Dragon Prince and Panda Warrior

Disclaimer: FF milik Athena Chesloock! Official couples saling memiliki #eaaa

Pairing: KrisTao 3

Slight! Other SuJu and EXO official couples

Warning: Genderswitch/GS for Ukes. Abal, maksa, ccd TT_TT

Genre: Romance, Drama, Family

Rating: M- alias T :P

Chapter 4 – Meet Again

"Hyung…"

"…"

"Hyung…Kris Hyung…"

"…"

"YAK! KRIS HYUNG!"

"ADA APA,EOH? TIDAK PERLU TERIAK!"

"Haaah, kau payah hyung, aku panggil tidak mendengar. Jelas-jelas aku disampingmu." Kata seorang remaja lelaki yang mempunyai wajah Angelic dan berambut coklat tua.

"Tadi kau bilang aku payah, Kim Joonmyeon?" tanya Kris

"Ne. Wae?"

"Ck! Sopanlah sedikit sama seniormu ini!"

Suho hanya diam mendengar gerutuan Kris. Ia sudah terbiasa dengan emosi Kris yang naik turun. Labil. Entahlah Suho merasa Kris berubah setelah kejadian lima tahun yang lalu.

"Ada perlu apa?" tanya Kris yang memecah keheningan. Saat ini hanya mereka berdua di beranda lantai tiga Vancouver Junior High School.

"Menjemputmu, hyung. Baekkie, Luhan noona, dan Sehun sudah menunggu lama di taman sekolah." Jawab Suho.

"Woah! Menunggu lama? Jam berapa sekarang?" tanya remaja blonde itu.

"jam 12 siang, hyung. Kau sudah termangu disini kurang lebih selama dua jam, hyung"

"Waw, hebatnya aku. Yasudah, ayo kita kebawah."

Sambil menuruni tangga menuju taman sekolah, mereka berbicara mengenai liburan.

"Hyung, apa rencanamu liburan kali ini?" tanya Suho

"Hmm, untuk seminggu ini aku ingin menyelesaikan PR saja. Setelah itu, aku ingin liburan~"

"Tugas sebanyak itu kau kerjakan dalam seminggu? Bisa?"

"Yak! Jangan remehkan Pangeran Naga nan tampan ini, murid kelas satu!" gerutu Kris.

"Narsis sekali kau, hyung." Ujar Suho memutar bola matanya bosan. "Memangnya jika PRmu selesai, ingin liburan kemana, hyung?" lanjut Suho.

"Hmm, kudengar orangtuaku berserta orangtuamu dan orangtua Sehun akan mengadakan acara liburan keluarga, Keliling Asia."

Orangtua dari Wu Twins, Kakak beradik Kim, dan Putra tunggal Oh adalah sahabat. Mereka sudah bersahabat sejak zaman sekolah. Kini, Kim Jong Woon (Appa Suho dan Baekhyun) dan Oh Kyuhyun (Appa Sehun) memiliki perusahaan masing-masing dan perusahaan mereka berkerjasama dengan Wu Group.

"Ah, Appa juga bilang seperti itu. Hyung, sekarang kita sudah di lantai satu. Bersiaplah dengan Luhan noona."

"Terserah.."

.

.

"Hyaaa! Menyebalkan kau, Naga jelek! Kulitku bisa gelap hanya menunggumu bengong di lantai tiga! CK! Kau ini pingsan atau sadar sih?! Apa-apaan bengong 2 jam begitu?! Aishhh.." amuk gadis berambut coklat almond sepinggang, Luhan.

"Bukan urusanmu, Rusa centil.." jawab Kris cuek.

"HEI! Kau tidak kasihankah dengan Baekkie dan Sehunnie menunggumu?! Mereka masih Elementary School, Yifan! ELEMENTARY SCHOOL!"

"Sudahlah, Luhan eonni, tidak apa-apa, ya kan, Sehun?…" ujar Baekhyun

Sehun hanya mengangguk.

"Kau dengar, rusa? Mereka bilang tidak apa-apa! Ck! Lagipula kau bisa pulang sendiri!"

"Haah..terserah.."

"Sudahlah hyung, noona, bagaimana kita semua kerumahku, kita bicarakan tentang liburan kita." Ujar Suho yang berusaha melerai pertengkaran si kembar.

.

.

Kim Family's home

Mereka berlima sampai pada rumah Suho dan Baekhyun. Rumahnya tidak sebesar Wu Mansion. Namun cukup besar dengan warna orange sebagai cat dominannya. Rumah berlantai dua dengan mini garden di halaman depan yang di lindungi pagar putih yang tinggi.

"Eomma, aku dan Baekkie pulang.." ujar Suho sesampainya bersama empat lainnya di depan pintu utama rumah tersebut.

"Wah, sudah pulang. Membawa teman, Joonnie?" sambut seorang yeoja manis berpakaian khas ibu rumah tangga namun tidak menghilangkan kecantikannya. Sepertinya ia baru saja memasak.

Suho memeluk ibunya kemudian mengecup dahi wanita tersebut. Begitu juga dengan Baekhyun.

"Ne eomma, Suho Oppa mengajak mereka semua. Kami ingin membicarakan liburan kali ini." jawab Baekhyun.

"Anneyeong, Ahjumma.." ujar si kembar Wu dan Sehun sambil membungkukkan badan.

"Wah, manis dan tampan sekali kalian. Ya sudah, silahkan bersantai. Eomma akan buatkan kue untuk kalian semua." Jawab wanita manis tersebut.

"Ne, eomma/ahjumma" jawab mereka semua.

.

.

Kini mereka berada di Paviliun Rumah keluarga Kim. Terletak di halaman belakang rumah tersebut. Disekitar paviliun, terdapat beberapa pohon bambu dan kolam ikan sederhana. Paviliun terebut bernuansa Jepang. Terlihat sangat elegan dan bersahabat. Lantainya berupa tatami yang halus berwarna cokelat muda.

Pintu paviliun tersebut berupa pintu geser. Tidak ada unsur batu bata di ruangan ini. Dindingnya menggunakan material ringan dan seperempat dari dindingnya, dilapisi kayu yang senada warnanya dengan lantainya. Sungguh selera yang bagus, Kim Jong Woon. Ia dan istrinya, Kim Ryeowook, yang merancang paviliun ini. Tidak hanya itu, pasangan Kim ini juga yang merancang rumah ini.

