Tree and destiny of love (squel the magic of legendary)
Pairing: baekyeol lagi
Genre: yaoi,romance
Rating: rating pohon(itu ranting... po depo)
Depo leedong donghae
Cerita sebelum2nya
notes/exo-fanfiction/titipan-member-yaoi-baekyeol- the-magic-of-legendary-auditorium-depo-leedong-don g/317563181694406
notes/exo-fanfiction/titpan-member-yaoi-baekyeol-a t-4-pm-squel-the-magic-of-legendary-depo-leedong-d o/319704341480290
Jika kalian menanam kue berbentuk hati di bawah pohon yg ada di dekat auditorium, maka kau bisa hidup berdua dengan orang yang kau sukai.
Author POV
"hoek…hoek…."suara seseorang yg tengah memuntahkan segala sesuatu yg ada diperutnya.
"baekhyun….!sebenarnya apa yg kau lakukan pada oh sehuun?"seorang namja berkulit gelap yg biasa dipanggil kai tengah menghakimi baekhyun sambil tangan kananya memijit tengkuk leher sehuun yg sedari tadi tak berhenti muntah2.
"mianheee….ini memang salahku karena menjadikan sehuun kelinci percobaan dalam pembuatan kue pertamaku"namja yg dipanggil baekhyun tadi memasang tampang bersalah kearah sehuun dan kai.
"kalian berdua pabbo"teriak kai
"aku…hoek…hoek.."sehuun yg hendak menyahuti perkataan kai terpotong karena kembali muntah2
"kau oh sehuun…."kai mengucapkan nada kesal kearah sehuun"sudah tahu baekhyun itu tak bisa membuat kue, kenapa kau mau saja mencicipi makanan beracunya"
"aku…hoek….ditipu baekhyun" kulit sehuun yg sudah pucat malah semakin pucat karena karena badanya mulai lemas. Sebelum sehuun pingsan ditoilet, akhirnya kai menyeretnya ke UKS diikuti oleh baekhyun dibelakang yg menggumam gumam kecil sambil menunduk.
Flashback on
Penyebab awal sehuun sampai terdampar di UKS adalah karena kue beracun yg dibuat baekhyun. Sebenarnya sehuun tidak tahu menahu tentang kue gagal itu, tapi sehuun di tipu mentah2. Kejadianya berlangsung pukul 7 malam dikediaman sehuun. Baekhyun dengan wajah riang mengunjungi rumah sehuun sambil membawa sepiring kue kering yg bentuk dan rasanya perlu dicurigai. Tapi baekhyun mengatakan pada sehuun bahwa kue itu dibelinya dari toko kue terkenal yg ada dikota sebelah. Sehuun yg memang pecinta segala jenis makanan langsung saja melahap kue beracun buatan baekhyun tanpa curiga. Setelah kue itu habis barulah sehuun merasakan ada yg salah dengan perutnya, sehuun tak bisa berhenti memuntahkan isi perutnya sampai pagi ini.
Flashback off
Author POV end
Baekhyun POV
Dari pada aku terus2an merasa bersalah dengan keadaan sehuun yg hampir kehilangan nyawanya, lebih baik aku pergi meninggalkan mereka. Niat awalku pagi Ini ialah menanam kue beracun yg telah membuat sehuun muntah2. bukan karena mau menghilangkan barang bukti, tapi aku mau melaksanakan legenda yg ketiga, yaitu menanam kue berbentuk hati dibawah pohon yg ada didekat auditorium. Sebenarnya tidak masalah sih kalau kue itu tidak enak, soalanya kue itu memang harusnya ditanam. Tapi aku ingin seseorang mencoba kue buatanku, dan kehormatan itu jatuh ketangan sehuun, siapa tahu jika kue itu enak aku bisa membuka toko kue yg besar. Tapi nasib sial yg malah jatuh pada sehuun. Sehuunie…mianeeeeee
Aku berlari dengan kencang kearah auditorium, ingin cepat2 menanam kue ini sebelum bel berbunyi. Tapi di tengah jalan nasib sial yang menghampiriku.
BRUUK
"awww….apppo" pantatku terasa sakit
"pagi2 begini kau sudah membuat keributan dilorong"suara itu…aku sangat2 mengenalnya"kau masih mau bertemu dengan jodohmu disini?"hina chanyeol sekali lagi
"jangan ungkit2 masalah itu, misi keduaku telah gagal karena kau lagi"
"hei kue gosong apa itu"kini chanyeol mencoba mencuri curi lihat benda yg ada ditanganku
"ini adalah….."
