Summary: 6 orang yeoja kaya raya yang sangat manja, dipaksa mengikuti kegiatan perkemahan oleh orangtua mereka agar dapat menjadi lebih mandiri / " Hell no! Berbaur dengan alam memang menyenangkan. Tapi jika harus berurusan dengan tanah? Menjijikkan! " / " Annyeong… Selamat datang di scout's summer camp " /
That Scout Namja
Rate: T
Genre: Romance, Drama.
Cast: EXO member, other.
Disclaimer: They're not mine, all cast belong to GOD~ But this story actually MINE. I hate PLAGIARISM so much. So, DON'T copy-paste my fanfiction juseyo! :)
Warning: Typo bertebaran, EYD tidak terpenuhi, cerita nyaris pasaran(?), GENDERSWITCH
Cerita ini terinspirasi setelah Eunhye selesai mengikuti Lomba Satuan pramuka yang dimulai dari tanggal 28-30 kemarin :3 kenapa bisa terinspirasi? Soalnya temen Eunhye di situ dapet gebetan(?). Nah Eunhye? Yaa,, dapet gadapet gebetan mah selow aja. Jomblo bahagia~ xD oke, back to topic. Eunhye ngeliat di fandom ini belum ada yang ngebahas pramuka. Soal ' Camp ' mungkin banyak, tapi untuk ke pramuka-nya belum kan ya :3 Lewat cerita ini Eunhye pengen sekalian ngebagi kisah dan pengalaman Eunhye selama jadi anggota pramuka, senang-sedihnya dan perubahan dari ' anak rumahan ' yang takut kotor seperti beberapa tahun yang lalu menjadi ' anak pramuka ' yang bahkan ga mandi-cuci muka-sikat gigi 3 hari pun bisa tahan karena beberapa alasan *bongkar aib**tutup muka pakai tangan*^o^
Let's start the story!
.
.
.
.
.
.:: That Scout Namja ::.
' Skill ' tidak dapat diukur dari kekayaan.
' Skill ' tidak dapat diukur dari seberapa tinggi pangkat yang kita miliki.
Tapi ' Skill ' diukur dari usaha kita untuk menguasai ' skill ' itu sendiri.
Untuk apa berpangkat tinggi dimanapun tapi kau tidak memiliki ' skill ' yang pantas sesuai dengan pangkatmu?
EXOtic Café
Sekelompok yeoja berparas cantik duduk mengelilingi sebuah meja berbentuk lingkaran. Sesekali, tawa terlepas dari bibir-bibir yeoja tersebut, hingga membuat para namja disekitar mereka tak dapat melepaskan pandangan dari mereka semua.
" Jie-jie, mian aku terlambat "
Tampak seorang yeoja bersurai platina berlari kecil dari kejauhan.
" Tao-er, kau mengecat rambutmu, eoh? " Tanya seorang yeoja.
Tao tersenyum " Ne Lay-jie. Aku baru saja mengecatnya minggu lalu "
" Aigo, padahal aku lebih suka melihat rambutmu berwarna hitam " Celetuk Luhan.
" Ne, aku juga "
" Aku pun begitu. Warna platina membuat kulitmu tampak sedikit lebih pucat "
Tao meringis karena rambutnya dikomentari terus menerus oleh seluruh jie-jie nya, kecuali Kyungsoo. Yeoja bermata panda itu mendudukkan dirinya disebelah Xiumin lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangan.
" Waeyo Tao-er? " Kyungsoo menatap Tao bingung.
" Aku kesal pada māmā dan pàpà. Mereka selalu saja menyuruhku untuk melakukan ini-itu! Huh! " Sungut Tao sambil menggembungkan kedua pipinya lucu.
" Appa dan eomma-ku juga seperti itu. Mereka menyuruhku untuk membantu mengurus salah satu butik milik eomma. Hei, masa aku tidak mau masa muda-ku terengut hanya karena bekerja! " Kyungsoo ikut menumpahkan kekesalannya, diikuti oleh Xiumin, Luhan, Lay dan Baekhyun setelahnya.
" Mereka semua menyebalkan! "
" Kau benar Kyungsoo-ah " Baekhyun menimpali ucapan Kyungsoo.
" Sudahlah, bagaimana jika kita ke COEX lalu ke G-Market? Aku ingin membeli beberapa baju baru " Usul Xiumin.
Lay, Luhan, Baekhyun, Kyungsoo dan Tao menganggukkan kepala serempak dan pergi meninggalkan cafe setelah sebelumnya membayar pesanan mereka.
.
.
.
.
.:: That Scout Namja ::.
.
.
.
.
Huang Family's House
Tao meletakkan tas kertas berisi baju-baju dan aksesoris yang dibelinya keatas meja ruang keluarga. Huang Hangeng dan Huang Heechul, sang pàpà dan māmā terlihat tengah menunggu kehadirannya. Ada sedikit rasa takut menyergapnya saat mendapati appa-nya memberi death glare untuk dirinya.
" Tao-er, duduk di depan kami. Sekarang " Titah Hangeng.
Tanpa melontarkan kata-kata sedikitpun, Tao berjalan mendekati pàpà dan māmā-nya yang duduk berdampingan. Perlahan didudukkannya dirinya di salah satu sofa di ruang keluarga tersebut.
Hangeng melemparkan kertas-kertas yang sedari tadi digenggamnya kedepan Tao. Tao mengerenyit bingung lalu mengambil salah satu kertas itu dan membaca tulisan yang tercetak dengan sangat jelas di atas kertas yang sebelumnya berwarna putih bersih tersebut.