"Haah..damainya tempat ini…sejuk sekali.." ujar Luhan yang mendudukkan dirinya pada sebuah bantal duduk.

"Sangat kental sekali budaya Jepangnya. Woah! Ada pedang samurai juga disini! Apa ini sungguhan, hyung?" tanya Sehun pada Suho.

"Ne, itu asli. Appa membelinya ketika pelelangan barang antik di Jepang. Seluruh barang yang bernuansa Jepang, Appa menaruhnya disini." Jelas Suho

"Tidak khawatir akan dicuri?" tanya Kris yang sedari tadi melihat lukisan-lukisan khas Jepang yang bergantung di ruangan tersebut.

"Tidak. Kalau tidak akan dipakai, ruangan ini akan dikurung dengan tirai besi kuat. Kalau hyung keluar dan melihat ada sebuah celah di sebelah dalam atap, itu tempat tirainya." Jelas Suho.

Kris melakukan apa yang dikatakan Suho, "Oh well, iya juga. Bagaimana caranya mengeluarkan tirai besinya?" tanya Kris

"Hmm, itu ada semacam remote control, Appa yang menyimpan."

"Permisi~ Eomma bawakan mochi sakura dan teh hijau~" ujar sebuah suara, nyonya Kim.

"Terima kasih, eomma/ahjumma" jawab mereka semua pada Kim Ryeowook.

"Silahkan bersantai, ne. Panggil eomma jika kalian butuh sesuatu" ujar Ryeowook dengan senyum lembut sambil berlalu dari Paviliun.

"Eumm~ lezat sekali mochinya~ ahh, serasa di Jepang…teh hijaunya juga enak. Wookie ahjumma pintar memasak" ujar Luhan.

Semuanya mengangguk membenarkan perkataan Luhan. Ah, Author jadi iri dengan mereka.

.

"Nah, sekarang kita tentukan tujuan liburan kali ini!" ujar Luhan riang.

"Tujuannya sudah jelas kan. Kita akan Asian Tour." Jawab Kris datar.

"Nah! Ini rincian turnya" ujar Suho sambil memberikan beberapa lembar kerta pada Kris.

"Hmmm, tujuan kita ada beberapa sesi. Hari pertama kita tidak langsung ke Asia, kita akan ke Rusia. Lalu, kita pergi menuju Turki, pergi ke India, Asia Tenggara, Jepang, Korea Selatan, dan- China." Ujar Kris panjang lebar. Setelah mengucapkan negara terakhir, entah kenapa dia menjadi bungkam.

"Hmm, banyak sekali negara yang akan dikunjungi. Berapa lama, hyung?" tanya Sehun

Kris masih diam. Ada apa dengan China? Kenapa melihat nama negara itu di daftar kunjungan menjadi diam? Hei, Kris! Kau bahkan dijuluki naga! Tak taukah kalau legenda naga itu salah satunya berawal dari China. Bahkan di negara itu, hewan yang menggambarkanmu, sangat terkenal. Ditambah lagi kau juga keturunan China. Hell, tak peduli dengan julukan Kris dan fakta bahwa Kris keturunan China. Kau tau, naga remaja, kau akan Tur keliling Asia, maka negara dengan penduduk terbanyak di dunia itu sudah pasti masuk daftar. Atau, kau menjadi ingat akan sesuatu yang erat kaitannya dengan China?

"Yifan…kenapa diam?" tegur Luhan.

"Ah..ne?" tanya Kris yang sadar dari lamunannya

"Hyung, perjalanan tadi, memakan waktu berapa lama?" tanya Sehun

"Well, kurang lebih tiga minggu." Jawab Kris

"Hmm, perjalanan yang cukup panjang…" kata Baekhyun sambil memainkan rambut coklat madu sebahunya.

"Yifan, boleh aku lihat daftarnya?" tanya Luhan yang dibalas Kris dengan menyerahkan lembaran-lembaran yang berisi daftar tur mereka.

"Yah, jadi siapkan stamina untuk kita semua dan sebaiknya kita mulai mengerjakan PR kita mulai minggu ini…" lanjut Luhan setelah melihat jadwal tur mereka.

"Arraseo.."

.

.

Wu Mansion

Seorang pria bertubuh atletis menggunakan piama elegannya. Ia sedang berkutat dengan berbagai arsip. Kacamata bertengger di wajah tampannya. Sesekali ia menghela nafas. Kemudian ia melihat jam digital yang tersemat di meja kerjanya yang mewah.

22.30

Sudah larut malam ia masih berkutat dengan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Hanya ia sendirian di ruang mewah ber-AC itu. Setelah ia meminum beberapa teguk air mineral yang disediakan untuk dirinya, ia kembali fokus pada pekerjaannya.

CKLEK

Bidang yang berwarna coklat tua dengan ukiran sederhana yang berfungsi menjadi penutup ruangan itu terbuka. Menampilkan seorang yeoja cantik dengan gaun tidurnya. Senyum tersemat di paras ayunya. Rambutnya yang berwarna hitam legam ia biarkan digerai. Mendekat pada sang pria kemudian mengusap sayang surai gelap namjanya.

"Kenapa belum tidur, Siwonnie?" tanya sang yeoja.

Sang namja yang mendengar suara lembut yang sering menyapanya namun tidak pernah membuatnya bosan segera menoleh pada asal suara.

"Seperti biasa, sayang. Aku sibuk, Kibummie." Balas sang namja seraya mengelus rambut sang yeoja.

"Kamu memang pekerja keras." Balas Kibum singkat.

Kibum melepas kacamata yang Siwon pakai, meletakannya di atas meja. Kemudian, merapihkan segala kekacauan di meja besar tersebut. Siwon tertegun melihat apa yang dilakukan istrinya.

"Sudah malam. Lebih baik kita beristirahat. Tidak baik terjaga selama dua minggu berturut-turut. Pekerjaanmu bisa dilanjutkan esok hari. Aku akan membantumu." Ujar Kibum bijak.