"melihat dari ekspresi bodohmu itu, aku tahu jika apa yg kau bawa ada sangkut pautnya dengan legenda2 konyol sekolah ini"chanyeol menyelaku dan menebak dengan benar
"itu bukan legenda konyol"aku berteriak dan langsung meninggalkan chanyeol yg sedang menutup kedua telinganya.
DENG DONG DENG
Bodoh….itu suara bel masuk. Aku gagal menanamnya sekarang, ya sudahlah mungkin waktu istirahat saja. Aku berbalik arah menuju kelas, tapi di kelas aku tak menemukan kai dan sehuun. Ughhhhh…apa sehuun benar2 kesakitan ya?. Ketika songsaenim mengabsen mereka, aku memberitahunya bahwa sehuun sakit dan kai menemaninya di UKS.
Ketika bel istirahat berbunyi, aku langsung berlari kea rah UKS. Tapi disana hanya ada chanyeol yg sedang kebingungan mencari sesuatu. Chanyeol melihat ke pintu masuk sejenak dan kembali mencari sesuatu.
"mana sehuun dan kai?"aku bertanya pada chanyeol
"oh…anak yg berkulit gelap dan berkulit pucat itu?mereka tadi izin pulang. Temanmu yg satunya sungguh pucat seperti mayat"chanyeol menjawabnya sambil terus menggosok mata kananya, sedangkan tangan kananya digunakan untuk mencari obat, mungkin.
"lalu apa yg ka lakukan disini?"bodoh baekhyun, kenapa kau tak pergi saja?lebih baik kau tak memulai pertengkaran denganya.
"aku sedang mencari obat mata, suster yg biasanya jaga tak tahu pergi kemana"aku mengangguk anggukkan kepala tanda bahwa aku mengerti dan berjalan mendekati chanyeol
"sisni biar kulihat matamu"chanyeol juga berjalan mendekatiku dan sedikit menunduukkan tubuhnya agar aku bisa melihat matanya yg sakit"ini karena poni mu terlalu panjang chanyeol, biar kutiup!"aku meniup2 mata chanyeol berkali2, mencoba mengurangi sakit dimatanya. Setelah selesai chanyeol kini mengerjap2kan matanya dan melihat kearahku dengan lekat2. Deg…deg….deg….deg…kenapa jantungku terus berdetak, berhentilah jantung bodoh. Wajahku sekarang pasti sudah memerah. Tiba2 jari telunjuk chanyeol mendarat dikeningku dan mendorong keningku pelan hingga wajah kami berjauhan.
"pabbo"chanyeol mengucapkanya dan kembali mencari obat mata
"a-apa masih sakit?"kenapa tiba2 aku jadi gagap?"aku punya obat mata ditas"
"kenapa kau tak bilang dari tadi?dasar strawberry kerdil"
"ikut aku kekelas" kutarik lengan chanyeol agar mengikutiku
Entah mengapa aku merasa banyak mata yang sedang melirik kearahku dan chanyeol. Mereka yang berada dilorong ini sepertinya berbisik2 terus. Apa ada yang salah denganku? sesampainya dikelas anak2 terlihat sangat heran.
"kenapa kalian?" tanyaku. Dan mereka hanya menggelengkan kepala"ini chanyeol obatnya" kuserahkan obat mata yg ada ditangaku, oh...oh...ternyata ini. Dari tadi mereka melihatku karena menggandeng tangan chanyeol. Setelah sadar segera kulepas pegangan tanganku.
"tolong teteskan kemataku, aku tak bisa fokus" ucap chanyeol sambil mengembalikan obat mata padaku. chanyeol duduk dibangkuku sedangkan aku berdiri. Kuteteskan tiga kali dan beres. Tapi...kenapa kelas mendadak hening? Kenapa mereka melihatku terus?.
"gommawo, aku harus pergi sekarang" setelah chanyeol pergi beberapa temanku menghampiribangkuku
"baekhyun-ah, kau dekat sekali yah dengan chanyeol?" mengapa mereka mempertanyakan hal seperti itu?
"tentu saja, memangnya kaian tak dekat denganya?dia kan teman sekelas kita" mereka menganga mendengar ucapanku, mereka ini kenapa sih?
"baekhyun-ah...kau itu jangan terlalu sibuk dengan legenda2 sekolah ini"sebenarnya arah pembicaraan mereka kemana?"kami semua kan memang tak dekat dengan chanyeol, baru kau yang bisa sedekat itu denganya" aku hanya mengangguk anggukkan kepala.
