Title : Hello, Baby!

Author : Cindy Jung

Pairing : YunJae (Jaejoong X Jaejoong)

Rate : T to M

Genre : Romance *berdoa aja kaga gagal yak XD

Disclaemer : Aloha XD Cindy kembali membawa sebuah FF yang entah akan bagaimana ceritanya nanti XD . Tapi Cindy jamin FF ini Happy Ending! Wkwkwk. Disini Cindy berusaha bikin romance sebaik mungkin tapi jika memang gagal romancenya, mohon maaf ya soalnya emang bukan bakat Cindy sih ^^a *bow

Makasih banyak untuk semua yang mau baca and ngereview cerita Cindy :D lope lope muah muah :*

Now let's begin the story

.

.

.

Gift for me today and forevermore.

Just you and only you.

My Baby.

^^Hello,Baby!^^

"Annyeongghaceyoo~~ Palk Changmin imnidda" pekik seorang bocah kecil dihadapan pria itu

"Bolehkah aku menitipkan Changminnie padamu?" kata seorang namja dengan suara huskynya

"Eh?!" Pekik namja bermata doe itu kaget

^^Hello,Baby!^^

Dua orang pria kini tamak tengah terduduk pada sebuah sofa dengan wajah yang terlihat sangat serius kala itu. seorang diantaranya menghela nafas frustasi kala menyimak setiap kata yang diucapkan oleh pria yang kini ada disampingnya.

"Tolong bantulah aku! Kali ini saja! Aku benar benar tidak bisa membawanya ke tempat aku harus meliput! Itu sangat berbahaya baginya!" mohon pria bersuara husky itu sambil menggenggam tangan namja bermata doe itu erat

"Kau menitipkan seorang anak kecil padaku? Kau tau bukan? Aku ini bukan orang yang dapat dekat dengan anak anak semudah itu! Lagipula, aku pekerja kantoran! Pengusaha! Tidak mungkin aku dapat 7x24 jam mengawasinya!" jelas namja bermata doe itu frustasi sekarang

"Kim Jaejoong ..." rajuk namja itu sambil memelas

Pria yang merasa namanya dipanggil itu hanya dapat mengalihkan pandangannya pada namja bersuara husky itu. Wajah memelasnya benar benar membuatnya frustasi kini. Sahabatnya, Park Yoochun memanglah seorang reporter handal yang membuatnya selalu mendapat kesempatan keluar negeri sementara dirinya sendiri adalah seorang pengusaha muda yang cukup diandalkan di Korea. Seorang pengusaha! Dan kini ia harus menjaga anak kecil? Ayolah.

"Aish. Baiklah! Baiklah! Park Yoochun! Aku akan menjaganya untukmu!" kata Jaejoong pada akhirnya

"Benarkah!? Ah! Gomawo Kim Jaejoongggg" kata sahabatnya yang bernama Park Yoochun itu yang kini membangkitkan dirinya dan memeluk Jaejoong erat

"Ya! Ya! Aku akan kehabisan nafas jika kau memelukku seperti ini!" kata Jaejoong sambil berusaha melepaskan pelukkan Yoochun

"Ah! Mianhae! Aku hanya terlalu senang!" kata Yoochun dengan senyum bahagianya seraya melepaskan pelukannya dari Jaejoong dan kembali ketempat duduknya

"Minnie ya~" panggil Yoochun pada seorang anak yang tengah memakan sereal dimeja makan dibelakang mereka

"Ne appa?" saut bocah empat setengah tahun itu dengan bercak susu dan coklat yang menempel pada sisi bibirnya

Yoochun menghampiri bocah yang ia panggil Minnie itu dan mengambil satu tempat duduk disampingnya. Yoochun menatap anaknya lekat dan tersenyum lembut pada Changmin yang tengah menatapnya dengan wajah polosnya.