"Yah kau benar. Aku juga rindu bermesraan denganmu." Balas sang suami sambil memeluk mesra istrinya dan membawanya ke kamar mereka yang letaknya tidak jauh dari ruangan kerjanya.

Kedua pasangan suami istri itu berjalan menuju kamar mereka. Sambil berjalan, mereka sesekali bersenda gurau. Namun senda gurau tersebut terhenti kala sosok yang amat mereka kenali melihat mereka dan kemudian menghampiri dua sejoli tersebut.

" Hello, Mom, Dad…" sapa sosok tersebut

"Yifan, why you still going around?" tanya Kibum

"Hmm, Sorry Mom. Aku ingin bicara dengan Appa, bolehkah? Hanya sebentar."

"Hmm- oke, tapi setelah itu kamu harus tidur." Balas Kibum

"Alright. Dad, there's something I wanna ask to you."

"Okay. Bummie, kamu tunggu saja di kamar." Ujar Siwon

Kibum mengangguk dan melenggang ke kamarnya sekaligus kamar suaminya.

"Ada apa, Son?"

"Appa, aku sudah lihat daftar kunjungan kita untuk liburan kita. Apa aku akan bertemu Tao?"

Siwon terdiam sebentar kala ia mendengar pertanyaan saudara kembar Luhan tersebut.

"Kenapa kamu bertanya begitu?" tanya Siwon

"Dad, kita akan ke China, apa iya aku akan bertemu Tao?"

"Belum tentu. Atau mungkin tidak."

"Tapi-"

"Yifan, appa harap kamu tidak melupakan janjimu."

Mereka berdua terdiam setelah ucapan final dari Siwon. Kris mengurungkan niatnya untuk meminta sesuatu pada Siwon. Sepertinya keadaan semakin rumit. Sebisa mungkin ia tak ingin mengulang tragedi dirinya bersama sang ayah dua tahun yang lalu.

"Aku mengerti, appa. Aku akan penuhi janjiku." Ujar Kris

"Good boy. Appa yakin kamu bisa melakukannya. Tidurlah. Good night, son" balas Siwon seraya pergi kekamarnya.

"Night, Dad."

.

.

.

Bangkok,Thailand

Sudah seminggu tiga keluarga ini memulai perjalanan mereka keliling Asia, kini mereka sedang berada di sebuah hotel bintang lima yang berada di Bangkok. Nampak wajah lelah dari para bocah-bocah yang berusia dibawah 15 tahun. Bagaimana tidak, mereka baru saja sampai tadi pagi. Hari sudah sore, namun mereka harus bersiap-siap untuk esok sore karena mereka akan pergi ke lagi mereka habis melakukan banyak aktivitas di Negeri Gajah Putih ini setelah sampai. Bocah-bocah ini sedang berada di halaman belakang dari hotel tersebut, Luhan dan Baekhyun sedang bersantai di kursi santai (kursi santai yang kayak di pantai. Panjang dan ada sandarannya. Author agak bingung ngejelasinnya -_-). Suho dan Sehun sedang berenang di kolam halaman belakang hotel, dan Kris sedang- hmm sepertinya sang Naga sedang tidur di sebuah mini gazebo yang terdapat di halaman belakang hotel. Di tengah santainya kelima bocah tersebut, tiga orang yeoja dewasa memperhatikan mereka dari dalam hotel.

"Sepertinya mereka semua kelelahan…" ujar salah satu wanita.

"Ne, suami kita juga kan? Yah, mungkin nanti malam adalah tugas kita untuk membereskan perlengkapan mereka dan perlengkapan kita. Dan paginya kita harus membangunkan mereka…haaah- menjadi ibu memang melelahkan" kata wanita satunya

"Yah bagaimanapun juga kita akan dapat enaknya.." balas wanita ketiga

Dua wanita tadi menoleh pada wanita ketiga (yang barusan berbicara). Sedetik kemudian mereka paham maksudnya…

"BELANJAA! Ahahaha…" sorak kumpulan yeoja dewasa tersebut. Yah memang tipikal ibu-ibu yang tidak jauh dari belanja.

"Hari ini kita belum sempat berbelanja, bagaimana kalau besok kita belanja bersama?" ajak salah satu yeoja yang paling tua diantara mereka bertiga.

"Ide bagus, Minnie Eonni! Lalu makan di resto bertiga?" tambah yeoja manis berpipi tirus

"Ya! Kita habiskan saja waktu esok hari sampai pergi ke bandara!" kata yeoja yang lain yang memiliki Killer Smile

"Haahh- kita memang butuh waktu bersama. Hanya kita bertiga. Terakhir kali kita melewatkan waktu hanya bertiga ketika Kibummie mengandung Wu Twins." Ujar Sungmin.

"Ne, saat kita memiliki anak, rasanya sibuk sekali…" kata Ryeowook menanggapi Sungmin

"Ya, kali ini kita tidak boleh menyia-nyiakan liburan kali ini! Anak kita sudah besar, sepertinya tidak masalah kalau kita membiarkan mereka liburan bersama suami kita." Kata Kibum.

"Hmm, soal anak-anak…maaf, Kibummie, aku menanyakan hal seperti ini. Apa Yifan baik-baik saja?" tanya Sungmin

Kibum terdiam sejenak kemudian menjawab, "Tidak apa-apa, eonni. Memang ada perubahan setelah ia kecelakaan, tapi sedikit demi sedikit ia mampu mengendalikan dirinya."

"Yifan anak yang kuat, ne." ujar Ryeowook

"Terima kasih, Wookie. Tapi ada banyak hal yang membuatku khawatir dengan Yifan setelah kejadian ia pergi kerumahmu beberapa tahun yang lalu. Maaf, aku merepotkanmu, Wookie."

"Tidak apa-apa Kibummie. Yang terpenting kini dia sudah lebih dewasa. Ah, sebenarnya aku malu mau mengatakan ini-" kata Ryeowook.

"Apa itu?" tanya Sungmin dan Kibum bersamaan

"Se-sebenarnya, mungkin…Joonmyeon dan Baekhyun akan memiliki adik.."

