badannya dari pelukan Kyuhyun lalu duduk di bangku penumpang dengan pandangan lurus ke depan.

"Ah… badanku tidak enak Kyuhyun-ah. Bisakah kita segera pulang?" Ujar Sungmin pelan.

"Ah! Maaf hyung. Kita akan segera sampai di Seoul secepatnya!" Ujar Kyuhyun lalu segera tancap gas dan kembali menyusuri malam dingin. Yang semakin mendingin bagi hati dan jiwa Sungmin.

'Kenapa aku begini….'

-137-

Thanks for your review guys!

Karen Kouzuki : hehehe, ini nih lanjutannya.. silahkan menunggu chapter selanjutnya yaaa ^^

ndah951231 : kkk.. sebenerya agak sengaja digantungin :D Perasaan Ming ke Kyu? Ummm~ mungkin di chapter ini udah agak keliatan kali yaa :D salam kenal ndah-ssi *eh, bener ga? :D* Ne! Makasih dear

sissy : ne Pasti bakal aku lanjutin kok,

minguest : mianhae Semoga gak kecewa ya sama chapter kedua ini dan kelanjutannya nanti…

kyuminsaranghae : hehehe, iyaaa. Maaf ya Ne! Pasti bakal dilanjut kok, yah walau agak lama deh, gpp kan? Happy Kyumin day jugaaa 3

sitara1083 : Happy joy day juga Panggil sha aja ya neee~ pasti dilanjut kok

abilhikmah : ne

KyoKMS26 : tenang aja, yang itu bukan ending kok… :D endingnya masih agak lama nih kkk~ semoga suka ya sama cerita selanjutnya

Guest : kkk~ ne! Makasih buat semangatnya ^^

rillakyuming97 : semoga aja Kyuhyun gak bakal sakit kaya gitu yaaa… :') Ne! Bakal aku lanjutin kok ^^ Makasih banyak~ *bow* Makasih semangatnya!

ChoKyunnie : Sungmin terlalu baik Gak! Hati gak akan bisa dipaksakan.. Happy joyday ^^

: dan mungkin Ming bakal menyesali itu… mungkin :D

Zahra Amelia : Happy Kyumin day too ini lanjutannya nih.. tunggu next chapternya yaa

Micky Sona : mianhae~ ceritanya terlalu lari-lari demi ngejar tanggal 13 bulan 7 :D Tenang… bakal aku lanjutin kok, semoga berkenan nunggu dan membaca next chapter yaa ^^

Kyutmin : ne! aku lanjut kok

Ammyikmubmik : ne! pasti ada ^^

: sip! Dilanjut kok !

azurasky elf : kkkk~ disini sisi misterius Sungmin bakal aku buat sebisa mungkin. Entah kenapa, aku merasa Sungmin emang lebih cocok dijadiin sosok yang misterius :D

Ayu Fitria II : salam kenal juga Ayu Fitria ^^ iyaaa, gapapa kok emang lari lari banget nih bikinnya, kkk~ ini nih lanjutannya.. semoga gak mengecewakan ya

gak tau JoyDay : JoyDay event itu semacem acara buat ngerayain hari Kyu-Min gitu