"Minnie ya~ Appa pergi dulu ne? Mulai hari ini Changminnie akan tinggal dengan Jaejoong Appa" kata Yoochun sambil mengusap rambut anaknya sayang

"Ejong Appa?" kata Changmin sambil mengerutkan alisnya dan mempoutkan bibirnya lucu ketika mendengar nama yang asing baginya

"Iya, Jaejoong Appa, pria yang ada dibelakang appa itu" kata Yoochun sambil mengarah ibu jarinya kearah belakang punggungnya

Changmin berusaha berdiri kursi yang tengah didudukinya dengan berpegangan pada meja makan dan mengambil celah diantara kepala dan pundak Yoochun dan menatap Jaejoong yang kini juga tengah menatapnya bingung.

"Pelia yang kiyatan odoh itu?" kata Changmin polos sambil menunjuk Jaejoong

Jaejoong telonjak kaget kala menatap Changmin yang kini tengah menunjuknya sambil mengatakan kata 'odoh'. Baiklah Jaejoong cukup pandai untuk mengerti apa yang dikatakan Changmin walau ia belum dapat berkata dengan baik. Dan bodoh adalah kata yang paling mengganggunya.

"Ini akan buruk" batin Jaejoong

^^Hello,Baby!^^

"Jaejoong ah" panggil seorang yeoja paruh baya pada Jaejoong yang kini tengah duduk disampingnya sambil mencoba mengatur beberapa berkas dihadapannya

"Ne, oemma?" Saut Jaejoong masih tetap sibuk mengatur kertas kertas dihadapannya tersebut

"Kau jarang sekali kelihatan dikantor sekarang dan kau juga semakin tampak pucat, ada apa?" tanya oemmanya khawatir

Jaejoong menghentikan kegiatannya sebentar lalu menghelakan nafasnya berat sambil menatap oemmanya dengan tatapan lelahnya. Ingatan ingatan tentang kejadian yang cukup menyibukkan fisik dan batinnya ini memang membuatnya tampak kurang segar dari hari ke hari.

Day 1

"Min mau celeal!" rajuk seorang anak kecil memoutkan bibirnya

Jaejoong mengambil sereal di lemarinya terburu-buru dan langsung menaruhnya di sebuah mangkok yang kini telah berisi susu segar itu.

"Angan yang intang intang! Celeal cokat!" pekiknya keras membuat Jaejoong langsung menghentikan aktifitasnya memasukan sereal bintang itu pada mangkok Changmin

Day 2

"Cikat gigi minnie mana?!" teriak bocah kecil itu sambil menarik selimut Jaejoong yang baru saja tertidur setelah lembur lama dimeja kerjanya semalaman

Jaejoong bangkit dari tempat tidurnya malas sambil menuju kekamar mandi dan mengambil sikat giginya sendiri dan memberikannya pada Changmin lalu membaringkan tubuhnya lagi ketempat tidur.

"Ini ukan unya Minnie!" kata Changmin sambil menaiki tempat tidur Jaejoong dan menduduki punggung Jaejoong yang membuat Jaejoong mendesah kesal saat merasakan punggungnya terasa berat

"AAH!" desah Jaejoong kesakitan

Day 3

"Sekarang Changmin tidur ya" kata Jaejoong sambil menyelimuti Changmin dan memberikan Changmin boneka jerapah kesukaannya

Changmin memejamkan matanya ketika mendapatkan rasa nyaman dari bonekanya dan perlahan mulai terlelap. Jaejoong yang melihat hal itu hanya tersenyum sambil berjalan menuju keluar pintu dan mematikan lampu kamarnya agar Changmin dapat tidur lebih nyenyak.

"UUUWAAA!"

Belum genap anak tangga itu Jaejoong turuni sebuah suara langsung menusuk menuju telinganya dan membuatnya kembali menaiki anak tangga itu dan menuju kamar yang baru saja ia kunjungi tadi dan menyalakan lampu disana

"Ada apa?" pekik Jaejoong panik

"Atut..." kata Changmin yang kini tengah terduduk sambil menangis dan memeluk bonekanya

Dan hari selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dengan kerepotan menjaga Changmin yang sedang nakal nakalnya. Jaejoong tentu saja tidak akan menceritakan hal ini pada oemmanya. Jika sampai ibunya tau bahwa Jaejoong kini tengah menjaga seorang anak kecil pasti ibunya akan memberikan pendapat pendapat dan saran saran yang pedas untuknya.