"EH?!" seru Sungmin dan Kibum berbarengen

"Wookie? Kau hamil?" tanya Sungmin

"Ne, eonni" jawab Ryeowook sambil menundukan wajahnya yang memerah

"Waa chukkae! Sudah berapa bulan usianya?" tanya Kibum

"Hehehe Thank you, Bummie. Baru tiga bulan."

"Wah! Berarti besok kita rayakan ini sekaligus liburan kita bersama!" seru Sungmin

"Setuju! Ah, sudah mulai malam. Sebaiknya kita ajak anak-anak dan suami kita untuk makan malam." Kata Kibum

"Ne…"

.

.

Borobudur Temple, Indonesia

Setelah menyelesaikan liburan mereka di Thailand, mereka pergi ke Indonesia. Sudah tiga hari mereka berada di negara Zamrud Khatulistiwa ini. Pada hari pertama, mereka berlibur sejenak di Jakarta. Mengingat mereka sampai di Indonesia pada malam hari. Kemudian pada hari kedua, mereka melanjutkan liburan mereka seharian penuh di Yogyakarta. Kini, mereka sedang berwisata di Candi Borobudur yang akan dilanjutkan pergi ke Bali. Hari masih pagi, tiga keluarga itu sudah berada di dalam kompleks Borobudur. Siwon dan Yesung sedang mencari tour guide yang mampu berbahasa Inggris dan Korea.

"Hyung, bangunannya besar sekali!" seru Sehun pada Suho kala ia melihat Candi Borobudur.

"Ne! Aku juga kaget. Ternyata ada bangunan sebesar ini yang terbuat dari batu-batu. Bentuknya juga sangat indah." Balas Suho yang tak kalah kagumnya dengan Borobudur.

"Luhan eonni, foto aku dengan latar belakang candi!" seru Baekhyun semangat.

"Ne! Sehabis itu giliranku dan kita akan foto berdua!" seru Luhan tak kalah semangat. Sepertinya semuanya sedang bersemangat, eoh?

"Okay!"

CKREK

CKREK

CKREK

"Nah, sekarang waktunya kita foto berdua, eonni." Kata Baekhyun sehabis mengambil foto Luhan.

"Alright, Ah, Sehun, Kemari sebentar!"panggil Luhan pada Sehun yang asyik membaca profil tentang Candi Borobudur bersama Suho di sebuah papan.

"Ada apa, Luhannie noona?" tanya Sehun

Luhan merona mendengar panggilan Sehun untuk namanya, " A-ah, tolong foto aku dan Baekhyun dengan latar belakang candi." Kata Luhan sedikit gugup.

"Ne? Oh, Arra." Sehun mengambil kamera di tangan Luhan dan mengambil foto LuBaek.

.

"Nah, sekarang Luhan eonni dengan Sehun. Ayo!" ajak Baekhyun bersiap mengambil foto HunHan couple. Seketika pasangan unyu-unyu ini kaget mendengar ajakan Baekhyun, tetapi akhirnya mereka mengiyakan ajakan Baekhyun.

"Hmm, sangat bagus! Kalian berdua memang cocok!" seru Baekhyun mengacung jempol pada HunHan couple setelah melihat hasil bidikannya.

Sehun dan Luhan yang mendengar perkataan polos Baekhyun, hanya merona. Terlebih lagi Luhan yang mulai beranjak remaja. Ia hanya menunduk kebawah atau memandang langit. Sedangkan Sehun hanya mengusap tengkuk lehernya dan sesekali mencuri pandang kearah Luhan.

"EKHEM! Kita akan memulai menaiki Candi, jadi sebaiknya tunda dulu kemesraan aneh kalian." Ujar sebuah suara menginterupsi HunHan moment. Suara siapakah itu? Suhokah? Hey, dia tau sopan santun, apalagi Luhan itu lebih tua darinya. Baekhyunkah? Gadis manis berusia 11 tahun itu sangat menyukai HunHan, dia tidak tega menginterupsi 'kebahagiaan' eonni dan dongsaeng kesayangannya. YAP! Siapa lagi kalau bukan adik kembaran Luhan yang tingginya gak ketulungan. Wu Yi Fan aka Kris! Mendengar suara interupsi Kris, hancurlah HunHan moment. Luhan hanya berdecak sebal sedangkan Sehun kembali memasang pokerface khas miliknya.

.

"Hosh..Hosh..Appa, aku lelah. Mana eomma?" tanya Baekhyun yang kelelahan pada Yesung.

"Hmm, appa juga lelah. Sabarlah, sebentar lagi kita akan sampai di puncak candi. Eommamu sedang berada dibawah bersama Sungmin Ahjumma dan Kibum Ahjumma." Balas Yesung sambil mengusap kepala putrinya. Readers pasti tau alasan para yeoja dewasa tidak ikut menaiki candi.

"Woww! Kita sudah berada di tingkat ketujuh! Highfive, son!" seru Kyuhyun pada Sehun dan ayah dan anak itu mulai bertosria.

Yaah, biarkanlah Yesung dan Kyuhyun berinteraksi dengan anak-anaknya. Mari lihat yang lainnya, Siwon, Suho, dan Luhan sedang mendengarkan penjelasan tour guide sesekali mereka bertanya pada tour guide. Sedangkan Kris, sesekali ia mendengarkan penjelasan tour guide. Namun, konsentrasinya terputus seketika ia melihat gadis kecil yang mungkin usianya sekitar 5-6 tahun, membawa boneka panda, dan gerakannya sangat lincah.

Gadis itu membelakangi Kris. Sehingga ia hanya bisa melihat rambut anak itu. Rambutnya hitam legam sebahu. Seketika, gadis kecil itu menoleh kebelakang. Wajahnya bulat, kulitnya berwarna putih dengan sedikit tan. Sepersekian detik Kris agak terkejut. 'Kupikir itu Tao. Ah apa yang kau pikirkan, Yifan? Tao sudah besar. Tubuhnya tidak mungkin sekecil itu. Melihat anak itu, aku jadi mengingat Tao ketika pertama kali aku bertemu dengannya. Ya, saat itu Tao berusia 5 tahun. Sudah 5 tahun, aku tidak pernah melihat Tao lagi..' batin Kris

"Kris hyung! Cepat naik ke atas! Kau tertinggal!" teriak Sehun dari puncak Borobudur *berisik, oy! -_-

Kris yang sadar bahwa dirinya di tinggal di tingkat 7 Borobuddur, segera menyusul yang lainnya ke puncak Borobuddur.

