Title : 137

Genre : Friendship, Hurt (?)

Rating : Fiction T

Cast : Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun.

Lee Sungmin as Lee Sungmin.

Kaeun (OC) –tenang dia cuma numpang nitip nama aja-

Warning : FF ini dibuat dengan kecepatan maksimal waktu tau ada JoyDay Event, jadi mohon maaf atas terlalu cepatnya semua kejadian ini terjadi :D

Summary : "Jika aku yang ada disana… Bisakah… kau mencintaiku?"

-137-

Kyuhyun menoleh dan mendapati Sungmin yang menatapnya dengan pandangan 'tidak biasa'. Ia hanya tersenyum, lalu akhirnya kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan licin di depannya. Hujan di musim panas adalah momen yang sangat Sungmin senangi. Tapi, entah kenapa hari ini Kyuhyun melihat ada yang lain dari Sungmin. Biasanya Sungmin akan asik menatap ke jalanan, mendengarkan bunyi hujan yang menjadi satu dengan hembusan angin.

"Hyung..." Ujar Kyuhyun pelan.

"Mm.." Jawab Sungmin yang masih betah menatap Kyuhyun yang hari ini berdandan seperti biasa.

"Kau kenapa, hyung? Tidak biasanya kau memandangiku seperti itu? Apakah dandananku aneh?" Sungmin menggeleng pelan. "Tidak. Kau... seperti biasa saja." Sungmin akhirnya memindahkan pandangan matanya menuju jalanan ramai di depan mereka.

"Aku... merindukan ini." Kyuhyun menoleh kaget. "Ini?" Ulangnya tak percaya.

"Ya... Rasanya sudah lama sekali kita tidak keluar seperti ini, Kyuhyun-ah. Kau selalu sibuk. Apa kau sudah memiliki pacar sekarang?" Kyuhyun terkekeh pelan mendengar penuturan Sungmin yang sangat serius.

"Eih~ Tidak hyung. Hanya saja, hyung tahukan? Ayah sibuk di Taiwan. Noona sedang sibuk mengurus rencana pernikahannya. Eomma sibuk mengurusi noona. Jadi aku harus mengambil semua pekerjaan ayah dan noona yang ditinggalkan di perusahaan. Bukankah hyung sendiri melihatku selalu pulang malam, oh?"

Sungmin mengangguk pelan sambil tersenyum. "Iya. Benar juga. Kau sangat sibuk, Hyun-ah. Lalu, apa hari ini kau tidak sibuk?"

Kyuhyun mengerutkan keningnya. Tidak biasanya seorang Lee Sungmin menanyakan hal seperti itu. Selama ini, Lee Sungmin yang ia kenal selalu tidak peduli dengan kesibukan orang lain, bahkan akhir-akhir ini sulit untuk dihubungi. Karena itulah, Kyuhyun langsung sibuk sendiri mempersiapkan mobil, baju dan banyak hal lainnya saat tiba-tiba Sungmin menelponnya dan mengajaknya 'berlibur' ke Busan.

"Tidak. Ayolah hyung, ini hari libur. Biarpun aku menggantikan posisi ayahku sebagai bos, aku juga butuh libur."

Dan untuk pertama kalinya di hari dengan cuaca yang cukup ekstrim, Kyuhyun mendengar Sungmin tertawa.

"Hyung, hari ini kau benar-benar aneh." Ujar Kyuhyun akhirnya.

"Benarkah? Apa yang aneh dariku?" Tanya Sungmin dengan nada yang jauh lebih 'menyenangkan'. Bukan lagi Lee Sungmin serius seperti yang Kyuhyun rasakan sejak mereka bertemu pagi tadi.

"Hari ini... hyung terdengar sangat serius. Lalu... hyung juga menanyakan kesibukanku. Ini sangat aneh, hyung."

Sungmin mendengus pelan sebelum akhirnya tertawa terpingkal-pingkal. Nyaris saja kepalanya mendarat lepas di dashboard mobil seandainya Kyuhyun tidak dengan segera menarik badan mungil Sungmin kembali ke tempat yang seharusnya.

"Oh hyung! Kau kenapa, hm? Seandainya aku tidak menarikmu kau bisa hilang ingatan! Ya, itu kemungkinan paling parah.. Atau paling tidak kau akan kesakitan, hyung." Sungmin masih saja tertawa tanpa memperdulikan 'warning' yang Kyuhyun berikan. Dan pada akhirnya -tanpa mengetahui hal apa yang menjadi bahan tertawaan Sungmin, Kyuhyun pun ikut tertawa.

"Ya~ kenapa kau tertawa, oh? Apa kau tahu apa yang ku tertawakan?" Ujar Sungmin -masih sambil terbahak-bahak.

Kyuhyun menghentikan tawanya lalu meminggirkan mobilnya ke parkiran sebuah restoran cepat saji.

"Entahlah. Aku hanya mengikuti hyung saja. Aku lapar, hyung mau makan?" Sungmin menghentikan tawanya dan menatap Kyuhyun. "Seandainya aku mengatakan tidakpun, kau akan menyeretku ke dalam, kan?" Kyuhyung terkekeh pelan lalu mengangguk.

"Baiklah.. Hanya Cho Kyuhyun, anak dari pemilik salah satu Akademi Belajar terbesar di Korea yang mengajakku makan ke restoran cepat saji."