"Kau menjaga seorang anak kecil? Kau kan belum menikah"

"Oh, dia anak Yoochun"

"Kapan kau menyusul Yoochun dan memiliki anak sendiri?"

"Oemma ingin cepat menimang cucu"

Itulah segala dialog yang Jaejoong dapat bayangkan apabila ia memberitau oemmanya bahwa ia tengah menjaga seorang anak kecil saat ini. dan komentar yang akan paling sangat mengusiknya adalah tentang pernikahan, anak, dan cucu. Aish, mengawasi Changmin saja rasanya sudah sangat sulit sekarang bagaimana jika ia memiliki anak nanti?

"Aku baik baik saja" kata Jaejoong kemudian menyunggingkan senyum lelahnya pada oemmanya

"Apa kau yakin?" tanya oemmanya lagi berusaha meyakinkan yang hanya dibalas sebuah senyuman oleh Jaejoong yang kemudian melanjutkan kegiatannya menyusun berkas

"Ah, oemma hanya ingin mengingatkan kalau mulai hari ini akan ada patner kerjamu dari perusahaan tetangga yang menginap dirumahmu sampai beberapa minggu kedepan" jelas oemmanya

Jaejoong terhenti seketika dari kegiatannya dan terdiam. Pikirannya berusaha mencerna apa yang baru saja oemmanya katakan kepadanya. Mata doenya melebar ketika ia mengingat tentang orang yang dimaksud oemmanya itu dan juga mengingat tentang keberadaan Changmin yang tengah tinggal dirumahnya. Jaejoong merutuki dirinya sendiri sebelum kemudian membangkitkan dirinya dari kursi dan berlari menuju mobilnya dan membawanya kembali ke rumah.

^^Hello,Baby!^^

"Changmin!" pekik Jaejoong sambil membanting pintu rumahnya kasar

Dua pasang mata kini tengah menatap Jaejoong yang tampak tengah tersengal didepan pintu karena pekikannya barusan. Jaejoong menyisiri semua ruangan sampai ia akhirnya menyadari kedua pasang mata itu kini tengah memandangnya dengan bingung. Satu pasang mata menatapnya sambil mengerutkan matanya dan satu pasang mata lagi adalah pasang mata yang asing baginya.

"Ejong appa kenapa? kita kan agi ga main etak umpet~" kata Changmin sambil mengerutkan keningnya

Jaejoong hanya terdiam sambil menatapi namja lain yang kini tengah terduduk diruang makan bersama Changmin kala itu. Namja yang tampak berpakaian sangat rapi itu kemudian tersenyum kepada Jaejoong dan membungkukkan kepalanya sedikit pada Jaejoong yang membuat Jaejoong terlonjak kecil dan juga membungkukan sedikit kepalanya pada namja itu

"Kim Jaejoong? Aku tidak tau kau sudah punya anak" kata namja itu sambil menatap Changmin dan Jaejoong bergantian

Mata doenya melebar. Orang yang dimaksud oemma Jaejoong pasti adalah orang yang kini tengah duduk bersama Changmin itu. Dengan sigap ia memasuki rumahnya dan menuju kearah Changmin dengan wajah yang panik.

"Bocah ini...bukan anakku!" kata Jaejoong panik sambil memegangi ubun ubun kepala Changmin

"Ejong appa! Appooo!~" kata Changmin yang merasa kesakitan kala kepalanya dipegangi oleh Jaejoong secara tiba tiba

"Ah! Mianhae min!" kata Jaejoong lalu melepaskan tangannya dari kepala Changmin

"Ejong appa kasaalll" kata Changmin sambil mempoutkan bibirnya

Namja yang terduduk sambil melihat kejadian itu hanya dapat tersenyum kecil dan menopangkan dagunya pada tangan kanannya dimeja makan. Matanya menatapi Changmin dan Jaejoong yang tampak tengah saling melemparkan pout mereka masing masing.