.

.

.

Qingdao,China

"Tao-er, besok kamu akan pergi bersama Yixing ke festival anak di Tembok Raksasa?" tanya Heechul pada putri semata wayangnya.

"Ne,eomma! Tidak hanya Tao dan Yixing-jie kok. Yixing-jie memiliki sepupu dari Korea, namanya Chanyeol-ge dan Xiumin-jie. Mereka berlibur ke China. Jadi kami berempat pergi bersama!" balas Tao dengan riangnya.

"Hmm, begitu. Tidurlah, Tao. Sudah malam, nanti kamu bisa terlambat untuk besok."

"Ok,mom!" Tao mengecup pipi Heechul kemudia berlalu kekamarnya.

"Aku pulang…" bersamaan dengan Tao yang pergi kekamarnya, Hangeng pulang.

"Akhirnya kamu pulang. Mandilah, akan aku siapkan teh untukmu." Kata Heechul sambil melepas dasi dan jas Hangeng.

"Okay, baby."

.

.

"Hannie, besok Tao akan pergi ke festival anak di Tembok Raksasa.." ucap Heechul memulai pembicaraan mereka di ruang makan setelah Hangeng mandi sembari Heechul menyuguhkan teh untuk suaminya.

"Hmm, lalu?"

"Entah kenapa aku punya firasat aneh untuk esok hari…seakan-akan…Tao…" Heechul mengerutkan keningnya kala merasakan firasat aneh itu.

"Apa yang kamu rasakan, my love?" tanya Hangeng lembut pada istrinya

"Ah, aku juga tidak mengerti. Namun aku merasa besok akan ada sesuatu yang terjadi pada Tao. Tapi, yang aku rasakan itu tidak akan berbahaya untuk Tao."

Hangeng tersenyum simpul mendengar penuturan istrinya, "Itu hanya perasaanmu, love. Kita berdoa saja, semoga tidak ada hal yang kita tidak inginkan terjadi pada Tao."

"Yah, kamu benar."

.

.

.

Great Wall of China

"Oppa, apa kita akan menjelajahi seluruh tembok itu?" tanya Baekhyun pada Suho

"Hehehe, of course not. Tembok itu panjang sekali, tidak akan cukup waktu kita. Lusa adalah hari terakhir kita berlibur keliling Asia." Jawab Suho.

"Tidak terasa ya, sudah tiga minggu kita meninggalkan Kanada, entah kenapa aku rindu Kanada tapi aku juga rindu dengan semua negara benua Asia yang sudah kita kunjungi." Ujar Luhan.

Semua mengangguk mengiyakan perkataan Luhan.

Setelah mereka berlibur di Pulau Bali dilanjutkan berlibur beberapa hari di Jepang dan Korea Selatan, tak terasa kini mereka berada di negara terakhir yang mereka kunjungi pada liburan kali ini, China. Saat ini, mereka baru saja sampai di sebuah festival anak yang diselenggarakan di dekat Tembok Raksasa China, dan mereka akan pergi menuju bangunan itu untuk dijelajahi.

.

Other side

"Jie~ ramai sekali festivalnya!" seru yeoja kecil bermata mirip dengan mata panda pada yeoja berpipi chubby.

"Ne, disini menyenangkan. Ditambah lagi diadakan dekat Tembok Besar China. Baru pertama kali aku melihatnya sedekat ini." balas yeoja muda berpipi chubby tersebut.

"Xiu noona~! Bagaimana kalau kita berempat menjelajahi tembok itu!" seru seorang namja bocah yang tingginya diatas rata-rata anak seusianya.

"Eh? Tapi itu sangat panjang, Chanyeol-ge. Apa gege tidak lelah?" tanya yeoja bermata mirip mata panda yang sudah pasti kita ketahui, Huang Zi Tao!

"Yah, hanya sebatas beberapa kilometer saja. Habis itu kita pulang~!" jawab bocah tadi yang diketahui bernama Chanyeol.

"Hmm, kurasa bukan ide buruk. Bagaimana, Xiumin-jie?" tanya gadis berambut ikal serta pipinya berdimple.

"Boleh saja, Ayo!" balas Xiumin.

.

.

Suasana di atas Tembok Raksasa China sangat ramai, mengingat memang di berbagai negara saat ini adalah liburan. Tidak terkecuali untuk tiga keluarga yang berasal dari Kanada ini. Kelompok anak-anaknya sedari tadi semangat berjalan sambil berbicara santai. Kelompok eomma, berdiri di samping atau belakang anak-anaknya, tidak jauh beda dengan Kelompok appa, yang menjaga aegya dan anae mereka.

"Diatas sini, udaranya sejuk sekali. Apa ketika di puncak Candi Borobudur seperti ini?" tanya Sungmin pada suaminya, Kyuhyun.

"Ne, ini mengingatkanku pada Candi Borobuddur, ah, aku jadi rindu Indonesia." Jawab Kyuhyun.

.

"Waaw! Luar biasa sekali jika sudah berada disini! Ini hebat!" seru Chanyeol kala ia bersama Xiumin, Lay, dan Tao berada di atas Tembok Raksasa China.

"Sstt..berisik Yeolo!" ujar Xiumin

"Hehehe, I'm sorry, noona."

"Jie, Tao lelah berjalan terus. Tao ingin beli minuman dulu di stand sana." kata Tao menunjuk sebuah stand minuman.

"Oke, kita istirahat dulu sebentar. Sepertinya kita sudah berjalan hampir 3 km dari titik awal." Ujar Yixing yang akrab disapa Lay.

Tao berjalan menuju stand minuman yang diinginkannya. Sedangkan Xiumin, Lay, dan Chanyeol menuju stand yang berbeda dengan Tao.

"Paman, saya pesan Bubble Green Tea satu." Ujar Tao pada penjual minuman.

"Baik, nona manis, siapa namamu? Biar paman tuliskan namamu di gelasnya."

"Nama saya Tao."

.

"Tao?"