Kyuhyun memonyongkan bibirnya sebagai tanda protes.

"Pagi ini saja hyung. Aku janji, nanti malam aku akan membawa hyung ke restoran bintang lima!" Ujar Kyuhyun penuh percaya diri.

"Cih. Kau sudah sering mengatakan itu, Cho Kyuhyun-ssi."

-137-

"Jadi… hyung mengajakku ke Busan… untuk ini?" Tatapan mata Kyuhyun kosong tidak jauh berbeda dengan keadaan Sungmin,

Keduanya kini berdiri di depan sebuah jendela pembatas ruang isolasi dengan ruang tunggu.

Kyuhyun benar-benar tidak percaya dengan apa yang ada didepannya.

"Selama ini… Dia selalu mencintaimu. Dia tidak pernah berhenti memujimu. Aku tahu, dia menyukaimu. Sangat menyukaimu. Sejak kalian masih duduk di bangku kuliah. Kau… kau siswa terkenal, Hyun-ah. Karena itu, dia tidak berani menyatakan cintanya padamu." Sungmin menghela nafasnya. Kyuhyun berjalan mundur lalu duduk di kursi pengunjung.

"Hyung, bagaimana bisa mengenalnya?"

"Dia… dia teman kecilku." Kyuhyun diam. Tak ada satu patah katapun yang ingin ia katakan.

"Aku tak tahu kenapa kau bersikap dingin padanya, Kyuhyun-ah. Tapi, dia mencintaimu. Dia… sangat, ya.. sangat mencintaimu, Kyuhyun-ah. Tidak bisakah kau mencintainya? Satu kali saja."

Kyuhyun tetap diam. Tidak ada sepatah katapun ingin ia keluarkan. Sungmin membalikkan badannya.

"Kyuhyun-ah. Aku mohon… Hanya mencintainya, apakah itu sulit?"

Kyuhyun menghela nafasnya panjang. "Sulit. Sangat sulit hyung. Bagaimana aku bisa mencintai orang yang selama ini tak pernah ku cintai? Bagaimana aku bisa mencintai dia saat aku masih mencintai orang lain."

Sungmin menghampiri Kyuhyun lalu duduk disampingnya.

"Aku tahu... tapi apa kau…" "Aku tidak bisa mencintainya hanya karena rasa kasihan. Ia akan semakin sakit jika ia mengetahui itu. Ia akan tersakiti, hyung. Lagipula… aku mencintai orang lain, hyung."

Sungmin mengelus pundak Kyuhyun dengan lembut. Keduanya terdiam untuk sesaat. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Jika aku yang ada disana… Bisakah… kau mencintaiku?"

Sungmin menoleh. "Ne? Kyuhyun-ah…"

"Jika aku sakit. Bukan… Jika aku sekarat. Umurku hanya tinggal menghitung hari. Bisakah… kau mencintaiku, hyung? Apakah kau bisa?" Kyuhyun menoleh. Menatap obsidian hitam hyungnya.

"Kenapa…" "Apakah aku harus menjadi orang sakit supaya hyung mencintaiku? Haruskah hyung?"

Sungmin terkejut mendengar pertanyaan Kyuhyun –yang baginya sangat tidak biasa.

"Kyuhyun-ah, kenapa tiba-tiba kau berbicara seperti itu?" Tanya Sungmin dengan hati-hati. Ia tak paham kenapa Kyuhyun bisa menanyakan hal semacam itu. Apa mungkin… Kyuhyun mencintainya?

"Saranghae, hyung. Aku tidak bisa mencintai Kaeun-sshi. Karena aku mencintaimu, hyung. Jauh sebelum kita dekat seperti ini, aku mencintaimu hyung. Tidak kah kau menyadari itu, hyung?"

Sungmin berdiri. Ia tak percaya dengan apa yang Kyuhyun katakan. Ia ingin melupakan semua yang Kyuhyun katakan. Ia ingin melupakan apa yang terjadi hari ini. Dan kini, ia menyesali karena ia mengikuti permintaan Kaeun.

"Tidak… Kau tidak boleh seperti itu… Tidak mungkin."

Kyuhyun ikut berdiri lalu menggenggam tangan hyungnya erat.

"Saranghae. Apakah kata-kataku tidak bisa membuatmu yakin?"

"TIDAK! Tidak, Kyuhyun-ah… Ini tidak benar. Kau tidak seharusnya seperti ini! Kaeun membutuhkanmu! Dia membutuhkan cintamu!" Sungmin berteriak tak terkontrol. Ia tidak tahu apa yang ada di pikirannya sekarang. Semuanya terlalu sulit untuk di pahami.

Sungmin melepaskan genggaman tangan Kyuhyun dengan kasar lalu berlari menjauh –entah pergi kemana.

Kyuhyun menatap Sungmin yang berlari menjauh dengan tatapan nanar.

"SaranghaeJeongmal saranghae, Lee Sungmin."

-137-

End? Yaah! Just like this, kkk~

Ini ff khusus buat tanggal 13 bulan 7. Ada yang butuh 'after-story' dari cerita ini? Kelanjutan dari fanfic ini ada ditangan kalian, reader-nim. ^^

By the way, berhubung ini pertama kalinya aku posting fanfic di screenplay. Salam kenal, reader Just call me, Sha. Ok? Thanks for reading my story 3