#This is Our Story HunHan Side

Seorang namja bermata sipit dan berbibit tipis menatap dari kejauhan orang yang dulu dia pernah cintai. Kyungsoo. Siapa lagi kalau bukan yeoja satu itu, jujur saja perasaan Sehun masih ada untuk yeoja bermata bulat hanya saja dia sudah memiliki yeoja lain yang mengisi hidupnya.

"Sehunie" Panggil seorang yeoja dengan manjanya. Sehun mendongak ke sampingnya dan menemukan seorang yeoja cantik tengah berlari kearahnya.

"Luhan. Sudah selesai?" Tanya Sehun saat yeoja yang tak lain adalah Luhan berada disampingnya.

"Ne^^ sedang apa kamu disini?" Tanya Luhan sambil mencari sesuatu yang sedari tadi dipandang Sehun. Dan tak sengaja matanya menemukan Kyungsoo dan Jongin sedang duduk di bawah pohon. Dan jujur itu membuat Luhan sedikit tersakiti.

"Mianhae aku masih saja mengingatnya." Bisik Sehun sambil memeluk Luhan dari pinggir dan menaruh kepalanya dibahu sang yeoja.

"Gwechana, cinta pertama memang sulit untuk dilupakan bukan?" Tanya Luhan.

"Tapi tenang saja, aku janji akan melupakannya." Bisik Sehun. Luhan melepaskan pelukan namja itu.

"Jangan berjanji sesuatu yang tidak bisa kamu tepati sehunnie~ aku juga tidak berharap kamu melupakan dia. Aku hanya berharap kamu membuka hatimu untukku dan mencoba menerimaku disisimu." Jelas Luhan disertai senyuman manisnya.

Sehun terpaku mendengar penuturan Luhan, tidakkah dia sadar seberapa besar cinta Luhan yang diberikan padanya?

My Summer

Ooc, Gs, Typo(s), tidak sesuai EYD dll.

Ranted : T

Chapter : 1/?

It's HunHan World.

Sebuah keputusan untuk pergi dari Seoul diambil oleh seorang pria berparas tampan dan berkulit putih. Banyak sekali alasan yang membawanya untuk memutuskan hal itu. Salah satunya melupakan seseorang yang dicintainya Do Kyungsoo yang sekarang –tentu saja- sudah bahagia dengan tunangannya. 5 tahun bukan waktu yang singkat untuk melupakan wanita itu tapi sayang 5 tahun itu tak cukup baginya melupakan wanita itu. Walau bagaimanapun hati kecilnya meneriakan sebuah nama, seorang nama wanita yang belakang ini selalu memenuhi kepalanya bahkan melebihi Kyungsoo. Wanita yang sekarang entah berada dimana, wanita yang dulu pernah mencintainya dengan sangat tapi –bodohnya- saat itu dia menyia – nyiakan cintanya. Luhan. Saat ini dia merindukan wanita itu. Sangat merindukannya!

Sehun menghela nafas dan menyeret troli barangnya keluar dari bandara. Mata mencari – cari seseorang yang dikenalnya.

"Hoy Sehun!" Teriak seseorang. Sehun langsung mencari asal suara itu dan menemukan seorang dengan rambut hitam yang dicat dengan warna merah yang tidak bergitu kontras.

"Hyung!" Ucap Sehun sambil mengangkat sebelah tangannya saat melihat seorang yang sudah dia kenal. Dia menghampiri pria tinggi itu.

"Akhirnya kau datang juga, kau tau aku sudah menunggumu disini selama hampir 1 jam." Keluh pria itu.

"Ayolah Kris hyung… seharusnya kau menyambutku dengan senang bukan keluhan seperti ini." Ujar Sehun.

"Berhenti memanggilku hyung. Kita sudah berada di Melbourne dan kau tidak boleh memanggilku hyung." Ucap Kris. Sehun menghela nafas.

"Kenapa?" Tanya Sehun.

"Sederhana, karna ini bukan Korea. Dan mulai saat ini berbicaralah menggunakan bahasa inggris atau aku tidak akan menjawab ucapanmu, kau mengerti?"