"Ne?" Tao menoleh pada seseorang yang berdiri disampingnya, yang memanggil namanya tadi.

"Tao? Kamu kah itu?" tanya orang itu pada Tao

"N-ne. Gege sendiri siapa?" tanyanya pada namja remaja berambut blonde.

"Kamu Huang Zi Tao?" tanya remaja rambut blonde itu.

"Eh? Bagaimana gege bisa tahu? Memangnya gege sendiri siapa?" tanya Tao

"Tao, kamu tidak ingat pada gege? Ge- gege…" ucapan remaja blonde itu terputus kala ia mengingat sesuatu.

"Ya, Gege ini siapa?" tanya Tao yang sudah mulai sebal dengan perkataan bertele-tele namja blonde itu yang diketahui ialah Kris.

"Ah..eum, sepertinya gege mengenalmu. Tapi entahlah. A-ah perkenalkan, nama gege, Kevin Li." Ujar Kris memperkenalkan dirinya sebagai Kevin Li

"O-oh, ne, senang berkenalan denganmu, Kevin-ge~" ujar Tao menjabat tangan Kris atau Kevin?

"Eumm-maaf anak-anak, ini pesanan kalian." Kata penjual bubble tea tersebut.

"Terima kasih." Kata Kris/Kevin dan Tao bersamaan dan menyerahkan uang.

.

KrisTao couple sedang duduk disebuah kursi panjang yang berada di Tembok Besar China, mereka bercerita seperti dua orang yang baru berkenalan.

"Jadi, Tao, apa kamu mengingat seseorang?" tanya Kris

"Maksudnya, Kevin-ge?" tanya Tao

"Eumm, well, mungkin setelah melihatku, kau mengingat seseorang?"

"hmm,entahlah. Tapi rasanya Tao pernah melihat orang yang seperti gege. Sepertinya sudah lama sekali. Tapi Tao lupa namanya." Jawab Tao sambil mempoutkan bibirnya. Kebiasaannya.

'Setelah lima tahun, kau tidak berubah, Tao. Selalu mempoutkan bibirmu kala merasa sebal atau semacamnya' Batin Kris seraya tersenyum geli melihat tingkah Tao.

"Ge, darimana gege tau nama Tao?" tanya Tao

"O-oh,well,i-itu… yahh, Gege mempunyai teman yang mirip dengan Tao, nama- namanya Huang Zi Tao, ja- jadi ya begitulah…" jawab Kris terbata-bata.

"Ooh begitu ya. Sangat kebetulan! Namaku juga Huang Zi Tao~" ujar Tao riang

"I-iya.." balas Kris

Drrt Drrt Drrt

"Hello?" ujar Kris, menjawab telefon untuknya.

"…"

"O-oke, aku segera menyusul. Daah!" Kris memutus telefonnya sepihak.

"Eumm, Kevin-ge. Baru saja Tao mendapat pesan, kalau teman-teman Tao akan pulang. Jadi Tao pamit dulu, Tao senang bisa berteman dengan gege."

"O-oh, silahkan. Ah tunggu! Sebagai kenang-kenangan, bagaimana kita berfoto bersama?" tawar Kris.

"Boleh saja, ge." Balas Tao. Kris membuka aplikasi kamera di smartphonenya dan mengarahkan kameranya membidik dirinya dan Tao.

"Sudah! Terima kasih Tao! Gege juga harus pergi sekarang! See you later, baby panda~" ujar Kris, kemudian…

CHU~

Kris mengecup pipi kanan Tao dan kemudian berjalan cepat meninggalkan Tao. Perasaannya senang sekali karena menemukan sang belahan jiwa #eaaa yang sudah terpisah lima tahun. Sedangkan Tao? Ia hanya diam terpaku dengan sosok Kris dari belakang yang perlahan menghilang dari pandangannya. Yeoja kecil imut itu memegang pipi kanannya dengan wajah merona merah.

"Kevin-ge? Menciumku? Hyaaa! Kenapa tadi tidak Tao wushu! Huwaa Eomma!" teriak Tao menemui teman-temannya.

.

.

Mansion Wu, Vancouver, Canada

Selesai sudah agenda liburan tiga keluarga ini. Sesampainya di Kanada, mereka pulang ke rumah mereka masing-masing. Lelah? Jelas! Tidak terkecuali keluarga Wu. Hari sudah malam, mereka memutuskan untuk beristirahat.

KRIS POV

Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan Tao di China. Aku pikir ini adalah sebuah keajaiban! Terima kasih Tuhan… Sayang, aku tidak bisa dengan mudahnya mengatakan pada Tao tentang diriku saat itu, karena sesuatu... aku mulai memejamkan mataku, mengingat memori-memori setelah Tao kembali ke China, sebuah tragedy.

FLASHBACK – 4 tahun yang lalu (satu tahun setelah pertemuan pertama KrisTao/kecelakaan Kris)

AUTHOR POV

Vancouver Elementary School

"GET OUT! DON'T BLOCK ME!" ujar sebuah suara arogan

"WHAT?! YOU JUST STRIKE ME! AND I'M NOT BLOCKING YOU!" balas sebuah suara

"I said, GET OUT, STUPE!"

BUG! BRUK!

"Oh my gosh…he is the Dragon Prince in this school. He is very rude, isn't he?" sebuah suara desas desus berbunyi kala seorang bocah blonde menghajar orang yang dianggap menghalanginya.

"What the hell is happen to him? Hell yeah, he like a dragon, very fierce!" ucap suara yang lain

"SHUT UP, THERE!" kembali bocah blonde itu mengamuk, melempar sebuah kursi kearah suara-suara yang membicarakannya.

"Kyaa! Better we go out from here! He's dangerous!" ujar suara-suara yang berbondong-bondong pergi dari tempat mengerikan itu.

.

.

PLAK!

"Kau membuat appa malu, Yifan!" geram Wu Siwon pada anaknya.

Kris hanya diam seraya menyentuh pipinya yang terkena tamparan sang ayah.

"Ada apa denganmu, huh? Kenapa kamu menjadi anak pembangkang seperti ini, HAH?!" bentak Siwon pada Kris

"Cih, bukan urusanmu." Balas Kris.

"A-apa kamu bilang?!" ujar Siwon dengan tangannya hendak kembali menampar Kris.