Mata yeoja itu terbelalak melihat tulisan yang terdapat di yertas tersebut. Diraihnya kertas-kertas yang lainnya dan melihat isi kertas-kertas itu berulang kali.
" Dad... ini... "
" Tagihan kartu kreditmu " Potong Hangeng.
Tao menelan ludahnya susah payah. Angka yang tertera di kertas dalam genggamannya tak dapat dibilang sedikit. Walau keluarganya sangat kaya, tetapi bagi pàpà dan māmā-nya jumlah tersebut tetap dapat menjadi kunci kebangkrutan untuk masa depan perusahaan yang mereka dirikan.
" Kau keterlaluan Tao-er! Kau pikir mencari uang itu mudah hingga kau seenaknya meminta ini-itu dan menghamburkan uang sembarangan!? " Bentak Hangeng kesal.
" Dad.. "
" Diam! Pàpà kecewa padamu! Pàpà masih bisa memaklumi sifat manja-mu, tapi kau sudah tidak bisa pàpà toleransi lagi! Kau pikir pàpà tidak tahu kau sering meremehkan usaha orang lain diluar sana dan membandingkan apa yang mereka punya dengan milikmu, hah!? Apa kau sadar, kau tidak pantas meremehkan mereka karena mereka memiliki keahlian sehingga memulai suatu usaha! Dan kau?! Kau tidak bisa melakukan apapun untuk membuatku bangga! "
Dada Hangeng bergerak naik turun menahan amarah. Heechul menggenggam tangan Hangeng lembut dan mencoba menenangkan sang suami sementara Tao menundukkan kepalanya dalam-dalam, mencoba bertahan untuk tidak menangis sekarang juga.
" Mulai besok, kau māmā daftarkan untuk mengikuti Scout's Summer Camp, Tao-er. Māmā tidak menerima penolakan " Ucap Heechul sambil sesekali mengusap pundak Hangeng.
" Wa.. waeyo mom? " Tanya Tao lirih.
" Māmā ingin kau lebih mandiri dan mengerti bagaimana sulitnya jika kau hidup lepas dari kekayaan dan kemewahan di rumah ini, baby "
" Tapi mom... "
" Tidak ada penolakan! Siapkan barang-barang yang akan kau bawa untuk perkemahan malam ini juga! Besok tuan Lee akan mengantarmu ke tempat perkemahan! " Bentak Hangeng lalu pergi meninggalkan Tao sendirian, diikuti oleh Heechul di belakangnya.
Tao terdiam beberapa saat. Diusapnya air mata yang mulai berjatuhan dari matanya. Kazu, kucing hitam miliknya tampak mengamatinya dari jauh dan mengeong pelan. Perlahan, ia meraih tas kertas dihadapannya lalu beranjak masuk kedalam kamarnya di lantai dua. Sesampainya di kamarnya yang di dominasi warna biru laut dan mengunci pintu, ia melempar tas kertas dalam genggamannya ke sembarang arah dan menangis dalam diam.
Ia tahu, apa yang diucapkan oleh pàpà dan māmā-nya tadi tidaklah bisa ia tolak. Itu adalah perintah mutlak yang tak bisa di ganggu gugat oleh siapapun, begitu pula dirinya. Dengan berat hati, ia meraih salah satu tas ransel bergambar panda miliknya yang cukup untuk memuat banyak barang dan memasukkan beberapa potong pakaian dan keperluan lainnya.
Setelah dirasanya cukup, ia menghempaskan tubuhnya keatas kasur dan menatap kearah luar jendela yang tirai-nya dibiarkan terbuka begitu saja. Ribuan bintang bertaburan menghiasi gelapnya malam, menemani kesendirian sang bulan yang bersinar terang.
" Kazu... Aku tidak ingin mengikuti camp itu... " Lirihnya seraya memeluk kucing hitam bermata kebiruan miliknya dan jatuh tertidur.
.
.
.
.
.:: That Scout Namja ::.
.
.
.
.
" Tuan Lee, apa kau yakin disini tempatnya? "
" Ne agassi "
Tao mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Kumpulan pohon pinus dan semak-semak tumbuh mengelilingi lokasi perkemahan tersebut. Tak dapat dipungkiri, ia cukup menyukai tempat itu, terutama udaranya yang masih bersih dan menyegarkan tubuh serta pikirannya.
" Tao-er? "
Yeoja itu menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Tak jauh darinya, Baekhyun berjalan kearahnya lalu memeluknya secara tiba-tiba.
" Apa yang jie-jie lakukan disini? " Tanya Tao bingung.
" Appa dan eomma menyuruhku mengikuti camp ini Tao-er. Kau sendiri? "
Tao menghela nafas berat. " Ne... Aku juga Jie... Pàpà dan māmā ingin agar aku menjadi mandiri… "
" Alasan yang sama dengan appa dan eomma-ku " Dengus Baekhyun kesal.
Mereka berdua terdiam.
" Jangan-jangan yang lain juga….. "
" Baekhyun-ah/eonni! Tao-er! "
Well, tebakan yang sangat tepat Baekhyun, Tao.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Eunhye's Break Time~ :3
Yak, segini dulu~~ Eunhye masih harus mendalami tempat perkemahan di Korea._.v
Maap TBC-nya nanggung, kependekkan, de el el.
Eunhye masih kekurangan informasi tentang pramuka di korea ToT
Kalau ada readers yang tau tempat hutan tempat perkemahan di korea tolong casi tau Eunhye ne :')
Mind to Review? :D