-Living with… What?-
-Chapter 8-
Warning: Geje, Abal tu de max, Alay, Typo, Garing, OOC tu de max, Penggunaan bahasa yang tidak baik dan tidak benar(?), Ngaco, AU, Semi BL (?), Dll
Makashi ya Minna dah mau klik Fic Abal nan Geje nan SWT ini. Aku akan usaha se kocak mungkin, so sweet mungkin dan lainnya. Maaf kalo ada yang Aneh ato SWT. Tolong di review ya. Mungkin bisa ku perbaiki.
Connie masih menganga melihat kedua temannya yang sekarang ada di ranjangnya. 'What The? Ada apa dengan mereka berdua… Kenapa mereka bisa ada di ranjang gue nih? Jangan jangan semalem gue kelewatan acara yang 'seru' nih… Duh sial… Kukira hanya Eren dan Rivaille yang ribut di rumah ini, bahkan sekarang ada mereka berdua…' Batin Connie melihat Jean dan guling barunya itu. Sementara Connie masih melongo dengan penandangan itu Sasha yang masih ngantuk itu ternyata belum sadar kalau semalam dia tidur dengan Jean, dan dengan santainya Jean juga lupa kalau dia tidur di ranjangnya Sasha. Sementara mereka berdua masih mengusap matanya yang masih mengantuk itu mendadak munculah Eren dan Armin di ambang pintu dengan cengiran ala kuda.
"Lihatlah itu Armin… Jean sudah kembali normal…" Kata Eren dengan bahagia., Eren masih berantakan dan kacau balau. Rambut acak acakan, muka kusut dan masih pake piama bergambar titan, sedangkan Armin dia sudah nampak rapid an memakai celemek dapur. Armin yang melihat Jean itu langsung membuat pose berdoa, dan dari belakangnya langsung nampak cahaya putih dan burung merpati yang berterbangan. 'OH TUHANNN… TERIMA KASIH TUHAN… TERNYATA TEMANKU INI MASIH NORMAL TUHAN…'. Jean masih belon bangun dari ranjangnya, dia masih berbaring sambil memeluk gulingnya, sampai Sasha yang baru saja connect dengan kejadian itu langsung ngomel.
"JEANNN!" Teriak Sasha yang kagetnya amit amit dengan posisi ambigay, dimana dia tidur di pelukan Jean yang dengan seenak kepalanya sendiri menganggapnya gulingnya, karena kaget Sasha langsung mendorong Jean itu, sampai dia jatuh ke lantai dengan indahnya
"Hei… Sha… Kenapa kau ada disini? Kenapa kau bisa tidur dengannya? Kau di pelet sama Jean ya?" Tanya Connie yang menunjuk temannya yang sekarang ada di lantai.
"ADUH… SAKIT SHA…" Jean hanya bisa memgangi jidadnya yang jatuh menyentuh lantai duluan itu.
"Hei… Harusnya kau tanya pada Jean… Kenapa dia bisa tidur di ranjangku…" Jawab Sasha yang melirik Jean yang sekarang terduduk di lantai itu
"APA… RANJANGMU? ENAK SAJA… AKU BAYAR UANG KOST DISINI SHA… HARUSNYA KAU BERTERIMA KASIH PADAKU KARENA MEMBIARKANMU TINGGAL DISINI…" Balas Jean yang naik darah itu
"CIH… INI KAN RANJANGNYA CONNIE, JEAN… BUKAN RANJANGMU… RANJANGMU YANG DI DEKAT JENDELA SANA ITU… KAU MABUK YA?" Balas Sasha yang membuatnya tak bisa berkutik, 'mampus gue… gue lupa semalem kan gue ditendang Eren, jadi gue tidur di ranjangnya ni anak…'
"AISHHH… Sudah… Aku tak peduli… Aku mau mandi saja…" balas Jean meninggalkan Sasha di ranjangnya, sementara Connie, Eren dan Armin langsung nyengir kuda menatap temannya meninggalkan kamar itu. Sementara Jean menghilang pergi ke kamar mandi, Armin, Connie dan Eren langsung mendatangi Sasha yang masih mendengus kesal menatap temannya itu
"Jadi semalam itu gimana Sha?" Tanya Connie dengan cengiran kuda dan sudah membayangkan yang 'Iya Iya' di kepalanya, membayangkan kedua temannya itu
"Ha? Kau gila kah? Aku tak tau, yang aku tau hanya saat bangun dia ada di sebelahku…" Jawab Sasha dengan kesal
"Ahhh yang benar Sha? Apa kau yang mengajaknya tidur?" Balas Connie dengan cengirannya yang sudah berpikir yang 'iya iya' pada temannya itu semalam sambil berpikir. 'tumben banget Jean begitu bangun langsung mandi? Biasanya aja dia mau males malesan dulu kalo ngga malah sarapan dulu waduh… sial aku harus pulang kampung… Aku jadi kelewatan acara seru'
"Nggak lah… Mana mungkin… Iya kan Eren… Kau kan semalam tidur di ranjangnya Jean kan?"