"Yuno appaa! Ejoang appa jaat ama minnie!" pekik namja kecil itu sambil menarik narik kemeja yang tengah digunakan oleh namja yag tengah memperhatikan mereka

Jaejoong langsung menatap pada namja yang dipanggil appa juga oleh Changmin itu. Jaejoong merutuki dirinya sendiri. Sesaat tadi ia sangat lupa bahwa namja yang dipanggil Yunho itu tengah berada ditengah tengah mereka. Dan kini pasti ia telah merasa sangat terganggu dengan sikap mereka.

"Ah, mianhae. Kau pasti merasa terganggu kini" kata Jaejoong sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah

"Hahaha, tenang saja. Aku tidak merasa terganggu sama sekali malah aku sangat menikmatinya" jawab Yunho sambil mengembangkan senyumnya sementara Jaejoong masih menatapnya dengan pandangan khawatir

"Tenang saja, aku menyukai anak kecil, jadi tidak masalah bagiku jika ada anak kecil dirumahmu" jawab Yunho tenang

"Ah, terimakasih" jawab Jaejoong masih dengan muka penuh penyesalan

"Kenapa sekaku itu eoh? Walau kita ini mitra kerja bukan berarti harus selalu sekaku saat berada di perusahaan bukan? Anggap saja aku ini temanmu" kata Yunho sambil masih memasang senyumnya

"Ah baiklah" kata Jaejoong akhirnya sambil bernafas dengan lega dan mengambil sebuah tempat duduk disebelah kiri Changmin

"Jadi, Changmin ini siapamu?" tanya Yunho kemudian

"Ah, dia anak sahabatku. Sahabatku sedang tugas diluar jadi dia menitipkannya padaku" kata Jaejoong menjelaskan

"Macakan Yuno Appa lasana aneh~~" kata Changmin yang membuat perhatian Yunho dan Jaejoong mengarah padanya

"Ah, tidak enak ya? Kurasa aku memang tidak berbakat dalam hal ini" kata Yunho sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal dan tersenyum garing

"Kalian tunggulah disini, aku akan memasakan sesuatu" kata Jaejoong kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan menuju kearah dapur.

Tangannya dengan gesit mengambil peralatan peraltan dapur dan menggunakannya secara tepat. Kakinya juga tak kalah gesit membawa Jaejoong kesana kemari dalam mengerjakan aktifitas dapurnya. Dari pergerakan Jaejoong dapat diketahui bahwa dia sudah cukup ahli dalam melakukan hal ini. Yunho yang menatapi Jaejoong dari belakang hanya dapat tersenyum geli. Baru hari pertama ia datang kerumah ini dan ia sudah dapat melihat sisi lain Jaejoong yang terlihat sangat menarik.

Beberapa menit kemudian sebuah oknomiyaki yang tampak nikmat telah tersaji dimeja makan. Changmin yang melihatnya hanya dapat menelan salivanya dalam-dalam. Wajahnya menunjukan bahwa ia sudah sangat tidak sabar mencicipinya.

"Camat makannnn~~" kata Changmin penuh semangat dan mengambil sendok kecilnya untuk mengambil okonomiyaki tersebut

"Pelan pelan Changminnie, itu masih panas" kata Jaejoong mengingatkan

"Silahkan Yunho ssi makanlah" kata Jaejoong juga menawarkan okonimiyakinya pada Yunho

"Haha, sudah kubilang tidak usaha seformal itu. Panggil saja aku Yunho" kata Yunho juga yang kini mengingatkan Jaejoong

"Aduh!" pekik Changmin saat merasakan panas pada tangannya saat berusaha mengambil okonomiyaki tersebut

"Astaga, sudah appa bilang itu masih panas. Sini, biar Jae appa suapi" kata Jaejoong kemudian mengambil sumpit dan meniupi okonomiyaki tersebut sebelum menyuapinya pada Changmin

Changmin melebarkan mulutnya dan melahap okonomiyaki yang Jaejoong suapkan padanya. Matanya terpejam berusaha merasakan kenikmatan okonomiyaki itu sebelum bibirnya tersenyum lebar dan matanya berbinar menandakan makanan itu enak.