"Bagaimana jika eomma mengetahui hal ini." Tanya Sehun dengan nada jahil.

"Maka kau akan mati ditanganku." Ucap Kris sambil tertawa.

Lalu merekapun pergi meninggalkan bandara. Selama Sehun berada di Melbourne dia akan tinggal bersama kakaknya. Dan akan membantu pria itu bekerja di restoran yang sudah dibangun semenjak beberapa tahun yang lalu.

Tapi untuk seminggu kendepan Sehun hanya ingin berjalan – jalan, berkeliling kota Melbourne dan menikmatinya. Seperti sekarang, Sehun tengah berjalan di sekeliling pusat kota Melbourne sambil menikmati pemandangan. Jujur saja Melbourne sangat berbeda dengan Seoul, dari mulai tata kota bahkan penduduknya. Bodoh! Tentu saja berbeda. Ujar Sehun sambil terkekeh. Sehun melihat sebuah toko yang bertuliskan Alice's Coffe Shop, Sehun tertarik dengan toko satu ini, mungkin karna desainnya yang unik dengan beberapa pajangan menarik didepan toko membuatnya semakin penasaran.

Sehun masuk kedalam dan langsung disambut dengan suasana hangat yang sangat terasa, toko dengan ubin kayu coklat yang sangat menyatu dengan suasanya. Sehun melihat daftar menu dan akhirnya dia memesan sebuah Espresso Macchiato.

Sehun duduk disamping ruangan yang terdapat sebuah jendela kayu berwarna biru langit yang lembut. Jendela itu dibuka lebar membuatnya dapat melihat beberapa orang yang berlalu lalang. Sehun dapat merasakan udara menjelang musim panas yang lembut menerpa wajahnya.

Tak lama pesanannya datang, Sehun langsung menyesapnya sambil terus memandang keluar. Sesuatu menarik perhatiannya. Sebuah bangunan yang mulai dikerumuni banyak orang, mata Sehun semakin lekat menatapnya dan tak sengaja dia menemukan sebuah poster. Dia baru saja mengetahui kalau mereka sedang mengantri masuk untuk sebuah pentas drama.

Setelah selesai dengan espresso yang dia pesan, Sehun keluar dengan tangan yang dijejalkan ke saku jeans. Entah kenapa Sehun jadi tertarik untuk melihat pertunjukan itu. Sehunpun membeli sebuah tiket untuk kursi yang berada di bagian tengah barisan.

15 menit kemudian pentaspun dimulai. Ditangannya ada sebuah buku kecil yang menunjukan jalan cerita, hanya saja Sehun lebih tertarik melihat ke atas pentas yang sekarang sedang memperlihatkan deretan orang yang akan berperan dalam drama kali ini.

Seseorang menyembutkan judul drama yang akan dipentaskan. A Midsummer Night's Dream. Sehun ingat kalau seseorang pernah menyebutnya dulu, tapi dia tidak begitu ingat siapa yang menyebutkannya dan Sehun juga sudah mengalihkan perhatiannya pada panggung.

Beberapa jam kemudian selesai. Semua orang terlihat begitu menikmati drama ini, entah kenapa Sehun merasa kalau dia mengingat seseorang. Sehun menghela nafas, kini seseorang itu kembali memenuhi pikirannya. Luhan.

Sehun berjalan keluar dari gedung itu. Dia baru saja ingat kalau Luhan pernah menyebutkan drama itu dulu, saat mereka masih bersama, saat dirinya masih berada di Seoul. Dia masih ingat kalau saat itu Luhan membicarakan drama itu dan wanita ingin sekali menontonnya.

~My Summer~

#Flashback.

"Kau tau drama berjudul A Midsummer Night's Dream?" Tanya Luhan sambil menyeruput bubble teanya.

"Tidak, memangnya ada apa dengan drama itu?" Tanya Sehun sedikit acuh.

"Itu drama dari penulis ternama William Shakespears, kau pasti pernah mendengar namanya bukan?"