"Yeee… Lu mabuk ya Sha?" Bales Eren yang mau ngerjain temannya ini di depan Connie itu. Tentu saja Connie langsung senyum senyum sendiri.
"Ahhh… Aku sepertinya tau kenapa dia tidur di sebelahmu Sha…" Jawab Armin yang membuat teman temannya menatapnya. Kata Armin yang menyeret Eren keluar dari kamar dan hanya mereka berdua memang dari semalam sudah ada itu ini buat ngerjain mereka berdua di depan Connie
"Jadi begini… Semalam dia kan kalah main game bukan? Sepertinya dia nggak terima dan ingin tetap tidur di ranjang, semalam dia pasti ingin masuk kamarku… Tapi kamarku ku kunci… Jadi dia pasti memilih tidur di kamar ini… Dan sepertinya dia nggak mau tidur bareng Eren karena… Tidurmu itu ganas ERen…" Kata Armin yang mendapat tatapan heran dari Eren
"Eh? Apa? Tidurku emang ganas ya?" Tanya Eren yang membuat semua temannya sweatdrop
"Errr… Kau masih ingat, saat aku bangun ada bekas benturan di kepalaku?" Tanya Armin pada ERen yang membuat Eren diam sejenak dan mengingat ingat
"Ahhh… Yang itu… Kenapa memangnya?"
"Itu berkat aku tidur di sebelahmu Eren…" Kata Armin yang membuat Eren menggaruk pipinya yang sebenarnya tidak gatal itu
"Ehehehehehe… Maafkan aku kalau begitu…" Jawab Eren dengan malu malu. Selesai dengan teorinya Armin dan Eren kembali ke kamarnya Sasha, ternyata disana Sasha masih di wawancarai dengan Connie tentang tidurnya yang absurb itu.
"Aduh Shaaa… Selamat yaaa… Aku tak menyangka Jean mendahuluiku…" Kata Connie yang menyalami Sasha itu, sementara Sasha hanya menatapnya heran sambil menganga.
"Jadi semalam bagaimana? Dia nggak 'kasar' denganmu kan? Atau malah kau minta dia jadi 'kasar'?" Tanya Connie yang bertubi tubi pada Sasha, sementara Sasha sendiri masih bingung dan menganga dengan Connie. Eren yang melihat Connie juga tidak mau kalah tentunya
"Sha… Semalam seru kah? Duh… Sayang sekali aku kelewatan acara seru itu… Nanti malam lagi yaaa.." Sambung Eren yang ikutan usil itu. Sasha yang mendengar pertanyaan itu hnaya bisa memasang wajah polos sambil menganga
"Hei kalian nggak kuliah kah?" Mendadak Jean sudah muncul dengan baju yang rapi, dan sepertinya dia mau berangkat kuliah.
"Cieee.. Istrinya di bela yaaa…" Kata Armin, Eren dan Connie barengan.
"Ahhh… Sudahlah ngomong dengan kalian nggak akan pernah nyambung…" Jawab Jean yang mengambil tasnya dan bersiap pergi ke kampus.
"Zzzzz… Kau gila ya Jean? Ini kan hari minggu? Mana ada kuliah…" Jawab Connie yang bikin Eren dan Armin ketawa ngakak.
"Tuh kan… Dia konslet… Semalem abis 'bersenang senang' sekarang dia konslet kan…" Kata Eren sambil ngakak yang langsung diikuti Connie.