"Hahaha, kau jadi terlihat lebih seperti oemmanya daripada appanya" kata Yunho merasa lucu melihat tingkah Jaejoong

"Oemma?" kata Jaejoong sambil tersenyum lalu menghela nafasnya kemudian

"Ejong appa mau jadi oemmanya Minnie?" tanya Changmin kemudian dengan polosnya

"Eh?! Kenapa harus appa? Kenapa tidak Yunho appa saja?" protes Jaejoong pada Changmin

"Yuno appa ga bica macak~" kata Changmin polos yang cukup menyelekit dihati Yunho

"Lagian kata Appa, oemma minnie itu dulu pintel macak, jadi Yuno appa ga bica jadi oemma Minnie!" kata Changmin sambil menodongkan sendoknya pada Yunho

Jaejoong terdiam sambil menatap Changmin. Sejujurnya, oemmanya Changmin telah tiada sehari setelah ia melahirkan Changmin karena kelelahan dan kehilangan banyak darah saat persalinan dan Yoochun adalah ayah tunggal yang membesarkan Changmin sendirian di dalam keluarga yang sangat sederhana.

"Baiklah, aku akan menjadi oemmanya Minnie. Tapi jangan panggil Ejong ya, panggil saja Jae oemma" pinta Jaejoong pada Changmin

"Ciap Je oemma~~" kata Changmin sambil hormat pada Jaejoong dengan sendok masih menempel pada tangannya

Yunho hanya memperhatikan Jaejoong dan Changmin yang terlihat selalu lucu dimatanya itu. Senyum yang sedari tadi ditariknya tidak henti hentinya menghiasi wajahnya. Yunho baru satu kali ini bertemu dengan partner kerja yang menarik seperti Jaejoong dan ia rasa kali ini akan terasa semakin menyenangkan. Kim Jaejoong, tanpa sadar, pesonamu telah membuat seorang Jung Yunho masuk kedalamnya.

^^Hello,Baby!^^

Keadaan rumah Jaejoong sudah menjadi lebih tenang saat ini karena Changmin sedang tertidur setelah menonton acara televisi kesukaannya. Sementara disisi lain tampak dua orang yang kini tengah sibuk dengan beberapa tumpuk kertas dihadapan mereka.

"Uwaahhh, kenapa proyek ini butuh biaya besar sekali! Bahkan kalau kupikir dana ini bisa membelikan Changmin semua makanan dari seluruh dunia!" kata Jaejoong sambil menidurkan kepalanya kemeja

"Hahaha, yah, karena itulah kita harus bekerja sama dalam membuat proyek ini" jawab Yunho sambil menyunggingkan senyumnya

"Tapi Yunho ah, aku bingung, kita belum secara resmi bermitra tapi kita sudah membuat proyek sebesar ini. apakah tidak aneh?" kata Jaejoong sambil menatap Yunho yang kini terdiam disampingnya

"Soal itu, aku hanya menjalankan perintah kakekku saja" jawab Yunho

"Kakek?" tanya Jaejoong antusias sambil mendekatkan mukanya pada Yunho penasaran

Yunho menjauhkauhkan sedikit kepalnya kala Jaejoong mendekatkan wajahnya pada Yunho. Bukan karena merasa risih hanya saja, saat Jaejoong melakukan itu wangi shampoo Jaejoong tercium dengan jelas oleh Yunho dan secara tidak langsung membuat jantung Yunho berdegup pelan.

"Ya, kakekku. Orang tuaku sudah tinggal diluar negri dan mengurus segala persoalan perusahaan disana, jadi aku disini bersama kakekku. Proyek ini pun adalah usulan kakekku" jelas Yunho

"Apa kau pernah bertemu orang tuamu?" tanya Jaejoong lagi yang hanya dibalas oleh keterdiaman Yunho

"Ah, mian. Aku terlalu ikut campur ya?" tanya Jaejoong merasa tidak enak pada Yunho

"Setiap natal" kata Yunho kemudian

"Eh?"