"yeah… aku pernah mendengarnya. Kyungsoo pernah menyebutkan kalau dia penulis Romeo and Juliet." Luhan sedikit tersentak saat Sehun menyebut wanita itu lagi. Luhan mendesah. 'Bisakah kau tidak membicarakannya saat aku berada dihadapannmu?' Tanya Luhan dalam benaknya. Tapi kemudian Luhan mengalihkan perhatian dan kembali berujar.

"Jadi drama A Midsummer Night's Dream itu menceritakan sepasang kekasih dari Athena yang bernama Hermia dan Lysander. Sebuah kisah cinta yang menurutku rumit… Hermia yang mencintai Lysander tapi tidak bisa dimilikinya, sedangkan diluar sana ada Dementrius yang berusaha mendapatkan dirinya. Dan seorang sahabat Hermia yang bernama Helena tergila – gila pada Dementrius, kemudian dalam cerita ada raja peri bernama Oberon yang membuat sebuah ramuan untuk Dementrius dan Lysander agar mereka jatuh cinta pada Helena membuat ceritanya semakin rumit…"

"Kisah cinta yang konyol dan berbelit – belit."

Luhan tersenyum mendengar penuturan dari Sehun.

"Tapi bukankah kisah cinta dalam dunia nyata juga seperti itu? Konyol dan berberlit. True love never runs smooth." Ujar Luhan kemudian menatap Sehun sambil tersenyum penuh arti, berharap agar Sehun mengerti apa maksud dari senyumannya itu.

#Flashback off

Sehun menghela nafas saat kejadian itu berputar dalam benaknya dan kata – kata Luhan kembali terngiang – ngiang. "True Love Never Runs Smooth" Sepenggal kata yang diucapkan Lysander dalam pementasan drama tadi sama dengan apa yang Luhan katakan padanya dulu...

Bodohnya dia, Bagaimana bisa saat itu dia menyebutkan Kyungsoo saat berada dihadapan Luhan, jelas – jelas wanita itu akan sangat tersakiti. Dan Sehun yakin sekali dia sudah terlalu banyak menyakiti wanita itu. Sehun menghela nafas panjang dan kembali melanjutkan perjalananya. Sehun cepat – cepat kembali ke rumah kakaknya karna perlahan matahari sudah mulai turun dan semburat warna jingga sudah membentang sepanjang langit.

"Where have you been?" Tanya Kris saat Sehun baru saja sampai di kediamannya.

"Aku hanya berkeliling, dan ternyata Melbourne menarik."

"Sudah kukatakan padamu kalau disini memang sangat menarik." Timpal Kris. "Sekarang cepat ganti bajumu kita akan segera makan malam." Lanjutnya.

"Hyung… kau memasak?" Tanya Sehun heran.

"Kau bercanda? Aku? Memasak? Tentu saja tidak, ada seorang pegawai dari restoran yang membawa makanan kemari setiap hari." Ujar Kris.

"Aku kira kau yang memasak hyung." Ucap Sehun sambil terkekeh dan berlalu memasuki kamarnya, sedangkan Kris menggumamkan kata tidak jelas.

~My Summer~

Melbourne sudah benar - benar mengijak musim panas dan banyak sekali orang yang datang ke restoran, Sehun memang tidak bekerja secara langsung disana, dia hanya perlu memastikan kalau semua berjalan dengan lancar dan tidak mendapat komplain dari pelanggan. Menyenangkan memang berada di Melbourne, dia bisa bertemu orang baru dengan logat dan ekspresi yang berbeda saat dia berada di Seoul.

Restoran ini didirikan dengan konsep yang elegant dan romantis membuat banyak sekali pelanggan yang datang bersama pasangannya, tak jarang ada pelanggan yang menyatakan cintanya atau melamar kekasihnya dengan suasana romantis dan alunan lagu disini. Dan jujur saja Sehun saat melihatnya sangatlah iri, bahkan tak jarang Sehun menertawakan dirinya yang sampai saat ini masih sendiri. Tepatnya masih tidak bisa lepas dari bayang – bayang seorang wanita, tapi jika harus dikatakan ada banyak sekali wanita cantik yang mendekati Sehun saat dia berada di Melbourne tapi hanya ada satu wanita yang kini memenuhi pikirkannya. Luhan.