"Dia masih terlalu bahagia… Sampe sampe hari minggu ke kampus itu lhooo…"
"Sudahlah… Kami tau kalau kau itu bahagia Jean… Sampe sampe hari minggu kau itu mau ngampus…"
"Cih… Kalian gila kah? Semalam kau menendangku Eren…" balas Jean yang bikin Eren meringis dan berniat berbohong pada Jean
"Kau ini ngimpi kah Jean? Sangking bahagianya kau sampe sampe ngigau gitu? Semalam kan aku tidur bareng Armin? Ya kan Min?" kata Eren yang langusung menginjak kaki Armin
"Ermmm… Eh Iya Iya Iya…" Jawab Armin dengan senyumannya yang agak terpaksa itu
"Ahhh… Aku lapar…" Sasha tiba tiba merengek dan berjalan meninggalkan mereka semua pergi ke dapur.
"Jean… Semalam kau tak 'kasar' dengannya kan?" Tanya Connie yang mengira temannya ini benar benar 'menyerang' Sasha
"Ha? Kau gila kah? Aku tak ada niat sama sekali dengannya…"
"Tak ada niat tapi Seranjang itu lho…" Eren nyengir sambil menyikut perut Jean
"HEI KACRUT LU… GUE KAGA ADA NIAT AMA DIA SUMPAH…" Armin yang terlihat bahagia itu langsung sembah sujud kaya orang berdoa. Semua segera menatap Armin dengan heran. 'OH TUHANKU… TERIMA KASIH SEKALI KAU SUDAH MEMBUAT TEMANKU INI MENJADI LURUS TUHAN…'
"Min? Armin? Kau kenapa Min?" Tanya Connie yang mengalihkan perhatian ERen itu
"Tak apa… aku hanya berdoa karena bahagia…"
"Ohhh… Kau berdoa merestui Jean ya? Tuh lihat Jean… Bahkan Armin juga mendoakanmu itu lho…" Kata Eren yang langsung membuat Jean naik darah
"DEMI SAPI BUNTING HAMIL ANAK KUDA… GUE KAGA NGAPA NGAPAIN ITU ANAK SUMPAH…" Jean yang udah emosi itu membuat teman temannya menganga dengan omelannya itu. Mendadak mereka semua sudah sampai di meja makan, dan disana ada Sasha yang sudah duduk manis dengan makanan yang jumlahnya banyak.
"Hai semuaaa… Karena kalian terlalu ribut hari ini aku yang bikin sarapannya ini lho…" Para cowo cowo yang sudah kelaparan itu menatap meja makan.
"Ini lu semua yang masak Sha?" Tanya Connie yang sepertinya dia sudah ngiler ngiler menatap meja makan yang dipenuhi makanan. Apa lagi Sasha ini kan koki.
"Iya lah… Masa Jean yang masak?" Jawab Sasha yang menatap Jean dengan tatapan agak licik itu
"Apa katamu? Lu kira gue kaga bisa masak gitu? Oke… Ntar siang gue yang masak deh… Gue bikin lu jatuh cintrong ama masakan gue sampe sujud sujud ama gue ntar…" Sambung Jean yang naik darah itu, Sasha menatapnya dengan tatapan tajam nggak mau kalah.
"OKE FINE… Gue Juga masak kalau gitu…" Balas Sasha yang langsung mengeluarkan aura hitam di sekitar mereka. Eren, Connie dan Armin hanya bisa menganga menatap mereka berdua sambil berkata dalam hati 'Barusan aja mereka so sweet banget itu tidurnya… Pas bangun kenapa mendadak mereka berantem gini ya?'
"OKE… KALO GITU NTAR KALIAN BERTIGA JURINYA…" Tunjuk Jean ke 3 temannya yang masih menatapnya dengan tatapan heran. Mereka tak bisa bilang apapun selain menganggukkan kepala
"Kalo masakan gue lebih enak dari pada masakan lu Sha… Ntar malem elu tidur di bawah…" Tantang si Jean yang langsung membuat Sasha senyum senyum sendiri. 'Lu sangking hebatnya gitu ya Jean… Mau nantangin Sasha si calon koki ini…'Sasha hanya menahan tawanya melihat temannya yang ada di depannya itu
"OKE… FINE… Kalo elu kalah… Bayarin makan gue seminggu di kampus…" Tantang Sasha yang bikin ketiga temannya melihat kejadian itu hanya menganga. 'Buset… Mending gue batalin deh kalau disuruh bayarin Sasha makan…' batin Eren yang ngeliat Jean itu. Sementara itu kedua makhluk yang lagi berantem itu lagi adu glare-nya. Eren, Connie dan Armin pun langsung duduk di meja makan sambil memulai makan sarapan paginya sambil menatap dua makhluk yang masih berantem itu.