"eh...tunggu dulu, maksudmu sebelumnya chanyeol tak mempunyai teman?"mereka semua serempak menganggukkan kepala."waaah...kasihan sekali dia" aku harus bertanya langsung tentang masalah ini pada chanyeol" aku pergi dulu teman2"
"kemana?"
"menemui chanyeol" dan terasa sekali kelas kembali hening.
...
Sudah kucari chanyeol diruanganya, tapi ternyata dia taka da. Lebih baik aku keatap, mungkin hawa disana lebih menyejukkan dari pada dikelas. Eh...ternyata disana ada guru kesehatan yg selalu dikejar2 para yeoja, huang zi tao
"anyeong songsaenim" sapaku sopan sambil membungkukkan badan
"eh...anyeong"songsaenim juga membungkukkan badanya"bukankah kau kekasihnya park chanyeol"
Eh...pertanyaan macam apa itu" tentu saja bukan songsaenim" aku mendekati pagar dan menyandarkan dahiku disana.
"tapi kulihat chanyeol sepertinya berubah sejak dekat denganmu" songsaenim mendekatiku dan menepuk2 pelan kepalaku" apa benar kalian memang taka da hubungan apa2?"
"kami tak berpacaran...tapi aku pernah diciumnya, waktu itu...waktu itu juga" aku mulai mengingat kapan aku pernah dicium oleh chanyeol"huaaaa...songsaenim, aku namja yang tak bermoral"
"hahahaha...kau ini lucu sekali" songsaenim malah menertawakanku" memangnya sering yah chanyeol menyiummu?"
"sepertinya sering, aku lupaaaaaaaa" kutarik2 rambutku tanda frustasi
"mungkin sudah saatnya chanyeol merasakan jatuh cinta, kalau kau butuh bantuanku katakan saja" aku hanya mengangguk dan berpamitan pada songsaenim. Tunggu dulu, aku sepertinya melupakan sesuatu.
Baekhyun POV end
Author POV
Baekhyun menepuk dahinya sendiri terlalu kencang sehingga talapak tanganya membekas di dahi mulusnya itu. Dia baru sadar bahwa kue gosong yang di bawanya tadi pagi hingga menyebabkan satu korban gugur di medan perang, belum ditanamnya. Dengan langkah seribu baekhyun berlari kekelas dan mengambil kantong yg berisi kue kemudian berlari lagi ke arah pohon disamping auditorium.
Hosh..hosh...hosh...
Bunyi nafas baekhyun tak beraturan, si kecil itu memegang lutunya dan satu tanganya berada didada untuk menekan rasa lelahnya karena berlari2 sepanjang koridor. Cepat2 baekhyun menggali tanah membuat sebuah lubang untuk menanm kue gosongnya tersebut.
Teek...
Belum sempat kuenya ditanam, sebuah kaki tengah menutup lubang buatan baekhyun, tak sengaja kaki tersebut menginjak tangan kecilnya. Baekhyun mendongak dan mendapati chanyeol tengah berdiri sambil menaruh kedua tanganya dipinggang
"dilarang membuat lubang disekolah ini" ucapnya tegas
"sedikit saja...kumohon" baekhyun menangkupkan kedua tanganya didepan, mencoba meluluhkan hati chanyeol
"tak a-" kalimat chanyeol terputus karena melihat darah mengalir dari telapak tangan baekhyun. Dengan cepat chanyeol menariknya untuk segera diperiksa"tanganmu kenapa berdarah?"
"mu-mungkin terkena pecahan kaca yang ada didalam tanah" ucap baekhyun santai" aku tak apa2 kok jadi jangan memasang wajah seperti itu ketua osis"
"kau tak apa2 tapi aku yg kenapa2, dasar pabbo" chanyeol menyeret baekhyun dengan paksa untuk mengikutinya ke ruang kesehatan.
Baekhyun mendudukkan dirinya disebuah kursi yang tersedia, sedangkan chanyeol dengan panik mengobrak abrik seisi ruang kesehatan untuk mencari alcohol dan perban. Setelah menemukanya, chanyeol dengan teliti membalut luka yang ada ditangan baekhyun. Baekhyun sendiri hanya terdiam sambil memfokuskan pandanganya kewajah chanyeol yang Nampak serius dengan luka ditanganya.
" selsai" ucapan chanyeol membuat baekhyun terperanjat seketika." Jangan sekali2 mencoba melukai dirimu sendiri, kenapa sih kau masih mengikuti legenda konyol tersebut?" teriak chanyeol
"a-aku ha-hanya..."
"apa kau mengikuti legenda tersebut hanya karena ingin mengejar tao songsaenim?"