Dia sudah mencoba mencari tau kemana perginya wanita itu tapi sayang sekali semuanya itu sia – sia, tidak ada seorangpun yang tau. Sehun sempat berpikir untuk pergi ke China dan mengunjungi rumah Luhan yang ada disana, tapi dia sendiri tak yakin kalau sekarang Luhan berada sana. Kalau saja dulu dia datang… kalau saat itu dia bertemu dengan Luhan… dia yakin saat ini dia pasti tau kemana wanita itu pergi.

~My Summer~

#Flashback.

"Sehun… aku akan pergi." Ujar Luhan saat mereka berdua sedang makan siang di sebuah bistro.

"Kemana?" Tanya Sehun menatap Luhan. Tapi wanita itu tidak langsung menjawab, dia terlihat berpikir sambil mengigit bibirnya membuat Sehun kembali mengulangi pertanyaanya. "kemana?"

"Pergi jauh, meninggalkan korea." Untuk sesaat Sehun tersentak kaget dengan ucapan Luhan.

"Kenapa?"

"Orang tuaku… mereka ditugas di luar negri dan mereka menyuruhku untuk ikut." Jawab Luhan dengan ragu.

"Jadi kau akan ikut bersama mereka?" Tanya Sehun. Luhan menghela nafas.

"Ini sudah ke tiga kalinya aku berpindah negara. Kau tau… aku lelah…" Ucap Luhan sambil menghela nafas panjang. "…aku ingin tetap tinggal disini, hanya saja aku tidak memiliki sebuah alasan kuat."

Untuk sesaat suasana hening hanya terdengar beberapa orang yang sedang mengobrol dan suara musik yang diputar.

"mereka akan pergi besok." Ucap Luhan memecah keheningan. Sehun kembali mendongak kearahnya. "mereka memaksaku untuk tetap ikut. Hanya kalau saja…" Luhan mengigit bibir tak bisa meneruskan ucapannya.

"kalau saja apa?" Tanya Sehun.

"Kalau saja kau memintaku untuk tetap tinggal disini, maka aku tidak akan pergi. Hanya saja… kau harus berjanji akan menutup dirimu dari Kyungsoo dan mencoba membukanya untukku." Ucap Luhan. Sehun tersentak pelan. Dia tau, Luhan sedang menahan tangisannya, terlihat dari tangannya yang terus mencengkram satu sama lain.

"Kau mengerti maksudku bukan?" Tanya Luhan menatap Sehun, tapi pria itu tidak menjawab dan juga tidak menatapnya. "Mereka akan mengijinkanku untuk tetap tinggal disini jika ada seseorang yang mereka percaya bisa menjagaku." Lanjut Luhan. Sehun masih tidak bergeming, dia terlihat sedang berpikir sambil menatap makanan yang masih ada di piringnya.

"Aku akan menunggumu besok di Incheon…" Ujar Luhan membuat Sehun mendongak, mata mereka bertemu. Dan Sehun baru saja sadar kalau air mata telah menganak sungai di pipi Luhan.

"… aku akan menunggumu sampai panggilan yang terakhir." Lanjut Luhan masih dengan air mata yang mengalir di pipinya. Sehun baru saja mengangkat tangannya hendak menghapus air mata di pipi Luhan hanya saja wanita itu lebih dulu berdiri.

"… aku harap kau datang dan memberiku sebuah kepastian." Ucap Luhan kemudian membungkuk dan pergi begitu saja meninggalkan Sehun yang masih tercengang. Luhan mendorong pintu bistro itu sambil menghapus air mata yang terus saja mengalir di pipinya tanpa bisa dihentikan.