"Connie… Ntar malem, lu harus betah ya… Tidur ama suami istri itu…" tunjuk Eren ke Jean yang lagi berantem itu
"Tenang bro… Bisa diatur, ntar gue bikin mereka berdua damai sejahtera…" 'kaya elu ama Rivaille gitu' batin connie sambil menambahkannnya sendiri dalem hati.
"Yakin lu… Serius lu bisa buat mereka jadi kaya gitu?" Tanya si Armin dengan semangat, gegara dia sudah mengira kalau Jean itu sudah belok dari jalan yang benar
"Doain aja bro… Kita liad aja besok… Gue bikin mereka paling ngga… bakalan akur gitu" jawab Connie dengan cengirannya yang khas itu
"Oke… kita nantikan itu…" Jawab Eren dan Armin dengan semangat. Sambil memakan makan pagi mereka sekarang pemandangan yang muncul di hadapan mereka ada Sasha yang lagi bawa panci dan bersiap menghantamkannya ke depan wajah Jean, Sementara Jean sendiri dia bawa wajan yang dia gunakan buat tameng ditambah spatula yang dia pegang seperti layaknya sebuah pedang
"Wow…" Kata Connie yang melihat pemandangan yang sekarang ada di hadapannya itu. Sementara Eren dan Armin melihatnya seperti selayaknya melihat sebuah acara TV.
"HEI… GADIS GILA KAU YA… KAU KIRA SIAPA KAU… AKU SUDAH CUKUP BAIK HATI PADAMU…"
"KAU SENDIRI ITU APA COBA… BERANI BERANINYA NAIK KE RANJANGKU SEMALAM… KAU ITU COWO MACAM APA SIH?"
"SUMPAH SHA… SUER… DEMI TUHAN SHA… GUE KAGAK NGAPA NGAPAIN ELU SHA…" Bantah si Jean sambil menahan pukulan dari panci Sasha
"Suer Sha… Percaya ama gue… Gue kaga ada minat sama sekali ama elu…"
"OHHH… JADI ELU MAU MENGHINA GUE GITU? MENTANG MENTANG SEMALEM SUDAH TIDUR AMA GUE GITU? DASAR COWO GA BENER LU JEAN…" Sasha mulai mengamuk hebat dan memukulkan pancinya lagi ke Jean dengan keras. ERen dan kedua temannya itu hanya menatapnya seperti ngeliat siaran TV
"OI… LU DARI PADA LIATIN GUE, BANTUIN GUE NAPA REN?" Jean yang udah pasrah itu mulai kewalahan ama tingkah cewe yang ada di depannya itu
"Ya derita lu… Salah elu semalem tidur ama dia… Lu tanggung jawab sono… Nikahin aja dia… Ya nggak Con?"
"Betul Betul Betul… Jangan enaknya aja lu mau… Kalo ntar Sasha punya anak, gimana hayo?" JAwab Connie kaya Upin Ipin
"APA?" Sasha mulai menjadi jadi, sambil merangkulkan tangannya ke tubuhnya sendiri dia menatap lawannya yang lagi bawa panci di depannya itu.
"Suer Sha… Gue kagak ngapa ngapain elu semalem…"
"Gimana coba caranya gue percaya ama cowo macem elu gitu ha?"