"kenapa kau bawa2 tao songsaenim?...a-aku..." belum sempat baekhyun menyelsaikan kalimatnya pintu ruang kesehatan dibuka oleh seseorang. Sungguh pemilihan waktu yang tidak tepat, tao songsaenim dengan santainya masuk kedalam ruangan. Gerakanya berhenti ketika melihat tangan baekhyun yg terluka.
"kau kenapa?" songsaenim mendekati baekhyun untuk memeriksa lukanya" untung saja sudah diobati dengan benar" songsaenim terlihat mengusap2 perban ditangan baekhyun
"ini orang yg kau sukai? Kalau begitu selamat byun baekhyun" dan chanyeol meninggalkan baekhyun dalam kesalahpahaman. Baekhyun menundukkan kepalanya sambil meremas dadanya pelan. Hatinya benar2 sakit ketika chanyeol membentaknya. Mengapa kau berkata sekasar itu padaku park chanyeol? Aku tak menyukai tao songsaenim...aku itu menyukai-. Tiba2 baekhyun tercekat karena pemikiranya sendiri.
Dengan langkah gontai baekhyun melangkah kembali kedalam kelasnya. Hatinya benar2 tak menentu, mengapa ada perasaan sakit saat chanyeol meninggalkanya? Chanyeol...chanyeol...ucap baekhyun berkali kali. Dia tak memperdulikan pandangan siswa lainya yg melihat baekhyun seperti mayat hidup, berjalan tak tentu arah sehingga tak jarang dirinya menabrak beberapa siswa, dan mulut kecilnya tak berhenti memanggil nama chanyeol. Otaknya tak bisa memikirkan hal lain selain chanyeol, hatinya terus merasakan sakit saat mengingat ucapan kasar chanyeol.
Kelas berakhir begitu saja. Tak ada satupun perkataan songsaenim yang masuk ketelinga bekhyun. Pikiranya jauh melayang pada seorang namja bernama park chanyeol. Tiba2 baekhyun berdiri dan dengan tekad yang kuat akan ditemuinya chanyeol untuk menedengarkan penjelasan yang sesungguhnya. Lagi-lagi baekhyun berlari ke arah ruang osis.
"ketua osis...aku baekhyun tolong buka pintunya" dengan suara yang lantang baekhyun memanggil chanyeol sang ketua osis. Tapi tak ada seorangpun yg menyahuti perkataanya, bahkan si sekertaris yang menyebalkan itu juga tak terlihat.
30 puluh menit telah berlalu, tenaga baekhyun sudah habis untuk berteriak sekaligus menggedor pintu. Tak ada respon sama sekali dari dalam ruang sang ketua osis. Namja kecil itu terisak isak karena lelah dengan apa yg telah dilakukanya hari ini. Hati dan pikiranya benar2 tak mampu menampung hal lain selain chanyeol. Tanpa disadarinya baekhyun melangkahkan kaki pendeknya itu ke arah pohon yg tadi didatanginya.
Kepalanya terus tertunduk dan satu tanganya mengusap air matanya pelan. Langkahnya sama sekali tak diperhatikan hingga kakinya tersandung oleh sebuah batu. Dengan kondisi tubuh yg kecil serta pikiran yg tak fokus baekhyunpun terjatuh kedepan. Tapi sebuah lengan menagkapnya dengan cepat. Baekhyun mendongakkan kepalanya, dan...
"chanyeol?" ucap baekhyun setengah tak percaya. Tanpa berpikir dua kali baekhyun langsung memeluk chanyeol dengan erat, sampai chanyeol terjungkal kebelakang karena gerakan baekhyun yg kencang dan tiba2." Mianhee...mianhee...mianheee..."
Chanyeol mendekatkan kepalanya kearah baekhyun, dan memanggut pelan dagu lancip baekhyun.
CUUP
Chanyeol mengecup singkat bibir baekhyun, dan baekhyun benar2 berhenti menangis karena mendapatkan serangan mendadak. Ketika chanyeol melepas kecupanya, baekhyun dengan cepat menarik kerah seragam chanyeol untuk mendekat kewajahnya lagi.
Cuuuup
Baekhyun melumat pelan bibir chanyeol, awalnya chanyeol tak membalas karena tindakan agresif baekhyun yg tiba2. Sedetik kemudian chanyeol membalas ciuman baekhyun, diangkatnya sedikit tubuh mungil tersebut sehingga kini baekhyun berada dipangkuan chanyeol. Dengan tak memperdulikan keadaan sekitar mereka terus saja berciuman sampai akhirnya bekhyun mendorong tubuh chanyeol.