~My Summer~

Luhan menunggu dibandara dengan wajah yang sangat cemas, tangannya tidak bisa berhenti meremas satu sama lain, Luhan berharap kalau Sehun datang. Aku yakin dia akan datang… Ucap Luhan dalam benaknya.

Tapi satu jam berlalu mereka mulai di panggil untuk segera masuk karna tak lama lagi pesawat akan datang. Luhan masih menunggu, walau kini kepercayaannya perlahan mulai runtuh, dia mulai ragu Sehun akan datang, dia kembali berpikir kalau Sehun memang tidak akan pernah bisa melukapan Kyungsoo apapun yang akan dilakukannya. Panggilan terakhir untuk penerbangannya menggema seantero ruangan. Luhan mendesah pasarah. Dia berjalan memasuki pesawat, walau beberapa kali dia menengok kebelakang berharap di detik – detik terakhirnya Sehun akan menunjukan batang hidungnya tapi sayang harapan tinggalan sebuah harapan, Sehun memang tidak datang.

Luhan menunduk dan memasuki pesawatnya duduk di salah satu kursi paling pinggir. Tangannya meronggoh ponsel yang berada didalam tas. Luhan mengetik sesuatu kemudian mengirimkannya pada Sehun, setelah memastian pesannya terkirim. Luhan membuka ponselnya dan mematahkan kartu telphone kemudian membuangnya. Dia menghelan nafas. Semoga ini menjadi yang terbaik. Pikir Luhan.

~My Summer~

'Sehun-ah… Senang bisa mengenalmu dan bisa menjadi salah satu orang yang bisa mengisi harimu walau sepertinya aku memang tidak akan bisa membahagiakanmu. Aku sudah pergi meninggalkan Seoul. Terima kasih karna kau tak datang, mungkin jika seperti ini aku bisa melupakanmu, walau aku sendiri tidak tau akan tepatnya aku bisa melakukan hal itu. Aku tidak akan pernah kembali lagi ke Seoul. Jadi aku hanya bisa berharap kau akan menemukan seseorang yang benar – benar bisa membahagiakanmu. Selamat tinggal.'

Rentetan kata – kata itu kembali terbayang dalam benak Sehun membuatnya menyesali perbuatannya sendiri. Andai saja saat itu dia tidak egois dan memikirkan Kyungsoo, pasti saat ini Luhan masih ada disampingnya, andai saja saat itu dia tidak berpikir kalau masih ada celah untuknya kembali merebut Kyungsoo, pasti saat ini dia masih bisa berbicara dengan Luhan dan melihat senyumannya. Oh Sial! Maki Sehun. dia kembali teringat senyuman Luhan. Entah kenapa belakangan ini Sehun merindukan senyumannya. Dan Sehun tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk melihat foto Luhanpun tak bisa karna dia tidak meliliki foto wanita itu, sama sekali! Jujur saja Sehun menyesal karna tidak penah meminta fotonya dulu… ya dulu… dan dia baru sadar kalau apa yang dikatakan banyak orang memang benar adanya. Penyesalan selalu datang terlambat.

.

.

.

To Be Continued

Huaaa… maaf author malah lanjutin fic yang ini, entah kenapa ide tiba – tiba aja muncul. Fic ini engga akan berchapter panjang seperti I am a bad girl apalagi My Wishes ._.v

untuk fic My Wishes author masih bingung mau dilanjutin gimana, tapi mungkin tidak akan lama lagi akan update dan langsung end *supaya cepet beres* hehehe… karna tidak lama lagi akan menjelang bulan Ramadhan, author mau menyelesaikan My Wishes dengan hutang NC Hunhan sama Kaisoo. Jadi nanti di chap baru My Wishes akan ada NC dua couple itu dan itu NC terakhir yang author buat karna selama bulan Ramadhan author engga akan buat *tentu saja*

untuk yang punya usul gimana fic ini dilanjut bisa langsung review^^ jika ada komen dan masukan author juga sangat … sangat menerimanya.

So… Review please…. Satu review dari kalian menentukan cepat atau lambat fic ini di update^^v