"Cih? Duh… Aku setres ngadepin anak ini…" Jean udah mulai facepalm, sementara temannya yang lagi duduk manis di meja makan itu hanya menatapnya sambil nyengir sendiri
"Lihatlah itu… mereka benar benar kaya suami istri betulan kan?" Eren segera mengalihkan padangannya ke kedua temannya yang ada di sampingnya itu. Connie langsung nyengir kuda, sementara armin hanya tersenyum
"Aduh Erennn… Mereka benar benar pasangan di Drama TV ya… Sepertinya aku mendapatkan sebuah pencerahan buat Skripsi ku…" Jawab Connie sambil tersenyum melihat kedua temannya yang ada di depannya
"Eh iya Ren… Rivaille kapan bakal balik?" Tanya Armin yang membuat ERen teringat kalau Sasha tak boleh sampai ketahuan kalau dia tinggal disana
"Hmmm… Entahlah… Bentar ye… Gue sms dia dulu aja deh…" JAwab Eren yang langsung mengeluarkan HPnya dan dia segera sibuk dengan HP nya. Sementara itu Armin dan Connie hanya melihat siaran 2 orang yang lagi berantem di hadapan mereka. Hingga HP Eren berbunyi dan membuat ERen panik.
"JEAN… RIVAILLE DI DEPAN PINTU…" jawab Eren yang membuar semua orang menganga. Dengan cepat, Jean langsung maju kearah Sasha, sedangkan Sasha sendiri sudah mulai panic
"Mau apa lagi kau? Masih belum puas kau? Kau ini maunya ap…" Belum selesai Sasha bicara, mulutnya sudah di bungkam duluan, dan dia langsung digeret masuk ke dalam kamar lagi. Sementara Connie hanya menatap kejadian itu sambil menganga.
"Min… Kenapa itu si Sasha? Dia mau diapa apain lagi ya ama Jean?" Tanya connie dengan santainya, Armin hanya menjawabnya dengan santai
"Dah ntar pasti kau diceritain ama Jean… Yang penting sekarang elu harus biasa aja… dan jangan sampe Rivaille tau kalo ada Sasha disini…"
"Hehhhh… Oke dah kalo kamu bilang kaya gitu…" Bales Connie dan seketika munculah Rivaille dan muka datarnya yang tiada tara itu
"Aku tadi mendengar suara Sasha… Apa dia ada disini?" Tanya Rivaille dengan wajah datar yang bukan kepalang itu
"Ehehehehe… Nggak kok… Ya kan Con?" Kata Eren dengan wajah nyengir ala kucing itu
"Iye… Sumpah boss…" Jawab Connie itu
"Terus mana itu si Jean…" Tanya Rivaille yang melirik ketiga orang yang ada di hadapannya itu
"Ermmm… Dia di kamar…" Jawab Connie dengan santai, Eren dan Armin yang mendengar jawaban itu langsung facepalm, sementara Rivaille langsung menerobos masuk ke kamarnya Jean. Jean yang mengendengar percakapan itu segera menarik Sasha masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya itu, tapi yang dia temukan di kamar mandinya itu cukup membuatnya Shock, disana ada baju bajunya Sasha yang digantung seperti layaknya sebuah jemuran dan yang membuatnya mukanya merah, disana ada 'sesuatu' yang digantung dengan warna merah dan renda. 'OH SHIT…' Batin Jean yang melihatnya.
"Sha… Kenapa kau gantung baju itu disana…" Jean langsung mengalihkan pandangannya kearah lain
"Gue terus mau nyuci baju dimana coba? Masa elu mau nyuciin baju gue? Elu mau ntar ketahuan ama papa Rivaille kalo ada gue disini? Atau ntar elu dikira ga waras gara gara nyimpen baju gue?" sementara mereka berdua berantem Rivaille menggedor kamar mandi itu dan mencari Jean.
"JEAN… KELUAR KAU…" Bentak Rivaille yang menggedor pintu itu, Sasha dan Jean yang mendengar suara gedoran pintu itupun langsung panic
"Oh no…" Batin Jean yang mendadak Rivaille melanjutkan kalimatnya
"HEI… KELUAR KAU… ATAU KU DOBRAK INI PINTU…" Jean yang udah kelabakan itu tiba tiba ada ide...