Hoah..hosh..hosh
Seperyinya baekhyun kehabisan posokan oksigen, chanyeol yg melihatnya hanya tersenyum jail. Ditangkupnya pipi baekhyun untuk menghadap kearahnya. Mata mereka kembali bertemu, semburat merah terlihat jelas dipipi baekhyun.
"chanyeol! Apa yang kau lakukan disini?" baekhyun memecah keheningan diantara mereka
"aku ingin mengubur kue gosongmu itu sebagai permintaan maaf, tadi kita meninggalkanya begitu saja" chanyeol menudukkan kepalanya, sedankan kedua tanganya masih meemgang pipi baekhyun. Dengan cepat chanyeol mengangkat wajahnya lagi"mianhee...aku tadi membentakmu baeki-ah"
"kau itu cepat marah chanyeol-ah, kau tak mau mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu" kini giliran baekhyun yg menagkup pipi chanyeol" aku tak menyukai tao songsaenim, kami hanya sempat bertukar cerita sebelumnya. Kau juga, kenapa menuduhku sembarangan?"
"aku tak sengaja melihat kau bersama tao songsaenim diatap. Mianhee karena tak mendengarkanmu dulu"chanyeol menghela nafas pelan" lalu apa semua legenda yg kau lakukan membawa hasil" baekhyun terkiki mendengar pertanyaan chanyeol yg terakhir
"semuanya terkabul kok" ucap baekhyun seperti menyembunyikan sesuatu
"lalu siapa jodohmu? Apa kau sudah bertemu denganya?"baekhyun hanya mengangguk sambil terus menyunggingkan senyum
"mungkin karena kebodohanku, jadi aku telat menyadarinya. Aku sudah berciuman diauditorium dengan seseorang, dan dia namja. Yg kedua, tanpa kusadari aku selalu bertemu dengan namja yg sama selam tujuh hari berturut turut. Kemudian yg ketiga, jika aku mengubur kue di bawah pohon ini, maka aku bisa bersama dengan orang yg kusukai. Dan sekarang semuanya telah terkabul" baekhyun tersenyum lebar sambil mengusap usap pipi chanyeol
"siapa orang2 yg kau maksud tadi hah?" nada suara chanyeol mulai terdengar kesal
"bukan orang-orang tapi hanya satu orang-" baekhyun menggantung kalimat terakhirnya" dia bernama park chanyeol" dan chanyeol langsung mencium kedua pipi baekhyun, naik ke dahi baekhyun lalu digigitnya pelan hidung lancip baekhyun. Cahnyeol tertawa senang
"gommawo baekhyun" chanyeol menarik kepala baekhyun agar bersandar di dadanya, posisi mereka masih sama, baekhyun yg berada dipangkuan chanyeol."SARANGHAE byun baekhyun"
"nado saranghae park chanyeol" pengakuan baekhyun teredam oleh dada chanyeol, tapi sudah cukup keras untuk sampai ditelinga park chanyeol.
...
Dilain tempat terlihat dua orang namja yang tengah berteriak dengan kencang.
"aku tak mau kaaaai...jangan paksa aku untuk makan...hoek..hoek" terdengar suara muntahan
"tapi kau sudah mengeluarkan semua yg ada didalam perutmu, saatnya kau makan" paksa kai sambil menyodor2kan sendok berisi bubur
"kaaaai...mungkin dalam waktu seminggu ini aku tak sanggup menelan apapun...hoek.." kai menkonfirmasi keadaanya disusul muntahan yg belum berhenti" kau tau? Rasa Kue baekhyun masih terus melekat dimulutku. Itu yg membuatku tak nafsu makan...hoek"
"lain kali sebelum makan diperiksa dulu, makanan itu buatan pabrik mana. Kalau yg punya pabrik baekhyun kau jangan sekali kali membeli, bahkan memakanya" sehuun hanya menganggukkan kepalanya yg berada di wastafel karena mendengar penuturan kai
"kau beruntung tak merasakan kue buatanya. Kurasa aku tak bisa melupakanya seumur hidupku"
Dan...tamaaaat
Kali ini g ada squel lagi yaaaah. Baekhyun yg pabbo uda ketemu ma jodohnya, tp author belum
(numpang curhat). Author pengen nulis ff baekyeol lagi, uda ada gambaran di otak. Tapi berhubung utang numpuk, makanya belum sempet ngetik. Ada yg mau ngetikin kagak? Author yg cerita terus ada yg nulis, author kayak jubir gt, terus ada yg kayak sayuti melik bagian ketik. Uda deh abaikan petuah2 author yg g jelas ini.