Namun Kris menghindarinya. Mengambil sebuah figura photo dan menjadikannya tameng dari tangan sang ayah. Mengakibatkan tangan Siwon memar. Kemudian Kris melempar figura photo tadi kearah Siwon, dengan cepat, Siwon menghindar.

PRANG!

"Appa! Yifan! Hentikan!" teriak Luhan disertai air mata mengalir di wajahnya.

"Yeobo, Yifan! Hentikan!" Kibum juga berteriak sambil menangis melihat pertengkaran antara suaminya dan anaknya.

Siwon bersiap menangkap tangan Kris, dengan tangkas, Kris menghindar, mengambil vas bunga, dan melemparnya kearah Siwon, berhasil di hinder oleh Siwon. Siwon melihat seorang pelayan yang terpaku melihat pertengkarannya dengan Kris, pelayan tersebut membawa sapu, dengan sigap, Siwon merebut sapu tersebut, dan dengan lihainya iya memukul punggung Kris dengan sapu tadi.

"AKH!"

BRUK

Kris terjatuh pingsan seketika setelah pukulan telak tadi mengenai punggungnya. Disanalah tempat luka ketika dirinya mengalami kecelakaan di usia 8 tahun (baca chap.3). Setelah pertengkaran tadi, ruang keluarga Wu Mansion seperti terserang gempa dahsyat.

"Urus dia!" kata Siwon pada beberapa pelayan seraya melempar sapu yang masih dipegangnya ke sembarang arah.

.

Jam menunjukan sudah pukul 20.00 di Vancouver, Kris terbangun dari pingsannya, ia mencoba mendudukkan tubuhnya, menyender pada kepala ranjang.

"Ouch! Sa-sakit! Ssh…" pekik Kris kala ia merasakan rasa sakit yang sangat di punggungnya. Seketika ia mengingat kejadian dimana ia dan ayahnya bertengkar hebat.

"Cih! Lebih baik aku pergi dari rumah ini!" Kris perlahan bangkit dari kasurnya kemudian mengemasi sedikit bajunya ke dalam sebuah tas sedang, kemudian pergi melalui beranda kamarnya. Beresiko, mengingat kamarnya berada di lantai dua, namun itulah Kris, ia nekat.

Dalam perjalanan menuju sebuah tempat, Kris memegang ponselnya- terlihat sedang mengirim pesan pada seseorang. Sejenak, ia berhenti, memasukkan ponselnya pada saku jeansnya, dan beralih duduk pada sebuah bangku taman hendak menunggu seseorang.

.

"Hyung, maaf membuatmu menunggu, tumben sekali, ada apa ingin bertemuku selarut ini?" tanya sebuah suara kala pemilik suara tersebut berada di hadapan Kris, ia Suho.

"Ah, begini Suho-ah! Aku baru saja bertengkar dengan appa, aku tidak mau kembali ke rumah. Jadi, boleh aku berada di rumahmu untuk sementara waktu?" sungguh nekat ulah bocah yang dijuluki Dragon Prince di sekolahnya.

"Mwo?! Hyung, mana bisa begitu? Kenapa bisa bertengkar dengan Siwon Ahjussi?"

"Kuceritakan dirumahmu. Bisakah kita memasuki rumahmu tanpa sepengetahuan orangtuamu?"

"Haah baiklah, ayo, kita kerumahku. Soal masuk secara diam-diam, akan kuusahakan."

.

Kris berada di taman belakang dari rumah keluarga Kim, entah bagaiman caranya Kris dan Suho memasukinya. Bocah 9 tahun itu sedang duduk di sebuah ayunan, menunggu Suho yang lebih dulu menyelinap ke halaman depan, agar orangtuanya tidak curiga.

"Hyung, sebelah sini! Sst..pelan-pelan!" bisik Suho ketika dirinya membuka pintu belakang rumahnya. Sepertinya orangtuanya serta Baekhyun sudah terlelap. Kris mengikuti instruksi Suho hingga ia berada di sebuah kamar yang ia yakini kamar Suho.

"Nah, Kris hyung, jadi ceritakanlah.."

Kris memulai bercerita

.

.

"Parah sekali, hyung! Hyung ada apa denganmu? Kenapa sejak kejadian satu tahun yang lalu, hyung seperti ini?"

"Ck! Itu bukan amukanku yang pertama. Ketika pertama kali aku mengamuk setelah kecelakaan, eomma langsung mengonsultasikan pada psikolog dan dokter. Hasilnya, karena kecelakaan itulah aku menjadi tempramen! Cih, aku sendiri juga bingung!"

Suho diam sejenak, mencerna perkataan Kris. " Jadi, hyung kabur dari rumah dan sembunyi disini?"

"Kurang lebih begitu."

"Yah, baiklah. Aku kasihan juga padamu, hyung. Tapi, jangan lama-lama, hyung! Kau harus kembali kerumahmu!"

"Akan kuusahakan. Anyway, thanks for the shelter."

"Anytime."

.

Sudah tiga hari Kris tidak menampakkan batang hidungnya di Wu Mansion. Awalnya, Siwon berpikir Kris hanya menghindarinya hingga ia tak melihat Kris lagi. Namun, hal itu juga dirasakan Kibum, Luhan, dan pelayan lainnya. Kamar Kris terkunci. Telefon serta pesan menuju ponselnya juga tak ditanggapi. Bahkan, sudah tiga hari ini, namanya tercantum sebagai siswa absen tanpa alasan di sekolah.

Hal ini tentu membuat semuanya bingung dengan keberadaan Kris. Akhirnya, Siwon memutuskan mengeluarkan duplikat kunci kamar Kris yang hanya disimpan dirinya. Terkejutlah kepala keluarga Wu, kamar Kris kosong, mulai dipenuhi debu. Sejak itu, Siwon memerintah para bawahannya untuk mencari Kris. Namun, sudah lima hari Kris pergi dari rumahnya, masih belum ditemukan. Sampai-

"Siwon-ah, boleh kita berbicara sebentar?" tanya Yesung pada Siwon. Mereka sedang berada di Wu Mansion.

"Ne, silahkan, hyung. Tumben sekali hyung datang kemari."