"Sha… Elu masuk itu Bathtube, terus elu nyalain itu showernya… Ama jangan lupa lu tutup itu gorden… Pokoknya elu jongkok di pojokan sana… Gue punya ide soalnya… ah iya… Sama elu tutup mata juga" Sasha yang mendengar itu langsung mengambil baju yang dia jemur bersama dengan Jean dan menyembunyikannya, setelah itu Sasha langsung menutup gorden dan bersembunyi, dan dengan akal bulusnya Jean yang merasa situasi sudah aman segera membuka bajunya lalu menyiram badannya sendiri lalu menutup tubuhnya dengan handuk, sementara itu Rivaille yang ada di luar memanggilnya lagi
"JEAN… KUDOBRAK SAJA INI PINTU…" Teriak Rivaille
"IYA… SABAR…" Dengan tampang kaya orang lagi mandi, Jean segera menyambut Rivaille dengan keadaan yang cukup meyakinkan kalo dia lagi mandi.
"Apaan sih? Gue lagi mandi nih…" Jawab Jean dengan tampang yang cukup meyakinkan kalo dia lagi di ganggu itu
"Lu nggak nyembunyiin cewe kan?" tanya Levi dengan tampang yang datarnya tiada tara itu, tapi tatapan matanya cukup menusuk
"Kagak lah… Ngapain coba gue nyembunyiin cewe…"
"Ohhh… Tadi aku dengar suara Sasha soalnya…"
"Ahhh… itu yaaa… Tadi gue emang telpon dia kok…" Kata Jean dengan santai dan membuat Rivaille menaikkan alisnya
"Iyakah? Kukira dia ada di sini tadi…" Jawab Rivaille yang segeramembuka paksa pintu kamar mandi itu
"Suer… tadi gue telpon ama dia…" Jawab Jean yang segera masuk ke dalam bathtube yang airnya terus menyala itu, sementara Sasha sudah hampir tenggelam disana, Jean yang merasa waspada itu langsung menceburkan dirinya kedalam sana, tanpa pikir panjang. Kepala Sasha yang mau muncul itu segera di tenggelamkan tangan Jean yang sudah duduk dengan santainya disana, sementara Rivaille membuka gorden itu dan tak menemukan jejak apapun.
"Apaan? Sudah… Gue mau mandi…" Jawab Jean yang membuat Rivaille segera pergi meninggalkan kamar mandi itu dengan damai. Begitu mendengar suara pintu yang ditutup, Sasha segera keluar dari persembunyiannya dengan muka merah karena kehabisan nafas.
"Kau gila kah? Aku menahan nafas dari tadi bodoh…"
"Kau mau ditangkap Rivaille karena aku bawa cewe kesini kah? Lalu kau ga bakal punya tempat tinggal lagi gitu?"
"Cih.. tapi kenapa kau harus menceburkan ku ke air?"
"Kau tak tau kah… kalau aku tak menceburkan mu ke air lalu kau harus sembunyi dimana coba? Di lemari? Aku yakin tadi Rivaille pasti membuka buka lemari atau mencarimu di bawah tempat tidur…"
"HMPH… Sudahlah… terserah kau…"
"Hei… Kau ini gimana sih… Ditolong orang kok nggak tau terima kasih…"
"Ditolong apanya coba? Kau tidur denganku begitu… Lalu sekarang kau menceburkanku kedalam sini dan lihat… kau sendiri Cuma pakai handuk gitu… Gimana aku bisa percaya padamu?"
"Ahhh sudahlah… pakai Saja itu Bathtube… Aku mau keluar… toh dirimu juga acak acakan begitu… Mandi sana…" Perintah Jean yang pergi meninggalkan Sasha, sementara Sasha hanya menghela nafas sambil mencelupkan kepalanya dan melihat Jean pergi meninggalkannya.
"Ya sudah… Asal jangan intip aku…" balas Sasha yang membuatnya berpikir yang aneh aneh. 'dasar bodoh… harusnya kau tak usah ingatkan aku itu bodoh… kau malah membuatku penasaran' Batin Jean yang langsung facepalm.
TBC
Author note: Hai semuaaaa~ Sayaka kembali~ #melambai. Ditengah badai tugas yang melanda aku mengerjakan ini karena bosan #tawa nista. Akhirnya Sayaka lanjutin cerita ini dan Sayaka sudah nemuin endignya cerita ini~ #tebar bunga… Cuma masih rada galau juga pake ending yang kaya gimana #mojok…
Pokoknya terima kasih sudah membaca cerita nista, geje, gak jelas, ancur, abal, dkk ini… Buat yang baca mungkin bisa meninggalkan jejak di kotak Review~ #bows… Sangkyu~