"Aku sempat bertemu mereka beberapa kali setiap hari natal" jelas Yunho sambil tersenyum kecil

"Ah~~ itu bagus bukan? Setiap setahun sekali kau bisa bertemu dengan mereka? Apalagi itu hari natal! Kalau aku, setiap hari aku bertemu dengan ibuku, rasanya aku ingin kabur sebentar dari dirinya! Hahaha, kita ini kebalikan ya" jawab Jaejoong berusaha merubah suasana

Yunho tersenyum kecil saat mendengar pernyataan Jaejoong. Belum lagi senyum Jaejoong yang kini Yunho lihat lebih dekat. Sangat cantik.

"Kenapa kau ingin kabur?" tanya Yunho penasaran

"Ibuku, setiap kami bersama yang selalu ia bicarakan adalah pernikahan, dan menimang cucu. Ah~~ itu menyebalkan sekali" jawab Jaejoong sambil memoutkan bibirnya sambil kembali menidurkan kepalanya kemeja

"Ada apa dengan pernikahan?" kata Yunho dengan nada yang sedikit berbeda

"Bagiku pernikahan adalah... sesuatu yang tidak bisa kau permainkan. Aku, ingin menikahi orang yang kucintai. Tapi aku juga tidak ingin menikahi orang yang tidak mencintaiku" jelas Jaejoong sambil mendesahkan nafasnya yang terasa berat sementara Yunho terdiam memandangnya

"Ah, hal itu membuatku gila! Yunho ah, ayo kita tidur!" kata Jaejoong lalu membangkikan tubuhnya dan menatap Yunho

"Eh?" kata Yunho kemudian bingung

Yunho menatap Jaejoong sejenak dan menatap Jaejoong yang tengah mengulurkan tangannya pada dirinya. Sejenak waktu terasa berhenti dan membuat Yunho berfikiran tentang hal yang mungkin akan terjadi. Yunho membayangkan dirinya dan Jaejoong... tidur berdua...? sejenak pikiran itu membuat darah Yunho mengalir lebih cepat dari biasanya.

"Jung Yunho!" panggil Jaejoong dan membuat Yunho sadar dari pikiran anehnya itu

"Eh?"

"Ayo kutunjukkan kamarmu" kata Jaejoong masih mengulurkan tangannya

^^Hello,Baby!^^

Disinilah Yunho berada, dikamar seorang Kim Jaejoong. Yunho hanya tersenyum menatapi kamar itu. terkesan sangat rapi untuk seorang pria sibuk seperti Jaejoong. seketika pikirannya kembali pada bayangan yang ia pikirkan tadi. Sangat bodoh membayangkan ia akan tidur berdua dengan Jaejoong. Senyumpun tak pelak terulas di bibirnya.

TRRRRRRTTT Sebuah getar ponsel menghentikan sejenak aktifitas Yunho dan membuatnya berpaling pada panggilan diseberang sana

"Yoboseyo?"

"Ah ne, aku sudah bertemu dengannya"

"Ya, dia namja yang sangat menarik"

"Mungkin, aku mulai menyukainya"

Jawab Yunho pada orang diseberang sana sambil mengembangkan senyumnya dan menidurkan tubuhnya diranjang milik Jaejoong. Harum khas tubuh Jaejoong benar benar tertempel disana dan Yunho sangat menyukainya. Secepat itukah kau menyukainya, Jung Yunho?

^^Hello,Baby!^^

TBC

Otte? Otte? Cindy gatau lagi mau nulis kaya gimana soalnya ini ff romance pertama Cindy hahaha. Ntar keromantisan ummppa akan kubikin di next chap ya soalnya harus semedi sulu biar hasilnya ga mengecewakan mengecewakan amat XD

Soal ff Fate ntar dulu ya, cindy lagi bingung juga alurnya mau digimanain biar happy end XD

Makasih buat semuanya para reader i love you all :*