"Begini, ini mengenai anakmu yang sedang dicari. Aku menemukan Kris."

Siwon terbelalak mendengarnya, "Benarkah, hyung? Dimana?"

"Dirumahku. Tepatnya di kamar Joonmyeon."

Siwon membulatkan matanya mendengar perkataan Yesung. Tidak ia sangka putranya berada di rumah kawannya.

"Aku menemukan dia tadi pagi. Tadi malam,aku melihat sosok mirip Kris berjalan disekitar kamar Joonmyeon. Kupikir aku hanya berilusi, namun karena penasaran, aku coba menyelidiki. Tadi pagi, aku berpura-pura berangkat kerja, kemudian aku berbalik dan segera kekamar Joonmeyon, dan aku menemukan Kris." Lanjut Yesung

Siwon terdiam mendengarnya. Dalam hatinya, ia amat sangat marah pada Kris yang mempermalukannya.

"Siwon-ah, kau ayahnya. Kudengar dari Wookie, Kris mengalami gangguan syaraf setelah kecelakaan satu tahun yang lalu, itulah yang menyebabkan ia menjadi tempramen. Kau sudah tau bukan? Kau harus memiliki cara baru untuk menghadapi Kris. Aku sudah berunding dengan Kris, ia setuju kau menjemputnya dua hari lagi." Nasehat Yesung pada Siwon

"Tapi hyung, itu akan merepotkanmu."

"Tidak apa, Siwon-ah. Biarlah ia mempersiapkan diri. Jja,aku ada urusan, datang kerumahku dua hari lagi, arra?"

"Arraseo. Jeongmal Gomawo, hyung."

"Ne, cheonma."

.

Hari yang dinanti baik oleh Siwon maupun Kris tiba. Kini mereka berdua berserta YeWook couple dan Suho berada di ruang tamu rumah keluarga Kim. Baik Suho maupun Kris jujur terhadap apa yang mereka lakukan. Tak lama, Siwon dan Kris berpamitan pada keluarga Kim.

"Yifan, kamu mau mendengar penawaran appa?" tanya Siwon sambil menyetir mobil menuju Wu Mansion.

Kris diam sejenak, "Penawaran apa?"

"Kamu boleh meminta apapun yang kamu inginkan, asalkan kamu mau memperbaiki dirimu dan berhasil di Vancouver elementary school."

"Aku setuju"

Sejak saat itulah Kris mencoba berubah. Mengendalikan emosinya, meningkatkan prestasi, dan banyak sekali perubahan yang ia lakukan sampai ia lulus dari Vancouver Elementary School. Benar saja, ia menjadi lulusan terbaik di Vancouver. Tak dapat dipungkiri, orangtuanya amat sangat bangga dengan prestasi Kris.

"Dad, tidak lupa kan dengan janjimu?"

"Ya, apa yang kamu minta sebagai hadiah?"

"Aku menginginkan Huang Zi Tao, anak Hangeng ahjussi."

Siwon terkejut mendengarnya. Ia tak habis pikir, ada apa dengan anaknya? Kenapa malah meminta seorang gadis kecil?

"Kenapa kamu menginginkan Zi Tao?"

"Appa bilang, aku boleh meminta apapun! Aku ingin Tao! Alasannya, aku menyukainya." Bertambahlah keterkejutan Wu Siwon.

"Akan appa pikirkan. Kita rundingkan esok hari, Yifan."

Esok harinya, Siwon memutuskan untuk mengabulkan permintaan Kris. Dengan syarat, Kris harus meraih prestasi lebih banyak lagi, membawa Wu Group pada puncak sukses,dan membahagiakan keluarga Wu serta pegawai Wu Group. Kris menyetujui, namun ia mengajukan syarat pada ayahnya, Tao harus bersekolah di Korea ketika SMA. Alasannya, karena bertepatan dengan Tao yang sudah SMA, Kris akan berkuliah di Korea. Ia ingin lebih dekat dengan Tao. Awalnya, Siwon ragu dengan Kris. Namun satu syarat lagi ia berikan, selama Tao belum berusia 15 tahun, Kris dilarang berkontak dengan Tao. DEAL!

FLASHBACK END

KRIS POV

Hmm..sudah tengah malam rupanya. Tunggu dulu! Berarti aku sudah melanggar salah satu syarat! Aku kan bertemu bahkan mencium pipi Taozi! Yah sudahlah, asal tidak ketauan, lagipula tadi itu aku memalsukan namaku. *berasa kalo bang naga buron -_-

Jja, aku harap lima tahun cepat berlalu, aku tidak sabar bertemu dengan Taozi.

TO BE CONTINUED

Hai Hallo~ bertemu lagi dengan A-tan! XD

Pertama-tama makasih banyak buat yang udah reviews, ngefav, ngefollow, atopun baca diem-diem ni cerita! A-tan seneng banget loh X)

Kedua, A-tan mau minta maaf banget buat readers yang nungguin cerita ini, A-tan udah mulai sibuk sama urusan sekolah. Jadi bakal jarang update. Trus maaf banget kalo yaa… ff ini kayaknya 'Gak banget' . makasih banget buat yang minta lanjut~

Nah, lagi ada waktu nih, A-tan coba ngebales satu-persatu reviews setelah chap 3 di update.

Check This Out~!

jettaome: tenang, chingu. Setelah chapter 3, mereka bakal sering ketemu

XiuBy PandaTao: iya, silahkan. Makasih udah review ^_^

putchanC: hehe, chap 4, author bikin 23 lembar loh

Guest: Kris lebih tua tiga tahun dari Tao iya, ni udah lanjut

Tania3424: Tadaa~ nanti penasaran lagi ya sama chap 5 huehehehe XD #plakk

Vincent Ming: kan sudah ada warningnya
Shim Yeonhae: Hehe~ mereka saling kenal tapi lupa-lupa ingat XD

taoris shiperrr: haha gpp kok klo telat baca, author juga lama ngapdet XD tenang aja, setelah ini bakal banyak moment Bang Naga dan Panda Imut

Dan makasih banyak buat para reviewers chap 1 dan 2, jika ada saran, silahkan berikan di reviews/PM sbntr lagi idul fitri, jadi… Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin