Oke, salahkan ide ini yang tiba-tiba saja muncul setelah mengulang kembali menonton Kurobas waktu Kuroko-nya kepukul sama Kise *kasian banget kan?/plak* Well, Minna, sebenarnya ini hanya cerita drabble dari anggota-anggota GoM ditambah kagami nantinya.

Happy Reading minna! ^_^


Disclaimer : Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki

Warning : Sho-Ai, Gaje, Typo (s)

Rated : T


.

.

.

Kuroko's Dizzy Fever Day

By : Sukikawai-chan

.

.

.


First Medicine : Midorima Shintarou

Jemari Midorima sibuk mengotak-atik tombol yang berada di ponselnya. Sesekali ia mengerutkan keningnya ketika mendapati kalimat yang tertera di layar ponsel, membaca kata demi kata, setelah itu mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah puas apa yang didapatnya, ia menutup ponselnya dengan sedikit keras.

"Lucky item untuk aquarius hari ini adalah semangkuk bubur," Midorima membetulkan letak kacamatanya, menghela napas pelan, lalu menolehkan kepalanya ke arah sosok yang terbaring di tempat tidurnya. Ya, tempat tidurnya dan itu berarti berada di dalam kamarnya.

"Tch! Kau benar-benar merepotkanku, Kuroko." Sahut Midorima ketus sambil berjalan mendekat ke tempat tidur. Ia mengambil handuk yang tersimpan di meja samping tempat tidur, mencelupkannya pada sebuah bejana yang berisi air hangat, memerasnya hingga menguras airnya, lalu setelah itu meletakan handuknya di kening orang yang tengah terbaring di tempat tidurnya.

Midorima tidak ingin mengakuinya, tapi begitu melihat rona merah di wajah pemuda itu, napasnya yang terengah-engah, dan keringat dingin yang bercucuran bisa menimbulkan sebersit rasa khawatir di hatinya. Karena siapa sangka orang se-tsundere Midorima bisa bersikap seperti itu? Namanya juga manusia, orang seperti Midorima pun masih memiliki hati.

Perlahan-lahan, kedua iris aqua yang senada dengan rambut birunya itu terbuka. Matanya yang sayu menatap Midorima dengan datar. Seperti biasa. Namun Midorima bisa melihat binar kelelahan di sepasang mata yang tidak pernah menunjukan ekspresi itu. Sepasang mata Kuroko Tetsuya yang terlihat sayu.

"Ma—af…" lirih Kuroko di sela-sela napasnya, "Aku…merepot—kanmu…" setelah itu kedua mata Kuroko tertutup kembali. Deru nafasnya semakin tidak teratur. Dan hal itu sukses membuat Midorima panik.

"Tidak perlu memikirkan hal itu. Aku takkan mungkin membiarkanmu begitu saja yang tiba-tiba pingsan ketika berada di depan rumahku saat kau mengantarkan barangku yang tertinggal," kembali Midorima mendengus, tidak lupa tangannya masih sibuk mengompres kening Kuroko. Detik berikutnya, seakan tersadar apa yang baru saja dikatakannya, ia menambahkan, "Dan bukan berarti aku begitu mengkhawatirkanmu. Aku hanya panik melihat kau pingsan dan mendengar jeritan adikku,"

"Terima—kasih…" Kuroko berujar kembali, matanya terbuka sedikit lalu setelah itu tertutup kembali. Napasnya mulai teratur ketika dirasakannya tubuhnya mulai menghangat karena handuk basah yang berada di keningnya.

Kegiatan mengompres Kuroko terhenti ketika suara ketukan pintu halus terdengar. Midorima bangkit dari tempatnya, berjalan ke arah pintu lalu membukanya. Mendapati sang adik berada di ambang pintu dengan sebuah nampan yang di atasnya terdapat mangkuk dan segelas air putih. Tidak lupa beberapa butir obat. Dengan cekatan nampan itu berpindah ke tangan Midorima.

"Bagaimana kondisinya?"

Diliriknya Kuroko yang masih terbaring, lalu kembali menatap adiknya, "Mulai baikan,"

Sang adik mengangguk lalu berjalan meninggalkan kamarnya. Setelah menutup pintu, Midorima kembali berjalan ke arah Kuroko. Disimpannya nampan itu di meja, lalu menoleh ke arah Kuroko yang mulai terlihat tenang.

"Kuroko, kau harus memakan buburmu. Lucky item-mu hari ini, dengan begitu kau akan segera sembuh." Sahut Midorima, berusaha kembali membuka sepasang iris Kuroko.

Tidak ada jawaban Yang ada hanyalah suara deru nafas yang mengalun teratur.

"Kau ini…" Midorima menghela napas pelan, berjalan mendekat lalu duduk di tepi tempat tidur, menatap wajah Kuroko yang tengah tertidur lelap. Begitu tenang dan damai. "Aku tidak tahu wajahmu bisa seperti ini ketika kau sakit,"


Hueee...Apa ini? Gomen kalo Midorimanya terkesan OOC, ya.

Bisa dibilang Midorima sebagai pembuka cerita ini, gak tau kenapa pengen Midorima yang pertama -_- Karena fic ini drabble jadi diusahakan Suki akan update cepat, karena anggota lainnya sedang dalam proses (?)

Saa, thank's for reading and don't forget to review... ^^ Kritik dan sarannya juga boleh.