Pagi yg cerah menyapa bumi seperti nya cukup untuk membangkitkan semangat setiap insan untuk beraktifitas. Tak terkecuali seorang yeoja yang sedang asik dengan kegiatannya di dapur. Sebut saja dia Kibum, Kim Kibum. Tapi sejak tujuh tahun yg lalu dia melepas marganya demi seorang namja choi yg bersedia menikahinya. Jadi sejak tujuh tahun yg lalu dia adalah seorang Choi, nyonya Choi, Choi Kibum. Istri seorang excutive muda yang terbilang sukses dengan usahanya dibidang pariwisata, pemilik salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Korea, Choi Siwon. Walau begitu, itu semua tak membuat Kibum menjadi sombong dan lupa diri, dia tetaplah yeoja sederhana dan bersahaja dengan sejuta pesonanya.

"hmmm~"

terdengar senandung dari bibir mungilnya. Terus bersenandung tanpa menghentikan aktifitasnya hingga…

"mommy…"

Seketika Kibum menoleh ketika seorang namja kecil tengah memanggilnya. Namja berusia enam tahun ini adalah Kyuhyun,Choi Kyuhyun. Lalu Kibum kembali pada kegiatannya yg sempat tertunda. Ternyata ibu muda satu ini sangat gemar memasak,eoh? Hingga terkesan mengabaikan anaknya.

"waeyo baby?"

Menjawab sang anak tanpa melepas perhatiannya dari penggorengan.

"Kyunie tidak bisa menali sepatu,mommy. Can you help me?"

Kyuhyun masih saja sibuk mencoba menali sepatunya. Kibum mematikan kompor dan berbalik. Tersenyum melihat tingkah sang anak. Benar – benar menggemaskan,pikir Kibum.

"ternyata tuan muda tidak bisa menali sepatu,eum?"

"bukan tidak bisa,mom. Tapi yg benar BELUM bisa."

Kyuhyun menjawab godaan umma nya dengan menekankan kata belum, sedangkan Kibum malah terkekeh mendengar celoteh anak semata wayangnya. Slalu seperti itu setiap pagi. Kyuhyun akan berteriak memanggil ummanya tiap kali memakai sepatu, lalu sang umma akan menggoda anaknya dan slalu dijawab dengan "belum bisa" dari Kyuhyun. Pernah Kyuhyun benar – benar kesal dengan sepatunya dan menangis lalu bersikeras mengganti sepatunya dengan sepatu yg lain, tanpa tali tentunya. Kyuhyun tak peduli jika dia melanggar tata tertib sekolahnya dengan tidak mengenakan sepatu seragamnya. Tapi siapa yang bisa menolak jika sang tuan muda sedang dalam mood yang tidak baik, bahkan Kibum pun tak bisa.

"cha! Selesai. Mudahkan. Kenapa masih belum bisa juga?"

"aish. Knpa selalu terlihat mudah di tangan mommy tapi ketika aku yang melalukannya menjadi sangat sulit. Menyebalkan."

Kini Kyuhyun sudah mempoutkan bibirnya dengan sempurna. Kibum tak hentinya terkekeh menghadapi putranya yang pintar menjawab. Entah belajar dari mana, Kibum juga tak mengerti. Yang jelas Kyuhyun nya ini tergolong anak yang cerdas untuk seusianya.

"kau harus terus berlatih dan jangan cepat menyerah. Tidak boleh cepat marah jika tidak bisa,arrachi?"

"apa mommy dulu jg seperti itu?"

"tentu saja."

Karna tak tahan dengan sikap Kyuhyun yg slalu menggemaskan akhirnya Kibum mencubit kedua pipi tembem Kyuhyun dan setelahnya berlalu untuk mengurus kembali masakannya.

"mommy,appo. Aish. Kyu sudah besar tp kenapa mommy masih sering mencubit pipi Kyu. Bagaimana jika ketampanan Kyu hilang dan tidak ada yeoja yg mau dengan Kyu?"

"ahhahahahhaaaa"

Kibum hanya tertawa mendengar protes Kyuhyun. Jangan salah,walaupun usianya baru enam tahun tp kenarsisannya tidak mau kalah dengan namja dewasa. Aaaa Kibum jadi teringat seseorang. Siapa lagi kalau bukan suami tercintanya. Seorang Choi Siwon adalah namja yg narsis sebenarnya jd tak heran jika Kyuhyun jg memiliki sifat yg satu ini. Kini Kyuhyun sudah duduk manis di kursinya saat Kibum membagi nasi goreng ke dalam ketiga piring. Ternyata sarapan pagi ini adalah nasi goreng, kesukaan Kyuhyun. Pantas saja Kyuhyun berseri – seri. Lagi – lagi Kibum tersenyum. Pagi ini sudah berapa kali yeoja ini tersenyum hanya karena melihat tingkah Kyuhyun?

"bummie,,kau tau dimana kunci mobil ku?"

Terdengar teriakan dr arah ruang keluarga. Ternyata sang kepala rumah tangga sedang sibuk mencari kunci mobilnya. Sifat yg satu ini sepertinya tidak pernah mau hilang dr suaminya,pelupa.

"bukankah ada di meja samping televisi."

Tak lama ayah satu anak ini masuk ke ruang makan sambil membawa tas kerja dan kunci mobilnya.

Choi Siwon, namja berdimple, pemilik senyum joker yg memabukkan, tampan, kaya, sempurna. Hidupnya memjadi lebih sempurna karena ia memiliki Kibum dan Kyuhyun. Tapi sepertinya Siwon tidak merasakan kesempurnaan dalam hidupnya. Bukankah rasa kurang puas sudah menjadi watak manusia?

"aku berangkat."

Ucap Siwon setelah menghabiskan segelas jus jeruk yg telah dihidangkan Kibum.

"tidak sarapan dulu? Aku sudah memasak nasi goreng kesukaanmu dan Kyu. Makanlah sedikit."

"tidak Bummie. Aku sudah hampir terlambat. Aku akan sarapan di kantor saja."

Mengecup kening Kibum cepat lalu beralih pada Kyuhyun dan pergi. Kibum hanya bisa tersenyum. Bukan, bukan senyum cerah seperti tadi. Kali ini dia tersenyum miris. Selalu saja seperti ini. Siwon akan berangkat pagi malah terlalu pagi dan pulang larut malam.

"sampai kapan kita akan seperti ini ? aku sudah tidak tahan lagi."

Terdengar sebuah suara manja dari mulut seorang yeoja errr seksi memecah kesunyian ruang kerja seorang namja tampan nan mempesona.

"bersabarlah baby tiff"

Sang namja hanya menyuruhnya untuk bersabar. Yeoja yg dipanggil baby tiff berdiri dr duduknya, menghampiri sang namja lalu duduk di atas meja berpapan nama "Direktur Choi", duduk tepat di hadapan sang namja.

"sampai kapan? Kau hanya terus menyuruh ku menunggu dan bersabar. Kau harus memilih tuan Choi Siwon. Pilih aku atau istri mu. Menceraikannya atau aku pergi dan hubungan kita berakir."

"oh ayolah sayang,,ini tidak semudah itu."

Kini sang namja menghentikan aktifitasnya memeriksa dokumen dan beralih menatap yeoja di hadapannya.

"tapi aku butuh kepastian. Aku tidak mau terus seperti ini."

Yeoja itu melipat tangannya dan mempoutkan bibirnya kesal sedangkan sang namja yg kita ketahui adalah Choi Siwon hanya tersenyum dan menggenggam tangan sang yeoja.

"beri aku waktu sebentar lagi. Kau mau,kan?"

Akhirnya yeoja itu hanya bisa mengangguk pasrah.

Sebenarnya sipakah yeoja yg bersama Siwon ? ada hubungan apa diantara mereka ? kenapa Siwon memanggilnya baby tiff ?

Yeoja itu adalah Tiffany Hwang,sekretaris Direktur Choi Siwon. Hubungan diantara mereka tidak hanya sekedar atasan dan sekretaris tapi mereka sudah menjalin hubungan terlarang selama satu tahun belakangan, tanpa sepengetahuan Kibum tentunya. Tiffany tampaknya sudah mulai lelah dengan hubungan yg mereka sembunyikan walaupun tidak sedikit juga karyawan yg membicarakan mereka. Dan kini wanita itu mendesak Siwon untuk memperjelas hubungannya. Tentu saja,,wanita mana yg tahan menjadi simpanan. Tapi ini bukan perkara yg mudah untuk Siwon mengingat dia tidak sendiri lagi. Dia punya Kibum dan lagi malaikat kecil penyempurna hidup mereka,Choi Kyuhyun.

Siang ini Kibum pergi ke rumah sakit. Dia telah membuat janji dengan seorang dokter di rumah sakit besar Seoul. Belakangan ini Kibum merasa kurang sehat. Dia sering mengalami sakit kepala yg amat sangat sakit. Dari pada mengeluh pada suaminya, ia lebih memilih untuk memeriksakan kesehatannya. Dia mengerti jika suami tercintanya pasti sudah lelah mengurus perusahannya. Dan hari ini hasil tes kesehatan Kibum sudah keluar. Kibum sudah berdiri di depan sebuah pintu bertuliskan "Spesialis Penyakit Dalam", menarik nafas dalam lalu mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok

"silakan masuk"

Terdengar suara dr dalam ruangan tersebut. Tanpa menunggu lama Kibum pun masuk ke ruangan serba putih dan bersih khas rumah sakit.

"annyeonghaseyo Dr Lee"

Sapa Kibum sambil memperlihatkan senyum sempurnanya.

"eoh Kibummie! Kau sudah datang.. kau datang mengambil hasil tes kesehatan mu eoh ?"

Nampaknya Dr Lee cukup terkejut dengan kedatangan Kibum. Dokter bername tag Lee Donghae pun memepersilakan Kibum duduk.

"ne, Dr Lee. Pihak rumah sakit meneleponku, katanya aku sudah bisa mengambil hasil tes kesehatanku."

"aish Kibummie,,kenapa seformal ini. Biasanya kau memanggilku Donghae bahkan hanya memanggilku Hae. Lalu sekarang kau memanggilku seperti itu rasanya aneh sekali."

"memangnya kenpa? Bukankah seharusnya memang seperti itu ?"

Lalu mereka pun tertawa. Dr Lee atau kita panggil saja Donghae adalah teman lama Kibum, tepatnya teman SMA Kibum dan Siwon. Setelah lulus mereka melanjutkan kuliah di Seoul University. Donghae memilih jurusan kedokteran, Siwon dengan pilihannya, management bisnis dan Kibum, karena prestasinya dia mendapat beasiswa dan memilih jurusan yg sama dengan Siwon. Kini dua sahabat dipertemukan kembali dengan keadaan mereka masing – masing.

"jadi, bisa aku melihat hasil kesehatanku ?"

"tentu saja. Tunggu sebentar."

Lalu Dongahe tampak sibuk dengan telepon di mejanya dan tak berapa lama ia nampak sedang berbicara melalui telepon tersebut.

"bisa totong berikan aku hasil tes kesehatan nyonya Choi Kibum? Baiklah, terimakasi."

Mengakhiri percakapannya dan beralih pada Kibum.

"bagaimana kabar mu ? apa masih sering sakit kepala?"

"kabar ku baik. Aku sudah tidak terlalu sering sakit kepala lagi karena obat yg kau beri untuk ku. Gomawo."

"itu adalah tugas ku sebagai seorang dokter. Lalu bagaimana dengan Siwon dan putra kalian ? eum siapa nama nya?"

"Kyuhyun. Kami baik – baik saja Hae. Dia sudah kelas satu sekarang. Dan Siwon, dia masih sama."

Kibum tersenyum samar. Hubungannya dengan putranya memang baik – baik saja tapi bagaimana dengan Siwon? Apakah bisa disebut baik – baik saja? Entahlah dia sendiri juga tidak tahu. Tiba – tiba terdengar suara pintu diketuk dr luar dan tak lama masuklah seorang perawat dengan membawa sebuah amplop. Bisa dipastikan itu adalah hasil tes kesehatan milik Kibum. Perawat itu pun memberikan amplop tersebut kepada Donghae.

"gomawo."

Perawat tersebut kemudian meninggalkan ruangan setelah menyerahkan amplop coklat yg cukup besar pd Donghae.

"cha..sekarang kita lihat bagaimana hasilnya"

Donghae membuka amplop dan mengeluarkan isi nya. Tampak ekspresi Donghae yg berubah menimbulkan tanda tanya pd Kibum.

"ada apa,Hae? Bagaimana hasilnya?"

"a..ini..tunggu sebentar"

Donghae kembali sibuk dengan telepon di mejanya.

"apa hasil tes ini benar milik nyonya Choi?"

"…"

"baiklah,terimakasih."

Donghae memutus sambungan telepon. Saat ini dia bingung bagaimana harus mengatakannya pd Kibum,sahabatnya. Rasanya ingin tidak percaya tapi ini benar adanya.

"Hae,ada apa? Kau membuatku takut."

Donghae menghela nafas sebelum mulai menjelaskan hasil tes milik Kibum.

"maaf aku harus mengatakan ini. Kau positif terkena kanker otak stadium akhir."

Terkejut dengan apa yg dia dengar, Kibum hanya diam kembali mencerna apa yg dikatakan sahabatnya.

"benarkah? Jangan bercanda dokter Lee."

Donghae menyerahkan kertas hasil tes itu pd Kibum. Kibum membaca apa yg tertera pd kertas tersebut. Membaca kata demi kata, tidak ingin ada kata yg terlewat. Dan benar, yg dikatakan Donghae bukan candaan. Choi kibum positif mengidap kanker otak stadium akhir.

"jadi..berapa lama? Berapa lama waktu yg ku punya dokter Lee?"

"berdasarkan hasil tersebut paling lama kau hanya akan bertahan satu bulan. Memang belum ada obat untuk kenker tapi kita masih bisa melakukan chemotherapy. Walaupun ini bukan langkah penyembuhan tapi setidaknya ini bisa menghambat perkembangan sel kanker dalam tubuhmu."

"arraseo."

Hanya itu tanggapan yg diberikan Kibum sambil tersenyum dan memasukan kembali kertas itu ke dalam amplopnya. Kibum sendiri tidak tahu harus bagaimana, harus berekspresi seperti apa. Antara percaya dan tidak, Kibum masih ada di tengah – tengah.

"Kibummie.."

"gwenchana..nan gwenchana. Baiklah aku harus menjemput Kyuhyun. Aku tidak ingin dia menungguku terlalu lama. Kamsahamnida, Lee uisanim."

"ne. kau harus memberitahu Siwon tentang hal ini, dan diskusikan tentang chemotherapy karena saat ini hanya itu satu – satunya jalan."

Kibum hanya mengangguk dan tersenyum. Aaaa lagi – lagi yeoja ini hanya tersenyum. Sadarkah dia bahwa batas hidupnya sudah ditentukan? Tapi memang begitulah Kibum. Dia tidak ingin orang lain mengkhawatirkannya. Kibum beranjak dr duduknya dan meninggalkan ruangan Donghae.

Di luar Kibum hampir saja tumbang jika dia tidak cepat – cepat bertumpu pd dinding koridor. Sepertinya dia baru sadar dengan apa yg telah terjadi. Dia mulai mengerti dengan apa yg dikatakan Donghae. Sakit kepala yg selama ini dia rasakan bukan Cuma sakit kepala biasa. Sakit kepala itu adalah tanda bahwa hidup seorang Kibum tidak lama lagi. Kibum kembali pd kesadarannya, berjalan keluar dr rumah sakit menuju mobil Hyundai sedan biru nya siap menjemput buah hati tercinta.

Tak lama setelah kepergian Kibum, tampak seorang yeoja dengan perawakan yg tidak terlalu tinggi. Tubuhnya bisa digolongakan dalam kategori langsing untuk ukuran wanita yg pernah melahirkan. Rambut blondenya yg panjang dibiarkan tergerai menambah kesan cantik pd dirinya. Tak jarang beberapa perawat menyapanya dan hanya dibalas dengan senyumnya yg khas. Tak heran jika seorang Lee Donghae jatuh pd pesonanya. Yeoja itu berhenti di depan meja resepsionis.

"annyeonghaseyo nyonya Lee."

Sapa seorang perawat yg berada di balik meja resepsionis. Yeoja yg dipanggil nyonya Lee itu tersenyum dan membalas salam sang perawat.

"annyeonghaseyo. Apa dokter Lee ada di ruangannya?"

"ne nyonya Lee. Silakan masuk saja."

"kamsahamnida."

Tersenyum ramah dan meninggalkan meja resepsionis menuju ruangan berpapan "Spesialis Penyakit Dalam" ruang kerja dokter Lee Donghae, suaminya.

Tok tok tok

Tak ada respon dr dalam ruangan. Akhirnya yeoja itu masuk ke ruangan tersebut. Dia melihat Donghae tengah duduk tertunduk dengan kepalanya yg bertumpu pd meja kerjanya. Hanya tersenyum menatap namjanya.

"dokter Lee"

Merasa dirinya dipanggil Donghae pun mengangkat kepalanya, menatap kearah pintu.

"hyukie"

Hyukie – wanita itu – tersenyum dan menghampiri Donghae. Dengan segera Donghae memeluk tubuh ramping istrinya, Hyukie atau Lee Hyukjae, yeoja manis yg dinikahinya 6 tahun yg lalu dan telah memberinya seorang putri kecil yg mewarisi wajah rupawan kedua orang tuanya, Lee Taemin.

"ada apa,eum ?"

Posisi mereka sekarang adalah Hyukie yg berdiri dipeluk Donghae yg masih duduk di kursinya. Donghae tidak menjawab malah semakin mengeratkan pelukannya pd tubuh ramping itu. Slalu seperti ini tiap kali suaminya memiliki masalah. Donghae merasa dengan memeluk Hyukie dia bisa lebih tenang. Hyukie sudah hapal dengan kebiasaan suaminya ini. Dengan sabar ia mengusap surai hitam Donghae hingga akhirnya ia merasa cukup dan mulai melepas pelukan mereka.

"ceritakan pd ku."

Ya..dengan bercerita dan membagi masalah pd orang lain akan jauh lebih menenangkan bukan? Maka pd akhirnya Donghae menceritakan apa yg terjadi. Bukan yg terjadi pd dirinya, melainkan yg terjadi pd diri sahabat mereka, Kibum.